E-Jurnal Manajemen, Vol. 9, No. 2, 2020 : 553-575

ISSN : 2302-8912


DOI: https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2020.v09.i02.p08

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL

Irvan Fendy Prasetyo 1

Anak Agung Gede Suarjaya 2

1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia email: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui saham-saham dari anggota Indeks Kompas 100 yang dapat membentuk portofolio optimal dan untuk mengetahui proporsi masing-masing saham terpilih serta tingkat return dan risiko dari portofolio yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan Model Indeks Tunggal dengan teknik analisis deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BEI, Yahoo Finance, dan BI. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 77 saham. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 65 saham perusahaan dari Indeks Kompas 100, dengan metode slovin. Berdasarkan hasil analisis didapat dari 65 saham anggota Indeks Kompas 100 diperoleh kombinasi sebanyak 20 saham yang dapat membentuk portofolio optimal yaitu BUMI, MAPI, INCO, DOID, INDY, CPIN, BKSL, ACES, MEDC, ITM, UNTR, TINS, BDMN, JPFA, BBCA, BJBR, PNBN, TARA, PBRX dan ANTM dengan tingkat keuntungan (expected return) portofolio sebesar 3.20 persen dengan risiko sebesar 0.11 persen.

Kata kunci : Indeks Kompas 100, Model Indeks Tunggal, Portofolio Optimal.

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine the stocks of the Kompas 100 Index that can form optimal portfolios and to find out the proportions of each selected stock and the level of return and risk of the resulting portfolio. Single Index Model with descriptive analysis was used. The data was obtained from the IDX, Yahoo Finance, and BI. The population in this study amounted to 77 shares. The number of samples taken was 65 company shares from the Kompas 100 Index, using the Slovin method. Based on the results of the analysis obtained from 65 shares of Kompas 100 members obtained a combination of 20 shares that can form an optimal portfolio of BUMI, MAPI, INCO, DOID, INDY, CPIN, BKSL, ACES, MEDC, ITM, UNTR, TINS, BDMN, JPFA, BBCA, BJBR, PNBN, TARA, PBRX and ANTM with portfolio expected return of 3.20 percent with a risk of 0.11 percent.

Keywords: Compass 100 Index, Single Index Model, Optimal Portfolio

PENDAHULUAN

Investasi tmerupakantsuatu tkegiatan tyang tsangat terat tkaitannya tdalam dunia tbisnis. tSetiap tbisnis tmemerlukan tinvestasi tuntuk tkelangsungan hidupnya. tInvestasi tdapattdidefinisikantsebagai tpenundaan tkonsumsi tsekarang untuk tdimasukan tke taktiva tproduktif tselama tperiode twaktu ttertentu tdan untuk tdigunakan tdi tmasa tyang takan tdatang. tPenundaan tkonsumsi tsekarang untuk tdiinvestasikan tke taktiva tyang tproduktif takan tmeningkatkan tutility ttotal (Kozłowska, 2015)

Saat tini tsemakin tberagam tpililhan tinvestasi tbagi tmasyarakat, tsalah satunya tadalah tinvestasi tdi tpasar tmodal. tMasyarakat tsebagai tpemilik tdana semakin tsadar tdengan tadanya talternatif tinvestasi tyang tcukup tmenarik tdalam mendatangkan treturn, tyaitu tinvestasi tpada tsaham tselain tinvestasi treal, deposito tmaupun ttabungan. tKemajuan tdi tbidang tteknologi tdan tinformasi yang pesat tmerupakan tfaktor tyang tmendorong tmeningkatnya tkesadaran t masyarakat tersebut, tsehingga tmasyarakat takan tlebih tmudah tdalam tmemperoleh tdan menyalurkan tdana tdi tpasar tmodal t(Sushko & Turner, 2018)

Faktor tyang tmendukung tkepercayaan tpemodal tterhadap tpasar tmodal adalah tpersepsi tmereka takan tkewajaran tharga tsekuritas t(saham). tDalam keadaan tseperti titu, tpasar tmodal tdikatakan tefisien tsecara tinformasional. tPasar modal tdikatakan tefisiensi tsecara tinformasional tapabila tharga tsekuritas-sekuritasnya tmencerminkan tsemua tinformasi tyang trelevan. tOleh tkarena titu informasi tyang ttidak tbenar tdan ttidak ttepat ttentunya takan tmenyesatkan tpara pemodal tdalam tmelakukan tinvestasi tpada tsekuritas, tsehingga tini takan merugikan tpara tpemodal. tSemakin ttepat tdan tcepat tinformasi tsampai tkepada calon tpemodal tdan tdicerminkan tpada tharga tsaham, tmaka tpasar tmodal tyang bersangkutan tsemakin tefisien t(Masry, 2017)

Pasar tmodal tadalah tpertemuan tantara tpihak tyang tmemiliki tkelebihan dana tdengan tpihak tyang tmembutuhkan tdana tdengan tcara tmemperjualbelikan sekuritas t(Sanrego, 2017). tInvestortsebagaitpihak tyangtmemiliki tkelebihan dana tdapat tmenginvestasikan tdananya tpada tberbagai tsekuritas tdengan harapan memperoleh treturn tdi tpasar tmodal ttersebut. tBerbeda thalnya tdengan perusahaan. tPerusahaan tsebagai tpihak tyang tmemerlukan tdana tdapat memanfaatkan tdana ttersebut tuntuk tmengembangkan tproyek-proyeknya (Lerskullawat, 2017).

Investasi tkhususnya tpada tefek t(surat tberharga), ttentunya tinvestor tharus berfikir trasional tdalam tmenghadapi tperdagangan tdi tpasar tmodal. tHarga saham tdi tbursa tefek takan tditentukan toleh tkekuatan tpermintaan tdan penawaran. tPada tsaat tpermintaan tsaham tmeningkat, tmaka tharga tsaham tersebut takan tcenderung tmeningkat. tSebaliknya, tpada tsaat tbanyak torang menjual tsaham, tmaka tharga tsaham ttersebut tcenderung takan tmengalami penurunan t(Bosch-Badia et al., 2018)

Tujuan tutama tseorang tinvestor tmelakukan tinvestasi tadalah tuntuk mendapatkan treturn. tReturn tmerupakan thasil tyang tdiperoleh tdari tinvestasi (Abramov et al., 2015). Dalam tkonteks tmanajemen tinvestasi, tterdapat treturn harapan tdan treturn taktual. tInvestor tyang tmenginvestasikan tdananya takan mensyaratkan ttingkat treturn ttertentu tdan tjika tperiode tinvestasi ttelah tberlalu,

investor takan tdihadapkan tpada ttingkat treturn tsesungguhnya tditerima. Perbedaan treturn tharapan tdengan treturn tyang tbenar-benar tditerima merupakan trisiko tyang tharus tselalu tdipertimbangkan tdalam tproses tinvestasi.

Setiap tkeputusan tinvestasi tselalu tmengandung tsuatu trisiko. tTingkat return tdengan trisiko tsangat tberkaitan terat tsatu tsama tlainnya. tSemakin ttinggi risiko tsemakin ttinggi tpula treturn tyang tdiharapkan. tTingkat tekspektasi treturn tinggi tmaka trisiko tyang tdihadapi toleh tinvestor tdalam tberinvestasi tpada tsuatu saham tjuga takan tsemakin ttinggi, tbegitu tpula tsebaliknya, tapabila ttingkat ekspektasi treturn trendah, tmaka trisiko tyang takan tdihadapi tinvestor tjuga takan rendah tdan tdapat tdi tdiversifikasi t(Yin, 2019)

Portofolio tmenjadi tsalah tsatu tsaran tterbaik tbagi tinvestor tyang tingin memperkecil tatau tmendiversifikasikan trisiko. tKeberadaan tportofolio menyebabkan tinvestor tberpotensi tmemeroleh tkeuntungan t(return) tyang tlebih besar tdibandingkan tdengan trisiko tyang tdiperoleh tdi tmasa tdatang. Pembentukan tportofolio tmerupakan tsuatu tpenanaman tmodal tberupa kombinasi dari tbeberapa tsurat tyang tdilakukan tpada tbeberapa tkelas tasset tsehingga memperoleh treturn tatau tpengembalian tyang toptimal tdengan trisiko tyang seminimal tmungkin (Meman, 2015). Teori tportofolio tadalah tbagimana melakukan tpemilihan tportofolio tdari tsekian tbanyak taset, tuntuk memaksimalkan treturn tharapan tpada ttingkat trisiko ttertentu tyang tbersedia ditanggung tinvestor.Tujuan t tmembentukan tsuatu tportofolio tsaham tadalah untuk tmendapatkan treturn tekspektasi tyang tmaksimal tdengan ttingkat trisiko tertentu tatau tmendapatkan treturn tekspetasi ttertentu tdengan trisiko tyang minimal t(Darmitha & Purbawangsa, 2016).

Melakukan tinvestasi tdengan tmengkombinasikan tbeberapa tsaham meyebabkan tinvestor tdapat tmemperoleh treturn tyang toptimal tdan tdapat memperkecil trisiko, tkarena trisiko tyang tada ttersebar tke tbeberapa tsaham tdan tidak thanya tdi tsatu tsaham tsaja, tsehingga trisiko tyang tditanggung tinvestor tidak tterlalu tberat. tInvestor tyang tmemiliki tpemikiran tyang tlogis takan memilih tberinvestasi tdengan tmembentuk tsebuah tportofolio, thal ttersebut dikarenakan tportofolio tyang takan tdibentuk tinvestor tbergantung tpada tfungsi utilitas tdari tmasing–masing tsaham, tsehingga tnantinya tportofolio tyang takan dibentuk tmerupakan tportofolio tyang tsesuai tdengan tpreferensi tinvestor terhadap treturn tdan trisiko tyang takan tdihadapi (Farias et al., 2014).

Pembentukan tsuatu tportofolio tdapat tmenggunakan tbeberapa tmodel pendekatan tportofolio, tyaitu tModel tIndeks tTunggal tserta tModel tMarkowitz. Model tMarkowitz tdalam tanalisisnya tterbatas, thanya tdapat tdilakukan tpada portofolio tyang tterdiri tdari taset tyang tberisiko tsaja. tModel tMarkowitz memang tmembantu tuntuk tmenghitung treturn tharapan tdan trisiko tportofolio, tetapi tmodel tini tmemerlukan tperhitungan tkovarians tyang tterlalu tkompleks jika tdihadapkan tpada tbanyaknya tsekuritas t(Mary & Rathika, 2015). Portofolio Model tMarkowitz tyang tbegitu tkompleks tdalam tperhitungan tkovarians selanjutnya tdikembangkan toleh tWilliam tSharpe tdengan tmenciptakan tModel Indeks tTunggal. tKesederhanaan tdari tperhitungan tdalam tModel tIndeks Tunggal tinilah tyang tkemudian tmenjadi tsebab tinvetor tlebih tsering

mengguunakan tmodel tini tdibandingkan tdengan tModel tMarkowitz t(Mandal, 2014).

Para tinvestor tbiasanya tlebih tbanyak tmenggunakan tModel tIndeks Tunggal tdalam tmembentuk tsebuah tportofolio toptimal, tkarena tmodel tini dianggap tlebih tmudah tdan tmerupakan tpenyederhanaan tdari tModel Markowitz. Model tIndeks tTunggal tini tjuga tmembutuhkan tperhitungan tyang tlebih tsedikit dan tsangat tmemperhatikan tkeadaan tpasar tdari treturn tdan trisiko tyang diharapkan t(Ariasih & Mustanda, 2018)

Teori tMarkowitz tdidasari tbeberapa tkarakteristik: t(1) tperiode tinvestasi tunggal tmisalnya tsatu ttahun, t(2) ttidak tada tbiaya ttransaksi, t(3) tpreferensi investor thanya tberdasar tpada treturn tharapan tdan trisiko, t(4) tbelum memperhitungkan tkemungkinan tinvestor tuntuk tmelakukan tinvestasi tpada taset bebas trisiko, tdan t(5) tperhitungannya tkompleks tdan trumit. tKarakteristik tersebut ttidak tdijumpai tdalam tModel tIndeks tTunggal. tModel tIndeks tTunggal memiliki tkarakteristik tyang tmenghubungkan tperhitungan treturn tsetiap taset pada treturn tindeks tpasar, tAsumsi tyang tdipakai tdalam tmodel tini tadalah bahwa tsekuritas takan tberkorelasi thanya tjika tsekuritas-sekuritas ttersebut mempunyai trespon tyang tsama tterhadap tperubahan tpasar. tModel tini tdapat menyederhanakan tmodel tperhitungan tMarkowitz tyang tkompleks. tBerdasarkan karakteristik ttersebut tbahwa tdibandingkan tdengan tModel tMarkowitz, tModel Indeks tTunggal tlebih tsederhana tserta tmempertimbangkan taspek tpasar tdan aspek tkeunikan tperusahaan, toleh tsebab tModel tIndeks tTunggal tdipilih sebagai metode tdalam tpenelitian tini.

Model tIndeks tTunggal tjuga tmenunjukkan tadanya thubungan tantara sekuritas tdengan tperubahan tharga tpasar. tHal ttersebut tdapat tdilihat tketika kondisi tpasar tyang tditunjukkan toleh tindeks tpasar tmembaik tmaka tnilai tharga sahamnya takan tmeningkat, tbegitu tpula tsebaliknya tapabila tkondisi tpasar tsaat itu tmemburuk tmaka tnilai tharga tsaham tjuga takan tmenurun. tPortofolio optimal dengan tmenggunakan tModel tIndeks tTunggal tini tdidasarkan tpada tsebuah angka tyang tdapat tmenunjukan tapakah tbsuatu tsekuritas tdapat tdimasukkan tke dalam tportofolio toptimal tatau ttidak. tAngka ttersebut tadalah thasil tdari perhitungan tExcess tReturn tto tBeta t(ERB) tyang tmerupakan tselisih treturn ekspektasi tdengan treturn taktiva tbebas trisiko. tModel tIndeks tTunggal tjuga memerlukan tsebuah ttitik tpembatas t(cut-off tpoint) tuntuk tmemisahkan tsaham mana tsaja tyang takan tdimasukkan tke tdalam tportofolio toptimal t(Ramadhan et al., 2014). Mengetahui saham-saham tapa tsaja tyang tbisa tmembentuk tportofolio dapat tdilakukan tdengan tcara tmembandingkan tantara tnilai tcut-off tpoint t(Ci) dengan tERB, tapabila tnilai tERB tlebih ttinggi tdibandingkan tnilai tCi tmaka saham ttersebut tdapat tdimasukkan tke tdalam tkombinasi tsaham tuntuk tdapat membentuk tportofolio toptimal tdan tbegitu tpula tsebaliknya.

Penelitian tsebelumnya toleh Setyoningsih et al. (2015) yang meneliti pembentukan tportofolio toptimal tberdasarkan tModel tIndeks tTunggal, tdalam penelitiannya tmenunjukkan tdari tsaham tperusahaan tyang ttercatat tdalam Indeks Kompas 100 yang digunakan, terdapat 12 saham saja yang dapat membentuk sebuah portofolio optimal. Darmawan & Purnawati (2015) dalam penelitianya menunjukan hasil bahwa portofolio optimal hanya dapat dibentuk oleh tiga

perusahaan dari 22 perusahaan yang dianalisis. Hasil yang berbeda diperoleh Harun et al. (2015) yang menunjukan dari saham Indeks Kompas 100 selama periode pengamatan dari 2013 sampai 2014 di Bursa Efek Indonesia, terdapat Sembilan saham perusahaan saja yang dapat membentuk portofolio optimal.

Temuan lainnya diungkapkan oleh Utamayasa & Wiagustini (2016) dalam penelitiannya, yaitu terdapat dua saham perbankan yang bisa membentuk portofolio optimal dari 28 saham perbankan yang diteliti. Giri & Parhi (2017) dalam penelitiannya menganalisis 50 sekuritas dan menghasilkan lima saham yang dapat membentuk portofolio optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal. Penelitian terbaru mengenai pembentukan portofolio optimal juga dilakukan oleh Widyasari (2017) yang menghasilkan pembentukan protofolio optimal dengan komposisi saham untuk indeks Kompas 100 sebanyak 13 saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Arisandy et al. (2017) tentang analisis investasi portofolio saham pasar modal dengan Model Indeks Tunggal studi kasus di Indeks Kompas 100 periode 2013-2015 memperoleh perhitungan Model Indeks Tunggal dari 30 saham yag dianalisis, diperoleh 20 saham yang dapat membentuk portofolio optimal. Rahmadin et al. (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Pembentukan Portofolio Optimal Saham Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi Pada Saham Indeks LQ 45 Di BEI Tahun 2011-2013) terdapat enam saham yang dapat membentuk sebuah portofolio optimal. Penelitian selanjutnya oleh Tana (2016) menyatakan bahwa dari 28 saham anggota di Jakarta Islamic Index (JII) yang digunakan untuk pembentukan portofolio optimal, terdapat 11 saham yang dapat membentuk portofolio optimal.

Hamdani & Muhardi (2015) dalam penelitiannya pembentukan portofolio optimal pada Indeks Kompas 100 Periode 2013-2014 dari 100 sampel saham perusahaan terpilih terdapat 19 saham perusahaan yang membentuk komposisi portofolio optimal. Chintan (2015) meneliti tentang membentuk portofolio optimal di 15 saham BSE menggunakan Model Indeks Tunggal serta CAPM memperoleh hasil bahwa dari 15 saham yang digunakan, terdapat lima saham yang dapat membentuk sebuah portofolio optimal. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari & Candraningrat (2014) menghasilkan lima saham anggota Indeks LQ 45 yang terpilih untuk membentuk portofolio optimal dengan pendekatan Model Indeks Tunggal.

Indeks Kompas 100 selain memiliki likuiditas yang tinggi, serta nilai kapitalisasi pasar yang besar, juga merupakan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik. Hal ini tercermin dari kriteria-kriteria pemilihan saham Indeks Kompas 100 berdasarkan pengumuman Jakarta Stock Exchange, sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 10 Agustus 2007 sebagai berikut (Jakarta Stock Exchange, 2007) : 1) Saham yang masuk dalam perhitungan indeks akan dievaluasi setiap enam bulan sekali, yaitu setiap akhir Januari dan akhir Juli. 2) Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan dan masuk dalam perhitungan IHSG. 3) Seleksi saham dimulai dengan seleksi likuiditas, dengan menggunakan data transaksi di Pasar Reguler selama 12 bulan terakhir. 4) Sebagai saringan akhir, BEJ mengevaluasi dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental dan pola perdagangan saham yang telah melewati saringan likuiditas. nilai transaksi, jumlah hari transaksi, banyaknya transaksi dan kapitalisasi pasar.

Saham-saham yang termasuk dalam Indeks Kompas 100 diperkirakan mewakili sekitar 70-80 persen dari total nilai kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat di BEI, maka dengan demikian investor bisa melihat kecenderungan arah pergerakan indeks dengan mengamati pergerakan Indeks Kompas 100. Pergerakan indeks saham menunjukan dari harga saham-saham yang masuk kedalam kelompok Kompas 100. Semakin tinggi variasi pergerakan dari harga saham Kompas 100 semakin besar risiko yang ditanggung oleh investor.

Model Indeks Tunggal dikembangkan oleh William Sharpe. Model ini mengaitkan perhitungan return setiap aset pada return indeks pasar. Konsep Model Indeks Tunggal diciptakan oleh Sharpe yang berkeinginan untuk menyederhanakan perhitungan yang ada dalam Model Markowitz dengan menggunakan parameter input yang dibutuhkan dalam perhitungan Model Indeks Tunggal . Perhitungan return sekuritas dalam Model Indeks Tunggal melibatkan dua komponen utama yaitu Komponen return dengan keunikan perusahaan yang dilambangkan dengan alpha (α) dan Komponen return yang terkait dengan pasar dapat dilambangkan dengan simbol beta (β) Salah satu konsep penting dalam Model Indeks Tunggal adalah terminology beta (β). Nilai beta (β) merupakan ukuran kepekaan return sekuritas terhadap return pasar. Semakin besar β (beta) suatu sekuritas, semakin besar kepekaan return sekuritas tersebut terhadap perubahan return pasar. Teknik analisis portofolio optimal dengan Model Indeks Tunggal menyatakan bahwa return saham berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar (Agmiviolya et al., 2014). Hal ini dapat dilihat bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga naik dan sebaliknya, jika indeks harga turun maka saham akan mengalami penurunan harga (Qur’anitasari & Sulasmiyati, 2016)

Return-return dari sekuritas ini kemungkinan berkolerasi karena adanya gerakan umum di pasar saham terhadap perubahan - perubahan nilai pasar (Gopalakrishnan, 2014). Teknik awal dalam portofolio optimal Model Indeks Tunggal dilakukan dengan cara menghitung return-return saham individual, dilanjutkan dengan menghitung varian saham dan pasar. Langkah selanjutnya mencari nilai Excess Return to Beta (ERB) masing-masing saham dan menyusun peringkat ERB dari yang terbesar hingga ke yang terendah. Setelah itu dilanjutkan dengan menghitung nilai cut-off rate (Ci) dan membandingkan dengan nilai ERB. Apabila hasil perhitungan ERB ≥ Ci, maka saham tersebut dapat dimasukkan kedalam portofolio optimal. Sedangkan apabila ERB < Ci maka saham tersebut belum tergolong saham yang dapat dibentuk portofolio optimal.

METODE PENELITIAN

Penelitian tini tmerupakan tpenelitian tdengan tmenggunakan tpendekatan kuantitatif tyang tberbentuk tdeskriptif. tBertujuan tuntuk tmengetahui tsaham-saham yang tlayak tuntuk tdimasukan tke tdalam tpenentuan tportofolio toptimal dengan tmenggunakan tmodel tModel tIndeks tTunggal tperiode tAgustus t2016 t-Januari t2019 tyang tterdaftar tdalam tIndeks tKompas t100 tdi tBursa tEfek Indonesia. tPenelitian tini tdilakukan tpada tperusahaan-perusahaan tyang sahamnya ttercatat tdalam tBursa tEfek tIndonesia t(BEI) tdan tmasuk tke tdalam Indeks tKompas t100 tserta taktif tdiperdagangkan tselama tperiode tAgustus t2016

  • -    tJanuari t2019. tObyek tpada tpenelitian tini tadalah tsaham tIndeks tKompas t100 periode tAgustus t2016 t- tJanuari t2019. tVariabel tyang takan tdigunakan tdalam judul tpenelitian tini tmeliputi texpected treturn tportofolio tdan trisiko tportofolio.

Expected treturn tportofolio tmerupakan trata-rata ttertimbang tdari treturn-return tekspektasi tmasing-masing tsaham tdi tdalam tportofolio. tDihitung tdengan mengalikan texpected treturn tmasing-masing tsaham tdengan tbobot tatau proporsi saham tdalam tportofolio. t tExpected treturn tdapat tdihitung tdengan tpersamaan berikut.

  • < /■..' = ∑=-^^-(^....................................................................(1)

Keterangan:

= Expected treturn tdari tportofolio

= Porsi tdari tsaham ti tterhadap tseluruh tsaham tdi tportofolio

■. ( ■ ..) = Expectedlreturn dari saham ke-i

= Jumlah tsaham tyang tada tdalam tportofolio

Risiko portofolio adalah penjumlahan dari standar deviasi dan kovarian sesuai dengan proporsi masing-masing saham di dalamnya. Maka risiko ini dapat dituliskan dalam bentuk perkalian matrik antar matrik kovarian dengan matrik proporsi masing-masing saham indeks kompas 100 periode Agustus 2016 - Januari 2019. Risiko portofolio dapat dihitung sebagai berikut.

  • - ∙.∙ = .• •••■•: +Q. :'■■. "-)' •.............................................................(2)

Keterangan:

= Risiko tsekuritas

= beta tsekuritas

= kuadrat tVarians treturn tpasar

= Bobot tatau tproporsi tsekuritas tke-i

= varian tdari tkesalahan tresidu tsekuritas tke-i

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif untuk penelitian ini terdiri atas: data closing price saham (harga saham penutupan), data Indeks Kompas 100, data tingkat suku bunga SBI. Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini berupa data nama perusahaan yang terdapat di Indeks Kompas 100 Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder. Penelitian ini tidak secara langsung mengambil data sendiri tetapi meneliti dan memanfaatkan data dokumen yang dihasilkan oleh pihak-pihak lain. Sumber data dalam penelitian ini adalah Data harga saham penutupan bulanan dalam Indeks Kompas 100 periode Agustus 2016 - Januari 2019, data Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia yang dapat diakses pada situs www.idx.co.id dan pada yahoo finance di situs finance.yahoo.com. dan Data suku bunga SBI yang dapat diakses melalui situs www.bi.go.id

Populasi penelitian ini adalah semua saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan konsisten terdaftar ke dalam Indeks Kompas 100 selama periode Agustus 2016 - Januari 2019 yang berjumlah 77 saham. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan metode slovin sehingga jumlah sampel yang didapat adalah 65 saham. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi nonpartisipan. Data saham yang merupakan anggota dari Indeks

Kompas 100 periode Agustus 2016 - Januari 2019 didapat melalui www. idx.co.id. Harga penutupan saham perusahaan setiap bulan didapat melalui www.finance.yahoo.com. Data suku bunga SBI yang dapat diakses melalui situs www.bi.go.id

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahap tpertama tadalah tmenghitung tmasing-masing treturn tsaham (realisasi tmaupun tekspetasi) tyang ttergabung tdalam tindeks tKompas 100 periode tAgustus t2016–Januari t2019 tdan tjuga tdigunakan tsebagai tsampel penelitian. tBerdasarkan tTabel t1, tdapat dilihat bahwa treturn tekspetasi ttertinggi tdiraih toleh tsaham tBumi tResources Tbk. (BUMI), tsedangkan tnilai treturn tterkecil tdiperoleh toleh tsaham tLippo Karawaci tTbk. t(LPKR).

Tabel 1.

Return Realisasi dan Return Ekspetasi Saham Indeks Kompas 100 Periode Agustus 2016–Januari 2019

No

Kode Saham

∑Rit (%)

E(Ri) (%)

1

AALI

-0.0751

-0.0026

2

ACES

0.62052

0.0214

3

ADHI

-0.3021

-0.0104

4

ADRO

0.34544

0.01191

5

AKRA

-0.1312

-0.0045

6

ANTM

0.54133

0.01867

7

ASII

0.0737

0.0025

8

ASRI

-0.22252

-0.00767

9

BBCA

0.6667

0.023

10

BBNI

0.52403

0.01807

11

BBRI

0.56047

0.01933

12

BBTN

0.48895

0.01686

13

BDMN

0.9593

0.0331

14

BEST

0.0038

0.00013

15

BHIT

-0.4587

-0.0158

16

BJBR

0.9623

0.03318

17

BJTM

0.31383

0.01082

18

BKSL

0.638

0.022

20

BMTR

-0.51531

-0.01777

21

BSDE

-0.3879

-0.0134

22

BUMI

2.75658

0.09505

23

CPIN

0.80976

0.02792

24

CTRA

-0.3424

-0.0118

25

DOID

1.7645

0.06084

26

ELSA

-0.1535

-0.0053

27

GGRM

0.31637

0.01091

28

GJTL

-0.4559

-0.0157

29

HMSP

0.0123

0.0004

30

ICBP

0.10251

0.00353

31

INCO

0.6911

0.0238

32

INDF

0.0219

0.00076

33

INDY

1.69561

0.05847

34

INTP

0.27381

0.00944

Lanjutan Tabel 1.

No

Kode Saham

∑Rit (%)

E(Ri) (%)

35

ISAT

-0.5275

-0.0182

36

ITMG

1.00487

0.03465

37

JPFA

0.7452

0.0257

38

JSMR

0.09857

0.0034

39

KAEF

0.2511

0.00866

40

KLBF

-0.0698

-0.0024

41

LINK

0.056

0.0019

42

LPKR

-1.22581

-0.04227

44

MAPI

0.8851

0.0305

45

MEDC

1.75478

0.06051

46

MIKA

-0.5213

-0.018

47

MNCN

-0.63678

-0.02196

48

PBRX

0.39609

0.01366

49

PGAS

0.104

0.0036

50

PNBN

0.63553

0.02191

51

PPRO

0.1395

0.0048

52

PTPP

-0.3116

-0.0107

53

PWON

0.18123

0.00625

54

SCMA

-0.35976

-0.01241

55

SMBR

0.5179

0.0179

56

SMGR

0.3987

0.01375

57

SMRA

-0.2915

-0.0101

58

TARA

0.3108

0.0107

59

TBIG

0.03163

0.00109

60

TINS

0.88449

0.0305

61

UNTR

0.4117

0.0142

62

UNVR

0.13288

0.00458

63

WIKA

-0.2127

-0.0073

64

WSKT

-0.17762

-0.00612

65

WTON

-0.7146

-0.0246

Sumber : Data Diolah, 2019

Tahap tkedua tyaitu tmenghitung tnilai treturn trealisasi tpasar tdan treturn ekspetasi tpasar. tHasil tperhitungan treturn trealisasi tdan tekspetasi tpasar tdapat dilihat tpada tTabel t2. tBerdasarkan thasil tperhitungan, return tekspetasi tdan trisiko tpasar tindeks tKompas t100, tdapat dilihat treturn trealisasi tpasar tyang tdiperoleh tpada tperiode Agustus 2016-Januari t2019 tsebesar t0.1673 tpersen, treturn trealisasi tpasar tsebesar 0.0058 tpersen tdan trisiko tpasar t0.00121 tpersen

Tabel 2.

Return Realisasi, Return Ekspetasi dan Risiko Pasar Indeks Kompas 100

Periode Agustus 2016-Januari 2019

NO BULAN

Indeks Kompas 100

TAHUN

Indeks Saham Rm (Rm - E(Rm)) (Rm - E(Rm))²

1 Agustus

2 September

2016       1158.600

2016       1152.620     -0.0052      -0.0109        0.00012

Bersambung…

Lanjutan Tabel 2

NO

BULAN

TAHUN

Indekes Kompas 100

Indeks Saham

Rm

(Rm -E(Rm))

(Rm-E(Rm))²

3

Oktober

2016

1160.470

0.0068

0.0010

0.00000

4

November

2016

1082.210

-0.0674

-0.0732

0.00536

5

Desember

2016

1116.640

0.0318

0.0260

0.00068

6

Januari

2017

1109.500

-0.0064

-0.0122

0.00015

7

Februari

2017

1133.380

0.0215

0.0158

0.00025

8

Maret

2017

1169.940

0.0323

0.0265

0.00070

9

April

2017

1194.320

0.0208

0.0151

0.00023

10

Mei

2017

1208.180

0.0116

0.0058

0.00003

11

Juni

2017

1226.470

0.0151

0.0094

0.00009

12

Juli

2017

1223.510

-0.0024

-0.0082

0.00007

13

Agustus

2017

1224.960

0.0012

-0.0046

0.00002

14

September

2017

1228.410

0.0028

-0.0030

0.00001

15

Oktober

2017

1247.180

0.0153

0.0095

0.00009

16

November

2017

1240.200

-0.0056

-0.0114

0.00013

17

Desember

2017

1343.420

0.0832

0.0775

0.00600

18

Januari

2018

1396.850

0.0398

0.0340

0.00116

19

Februari

2018

1394.610

-0.0016

-0.0074

0.00005

20

Maret

2018

1286.660

-0.0774

-0.0832

0.00692

21

April

2018

1233.180

-0.0416

-0.0473

0.00224

22

Mei

2018

1228.090

-0.0041

-0.0099

0.00010

23

Juni

2018

1174.430

-0.0437

-0.0495

0.00245

24

Juli

2018

1208.610

0.0291

0.0233

0.00054

25

Agustus

2018

1226.640

0.0149

0.0091

0.00008

26

September

2018

1216.390

-0.0084

-0.0141

0.00020

27

Oktober

2018

1178.040

-0.0315

-0.0373

0.00139

29

Desember

2018

1258.170

0.0200

0.0142

0.00020

30

Januari

2019

1345.290

0.0692

0.0635

0.00403

Total

0.1673

Total

0.03499

Variance

E(Rm)

0.0058

Pasar

0.00121

(σM2)

Sumber :

Data Diolah, 2019

Tahap tKeempat tdilakukan tdengan tcara tmenetukan tperingkat tsaham berdasarkan tnilai tExcess tReturn tto tBeta t(ERB). tMenghitung tERB tdapat dilakukan tdengan tmengurangi texpected treturn tmasing-masing tsaham tdengan tingkat tbunga tbebas trisiko, tyang tnantinya tmendapatkan thasil tyang tdibagi dengan tbeta tsaham tyang tdihitung.

Tabel 3.

Expected Return dan Excess Return to Beta Masing-Masing SahamIndeks Kompas 100 Periode Agustus 2016 – Januari 2019

NO

KODE SAHAM

NAMA SAHAM

E(Ri)

ER β(i)

1

AALI

Astra Agro Lestari Tbk.

-0.0751

-1.0202

2

ACES

Ace Hardware Indonesia Tbk.

0.6205

0.3107

3

ADHI

Adhi Karya (Persero) Tbk.

-0.3021

-0.3713

4

ADRO

Adaro Energy Tbk.

0.3454

-0.0648

5

AKRA

Akr Korporindo Tbk.

-0.1312

-0.4564

6

ANTM

Aneka Tambang (Persero) Tbk.

0.5413

0.1409

7

ASII

Astra International Tbk.

0.0737

-0.3648

8

ASRI

Alam Sutera Realty Tbk.

-0.2225

-0.5950

9

BBCA

Bank Central Asia Tbk.

0.6667

0.2544

10

BBNI

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

0.5240

0.0741

11

BBRI

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

0.5605

0.1105

12

BBTN

Bank Tabungan Negara Persero Tbk.

0.4890

0.0467

13

BDMN

Bank Danamon Indonesia Tbk.

0.9593

0.3623

14

BEST

Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk.

0.0038

-0.2436

15

BHIT

Mnc Investama Tbk.

-0.4587

-0.7901

16

BJBR

Bank Pembangunan Jawa Barat Dan Banten Tbk.

0.9623

0.3483

17

BJTM

Bank Pembangunan Jawa Timur Tbk

0.3138

-0.1009

18

BKSL

Sentul City Tbk.

0.6380

0.3385

19

BMRI

Bank Mandiri (Persero) Tbk.

0.3184

-0.0953

20

BMTR

Global Mediacom Tbk.

-0.5153

-0.4672

21

BSDE

Bumi Serpong Damai Tbk.

-0.3879

-0.6309

22

BUMI

Bumi Resources Tbk.

2.7566

2.9194

23

CPIN

Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

0.8098

0.4552

24

CTRA

Ciputra Development Tbk.

-0.3424

-0.8405

25

DOID

Delta Dunia Makmur Tbk.

1.7645

0.9884

26

ELSA

Elnusa Tbk.

-0.1535

-0.8682

27

GGRM

Gudang Garam Tbk.

0.3164

-0.0976

28

GJTL

Gajah Tunggal Tbk.

-0.4559

-0.6186

29

HMSP

H. M. Sampoerna Tbk.

0.0123

-0.3236

30

ICBP

Indofood Cbp Sukses Makmur Tbk.

0.1025

-0.5240

31

INCO

Vale Indonesia Tbk.

0.6911

0.6149

32

INDF

Indofood Sukses Makmur Indonesia

0.0219

-0.4395

33

INDY

Indika Energy Tbk.

1.6956

0.9169

34

INTP

Indocement Tunggal Perkasa Tbk.

0.2738

-0.0730

Lanjutan Tabel 3.

NO

KODE SAHAM

NAMA SAHAM

E(Ri)

ER β(i)

35

ISAT

Indosat Tbk.

-0.5275

-0.4822

36

ITMG

Indo Tambangraya Megah Tbk.

1.0049

0.4167

37

JPFA

Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

0.7452

0.2972

38

JSMR

Jasa Marga (Persero) Tbk.

0.0986

-0.2663

39

KAEF

Kimia Farma (Persero) Tbk

0.2511

-0.2222

40

KLBF

Kalbe Farma Tbk.

-0.0698

-0.4434

41

LINK

Link Net Tbk.

0.0560

-0.7079

42

LPKR

Lippo Karawaci Tbk.

-1.2258

-1.6880

43

LPPF

Matahari Department Store Tbk.

-0.8230

-0.9523

44

MAPI

Mitra Adiperkasa Tbk.

0.8851

1.1451

45

MEDC

Medco Energi Internasional Tbk.

1.7548

0.5602

46

MIKA

Mitra Keluarga Karyasehat Tbk.

-0.5213

-1.5567

47

MNCN

Media Nusantara Citra Tbk.

-0.6368

-0.5676

48

PBRX

Pan Brothers Tbk.

0.3961

-0.0166

49

PGAS

Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

0.1040

-0.2333

50

PNBN

Bank Pan Indonesia Tbk.

0.6355

0.2129

51

PPRO

Pp Property Tbk.

0.1395

-0.2873

52

PTPP

Pp (Persero) Tbk.

-0.3116

-0.3246

53

PWON

Pakuwon Jati Tbk.

0.1812

-0.2157

54

SCMA

Surya Citra Media Tbk.

-0.3598

-0.5262

55

SMBR

Semen Baturaja (Persero) Tbk.

0.5179

0.1043

56

SMGR

Semen Indonesia (Persero) Tbk.

0.3987

-0.0043

57

SMRA

Summarecon Agung Tbk.

-0.2915

-0.3214

58

TARA

Sitara Propertindo Tbk.

0.3108

-0.2246

59

TBIG

Tower Bersama Infrastructure Tbk.

0.0316

-0.2947

60

TINS

Timah (Persero) Tbk.

0.8845

0.3469

61

UNTR

United Tractors Tbk.

0.4117

0.0108

62

UNVR

Unilever Indonesia Tbk.

0.1329

-0.2865

63

WIKA

Wijaya Karya (Persero) Tbk.

-0.2127

-0.3510

64

WSKT

Waskita Karya (Persero) Tbk.

-0.1776

-0.3092

65

WTON

Wijaya Karya Beton Tbk.

-0.7146

-0.9549

Sumber : Data Diolah, 2019

Saham tyang tmemiliki tnilai ERB yang tpaling ttinggi tadalah tsaham tBumi tResources tTbk. t(BUMI) tdengan nilai ERB tsebesar t0.1130, tsedangkan tERB tdengan tnilai tyang tterkecil tsebesar -0.0479 tyang tdiperoleh toleh tsaham tLippo tKarawaci tTbk. t(LPKR). Tahap tkelima, tdilakukan tdengan tcara tmencari ttitik tpembatas tyang digunakan tuntuk tmenentukan tsaham tmana tsaja tyang tdapat tdipilih tuntuk memebentuk tsebuah tportofolio toptimal tatau ttidak. tMencari ttitik

pembatas dapat tdilakukan tdengan tmenghitung tnilai tCi. Nilai tCi tyang diperoleh tdapat tditentukan mana tyang takan tmenjadi ttitik tpembatas tuntuk menentukan tnilai tCut OffPoint (C*). tnilai tCut tOffPoint t(C*) tini tdipilih melalui tnilai tCi tyang tterbesar.. tNilai tdari tCut-Off Rate tyang tterbesar takan menjadi tpembatas tsaham tmana tsaja tyang membentuk tdapat tportofolio optimal t(Cut-Off tPoint) tadalah tSaham tAneka Tambang t(Persero) tTbk. (ANTM) tdengan tnilai tsebesar t0.015237267.

Tabel 4.

Cut-Off Rate dan Cut-Off Point Saham Indeks Kompas 100 Periode Agustus 2016-Januari 2019

No

Nama

Saham

ER β(i)

σei2

Σ⅛

J-J

J-J

Ci

C*

1

BUMI

0.1130

0.225328

0.3251

2.8759

0.000390894

2

MAPI

0.0633

0.006847

1.9402

28.3949

0.002263674

3

INCO

0.0427

0.022787

2.3419

37.8024

0.002702627

4

DOID

0.0413

0.075315

3.3778

62.8689

0.003788459

5

INDY

0.0387

0.040861

5.2498

111.2480

0.005585028

6

CPIN

0.0269

0.007628

8.0208

214.1524

0.007691022

7

BKSL

0.0262

0.032320

8.4004

228.6280

0.007944709

8

ACES

0.0252

0.005675

10.5049

312.2853

0.009206627

9

MEDC

0.0235

0.048635

13.2984

431.4094

0.010553131

10

ITMG

0.0213

0.020877

15.4022

530.1826

0.011334241

11

UNTR

0.0209

0.006457

16.1632

566.6145

0.01158369

12

TINS

0.0192

0.032581

17.2813

624.8973

0.011888414

13

BDMN

0.0190

0.008517

22.4798

898.2993

0.013016433

14

JPFA

0.0190

0.013477

24.3097

994.7334

0.013331589

15

BBCA

0.0185

0.001068

42.4369

1974.6456

0.015137804

16

BJBR

0.0182

0.061858

43.1882

2015.8242

0.015182777

17

PNBN

0.0166

0.012583

44.7146

2107.8341

0.015226857

18

TARA

0.0156

0.002881

45.6981

2170.8169

0.015235008

19

PBRX

0.0154

0.007715

46.4753

2221.4478

0.015236922

20

ANTM

0.0153

0.018241

47.2414

2271.6573

0.015237267

C*

21

SMBR

0.0129

0.036744

47.6423

2302.7001

0.015214243

22

BBRI

0.0109

0.001478

62.0405

3617.7864

0.013952619

23

BBNI

0.0088

0.003104

69.2012

4429.1885

0.013161336

24

ADRO

0.0083

0.010229

69.9239

4515.9376

0.013082927

25

BMRI

0.0075

0.001354

74.6434

5146.5316

0.012492075

26

GGRM

0.0074

0.002873

76.8426

5443.0862

0.012252057

27

BJTM

0.0074

0.006145

77.8522

5580.2296

0.012147395

28

BBTN

0.0072

0.008634

80.4724

5942.2594

0.011884876

Lanjutan Tabel 4.

No

Kode Saham

ER β(i)

σei2

J-I

J-I

Ci

C*

29

KAEF

0.0066

0.018544

80.6455

5968.6070

0.011864284

30

SMGR

0.0054

0.007447

82.9783

6400.7658

0.011477741

31

INTP

0.0030

0.009083

84.0539

6764.2274

0.011069984

32

PWON

0.0021

0.005458

84.4719

6963.9316

0.010839925

33

PPRO

0.0008

0.029401

84.4954

6993.2853

0.010802261

34

UNVR

0.0005

0.001873

84.7593

7480.1836

0.010201014

35

PGAS

-0.0004

0.018727

84.7263

7569.8750

0.010088142

36

JSMR

-0.0006

0.004479

84.5545

7868.2106

0.009722332

37

ICBP

-0.0009

0.001394

84.3342

8109.4803

0.009435248

38

ASII

-0.0017

0.001623

83.4785

8621.9655

0.008833056

39

TBIG

-0.0023

0.009878

83.0956

8785.7587

0.008642746

40

BEST

-0.0024

0.013453

82.6123

8988.8605

0.008414722

41

HMSP

-0.0030

0.001673

79.9606

9875.8100

0.007469786

42

INDF

-0.0038

0.002216

78.6541

10221.2692

0.007118022

43

LINK

-0.0043

0.005150

78.4492

10268.8483

0.007069036

44

WSKT

-0.0054

0.007589

75.9129

10739.0563

0.00656244

45

KLBF

-0.0060

0.001711

71.8508

11413.3834

0.005869152

46

WIKA

-0.0065

0.014846

70.4965

11622.9832

0.00566159

47

SMRA

-0.0065

0.011256

67.7724

12042.0855

0.005265585

48

PTPP

-0.0067

0.013269

65.3035

12410.8396

0.004932446

49

AKRA

-0.0073

0.006069

63.6368

12639.4755

0.004724966

50

ADHI

-0.0076

0.009732

60.7979

13013.5432

0.004392187

51

BMTR

-0.0111

0.022206

58.8579

13188.8458

0.004198864

52

ASRI

-0.0111

0.005999

56.7897

13375.0947

0.003998197

53

SCMA

-0.0113

0.005353

52.3103

13771.0909

0.00358294

54

ISAT

-0.0115

0.018785

50.0156

13970.8219

0.003379536

55

BSDE

-0.0139

0.004254

44.8544

14343.4348

0.002956362

56

AALI

-0.0141

0.006009

44.3318

14380.5079

0.002914795

57

MNCN

-0.0142

0.008000

38.3528

14802.8112

0.002453554

58

GJTL

-0.0142

0.010055

35.6098

14996.0651

0.002250253

59

ELSA

-0.0145

0.011172

35.0695

15033.3024

0.00221091

60

CTRA

-0.0178

0.007527

33.1908

15138.7691

0.002078648

61

BHIT

-0.0182

0.012799

31.4898

15232.4504

0.001960619

62

WTON

-0.0245

0.007890

27.2186

15407.1308

0.001676448

63

LPPF

-0.0251

0.012547

23.8804

15539.9689

0.001458904

64

MIKA

-0.0370

0.005734

21.5893

15601.9193

0.001313967

65

LPKR

-0.0479

0.006506

14.7030

15745.6399

0.000887091

Sumber : Data Diolah, 2019

Tahap tKeenam tyaitu tmenentukan tkandidat tsaham-saham tyang tmenjadi sampel tpenelitian tyang takan tdijadikan tportofolio toptimal tdengan membandingkan tnilai tERB tdengan tnilai tC*, tyang tdimana tuntuk tmenjadikan saham-saham tpada tsampel tmenjadi tportofolio toptimal tERB≥C*.

Tabel 5.

Saham-Saham Indeks Kompas 100 yang Dapat Membentuk Portofolio Optimal Periode Agustus 2016-Januari 2019

No

Kode Saham

ER β(i)

Ci

Keterangan

1

BUMI

0.1130

0.000390894

Kandidat

2

MAPI

0.0633

0.002263674

Kandidat

3

INCO

0.0427

0.002702627

Kandidat

4

DOID

0.0413

0.003788459

Kandidat

5

INDY

0.0387

0.005585028

Kandidat

6

CPIN

0.0269

0.007691022

Kandidat

7

BKSL

0.0262

0.007944709

Kandidat

8

ACES

0.0252

0.009206627

Kandidat

9

MEDC

0.0235

0.010553131

Kandidat

10

ITMG

0.0213

0.011334241

Kandidat

11

UNTR

0.0209

0.01158369

Kandidat

12

TINS

0.0192

0.011888414

Kandidat

13

BDMN

0.0190

0.013016433

Kandidat

14

JPFA

0.0190

0.013331589

Kandidat

15

BBCA

0.0185

0.015137804

Kandidat

16

BJBR

0.0182

0.015182777

Kandidat

17

PNBN

0.0166

0.015226857

Kandidat

18

TARA

0.0156

0.015235008

Kandidat

19

PBRX

0.0154

0.015236922

Kandidat

20

ANTM

0.0153

0.015237267

Kandidat

Sumber : Data Diolah, 2019

Berdasarkan tTabel t5. tdapat tdilihat tbahwa tterdapat tbeberapa tsaham tyang memiliki tnilai tERB tlebih tbesar tdibandingkan tnilai tC*, tsaham-saham ttersebut adalah tBumi tResources tTbk. t(BUMI), tMitra tAdiperkasa tTbk. t(MAPI), tVale Indonesia tTbk. t(INCO), tDelta tDunia tMakmur tTbk. t(DOID), tIndika tEnergy Tbk.t(INDY), tCharoent Pokphandt IndonesiatTbk.t(CPIN),tSentultCity tTbk. (BKSL), tAce tHardware tIndonesia tTbk. t(ACES), tMedco tEnergi tInternasional Tbk. t(MEDC), tIndo tTambangraya tMegah tTbk. t(ITMG), tUnited tTractors Tbk. (UNTR), tTimah t(Persero) tTbk. t(TINS), tBank tDanamon tIndonesia tTbk. (BDMN), tJapfa tComfeed tIndonesia tTbk. t(JPFA), tBank tCentral tAsia tTbk. (BBCA), tBank tPembangunan tJawa tBarat tDan tBanten tTbk. t(BJBR), tBank Pan tIndonesia tTbk. t(PNBN), tSitara tPropertindo tTbk. t(TARA), tPan tBrothers Tbk. t(PBRX), tAneka tTambang

t(Persero) tTbk. t(ANTM). tSaham-saham tinilah yang tbisa tdimasukkan tuntuk tdapat tmembentuk tsebuah tportofolio toptimal.

Setelah tmengetahui tsaham-saham tapa tsaja tyang tdapat tmembentuk portofolio toptimal, tselanjutnya tdilakukan tperhitungan tproporsi tdana t(Wi) tdari saham-saham tyang tbisa tmembentuk tportofolio toptimal. tProporsi tdana t(Wi) dapat dihitung dengan cara membagi Zi dengan total Zi (∑ Zi). Zi ini dapat diperoleh dengan membagi beta (β) dengan varian residu (σ2ei) kemudian dikalikan dengan selisih excess treturn tto tbeta dengan cut-off tpoint (Ci). Hasil perhi ungan proporsi dana masing-masing saham adalah sebagai beriku .

Tabel 6.

Proporsi Dana Portofolio Optimal Saham Indeks Kompas 100 Periode Agustus 2016-Januari 2019

NO

KODE SAHAM

Zi

Wi

1

BUMI

0.3494

2.55%

2

MAPI

2.9338

21.40%

3

INCO

0.5579

4.07%

4

DOID

0.4759

3.47%

5

INDY

0.8071

5.89%

6

CPIN

1.3578

9.90%

7

BKSL

0.2325

1.70%

8

ACES

1.2043

8.78%

9

MEDC

0.4065

2.96%

10

ITMG

0.4170

3.04%

11

UNTR

0.4245

3.10%

12

TINS

0.1669

1.22%

13

BDMN

0.6766

4.94%

14

JPFA

0.3162

2.31%

15

BBCA

3.1242

22.79%

16

BJBR

0.0776

0.57%

17

PNBN

0.1156

0.84%

18

TARA

0.0559

0.41%

19

PBRX

0.0092

0.07%

20

ANTM

0.0011

0.01%

Sumber : Da a Diolah, 2019

Berdasarkan Tabel

6. dapa diliha bahwa

proporsi dana yang

disumbangkan masing-masing saham yang dapa memben uk por ofolio op imal yai u, BUMI sebesar 2.55 persen, MAPI sebesar 21.40 persen, INCO sebesar 4.07 persen, DOID sebesar 3.47 persen, INDY sebesar 5.89 persen, CPIN sebesar 9.90 persen, BKSL sebesar 1.70 persen, ACES sebesar 8.78 persen, MEDC sebesar 2.96 persen, ITMG sebesar 3.04 persen, UNTR sebesar 3.10 persen, TINS sebesar 1.22 persen, BDMN sebesar 4.94 persen,

JPFA tsebesar t2.31 tpersen, tBBCA tsebesar t22.79 tpersen, tBJBR tsebesar t0.57 persen, tPNBN tsebesar t0.84 tpersen, tTARA tsebesar t0.41 tpersen, tPBRX sebesar t0.07 tpersen, tdan tANTM tsebesar t0.01 tpersen.

Tahap tterakhir tyaitu tmenghitung tbesarnya treturn tekspetasi tportofolio dan trisiko tportofolio. tReturn tekspetasi tportofolio tdapat tdihitung tdengan tcara menjumlahkan talpa tdengan thasil tkali tdari tbeta tdan treturn tmarket t(return pasar), tsedangkan trisiko tportofolio tdapat tdihitung tdengan tcara tmenjumlahkan risiko tsistematik tportofolio tdengan trisiko tunik tportofolio. tBerikut tmerupakan hasil tperhitungan texpected treturn tportofolio tdan trisiko tportofolio.

Tabel 7.

Expected Return Portofolio dan Risiko Portofolio Saham Indeks Kompas 100 Periode Agustus 2016-Januari 2019

NO

Kode Saham

E(Rp) Ekspekted Return

σp2 (Risiko)

1

BUMI

0.002422

0.00014683

2

MAPI

0.006531

0.00032318

3

INCO

0.000970

0.00003816

4

DOID

0.002112

0.00009350

5

INDY

0.003442

0.00014989

6

CPIN

0.002765

0.00008412

7

BKSL

0.000373

0.00000945

8

ACES

0.001880

0.00004821

9

MEDC

0.001794

0.00004890

10

ITMG

0.001054

0.00002161

11

UNTR

0.000439

0.00000646

12

TINS

0.000371

0.00000517

13

BDMN

0.001633

0.00002759

14

JPFA

0.000593

0.00000800

15

BBCA

0.005239

0.00012103

16

BJBR

0.000188

0.00000208

17

PNBN

0.000185

0.00000099

18

TARA

0.000044

0.00000005

19

PBRX

0.000009

0.00000000

20

ANTM

0.000001

0.00000000

Total

0.032045

0.001135

Sumber : Data Diolah, 2019

Dilihat tdari tTabel t7. tportofolio toptimal tyang tdibentuk toleh tbeberapa saham tIndeks tKompas t100 tantara tlain tBUMI, tMAPI, tINCO, tDOID, tINDY, CPIN, tBKSL, tACES, tMEDC, tITMG, tUNTR, tTINS, tBDMN, tJPFA, tBBCA, BJBR, tPNBN, tTARA, tPBRX, tdan tANTM tmemperoleh texpected treturn portofolio tsebesar t3.20 tpersen, tsedangkan trisiko tportofolio tyang kemungkinan akan tdiperoleh tyaitu tsebesar t0,11 tpersen.

Berdasarkan thasil tperhitungan tportofolio toptimal tyang ttelah tdilakukan menggunakan tpendekatan tmodel tindeks ttunggal tsebelumnya tdidapatkan thasil bahwa tdari t65 tsaham tyang ttergabung tdan tdigunakan tsebagai tsampel penelitian tdalam tIndeks tKompas t100 tperiode tAgustus t2016-Januari t2019 terdapat t20 tsaham t tyang tdapat tmembentuk tsebuah tportofolio toptimal, saham-saham ttersebut tantara tlain tBumi tResources tTbk. t(BUMI), tMitra tAdiperkasa Tbk. t(MAPI), tVale tIndonesia tTbk. t(INCO), tDelta tDunia tMakmur tTbk. (DOID), tIndika tEnergy tTbk. t t(INDY), tCharoen tPokphand tIndonesia tTbk. (CPIN), tSentul tCity tTbk. t(BKSL), tAce tHardware tIndonesia tTbk. t(ACES), Medco tEnergi tInternasional tTbk. t(MEDC), tIndo tTambangraya tMegah tTbk. (ITMG), tUnited tTractors tTbk. t(UNTR), tTimah t(Persero) tTbk. t(TINS), tBank Danamon tIndonesia tTbk. t(BDMN), tJapfa tComfeed tIndonesia tTbk. t(JPFA), Bank tCentral tAsia tTbk. t(BBCA), tBank tPembangunan tJawa tBarat tDan Banten tTbk. t(BJBR), tBank tPan tIndonesia tTbk. t(PNBN), tSitara tPropertindo Tbk. t(TARA), tPan tBrothers tTbk. t(PBRX), tAneka tTambang t(Persero) tTbk. (ANTM).

Proporsi tdana tsaham tyang tdapat tmembentuk tportofolio toptimal tdapat dilihat tpada tGambar 1.

Gambar 1. Proporsi Dana Masing-Masing Saham Pembentuk Portofolio Optimal

Sumber : Data Diolah, 2019

Gambar t1. tmenunjukkan tbesarnya tproporsi tdana tyang tdisumbangkan oleh tmasing-masing tsaham tuntuk tdapat tmembentuk tportofolio toptimal, tantara lain: tBUMI tsebesar t2.55 tpersen, tMAPI tsebesar t21.40 tpersen, tINCO tsebesar 4.07 tpersen, tDOID tsebesar t3.47 tpersen, tINDY tsebesar t5.89 tpersen, tCPIN sebesar t9.90 tpersen, tBKSL tsebesar t1.70 tpersen, tACES tsebesar t8.78 tpersen, MEDC tsebesar t2.96 tpersen, tITMG tsebesar t3.04 tpersen, tUNTR tsebesar t3.10 persen, tTINS tsebesar t1.22 tpersen, tBDMN tsebesar t4.94 tpersen, tJPFA tsebesar

2.31 tpersen, tBBCA tsebesar t22.79 tpersen, tBJBR tsebesar t0.57 tpersen, tPNBN sebesar t0.84 tpersen, tTARA tsebesar t0.41 tpersen, tPBRX tsebesar t0.07 tpersen, dan tANTM tsebesar t0.01 tpersen. tPortofolio tmerupakan tgabungan tdari beberapa tsekuritas tyang tbertujuan tuntuk tmenghasilkan tkombinasi tefisen sehingga tbisa tmemenuhi ttujuan tinvestor tuntuk tmemperoleh treturn tyang tinggi tdan tmemperkecil trisiko tyang takan tditerima tdikemudian thari. tTujuan utama tdari tpemilihan tportofolio tadalah tmengelompokkan tdan tmembentuk portofolio tyang tmenghasilkan texpected treturn tyang tmaksimum tdengan trisiko yang tseminimum tmungkin. t

Berdasarkan thasil tpenelitian tyang ttelah tdijabarkan tsebelumnya, tdapat diperoleh tdua thasil timplikasi tpenelitian, tyaitu thasil tpenelitian tini memberikan implikasi tteoretis tyang tmenyatakan tbahwa tsaham tdalam tIndeks tKompas t100 dapat tdigunakan tuntuk tmembentuk tportofolio toptimal tdengan tmenggunakan Model tIndeks tTunggal. tHasil tpenelitian ttersebut tdiatas tmemberikan timplikasi praktis tuntuk tpara tinvestor tyaitu tinvestor tyang tingin tmemilih tsaham-saham pada tIndeks tKompas t100 t tdalam tperiode tAgustus t2016-Januari t2019 t untuk dijadikan tportofolio toptimal tdengan tmenggunakan tModel tIndeks tTunggal dapat tmenggunakan tsaham tBumi tResources tTbk. t(BUMI), tMitra tAdiperkasa Tbk. t(MAPI), tVale tIndonesia tTbk. t(INCO), tDelta tDunia tMakmur tTbk. (DOID), tIndika tEnergy tTbk. t t(INDY), tCharoen tPokphand t tIndonesia tTbk. (CPIN), tSentul tCity tTbk. t(BKSL), tAce tHardware tIndonesia tTbk. t(ACES), Medco tEnergi tInternasional tTbk. t(MEDC), tIndo tTambangraya tMegah tTbk. (ITMG), tUnited tTractors tTbk. t(UNTR), tTimah t(Persero) tTbk. t(TINS), tBank Danamon tIndonesia tTbk. t(BDMN), tJapfa tComfeed tIndonesia tTbk. t(JPFA), Bank tCentral tAsia tTbk. t(BBCA), tBank tPembangunan tJawa tBarat tDan Banten tTbk. t(BJBR), tBank tPan tIndonesia tTbk. t(PNBN), tSitara tPropertindo Tbk. t(TARA), tPan tBrothers tTbk. t(PBRX), tAneka tTambang t(Persero) tTbk. (ANTM). tSaham-saham tinilah tyang tdapat tdipilih tinvestor tuntuk tinvestasi mendatang tapabila tinvestor tingin tmembentuk tsebuah tportofolio, tdan tjuga melalui tsaham tini treturn tyang tbisa tdiperoleh tinvestor tdikemudian thari optimal tdengan trisiko tyang tminimum.

SIMPULAN

Berdasarkan thasil tserta tpembahasan, tdapat tditarik tkesimpulan tyaitu Return tEkspetasi t(Expected tReturn) tportofolio tyang tdiperoleh tdari pembentukan tportofolio toptimal tpada tsaham tyang ttergabung tdalam tIndeks Kompas t100 tperiode tAgustus t2016-Januari t2019 tyaitu tsebesar t3.20 tpersen dengan trisiko tportofolio tsebesar t0.11 tpersen. Proporsi tyang tdihasilkan tdari tpembentukan tportofolio optimal tpada saham tIndeks tKompas t100, tyaitu tsaham tBUMI tsebesar t2.55 tpersen, tMAPI sebesar t21.40 tpersen, tINCO tsebesar t4.07 tpersen, tDOID tsebesar t3.47 tpersen, INDY tsebesar t5.89 tpersen, tCPIN tsebesar t9.90 tpersen, tBKSL tsebesar t1.70 persen, tACES tsebesar t8.78 tpersen, tMEDC tsebesar t2.96 tpersen, tITMG sebesar t3.04 tpersen, tUNTR tsebesar t3.10 tpersen, tTINS tsebesar t1.22 tpersen, BDMN tsebesar t4.94 tpersen, tJPFA tsebesar t2.31 tpersen, tBBCA tsebesar t22.79 persen, tBJBR tsebesar t0.57

tpersen, tPNBN tsebesar t0.84 tpersen, tTARA sebesar 0.41 tpersen, tPBRX tsebesar t0.07 tpersen, tdan tANTM tsebesar t0.01 tpersen.

Saham-saham tyang tdapat tmembentuk tkombinasi tportofolio toptimal berdasarkan tmodel tindeks ttunggal tpada tsaham-saham tIndeks tKompas t100 Periode tAgustus t2016-Januari t2019 tsebanyak t20 tsaham, tyaitu tsaham tBumi Resources tTbk. t(BUMI), tMitra tAdiperkasa tTbk. t(MAPI), tVale tIndonesia Tbk. t(INCO), tDelta tDunia tMakmur tTbk. t(DOID), tIndika tEnergy tTbk. t(INDY), tCharoen tPokphand t tIndonesia tTbk. t(CPIN), tSentul tCity tTbk. (BKSL), tAce tHardware tIndonesia tTbk. t(ACES), tMedco tEnergi tInternasional Tbk. t(MEDC), tIndo tTambangraya tMegah tTbk. t(ITMG), tUnited tTractors Tbk. (UNTR), tTimah t(Persero) tTbk. t(TINS), tBank tDanamon tIndonesia tTbk. (BDMN), tJapfa tComfeed tIndonesia tTbk. t(JPFA), tBank tCentral tAsia tTbk. (BBCA), tBank tPembangunan tJawa tBarat tDan tBanten tTbk. t(BJBR), tBank Pan tIndonesia tTbk. t(PNBN), tSitara tPropertindo tTbk. t(TARA), tPan tBrothers Tbk. t(PBRX), tAneka tTambang t(Persero) tTbk. t(ANTM).

Bagi tInvestor tyang tingin tberinvestasi ttapi tingin tmendapatkan trisiko yang tkecil tdengan tmenggunakan tsaham-saham tdalam tIndeks tKompas t100, investor tdapat tmelakukan tinvestasi tdengan tcara tmembentuk tsebuah tportofolio dan tmenginvestasikan tdananya tsesuai tdengan tproporsi tdana tyang tterbentuk dari tpenelitian, tdimana tsaham tACES tdiproporsikan tdananya tsebesar tBUMI sebesar t2.55 tpersen, tMAPI tsebesar t21.40 tpersen, tINCO tsebesar t4.07 tpersen, DOID tsebesar t3.47 tpersen, tINDY tsebesar t5.89 tpersen, tCPIN tsebesar t9.90 persen, tBKSL tsebesar t1.70 tpersen, tACES tsebesar t8.78 tpersen, tMEDC sebesar t2.96 tpersen, tITMG tsebesar t3.04 tpersen, tUNTR tsebesar t3.10 tpersen, TINS tsebesar t1.22 tpersen, tBDMN tsebesar t4.94 tpersen, tJPFA tsebesar t2.31 persen, tBBCA tsebesar t22.79 tpersen, tBJBR tsebesar t0.57 tpersen, tPNBN sebesar t0.84 tpersen, tTARA tsebesar t0.41 tpersen, tPBRX tsebesar t0.07 tpersen, dan tANTM tsebesar t0.01 tpersen.. tPortofolio toptimal tini tjuga tmemberikan keuntungan ttingkat tpengembalian tdimasa tdatang t(expected treturn) tsebesar 3.20 tpersen, tdan tdengan trisiko tportofolio tyang tkecil tyaitu tsebesar t0,11 persen. t

Bagi tpeneliti tselanjutnya, tdisarankan tmenggunakan tpendekatan Markowits tdan tberbagai tindeks tlainnya tataupun tberbagai tsektor tyang tada tdi Bursa tEfek tIndonesia t(BEI) tdalam tpembentukan tportofolio toptimalnya tdan juga tmampu tuntuk tmemberikan tperbandingan tindeks tatau tsektor tmana tsaja yang tmemberikan ttingkat treturn tdan trisiko tyang tterbaik

REFERENSI

Abramov, A., Radygin, A., & Chernova, M. (2015). Long-term portfolio investment: New insight into return and risk. Voprosy Ekonomiki, 2015(10), 54–77. https://doi.org/10.32609/0042-8736-2015-10-54-77

Agmiviolya, Y. C., Dzulkirom, M., & Hidayat, R. R. (2014). Analisis Portofolio dengan Single Index Model dalam Upaya Meminimalisir Risiko Investasi Pasar Modal (Studi Pada Perusahaan Sektor Food and Beverages yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. Jurnal Administrasi Bisnis

(JAB), 13(1), 1–8.

Ariasih, N. L. P. I., & Mustanda, I. K. (2018). Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Saham Indeks LQ45. E-Journal Manajemen Unud, 7(8), 4508–4538.

Arisandy, F. N., Elly, M. I., & Hudzafidah, K. (2017). Analisis Penentuan Saham Portofolio Optimal Dengan Model Indeks Tunggal Dalam Perusahaan Yang Tergabung Indeks Kompas 100 Pada Bursa Efek Indonesia Periode 20132015 Studi Untuk Perusahaan Perbankan. Jurnal Ecobuss, 5(1), 1–12.

Bosch-Badia, M. T., Montllor-Serrats, J., & Tarrazon-Rodon, M. A. (2018). Sustainability and ethics in the process of price determination in financial markets: A conceptual analysis. Sustainability (Switzerland), 10(5), 1–24. https://doi.org/10.3390/su10051638

Chintan, A. S. (2015). Construction of Optimal Portfolio Using Sharpe Index Model & Camp for BSE Top 15 Securities. International Journal of Research and Analytical Reviews, 2(2), 1269–2348.

Darmawan, I. P. P. A., & Purnawati, N. K. (2015). Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Diindeks LQ 45 Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal. E-Jurnal Manajemen Unud, 4(12), 4335–4361.

Darmitha, S., & Purbawangsa, I. . A. (2016). Study Komparatif Kinerja Portofolio Optimal Saham LQ45 Dan 50 Most Active Stocks By Trading Frequency. EJournal Manajemen Unud, 5(11), 7185–7213.

Farias, C. A., Vieira, W. da C., & Santos, M. L. dos. (2014). Portofolio Selection Models: Comparative Analysis and Application to the Brazillian Stock Market. Revita De Economic E Agronegocio, 4(3), 387–408.

Giri, L. K., & Parhi, G. (2017). Optimum Portfolio Construction Using Single Index Model. Intercontinental Journal Of Finance Research Review, 5(2), 2347– 1654.

Gopalakrishnan, M. M. (2014). Optimal Portofolio Selection Using Sharpe’s Single Index Model. Indian Journal Of Applied Research, 4(1), 286–288.

Hamdani, A. S., & Muhardi, W. R. (2015). Pembentukan Portofolio Optimal Pada Indeks Kompas 100 Periode 2013-2014. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 4(2), 1–13.

Harun, Y. S., Safitri, E., & Wijaya, T. (2015). Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Jurusan Manajemen STIE MDP, 1(1), 1–12.

Kozłowska, M. (2015). Problems Connected with Measuring Risks of Foreign Direct Investments. Journal of Economics and Management, 20(20), 93–105.

Lerskullawat, A. (2017). Effects of banking sector and capital market development on the bank lending channel of monetary policy: An ASEAN country case study. Kasetsart Journal of Social   Sciences,   38(1),   9–17.

https://doi.org/10.1016/j.kjss.2016.10.001

Lestari, D. P., & Candraningrat, I. R. (2014). Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi LQ 45 Dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal. E-Journal Manajemen Unud, 3(3), 578–594.

Mandal, N. (2014). Sharpe’s Single Index Model and Its Application to Construct Optimal Portofolio: An Empirical Study. Yale - Great Lakes Institute of Management, 7(1), 1–21.

Mary, J. F., & Rathika, G. (2015). The Single Index Model and The Construction of Optimal Portofolio With Cnxpharma Scrip. Journal Impact Factor, 6(1), 87–96.

Masry, M. (2017). The Impact of Technical Analysis on Stock Returns in an Emerging Capital Markets (ECM’s) Country: Theoretical and Empirical Study. International Journal of Economics and Finance, 9(3), 91. https://doi.org/10.5539/ijef.v9n3p91

Meman, M. U. (2015). Optimal Equity Portfolio Construction by using Sharpe Single Index Model with reference to the BSE-30 (Bombay Stock Exchange) Securities. Global Journal For Research Analysis, 4(12), 2277–8160.

Qur’anitasari, R. R. H., & Sulasmiyati, S. (2016). Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Dalam Meminalkan Tingkat Risiko Investasi Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal (Studi Kasus Saham LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2013-Juli 2015). Jurnal Administrasi Bisnis, 21(1), 140–149.

Rahmadin, R., Topowijono, & Zahroh, Z. . (2014). Pembentukan Portofolio Optimal Saham Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2013). Jurnal Administrasi Bisnis, 9(2), 1– 29.

Ramadhan, D. R., Handayani, S. R., & Endang, M. G. wi. (2014). Analisis Pemilihan Portofolio Optimal dengan Model dan Pengembangan dari Portofolio Markowitz (Studi Pada Indeks Bisnis 27 di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2013). Jurnal Administrasi Bisnis, 14(1), 1–10.

Sanrego, Y. D. (2017). the Role of Islamic Capital Market for Micro, Small, and

Medium Enterprises (Msmes) Through Synergy of Mutual Fund and Venture Capital Institution. Journal of Islamic Monetary Economics and Finance, 3(1), 81–112. https://doi.org/10.21098/jimf.v3i1.711

Setyoningsih, A. T., Suhadak, & Topowijono. (2015). Analisis Portofolio Optimal Dengan Single Index Model Untuk Meminimumkan Risiko Bagi Investor Di Bursa Efek Indonesia (Studi Pada Saham Indeks Kompas 100 Periode Februari 2010-Juli 2014). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 23(1), 1–9.

Sushko, V., & Turner, G. (2018). The Implications of Passive Investing for Securities Markets. BIS Quarterly Review, 1(1), 113–131. Retrieved from https://www.bis.org/publ/qtrpdf/r_qt1803j.pdf

Utamayasa, K. N., & Wiagustini, N. L. P. (2016). Penentuan Portofolio Optimal Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia. E-Journal Manajemen Unud, 5(6), 3905–3933.

Widyasari, A. W. P. (2017). Penggunaan Model Indeks Tunggal Dalam Menilai Resiko Dan Return Saham Untuk Pilihan Berinvestasi. Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, Unipma, 1(1), 1–12.

Yin, D. (2019). Investment Decision Based on Entropy Theory. Modern Economy, 10(04), 1211–1228. https://doi.org/10.4236/me.2019.104083

575