E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 6, 2018: 3353-3383 DOI: https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2018.v7.i06.p18

ISSN : 2302-8912


PENGARUH LIKUIDITAS, RISIKO KREDIT, DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

Komang Monica Cristina1 Luh Gede Sri Artini2

1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Bank merupakan suatu lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Kinerja suatu bank dapat dinilai melalui laporan keuangan yang disajikan Bank Indonesia dengan melakukan analisis menggunakan rasio-rasio keuangan. Profitabilitas adalah salah satu rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Semakin tinggi profitabilitas menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik, karena tingkat pengembaliannya yang semakin besar. Terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi profitabilitas suatu bank yaitu likuiditas, risiko kredit dan dana pihak ketiga. Penelitian ini dilakukan pada laporan keuangan BPR Kabupaten Gianyar periode 2013-2016. Penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Likuiditias, Risiko Kredit dan Dana Pihak Ketiga Terhadap profitabilitas pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Gianyar. Untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini digunakan metode analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil pengujian secara simultan pada taraf nyata (α) = 5% melalui uji F dapat diperoleh bahwa variabel likuiditas, risiko kredit dan dana pihak ketiga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Gianyar.

Kata kunci: profitabilitas, likuiditas, risiko kredit dan dana pihak ketiga

ABSTRACT

Bank is an institution that serves as financial intermediaries (financial intermediary) between parties who have excess funds with the underfunded. The performance of a bank can be assessed through the financial statements of Bank Indonesia to conduct analysis using financial ratios. Profitability is one of the financial ratios that measure a company's ability to utilize its assets to earn profits. The higher profitability indicates that the company's performance is getting better, because the returns are greater. There are several variables that affect the profitability of a bank that is liquidity, credit risk and third party funds. Research was conducted on the financial statements BPR Gianyar regency period 20132016. This study, entitled "Effect of Likuiditias, Credit Risk and Third Party Funds Against profitability in rural banks (BPR) in Gianyar regency. To solve the problem in this study used multiple linear regression analysis method. Based on test results simultaneously on the real level (α) = 5% through F test can be obtained that the variable liquidity, credit risk and third party funds has a significant effect on profitability in rural banks (BPR) in Gianyar regency.

Keywords: profitability, liquidity, credit risk and third party funds

PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari peranan penting lembaga keuangan. Lembaga keuangan tidak hanya mempengaruhi kehidupan masyarakat sehari-hari, tetapi juga melibatkan aliran uang dalam jumlah besar melalui perekonomian. Lembaga Keuangan merupakan kegiatan yang meliputi menghimpun dana, ataupun hanya menyalurkan dana namun bisa keduanya menghimpun dana dan menyalurkan dana (Kasmir, 2014:12). lembaga keuangan ini dibedakan menjadi 2 bagian yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non-bank (Triandaru dan Totol 2014:5). Salah satu lembaga keuangan yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara yaitu Bank.

Lembaga yang berperan sebagai perantara atau penghubung antara pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana disebut dengan Bank. Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana (Agent of Trust)Bank juga memiliki peran yang sangat penting dalam menghimpun dana dan menyalurkannya ke sektor rill dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi (Agent of Development). Lembaga keuangan yang dimaksud adalah perusahaan yang bergerak dibidang keuangan yang kegiatannya yang dilakukan oleh bank ialah menghimpun dana (Funding) dan menyalurkan dana (Lending)

Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998, perbankan merupakan segala sesuatu yang menyangkut bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, sedangkan yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang kegiatan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakatdalam bentuk kredit dan bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Semakin banyak munculnya bank-bank baru serta perluasan layanan dan fasilitas bank sebelumnya, mengakibatkan persaingan yang begitu ketat antar bank. Likuidasi menjadi salah satu ancaman bagi bank-bank yang bermasalah sehingga membuat bank harus berusaha lebih keras untuk dapat mengelola dana bank. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh perbankan untuk meminimalisir tingginya tingkat likuidasi dalam perbankan yaitu dengan memaksimalkan profitabilitas.

Profitabilitas ialah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba selama periode tertentu (Munawir,2012:33). Profitabilitas bank perlu dijaga, hal ini agar terlihat tetap stabil dan jika bisa bahkan meningkat. untuk mengukur profitabilitas suatu bank di gunakan Return on Asset (ROA). Return on Assetialah kemampuan menghasilkan laba dari total aktiva yang digunakan (Wiagustini, 2012:81).Return on Asset digunakan dalam mengukur efektivitas bank dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan total aktiva yang dimilikinya (Agustiningrum,2013).

Risiko bank dalam pemberian kredit yakni salah satunya tidak lancarnya pembayaran kredit. Risiko ini disebut dengan risiko kredit. Kredit yang bermasalah dapat diukur dari kolektibilitasnya. Sedangkan risiko kredit dapat dilihat dari rasio Non Performing Loan (NPL). Anggita (2012) dan Hardiyanti (2012) dalam penelitiannya menunjukkan terdapat pengaruh yang negatif antara NPL dengan profitabilitas, hal ini berarti jika semakin tinggi NPL, maka laba bank akan menurun sehingga ROA menjadi lebih rendah. maslaah kredit macet akan meningkat ketika bank memberikan pinjaman kepada nasabah namun nasabah tidak

dapat memenuhi kewajibannya (Kargi, 2014). Kualitas kredit suatu bank buruk dapat tercermin daritingginya tingkat rasio Non Performing Loanyang dapat menyebabkan kerugian (Fifit,2013)

Masalah yang cukup kompleks dalam kegiatan operasional bank adalah pengelolaan likuiditas, dikarenakan adanya dana yang dikelola oleh bank sebagian besar adalah dana yang diperoleh dari masyarakat yang bersifat jangka pendek dan dapat ditarik sewaktu-waktu. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek secara terus menerus disebut dengan likuiditas (Uremadu et al., 2012). Untuk mengukur likuiditas digunakan Loan to Deposit Ratio (LDR) dalam perbankan (Sudirman, 2013). Batas aman Loan to Deposit Ratio yang tinggi menunjukkan lembaga keuangan tersebut dalam kondisi illikuid atau perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya, sebaliknya tingkat rasio yang rendah menunjukkan bank dalam kondisi likuid atau perusahaan mampu memenuhi kewajiban tersebut (Kasmir,2014:130)

Pertumbuhan kredit menggambarkan tingkat perkembangan volume kredit yang disalurkan kepada pihak ketiga yang mampu memberikan peningkatan profitabilitas suatu lembaga keuangan dan meningkatkan kinerja lembaga keuangan (Pradnyawati,2012). Jika pertumbuhan dan dana pihak ketiga tiap tahunnya meningkat, maka akan berpengaruh pada profitabilitas. Semakin banyak jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank merupakan salah satu ukuran keberhasilan bank menurut fungsinya sebagai penghimpun dana masyarakat.

Dana yang dihimpun dari masyarakat maupun dari pihak lain disebut dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) yaitu. Dana ini merupkan salah satu sumber dana terbesar

yang paling dapat diandalkan oleh bank bisa mencapai 80% hingga 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank (Hadinoto,2013:55). Dengan meningkatnya pertumbuhan DPK, maka akan semakin banyak kredit yang akan disalurkan sehingga pertumbuhan kredit pun juga meningkat.

Salah satu komponen yang berperan penting dalam memajukan UMKM yakni BPR. Sasaran BPR hanya sebatas melayani kebutuhan petani, peternak nelayan, pedagang, pengusaha kecil, pegawai dan pensiunan. Perkreditan merupakan kegiatan penting bagi BPR dikarenakan kredit merupakan sumber pendapatan bank.

Tabel 1.

ROA Pada Kinerja BPR di Kabupaten Giayar Pada Tahun 2013 – 2016

No.          Tahun            ROA (%)

1.

2013

3,53

2.

2014

3,43

3.

2015

3,20

4.

2016

2,71

Sumber :www.bi.go.id, 2017

Pada Tabel 1.diatas dapat dilihat ROA yang terjadi pada BPR Gianyar dari tahun 2013-2016, terjadi fluktuasi selama empat tahun peiode tersebut dapat dilihat pada tahun 2013-2016. Return on Assetpada tabel diatas terus menerus mengalami penurunan. Return on Asset terendah terletak pada tahun 2016 sebesar 2,71% dan Return on Asset tertinggi dicapai pada tahun 2013 yaitu sebesar 3,53%. Dari data tersebut, disetiap pergantian tahun Return on Asset hanya sekali mengalami penigkatan pada tahun 2013. dari data terserbut menunjukan BPR Gianyar sedang mengalami kesulitan untuk menjaga stabilitas pertumbuhan Return on Asset setiap tahunnya. Fenomena ini yang mendorong peneliti untuk mengangkat BPR Gianyar sebagai lokasi penelitian, penelitian terdorong untuk mengetahui apakah ada

pengaruh Likuiditas, Risiko kredit, dan Dana pihak ketiga terhadap fenomena profitabilitas yang terjadi pada BPR Gianyar didalam penelitian ini menggunakan dengan Return on Asset.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan terhadap masing-masing variabel, penelitian mengenai pengaruh variabel likuiditas terhadap profitabilitas yang dilakukan oleh Ali Sulieman Alshatti (2015) dan By Rizwan Ali Khan & Mutahhar Ali (2016) mendapatkan hasil bahwa variabel likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, namun ditemukan temuan lain oleh Sastrowinoto dan Suzuki (2012). memperoleh hasil berbeda dimana variabel likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian lain Audhya (2014) juga memperoleh hasil penelitian yaitu bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah diuraikan diatas terhadap masing-masing variabel, penelitian mengenai pengaruh variabel risiko kredit terhadap profitabilitas yang dilakukan oleh Festus Oladipupo (2015). Risiko Kredit berpengaruh negatif terhadap profitabilitas dan Kolapo, T. Funso (2012) mendapatkan hasil bahwa variabel risiko kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan temuan lain Million Gizaw (2015) memperoleh hasil berbeda dimana variabel Risiko kredit berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian lain Joseph Oscar Akotey(2013) juga memperoleh hasil penelitian yaitu bahwa risiko kredit berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

Berdasarkan penelitian sebelumnya terhadap masing-masing variabel, penelitian mengenai pengaruh variabel dana pihak ketiga terhadap profitabilitas yang dilakukan oleh Taswan (2012) mendapatkan hasil bahwa variabel Dana Pihak Ketiga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan temuan lain Maulida (2012) memperoleh hasil berbeda dimana variabel Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas.

Berdasarkan uraian latar belakang dan dari hasil penelitian – peneliian sebelumnya dimana masih terdapat kontroversi, maka hal ini membuat peneliti terdorong untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang “Pengaruh Likuiditas, Risiko Kredit dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas Pada BPR Gianyar“.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan adalah untuk menjelaskanPengaruh,Likuiditas terhadap profitabilitas, untuk menjelaskan Pengaruh, Risiko Kredit terhadap profitabilitas, dan ntuk mengetahui Pengaruh, Dana Pihak Ketigaterhadap profitabilitas Penelitian ini memeiliki dua maafaat, yaitu manfaat teoritis dan kegunaan praktis. Manfaat teoritis berupa hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menambah referensi bukti empiris manajemen keuangan perbankan tentang Likuiditas, Risiko Kredit dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas Pada BPR Gianyar. Manfaat praktif berupa hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, bahan referensi dan masukan bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan pihak-pihak yang berkepentingan agar dapat mengambil keputusan yang terkait dengan pertumbuhan profitabilitas bank.

Bank merupakan lembaga keuangan yang melalukan kegiatan ekonomi berupa menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang, atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya. Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah Funding (Irawan,2013).

Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek yakni disebut dengan likuiditas (Fred Weston, 2012;129). Likuiditas dapat diukur menggunakan rasio Loan To Deposit Ratio (LDR) untuk mengukur likuiditas. Kemampuan bank dalam mengelola Loan to Deposit Ratio akan berpengaruh terhadap profitabilitas. Risiko likuiditas terjadi karena jumlah dana yang diperlukan untuk pembiayaan atau pemberian kredit semakin besar. Besarnya pembiayaan tersebut menunjukkan bahwa bank mengelola sebagian besar dananya dalam bentuk pembiayaan atau kredit sehingga pendapatan bunga dari hasil pembiayaan atau kredit tersebut juga meningkat. Semakin tinggi tingkat LDR pada suatu bank yakni sekitar 78-100% menandakan bahwa jumlah kredit yang disalurkan lebih maksimal maka profitabitabilitas yang dicapai juga maksimal begitu juga sebaliknya. Didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Miadalyni (2013) dan Agustiningrum (2013) memperoleh hasil likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Temuan serupa juga diperoleh Fahrizal (2014) dimana diperoleh hasil bahwa likiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

H1 : Likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas

Risiko Kredit dapat diukur dengan menggunakan Non Performing Loan (NPL) sebagai proksi untuk mengukur tingkat risiko kredit yang dihadapi oleh BPR di kabupaten Gianyar. Pemberian kredit, bank harus mengamati kemampuan debitur dalam memenuhi kewajibannya sehingga tingkat risiko kredit yang berasal dari kredit macet yang dihadapi oleh bank tidak tinggi. Kualitas kredit suatu bank buruk dapat tercermin dari tingginya tingkat rasio Non Performing Loan yang dapat menyebabkan kerugian (Fifit,2013). Semakin tinggi tingkat Non Performing Loan pada BPR Gianyar menandakan bahwa risiko akan terjadinya kredit macet yang dihadapi juga tinggi sehingga mengurangi profitabilitas yang akan dicapai oleh BPR Gianyar begitu sebaliknya. Didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Wulandari,2014) memperoleh hasil dimana risiko kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil serupa didapatkan dari penelitian (Kolapo et al., 2012) yang memperoleh hasil risiko kredit berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Temuan dari penelitian yang dilakukan oleh (Maheswari 2014) juga mendapatkan hasil bahwa risiko kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.

H2 : Risiko Kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas

Salah satu sumber dana bank adalah dana pihak ketiga. Dana Pihak ketiga menurut undang-undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 adalah simpanan giro, tabungan dan deposito. Menurut Kasmir (2012;64) dana pihak ketiga merupakan sumber dana yang paling penting bagi bank di mana dana pihak ketiga memiliki kontribusi terbesar dari beberapa sumber dana lainnya sehingga bank yang berhasil

menghimpun dana pihak ketiganya memiliki kemampuan dalam menyalurkan kredit. Menurut UU No 10 tahun 1998, besarnya kredit yang disalurkan bank dipengaruhi oleh besarnya dana pihak ketiga yang dapat dihimpun perbankan. Didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dana Pihak Ketiga terhadap profitabilitas yang dilakukan oleh (Maulida (2012) memperoleh hasil dimana Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil serupa didapatkan dari penelitian Taswan (2012) dimana diperoleh hasil Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Temuan dari penelitian yang dilakukan oleh (Maheswari 2014) juga mendapatkan hasil bahwa Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.

H3 : Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif signifikan terhadap Profitabilitas

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian ini dilakukan pada seluruh BPR Kabupaten Gianyar yang berjumlah 33 unit. BPR di Kabupaten Gianyar terdiri dari 7 Kecamatan, yaitu Kecamatan Ubud, Payangan, Tampak Siring, Tegallalang, Sukawati, Blahbatuh dan Gianyar. Lokasi ini dipilih dikarenakan adanya peningkatan jumlah BPR di Kabupaten Gianyar dan diiringi dengan perubahan jumlah profitabiitas dan risiko yang terjadi di Kabupaten Gianyar.

Obyek dari penelitian ini adalah tingkat profitabilitas yang terdapat pada BPR di Kabupaten Gianyar periode 2013- 2016. Penelitian ini menggunakan 4 variabel yang terdiri dari 1 variabel terikat dan 3 variabel bebas.Variabel yang digunakan

adalah Profitabilitas (Y). Variabel bebas yang digunakan adalah Likuiditas (X1),

Risiko Kredit (X2) dan Dana Pihak Ketiga (X3).

Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang

diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank yang tercatat di www.bi.co.id

di Kabupaten Gianyar periode 2013-2016. Satuan yang digunakan dalam rasio LDR

adalah persentase dan formulanya dapat dirumuskan sebagai berikut:

Total Kredit Yang Disalurkan

LuK —--------------


Total DPK


× 100%


(5)


Tingkat risiko kredit diproksikan dengan Non Performing Loan (NPL),

dikarenakan NPL dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana kredit yang

bermasalah dipenuhi dengan aktiva produktif yang dimiliki oleh suatu bank pada

perusahaan sampel di Kabupaten Gianyar periode 2013-2016.Satuan yang

digunakan dalam rasio Non Performing Loan (NPL) adalah persentase dan

formulanya dapat dirumuskan sebagai berikut:

NPL — Kredit Bermasalah ×100%

(6)


Total Kredit

Dana pihak ketiga di ukur menggunakan Ln pada pengolahan data sebab

selisih data dana pihak ketiga antara setiap perusahaan perbankan terlalu besar,

sehingga untuk menghindari distribusi data yang tidak normal digunakan Ln.

Pengukuran DPK tahun 2013-2016 dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

DpKDana Pihak Ketiga × 100% Total Kewajiban

(7)


Return On Asset (ROA)merupakan rasio perbandingan antara laba sebelum

pajak dengan total asset perusahaan pada perusahaan sampel di Kabupaten Gianyar

periode 2013-2016. Satuan yang digunakan dalam ROAadalah persentase dan formulanya dapat dirumuskan sebagai berikut.

roa = LabasMump^ × 100%...................................................(8)

Rata- rata total aset

Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah angka-angka laporan keuangan tahunan BPR Gianyar dari tahun 2013-2016.Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan tahunan BPR Gianyar pada tahun 2013-2016. Data diperoleh dari media internet dengan website(www.bi.co.id).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh BPR Gianyar pada tahun 2013-2016.Sampel yang digunakan merupakan sampel jenuh. Sampel ini menggunakan teknik sensus sehingga seluruh populasi penelitian digunakan sebagai sampel. Jadi Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 112 Sampel yang terdaftar di BI pada tahun 2013-2016.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi non-patisipan,mencari data langsung dari laporan keuangan pada BPR Gianyar. Selain itu, digunakan metode lain berupa pengumpulan data melalui studi pustaka dan Direktori Perbankan Indonesia dan melalui situs www.bi.go.id. Teknik analisi data yang digunakan berupa Analisis regresi berganda dan uji asumsi klasik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Return On Asset (ROA) merupakan proksi untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba. Besarnya profitabilitas pada BPR di Kabupaten Gianyar periode 2013-2016 dapat dilihat pada Tabel 2. berikut :

Tabel 2

ROA BPR di Kabupaten Gianyar periode 2013 – 2016

No.

Bank

Tahun

2013

2014

2015

2016

1.

BPR Ulatidana Rahayu

4%

4%

4%

3%

2.

BPR Artha Bali Jaya

5%

5%

6%

6%

3.

BPR Aruna Nirmaladuta

6%

5%

4%

3%

4.

BPR Bali Dewata d/h Trilaksana Dharma

5%

6%

5%

6%

5.

BPR Bank Kertiawan d/h Ubudmas Dharma

5%

4%

5%

4%

6.

BPR Baskara Dewata

6%

6%

5%

4%

7.

BPR Dewata Candradana

4%

5%

4%

4%

8.

BPR Eka Ayu Artha Bhuwana

7%

6%

6%

4%

9.

BPR Hari Depan

7%

10%

4%

4%

10.

BPR Krisna Yuna Dana

2%

3%

3%

3%

11.

BPR Mas Giri Wangi d/h Budidaya Seda

5%

5%

4%

4%

12.

BPR Mulia Wacana

8%

8%

8%

8%

13.

BPR Nusamba Tegalalang

1%

2%

1%

2%

14.

BPR Partha Kencana Tohpati

5%

3%

2%

1%

15.

BPR Puskusa Balidwipa d/h Giri A

21%

3%

3%

3%

16.

BPR Raga Jayatama

3%

3%

7%

1%

17.

BPR Sadhu Artha

1%

2%

3%

2%

18.

BPR Sari Werdhi Sedana

9%

7%

7%

7%

19.

BPR Suadana

6%

6%

6%

5%

20.

BPR Sukawati Pancakanti

4%

4%

4%

4%

21.

BPR Suryajaya Ubud

5%

4%

4%

2%

22.

BPR Tish

5%

5%

5%

4%

23.

BPR Werdhi Sedana

5%

6%

4%

4%

24.

BPR Naga

1%

2%

3%

3%

25.

BPR Mitra Bali Srisedana Mandiri

6%

7%

4%

3%

26.

BPR Angsa Sedanayoga

6%

3%

3%

1%

27.

BD Sarpana Dhana

7%

6%

6%

1%

28.

BPR Gianyar Parthasedana

6%

6%

7%

5%

Nilai Maksimum

21%

10%

8%

8%

Nilai Minimum

1%

2%

1%

1%

Nilai Rata – Rata

6%

5%

5%

4%

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 2. menunjukkan bahwa pada tahun 2013, profitabilitas paling tinggi terjadi pada BPR Puskusa Balidwipa d/h Giri A yaitu sebesar 21% sedangkan profitabilitas yang paling rendah terjadi pada BPR Nusamba Tegalalang, BPR Sadhu Artha dan BPR Naga yaitu sebesar 1%. Pada Tahun 2014 profitabilitas paling tinggi terjadi pada BPR Hari Depan yaitu sebesar 10% sedangkan

profitabilitas yang paling rendah terjadi pada BPR Nusamba Tegalalang, BPR Sadhu Artha dan BPR Naga yaitu sebesar 2%. Pada Tahun 2015 profitabilitas paling tinggi terjadi pada BPR Mulia Wacana yaitu sebesar 8% sedangkan profitabilitas yang paling rendah terjadi pada BPR Nusamba Tegalalang yaitu sebesar 1%. Pada Tahun 2016 profitabilitas paling tinggi terjadi pada BPR Mulia Wacana yaitu sebesar 8% sedangkan profitabilitas yang paling rendah terjadi pada BPR Partha Kencana Tohpati, BPR Raga Jayatama , BPR Angsa Sedanayoga dan BD Sarpana Dhana. Profitabilitas yang memiliki nilai tertinggi mengindikasikan bahwa BPR tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam menggunakan aset yang dimiliki secara efektif, sehingga perusahaan memperoleh tingkat profitabilitas yang tinggi. Berbeda halnya dengan BPR yang memiliki nilai profitabilitas yang rendah mengindikasikan bahwa BPR tersebut gagal dalam memanfaatkan aset yang dimiliki untuk memperoleh profitabilitas yang tinggi. Rata-rata profitabilitas selama periode penelitian dari 2013-2016 mengalami fluktuasi setiap tahunnya yang secara rata-rata mendekati 1, oleh sebab itu dapat dikatakan sudah mencapai profitabilitas optimal

Risiko Likuiditas menggunakan proksi Loan to Deposit Ratio(LDR) pada BPR di kabupaten Gianyar. Besarnya Likuiditas pada BPR di Kabupaten Gianyar periode 2013-2016 dapat dilihat pada Tabel 3.

Berdasarkan Tabel 3. menunjukkan bahwa pada tahun 2013, LDR paling tinggi pada BPR Aruna Nirmaladuta yaitu sebesar 98% sedangkan LDR yang paling rendah terjadi pada BPR Raga Jayatama yaitu sebesar 54%. pada tahun

2014, LDR paling tinggi pada BPR Sari Werdhi Sedana yaitu sebeaar 97% sedangkan LDR yang paling rendah terjadi pada BPR Naga.

Tabel 3.

Tabel LDR BPR di Kabupaten Gianyar periode 2013 – 2016

No

Bank

Tahun

2013

2014

2015

2016

1.

BPR Ulatidana Rahayu

86%

77%

77%

80%

2.

BPR Artha Bali Jaya

95%

92%

86%

93%

3.

BPR Aruna Nirmaladuta

98%

93%

74%

80%

4.

BPR Bali Dewata d/h Trilaksana Dharma

92%

85%

92%

85%

5.

BPR Bank Kertiawan d/h Ubudmas Dharma

90%

91%

85%

85%

6.

BPR Baskara Dewata

90%

69%

77%

80%

7.

BPR Dewata Candradana

88%

86%

81%

84%

8.

BPR Eka Ayu Artha Bhuwana

93%

82%

83%

21%

9.

BPR Hari Depan

89%

95%

87%

84%

10.

BPR Krisna Yuna Dana

84%

90%

89%

80%

11.

BPR Mas Giri Wangi d/h Budidaya Sedana

83%

86%

79%

81%

12.

BPR Mulia Wacana

90%

90%

92%

91%

13.

BPR Nusamba Tegalalang

84%

85%

84%

79%

14.

BPR Partha Kencana Tohpati

82%

91%

78%

75%

15.

BPR Puskusa Balidwipa d/h Giri A

88%

87%

84%

86%

16.

BPR Raga Jayatama

54%

73%

69%

68%

17.

BPR Sadhu Artha

90%

83%

86%

86%

18.

BPR Sari Werdhi Sedana

92%

97%

89%

95%

19.

BPR Suadana

84%

94%

87%

81%

20.

BPR Sukawati Pancakanti

88%

87%

94%

88%

21.

BPR Suryajaya Ubud

89%

88%

86%

83%

22.

BPR Tish

77%

76%

72%

67%

23.

BPR Werdhi Sedana

83%

74%

67%

66%

24.

BPR Naga

73%

68%

78%

73%

25.

BPR Mitra Bali Srisedana Mandiri

80%

78%

71%

63%

26.

BPR Angsa Sedanayoga

81%

79%

77%

66%

27.

BD Sarpana Dhana

88%

85%

89%

87%

28.

BPR Gianyar Parthasedana

80%

82%

92%

90%

Nilai Maksimum

98%

97%

94%

95%

Nilai Minimum

54%

68%

67%

21%

Nilai Rata - Rata

85%

84%

82%

78%

Sumber: Data diolah, 2017

Pada Tahun 2015, LDR paling tinggi pada BPR Sukawati Pancakanti sedangkan LDR yang paling rendah terjadi pada BPR Werdhi Sedana. Pada Tahun 2016, LDR paling tinggi pada BPR Sari Werdhi Sedana sedangkan

LDR yang paling rendah terjadi pada BPR Eka Ayu Artha Bhuwana. LDR yang paling tinggi mengindikasikan bahwa lembaga keuangan tersebut dalam kondisi likuid atau perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajibannya, berbeda dengan halnya dengan BPR memiliki nilai likuiditas yang rendah mengindikasikan bahwa BPR dalam kondisi likuid atau perusahaan mampu memenuhi kewajiban tersebut. Rata-rata likuiditas selama periode penelitian dari 2013-2016 mengalami fluktuasi setiap tahunnya yang secara rata-rata mendekati 78-100%, oleh sebab itu dapat dikatakan sudah mencapai likuiditas optimal

Risiko Kredit menggunakan Non Performing Loan (NPL) sebagai proksi. NPL merupakan kredit yang tidak menepati jadwal angsuran sehingga terjadi tunggakan, dikatakan kredit bermasalah jika tidak dikembalikan pada waktu yang telah disepakati. Jenis-jenis NPL dapat dapat digolongkan menjadi lancar, kurang lancar, (sub standard), diragukan dan kredit macet. Ketentuan NPL dari bank Indonesia yaitu dibawah 5%. Besarnya NPL pada BPR dikabupaten Gianyar periode 2013-2016 dapat dilihat pada Tabel 4.

Data pada Tabel 4. menunjukkan bahwa pada tahun 2013, NPL paling tinggi pada BPR Angsa Sedanayoga yaitu sebesar 12% sedangkan NPL yang paling rendah terjadi pada BD Sarpana Dhana, BPR Aruna Nirmaladuta, BPR Bali Dewata d/h Trilaksana Dharma, dan BPR Bank Kertiawan d/h Ubudmas Dharma yaitu sebesar 0%. Pada Tahun 2014, NPL paling tinggi pada BPR Partha Kencana Tohpati dan BPR Angsa Sedanayoga yaitu sebesar 6% sedangkan NPL yang paling rendah terjadi pada BD Sarpana Dhana, BPR Aruna Nirmaladuta, BPR Bali Dewata

d/h Trilaksana Dharma, dan BPR Bank Kertiawan d/h Ubudmas Dharma yaitu sebesar 0%.

Tabel 4.

NPL BPR di Kabupaten Gianyar periode 2013 – 2016

No

Bank

Tahun

2013

2014

2015

2016

1.

BPR Ulatidana Rahayu

2%

3%

2%

4%

2.

BPR Artha Bali Jaya

1%

1%

1%

3%

3.

BPR Aruna Nirmaladuta

0%

0%

0%

0%

4.

BPR Bali Dewata d/h Trilaksana Dharma

0%

0%

2%

2%

5.

BPR Bank Kertiawan d/h Ubudmas Dharma

0%

0%

0%

3%

6.

BPR Baskara Dewata

5%

5%

5%

6%

7.

BPR Dewata Candradana

2%

2%

1%

4%

8.

BPR Eka Ayu Artha Bhuwana

4%

4%

5%

8%

9.

BPR Hari Depan

1%

3%

2%

10%

10.

BPR Krisna Yuna Dana

1%

1%

2%

7%

11.

BPR Mas Giri Wangi d/h Budidaya Sedana

2%

2%

2%

2%

12.

BPR Mulia Wacana

0%

1%

1%

2%

13.

BPR Nusamba Tegalalang

2%

2%

1%

2%

14.

BPR Partha Kencana Tohpati

4%

6%

14%

18%

15.

BPR Puskusa Balidwipa d/h Giri A

6%

4%

7%

11%

16.

BPR Raga Jayatama

3%

4%

4%

4%

17.

BPR Sadhu Artha

2%

3%

2%

3%

18.

BPR Sari Werdhi Sedana

3%

3%

3%

5%

19.

BPR Suadana

4%

4%

6%

4%

20.

BPR Sukawati Pancakanti

1%

4%

2%

4%

21.

BPR Suryajaya Ubud

3%

4%

3%

7%

22.

BPR Tish

2%

1%

4%

5%

23.

BPR Werdhi Sedana

1%

1%

2%

2%

24.

BPR Naga

1%

3%

2%

8%

25.

BPR Mitra Bali Srisedana Mandiri

1%

3%

4%

4%

26.

BPR Angsa Sedanayoga

12%

6%

15%

17%

27.

BD Sarpana Dhana

0%

0%

1%

17%

28.

BPR Gianyar Parthasedana

2%

1%

2%

5%

Nilai Maksimum

12%

6%

15%

18%

Nilai Minimum

0%

0%

0%

0%

Nilai Rata - Rata

2%

3%

3%

6%

Sumber: Data diolah, 2017

Pada Tahun 2015, NPL paling tinggi pada BPR Angsa Sedanayoga yaitu sebesar 15% sedangkan NPL yang paling rendah terjadi pada, BPR Aruna Nirmaladuta, dan BPR Bank Kertiawan d/h Ubudmas Dharma yaitu sebesar 0%.

Pada Tahun 2016, NPL paling tinggi pada BPR Partha Kencana Tohpati yaitu sebesar 18% sedangkan NPL yang paling rendah terjadi pada BPR Aruna Nirmaladuta. NPL yang paling tinggi mengindikasikan bahwa semakin tinggi pula tunggakan bunga kredit yang berpotensi dalam menurunkan pendapatan bunga serta pada akhirnya dapat menurunkan profitabilitas. Berbeda halnya dengan BPR yang memiliki nilai NPL yang rendah mengindikasikan bahwa BPR tersebut tidak memiliki kredit bermasalah yang digolongkan menjadi lancar, kurang lancar (sub standard), diaragukan (doubtfull) dan kredit macet. Rata-rata NPL selama periode penelitian dari tahun 2013 sampai 2016 mengalami fluktuasi setiap tahunnya, pada tahun 2013, 2015 dan 2016 nilai NPL melebihi 5% namun tahun 2014 memiliki nilai dibawah 5% sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Dana Pihak Ketiga yang bersumber dari masyarakat yang bertujuan untuk mendukung kegiatan operasional dari BPR. Simpanan pihak ketiga ini terdiri dari tabungan dan deposito. Dana Pihak Ketiga BPR di kabupaten Gianyar dapat dilihat pada Tabel 5.

Data pada Tabel 5. menunjukkan bahwa pada tahun 2013, DPK paling tinggi pada BPR Raga Jayatama yaitu sebesar 99.24% sedangkan DPK yang paling rendah terjadi pada BPR Bali Dewata d/h Trilaksana Dharma, yaitu sebesar 22.80%. Pada Tahun 2014, DPK paling tinggi pada BPR Werdhi Sedana dan BPR Raga Jayatama sengakan DPK yang paling rendah terjadi pada BPR Aruna Nirmaladuta. Pada Tahun 2015, DPK paling tinggi pada BPR Werdhi Sedana, dan BPR Angsa Sedanayoga sedangkan DPK yang paling rendah terjadi pada BPR Suryajaya Ubud.

Pada Tahun 2016, DPK paling tinggi pada BPR Werdhi Sedana sedangkan DPK yang paling rendah pada BPR Suryajaya Ubud.

Tabel 5.

DPK BPR di Kabupaten Gianyar periode 2013 – 2016

No.

Bank

Tahun

2013

2014

2015

2016

1.

BPR Ulatidana Rahayu

55.96%

58.20%

65.75%

77.42%

2.

BPR Artha Bali Jaya

50.37%

52.83%

52.87%

57.90%

3.

BPR Aruna Nirmaladuta

29.04%

26.02%

48.02%

36.58%

4.

BPR Bali Dewata d/h Trilaksana Dharma

22.80%

30.14%

35.01%

50.31%

5.

BPR Bank Kertiawan d/h Ubudmas Dharma

60.39%

55.88%

62.14%

66.61%

6.

BPR Baskara Dewata

69.98%

65.45%

67.14%

68.74%

7.

BPR Dewata Candradana

70.35%

66.48%

57.59%

56.85%

8.

BPR Eka Ayu Artha Bhuwana

63.02%

70.66%

79.42%

90.55%

9.

BPR Hari Depan

52.39%

41.34%

53.34%

63.19%

10.

BPR Krisna Yuna Dana

53.10%

51.41%

44.92%

47.04%

11.

BPR Mas Giri Wangi d/h Budidaya Seda

64.60%

48.37%

44.48%

59.92%

12.

BPR Mulia Wacana

89.52%

86.31%

84.69%

87.27%

13.

BPR Nusamba Tegalalang

88.49%

80.05%

79.57%

75.67%

14.

BPR Partha Kencana Tohpati

60.07%

67.04%

78.61%

90.63%

15.

BPR Puskusa Balidwipa d/h Giri A

69.73%

81.99%

77.76%

73.73%

16.

BPR Raga Jayatama

99.24%

99.27%

93.54%

88.87%

17.

BPR Sadhu Artha

65.98%

83.75%

64.50%

59.80%

18.

BPR Sari Werdhi Sedana

78.02%

70.69%

66.99%

70.04%

19.

BPR Suadana

57.21%

63.22%

61.96%

71.00%

20.

BPR Sukawati Pancakanti

43.56%

44.75%

44.55%

45.83%

21.

BPR Suryajaya Ubud

27.38%

34.54%

37.81%

33.52%

22.

BPR Tish

89.28%

93.57%

97.03%

98.58%

23.

BPR Werdhi Sedana

98.87%

99.09%

98.36%

98.95%

24.

BPR Naga

92.75%

71.73%

45.22%

47.13%

25.

BPR Mitra Bali Srisedana Mandiri

70.75%

58.22%

66.42%

80.00%

26

BPR Angsa Sedanayoga

96.35%

93.55%

98.21%

98.24%

27

BD Sarpana Dhana

44.31%

43.03%

53.35%

39.99%

28

BPR Gianyar Parthasedana

73.38%

72.90%

74.38%

84.56%

Nilai Maksimum

99.24%

99.27%

98.36%

98.95%

Nilai Minimum

22.80%

26.02%

35.01%

33.52%

Nilai Rata - Rata

65.60%

64.66%

65.49%

68.53%

Sumber: Data diolah, 2017

Penelitian ini menggunakan model analisis regresidalam pengujian hipotesis.

Rangkuman hasil pengolahan data tersebut dapat dilihat pada Tabel 6. sebagai berikut :

Tabel 6.

Rangkuman Hasil Analisis Regresi

Variabel Terikat Variabel Bebas

Koefisien Regresi

Std. Error

t-hitung

Signifikansi

ROA           Intersep

-0.827

1.982

-0.417

0.677

LDR

0.061

0.019

3.182

0.002

NPL

-0.152

0.048

-3.144

0.002

DPK

0.012

0.005

2.258

0.026

R-Square

0.194

F-hitung

8.482

Adjusted R-Square

0.171

Signikansi

0.000

Sumber: Data diolah, 2017

Melalui data pada Tabel 6dapat diperoleh model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

ROA= -0.827 + 0.061 LDR - 0.152 NPL + 0.012 DPK

Koefisienα = -0.827 merupakan nilai ROA sama dengan -0.827 ketika nilai variabel LDR, NPL dan DPK sama dengan nol (0).

B1 = 0.061 adalah nilai koefisien untuk variabel LDR. Nilai 0.061

menunjukkan bahwa untuk setiap kenaikan nilai variabel LDR sebanyak 1% akan menaikkan nilai ROA sebesar 0.061% dengan variabel lainnya diasumsikan bernilai konstan.B2 = -0.152 adalah nilai koefisien untuk variabel NPL. Nilai -0.152 menunjukkan bahwa untuk setiap kenaikan nilai variabel NPL sebanyak 1% akan menurunkan nilai ROA sebesar 0.151% dengan variabel lainnya diasumsikan bernilai konstan. Koefisien yang bernilai negatif (-) memiliki arti bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas.B3 = 0.012 adalah nilai koefisien untuk variabel DPK. Nilai 0.014 menunjukkan bahwa untuk setiap kenaikan nilai variabel

DPK sebanyak 1% akan menaikkan nilai ROA sebesar 0.014% dengan variabel lainnya diasumsikan bernilai konstan.

Adjusted R2 = 0.171 berarti variabel LDR, NPL, dan DPK mampu menjelaskan variasi Profitabilitas (ROA) sebanyak 17.1% dan sisanya 82.9% dijelaskan oleh faktor – faktor pengaruh lain yang tidak ikut masuk di dalam model.

Selanjutnya dilakukan uji asumsi klasik ini untuk mendeteksi apakah model regresi disusun tidak terjadi bias. Hasil uji normalitas, terlihat plot sisaan (residuals) mengikuti garis diagonal, sehingga dapat dikatakan sisaan menyebar dengan distribusi normal.

Gambar 1.Plot Sisaan Regresi

Hasil uji formal kenormalan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Diperoleh luaran (output) uji Kolmogorov-Smirnov dalam Tabel 7. Hipotesis nol (H0) untuk uji Kolmogrov-Smirnov adalah sisaan menyebar dengan distribusi normal. Berdasarkan Tabel 7. Diperoleh bahwa nilai signifikansi 0.200 > 0.05, sehingga

keputusan adalah menerima hipotesis nol yang berarti bahwa sisaan dari model regresi yang telah diperoleh menyebar normal.

Tabel 7.

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N

110

Normal Parametersa,b

Mean

0.00000000

Std. Deviation

1.71485478

Absolute

0.0526

Most Extreme Differences

Positive

0.0526

Negative

-0.0486

Test Statistic

0.0526

Asymp. Sig. (2-tailed)

0.200c,d

  • a.    Test distribution is Normal.

  • b.    Calculated from data.

  • c.    Lilliefors Significance Correction.

  • d.    This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data diolah, 2017

Untuk mengetahui keberadaan variabel – variabel yang saling berkorelasi kuat (multikolinearitas) pada model regresi dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor(VIF) dan nilai Tolerance dengan ketentuan VIF <10 dan Tolerance> 0.1. Berdasarkan Tabel 8 Nilai VIF untuk setiap variabel bebas adalah lebih kecil dari 10 dengan Tolerance lebih besar dari 0.1, hal ini berarti tidak

terdapat multikolinearitas antar variabel dalam model regresi.

Tabel 8.

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig.

Collinearity Statistics

B

Std. Error

Beta

Tolerance

VIF

1 (Constant)

-0.827

1.982

-0.417

0.677

LDR

0.061

0.019

0.322

3.182

0.002

0.743

1.346

NPL

-0.152

0.048

-0.288

-3.144

0.002

0.905

1.105

DPK

0.012

0.005

0.129

2.258

0.026

0.746

1.340

Uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan nilai statistik Durbin-Watson dengan membandingkan nilai tabel dengan nilai hitung Durbin-Watson. Berdasarkan Tabel 9.diketahui bahwa nilai hitung Durbin-Watson adalah 2. dan berdasarkan Lampiran 4. Untuk n = 111 dan k = 4 diperoleh nilai dL =1.6355dan dU = 1.7463. Oleh karena dU = 1.7463< 1.914 < 4 – dU =2.3645 maka disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi.

Tabel 9.

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model     R    R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1         0.440a      0.194                0.171                        1.739             1.914

a. Predictors: (Constant), DPK, NPL, LDR b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Data diolah, 2017

Untuk menguji gejala heteroskedastisitas digunakan Uji Glejser. Tabel 10 Merupakan hasil tabel hasil uji Glejser, karena nilai signifikansi t setiap variabel lebih dari taraf nyata α = 0.05 maka tidak cukup bukti untuk menolak hipotesis nol yang berarti bawa tidak ada variabel bebas yang signifikan berpengaruh terhadap nilai mutlak dari sisaan (residuals), dengan demikian disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Tabel 10.

Hasil Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

Collinearity Statistics

B

Std. Error

Beta

Tolerance

VIF

1 (Constant)

-0.683

1.207

-0.566

0.572

LDR

0.013

0.012

0.125

1.142

0.256

0.743

1.346

NPL

-0.028

0.029

-0.093

-0.942

0.349

0.905

1.105

DPK

0.015

0.009

0.282

1.623

0.107

0.746

1.340

Uji parsial memiliki tujuan untuk mengetahui apakah variabel LDR,NPL, dan DPK berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) secara parsial atau terpisah. Pada Tabel 11. disajikan hasil perhitungan t-hitung dan nilai signifikansi t.

Tabel 11 Tabel Uji t

Variabel

t-hitung

t-tabel

Sig

Keterangan

LDR

3.182

1.659

0.002

Signifikan

NPL

-3.144

1.659

0.002

Signifikan

DPK

2.258

1.659

0.026

Signifikan

Sumber: Data diolah, 2017

Data Tabel 11, dapat dilihat bahwa variabel LDR memiliki nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel (3,182>1,659) dengan nilai signifikansi 0.002 yang lebih kecil dari 0.05. Hasil ini menunjukkan bahwa risiko likuiditas yang diwakili oleh LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang diwakili oleh ROA. Variabel NPL memiliki nilai t hitung yang lebih kecil dari t tabel (-3,144 <1,659) dengan nilai signifikansi 0,002 yang lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa risiko kredit yang diwakili oleh NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas yang diwakili oleh ROA. Variabel DPK memiliki nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel (2,258>1,659) dengan nilai signifikansi 0,026 yang lebih kecil dari 0.05. Hasil ini menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga diwakili oleh DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang diwakili oleh ROA.

Hasil uji kelayakan model (uji F) dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 12. Data pada Tabel 12 menunjukkan nilai sigifikansi F adalah sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (F<α) yang berarti variabel independen berpengaruh signifikan

secara serempak atau bersama-sama terhadap variabel dependen, sehingga model penelitian dinyatakan layak digunakan sebagai model regresi.

Tabel 12.

Hasil Uji F ANOVAa

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1 Regression

76.952

3

25.651

8.482

0.000b

Residual

320.539

106

3.024

Total

397.491

109

Sumber: Data diolah, 2017

Koefisien determinasi merupakan alat utama untuk mengukur ketepatan garis regresi terhadap sebaran datanya. Koefisien determinasi dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 13. Sebagai berikut

Tabel 13.

Koefisien Determinasi

Model

R

R square

Adjusted R Square

Std Error of the estimate

Durbin-Watson

1

0,440a

0,194

1,171

1,739

1,914

Sumber: Data diolah, 2017

Besarnya nilai adjusted R square adalah sebesar 0,171 yang artinya sebesar 17,1% variasi profitabilitas dipengaruhi oleh risiko likuiditas, risiko kredit, dan Dana Pihak Ketiga, sedangkan sebesar 82,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.

Loan to Deposit RatioBPRdalam penelitian ini merupakan indikator dari Likuiditas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif signifikan antara Loan to Deposit Ratio dengan ROA sehingga hasil penelitian mendukung hipotesis pertama yaitu Loan to Deposit Ratioberpengaruh positif terhadap ROA. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Audhya (2014). Arah positif menunjukkan Loan to Deposit Ratio yang paling tinggi mengindikasikan bahwa lembaga keuangan tersebut dalam kondisi ilikuid atau perusahaan yang tidak

mampu memenuhi kewajibannya, berbeda dengan halnya denganLoan to Deposit Ratioyang memiliki nilai yang rendah mengindikasikan bahwa perusahaan dalam kondisi likuid atau perusahaan mampu memenuhi kewajiban tersebut

Non Performing LoanBPRdalam penelitian ini merupakan indikator Risiko Kredit. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh negatif signifikan antara Non Performing Loan dengan ROA sehingga hasil penelitian mendukung hipotesis pertama yaitu Non Performing Loan berpengaruh negatif terhadap ROA. Hasil Penelitian yang dilakukan Festus Oladipupo (2015). Arah negatif menunjukkan Non Performing Loan yang paling tinggi mengindikasikan bahwa semakin tinggi bunga kredit dapat menurunkan profitabilitas. Berbeda halnya dengan BPR yang memiliki nilai Non Performing Loan yang rendah mengindikasikan bahwa Perusahaan tersebut tidak memiliki kredit bermasalah yang digolongkan menjadi lancar, kurang lancar (sub standard), diaragukan (doubtfull) dan kredit macet.

Dana pihak ketiga merupakan sumber dana terpenting dalam kegiatan operasional suatu BPR dan merupakan ukuran keberhasilan suatu BPR dalam membiayai operasinya dari sumber dana masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel dana pihak ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Semakin banyak dana yang dihimpun oleh BPR maka semakin besar pula kemampuan BPR untuk menyalurkan kembali dana tersebut berupa kredit kepada masyarakat. Dengan meningkatkan kemampuan BPR dalam menyalurkan kredit maka pendapatan yang diperoleh BPR juga akan meningkat. Hasil penelitian ini didukung juga oleh penelitian yang dilakukan oleh Maulida (2012). Hasil

penelitian ini mengindikasi bahwa besarnya dana pihak ketiga yang dimiliki oleh BPR dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas BPR Gianyar.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada BPR di Kabupaten Gianyarperiode 20132016. Nilai tersebut menunjukkan jika nilai likuiditas meningkat, maka profitabilitas yang dicapai oleh BPR Gianyar juga meningkat. Risiko Kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas pada BPR di Kabupaten Gianyar periode 2013-2016. Hasil tersebut menunjukkan jika risiko kredit yang dihadapi meningkat, maka profitabilitas yang dicapai oleh BPR Gianyar akan menurun, dan sebaliknya.Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada BPR dikabupaten Gianyar periode 2013-2016. Hasil tersebut menunjukkan jika Dana Pihak Ketiga yang dihadapi meningkat, maka semakin besar kemampuannya dalam menyalurkan kembali dana tersebut berupa kredit kepada masyarakat sehingga kemampuan BPR Gianyar memperoleh Laba juga akan meningkat.

BPR Gianyar disarankan memperhatikan Likuidititas (LDR), Risiko Kredit (NPL) dan Dana Pihak Ketiga. Kemampuan BPR Gianyar dalam mengelola Risiko Kredit yang diharapkan agar dapat dipertahankan atau lebih ditingkatkan. Dari Faktor likuiditas, disarankan kepada BPR Gianyar untuk lebih memaksimalkan lagi penyaluran kreditnya namun tetap menjaga agar tingkat LDR tetap berada dalam

batas aman Bank Indonesia. BPR Gianyar diharapkan memperhatikan jumlah modal.

Peneliti ini hanya terbatas meniliti variabel likuiditas (LDR), risiko kredit (NPL) dan dana pihak ketiga dan Profitabilitas (ROA). Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat menambahkan variabel-variabel lain yang tidak dicantumkan didalam penelitian ini seperti variabel Loan to Asset Ratio, Net Interest Margin, Efisiensi Operasional dan kualitas Aktiva produktif serta diharapkan penelitian selanjutnya menambah referensi terhadap variabel-variabel yang diteliti serta rentang waktu.

REFERENSI

Abdul Sattar. 2014. Impact of Interest Rate Changes on the Profitability of four Major Commercial Banks in Pakistan. International Journal of Business and Economic, 4 (1): 142-154.

Agustiningrum, Riski. 2013. Analisis Pengaruh CAR, NPL, dan LDR Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan. E-Jurnal Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 2 (8): 885902.

Ali Sulieman Alshatti 2015. The Effect of the Liquidity Management on Profitabilityin the Jordanian Commercial Banks. International Journal of Business and Economic, 10 (1): 62-71.

Anggita, Puji. 2012. Pengaruh CAR, NPL, dan LDR Pada Profitabilitas (Studi di Bank Umum Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010) Skripsi Universitas Hasanuddin.

Audhya, Rahayu Kartika Dewi Putu. 2014. Pengaruh Perputaran Kas, LDR, dan CAR Terhadap Profitabilitas pada LPD Desa Bondalem. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 3(4): 169-182

Daniel K. Tarus, Yonas, B. Chekol, and Milcah Mutwol. 2012. Determinants of Net Interest Margins of Commercial Banks in Kenya: A Panel Study. International Journal of Business and Economic, 2: 199-208.

Evans Ovamba Kiganda. 2014. Effect of Macroeconomic Factors on Commercial Banks Profitability in Kenya: Case of Equity Bank Limited. International Journal of Business and Economic, 5 (2): 46-56.

Fahrizal. 2014 Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Profitabilitas Pada Lembaga Perkreditan Desa di Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Periode 20102012. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 3(10): 3067-3077

Joseph Oscar Akotey. 2013. Credit Risk Management and Profitability of Rural Banks in the Brong Ahafo Region of Ghana. International Journal of Business and Management, 5 (24): 24-33.

Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kolapo, T. Funso .2012. Credit Risk And Commercial Banks Performance In Nigeria. International Journal of Business and Economic, 2 (2): 31-38.

Kolapo, T. Funso., Ayeni, R. Kolade., and Oke, M. Ojo. 2012. Credit Risk and Commercial Banks` Performance in Nigeria: A Panel Model Approach. Australian Journal of Business onomics and Finance and Management Research, 2(2): 31-38

Mahardika, I M.A., Cipta, W., dan Yudiaatmaja, F. 2014. Pengaruh Kredit Bermasalah dan Penyaluran Kredit Terhadap Laba Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD). e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen, 2 (1): 1-10.

Maheswari, Kadek Indah. 2014. Pengaruh NPL terhadap ROA dengan Mediasi CAR dan BOPO pada Perbankan Indonesia. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 3(4): 1119-1139.

Malik, Muhammad Faizan, et al., 2014. Interest Rate and Its Effect on Bank`s Profitability. Journal of Applied Environmental and Biological Sciences, ISSN 2090-4274, 4(8): 225-229. .

Million Gizaw, 2015. The Impact Of Credit Risk On Profitability Performance Of Commercial Banks In Ethiopia. International Journal of Business and Economic, 9 (2): 59-66.

Muhammad Fahrul Rozi Syaf’I dan Ellen Rusliati. 2016. Credit Risk, Market Risk, Operational Risk and Liquidity Risk on Proftability of Banks in Indonesia. International Journal of Business and Economic, 15 (2): 78-88.

Munawir. S. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty.

Nuray, Islatince. 2015. Analysis Of The Factors That Determine The Profitability Of The Deposit Banks In Turkey. International Journal of Applied Finance and Banking, 5 (3): 175-186.

Oktaviantari, Luh Putu Eka dan Wiagustini, Ni Luh Putu, 2013. Pengaruh Tingkat Risiko Perbankan Terhadap Profitabilitas pada BPR di Kabupaten Badung. E-journal Manajemen Universitas Udayana, 2 (12): 1617-1633.

Olanye, Festus Oladipupo. 2015. Determinants Of Deposit Money Banks` Profitability In Nigeria. International Journal of Business and Management, 4 (9): 11-18.

Pamularsih, Diyah. 2015. Pengaruh LDR, NPL, NIM, BOPO, CAR dan Suku Bunga Terhadap Profitabilitas pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2013. Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pandanaran, 1 (1).

Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/7/PBI/2013.

Prasetyo, Dwi Agung dan Darmayanti, Ni Putu Ayu. 2015. Pengaruh Risiko Kredit, Likuiditas, Kecukupan Modal, dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas pada PT BPD Bali. E-Jurnal Manajemen Unud, 4 (9): 2590 – 2617.

Putri, Fifit Syaiful 2013. Pengaruh Risiko Kredit dan Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Tingkat Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Rahmi, Ceria Lisa. 2014. Pengaruh Risiko kredit, Risiko Likuiditas, dan Risiko Tingkat Bunga Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada perusahaan Perbankan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Bandung

Rizwan Ali Khan & Mutahhar Ali.. 2016. Impact of Liquidity on Profitability of Commercial Banks in Pakistan: An Analysis on Banking Sector in Pakistan. International Journal of Business and Economic,16 (1): 53-59.

Sastrosuwito, Suminto., and Yasushi Suzuki. 2012. The Determinants Of PostCrisis Indonesian Banking System Profitability. Economics And Finance Review, 1(11): 48-57

Sudirman, I Wayan. 2013. Manajemen Perbankan Menuju Bankir Konvensional yang profesional. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sukmawati, Ni Made Elin dan Purbawangsa, Ida Bagus Anom. 2016. Pengaruh Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, Pertumbuhan Risiko Kredit, Likuiditas, dan Kondisi Ekonomi Terhadap Profitabilitas, E-Jurnal Manajemen Unud, 5 (9): 5398-5432

Suryo, Muhhamad Gabrili. 2016. Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas dan Risiko Tingkat Bunga Terhadap Profitabilitas (Studi pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015). Skripsi . Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom.

Saeed, M.S. and Zahid, M. 2016. The Impact of Credit Risk on Profitability of the Commercial Banks. Journal of Business & Financial Affairs, 5 (2): 1-7.

Samuel Hymore Boahene, Dr. Julius Dasah , Samuel Kwaku Agyei.. 2012. Credit Risk and Profitability of Selected Banks in Ghana.International Journal of Business and Economic, 3 (7): 06-14.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Triandaru, Sigit dan Budisantoso, Totok. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.Undang-Undang Nomor 10 tahun 2008 tentang Perbankan.

Twila, Mae Logan. 2016. Determinants Of Profitability Of Financial Institutions In Latin America And The Caribbean. International Journal of Business and Economic, 50 (4): 68-81.

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan. Jakarta: Peraturan Bank Indonesia No.15/7/PBI/2013.

Wiagustini, Ni Luh Putu. 2012. Dasar - Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar: Udayana University Press.

Zakaria. 2015. The link between ownership structure, Loan to Deposit Ratio, Nonperforming Loan and Return on Equity: evidence from the Indonesian banking industry .International Journal of Humanities and Social Science Invention, 4 (5): 39-44

3383