PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS SEBELUM DAN SETELAH KRISIS GLOBAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
on
366
PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS SEBELUM DAN SETELAH KRISIS GLOBAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Vudha Wisnala1
Ida Bagus Anom Purbawangsa2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia email: vudhaueki@yahoo.co.id / +62 89 688 668 193
ABSTRAK
Krisis Global mempunyai dampak positif dan negatif terhadap struktur modal. Krisis Global tahun 2008 tidak begitu berdampak besar bagi Indonesia seperti krisis global tahun 1998, tetapi ini menjadi sorotan bagi kalangan investor dan perusahaan karena dapat merubah keputusan pembiayaan. Metode yang digunakan untuk mengambil sampel dalam penelitian ini adalah Probability Sampling jenis Proportionate Stratified Random Sampling dengan menggunakan 18 dari 32 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2006 sampai 2011. DAR, DER, LDER, dan LDAR berpengaruh secara silmutan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia sebelum dan setelah krisisi global tahun 2008. Secara parsial DAR dan LDER berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas sebelum krisis global tahun 2008. DER dan LDAR berpengaruh negatif terhadap profitabilitas sebelum krisis global tahun 2008. DER, DAR, LDER dan LDAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas setelah krisis global tahun 2008. Kata kunci: Profitabilitas (ROE), DER, DAR, LDER, dan LDAR
ABSTRACK
Global crisis has a positive and negative impact on capital structure. Global crisis of 2008 was not so great impact for Indonesia as the global crisis in 1998, but this was highlighted to investors and companies because it can change the financing decision. The method used to take the sample in this study is the Probability Proportionate Stratified Random Sampling Sampling types using 18 of the 32 banking companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2006 to 2011. DAR, DER, lder, and LDAR silmutan influence on the profitability of the banking company in Indonesia Stock Exchange before and after the 2008 global krisisi. Lder DAR and partially positive and significant impact on profitability before the global crisis of 2008. DER and LDAR negatively affect profitability before the global crisis of 2008. DER, DAR, and LDAR lder and no significant positive effect on profitability after the 2008 global crisis. Keywords: profitability (ROE), DER, DAR, LDER, dan LDAR
PENDAHULUAN
Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memaksimalkan kemakmuran dan keuntungan bagi para pemegang sahamnya (Brigham dan Houston, 2006:18). Tujuan lain dari perusahaan yaitu mendapatkan laba dari tahun ke tahun serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Dalam kaitannya dengan kelangsungan hidup perusahaan tersebut, manajer keuangan memunyai salah satu keputusan yang dihadapi yaitu keputusan pendanaan dan keseimbangan financial di dalam perusahaan. Penentuan proporsi modal asing dan modal sendiri dalam pemakaiannya sebagai sumber dana perusahaan dikenal dengan istilah struktur modal.
Keinginan untuk mewujudkan struktur modal yang optimal sudah menjadi perhatian para praktisi dan akademisi. Rasio seperti Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR) , Long term Debt to Equity Ratio (LDER), dan Long term Debt to Asset Ratio (LDAR) dapat menunjukkan tingkat risiko suatu perusahaan yang nantinya akan mempengaruhi pertimbangan para investor mengenai kondisi perusahaan.
Proftabilitas yang berhubungan dengan struktur modal secara teoris disebut return of equity (ROE). Pemilihan variabel ROE sebagai variabel tak bebas didasari atas kemampuannya dalam mengukur kinerja perbankan. ROE dipakai untuk menghitung efektifitas perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan modal yang dimilikinya. Menurut Sartono (2008:157-158), semakin besar penggunaan hutang dalam struktur modal maka ROE suatu perusahaan semakin meningkat, berbeda dengan Brigham dan Houston (2006:150), yang menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat
pengembalian investasi (profitabilitas) yang tinggi cenderung memiliki hutang dalam jumlah kecil.
Krisis global tahun 2008 tidak begitu berdampak besar bagi Indonesia seperti krisis global tahun 1998. Saat itu semua beban yang ada di perbankan sebagian besar ditanggung oleh Bank Indonesia. Sampai hampir semua saham-saham bank swasta telah ditahan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Upaya Bank Indonesia mengambil saham-saham perbankan nasional, juga tidak mengatasi masalah. Dan akhinya Bank Indonesia harus memarger perusahaan perbankan Indonesia.
Krisis global berdampak dengan lemahnya pertumbuhan ekonomi dunia, selain mengakibatkan volume perdagangan global pada tahun 2009 menurun tajam, juga akan berdampak pada pasar keuangan global yang menyebabkan menurunnya kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Penurunan IHSG juga merupakan akibat dari perubahan portofolio investor asing. Sebagian bursa global justru mengalami pelemahan yang lumayan signifikan sebagai akibat pengalihan dana investor asing dari negara emerging markets. Hal itu di lakukan untuk menekan eksposure aset berisiko.
Dibuktikan dari uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang seberapa besar “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Sebelum Dan Setelah Krisis Global Pada Perusahaan Perbankan Di
Bursa Efek Indonesia”.
POKOK PERMASALAHAN PENELITIAN
-
1) Apakah Debt to Equity Ratio (DER) secara signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas sebelum dan setelah krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia?
-
2) Apakah Debt to Asset Ratio (DAR) secara signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas sebelum dan setelah krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia?
-
3) Apakah Long Term Debt to Equity Ratio (LDER) secara signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas sebelum dan setelah krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia?
-
4) Apakah Long Term Debt to Asset Ratio (LDAR) secara signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas sebelum dan setelah krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia?
KAJIAN PUSTAKA
Teori Trade-off (Trade off theory)
Menurut teori trade-off, setiap perusahaan harus menetapkan target struktur modalnya, yaitu pada posisi keseimbangan biaya dan keuntungan marginal dari pendanaan dengan hutang, sebab pada posisi itu nilai perusahaan menjadi maksimum (Brigham dan Houston, 2006:26-31).
Teori Keagenan (Agency Theory)
Manajemen merupakan agen dari pemegang saham, sebagai pemilik perusahaan (Saidi, 2004:44-58). Inti dari hubungan keagenan adalah adanya
pemisahan antara kepemilikan yaitu para pemegang saham dengan pihak agen yaitu manajer yang mengelola perusahaan.
Teori pecking order (Pecking Order Theory)
Dalam teori pecking order menjelaskan dimana perusahaan akan menentukan hierarki dana yang paling disukai. Jika dalam pemenuhan kebutuhan dana perusahaan lebih mengutanakan dari sumber ekstern, maka ketergantungan pada pihak luar akan semakin besar dan risiko finansialnya ikut menjadi besar.
Struktur Modal
Struktur Modal ditentukan perbandingan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan perusahaan (Bambang Riyanto, 2008:62).
Komponen Struktur Modal
Komponen struktur modal dibagi menjadi dua yaitu modal asing merupakan hutang jangka panjang yang umumnya lebih dari sepuluh tahun. Dan modal sendiri merupakan modal atau investasi dari pemilik perusahaan dan yang terpendam dalam perusahaan dalam jangka waktu tertentu laporan keuanganya. Arti Pentingnya Struktur Modal
Arti pentingnya struktur modal terutama disebabkan oleh perbedaan karakteristik diantara jenis modal tersebut yang memiliki pengaruh pada dua aspek penting dalam kelangsungan sebuah perusahaan yaitu kemampuan menghasilkan laba dan kemampuan membayar hutang jangka panjangnya.
Analisis Rasio Leverage Keuangan
Leverage keuangan menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasi perusahaan. Rasio leverage keuangan antara lain Debt to
Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR) , Long term Debt to Equity Ratio (LDER), dan Long term Debt to Asset Ratio (LDAR).
Profitabilitas Bank
Malayu (2006:100), Profitabilitas Perbankan adalah suatu kesanggupan atau kemampuan bank dalam memperoleh laba. Masalah profitabilitas bagi bank merupakan masalah penting karena pendapatan bank ini menjadi sasaran utama yang harus dicapai sebab bank didirikan untuk mendapatkan laba.
HIPOTESIS PENELITIAN
-
1) Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Profitabilitas
Semakin tinggi DER artinya semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar, hal ini bisa menurunkan kinerja perusahaan, karena tingkat ketergantungan dengan hutang semakin tinggi. Maka pengaruh antara DER dengan ROE adalah negatif, (Brigham dan Houston (2001) dalam penelitian Aminatuzzahra. 2010:32). Berdasarkan uraian dan penelitaian sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas sebelum dan setelah krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
-
2) Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR) terhadap Profitabilitas
Teori struktur modal model Modigliani dan Miller yang tanpa pajak, menyatakan dimana penggunaan hutang tanpa pajak tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tessa (2006) menyatakan debt to asset ratio (DAR) berpengaruh negatif terhadap
Return on Equity (ROE) sedangkan menurut penelitaian Sukardi (2009) menyatakan debt to asset ratio (DAR) berpengaruh positif terhadap Return on Equity (ROE). Berdasarkan uraian dan penelitaian sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Debt to Asset Ratio (DAR) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas sebelum dan setelah krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
-
3) Pengaruh Long term Debt to Equity Ratio (LDER) terhadap Profitabilitas Penelitian pengaruh long term debt to equity ratio terhadap profitabiltas masih jarang. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tessa (2006) menyatakan long term debt to equity ratio (LDER) berpengaruh negatif terhadap Return on Equity (ROE) sedangkan menurut penelitaian Sukardi (2009) menyatakan long term debt to equity ratio (LDER) berpengaruh positif terhadap Return on Equity (ROE). Berdasarkan uraian dan penelitaian sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3 : Long Term Debt to Equity Ratio (LDER) berpengaruh positif terhadap profitabilitas sebelum dan setelah krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
-
4) Pengaruh Long term Debt to Asset Ratio (LDAR) terhadap Profitabilitas Pembiayaan dengan hutang memunyai pengaruh bagi perusahaan, karena hutang memunyai beban yang bersifat tetap. Akibatnya apabila perusahaan gagal dalam membayar bunga hutang dapat menyebabkan masalah yang akan
berakhir dengan kebangkrutan. Sementara penelitian Chasian (2004) sesuai
dengan teori struktur modal model Modigliani dan Miller dengan pajak, dimana penggunaan hutang dalam kegiatan perusahaan dengan pajak akan meningkatkan nilai perushaan. Berdasarkan uraian dan penelitaian sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H4 : Long Term Debt to Asset Ratio (LDAR) berpengaruh positif terhadap profitabilitas sebelum dan setelah krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian
Ruang lingkup wilayah penelitian adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2006-2011 dimana terdapat laporan keuangan yang dibutuhkan peneliti dan dipublikasikan dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
Difinisi Operasional Variabel
-
1) Profitabilitas (Y) adalah kemampuan sutau perusahaaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Riyanto, 2008:35). Dalam penelitian ini analisis profitabilitas yang digunkan adalah return on equity (ROE).
ROE = Laba Bersih x 100% Modal Sendiri
-
2) Struktur modal (X) adalah perbandingan antara jumlah modal pinjaman dengan jumlah modal sendiri (Riyanto, 2008:298).
-
a) Debt to Equity Ratio (DER, X1)
DER = Total Hutang x 100% Modal Sendiri
-
b) Debt to Asset Ratio (DAR, X2)
DAR = Total Hutang x 100%
Total Aktiva
-
c) Long Term Debt to Equity Ratio (LDER,X3)
LDER = Total Hutang Jangka Panjang x 100% Modal Sendiri
-
d) Long Term Debt to Asset Ratio (LDAR,X4)
LDER = Total Hutang Jangka Panjang x 100%
Total Aktiva
Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel
Penelitian ini menggunakan metode Probability Sampling jenis Proportionate Stratified Random Sampling yaitu merupakan metode pengambilan sampel anggota populasi dengan membuat strata dengan memisahkan populasi yang sesuai dengan kelompok-kelompok yang homogen, mengeliminasi sampel yang tidak proporsional, dan selanjutnya sampel dipilih secara acak dari tiap strata tersebut (yang proporsional) sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Sampel yang memenuhi kriteria terdiri atas 18 sampel perusahaan dari 32 populasi yang ada. Teknik Analisi Data
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Menurut Sugiyono (2009:277), persamaan regresi yang dihasilkan dari model uji ini adalah
standardized coefficients fructis sebagai berikut :
Y = β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4 X4 + ∑1
Keterangan:
Ŷ = Profitabilitas (ROE)
X = Debt to Equity Ratio (DER)
X = Debt to Asset Ratio (DAR)
x = Long Term Debt to Equity Ratio (LDER)
X = Long Term Debt to Asset Ratio (LDAR)
∑1 = Variabel pengganggu
β1 = Koefisien regresi Debt to Equity Ratio (DER)
β2 = Koefisien regresi Debt to Asset Ratio (DAR)
β3 = Koefisien regresi Long term Debt to Equity Ratio (LDER)
β4 = Koefisien regresi Long term Debt to Asset Ratio (LDAR)
Uji asumsi klasik terhadap model regresi untuk mengetahui apakah model regresi dalam penelitian ini termasuk model regresi yang baik atau tidak. Syarat-syaratnya adalah data haruslah berdistribusi normal, tidak mengandung multikolinearitas, heterokedastisitas, dan autokorelasi.
Uji F digunakan untuk menguji kelayakan atau validitas dari suatu model regresi linier berganda. Dan untuk mengetahui semua variabel bebas mempunyai pengaruh nyata atau signifikan terhadap variabel terikat.
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 1.a Hasil Analisis Regresi
Coefficientsa | |||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
Collinearity Statistics | ||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF | |||
1 (Constant) |
90.852 |
19.425 |
4.677 |
.000 | |||
DER |
.003 |
.004 |
.106 |
.744 |
.463 |
.825 |
1.212 |
DAR |
-.821 |
.232 |
-.518 |
-3.535 |
.001 |
.778 |
1.285 |
LDER |
-.066 |
.017 |
-.545 |
-3.928 |
.000 |
.871 |
1.148 |
LDAR |
-.162 |
.179 |
-.125 |
-.904 |
.373 |
.883 |
1.133 |
Dependent Variable: ROE
Sumber: SPSS 17
Tabel 1.b Hasil Analisis Regresi
Coefficientsa | |||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
Collinearity Statistics | ||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF | |||
1 (Constant) |
5.577 |
10.764 |
.518 |
.607 | |||
DER |
-.001 |
.001 |
-.115 |
-.789 |
.000 |
.927 |
1.079 |
DAR |
.014 |
.126 |
.016 |
.110 |
.130 |
.940 |
1.064 |
LDER |
-.014 |
.014 |
-.160 |
-1.035 |
.000 |
.816 |
1.225 |
LDAR |
.154 |
.142 |
.169 |
1.085 |
.000 |
.806 |
1.240 |
Dependent Variable: ROE
Sumber: SPSS 17
Berdasarkan hasil analisis regresi yang disajikan pada tabel 1.a dam 1.b, maka dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:
Y 0,106X 0,518X 0,545X 0,125X
………………………(a)
Y 0,115X + 0,016X 0,160X + 0,169X
(b)
Dari persamaan regresi linier berganda tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai koefesien beta standar (standardized coefficients β) pada tabel 1.a dan 1.b kolom 4 dan sig pada kolom 6. Dengan demikian sebelum krisis global dari ke empat variabel yang ada maka X1 (DER) memunyai nilai β paling besar yaitu 0.106 atau 10% dan nilai sig terbesar (0.463). Sehingga dapat disimpulakan X1 (DER) memunyai pengaruh paling besar terhadap Y (ROE) dibandingan dengan ketiga variabel yang lain. Sedangkan setelah krisis global dari ke empat variabel yang ada maka X4 (LDAR) memunyai nilai β paling besar yaitu 0.169 atau 16% dan nilai sig terendah (0.000). Sehingga dapat disimpulakan X4 (LDAR) memunyai pengaruh paling besar terhadap Y (ROE) dibandingan dengan ketiga variabel yang lain.
Uji Asumsi Klasik
-
1) Uji Normalitas
-
a) Tahun Tahun 2006-2007 (sebelum krisis global tahun 2008)
Data berdistribusi normal berdasarkan hasil yang diperoleh dari nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,842 lebih besar dari 0,05.
-
b) Tahun 2009-2011 (setelah krisis global tahun 2008)
Data berdistribusi normal berdasarkan hasil yang diperoleh dari nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,695 lebih besar dari 0,05.
-
2) Uji Multikolinieritas
-
a) Tahun Tahun 2006-2007 (sebelum krisis global tahun 2008)
Tidak terjadi gejala multikolinieritas, dibuktikan dari nilai tolerance lebih
besar dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10.
-
b) Tahun 2009-2011 (setelah krisis global tahun 2008)
Tidak terjadi gejala multikolinieritas, dibuktikan dari nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10.
-
3) Uji Heteroskedastisitas
-
a) Tahun Tahun 2006-2007 (sebelum krisis global tahun 2008)
Tidak mengandung gejala heteroskedastisitas karena tidak ada pengaruh variabel bebas (X) terhadap absolute residual, baik secara serempak maupun secara parsial.
-
b) Tahun 2009-2011 (setelah krisis global tahun 2008)
Tidak mengandung gejala heteroskedastisitas karena tidak ada pengaruh variabel bebas (X) terhadap absolute residual, baik secara serempak maupun secara parsial.
-
4) Uji Autokorelasi
-
a. Tidak mengandung gejala autokorelasi berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data menggunakan SPSS 17 menunjukkan bahwa d statistik 0,73 < 1,946 < 2,76.
-
b. Tidak mengandung gejala autokorelasi berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data menggunakan SPSS 17 menunjukkan bahwa d statistik 0,72 < 2,064 < 2,59.
-
1) Analisis Uji F :
Tabel 2.a Hasil uji F
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
1 Regression |
2036.853 |
4 |
509.213 |
7.184 |
.000a |
Residual |
2197.243 |
31 |
70.879 | ||
Total |
4234.096 |
35 |
Sumber: SPSS 17
Tabel 4.8.b Hasil uji F
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
1 Regression |
40.175 |
4 |
10.044 |
.503 |
.000a |
Residual |
977.549 |
49 |
19.950 | ||
Total |
1017.724 |
53 |
Sumber: SPSS 17
Berdasarkan tabel 2.a diperoleh Fhitung sebesar 7,184 lebih besar dari Ftabel sebesar 2,68 dengan level of significance 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi DER, DAR, LDER, dan LDAR berpengaruh signifikan secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan. Sedangkan berdasarkan tabel 2.b diperoleh diperoleh Fhitung sebesar 0,503 lebih kecil dari Ftabel sebesar 2,56 dengan level of significance 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak. Jadi DER, DAR, LDER, dan LDAR tidak berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan. 2) Analisis Uji t
Bedasarkan tabel 1.a diperoleh level of significant (α) sebesar 5% (0,05) dengan df = (n – k) untuk menentukan ttabel. Uji ini menggunakan uji 1 sisi, dengan demikian df = (36 – 5), sehingga ttabel untuk penelitian tahun 2006–2007
(sebelum krisis global tahun 2008) adalah t (α ; n k) = t (0,05; 31) = 1,695
Sedangkan bedasarkan tabel 1.b diperoleh level of significant (α) ditentukan sebesar 5% (0,05) dengan df = (n – k) untuk menentukan ttabel. Uji ini
menggunakan uji 1 sisi, dengan demikian df = (54 – 5), sehingga ttabel untuk penelitian tahun 2009–2011 (setelah krisis global tahun 2008) adalah adalah t (α ; n k) = t (0,05; 49) = 1,676. Uji t terhadap empat variabel sebagai berikut:
-
a) Pengaruh debt to equity ratio (DER) terhadap profitabilitas perusahaan.
Sebelum krisis global menunjukkan hasil negatif dan signifikan terhadap profitabilitas sebelum krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Dapat dibuktikan dari nilai t hitung (-5,535) < t tabel (-1,695) dan tingkat sig t (0,001) < OC (0,05). Sedangkan setelah krisis global tahun 2008 menunjukkan hasil positif dan signifikan terhadap profitabilitas setelah krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Dapat dibuktikan dari nilai t hitung (0,110) < t tabel (1,676) dan tingkat sig t (0,130) > α (0,05)
-
b) Pengaruh debt to asset ratio (DAR) terhadap profitabilitas perusahaan Sebelum krisis global menunjukkan hasil negatif dan signifikan terhadap profitabilitas sebelum krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Dapat dibuktikan dari nilai t hitung (-5,535) < t tabel (-1,695) dan tingkat sig t (0,001) < OC (0,05). Sedangkan setelah krisis global tahun
2008 menunjukkan hasil positif dan signifikan terhadap profitabilitas setelah krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Dapat dibuktikan dari nilai t hitung (0,110) < t tabel (1,676) dan tingkat sig t (0,130) > α (0,05).
-
c) Pengaruh long term debt to equity ratio (LDER) terhadap profitabilitas perusahaan
Sebelum krisis global menunjukkan hasil negatif dan signifikan terhadap profitabilitas sebelum krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Dapat dibuktikan dari nilai t hitung (-3,928) < t tabel (-1,695) dan tingkat sig t (0,000) < OC (0,05). Sedangkan setelah krisis global tahun 2008 menunjukkan hasil positif dan signifikan terhadap profitabilitas setelah krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Dapat dibuktikan dari nilai t hitung (-1,035) > t tabel (-1,676) dan tingkat sig t (0,000) < a (0,05).
-
d) Pengaruh long term debt to asset ratio (LDAR) terhadap return on equity (ROE).
Sebelum krisis global menunjukkan hasil negatif dan signifikan terhadap profitabilitas sebelum krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Dapat dibuktikan dari nilai t hitung (-0,903) < t tabel (-1,695) dan tingkat sig t (0,373) > OC (0,05). Sedangkan setelah krisis global tahun 2008 menunjukkan hasil positif dan signifikan terhadap profitabilitas setelah krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Dapat dibuktikan dari nilai t hitung (1,085) < t tabel (1,676) dan tingkat sig t
(0,000) < a (0,05)
Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil DER sebelum krisis global positif maka artinya berpengaruh negatif terhadap profitabilitas sedangkan hasil DER setelah krisis global negatif maka artinya berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hasil penelitian DER setelah krisis global yang sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Purhadi (2006), Tessa (2006), Nuriana (2008), Yoseph (2010), Aminatuzzara (2010) yang menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap profitabilitas.
Menurut teori struktur modal model Modigliani dan Miller apabila hasil DAR lebih besar dari 1 juga menunjukkan bahwa perusahaan dapat menempatkan dirinya pada risiko tidak mampu membayar kembali utang-utangnya. Hasil DAR sebelum dan setelah krisis global menunjukan hasil positif dan signifikan, ini tidak sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tessa (2006) yang menyatakan bahwa debt to asset ratio berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap profitabilitas.
Long term debt to equity ratio memunyai dampak besar terhadap komposisi pemegang saham perusahaan, apabila bursa saham Indonesia mengalami penurunan indeks yang signifikan sampai melebihi 11% maka akan terjadi aksi profit talking yang berlebihan dari investor. LDER menunjukkan hasil negatif dan signifikan, artinya berpengaruh positif terhadap profitabilitas sebelum dan setelah krisis global. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sukardi (2009) menyatakan long term debt to equity ratio
(LDER) berpengaruh positif terhadap return on equity (ROE) dan berlawanan
dengan penelitaian Tessa (2006) menyatakan long term debt to equity ratio (LDER) berpengaruh negatif terhadap return on equity (ROE).
Menurut teori struktur modal model Modigliani dan Miller, dimana penggunaan hutang dalam kegiatan perusahaan akan meningkatkan nilai perushaan. LDAR menunjukkan hasil negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas sebelum krisis global sedangkan LDAR menunjukkan hasil positif dan signifikan terhadap profitabilitas sebelum krisis global. Hasil penelitian LDAR sebelum krisis global sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tessa yang menyatakan bahwa long term debt to asset ratio berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap profitabilitas.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan dalam penelitian yang telah dilakukan yaitu Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini terbukti untuk sebelum dan setelah krisis global dimana debt to equity ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas sebelum dan setelah krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian tidak ini terbukti untuk sebelum dan setelah krisis global dimana Debt to asset ratio (DAR) berpengaruh positif terhadap profitabilitas sebelum dan setelah krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini terbukti untuk sebelum dan setelah krisis global dimana long term debt to equity ratio (LDER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hipotesis keempat yang diajukan dalam penelitian ini sebelum
krisis global tidak terbukti. Sedangkan penelitian setelah krisis global terbukti
dimana long debt to asset ratio (LDAR) berpengaruh positif terhadap profitabilitas setelah krisis global pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan penelitian yang dilakukan adalah bagi perusahaan perbankan dan perushaan yang lainnya agar memperhatikan komposisi hutangnya agar tidak mengalami perubahan secara signifikan saat terjadi krisis global mendatang. Dalam penelitian ini DER dan LDAR mengalami perubahan 180 derajat. Utang memunyai pengaruh positif setelah krisis global tahun 2008 di Indonesia, ini jangan menjadi sebuah patokan karena saat krisis global sebelumnya Indonesia mengalami ketepurukan dan ditinggalakan oleh investor. Bagi perusahaan perbankan dan perusahaan yang lainnya agar menyiapkan strategi khusus atau jaga-jaga untuk menghadapi krisis global mendatang. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat membandingkan pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan konvensional dengan perusahaan perbankan syariah. Penelitian selanjutnya diharapkan melihat kebalikan pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas menjadi pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal. Sebaiknya penelitian selanjutnya untuk menambahkan variabel kinerja keuangan lainnya. Diharapkan supaya penelitian selanjutnya dapat memberikan informasi baru mengenai faktor-
faktor keuangan yang berpengaruh terhadap profitabilitas.
DAFTAR PUSTAKA
Aminatuzzahra. 2010. “Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin Terhadap Return on Equity Pada Perusahaan Manafaktur Go-Public di BEI Periode 2005-2009”. Skripsi. h:32. Universitas Dipenegoro Semarang.
Bambang Riyanto. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. h:35, 62 dan 298. Yogjakarta: BPFE.
Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Penerjemah Ali Akbar Yuilianto. Edisi15. Jilid 2. h:18, 26-31, dan 150. Salemba Empat.
Chasian Andri Siregar. 2004. Analisis Struktur Modal Dan Pengaruhnya terhadap Perusahaan Consumer Goods yang Go Publik di Bursa Efe Jakrta. Tesis. Program Pasca Sajarna USU.
Hasibuan, Malayu. 2006. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. h:100.
Jakarta: Toko Gunung Agung.
Saidi. 2004, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Go Public di BEJ 1997-2002”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi 11(1): h: 44-58.
Sartono, R. Agus. 2008. Manajemen Keuangan, Edisi 3. h: 157-158. Yogyakarta: BPFE.
Tessa Silvia Mayrika Tobing. 2006.“Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada Industri Makanan Dan Minuman Yang Tercatat Di Bursa
Efek Jakrta”. Jurnal Manajemen. Universitas Sumatra Utara.
Discussion and feedback