PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL
on
E-Jurnal Manajemen, Vol. 9, No. 2, 2020 : 553-575
ISSN : 2302-8912
DOI: https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2020.v09.i02.p08
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL
Irvan Fendy Prasetyo 1
Anak Agung Gede Suarjaya 2
1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia email: [email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui saham-saham dari anggota Indeks Kompas 100 yang dapat membentuk portofolio optimal dan untuk mengetahui proporsi masing-masing saham terpilih serta tingkat return dan risiko dari portofolio yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan Model Indeks Tunggal dengan teknik analisis deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BEI, Yahoo Finance, dan BI. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 77 saham. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 65 saham perusahaan dari Indeks Kompas 100, dengan metode slovin. Berdasarkan hasil analisis didapat dari 65 saham anggota Indeks Kompas 100 diperoleh kombinasi sebanyak 20 saham yang dapat membentuk portofolio optimal yaitu BUMI, MAPI, INCO, DOID, INDY, CPIN, BKSL, ACES, MEDC, ITM, UNTR, TINS, BDMN, JPFA, BBCA, BJBR, PNBN, TARA, PBRX dan ANTM dengan tingkat keuntungan (expected return) portofolio sebesar 3.20 persen dengan risiko sebesar 0.11 persen.
Kata kunci : Indeks Kompas 100, Model Indeks Tunggal, Portofolio Optimal.
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the stocks of the Kompas 100 Index that can form optimal portfolios and to find out the proportions of each selected stock and the level of return and risk of the resulting portfolio. Single Index Model with descriptive analysis was used. The data was obtained from the IDX, Yahoo Finance, and BI. The population in this study amounted to 77 shares. The number of samples taken was 65 company shares from the Kompas 100 Index, using the Slovin method. Based on the results of the analysis obtained from 65 shares of Kompas 100 members obtained a combination of 20 shares that can form an optimal portfolio of BUMI, MAPI, INCO, DOID, INDY, CPIN, BKSL, ACES, MEDC, ITM, UNTR, TINS, BDMN, JPFA, BBCA, BJBR, PNBN, TARA, PBRX and ANTM with portfolio expected return of 3.20 percent with a risk of 0.11 percent.
Keywords: Compass 100 Index, Single Index Model, Optimal Portfolio
PENDAHULUAN
Investasi tmerupakantsuatu tkegiatan tyang tsangat terat tkaitannya tdalam dunia tbisnis. tSetiap tbisnis tmemerlukan tinvestasi tuntuk tkelangsungan hidupnya. tInvestasi tdapattdidefinisikantsebagai tpenundaan tkonsumsi tsekarang untuk tdimasukan tke taktiva tproduktif tselama tperiode twaktu ttertentu tdan untuk tdigunakan tdi tmasa tyang takan tdatang. tPenundaan tkonsumsi tsekarang untuk tdiinvestasikan tke taktiva tyang tproduktif takan tmeningkatkan tutility ttotal (Kozłowska, 2015)
Saat tini tsemakin tberagam tpililhan tinvestasi tbagi tmasyarakat, tsalah satunya tadalah tinvestasi tdi tpasar tmodal. tMasyarakat tsebagai tpemilik tdana semakin tsadar tdengan tadanya talternatif tinvestasi tyang tcukup tmenarik tdalam mendatangkan treturn, tyaitu tinvestasi tpada tsaham tselain tinvestasi treal, deposito tmaupun ttabungan. tKemajuan tdi tbidang tteknologi tdan tinformasi yang pesat tmerupakan tfaktor tyang tmendorong tmeningkatnya tkesadaran t masyarakat tersebut, tsehingga tmasyarakat takan tlebih tmudah tdalam tmemperoleh tdan menyalurkan tdana tdi tpasar tmodal t(Sushko & Turner, 2018)
Faktor tyang tmendukung tkepercayaan tpemodal tterhadap tpasar tmodal adalah tpersepsi tmereka takan tkewajaran tharga tsekuritas t(saham). tDalam keadaan tseperti titu, tpasar tmodal tdikatakan tefisien tsecara tinformasional. tPasar modal tdikatakan tefisiensi tsecara tinformasional tapabila tharga tsekuritas-sekuritasnya tmencerminkan tsemua tinformasi tyang trelevan. tOleh tkarena titu informasi tyang ttidak tbenar tdan ttidak ttepat ttentunya takan tmenyesatkan tpara pemodal tdalam tmelakukan tinvestasi tpada tsekuritas, tsehingga tini takan merugikan tpara tpemodal. tSemakin ttepat tdan tcepat tinformasi tsampai tkepada calon tpemodal tdan tdicerminkan tpada tharga tsaham, tmaka tpasar tmodal tyang bersangkutan tsemakin tefisien t(Masry, 2017)
Pasar tmodal tadalah tpertemuan tantara tpihak tyang tmemiliki tkelebihan dana tdengan tpihak tyang tmembutuhkan tdana tdengan tcara tmemperjualbelikan sekuritas t(Sanrego, 2017). tInvestortsebagaitpihak tyangtmemiliki tkelebihan dana tdapat tmenginvestasikan tdananya tpada tberbagai tsekuritas tdengan harapan memperoleh treturn tdi tpasar tmodal ttersebut. tBerbeda thalnya tdengan perusahaan. tPerusahaan tsebagai tpihak tyang tmemerlukan tdana tdapat memanfaatkan tdana ttersebut tuntuk tmengembangkan tproyek-proyeknya (Lerskullawat, 2017).
Investasi tkhususnya tpada tefek t(surat tberharga), ttentunya tinvestor tharus berfikir trasional tdalam tmenghadapi tperdagangan tdi tpasar tmodal. tHarga saham tdi tbursa tefek takan tditentukan toleh tkekuatan tpermintaan tdan penawaran. tPada tsaat tpermintaan tsaham tmeningkat, tmaka tharga tsaham tersebut takan tcenderung tmeningkat. tSebaliknya, tpada tsaat tbanyak torang menjual tsaham, tmaka tharga tsaham ttersebut tcenderung takan tmengalami penurunan t(Bosch-Badia et al., 2018)
Tujuan tutama tseorang tinvestor tmelakukan tinvestasi tadalah tuntuk mendapatkan treturn. tReturn tmerupakan thasil tyang tdiperoleh tdari tinvestasi (Abramov et al., 2015). Dalam tkonteks tmanajemen tinvestasi, tterdapat treturn harapan tdan treturn taktual. tInvestor tyang tmenginvestasikan tdananya takan mensyaratkan ttingkat treturn ttertentu tdan tjika tperiode tinvestasi ttelah tberlalu,
investor takan tdihadapkan tpada ttingkat treturn tsesungguhnya tditerima. Perbedaan treturn tharapan tdengan treturn tyang tbenar-benar tditerima merupakan trisiko tyang tharus tselalu tdipertimbangkan tdalam tproses tinvestasi.
Setiap tkeputusan tinvestasi tselalu tmengandung tsuatu trisiko. tTingkat return tdengan trisiko tsangat tberkaitan terat tsatu tsama tlainnya. tSemakin ttinggi risiko tsemakin ttinggi tpula treturn tyang tdiharapkan. tTingkat tekspektasi treturn tinggi tmaka trisiko tyang tdihadapi toleh tinvestor tdalam tberinvestasi tpada tsuatu saham tjuga takan tsemakin ttinggi, tbegitu tpula tsebaliknya, tapabila ttingkat ekspektasi treturn trendah, tmaka trisiko tyang takan tdihadapi tinvestor tjuga takan rendah tdan tdapat tdi tdiversifikasi t(Yin, 2019)
Portofolio tmenjadi tsalah tsatu tsaran tterbaik tbagi tinvestor tyang tingin memperkecil tatau tmendiversifikasikan trisiko. tKeberadaan tportofolio menyebabkan tinvestor tberpotensi tmemeroleh tkeuntungan t(return) tyang tlebih besar tdibandingkan tdengan trisiko tyang tdiperoleh tdi tmasa tdatang. Pembentukan tportofolio tmerupakan tsuatu tpenanaman tmodal tberupa kombinasi dari tbeberapa tsurat tyang tdilakukan tpada tbeberapa tkelas tasset tsehingga memperoleh treturn tatau tpengembalian tyang toptimal tdengan trisiko tyang seminimal tmungkin (Meman, 2015). Teori tportofolio tadalah tbagimana melakukan tpemilihan tportofolio tdari tsekian tbanyak taset, tuntuk memaksimalkan treturn tharapan tpada ttingkat trisiko ttertentu tyang tbersedia ditanggung tinvestor.Tujuan t tmembentukan tsuatu tportofolio tsaham tadalah untuk tmendapatkan treturn tekspektasi tyang tmaksimal tdengan ttingkat trisiko tertentu tatau tmendapatkan treturn tekspetasi ttertentu tdengan trisiko tyang minimal t(Darmitha & Purbawangsa, 2016).
Melakukan tinvestasi tdengan tmengkombinasikan tbeberapa tsaham meyebabkan tinvestor tdapat tmemperoleh treturn tyang toptimal tdan tdapat memperkecil trisiko, tkarena trisiko tyang tada ttersebar tke tbeberapa tsaham tdan tidak thanya tdi tsatu tsaham tsaja, tsehingga trisiko tyang tditanggung tinvestor tidak tterlalu tberat. tInvestor tyang tmemiliki tpemikiran tyang tlogis takan memilih tberinvestasi tdengan tmembentuk tsebuah tportofolio, thal ttersebut dikarenakan tportofolio tyang takan tdibentuk tinvestor tbergantung tpada tfungsi utilitas tdari tmasing–masing tsaham, tsehingga tnantinya tportofolio tyang takan dibentuk tmerupakan tportofolio tyang tsesuai tdengan tpreferensi tinvestor terhadap treturn tdan trisiko tyang takan tdihadapi (Farias et al., 2014).
Pembentukan tsuatu tportofolio tdapat tmenggunakan tbeberapa tmodel pendekatan tportofolio, tyaitu tModel tIndeks tTunggal tserta tModel tMarkowitz. Model tMarkowitz tdalam tanalisisnya tterbatas, thanya tdapat tdilakukan tpada portofolio tyang tterdiri tdari taset tyang tberisiko tsaja. tModel tMarkowitz memang tmembantu tuntuk tmenghitung treturn tharapan tdan trisiko tportofolio, tetapi tmodel tini tmemerlukan tperhitungan tkovarians tyang tterlalu tkompleks jika tdihadapkan tpada tbanyaknya tsekuritas t(Mary & Rathika, 2015). Portofolio Model tMarkowitz tyang tbegitu tkompleks tdalam tperhitungan tkovarians selanjutnya tdikembangkan toleh tWilliam tSharpe tdengan tmenciptakan tModel Indeks tTunggal. tKesederhanaan tdari tperhitungan tdalam tModel tIndeks Tunggal tinilah tyang tkemudian tmenjadi tsebab tinvetor tlebih tsering
mengguunakan tmodel tini tdibandingkan tdengan tModel tMarkowitz t(Mandal, 2014).
Para tinvestor tbiasanya tlebih tbanyak tmenggunakan tModel tIndeks Tunggal tdalam tmembentuk tsebuah tportofolio toptimal, tkarena tmodel tini dianggap tlebih tmudah tdan tmerupakan tpenyederhanaan tdari tModel Markowitz. Model tIndeks tTunggal tini tjuga tmembutuhkan tperhitungan tyang tlebih tsedikit dan tsangat tmemperhatikan tkeadaan tpasar tdari treturn tdan trisiko tyang diharapkan t(Ariasih & Mustanda, 2018)
Teori tMarkowitz tdidasari tbeberapa tkarakteristik: t(1) tperiode tinvestasi tunggal tmisalnya tsatu ttahun, t(2) ttidak tada tbiaya ttransaksi, t(3) tpreferensi investor thanya tberdasar tpada treturn tharapan tdan trisiko, t(4) tbelum memperhitungkan tkemungkinan tinvestor tuntuk tmelakukan tinvestasi tpada taset bebas trisiko, tdan t(5) tperhitungannya tkompleks tdan trumit. tKarakteristik tersebut ttidak tdijumpai tdalam tModel tIndeks tTunggal. tModel tIndeks tTunggal memiliki tkarakteristik tyang tmenghubungkan tperhitungan treturn tsetiap taset pada treturn tindeks tpasar, tAsumsi tyang tdipakai tdalam tmodel tini tadalah bahwa tsekuritas takan tberkorelasi thanya tjika tsekuritas-sekuritas ttersebut mempunyai trespon tyang tsama tterhadap tperubahan tpasar. tModel tini tdapat menyederhanakan tmodel tperhitungan tMarkowitz tyang tkompleks. tBerdasarkan karakteristik ttersebut tbahwa tdibandingkan tdengan tModel tMarkowitz, tModel Indeks tTunggal tlebih tsederhana tserta tmempertimbangkan taspek tpasar tdan aspek tkeunikan tperusahaan, toleh tsebab tModel tIndeks tTunggal tdipilih sebagai metode tdalam tpenelitian tini.
Model tIndeks tTunggal tjuga tmenunjukkan tadanya thubungan tantara sekuritas tdengan tperubahan tharga tpasar. tHal ttersebut tdapat tdilihat tketika kondisi tpasar tyang tditunjukkan toleh tindeks tpasar tmembaik tmaka tnilai tharga sahamnya takan tmeningkat, tbegitu tpula tsebaliknya tapabila tkondisi tpasar tsaat itu tmemburuk tmaka tnilai tharga tsaham tjuga takan tmenurun. tPortofolio optimal dengan tmenggunakan tModel tIndeks tTunggal tini tdidasarkan tpada tsebuah angka tyang tdapat tmenunjukan tapakah tbsuatu tsekuritas tdapat tdimasukkan tke dalam tportofolio toptimal tatau ttidak. tAngka ttersebut tadalah thasil tdari perhitungan tExcess tReturn tto tBeta t(ERB) tyang tmerupakan tselisih treturn ekspektasi tdengan treturn taktiva tbebas trisiko. tModel tIndeks tTunggal tjuga memerlukan tsebuah ttitik tpembatas t(cut-off tpoint) tuntuk tmemisahkan tsaham mana tsaja tyang takan tdimasukkan tke tdalam tportofolio toptimal t(Ramadhan et al., 2014). Mengetahui saham-saham tapa tsaja tyang tbisa tmembentuk tportofolio dapat tdilakukan tdengan tcara tmembandingkan tantara tnilai tcut-off tpoint t(Ci) dengan tERB, tapabila tnilai tERB tlebih ttinggi tdibandingkan tnilai tCi tmaka saham ttersebut tdapat tdimasukkan tke tdalam tkombinasi tsaham tuntuk tdapat membentuk tportofolio toptimal tdan tbegitu tpula tsebaliknya.
Penelitian tsebelumnya toleh Setyoningsih et al. (2015) yang meneliti pembentukan tportofolio toptimal tberdasarkan tModel tIndeks tTunggal, tdalam penelitiannya tmenunjukkan tdari tsaham tperusahaan tyang ttercatat tdalam Indeks Kompas 100 yang digunakan, terdapat 12 saham saja yang dapat membentuk sebuah portofolio optimal. Darmawan & Purnawati (2015) dalam penelitianya menunjukan hasil bahwa portofolio optimal hanya dapat dibentuk oleh tiga
perusahaan dari 22 perusahaan yang dianalisis. Hasil yang berbeda diperoleh Harun et al. (2015) yang menunjukan dari saham Indeks Kompas 100 selama periode pengamatan dari 2013 sampai 2014 di Bursa Efek Indonesia, terdapat Sembilan saham perusahaan saja yang dapat membentuk portofolio optimal.
Temuan lainnya diungkapkan oleh Utamayasa & Wiagustini (2016) dalam penelitiannya, yaitu terdapat dua saham perbankan yang bisa membentuk portofolio optimal dari 28 saham perbankan yang diteliti. Giri & Parhi (2017) dalam penelitiannya menganalisis 50 sekuritas dan menghasilkan lima saham yang dapat membentuk portofolio optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal. Penelitian terbaru mengenai pembentukan portofolio optimal juga dilakukan oleh Widyasari (2017) yang menghasilkan pembentukan protofolio optimal dengan komposisi saham untuk indeks Kompas 100 sebanyak 13 saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Arisandy et al. (2017) tentang analisis investasi portofolio saham pasar modal dengan Model Indeks Tunggal studi kasus di Indeks Kompas 100 periode 2013-2015 memperoleh perhitungan Model Indeks Tunggal dari 30 saham yag dianalisis, diperoleh 20 saham yang dapat membentuk portofolio optimal. Rahmadin et al. (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Pembentukan Portofolio Optimal Saham Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi Pada Saham Indeks LQ 45 Di BEI Tahun 2011-2013) terdapat enam saham yang dapat membentuk sebuah portofolio optimal. Penelitian selanjutnya oleh Tana (2016) menyatakan bahwa dari 28 saham anggota di Jakarta Islamic Index (JII) yang digunakan untuk pembentukan portofolio optimal, terdapat 11 saham yang dapat membentuk portofolio optimal.
Hamdani & Muhardi (2015) dalam penelitiannya pembentukan portofolio optimal pada Indeks Kompas 100 Periode 2013-2014 dari 100 sampel saham perusahaan terpilih terdapat 19 saham perusahaan yang membentuk komposisi portofolio optimal. Chintan (2015) meneliti tentang membentuk portofolio optimal di 15 saham BSE menggunakan Model Indeks Tunggal serta CAPM memperoleh hasil bahwa dari 15 saham yang digunakan, terdapat lima saham yang dapat membentuk sebuah portofolio optimal. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari & Candraningrat (2014) menghasilkan lima saham anggota Indeks LQ 45 yang terpilih untuk membentuk portofolio optimal dengan pendekatan Model Indeks Tunggal.
Indeks Kompas 100 selain memiliki likuiditas yang tinggi, serta nilai kapitalisasi pasar yang besar, juga merupakan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik. Hal ini tercermin dari kriteria-kriteria pemilihan saham Indeks Kompas 100 berdasarkan pengumuman Jakarta Stock Exchange, sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 10 Agustus 2007 sebagai berikut (Jakarta Stock Exchange, 2007) : 1) Saham yang masuk dalam perhitungan indeks akan dievaluasi setiap enam bulan sekali, yaitu setiap akhir Januari dan akhir Juli. 2) Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan dan masuk dalam perhitungan IHSG. 3) Seleksi saham dimulai dengan seleksi likuiditas, dengan menggunakan data transaksi di Pasar Reguler selama 12 bulan terakhir. 4) Sebagai saringan akhir, BEJ mengevaluasi dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental dan pola perdagangan saham yang telah melewati saringan likuiditas. nilai transaksi, jumlah hari transaksi, banyaknya transaksi dan kapitalisasi pasar.
Saham-saham yang termasuk dalam Indeks Kompas 100 diperkirakan mewakili sekitar 70-80 persen dari total nilai kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat di BEI, maka dengan demikian investor bisa melihat kecenderungan arah pergerakan indeks dengan mengamati pergerakan Indeks Kompas 100. Pergerakan indeks saham menunjukan dari harga saham-saham yang masuk kedalam kelompok Kompas 100. Semakin tinggi variasi pergerakan dari harga saham Kompas 100 semakin besar risiko yang ditanggung oleh investor.
Model Indeks Tunggal dikembangkan oleh William Sharpe. Model ini mengaitkan perhitungan return setiap aset pada return indeks pasar. Konsep Model Indeks Tunggal diciptakan oleh Sharpe yang berkeinginan untuk menyederhanakan perhitungan yang ada dalam Model Markowitz dengan menggunakan parameter input yang dibutuhkan dalam perhitungan Model Indeks Tunggal . Perhitungan return sekuritas dalam Model Indeks Tunggal melibatkan dua komponen utama yaitu Komponen return dengan keunikan perusahaan yang dilambangkan dengan alpha (α) dan Komponen return yang terkait dengan pasar dapat dilambangkan dengan simbol beta (β) Salah satu konsep penting dalam Model Indeks Tunggal adalah terminology beta (β). Nilai beta (β) merupakan ukuran kepekaan return sekuritas terhadap return pasar. Semakin besar β (beta) suatu sekuritas, semakin besar kepekaan return sekuritas tersebut terhadap perubahan return pasar. Teknik analisis portofolio optimal dengan Model Indeks Tunggal menyatakan bahwa return saham berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar (Agmiviolya et al., 2014). Hal ini dapat dilihat bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga naik dan sebaliknya, jika indeks harga turun maka saham akan mengalami penurunan harga (Qur’anitasari & Sulasmiyati, 2016)
Return-return dari sekuritas ini kemungkinan berkolerasi karena adanya gerakan umum di pasar saham terhadap perubahan - perubahan nilai pasar (Gopalakrishnan, 2014). Teknik awal dalam portofolio optimal Model Indeks Tunggal dilakukan dengan cara menghitung return-return saham individual, dilanjutkan dengan menghitung varian saham dan pasar. Langkah selanjutnya mencari nilai Excess Return to Beta (ERB) masing-masing saham dan menyusun peringkat ERB dari yang terbesar hingga ke yang terendah. Setelah itu dilanjutkan dengan menghitung nilai cut-off rate (Ci) dan membandingkan dengan nilai ERB. Apabila hasil perhitungan ERB ≥ Ci, maka saham tersebut dapat dimasukkan kedalam portofolio optimal. Sedangkan apabila ERB < Ci maka saham tersebut belum tergolong saham yang dapat dibentuk portofolio optimal.
METODE PENELITIAN
Penelitian tini tmerupakan tpenelitian tdengan tmenggunakan tpendekatan kuantitatif tyang tberbentuk tdeskriptif. tBertujuan tuntuk tmengetahui tsaham-saham yang tlayak tuntuk tdimasukan tke tdalam tpenentuan tportofolio toptimal dengan tmenggunakan tmodel tModel tIndeks tTunggal tperiode tAgustus t2016 t-Januari t2019 tyang tterdaftar tdalam tIndeks tKompas t100 tdi tBursa tEfek Indonesia. tPenelitian tini tdilakukan tpada tperusahaan-perusahaan tyang sahamnya ttercatat tdalam tBursa tEfek tIndonesia t(BEI) tdan tmasuk tke tdalam Indeks tKompas t100 tserta taktif tdiperdagangkan tselama tperiode tAgustus t2016
-
- tJanuari t2019. tObyek tpada tpenelitian tini tadalah tsaham tIndeks tKompas t100 periode tAgustus t2016 t- tJanuari t2019. tVariabel tyang takan tdigunakan tdalam judul tpenelitian tini tmeliputi texpected treturn tportofolio tdan trisiko tportofolio.
Expected treturn tportofolio tmerupakan trata-rata ttertimbang tdari treturn-return tekspektasi tmasing-masing tsaham tdi tdalam tportofolio. tDihitung tdengan mengalikan texpected treturn tmasing-masing tsaham tdengan tbobot tatau proporsi saham tdalam tportofolio. t tExpected treturn tdapat tdihitung tdengan tpersamaan berikut.
-
< /■..' = ∑=-^^-(^....................................................................(1)
Keterangan:
= Expected treturn tdari tportofolio
= Porsi tdari tsaham ti tterhadap tseluruh tsaham tdi tportofolio
■. ( ■ ..) = Expectedlreturn dari saham ke-i
= Jumlah tsaham tyang tada tdalam tportofolio
Risiko portofolio adalah penjumlahan dari standar deviasi dan kovarian sesuai dengan proporsi masing-masing saham di dalamnya. Maka risiko ini dapat dituliskan dalam bentuk perkalian matrik antar matrik kovarian dengan matrik proporsi masing-masing saham indeks kompas 100 periode Agustus 2016 - Januari 2019. Risiko portofolio dapat dihitung sebagai berikut.
-
- ∙.∙ = .• •••■•: +Q. :'■■. "-)' •.............................................................(2)
Keterangan:
= Risiko tsekuritas
= beta tsekuritas
= kuadrat tVarians treturn tpasar
= Bobot tatau tproporsi tsekuritas tke-i
= varian tdari tkesalahan tresidu tsekuritas tke-i
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif untuk penelitian ini terdiri atas: data closing price saham (harga saham penutupan), data Indeks Kompas 100, data tingkat suku bunga SBI. Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini berupa data nama perusahaan yang terdapat di Indeks Kompas 100 Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder. Penelitian ini tidak secara langsung mengambil data sendiri tetapi meneliti dan memanfaatkan data dokumen yang dihasilkan oleh pihak-pihak lain. Sumber data dalam penelitian ini adalah Data harga saham penutupan bulanan dalam Indeks Kompas 100 periode Agustus 2016 - Januari 2019, data Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia yang dapat diakses pada situs www.idx.co.id dan pada yahoo finance di situs finance.yahoo.com. dan Data suku bunga SBI yang dapat diakses melalui situs www.bi.go.id
Populasi penelitian ini adalah semua saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan konsisten terdaftar ke dalam Indeks Kompas 100 selama periode Agustus 2016 - Januari 2019 yang berjumlah 77 saham. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan metode slovin sehingga jumlah sampel yang didapat adalah 65 saham. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi nonpartisipan. Data saham yang merupakan anggota dari Indeks
Kompas 100 periode Agustus 2016 - Januari 2019 didapat melalui www. idx.co.id. Harga penutupan saham perusahaan setiap bulan didapat melalui www.finance.yahoo.com. Data suku bunga SBI yang dapat diakses melalui situs www.bi.go.id
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap tpertama tadalah tmenghitung tmasing-masing treturn tsaham (realisasi tmaupun tekspetasi) tyang ttergabung tdalam tindeks tKompas 100 periode tAgustus t2016–Januari t2019 tdan tjuga tdigunakan tsebagai tsampel penelitian. tBerdasarkan tTabel t1, tdapat dilihat bahwa treturn tekspetasi ttertinggi tdiraih toleh tsaham tBumi tResources Tbk. (BUMI), tsedangkan tnilai treturn tterkecil tdiperoleh toleh tsaham tLippo Karawaci tTbk. t(LPKR).
Tabel 1.
Return Realisasi dan Return Ekspetasi Saham Indeks Kompas 100 Periode Agustus 2016–Januari 2019
No |
Kode Saham |
∑Rit (%) |
E(Ri) (%) |
1 |
AALI |
-0.0751 |
-0.0026 |
2 |
ACES |
0.62052 |
0.0214 |
3 |
ADHI |
-0.3021 |
-0.0104 |
4 |
ADRO |
0.34544 |
0.01191 |
5 |
AKRA |
-0.1312 |
-0.0045 |
6 |
ANTM |
0.54133 |
0.01867 |
7 |
ASII |
0.0737 |
0.0025 |
8 |
ASRI |
-0.22252 |
-0.00767 |
9 |
BBCA |
0.6667 |
0.023 |
10 |
BBNI |
0.52403 |
0.01807 |
11 |
BBRI |
0.56047 |
0.01933 |
12 |
BBTN |
0.48895 |
0.01686 |
13 |
BDMN |
0.9593 |
0.0331 |
14 |
BEST |
0.0038 |
0.00013 |
15 |
BHIT |
-0.4587 |
-0.0158 |
16 |
BJBR |
0.9623 |
0.03318 |
17 |
BJTM |
0.31383 |
0.01082 |
18 |
BKSL |
0.638 |
0.022 |
20 |
BMTR |
-0.51531 |
-0.01777 |
21 |
BSDE |
-0.3879 |
-0.0134 |
22 |
BUMI |
2.75658 |
0.09505 |
23 |
CPIN |
0.80976 |
0.02792 |
24 |
CTRA |
-0.3424 |
-0.0118 |
25 |
DOID |
1.7645 |
0.06084 |
26 |
ELSA |
-0.1535 |
-0.0053 |
27 |
GGRM |
0.31637 |
0.01091 |
28 |
GJTL |
-0.4559 |
-0.0157 |
29 |
HMSP |
0.0123 |
0.0004 |
30 |
ICBP |
0.10251 |
0.00353 |
31 |
INCO |
0.6911 |
0.0238 |
32 |
INDF |
0.0219 |
0.00076 |
33 |
INDY |
1.69561 |
0.05847 |
34 |
INTP |
0.27381 |
0.00944 |
Lanjutan Tabel 1.
No |
Kode Saham |
∑Rit (%) |
E(Ri) (%) |
35 |
ISAT |
-0.5275 |
-0.0182 |
36 |
ITMG |
1.00487 |
0.03465 |
37 |
JPFA |
0.7452 |
0.0257 |
38 |
JSMR |
0.09857 |
0.0034 |
39 |
KAEF |
0.2511 |
0.00866 |
40 |
KLBF |
-0.0698 |
-0.0024 |
41 |
LINK |
0.056 |
0.0019 |
42 |
LPKR |
-1.22581 |
-0.04227 |
44 |
MAPI |
0.8851 |
0.0305 |
45 |
MEDC |
1.75478 |
0.06051 |
46 |
MIKA |
-0.5213 |
-0.018 |
47 |
MNCN |
-0.63678 |
-0.02196 |
48 |
PBRX |
0.39609 |
0.01366 |
49 |
PGAS |
0.104 |
0.0036 |
50 |
PNBN |
0.63553 |
0.02191 |
51 |
PPRO |
0.1395 |
0.0048 |
52 |
PTPP |
-0.3116 |
-0.0107 |
53 |
PWON |
0.18123 |
0.00625 |
54 |
SCMA |
-0.35976 |
-0.01241 |
55 |
SMBR |
0.5179 |
0.0179 |
56 |
SMGR |
0.3987 |
0.01375 |
57 |
SMRA |
-0.2915 |
-0.0101 |
58 |
TARA |
0.3108 |
0.0107 |
59 |
TBIG |
0.03163 |
0.00109 |
60 |
TINS |
0.88449 |
0.0305 |
61 |
UNTR |
0.4117 |
0.0142 |
62 |
UNVR |
0.13288 |
0.00458 |
63 |
WIKA |
-0.2127 |
-0.0073 |
64 |
WSKT |
-0.17762 |
-0.00612 |
65 |
WTON |
-0.7146 |
-0.0246 |
Sumber : Data Diolah, 2019
Tahap tkedua tyaitu tmenghitung tnilai treturn trealisasi tpasar tdan treturn ekspetasi tpasar. tHasil tperhitungan treturn trealisasi tdan tekspetasi tpasar tdapat dilihat tpada tTabel t2. tBerdasarkan thasil tperhitungan, return tekspetasi tdan trisiko tpasar tindeks tKompas t100, tdapat dilihat treturn trealisasi tpasar tyang tdiperoleh tpada tperiode Agustus 2016-Januari t2019 tsebesar t0.1673 tpersen, treturn trealisasi tpasar tsebesar 0.0058 tpersen tdan trisiko tpasar t0.00121 tpersen
Tabel 2.
Return Realisasi, Return Ekspetasi dan Risiko Pasar Indeks Kompas 100
Periode Agustus 2016-Januari 2019 | |
NO BULAN |
Indeks Kompas 100 TAHUN Indeks Saham Rm (Rm - E(Rm)) (Rm - E(Rm))² |
1 Agustus 2 September |
2016 1158.600 2016 1152.620 -0.0052 -0.0109 0.00012 |
Bersambung…
Lanjutan Tabel 2
NO |
BULAN |
TAHUN |
Indekes Kompas 100 | |||
Indeks Saham |
Rm |
(Rm -E(Rm)) |
(Rm-E(Rm))² | |||
3 |
Oktober |
2016 |
1160.470 |
0.0068 |
0.0010 |
0.00000 |
4 |
November |
2016 |
1082.210 |
-0.0674 |
-0.0732 |
0.00536 |
5 |
Desember |
2016 |
1116.640 |
0.0318 |
0.0260 |
0.00068 |
6 |
Januari |
2017 |
1109.500 |
-0.0064 |
-0.0122 |
0.00015 |
7 |
Februari |
2017 |
1133.380 |
0.0215 |
0.0158 |
0.00025 |
8 |
Maret |
2017 |
1169.940 |
0.0323 |
0.0265 |
0.00070 |
9 |
April |
2017 |
1194.320 |
0.0208 |
0.0151 |
0.00023 |
10 |
Mei |
2017 |
1208.180 |
0.0116 |
0.0058 |
0.00003 |
11 |
Juni |
2017 |
1226.470 |
0.0151 |
0.0094 |
0.00009 |
12 |
Juli |
2017 |
1223.510 |
-0.0024 |
-0.0082 |
0.00007 |
13 |
Agustus |
2017 |
1224.960 |
0.0012 |
-0.0046 |
0.00002 |
14 |
September |
2017 |
1228.410 |
0.0028 |
-0.0030 |
0.00001 |
15 |
Oktober |
2017 |
1247.180 |
0.0153 |
0.0095 |
0.00009 |
16 |
November |
2017 |
1240.200 |
-0.0056 |
-0.0114 |
0.00013 |
17 |
Desember |
2017 |
1343.420 |
0.0832 |
0.0775 |
0.00600 |
18 |
Januari |
2018 |
1396.850 |
0.0398 |
0.0340 |
0.00116 |
19 |
Februari |
2018 |
1394.610 |
-0.0016 |
-0.0074 |
0.00005 |
20 |
Maret |
2018 |
1286.660 |
-0.0774 |
-0.0832 |
0.00692 |
21 |
April |
2018 |
1233.180 |
-0.0416 |
-0.0473 |
0.00224 |
22 |
Mei |
2018 |
1228.090 |
-0.0041 |
-0.0099 |
0.00010 |
23 |
Juni |
2018 |
1174.430 |
-0.0437 |
-0.0495 |
0.00245 |
24 |
Juli |
2018 |
1208.610 |
0.0291 |
0.0233 |
0.00054 |
25 |
Agustus |
2018 |
1226.640 |
0.0149 |
0.0091 |
0.00008 |
26 |
September |
2018 |
1216.390 |
-0.0084 |
-0.0141 |
0.00020 |
27 |
Oktober |
2018 |
1178.040 |
-0.0315 |
-0.0373 |
0.00139 |
29 |
Desember |
2018 |
1258.170 |
0.0200 |
0.0142 |
0.00020 |
30 |
Januari |
2019 |
1345.290 |
0.0692 |
0.0635 |
0.00403 |
Total |
0.1673 |
Total |
0.03499 | |||
Variance | ||||||
E(Rm) |
0.0058 |
Pasar |
0.00121 | |||
(σM2) | ||||||
Sumber : |
Data Diolah, 2019 |
Tahap tKeempat tdilakukan tdengan tcara tmenetukan tperingkat tsaham berdasarkan tnilai tExcess tReturn tto tBeta t(ERB). tMenghitung tERB tdapat dilakukan tdengan tmengurangi texpected treturn tmasing-masing tsaham tdengan tingkat tbunga tbebas trisiko, tyang tnantinya tmendapatkan thasil tyang tdibagi dengan tbeta tsaham tyang tdihitung.
Tabel 3.
Expected Return dan Excess Return to Beta Masing-Masing SahamIndeks Kompas 100 Periode Agustus 2016 – Januari 2019
NO |
KODE SAHAM |
NAMA SAHAM |
E(Ri) |
ER β(i) |
1 |
AALI |
Astra Agro Lestari Tbk. |
-0.0751 |
-1.0202 |
2 |
ACES |
Ace Hardware Indonesia Tbk. |
0.6205 |
0.3107 |
3 |
ADHI |
Adhi Karya (Persero) Tbk. |
-0.3021 |
-0.3713 |
4 |
ADRO |
Adaro Energy Tbk. |
0.3454 |
-0.0648 |
5 |
AKRA |
Akr Korporindo Tbk. |
-0.1312 |
-0.4564 |
6 |
ANTM |
Aneka Tambang (Persero) Tbk. |
0.5413 |
0.1409 |
7 |
ASII |
Astra International Tbk. |
0.0737 |
-0.3648 |
8 |
ASRI |
Alam Sutera Realty Tbk. |
-0.2225 |
-0.5950 |
9 |
BBCA |
Bank Central Asia Tbk. |
0.6667 |
0.2544 |
10 |
BBNI |
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. |
0.5240 |
0.0741 |
11 |
BBRI |
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. |
0.5605 |
0.1105 |
12 |
BBTN |
Bank Tabungan Negara Persero Tbk. |
0.4890 |
0.0467 |
13 |
BDMN |
Bank Danamon Indonesia Tbk. |
0.9593 |
0.3623 |
14 |
BEST |
Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. |
0.0038 |
-0.2436 |
15 |
BHIT |
Mnc Investama Tbk. |
-0.4587 |
-0.7901 |
16 |
BJBR |
Bank Pembangunan Jawa Barat Dan Banten Tbk. |
0.9623 |
0.3483 |
17 |
BJTM |
Bank Pembangunan Jawa Timur Tbk |
0.3138 |
-0.1009 |
18 |
BKSL |
Sentul City Tbk. |
0.6380 |
0.3385 |
19 |
BMRI |
Bank Mandiri (Persero) Tbk. |
0.3184 |
-0.0953 |
20 |
BMTR |
Global Mediacom Tbk. |
-0.5153 |
-0.4672 |
21 |
BSDE |
Bumi Serpong Damai Tbk. |
-0.3879 |
-0.6309 |
22 |
BUMI |
Bumi Resources Tbk. |
2.7566 |
2.9194 |
23 |
CPIN |
Charoen Pokphand Indonesia Tbk. |
0.8098 |
0.4552 |
24 |
CTRA |
Ciputra Development Tbk. |
-0.3424 |
-0.8405 |
25 |
DOID |
Delta Dunia Makmur Tbk. |
1.7645 |
0.9884 |
26 |
ELSA |
Elnusa Tbk. |
-0.1535 |
-0.8682 |
27 |
GGRM |
Gudang Garam Tbk. |
0.3164 |
-0.0976 |
28 |
GJTL |
Gajah Tunggal Tbk. |
-0.4559 |
-0.6186 |
29 |
HMSP |
H. M. Sampoerna Tbk. |
0.0123 |
-0.3236 |
30 |
ICBP |
Indofood Cbp Sukses Makmur Tbk. |
0.1025 |
-0.5240 |
31 |
INCO |
Vale Indonesia Tbk. |
0.6911 |
0.6149 |
32 |
INDF |
Indofood Sukses Makmur Indonesia |
0.0219 |
-0.4395 |
33 |
INDY |
Indika Energy Tbk. |
1.6956 |
0.9169 |
34 |
INTP |
Indocement Tunggal Perkasa Tbk. |
0.2738 |
-0.0730 |
Lanjutan Tabel 3.
NO |
KODE SAHAM |
NAMA SAHAM |
E(Ri) |
ER β(i) |
35 |
ISAT |
Indosat Tbk. |
-0.5275 |
-0.4822 |
36 |
ITMG |
Indo Tambangraya Megah Tbk. |
1.0049 |
0.4167 |
37 |
JPFA |
Japfa Comfeed Indonesia Tbk. |
0.7452 |
0.2972 |
38 |
JSMR |
Jasa Marga (Persero) Tbk. |
0.0986 |
-0.2663 |
39 |
KAEF |
Kimia Farma (Persero) Tbk |
0.2511 |
-0.2222 |
40 |
KLBF |
Kalbe Farma Tbk. |
-0.0698 |
-0.4434 |
41 |
LINK |
Link Net Tbk. |
0.0560 |
-0.7079 |
42 |
LPKR |
Lippo Karawaci Tbk. |
-1.2258 |
-1.6880 |
43 |
LPPF |
Matahari Department Store Tbk. |
-0.8230 |
-0.9523 |
44 |
MAPI |
Mitra Adiperkasa Tbk. |
0.8851 |
1.1451 |
45 |
MEDC |
Medco Energi Internasional Tbk. |
1.7548 |
0.5602 |
46 |
MIKA |
Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. |
-0.5213 |
-1.5567 |
47 |
MNCN |
Media Nusantara Citra Tbk. |
-0.6368 |
-0.5676 |
48 |
PBRX |
Pan Brothers Tbk. |
0.3961 |
-0.0166 |
49 |
PGAS |
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. |
0.1040 |
-0.2333 |
50 |
PNBN |
Bank Pan Indonesia Tbk. |
0.6355 |
0.2129 |
51 |
PPRO |
Pp Property Tbk. |
0.1395 |
-0.2873 |
52 |
PTPP |
Pp (Persero) Tbk. |
-0.3116 |
-0.3246 |
53 |
PWON |
Pakuwon Jati Tbk. |
0.1812 |
-0.2157 |
54 |
SCMA |
Surya Citra Media Tbk. |
-0.3598 |
-0.5262 |
55 |
SMBR |
Semen Baturaja (Persero) Tbk. |
0.5179 |
0.1043 |
56 |
SMGR |
Semen Indonesia (Persero) Tbk. |
0.3987 |
-0.0043 |
57 |
SMRA |
Summarecon Agung Tbk. |
-0.2915 |
-0.3214 |
58 |
TARA |
Sitara Propertindo Tbk. |
0.3108 |
-0.2246 |
59 |
TBIG |
Tower Bersama Infrastructure Tbk. |
0.0316 |
-0.2947 |
60 |
TINS |
Timah (Persero) Tbk. |
0.8845 |
0.3469 |
61 |
UNTR |
United Tractors Tbk. |
0.4117 |
0.0108 |
62 |
UNVR |
Unilever Indonesia Tbk. |
0.1329 |
-0.2865 |
63 |
WIKA |
Wijaya Karya (Persero) Tbk. |
-0.2127 |
-0.3510 |
64 |
WSKT |
Waskita Karya (Persero) Tbk. |
-0.1776 |
-0.3092 |
65 |
WTON |
Wijaya Karya Beton Tbk. |
-0.7146 |
-0.9549 |
Sumber : Data Diolah, 2019
Saham tyang tmemiliki tnilai ERB yang tpaling ttinggi tadalah tsaham tBumi tResources tTbk. t(BUMI) tdengan nilai ERB tsebesar t0.1130, tsedangkan tERB tdengan tnilai tyang tterkecil tsebesar -0.0479 tyang tdiperoleh toleh tsaham tLippo tKarawaci tTbk. t(LPKR). Tahap tkelima, tdilakukan tdengan tcara tmencari ttitik tpembatas tyang digunakan tuntuk tmenentukan tsaham tmana tsaja tyang tdapat tdipilih tuntuk memebentuk tsebuah tportofolio toptimal tatau ttidak. tMencari ttitik
pembatas dapat tdilakukan tdengan tmenghitung tnilai tCi. Nilai tCi tyang diperoleh tdapat tditentukan mana tyang takan tmenjadi ttitik tpembatas tuntuk menentukan tnilai tCut OffPoint (C*). tnilai tCut tOffPoint t(C*) tini tdipilih melalui tnilai tCi tyang tterbesar.. tNilai tdari tCut-Off Rate tyang tterbesar takan menjadi tpembatas tsaham tmana tsaja tyang membentuk tdapat tportofolio optimal t(Cut-Off tPoint) tadalah tSaham tAneka Tambang t(Persero) tTbk. (ANTM) tdengan tnilai tsebesar t0.015237267.
Tabel 4.
Cut-Off Rate dan Cut-Off Point Saham Indeks Kompas 100 Periode Agustus 2016-Januari 2019
No |
Nama Saham |
ER β(i) |
σei2 |
Σ⅛ J-J |
J-J |
Ci |
C* |
1 |
BUMI |
0.1130 |
0.225328 |
0.3251 |
2.8759 |
0.000390894 | |
2 |
MAPI |
0.0633 |
0.006847 |
1.9402 |
28.3949 |
0.002263674 | |
3 |
INCO |
0.0427 |
0.022787 |
2.3419 |
37.8024 |
0.002702627 | |
4 |
DOID |
0.0413 |
0.075315 |
3.3778 |
62.8689 |
0.003788459 | |
5 |
INDY |
0.0387 |
0.040861 |
5.2498 |
111.2480 |
0.005585028 | |
6 |
CPIN |
0.0269 |
0.007628 |
8.0208 |
214.1524 |
0.007691022 | |
7 |
BKSL |
0.0262 |
0.032320 |
8.4004 |
228.6280 |
0.007944709 | |
8 |
ACES |
0.0252 |
0.005675 |
10.5049 |
312.2853 |
0.009206627 | |
9 |
MEDC |
0.0235 |
0.048635 |
13.2984 |
431.4094 |
0.010553131 | |
10 |
ITMG |
0.0213 |
0.020877 |
15.4022 |
530.1826 |
0.011334241 | |
11 |
UNTR |
0.0209 |
0.006457 |
16.1632 |
566.6145 |
0.01158369 | |
12 |
TINS |
0.0192 |
0.032581 |
17.2813 |
624.8973 |
0.011888414 | |
13 |
BDMN |
0.0190 |
0.008517 |
22.4798 |
898.2993 |
0.013016433 | |
14 |
JPFA |
0.0190 |
0.013477 |
24.3097 |
994.7334 |
0.013331589 | |
15 |
BBCA |
0.0185 |
0.001068 |
42.4369 |
1974.6456 |
0.015137804 | |
16 |
BJBR |
0.0182 |
0.061858 |
43.1882 |
2015.8242 |
0.015182777 | |
17 |
PNBN |
0.0166 |
0.012583 |
44.7146 |
2107.8341 |
0.015226857 | |
18 |
TARA |
0.0156 |
0.002881 |
45.6981 |
2170.8169 |
0.015235008 | |
19 |
PBRX |
0.0154 |
0.007715 |
46.4753 |
2221.4478 |
0.015236922 | |
20 |
ANTM |
0.0153 |
0.018241 |
47.2414 |
2271.6573 |
0.015237267 |
C* |
21 |
SMBR |
0.0129 |
0.036744 |
47.6423 |
2302.7001 |
0.015214243 | |
22 |
BBRI |
0.0109 |
0.001478 |
62.0405 |
3617.7864 |
0.013952619 | |
23 |
BBNI |
0.0088 |
0.003104 |
69.2012 |
4429.1885 |
0.013161336 | |
24 |
ADRO |
0.0083 |
0.010229 |
69.9239 |
4515.9376 |
0.013082927 | |
25 |
BMRI |
0.0075 |
0.001354 |
74.6434 |
5146.5316 |
0.012492075 | |
26 |
GGRM |
0.0074 |
0.002873 |
76.8426 |
5443.0862 |
0.012252057 | |
27 |
BJTM |
0.0074 |
0.006145 |
77.8522 |
5580.2296 |
0.012147395 | |
28 |
BBTN |
0.0072 |
0.008634 |
80.4724 |
5942.2594 |
0.011884876 |
Lanjutan Tabel 4.
No |
Kode Saham |
ER β(i) |
σei2 |
J-I |
J-I |
Ci |
C* |
29 |
KAEF |
0.0066 |
0.018544 |
80.6455 |
5968.6070 |
0.011864284 | |
30 |
SMGR |
0.0054 |
0.007447 |
82.9783 |
6400.7658 |
0.011477741 | |
31 |
INTP |
0.0030 |
0.009083 |
84.0539 |
6764.2274 |
0.011069984 | |
32 |
PWON |
0.0021 |
0.005458 |
84.4719 |
6963.9316 |
0.010839925 | |
33 |
PPRO |
0.0008 |
0.029401 |
84.4954 |
6993.2853 |
0.010802261 | |
34 |
UNVR |
0.0005 |
0.001873 |
84.7593 |
7480.1836 |
0.010201014 | |
35 |
PGAS |
-0.0004 |
0.018727 |
84.7263 |
7569.8750 |
0.010088142 | |
36 |
JSMR |
-0.0006 |
0.004479 |
84.5545 |
7868.2106 |
0.009722332 | |
37 |
ICBP |
-0.0009 |
0.001394 |
84.3342 |
8109.4803 |
0.009435248 | |
38 |
ASII |
-0.0017 |
0.001623 |
83.4785 |
8621.9655 |
0.008833056 | |
39 |
TBIG |
-0.0023 |
0.009878 |
83.0956 |
8785.7587 |
0.008642746 | |
40 |
BEST |
-0.0024 |
0.013453 |
82.6123 |
8988.8605 |
0.008414722 | |
41 |
HMSP |
-0.0030 |
0.001673 |
79.9606 |
9875.8100 |
0.007469786 | |
42 |
INDF |
-0.0038 |
0.002216 |
78.6541 |
10221.2692 |
0.007118022 | |
43 |
LINK |
-0.0043 |
0.005150 |
78.4492 |
10268.8483 |
0.007069036 | |
44 |
WSKT |
-0.0054 |
0.007589 |
75.9129 |
10739.0563 |
0.00656244 | |
45 |
KLBF |
-0.0060 |
0.001711 |
71.8508 |
11413.3834 |
0.005869152 | |
46 |
WIKA |
-0.0065 |
0.014846 |
70.4965 |
11622.9832 |
0.00566159 | |
47 |
SMRA |
-0.0065 |
0.011256 |
67.7724 |
12042.0855 |
0.005265585 | |
48 |
PTPP |
-0.0067 |
0.013269 |
65.3035 |
12410.8396 |
0.004932446 | |
49 |
AKRA |
-0.0073 |
0.006069 |
63.6368 |
12639.4755 |
0.004724966 | |
50 |
ADHI |
-0.0076 |
0.009732 |
60.7979 |
13013.5432 |
0.004392187 | |
51 |
BMTR |
-0.0111 |
0.022206 |
58.8579 |
13188.8458 |
0.004198864 | |
52 |
ASRI |
-0.0111 |
0.005999 |
56.7897 |
13375.0947 |
0.003998197 | |
53 |
SCMA |
-0.0113 |
0.005353 |
52.3103 |
13771.0909 |
0.00358294 | |
54 |
ISAT |
-0.0115 |
0.018785 |
50.0156 |
13970.8219 |
0.003379536 | |
55 |
BSDE |
-0.0139 |
0.004254 |
44.8544 |
14343.4348 |
0.002956362 | |
56 |
AALI |
-0.0141 |
0.006009 |
44.3318 |
14380.5079 |
0.002914795 | |
57 |
MNCN |
-0.0142 |
0.008000 |
38.3528 |
14802.8112 |
0.002453554 | |
58 |
GJTL |
-0.0142 |
0.010055 |
35.6098 |
14996.0651 |
0.002250253 | |
59 |
ELSA |
-0.0145 |
0.011172 |
35.0695 |
15033.3024 |
0.00221091 | |
60 |
CTRA |
-0.0178 |
0.007527 |
33.1908 |
15138.7691 |
0.002078648 | |
61 |
BHIT |
-0.0182 |
0.012799 |
31.4898 |
15232.4504 |
0.001960619 | |
62 |
WTON |
-0.0245 |
0.007890 |
27.2186 |
15407.1308 |
0.001676448 | |
63 |
LPPF |
-0.0251 |
0.012547 |
23.8804 |
15539.9689 |
0.001458904 | |
64 |
MIKA |
-0.0370 |
0.005734 |
21.5893 |
15601.9193 |
0.001313967 | |
65 |
LPKR |
-0.0479 |
0.006506 |
14.7030 |
15745.6399 |
0.000887091 |
Sumber : Data Diolah, 2019
Tahap tKeenam tyaitu tmenentukan tkandidat tsaham-saham tyang tmenjadi sampel tpenelitian tyang takan tdijadikan tportofolio toptimal tdengan membandingkan tnilai tERB tdengan tnilai tC*, tyang tdimana tuntuk tmenjadikan saham-saham tpada tsampel tmenjadi tportofolio toptimal tERB≥C*.
Tabel 5.
Saham-Saham Indeks Kompas 100 yang Dapat Membentuk Portofolio Optimal Periode Agustus 2016-Januari 2019
No |
Kode Saham |
ER β(i) |
Ci |
Keterangan |
1 |
BUMI |
0.1130 |
0.000390894 |
Kandidat |
2 |
MAPI |
0.0633 |
0.002263674 |
Kandidat |
3 |
INCO |
0.0427 |
0.002702627 |
Kandidat |
4 |
DOID |
0.0413 |
0.003788459 |
Kandidat |
5 |
INDY |
0.0387 |
0.005585028 |
Kandidat |
6 |
CPIN |
0.0269 |
0.007691022 |
Kandidat |
7 |
BKSL |
0.0262 |
0.007944709 |
Kandidat |
8 |
ACES |
0.0252 |
0.009206627 |
Kandidat |
9 |
MEDC |
0.0235 |
0.010553131 |
Kandidat |
10 |
ITMG |
0.0213 |
0.011334241 |
Kandidat |
11 |
UNTR |
0.0209 |
0.01158369 |
Kandidat |
12 |
TINS |
0.0192 |
0.011888414 |
Kandidat |
13 |
BDMN |
0.0190 |
0.013016433 |
Kandidat |
14 |
JPFA |
0.0190 |
0.013331589 |
Kandidat |
15 |
BBCA |
0.0185 |
0.015137804 |
Kandidat |
16 |
BJBR |
0.0182 |
0.015182777 |
Kandidat |
17 |
PNBN |
0.0166 |
0.015226857 |
Kandidat |
18 |
TARA |
0.0156 |
0.015235008 |
Kandidat |
19 |
PBRX |
0.0154 |
0.015236922 |
Kandidat |
20 |
ANTM |
0.0153 |
0.015237267 |
Kandidat |
Sumber : Data Diolah, 2019
Berdasarkan tTabel t5. tdapat tdilihat tbahwa tterdapat tbeberapa tsaham tyang memiliki tnilai tERB tlebih tbesar tdibandingkan tnilai tC*, tsaham-saham ttersebut adalah tBumi tResources tTbk. t(BUMI), tMitra tAdiperkasa tTbk. t(MAPI), tVale Indonesia tTbk. t(INCO), tDelta tDunia tMakmur tTbk. t(DOID), tIndika tEnergy Tbk.t(INDY), tCharoent Pokphandt IndonesiatTbk.t(CPIN),tSentultCity tTbk. (BKSL), tAce tHardware tIndonesia tTbk. t(ACES), tMedco tEnergi tInternasional Tbk. t(MEDC), tIndo tTambangraya tMegah tTbk. t(ITMG), tUnited tTractors Tbk. (UNTR), tTimah t(Persero) tTbk. t(TINS), tBank tDanamon tIndonesia tTbk. (BDMN), tJapfa tComfeed tIndonesia tTbk. t(JPFA), tBank tCentral tAsia tTbk. (BBCA), tBank tPembangunan tJawa tBarat tDan tBanten tTbk. t(BJBR), tBank Pan tIndonesia tTbk. t(PNBN), tSitara tPropertindo tTbk. t(TARA), tPan tBrothers Tbk. t(PBRX), tAneka tTambang
t(Persero) tTbk. t(ANTM). tSaham-saham tinilah yang tbisa tdimasukkan tuntuk tdapat tmembentuk tsebuah tportofolio toptimal.
Setelah tmengetahui tsaham-saham tapa tsaja tyang tdapat tmembentuk portofolio toptimal, tselanjutnya tdilakukan tperhitungan tproporsi tdana t(Wi) tdari saham-saham tyang tbisa tmembentuk tportofolio toptimal. tProporsi tdana t(Wi) dapat dihitung dengan cara membagi Zi dengan total Zi (∑ Zi). Zi ini dapat diperoleh dengan membagi beta (β) dengan varian residu (σ2ei) kemudian dikalikan dengan selisih excess treturn tto tbeta dengan cut-off tpoint (Ci). Hasil perhi ungan proporsi dana masing-masing saham adalah sebagai beriku .
Tabel 6.
Proporsi Dana Portofolio Optimal Saham Indeks Kompas 100 Periode Agustus 2016-Januari 2019
NO |
KODE SAHAM |
Zi |
Wi |
1 |
BUMI |
0.3494 |
2.55% |
2 |
MAPI |
2.9338 |
21.40% |
3 |
INCO |
0.5579 |
4.07% |
4 |
DOID |
0.4759 |
3.47% |
5 |
INDY |
0.8071 |
5.89% |
6 |
CPIN |
1.3578 |
9.90% |
7 |
BKSL |
0.2325 |
1.70% |
8 |
ACES |
1.2043 |
8.78% |
9 |
MEDC |
0.4065 |
2.96% |
10 |
ITMG |
0.4170 |
3.04% |
11 |
UNTR |
0.4245 |
3.10% |
12 |
TINS |
0.1669 |
1.22% |
13 |
BDMN |
0.6766 |
4.94% |
14 |
JPFA |
0.3162 |
2.31% |
15 |
BBCA |
3.1242 |
22.79% |
16 |
BJBR |
0.0776 |
0.57% |
17 |
PNBN |
0.1156 |
0.84% |
18 |
TARA |
0.0559 |
0.41% |
19 |
PBRX |
0.0092 |
0.07% |
20 |
ANTM |
0.0011 |
0.01% |
Sumber : Da a Diolah, 2019 | |||
Berdasarkan Tabel |
6. dapa diliha bahwa |
proporsi dana yang |
disumbangkan masing-masing saham yang dapa memben uk por ofolio op imal yai u, BUMI sebesar 2.55 persen, MAPI sebesar 21.40 persen, INCO sebesar 4.07 persen, DOID sebesar 3.47 persen, INDY sebesar 5.89 persen, CPIN sebesar 9.90 persen, BKSL sebesar 1.70 persen, ACES sebesar 8.78 persen, MEDC sebesar 2.96 persen, ITMG sebesar 3.04 persen, UNTR sebesar 3.10 persen, TINS sebesar 1.22 persen, BDMN sebesar 4.94 persen,
JPFA tsebesar t2.31 tpersen, tBBCA tsebesar t22.79 tpersen, tBJBR tsebesar t0.57 persen, tPNBN tsebesar t0.84 tpersen, tTARA tsebesar t0.41 tpersen, tPBRX sebesar t0.07 tpersen, tdan tANTM tsebesar t0.01 tpersen.
Tahap tterakhir tyaitu tmenghitung tbesarnya treturn tekspetasi tportofolio dan trisiko tportofolio. tReturn tekspetasi tportofolio tdapat tdihitung tdengan tcara menjumlahkan talpa tdengan thasil tkali tdari tbeta tdan treturn tmarket t(return pasar), tsedangkan trisiko tportofolio tdapat tdihitung tdengan tcara tmenjumlahkan risiko tsistematik tportofolio tdengan trisiko tunik tportofolio. tBerikut tmerupakan hasil tperhitungan texpected treturn tportofolio tdan trisiko tportofolio.
Tabel 7.
Expected Return Portofolio dan Risiko Portofolio Saham Indeks Kompas 100 Periode Agustus 2016-Januari 2019
NO |
Kode Saham |
E(Rp) Ekspekted Return |
σp2 (Risiko) |
1 |
BUMI |
0.002422 |
0.00014683 |
2 |
MAPI |
0.006531 |
0.00032318 |
3 |
INCO |
0.000970 |
0.00003816 |
4 |
DOID |
0.002112 |
0.00009350 |
5 |
INDY |
0.003442 |
0.00014989 |
6 |
CPIN |
0.002765 |
0.00008412 |
7 |
BKSL |
0.000373 |
0.00000945 |
8 |
ACES |
0.001880 |
0.00004821 |
9 |
MEDC |
0.001794 |
0.00004890 |
10 |
ITMG |
0.001054 |
0.00002161 |
11 |
UNTR |
0.000439 |
0.00000646 |
12 |
TINS |
0.000371 |
0.00000517 |
13 |
BDMN |
0.001633 |
0.00002759 |
14 |
JPFA |
0.000593 |
0.00000800 |
15 |
BBCA |
0.005239 |
0.00012103 |
16 |
BJBR |
0.000188 |
0.00000208 |
17 |
PNBN |
0.000185 |
0.00000099 |
18 |
TARA |
0.000044 |
0.00000005 |
19 |
PBRX |
0.000009 |
0.00000000 |
20 |
ANTM |
0.000001 |
0.00000000 |
Total |
0.032045 |
0.001135 |
Sumber : Data Diolah, 2019
Dilihat tdari tTabel t7. tportofolio toptimal tyang tdibentuk toleh tbeberapa saham tIndeks tKompas t100 tantara tlain tBUMI, tMAPI, tINCO, tDOID, tINDY, CPIN, tBKSL, tACES, tMEDC, tITMG, tUNTR, tTINS, tBDMN, tJPFA, tBBCA, BJBR, tPNBN, tTARA, tPBRX, tdan tANTM tmemperoleh texpected treturn portofolio tsebesar t3.20 tpersen, tsedangkan trisiko tportofolio tyang kemungkinan akan tdiperoleh tyaitu tsebesar t0,11 tpersen.
Berdasarkan thasil tperhitungan tportofolio toptimal tyang ttelah tdilakukan menggunakan tpendekatan tmodel tindeks ttunggal tsebelumnya tdidapatkan thasil bahwa tdari t65 tsaham tyang ttergabung tdan tdigunakan tsebagai tsampel penelitian tdalam tIndeks tKompas t100 tperiode tAgustus t2016-Januari t2019 terdapat t20 tsaham t tyang tdapat tmembentuk tsebuah tportofolio toptimal, saham-saham ttersebut tantara tlain tBumi tResources tTbk. t(BUMI), tMitra tAdiperkasa Tbk. t(MAPI), tVale tIndonesia tTbk. t(INCO), tDelta tDunia tMakmur tTbk. (DOID), tIndika tEnergy tTbk. t t(INDY), tCharoen tPokphand tIndonesia tTbk. (CPIN), tSentul tCity tTbk. t(BKSL), tAce tHardware tIndonesia tTbk. t(ACES), Medco tEnergi tInternasional tTbk. t(MEDC), tIndo tTambangraya tMegah tTbk. (ITMG), tUnited tTractors tTbk. t(UNTR), tTimah t(Persero) tTbk. t(TINS), tBank Danamon tIndonesia tTbk. t(BDMN), tJapfa tComfeed tIndonesia tTbk. t(JPFA), Bank tCentral tAsia tTbk. t(BBCA), tBank tPembangunan tJawa tBarat tDan Banten tTbk. t(BJBR), tBank tPan tIndonesia tTbk. t(PNBN), tSitara tPropertindo Tbk. t(TARA), tPan tBrothers tTbk. t(PBRX), tAneka tTambang t(Persero) tTbk. (ANTM).
Proporsi tdana tsaham tyang tdapat tmembentuk tportofolio toptimal tdapat dilihat tpada tGambar 1.
Gambar 1. Proporsi Dana Masing-Masing Saham Pembentuk Portofolio Optimal
Sumber : Data Diolah, 2019
Gambar t1. tmenunjukkan tbesarnya tproporsi tdana tyang tdisumbangkan oleh tmasing-masing tsaham tuntuk tdapat tmembentuk tportofolio toptimal, tantara lain: tBUMI tsebesar t2.55 tpersen, tMAPI tsebesar t21.40 tpersen, tINCO tsebesar 4.07 tpersen, tDOID tsebesar t3.47 tpersen, tINDY tsebesar t5.89 tpersen, tCPIN sebesar t9.90 tpersen, tBKSL tsebesar t1.70 tpersen, tACES tsebesar t8.78 tpersen, MEDC tsebesar t2.96 tpersen, tITMG tsebesar t3.04 tpersen, tUNTR tsebesar t3.10 persen, tTINS tsebesar t1.22 tpersen, tBDMN tsebesar t4.94 tpersen, tJPFA tsebesar
2.31 tpersen, tBBCA tsebesar t22.79 tpersen, tBJBR tsebesar t0.57 tpersen, tPNBN sebesar t0.84 tpersen, tTARA tsebesar t0.41 tpersen, tPBRX tsebesar t0.07 tpersen, dan tANTM tsebesar t0.01 tpersen. tPortofolio tmerupakan tgabungan tdari beberapa tsekuritas tyang tbertujuan tuntuk tmenghasilkan tkombinasi tefisen sehingga tbisa tmemenuhi ttujuan tinvestor tuntuk tmemperoleh treturn tyang tinggi tdan tmemperkecil trisiko tyang takan tditerima tdikemudian thari. tTujuan utama tdari tpemilihan tportofolio tadalah tmengelompokkan tdan tmembentuk portofolio tyang tmenghasilkan texpected treturn tyang tmaksimum tdengan trisiko yang tseminimum tmungkin. t
Berdasarkan thasil tpenelitian tyang ttelah tdijabarkan tsebelumnya, tdapat diperoleh tdua thasil timplikasi tpenelitian, tyaitu thasil tpenelitian tini memberikan implikasi tteoretis tyang tmenyatakan tbahwa tsaham tdalam tIndeks tKompas t100 dapat tdigunakan tuntuk tmembentuk tportofolio toptimal tdengan tmenggunakan Model tIndeks tTunggal. tHasil tpenelitian ttersebut tdiatas tmemberikan timplikasi praktis tuntuk tpara tinvestor tyaitu tinvestor tyang tingin tmemilih tsaham-saham pada tIndeks tKompas t100 t tdalam tperiode tAgustus t2016-Januari t2019 t untuk dijadikan tportofolio toptimal tdengan tmenggunakan tModel tIndeks tTunggal dapat tmenggunakan tsaham tBumi tResources tTbk. t(BUMI), tMitra tAdiperkasa Tbk. t(MAPI), tVale tIndonesia tTbk. t(INCO), tDelta tDunia tMakmur tTbk. (DOID), tIndika tEnergy tTbk. t t(INDY), tCharoen tPokphand t tIndonesia tTbk. (CPIN), tSentul tCity tTbk. t(BKSL), tAce tHardware tIndonesia tTbk. t(ACES), Medco tEnergi tInternasional tTbk. t(MEDC), tIndo tTambangraya tMegah tTbk. (ITMG), tUnited tTractors tTbk. t(UNTR), tTimah t(Persero) tTbk. t(TINS), tBank Danamon tIndonesia tTbk. t(BDMN), tJapfa tComfeed tIndonesia tTbk. t(JPFA), Bank tCentral tAsia tTbk. t(BBCA), tBank tPembangunan tJawa tBarat tDan Banten tTbk. t(BJBR), tBank tPan tIndonesia tTbk. t(PNBN), tSitara tPropertindo Tbk. t(TARA), tPan tBrothers tTbk. t(PBRX), tAneka tTambang t(Persero) tTbk. (ANTM). tSaham-saham tinilah tyang tdapat tdipilih tinvestor tuntuk tinvestasi mendatang tapabila tinvestor tingin tmembentuk tsebuah tportofolio, tdan tjuga melalui tsaham tini treturn tyang tbisa tdiperoleh tinvestor tdikemudian thari optimal tdengan trisiko tyang tminimum.
SIMPULAN
Berdasarkan thasil tserta tpembahasan, tdapat tditarik tkesimpulan tyaitu Return tEkspetasi t(Expected tReturn) tportofolio tyang tdiperoleh tdari pembentukan tportofolio toptimal tpada tsaham tyang ttergabung tdalam tIndeks Kompas t100 tperiode tAgustus t2016-Januari t2019 tyaitu tsebesar t3.20 tpersen dengan trisiko tportofolio tsebesar t0.11 tpersen. Proporsi tyang tdihasilkan tdari tpembentukan tportofolio optimal tpada saham tIndeks tKompas t100, tyaitu tsaham tBUMI tsebesar t2.55 tpersen, tMAPI sebesar t21.40 tpersen, tINCO tsebesar t4.07 tpersen, tDOID tsebesar t3.47 tpersen, INDY tsebesar t5.89 tpersen, tCPIN tsebesar t9.90 tpersen, tBKSL tsebesar t1.70 persen, tACES tsebesar t8.78 tpersen, tMEDC tsebesar t2.96 tpersen, tITMG sebesar t3.04 tpersen, tUNTR tsebesar t3.10 tpersen, tTINS tsebesar t1.22 tpersen, BDMN tsebesar t4.94 tpersen, tJPFA tsebesar t2.31 tpersen, tBBCA tsebesar t22.79 persen, tBJBR tsebesar t0.57
tpersen, tPNBN tsebesar t0.84 tpersen, tTARA sebesar 0.41 tpersen, tPBRX tsebesar t0.07 tpersen, tdan tANTM tsebesar t0.01 tpersen.
Saham-saham tyang tdapat tmembentuk tkombinasi tportofolio toptimal berdasarkan tmodel tindeks ttunggal tpada tsaham-saham tIndeks tKompas t100 Periode tAgustus t2016-Januari t2019 tsebanyak t20 tsaham, tyaitu tsaham tBumi Resources tTbk. t(BUMI), tMitra tAdiperkasa tTbk. t(MAPI), tVale tIndonesia Tbk. t(INCO), tDelta tDunia tMakmur tTbk. t(DOID), tIndika tEnergy tTbk. t(INDY), tCharoen tPokphand t tIndonesia tTbk. t(CPIN), tSentul tCity tTbk. (BKSL), tAce tHardware tIndonesia tTbk. t(ACES), tMedco tEnergi tInternasional Tbk. t(MEDC), tIndo tTambangraya tMegah tTbk. t(ITMG), tUnited tTractors Tbk. (UNTR), tTimah t(Persero) tTbk. t(TINS), tBank tDanamon tIndonesia tTbk. (BDMN), tJapfa tComfeed tIndonesia tTbk. t(JPFA), tBank tCentral tAsia tTbk. (BBCA), tBank tPembangunan tJawa tBarat tDan tBanten tTbk. t(BJBR), tBank Pan tIndonesia tTbk. t(PNBN), tSitara tPropertindo tTbk. t(TARA), tPan tBrothers Tbk. t(PBRX), tAneka tTambang t(Persero) tTbk. t(ANTM).
Bagi tInvestor tyang tingin tberinvestasi ttapi tingin tmendapatkan trisiko yang tkecil tdengan tmenggunakan tsaham-saham tdalam tIndeks tKompas t100, investor tdapat tmelakukan tinvestasi tdengan tcara tmembentuk tsebuah tportofolio dan tmenginvestasikan tdananya tsesuai tdengan tproporsi tdana tyang tterbentuk dari tpenelitian, tdimana tsaham tACES tdiproporsikan tdananya tsebesar tBUMI sebesar t2.55 tpersen, tMAPI tsebesar t21.40 tpersen, tINCO tsebesar t4.07 tpersen, DOID tsebesar t3.47 tpersen, tINDY tsebesar t5.89 tpersen, tCPIN tsebesar t9.90 persen, tBKSL tsebesar t1.70 tpersen, tACES tsebesar t8.78 tpersen, tMEDC sebesar t2.96 tpersen, tITMG tsebesar t3.04 tpersen, tUNTR tsebesar t3.10 tpersen, TINS tsebesar t1.22 tpersen, tBDMN tsebesar t4.94 tpersen, tJPFA tsebesar t2.31 persen, tBBCA tsebesar t22.79 tpersen, tBJBR tsebesar t0.57 tpersen, tPNBN sebesar t0.84 tpersen, tTARA tsebesar t0.41 tpersen, tPBRX tsebesar t0.07 tpersen, dan tANTM tsebesar t0.01 tpersen.. tPortofolio toptimal tini tjuga tmemberikan keuntungan ttingkat tpengembalian tdimasa tdatang t(expected treturn) tsebesar 3.20 tpersen, tdan tdengan trisiko tportofolio tyang tkecil tyaitu tsebesar t0,11 persen. t
Bagi tpeneliti tselanjutnya, tdisarankan tmenggunakan tpendekatan Markowits tdan tberbagai tindeks tlainnya tataupun tberbagai tsektor tyang tada tdi Bursa tEfek tIndonesia t(BEI) tdalam tpembentukan tportofolio toptimalnya tdan juga tmampu tuntuk tmemberikan tperbandingan tindeks tatau tsektor tmana tsaja yang tmemberikan ttingkat treturn tdan trisiko tyang tterbaik
REFERENSI
Abramov, A., Radygin, A., & Chernova, M. (2015). Long-term portfolio investment: New insight into return and risk. Voprosy Ekonomiki, 2015(10), 54–77. https://doi.org/10.32609/0042-8736-2015-10-54-77
Agmiviolya, Y. C., Dzulkirom, M., & Hidayat, R. R. (2014). Analisis Portofolio dengan Single Index Model dalam Upaya Meminimalisir Risiko Investasi Pasar Modal (Studi Pada Perusahaan Sektor Food and Beverages yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB), 13(1), 1–8.
Ariasih, N. L. P. I., & Mustanda, I. K. (2018). Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Saham Indeks LQ45. E-Journal Manajemen Unud, 7(8), 4508–4538.
Arisandy, F. N., Elly, M. I., & Hudzafidah, K. (2017). Analisis Penentuan Saham Portofolio Optimal Dengan Model Indeks Tunggal Dalam Perusahaan Yang Tergabung Indeks Kompas 100 Pada Bursa Efek Indonesia Periode 20132015 Studi Untuk Perusahaan Perbankan. Jurnal Ecobuss, 5(1), 1–12.
Bosch-Badia, M. T., Montllor-Serrats, J., & Tarrazon-Rodon, M. A. (2018). Sustainability and ethics in the process of price determination in financial markets: A conceptual analysis. Sustainability (Switzerland), 10(5), 1–24. https://doi.org/10.3390/su10051638
Chintan, A. S. (2015). Construction of Optimal Portfolio Using Sharpe Index Model & Camp for BSE Top 15 Securities. International Journal of Research and Analytical Reviews, 2(2), 1269–2348.
Darmawan, I. P. P. A., & Purnawati, N. K. (2015). Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Diindeks LQ 45 Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal. E-Jurnal Manajemen Unud, 4(12), 4335–4361.
Darmitha, S., & Purbawangsa, I. . A. (2016). Study Komparatif Kinerja Portofolio Optimal Saham LQ45 Dan 50 Most Active Stocks By Trading Frequency. EJournal Manajemen Unud, 5(11), 7185–7213.
Farias, C. A., Vieira, W. da C., & Santos, M. L. dos. (2014). Portofolio Selection Models: Comparative Analysis and Application to the Brazillian Stock Market. Revita De Economic E Agronegocio, 4(3), 387–408.
Giri, L. K., & Parhi, G. (2017). Optimum Portfolio Construction Using Single Index Model. Intercontinental Journal Of Finance Research Review, 5(2), 2347– 1654.
Gopalakrishnan, M. M. (2014). Optimal Portofolio Selection Using Sharpe’s Single Index Model. Indian Journal Of Applied Research, 4(1), 286–288.
Hamdani, A. S., & Muhardi, W. R. (2015). Pembentukan Portofolio Optimal Pada Indeks Kompas 100 Periode 2013-2014. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 4(2), 1–13.
Harun, Y. S., Safitri, E., & Wijaya, T. (2015). Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Jurusan Manajemen STIE MDP, 1(1), 1–12.
Kozłowska, M. (2015). Problems Connected with Measuring Risks of Foreign Direct Investments. Journal of Economics and Management, 20(20), 93–105.
Lerskullawat, A. (2017). Effects of banking sector and capital market development on the bank lending channel of monetary policy: An ASEAN country case study. Kasetsart Journal of Social Sciences, 38(1), 9–17.
https://doi.org/10.1016/j.kjss.2016.10.001
Lestari, D. P., & Candraningrat, I. R. (2014). Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi LQ 45 Dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal. E-Journal Manajemen Unud, 3(3), 578–594.
Mandal, N. (2014). Sharpe’s Single Index Model and Its Application to Construct Optimal Portofolio: An Empirical Study. Yale - Great Lakes Institute of Management, 7(1), 1–21.
Mary, J. F., & Rathika, G. (2015). The Single Index Model and The Construction of Optimal Portofolio With Cnxpharma Scrip. Journal Impact Factor, 6(1), 87–96.
Masry, M. (2017). The Impact of Technical Analysis on Stock Returns in an Emerging Capital Markets (ECM’s) Country: Theoretical and Empirical Study. International Journal of Economics and Finance, 9(3), 91. https://doi.org/10.5539/ijef.v9n3p91
Meman, M. U. (2015). Optimal Equity Portfolio Construction by using Sharpe Single Index Model with reference to the BSE-30 (Bombay Stock Exchange) Securities. Global Journal For Research Analysis, 4(12), 2277–8160.
Qur’anitasari, R. R. H., & Sulasmiyati, S. (2016). Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Dalam Meminalkan Tingkat Risiko Investasi Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal (Studi Kasus Saham LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2013-Juli 2015). Jurnal Administrasi Bisnis, 21(1), 140–149.
Rahmadin, R., Topowijono, & Zahroh, Z. . (2014). Pembentukan Portofolio Optimal Saham Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2013). Jurnal Administrasi Bisnis, 9(2), 1– 29.
Ramadhan, D. R., Handayani, S. R., & Endang, M. G. wi. (2014). Analisis Pemilihan Portofolio Optimal dengan Model dan Pengembangan dari Portofolio Markowitz (Studi Pada Indeks Bisnis 27 di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2013). Jurnal Administrasi Bisnis, 14(1), 1–10.
Sanrego, Y. D. (2017). the Role of Islamic Capital Market for Micro, Small, and
Medium Enterprises (Msmes) Through Synergy of Mutual Fund and Venture Capital Institution. Journal of Islamic Monetary Economics and Finance, 3(1), 81–112. https://doi.org/10.21098/jimf.v3i1.711
Setyoningsih, A. T., Suhadak, & Topowijono. (2015). Analisis Portofolio Optimal Dengan Single Index Model Untuk Meminimumkan Risiko Bagi Investor Di Bursa Efek Indonesia (Studi Pada Saham Indeks Kompas 100 Periode Februari 2010-Juli 2014). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 23(1), 1–9.
Sushko, V., & Turner, G. (2018). The Implications of Passive Investing for Securities Markets. BIS Quarterly Review, 1(1), 113–131. Retrieved from https://www.bis.org/publ/qtrpdf/r_qt1803j.pdf
Utamayasa, K. N., & Wiagustini, N. L. P. (2016). Penentuan Portofolio Optimal Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia. E-Journal Manajemen Unud, 5(6), 3905–3933.
Widyasari, A. W. P. (2017). Penggunaan Model Indeks Tunggal Dalam Menilai Resiko Dan Return Saham Untuk Pilihan Berinvestasi. Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, Unipma, 1(1), 1–12.
Yin, D. (2019). Investment Decision Based on Entropy Theory. Modern Economy, 10(04), 1211–1228. https://doi.org/10.4236/me.2019.104083
575
Discussion and feedback