PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE
on
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 12, 2017: 6383-6409
ISSN : 2302-8912
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA
Ni Luh Putu Widyantari 1 I Putu Yadnya2
1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan variabel struktur modal, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Pemilihan keempat variabel karena terdapat perbedaan pada penelitian terdahulu atau biasa disebut dengan research gap. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh struktur modal, profitabilitas, ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Populasi dalam penelitian ini menggunakan perusahaan sektor food and beverage sejumlah 16 perusahaan, dengan jumlah sampel 10 perusahaan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda dalam pengolahan data dimana teknik ini digunakan untuk mengestimasi nilai variabel dependen dengan menggunakan lebih dari satu variabel independen. Hasil analisis menemukan hasil bahwa (1) struktur modal berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. (2) profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. (3) ukuran perusahaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Nilai Perusahaan
ABSTRACT
This research uses capital structure variable, profitability, and firm size to company value. Selection of four variables because there are differences in previous research or commonly called the research gap. The purpose of research to determine the effect of capital structure, profitability, firm size on the value of the company in food and beverage companies in Indonesia Stock Exchange period 2013-2015. The population in this study used the company food and beverage sector of 16 companies, with a sample size of 10 companies. This research uses multiple linear regression analysis technique in data processing where this technique is used to estimate the value of dependent variable by using more than one independent variable. The results of the analysis found that (1) the capital structure had no significant negative effect on firm value. (2) profitability has a significant positive effect on firm value. (3) firm size has positive effect not significant to firm value.
Keywords: Capital Structure, Profitability, Company Size, Corporate Value
PENDAHULUAN
Persaingan dalam dunia bisnis semakin kuat seiring dengan kondisi perekonomian yang membaik. Setiap perusahaan berusaha untuk dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu dengan meningkatkan kemakmuran pemilik serta pemegang saham melalui peningkatan dari nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang dimaksud merupakan sejumlah harga yang bersedia dibayarkan oleh investor jika perusahaan tersebut akan dijual. Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai aset yang dimiliki oleh perusahaan dan semakin tinggi nilai perusahaan maka perusahaan akan memiliki citra yang semakin baik. Nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham, sehingga semakin tinggi harga saham maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaan dan sebaliknya. Harga saham merupakan harga yang terjadi pada saat saham diperdagangkan di pasar.
Menurut Brigham dan Houston (2011:150). Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Pertumbuhan perusahaa mudah terlihat dari adanya penilaian tinggi pihak eksternal perusahaan terhadap aset perusahaan maupun terhadap pertumbuhan pasar saham. Menurut Husnan (2012:7). Nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai perusahaan merupakan harga yang sedia dibayar oleh investor seandainya perusahaan dijual. Nilai perusahaan dapat tercermin melalui harga saham, bagi perusahaan yang menerbitkan saham dipasar modal. Semakin tinggi harga saham berarti semakin tinggi tingkat pengembalian kepada investor
dan itu berarti semakin tinggi nilai perusahaan yang terkait dengan tujuan dari perusahaan itu sendiri, yaitu memaksimalkan kemakmuran pemegang saham.
Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi pendanaan (financing) dan manajemen asset.
Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan beberapa rasio antara lain Earning per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham, Price Earning Ratio (PER) yang merupakan rasio harga saham suatu perusahaan dengan pendapatan per saham perusahaan tersebut, Dividend Yield yaitu perbandingan dividen dengan harga saham, dan Price to Book Value (PBV) yang merupakan rasio yang membandingkan antara nilai saham menurut pasar dengan harga saham berdasar harga buku / book value (Brigham and Houston, 2011:180). Penelitian ini menggunakan Price to Book Value (PBV) sebagai proksi dari nilai perusahaan. Price to Book Value yang tinggi akan meningkatkan kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan dan mengindikasikan kemakmuran pemegang saham yang tinggi Hermuningsih (2013: 32). Price to Book Value digunakan untuk melihat berapa besar tingkat undervalued maupun overvalued harga saham yang dihitung berdasarkan nilai buku setelah dibandingkan dengan harga pasar. Semakin tinggi rasio price to book value ini maka akan berpengaruh terhadap harga saham dari perusahaan yang bersangkutan
karena semakin tinggi rasio maka semakin berhasil perusahan menciptakan nilai (return) bagi pemegang saham dan semakin besar rasio PBVnya, semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para investor. Semakin tinggi PBV berarti perusahaan dapat dikatakan berhasil menciptakan nilai dan kemakmuran pemegang saham (Brigham dan Houston, 2011).
Husnan (2012:7) menyatakan bahwa semakin besar nilai PBV, maka semakin tinggi pula perusahaan dinilai oleh para pemodal, dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan. Semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan maka semakin baik pula nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin tinggi keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, dan semakin tinggi return saham semakin makmur pemegang sahamnya.
Husnan (2012:3) menyatakan bahwa keputusan-keputusan keuangan yang diambil manajer keuangan dimaksud untuk meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan, hal ini ditunjukkan oleh meningkatnya nilai perusahaan. Penggunaan PBV memiliki keuntungan, yaitu: (1) Menghasilkan nilai yang relatif stabil dan dapat dibandingkan dengan harga pasar; (2) Memberikan standar akuntansi yg konsisten pada seluruh perusahaan; (3) Perusahaan yang tidak dapat diukur dengan PER karena pendapatan yang negatif, dapat dievaluasi menggunakan PBV. Nilai perusahaan tidak hanya mencerminkan kinerja perusahaan saat ini tetapi menggambarkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Menurut Alfredo (2011), menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu : keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi, struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Velnampy dan Niresh (2012), membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Kusumajaya (2011), menjelaskan bahwa struktur modal mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Umi, dkk. (2012) menyatakan bahwa, profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Rachmawati, dkk. (2010) menyatakan bahwa, adanya hubungan positif dan signifikan dari ukuran perusahaan dengan nilai perusahaan. Bertentangan dengan penelitian, Artini (2011), menyatakan tidak adanya signifikansi antara struktur modal terhadap nilai perusahaan. Penelitian Rahim, dkk. (2010) menyatakan bahwa, profitabilitas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Sri dan Ary (2013) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan dipengaruhi secara aktif oleh ukuran perusahaan. Semakin besar skala perusahaan atau ukuran dari perusahaan maka pendanaan yang bersifat internal maupun eksternal akan semakin mudah untuk diperoleh, jika perusahaan ingin tetap berada dalam persaingan bisnis, perusahaan harus berlomba-lomba dalam berinovasi dan menentukan strategi bisnis (Prapaska, 2013). Pada penelitian ini faktor-faktor yang ingin diteliti guna mempengaruhi nilai perusahaan difokuskan pada struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Struktur modal merupakan perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Menurut Brigham dan Houston (2011:155) struktur modal sangat penting bagi perusahaan karena akan berhubungan dan berpengaruh terhadap besarnya risiko yang ditanggung oleh pemegang saham dan besarnya tingkat pengembalian atau tingkat
keuntungan yang diharapkan. Struktur modal yang tepat menjadi tujuan utama perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan dapat tercapai.
Struktur modal yang menunjukkan perbandingan antara total utang terhadap modal sendiri dapat diukur menggunakan Debt to Equity Ratio (DER). DER dapat menunjukkan tingkat risiko pada suatu perusahaan. Semakin tinggi DER, maka akan semakin tinggi risiko yang mungkin terjadi dalam perusahaan, karena pendanaan perusahaan dari unsur hutang lebih besar daripada modal sendiri. Penggunaan hutang memiliki keuntungan yang diperoleh dari pajak, karena bunga hutang adalah pengurangan pajak.
Teori trade-off memprediksi adanya pengaruh positif struktur modal terhadap nilai perusahaan, dikarenakan keuntungan pajak masih lebih besar daripada biaya tekanan financial dan biaya keagenan (Brigham dan Houston, 2011:183). Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hermuningsih (2013), menyatakan bahwa adanya hutang bagi perusahaan dapat membantu mengendalikan penggunaan dana kas secara berlebihan dan bebas oleh pihak manajemen, sehingga struktur modal memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Agnes (2013), Jahirul, dkk. (2014) menyatakan bahwa bahwa, adanya hubungan positif antara struktur modal dengan nilai perusahaan, sedangkan Sri dan Ary (2013) memperoleh hasil negatif.
Profitabilitas menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas pengelolaan asset perusahaan, hubungannya dengan penjualan, total aktiva, dan modal sendiri. Hubungan antara profitabilitas dengan nilai perusahaan yaitu semakin tinggi profitabilitas perusahaan, maka semakin
tinggi efisiensi perusahaan tersebut untuk menghasilkan laba dan akan menciptakan nilai perusahaan yang semakin tinggi serta dapat memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Sartono (2010:122) menyatakan bahwa rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Penelitian ini menyatakan rasio profitabilitas yang diukur dengan return on equity (ROE). Return on equity (ROE) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas terhadap pemegang saham. Penelitian yang dilakukan oleh Nurmayasari (2012) menyatakan bahwa, variabel profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE), memperoleh hasil positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian terdahulu oleh Lastri (2014), Umi, dkk. (2012) menyatakan bahwa, profitabilitas berpengaruh secara positif terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi tingkat profitabilitas maka semakin tinggi nilai perusahaan karena semakin besar kemakmuran yang akan dibagikan kepada pemegang saham, sehingga tingkat profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Martikarini (2013) menyatakan bahwa, profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE), menunjukkan bahwa ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian yang sama ditemukan oleh Anugrah (2010), Moghadas, dkk. (2013). Penelitian yang dilakukan oleh Rahim, dkk. (2010) menyatakan bahwa, profitabilitas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat dilihat dari total aset, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva perusahaan tersebut. Perusahaan yang lebih besar dapat melakukan akses ke pasar modal dalam memperoleh pendanaan lebih mudah. Sedangkan perusahaan yang masih baru dan perusahaan kecil akan mengalami banyak kesulitan dalam akses ke pasar modal. Maka dapat diartikan bahwa perusahaan besar memiliki tingkat fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana dengan lebih mudah. Penelitian ini menggunakan total aset sebagai proksi dari size atau ukuran perusahaan.
Ukuran perusahaan dan nilai perusahaan menurut penelitian yang dilakukan oleh Supriyati dan Moeljadi (2014), menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, bahwa investor mempertimbangkan ukuran perusahaan dalam membeli saham pernyataan serupa didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Analisa (2011). Penelitian yang berbeda ditemukan oleh Sri dan Ary (2013), menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Sektor food and beverage dipilih karena pertumbuhan perusahaan makanan dan minuman semakin pesat diberbagai daerah indonesia. Berbagai macam bisnis yang dapat dijadikan investasi dalam bentuk saham salah satunya adalah bisnis dibidang food and beverage (bidang makanan dan minuman). Sektor food and beverage dipilih sebagai alat analisis karena memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen karena sektor food and beverage bergerak dalam bidang konsumsi. Meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia,
mengakibatkan kebutuhan akan makanan dan minuman mengalami peningkatan. Karakteristik masyarakat yang gemar berbelanja makanan, dapat membantu dalam mempertahankan sektor dengan baik. Ini mengakibatkan investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada sektor food and beverage karena prospek yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor. Adapun yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor food and beverage dari tahun 2013-2015.
Penelitian digunakan selama tiga tahun karena tiga tahun telah mencerminkan perubahan sehingga dapat dilakukan analisis variabel. Tahun 2013 hingga 2015 terdapat 16 perusahaan sektor food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tetapi hanya 10 perusahaan yang melaporkan laporan keuangan secara konsisten. Perusahaan yang dimaksud adalah PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT. Delta Djakarta Tbk, PT. Indofood CBP Susses Makmur Tbk, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT. Mayora Indah Tbk, PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk, PT. Sekar Laut Tbk, PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, PT Sekar Bumi Tbk. PT. Tri Banyan Tirta Tbk. Dapat dilihat dalam tabel 1.
Tabel 1.
Daftar nilai perusahaan pada perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015
No |
Kode |
Nama Perusahaan |
Nilai Perusahaan Thn 2013 |
Nilai Perusahaan Thn 2014 |
Nilai Perusahaan Thn 2015 |
Jumlah |
Rata-rata |
1 |
AISA |
PT.Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk |
1,78 |
2,05 |
0,98 |
4,81 |
1,60 |
2 |
CEK A |
PT.Wilmar Cahaya indonesia Tbk |
0.65 |
0.87 |
0.63 |
2,15 |
0,71 |
3 |
DLT A |
PT.Delta Djakarta Tbk |
8.99 |
9.33 |
4.90 |
23,22 |
7,74 |
4 |
ICBP |
PT.Indofood CBP Susses |
4.48 |
5.26 |
4.79 |
14,53 |
4,84 |
Makmur Tbk | |
5 INDF |
PT.Indofood 1.51 1.45 1.05 4,01 1,33 Sukses Makmur Tbk |
R
T
|
PT.Mayora 5.90 4.74 5.25 15,89 5,23 Indah Tbk PT.Sekar Laut 0.89 1.36 1.68 3,93 1,31 Tbk PT.Nippon 6.56 7.76 5.39 19,71 6,57 Indosari Corporindo Tbk |
9 SKB M 10 ALT O |
PT.Sekar 2.07 3.08 2.57 7,72 2,57 Bumi Tbk PT.Tri Banyan 2.30 1.41 1.40 5,11 1,70 Tirta Tbk |
Sumber : Data sekunder diolah, 2017
Tabel 1 menunjukan bahwa nilai perusahaan sepuluh (10) perusahaan yang terdaftar dalam sektor food and beverage mengalami fluktuasi. Fluktuasi yang terjadi selama 3 (tiga) tahun inilah yang mendasari untuk dilakukannya penelitian mengenai variabel apa saja yang mempengaruhi nilai perusahaan pada sektor food and beverge di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2015. Fenomena yang terjadi pada penelitian sebelumnya menunjukan bahwa pengaruh struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan masih sangat bervariatif. Ketidak konsistenan hasil penelitian-penelitian terdahulu mengenai pengaruh struktur modal, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan, pemilihan keempat variabel karena terdapat perbedaan pada peneitian terdahulu atau biasa disebut dengan research gap.
Brigham dan Houston (2011:183) menyatakan bahwa, Trade-off theory menjelaskan apabila posisi struktur modal berada dibawah titik optimal maka setiap penambahan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya, jika posisi struktur modal berada diatas titik optimal maka setiap penambahan hutang
akan menurunkan nilai perusahaan. Menurut Setiani (2013) menunjukan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian Herawati (2013), yang menyatakan bahwa kebijakan hutang yang diukur dengan rasio Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Chowdhury (2010) menyatakan menemukan bahwa struktur modal yang dilihat dari faktor penentunya berhubungan dengan nilai perusahaan. Cheng dan Tzeng (2011), menunjukkan bahwa nilai perusahaan yang menggunakan struktur modal lebih besar daripada perusahaan yang tidak menggunakan struktur modal ditemukan ada pengaruh positif dari struktur modal terhadap nilai perusahaan yang cenderung menguat ketika kualitas keuangan perusahaan juga baik. Cheng et al. (2010) menyatakan bahwa, meningkatnya stuktur hutang perusahaan, maka nilai perusahaan akan semakin meningkat. Rahim, dkk. (2010) menyatakan bahwa, struktur modal berhubungan positif dengan nilai perusahaan.
Oleh karena itu, dengan asumsi titik target struktur modal optimal belum tercapai, maka berdasarkan trade-off theory memprediksi adanya hubungan yang positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dirumuskan hipotesis berikut.
H1 : Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Profitabilitas dapat dijadikan gambaran dari kinerja manajemen dilihat dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas yang diperoleh perusahaan, maka akan semakin tinggi kepercayaan investor terhadap perusahaan, sehingga harga saham akan meningkat dan itu berati meningkatnya
nilai perusahaan tersebut. Penelitian-penelitian terdahulu juga mendukung dan menyatakan hal yang sama terhadap profitabilitas yang memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal seperti penelitian yang dilakukan oleh Harmuningsih (2014) serta penelitian oleh Umi, dkk. (2012), Husnan (2012), yang menyatakan semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan akan membuat profitabilitas perusahaan tinggi. Menurut peneliti Martikarini (2014), yang menyatakan bahwa profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE), berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Semakin besar rasio ROE, maka semakin tinggi nilai perusahaan. Berdasarkan dari penjelasan tersebut, maka dapat diajukan hipotesis tentang pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan sebagai berikut.
H2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan yang dilihat dari total asetnya. Semakin besar perusahaan tersebut, maka perusahaan akan semakin dipercaya dalam memberikan tingkat pengembalian yang tinggi oleh investor. Penelitian yang dilakukan oleh Sunarto dan Budi (2014) serta, Analisa (2011), Obradovich dan Gill (2013), Purnomosidi (2014), dan Marius, dkk. (2014) menyatakan bahwa, ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar juga menunjukkan bahwa perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan akan meningkat nilai perusahaan. Dengan semakin besar ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang menaruh perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar cenderung memiliki
kondisi yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas naiknya harga saham perusahaan di pasar modal. Investor memiliki ekspektasi yang besar terhadap perusahaan besar. Ekspektasi insvestor berupa perolehan keuntungan dari perusahaan tersebut. Peningkatan permintaan saham perusahaan akan dapat memacu pada peningkatan harga saham di pasar modal (Shofwatul, 2011).
H3 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bentuk asosiatif, yaitu untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih.
Gambar 1. Model Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia pada sektor food and beverage melalui laporan keuangan yang dipublikasikan melalui www.idx.co.id periode tahun 2013-2015. Situs tersebut berisi laporan keuangan yang berisikan data dalam penelitian ini. Obyek pada penelitian ini adalah variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan sektor food and beverage, yang diantaranya adalah struktur modal yang diproyeksikan dengan Debt To Equity Ratio (DER) dan Profitabilitas Return On Equity (ROE), Ukuran Perusahaan (Ln
Size) yang dipengaruhi oleh nilai perusahaan yang diproyeksikan dengan Price
too Book Value (PBV) pada sektor food and bevarage di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2013-2015.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai
perusahaan diukur dengan Price Book Value (PBV). Price Book Value (PBV)
mengkaitkan harga saham dengan nilai buku saham per lembar saham. Rasio
price book value ini mengindikasikan tetang pendapat investor terhadap prospek
perusahan di masa depan. Penelitian ini dilakukan selama tiga tahun pada Bursa
Efek Indonesia pada sektor Food and Beverage periode tahun 2013-2015. Satuann
pengukuran variabel Y adalah rasio dengan satuan ukur kali. Price Book Value
(PBV) dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Wild, 2008: 44).
PBV Hsrgs Psssr Per Lembsr Sshsm Nilai Buku Per Lembar Saham
(1)
Struktur Modal adalah probabilitas jumlah hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, saham preferen, dan saham biasa. Penelitian ini dilakukan selama tiga tahun pada Bursa Efek Indonesia pada sektor food and beverage periode tahun 2013-2015. Struktur modal dapat diukur dengan rasio perbandingan antara total utang terhadap modal sendiri yang biasa disebut debt to equity ratio (DER). DER = Totsl Hutsng x 100%................................................................................... (2)
Total Modal v 7
Profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba atau keuntungan. Penelitian ini dilakukan selama tiga tahun pada Bursa Efek Indonesia pada sektor Food and Beverage periode tahun 20132015. Profitabilitas diukur menggunakan ROE yang merupakan perbandingan
antara jumlah laba yang tersedia dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan
laba tersebut, sehingga dapat dirumuskan dengan.
ROE
Laba Bersih
Modal Sendiri
x 100%
(3)
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat dinilai dari total aset, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva perusahaan tersebut. Penelitian ini dilakukan selama tiga tahun pada Bursa Efek Indonesia pada sektor Food and Beverage periode tahun 20132015. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur menggunakan total aset, sehingga dapat dirumuskan.
Ukuran Perusahan = Ln (Total Aset) ................................................................... (4)
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif adalah data berupa angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan dari perusahaan food and bevaerage di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2013-2015. Data kualitatif adalah data berupa kata, kalimat, gambar dan skema. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah daftar perusahaan sektor food and beverage serta gambaran umum sektor food and beverage yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2013-2015.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung melalui kegiatan dokumentasi (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Sumber sekunder digunakan dalam penelitian ini karena data yang diperoleh tidak memungkinkan diperoleh secara
langsung. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah ada, sudah dikumpulkan, dan diolah oleh pihak lain. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah publikasi laporan keuangan DER, ROE, Ln Size serta PBV. Pada sektor food and beverage di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2015 yang diakses pada www.idx.co.id.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015 yang berjumlah 16 perusahaan. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis data deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai variabel yang diteliti dimana terdiri dari DER (X1), ROE (X2), LN total aset (X3) dan PBV (Y). Uji statistik deskriptif mencakup nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai maksimum, dan standar deviasidari data penelitian. Untuk memperjelas dan mempermudah pemahaman atas hasil penelitian ini, akan dideskripsikan hasil dari masing-masing faktor yang menjadi variabel dalam penelitian ini.
Tabel 2.
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation | |
Struktur Modal |
30 |
.22 |
1.77 |
1.1023 |
.38104 |
Profitabilitas |
30 |
-2.06 |
39.98 |
15.8853 |
9.98545 |
Ukuran Perusahaan |
30 |
12.62 |
18.34 |
14.9747 |
1.70285 |
Nilai Perusahaan |
30 |
.63 |
9.33 |
3.3693 |
2.55696 |
Valid N (listwise) |
30 |
Sumber : Data sekunder diolah, 2017
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel 2 terdapat berbagai informasi deskripsi dari variabel yang digunakan. Variabel Struktur Modal (X1) memiliki nilai terendah (minimum) sebesar 0,22 dimiliki oleh PT. Delta Djakarta Tbk, sedangkan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 1,77 dimiliki oleh PT. Tri Banyan Tirta Tbk, dengan rata-rata (mean) sebesar 1,1023 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0,38104. Variabel Profitabilitas (X2) memiliki nilai terendah (minimum) sebesar -2,06 dimiliki oleh PT. Tri Banyan Tirta Tbk, sedangkan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 39,98 dimiliki oleh PT. Delta Djakarta Tbk, dengan rata-rata (mean) sebesar 15,8853 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 9,98545.
Variabel ukuran perusahaan (X3) memiliki nilai terendah (minimum) sebesar 12,62 dimiliki oleh PT. Sekar Laut Tbk, sedangkan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 18,34 dimiliki oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, dengan rata-rata (mean) sebesar 14,9747 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 1,70285. Variabel Nilai Perusahaan (Y) memiliki nilai terendah (minimum) sebesar 0,63 dimiliki oleh PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, sedangkan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 9,33 dimiliki oleh PT. Delta Djakarta Tbk, dengan rata-rata (mean) sebesar 3,3693 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2,55696.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data regresi linier berganda. Berdasarkan estimasi regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 diperoleh hasil seperti tabel 4.6 berikut.
Tabel 3.
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients Beta |
T |
Sig. | |
B |
Std. Error | ||||
1 (Constant) |
-.374 |
3.719 |
-.101 |
.921 | |
Struktur Modal |
-.856 |
1.037 |
-.128 |
-.825 |
.417 |
Profitabilitas |
.175 |
.040 |
.685 |
4.426 |
.000 |
Ukuran |
.127 |
.199 |
.085 |
.637 |
.529 |
Perusahaan | |||||
R |
0,756 | ||||
R Square |
0,572 | ||||
F Statistik |
11,573 | ||||
Signifikansi |
0,000 |
Sumber : Data sekunder diolah, 2017
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui hasil analisis regresi linier berganda yaitu persamaan strukturalnya adalah sebagai berikut :
Y = -0,374 - 0,856 X1 + 0,175 X2 + 0,127 X3 + e…..............................(5)
Dimana :
Y = Nilai perusahaan
-
X1 = Struktur modal
-
X2 = Profitabilitas
-
X3 = Ukuran perusahaan
Persamaan regresi linier berganda diatas dapat dijelaskan sebagai berikut, (1) -0,374 artinya struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan sama dengan nol, maka nilai perusahaan akan turun sebesar -0,374 %. (2) -0,856
artinya bahwa setiap peningkatan 1 persen struktur modal (X1) maka nilai perusahaan akan turun sebesar -0,856% dengan asumsi variabel lainnya konstan. (3) 0,175 artinya bahwa setiap peningkatan 1 persen profitabilitas (X2) maka nilai perusahaan akan naik sebesar 0,175% dengan asumsi variabel lainnya konstan. (4) 0,127 bahwa setiap peningkatan 1 persen ukuran perusahaan (X3) maka nilai perusahaan akan naik sebesar 0,127% dengan asumsi variabel lainnya konstan.
Hasil persamaan regresi linier berganda tersebut menunjukkan arah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditunjukkan oleh masing-masing koefisien variabel bebasnya. Koefisien regresi variabel bebas yang bertanda positif berarti mempunyai pengaruh yang searah terhadap nilai perusahaan, sedangkan koefisien yang bertanda negatif mempunyai pengaruh yang berlawanan terhadap nilai perusahaan.
Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil analisis koefisien determinasi (R2) disajikan pada tabel 3 menunjukan determinasi total sebesar 0,572 mempunyai arti bahwa sebesar 57,2% variasi Nilai Perusahaan dipengaruhi oleh variasi Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan, sedangkan sisanya sebesar 42,8% djelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.
Uji hipotesis ( uji t ) berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda yang ditampilkan pada tabel 3. Kriteria pengujian untuk menjelaskan interpretasi pengaruh antar masing-masing variabel sebagai berikut. Berdasarkan hasil analisis pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan diperoleh nilai Sig sebesar 0,417 dengan nilai koefisien unstandardized -0,856. Nilai Sig 0,417 > 0,05 mengindikasikan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Hasil ini mempunyai arti
bahwa Struktur Modal berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan diperoleh nilai Sig sebesar 0,000 dengan nilai koefisien unstandardized 0,175. Nilai Sig 0,000 < 0,05 mengindikasikan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil ini mempunyai arti bahwa Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan diperoleh nilai Sig sebesar 0,529 dengan nilai koefisien unstandardized 0,127. Nilai Sig 0,529 > 0,05 mengindikasikan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Hasil ini mempunyai arti bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia
Struktur Modal yang diproksikan dengan (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan yang diproksikan dengan (PBV). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Struktur Modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada sektor food and baverage yang Terdaftar di BEI periode 2013-2015. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis pertama yaitu pengaruh Struktur Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Struktur modal berpengaruh negatif signifikan menunjukkan bahwa perusahaan harus dapat memutuskan dengan baik
penggunaan utang yang akan dilakukan karena dapat berpnegaruh terhadap perusahaan dan dapat berdampak pada menurunnya nilai dari perusahaan.
Nilai perusahaan akan tinggi bila tingkat utang yang dilakukan oleh perusahaan masih dalam batas wajar, dan apabila tingkat utang perusahaan sudah melebihi batasnya maka nilai perusahaan akan menjadi turun karena banyak beban bunga yang harus dibayarkan perusahaan kepada kreditur dan akan menurunkan minat investor berinvestasi dan menurunkan nilai perusahaan dan ini juga dapat berdampak pada kebangkrutan yang terjadi oleh perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2015), Dewi dan Wirajaya (2013), Wahyuni dkk. (2014), Pasaribu (2016).
Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia
Profitabilitas yang diproksikan dengan (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan yang diproksikan dengan (PBV). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan food and beverage yang Terdaftar di BEI periode 2013-2015. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis kedua yaitu pengaruh Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
Profitabilitas meningkat maka akan selalu diikuti dengan kenaikan nilai perusahaan dan begitu juga sebaliknya. Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dimiliki perusahaan dapat mencerminkan bahwa perusahaan dalam kondisi yang baik, sehingga dapat menarik minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan
tersebut. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Wirajaya (2013), Hemastuti dan Hermanto (2014), Hemuningsih (2013), Pratama dan Wirawati (2016), Mardiyati dkk. (2012), Hariyanto dan Lestari (2015) serta Ju Chen dan Yu Chen (2011).
Pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia
Ukuran Perusahaan yang diproksikan dengan (Ln Size) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan yang diproksikan dengan (PBV). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan food and baverage yang Terdaftar di BEI periode 2013-2015. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis ketiga yaitu pengaruh Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Berpengaruh positif menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dengan skala yang besar akan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Ukuran Perusahaan berpengaruh tidak signifikan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan yang besar tidak selalu diikuti peningkatan dari nilai perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin banyak utang yang diperlukan oleh perusahaan untuk mendanai kegiatan operasionalnya, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan risiko dalam perusahaan, akibatnya minat investor untuk berinvestasi dapat menurun. (Rachmawati, 2015) dan sejalan dengan penelitian Fadilah (2016).
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui pengujian statistik serta pembahasan seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Struktur modal berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan pada sektor food and baverage di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Tingkat utang perusahaan jika sudah melebihi batas wajar maka perusahaan perlu membayar banyak beban bunga kepada kreditur dan akan menurunkan minat investor berinvestasi dan dapat menurunkan nilai perusahaan.
Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada sektor food and baverage di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Perusahaan yang memiliki laba yang tinggi akan dapat menarik banyak investor untuk berinvestasi dalam perusahaannya dan akan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada sektor food and baverage di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Meningkatnya ukuran perusahaan kecil pengaruhnya terhadap nilai perusahaan, karena investor beranggapan ukuran perusahaan yang besar maka akan semakin banyak utang yang diperlukan oleh perusahaan untuk mendanai kegiatan operasionalnya dan ini akan menurunkan minat investor untuk berinvestasi dan dapat menurunkan nilai perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dipaparkan, maka penelitian dapat menyarankan beberapa hal berikut. Bagi manajemen perusahaan food and baverage sebelum menetapkan kebijakan struktur modal agar dapat memperhatikan variabel seperti profitabilitas. Sehingga dengan memperhatikan variabel tersebut, perusahaan bisa memutuskan kebijakan struktur modal sehingga
akan meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan agar selalu berupaya meningkatkan return on equity. Meningkatkan return on equity perlu adanya penghematan dalam penggunaan biaya operasi perusahaan. Karena laba yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat.
REFERENSI
Agnes, 2013,Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan TerhadapNilai Perusahaan. Jurnal Manajemen, 2 (01), 03.
Agus Sartono. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4thed.). Yogyakarta: BPFE.
Analisa, Yangs, 2011,Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2008). Skripsi Universitas Diponegoro.Semarang:FE UNDIP.
Artini, L. G. S., & Puspaningsih, N. L. A. (2011). Struktur Kepemilikan dan Struktur Modal terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 15 (1), 66-75.
Astuti, Leni dan Erma Setiawati, (2014),Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012), Diss. Surakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Brigham, Eugene. F. dan Housten Joel F. 2011. Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11 Buku 1, Jakarta ;Salemba Empat.
Chen, Li- Ju and Shun- Yu Chen. 2011. The Influence of Profitability on Firm Value with Capital Structure as The Mediator and Firm Size and Industry
as Moderators. Investment Management and Financial Innovations, 8(3), 121-129.
Cheng, Ming-Chang dan Tzeng Zuwei-Ching. 2011. The Effect of Leverage on Firm Value and How The Firm Financial Quality Influence on This Effect. World Journal of Management, Vol 3(2), 30-53.
Chowdhury, Anup and Chowdhury, Suman Paul. 2010. Impact of Capital Structure on Firm’s Value: Evidence from Bangladesh. Business and Economic Horizons, 3 (3), 111-122.
Dewi, Ayu Sri Mahatma, dan Ary Wirajaya, 2013, Pengaruh Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 2 (4), 358-372.
Eli, Safrida. 2008. Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta, Tesis, Sekolah Pascasarjana USU, Medan.
Fadilah, Risa Nur Suci. (2016), Pengaruh Struktur Modal, Ukueran Perusahaan, Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hermastuti, Pami Candra dan Suwandi Bambang Hermanto, 2014, Pengaruh profitabilitas, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, Keputusan Investasi dan Kepemlikian Insider Terhadap Nilai Perusahaan, Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 3 (4), 1-15.
Hermuningsih, Sri 2013, Pengaruh Profitabilitas, Growth Oppurtunity, Struktur Modal Terhadap NIlai Perusahaan Publik Di Indonesia, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 16 (2), 127-148.
Hoque, Jahirul, Ashraf H., dan Kabir H. 2014.Impact of Capital Structure Policy on Value of The Firm – a Study on Some Selected Corporate Manufacturing Firms Under Dhaka Stock Exchange, Ecoforum, Vol. 3, Issue 2 (5), 77-84.
Husnan, S., Hanafi, M. M., & Munandar, M. 2014. Price Stabilization and Ipo Underpricing: An Empirical Study in The Indonesian Stock Exchange. Journal of Indonesian Economy and Business: JIEB., 29(2), 129.
Jogiyanto. 2013. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan tertruktur teoridan praktik aplikasi bisnis.Andi Offset. Yogyakarta
Kusumajaya, Dewa Kadek Oka. 2011, Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, Thesis.
Kusumaningrum, Eka Amelia. 2010.Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Asset, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal. Skripsi. Semarang,FE Universitas Diponegoro.
Moeljadi dan Triningsih Sri Supriyati. 2014. Factors Affecting Firm Value: Theoretical Study on Public Manufacturing Firms in Indonesia. South East Asia Journal of Contemporary Business, Economics and Law, 5 (2), 6-15.
Moghadas, Atena, A. Pouraghajan, and Vanoosheh Bazugir. Impact of capital structure on firm value: Evidence from Tehran Stock
Exchange. Management Science Letters, 3(6), 1535-1358.
Nurmayasari, Andi. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2007-2010). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Purnomosidi. L, Suhadak, Hermanto Siregar, M. Dzulkirom. 2014. The Influences Of Company Size, Capital Structure, Good Corporate Governance, Inflation, Interest Rate, And Exchange Rate Of Financial Performance And Valueof The Company. interdisciplinary journal of contemporary research in business, 5(10), 26-39.
Prapaska, Godfred A dan Anastacia C Arko.2013. Ownership Structure,Corporate Governance and Capital Structure Decisions Of Firm (EmpiricalEvidence From Ghana). Studies in Economics and Finance, 26(4), 246-256.
Riyanto, Bambang. 2012. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4, BPFE, Yogyakarta.
Salvatore, Dominick. 2012. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Salemba Empat: Jakarta.
Sari, Kumala Reza. 2010. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Nilai perusahaan dengan Investasi sebagai variabel moderating (Di Bursa Efek Jakarta periode 2005 sampai 2007).Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro, Program Pascasarjana.
Setiani, R. 2013. Pengaruh Keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di bursa efek indonesia. Jurnal Manajemen, 2(01), 22.
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2012.Dasar-dasar Manajemen Keuangan, UPP AMP YKPN: Yogyakarta.
Sunarto dan Budi, A. P. 2014. Pengaruh Leverage, Ukuran dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas. Jurnal Ilmiah Telaah Manajemen, 6(1), 86-103.
Velnampy, T dan J.A. Niresh. 2012. The Relationship between Capital Structure and Profitability. Global Journal of Management and Business Research. 12(13), 66-74.
6409
Discussion and feedback