32

STUDI KELAYAKAN INVESTASI DARI ASPEK FINANSIAL

UNTUK PENDIRIAN NAYA SALON DENPASAR

Ni Luh Putu Mirah Kusuma Dewi

I Putu Yadnya

e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Dalam suatu kegiatan investasi pada pendirian Naya Salonharus berhati-hati menginvestasikan dana, agar jangan sampai tidak menguntungkan dikemudian hari. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu studi tentang kelayakan investasi pada Naya Salon.

Studi kelayakan investasi pendirian Naya Salon ditinjau dari aspek finansial menggunakan metodePayback Period, Net Present Value, Profitability IndexdanInternal Rate of Return.

Dari analisis finansial didapatkan hasil perhitungan Payback periodakan tercapai pada 4 tahun 5,1 bulan dari umur rencana investasi yaitu 5 tahun, Net Present Value(NPV) bernilai negatif sebesar Rp 3.578.671, Profitabilitiy Index (PI) = 1,02, sedangkanInternal Rate Return(IRR) 13,85%.

Dengan payback period yang lebih pendek waktunya dibandingkan payback period maksimum, Net Present Value (NPV)bernilai negarif, Profitabilitiy Index (PI)lebih besar dari satu danInternal Rate of Return (IRR)lebih besar dibandingkan bunga investasi maka pendirian Naya Salon tidak layak untuk dilaksanakan.

Kata Kunci : Studi kelayakan, salon,Payback Period, Net Present Value, Profitability IndexdanInternal Rate of Return.

In investment activity on establish of Naya Salon should careful to invest their fund, in order in the future get profit. For that purpose hence need carry out feasibility study of investment at Naya Salon.

Feasibility study of investment for establish Naya salon viewed from financial aspect by using payback period, Net Present value, Profitability Index and Internal Rate of Return.

From financial analysis has been obtained calculation of payback period will be achieved 4 year 5,1 months from age of investment planning that are 5 years, Net Present value (NPV) equal negative to Rp 3.578.671, Profitability Index (PI) = 1,02, and Internal Rate Return (IRR) 13,85%.

By payback period is shorter than maximum payback period, Net Present Value (NP) equel negative, Profitability index (PI) more than one and Internal rate of return (IRR) bigger than investment interest hence establishment of Naya salon is feasible to carried out.

Keywords: Feasibility study, salon, Payback Period, Net Present Value, Profitability IndexandInternal Rate of Return.

  • A.    Pendahuluan

Perekonomian Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya usaha-usaha baru yang bermunculan, mulai dari usaha yang berskala kecil hingga usaha yang berskala besar. Usaha yang banyak diminati oleh masyarakat adalah usaha yang bergerak di bidang jasa. Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendek yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah pencapaian laba atau keuntungan agar tersedianya dana yang kontinyu untuk bisa mengoperasikan perusahaan sehari-hari. Sedangkan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai adalah menjamin kelangsungan hidup perusahaan serta perkembangan di masa yang akan datang. Hal ini menuntut setiap pimpinan perusahaan untuk bertindak profesional dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki dan investasi yang mendukung dalam hal mendirikan sebuah usaha.

Ini disebabkan karena investasi dalam usaha ini dapat membantu kehidupan masyarakat menjadi lebih praktis dan efisien. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi, penghematan devisa maupun penambahan devisa. Pada dasarnya, peningkatan kegiatan investasi dapat memacu kegiatan perekonomian di suatu negara. Tentu saja kegiatan investasi yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan investasi yang secara ekonomis bersifat menguntungkan, bukan kegiatan investasi yang mendatangkan kerugian bagi pihak-pihak yang terlibat di masa yang akan datang. Agar dapat menjalankan fungsinya sebagai pemberi jasa pelayananan kepada masyarakat tentunya

harus mempunyai sarana dan fasilitas yang mendukung sehingga dapat berjalan semestinya.

Investasi tentu saja memerlukan dana yang cukup besar dalam pelaksanaanya, dan pengeluaran dana/modal tersebut akan memepengaruhi perusahaan jangka pendek. Adanya pengeluaran dana yang cukup besar dan terikat dalam waktu yang cukup panjang dalam suatu kegiatan investasi membuat para pemilik modal harus berhati-hati agar jangan terlanjut menginvestasikan dana bentuk proyek yang ternyata tidak menguntungkan di kemudian hari.

Menurut Suad dan Suwarsono (2008:16)Investasi adalah untuk memaksimumkan nilai pasar dan modal sendiri. Pemilik modal sendiri adalah perusahaan-perusahaan seharusnya berusaha meningkatkan kemakmuran mereka. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi, diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa. Pada dasarnya, peningkatan kegiatan investasi dapat memacu kegiatan perekonomian di suatu negara. Tentu saja kegiatan investasi yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan investasi yang mendatangkan kerugian bagi pihak-pihak yang terlibat di masa yang akan datang.

Ada berbagai macam bentuk kegiatan investasi. Menurut Gunawan(2007:41) menyatakan, ada 6 (enam) macam bentuk investasi antara lain: pendirian usaha baru, melakukan perluasan usaha atau perluasan keuangan, merehabilitasi mesin yang telah menurun efisiennya, membangun kembali mesin-mesin (reb uilding), mengubah saluran distribusi, dari distribusi lewat perantara menjadi distribusi melalui agen/cabang milik perusahaan sendiri, melakukan penelitian-penelitian untuk: menemukan proses yang lebih efisien, menciptakan produk-produk baru, dan memperbaiki sistem informasi manajemen.

Secara keseluruhan bentuk investasi bentuk investasi ini memerlukan dana yang cukup besar dalam pelaksanaannya dan pengeluaran dana/modal tersebut umumnya akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Pengeluaran dana yang cukup besar dan terikat dalam jangka waktu panjang dalam suatu kegiatan investasi membuat para pemilik modal (investor) harus berhati-hati agar jangan sampai terlanjur

menginvestasikan dana untuk proyek yang ternyata tidak menguntungkan (gagal) di kemudian hari, misalnya kesalahan perencanaan, kesalahan dalam menaksir pasar , kesalahan dalam perkiraan teknologi yang tepat yang tepat dipakai, dan kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja. Oleh karena itu, perlu diadakan studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil menurut Suad dan Suwarsono (2008:4). Semakin besar skala investasi maka semakin penting studi ini dilaksanakan karena semakin besar skala investasi maka semakin besar pula jumlah dana yang ditanamkan. Walaupun studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut realtif kecil apabila dibandingkan dengan risiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar.

Sebelum melaksanakan studi kelayakan, terlebih dahulu harus ditentukan aspek-aspek apa saja yang akan diteliti karena aspek-aspek inilah yang akan menentukan apakah suatu proyek investasi ini layak ataukah tidak untuk dilaksanakan. Salah satu studi kelayakan yang harus dilakukan untuk menentukan suatu proyek investasi ini layak ataukah tidak adalah studi kelayakan dari aspek finansial (Suliyanto,2010 : 195). Aspek finansial meliputi biaya penggunaan modal, penyusutan, aliran kas, pajak penghasilan, dan metode penilaian investasi.

Beberapa hasil penelitian yang telah dilaksanakan terkait studi kelayakan aspek finansial diantaranya: 1) Nadiasa, Astawa, dan Yansen (2006) melakukan penelitian terhadap Analisis Investasi Pembangunan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana di Kabupaten Badung. Hasilnya menunjukkan investasi pembangunan taman budaya Garuda Wisnu Kenaca layak dilaksanakan.2) Penelitian yang dilakukan Irmayani Noer (2007) dengan judul Kelayakan Finansial Usaha Produksi Tahu UPT Produksi dan Jasa Politeknik Negeri Lampung, memperoleh hasil usaha produksi tahu polinela adalah menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan.3) Penelitian oleh Penelitian oleh Syahrani (2003) judul StudiAnalisis Kelayakan Finansial Pengusaha Kebun Hutan dengan Tanaman Buah Durian (durio Zubethis Murr) di Kabupaten Kutai Provinsi Kalimantan Timur, Hasilnya dinyatakan bahwa usaha kebun hutan layak untuk dilaksanakan. 4) Penelitian oleh Agung (2008) dengan judul Studi Kelayakan Finansial

Usaha Pembenihan Kerapu Macan (Epenephelus Fuccogattatus), Hasilnya dinyatakanbahwapengembangan usaha pembenihan kerapu macan layak dilaksanakan.

Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan ini, menjadi inspirasi penulis untuk melakukan penelitian usaha salon sekarang ini.Salon adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang jasa. Sekarang salon sudah semakin banyak yang dulunya hanya wanita yang menginginkan kulit yang bersih, rambut yang indah, tetapi sekarang pria pun juga ingin melakukan perawatan salon. Jasa salon sudah menjadi bagian hidup wanita, sebagian besar wanita pasti melakukan perawatan ke salon. Selain para wanita yang datang ke salon, para pria juga melakukan perawatan yang membuat para pria semakin menarik dan percaya diri dengan penampilan barunya. Melihat perkembangan perawatan diri ini, banyak salon mulai bermunculan. Meskipun demikian, setiap salon tetap saja ramai dikunjungi orang baik pria maupun wanita. Dari hasil surveykelayakan Bisnis yang dilakukan pada bulan Oktober tahun 2012, salah satu wiraswasta yang tertarik untuk melakukan kegiatan investasi adalah Naya. Naya berencana melakukan kegiatan investasi yang bergerak di bidang jasa salon. Naya sebenarnya sudah mempunyai salon yang bernama naya salon, dan Naya ingin merintis usaha barunya dibidang jasa salon juga. Oleh karena itu penulis melakukan survey lanjutan pada salon baru yang didirikan oleh Naya. Dari hasil observasi ditemukan beberapa hal sebagai berikut: 1) Naya melakukan promosi yang berbeda agar pelanggan datang dan melakukan perawatan. Hal ini dikarenakan perkembangan usaha salon di daerah Suwung Batan Kendal masih jarang. 2) Lokasi Naya Salon pun sangat strategis, yang berada di pinggir jalan dan dekat pemukiman warga Suwung, sehingga warga sekitar yang berencana melakukan perawatan kecantikan atau perawatan lainnya tidak perlu jauh-jauh ke salon lain, karena Naya Salon akan ada di daerah tempat tinggal warga sekitar yang ada di suwung. 3) Naya juga ingin melakukan hal yang berbeda dengan salon lainnya, antara lain: dekorasi yang membuat pelanggan terkesan, fasilitas yang mendukung dan canggih, serta harga yang sama tetapi kualitas yang diberikan berbeda, sehingga membuat pelanggan akan merasa senang dan akan datang lagi ke Naya Salon. Naya juga ingin melakukan berbagai variasi perawatan diantaranya: Naya juga ingin melakukan berbagai variasi perawatan diantaranya: paket premium (massage, lulur dan

mandi rempah/susu/coklat), paket silver (keriting rambut, facial, waxing, dan nail art), paket gold (rebonding rambut pendek, pencerahan ketiak/selangkangan, nail art dan facial).. 4) Salon yang ada di daerah Suwung hanya ada tiga, tetapi jarak antara salon yang didirikan Naya dengan salon-salon lainnya cukup dekat (dapat dilihat pada tabel 1).

Tabel 1. Daftar Nama dan Jumlah Tenaga Kerja Salon di Suwung Batan Kendal Tahun

2012

No.

Nama

Alamat

Jumlah

Tenaga Kerja

1

Bella Salon

Jl. Suwung Batan Kendal Denpasar

4

2

Execite Salon

Jl. Suwung Batan Kendal Denpasar

3

3

Mom Salon

Jl. Suwung Batan Kendal Denpasar

3

Sumber : Hasil Survey Naya Salon

Dari Tabel 1. menunjukkan dari ketiga Salon tersebut jarak antara 1 (satu) salon dengan yang lainnya berdampingan, maka dari itu Naya Salon memiliki ide yang cukup berani untuk mencoba membangun usaha salon di daerah Suwung Batan Kendal yang berjarak sekitar 500 meter setelah ke tiga salon tersebut. Jumlah tenaga kerja rata-rata memilili 3-4 pegawai yang ada. Naya salon sendiri merencanakan sekitar 5 pegawai, yang memiliki keahlian masing-masing dalam pekerjaannya. Naya pun juga harus memiliki perencanaan yang matang dalam hal pendirian Naya Salon. Perencanaan ini diperlukan untuk menghindari kesalahan penanam modal untuk proyek yang tidak menguntungkan. Oleh karena itu studi kelayakan menjadi hal yang penting untuk dilakukan karena tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar menurut Suad dan Suwarsono, (2000:7).

Selain melihat jumlah tenaga kerjanya, Naya juga melihat seberapa banyak pelanggan yang datang dari 3 (tiga) salon yang sudah ada. Di sini

terdapat rata-rata pelanggan tiap bulannya yang bisa meningkatkan usaha yang lebih maju yang ada di salon yang daerah Suwung. Berikut adalah jumlah pelanggan yang ada dari ketiga salon tersebut:

Tabel 2 Daftar Rata-rataPelanggan Tiap Salon di Suwung Batan Kendal Tahun

2012

No

Nama

Alamat

Rata-rata Pelanggan Tiap bulannya (orang)

Bulan 1

Bulan 2

Bulan 3

1

Bella Salon

Jl. Suwung Batan Kendal Denpasar

70

75

89

2

Execite Salon

Jl. Suwung Batan Kendal Denpasar

50

62

78

3

Mom Salon

Jl. Suwung Batan Kendal Denpasar

61

70

79

Sumber: Hasil Survey Naya

Berdasarkan Tabel 2 dari hasil survey yang didapat jumlah pelanggan yang datang berbeda-beda tiap bulannya salon satu dengan salon yang lainnya. Ini adalah data pelanggan yang dilihat setiap bulannya yang datang ke salon tersebut. Dari hasil data 3 bulan ini bisa dilihat perbedaan pelanggan yang datang antara bulan pertama dengan bulan kedua dan yang terakhir bulan ketiga, sehingga terlihat salon yang pelanggannya bertambah. Oleh karena itu Naya Salon berkeinginan memiliki pelanggan yang lebih dari salon yang sudah ada. Dengan dekorasi yang berbeda, keahlian pegawai salon yang baik semakin bagus keahlian yang dimiliki pegawai salon peluang sukses akan besar, ruangan yang akan dibuat menarik agar pelanggan merasa nyaman juga berada di Salon Naya.

Pada studi kelayakan Naya Salon ini, kelayakan investasi akan ditinjau dari aspek finansial.

Berdasarkan uraian di atas, maka menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah proyek investasi pendirian Naya Salon layak atau tidak untuk dilaksanakan ditinjau dari aspek finansial?”

  • B.    Metodologi

Studi kelayakan dari aspek finansial dapat diteliti dari penilaian aliran kas dari suatu investasi. Metode yang digunakan dalam penilaian aliran kas suatu investasi adalah: 1) metode payback period, 2) net present value, 3) internal rate of return, dan 4) profabilitas index menurut Suliyanto (2010:195).

  • 1)    Metode payback period

Payback period merupakan metode yang digunakan untuk menghitung lama periode yang diperlukan untukmengembalikan uang yang telah diinvestasikan dari aliran kas masuk (proceeds). Apabila proceeds setiap tahunnya jumlahnya sama maka payback period (PP) dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara membagi jumlah investasi dengan proceeds tahunan menurut Suliyanto (2010:196). Rumus yang digunakan untuk menghitung payback period (PP) sebagai berikut:

Investasi kas bersih paybackperiod = —---:-------—---— x 1 tahun

aliran kas masuk bersih

Kriteria penilaiannya adalah jika proyek payback period lebih pendek waktunya dibandingkan periode payback maksimum maka usulan investasi layak diterima.

  • 2)    Metode Net Present Value

Metode Net Present Valuemerupakan metode yang dilakukan dengan cara membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih (proceeds) dengan nilai sekarang dari biaya pengeluaran suatu investasi (outlays).. Rumus yang digunakan untuk menghitung Net Present Value (NPV) adalah sebagai berikut:

n

ΣΛ (1 - k)t t=ι

Keterangan:

k = suku bunga (discount rate)

At = aliran kas pada periode t

n = periode yang terakhir di mana aliran kas diharapkan

Kriteria penilaian:

  • -    jika NPV > 0, maka usulan proyek dilaksanakan

  • -    jika NPV < 0, maka usulan proyek tidak dilaksanakan

  • -    jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap walau usulan proyek dilaksanakan ataupun tidak dilaksanakan

  • 3)    Metode internal rate of return

Metode ini digunkaan untuk menghitung tingkat bunga yang dapat menyamakan antara nilai sekarang dari semua aliran kas masuk dengan aliran kas keluar dari suatu investasi proyek menurut Suliyanto (2010:211).Rumus yang digunakan untuk menghitungRumus IRR untuk interpolasi adalah:

P2 - Pi

IRR = P1- C1 = 21

C2   C1

Keterangan:

  • P1    = tingkat bunga pertama

  • P2    = tingkat bunga kedua

  • C1    = NPV ke-1

  • C2   = NPV ke-2

Kriteria penilaiannya adalah jika IRR yang didapat ternyata lebih besar Rate of return yang ditentukan maka investasi dapat diterima.

  • 4)    Metode Profitabilitiy Index

Metode profitability Index (PI) ini dapat dicari dengan menghitung perbandingan antara nilai sekarang (present value) penerimaan kas bersih di masa yang akan datang (proceeds) dengan nilai sekarang investasi (outlays) menurut Suliyanto (2010:205). Rumus yang digunakan untuk menghitung Profitabilitas (PI) adalah sebagai berikut:

Proceeds

pi =^—

Outlays

Kriteria pemilihan :

  • -    jika PI > 1, maka usulan proyek dikatakan layak

  • -    jika PI < 1, maka usulan proyek dikatakan tidak layak

Kriteria kelayakan investasi dari aspek finansial dapat dilaksanakan jika uji kelayakan nilai payback period, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitabilitiy Index (PI) memenuhi kriteria layak diterima.

  • C.    Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh dari Naya Salon, dapat dicari

kelayakan nilai payback period, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitabilitiy Index (PI).

Kebutuhan dana awal pada usaha Naya Salon sebesar Rp137.250.000 diantaranya menyewa gedung selama 5 tahun dengan harga Rp15.000.000/tahun, kendaraan sepeda motor dan beberapa mesin dan peralatan yang dipakai. Perhitungannya bisa dilihat pada tabel 3 dibawah ini:

Tabel 3Kebutuhan Dana Awal Naya Salon Tahun 2012

Modal Tetap

Jumlah

Total

Gedung Selama 5thn x Rp 15.000.000

Rp 75.000.000

Kendaraan Sepeda Motor

Rp 13.000.000

Mesin dan Peralatan

Rp 66.200.000

Rp 154.200.000

Sumber: Naya, Tahun 2012

Dilihat dari tabel diatas kebutuhan dana awal Naya Salon sebesar Rp154.200.000, dengan rinciannya Naya menyewa gedung/bangunan selama 5 tahun dengan dana Rp15.000.000/tahunnya. Selain itu Naya memberikan 1 buah sepeda motor kepada pegawai dengan harga dana Rp13.000.000 untuk keperluan salon ini, selanjutnya mesin dan peralatan yang dibutuhkan untuk membangun usaha Naya dengan dana sebesar Rp 66.200.000.

Selanjutnya melihat nilai sisa umur ekonomis yang dilakukan oleh Naya Salon bisa dilihat pada tabel 4sebagai berikut:

Tabel 4Perhitungan Nilai Sisa dengan Umum Ekonomis 5 thn (dalam Rp)

Jenis Aktiva Tetap

Umur Ekonomis (thn)

H. Perolehan

H. Penyusutan Per tahun

Ak. Penyusutan

Nilai Sisa

Setelah Tahun ke-5

Kendaraan

* Motor Mesin dan Peralatan

10

13.000.000

562.500

2.600.000

10.400.000

* Haidryer

8

6.000.000

750.000

1.200.000

4.800.000

* Catok Rambut

8

5.000.000

625.000

1.000.000

4.000.000

* Tempat Cuci rambut

8

5.000.000

625.000

1.000.000

4.000.000

Total Nilai Sisa

23.200.000

Sumber: Naya., Tahun 2012

Dari tabel di atas diketahui umur ekonomis sewa bangunan adalah 5 tahun, kendaraan bermotor 10 tahun dan yang terakhir mesin dan peralatan adalah 8 tahun. Sehingga nilai sisa sewa bangunan akan habis setelah 5 tahun, karena Naya Salon hanya menyewa bangunan tersebut dalam jangka waktu 5 tahun. Sedangkan kendaraan, mesin dan peralatan masih bisa di gunakan setelah tahun ke-5 tersebut.

Selanjutnya Naya Salon akan menghitung biaya penyusutan per tahunnya dengan menggunakan metode garis lurus di mana penyusutan aktiva tetap tiap-tiap tahunnya sama besarnya di lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5Daftar Aktiva Tetap dan Biaya Penyusutan Naya Salon Per Tahun (berdasarkan metode garis lurus dan dalam Rp)

No.

Jenis Aktiva

Jml (Unit)

(%) penyusutan

Harga Perolehan

Biaya Penyusutan Per tahun

1

Bangunan

5%

75.000.000

3.750.000

2

Kendaraan S.Motor

1

6,25%

13.000.000

812.500

3

Mesin & Peralatan

* Haidryer

3

12,50%

6.000.000

750.000

* Catok rambut

2

12,50%

5.000.000

625.000

* Kursi

4

25%

4.000.000

1.000.000

* Tempat cuci rambut

2

12,50%

5.000.000

625.000

* Sofa

1

25%

3.000.000

750.000

* Cermin besar

4

25%

4.000.000

1.000.000

* Troley salon

2

25%

2.000.000

500.000

* Lemari kaca

2

25%

3.000.000

750.000

* Peralatan sisir

5

25%

500.000

125.000

* Peralatan gunting

4

25%

1.600.000

400.000

* Peralatan handuk

25

25%

1.250.000

312.500

* Peralatan waxing

2

25%

1.800.000

450.000

* Peralatan creambath

2

25%

5.000.000

1.250.000

* Peralatan set mani-pedi

2

25%

1.500.000

375.000

* Peralatan facial

1

12,50%

2.500.000

312.500

* Peralatan stem badan

1

12,50%

2.500.000

312.500

* Peralatan keriting

3

25%

1.500.000

375.000

* TV 32 inci

1

12,50%

2.850.000

356.250

* Lemari es

1

12,50%

3.200.000

400.000

* AC

2

12,50%

10.000.000

1.250.000

Total

154.200.000

16.481.250

Sumber: Naya, Tahun 2012

Untuk merealisasikan proyek investasi Naya Salon ini, rencananya Naya Salon mengasumsikan ada sekitar 122 orang yang akan melakukan perawatan jasa dalam satu bulan di lihat dari warga sekitar yang tertarik, golongan pekerjaan yang datang ke Naya Salon dan penggajian yang menengah ke atas. Tarif yang dikenakan dalam perawatan jasa, misalnya pelanggan mengambil berbagai macam perawatan individu dan

mengambil beberapa paket yang ditawarkan di Naya Salon. Perhitungan diatas bisa dilihat pada (lampiran 1).

Tabel 6 Proyeksi Laba/Rugi Naya Salon Selama 5 thn (dalam rupiah)

Keterangan

Tahun ke -

1

2

3

4

5

Pendapatan Jasa Biaya-biaya: Biaya bahan:

176.820.000

194.502.000

213.952.200

235.347.420

258.882.162

Obat-obat Salon

60.000.000

66.000.000

72.600.000

79.860.000

87.846.000

Beban Penyusutan

14.318.750

14.318.750

14.318.750

14.318.750

14.318.750

Biaya Pemasaran

500.000

500.000

500.000

500.000

500.000

Gaji Tenaga Kerja

81.600.000

85.680.000

89.964.000

94.462.200

99.185.310

Total Biaya dan Beban

156.418.750

166.498.750

177.382.750

189.140.950

201.850.060

Ebit

20.401.250

28.003.250

36.569.450

46.206.470

57.032.102

Bunga (13%)

2.652.163

3.640.423

4.754.029

6.006.841

7.414.173

EBT

17.749.088

24.362.828

31.815.422

40.199.629

49.617.929

Pajak (15%)

2.662.363

3.654.424

4.772.313

6.029.944

7.442.689

EAT

15.086.724

20.708.403

27.043.108

34.169.685

42.175.239

Sumber: Naya, Tahun 2012

Dari laporan Laba/Rugi Naya Salon tahun pertama ini, dapat diproyeksikan Laba/Rugi Naya salon selama 5 (lima) tahun dengan asumsi bahwa tidak ada kenaikan jumlah pelanggan Naya Salon. Yang mengalami kenaikan 10% hanya tarif jasa, obat-obat salon naik 10%, gaji tanga kerja naik 5%, sedangkan beban penyusutan dan biaya pemasara tidak mengalami kenaikan. Dengan demikian dapat diproyeksi Laba/Rugi Naya Salon selama 5 (lima) tahun.

  • 1) . Payback Period

Tabel 7 Perhitungan Operasional Cash Flow (Proceed) Naya Salon

Tahun

EAT

Depresiasi

Bunga(1-pajak)

Nilai Sisa

Proceed

1

Rp 15.086.724

Rp 14.318.750

Rp 2.254.338

Rp 31.659.813

2

Rp 20.708.403

Rp 14.318.750

Rp 3.094.359

Rp 38.121.513

3

Rp 27.043.108

Rp 14.318.750

Rp 4.040.924

Rp 45.402.783

4

Rp 34.169.685

Rp 14.318.750

Rp 5.105.815

Rp 53.594.250

5

Rp 42.175.239

Rp 14.318.750

Rp 6.302.047

Rp 23.200.000

Rp 85.996.037

Sumber: Naya, tahun 2012

Dari data pada tabel 3,depresiasi sebesar Rp14.318.750 dilihat pada beban penyusutan, sedangkan bunga(1-pajak) dilihat bunga pinjaman sebesar 13% dan pajak 15%. Periode payback maksimum adalah 5 tahun. Initial Cash flow sebesar Rp 160.500,000; Proceeds Tahun pertama=Rp 31.659.813;Proceeds Tahun kedua diperoleh sebesar Rp. 38.121.513; maka paybackperiodnya adalah sebagai berikut.

,   ,         ,       , RP 3.681.641

Payback Period= 4 tahun +            X 12 Bulan

Rp 85.966.037

= 4 tahun + 5 bulan

Payback Period= 4 tahun + 5,1 bulan = 1 tahun 5 bulan

Payback maksimum adalah 5 tahun, tetapi proyek payback periodhanya 4 tahun 5 bulan, berarti payback period lebih pendek waktunya dibandingkan periode payback maksimum maka usulan investasi layak diterima

  • 2)    Net Present Value (NPV)

Tabel 8 Perhitungan Net present value

Tahun Proceed       PV DF 13% PV Proceed

  • 1     Rp 31.659.813        0,885        Rp 28.018.934

  • 2    Rp 38.121.513         0,78        Rp 29.849.144

  • 3     Rp 45.402.783        0,693        Rp 31.464.128

  • 4    Rp 53.594.250        0,613        Rp 32.853.275

  • 5     Rp 85.996.037        0,543        Rp 46.695.848

PV Proceed       Rp 168.881.329

Initial Cash Flow Rp 172.460.000

NPV             Rp (3.578.671)

Dari hasil perhitungan, NPV bernilai negatif = Rp 3.578.671> 0, maka usulan proyek tiidak diterima.

  • 3) . Internal Rate Of Return (IRR)

Tabel 9 Perhitungan Internal Rate of Return

Tahun Proceed    PV DF (13%) PV Proceed    PV DF 25%

PV Proceed

1     31.659.813        0,89         28.177.233          0,8

25.327.850

2     38.121.513        0,79         30.115.995         0,64

24.397.768

3     45.402.783         0,7          31.781.948         0,51

23.155.419

4     53.594.250        0,61         32.692.492         0,41

21.973.642

5     85.996.037        0,54         46.437.860         0,33

28.378.692

\        PV Proceed 1    169.205.528 PV Proceed 2

123.233.371

Initial cash flow 172.460.000 Initial cash Flow

172.460.000

NPV 1       (3.254.472)       NPV 2

(49.226.629)

Sumber: Naya, Tahun 2012

IRR = 13% - (Rp 3.524.472)%


25% - 13%

(Rp 49.226.629 - 3.254.472)


= 13% - (- 0,85)

= 13% + 0,85

= 13,85%

IRR hasil perhitungan = 13,85%, sedangkan IRR yang ditentukan adalah 12,34%, maka IRR hasil perhitungan >IRR yang ditentukan, berarti investasi layak diterima.

  • 4) .Profitabilitiy Index (PI)

Dilihat dari proceeds dan discount ratenya menghasilkan PV proceeds sebesar Rp169.205.528(lihat pada tabel 8). Investasi sekarang (outlays) Rp 196.000.000 yang diperoleh dari modal asing sebesar Rp 96.000.000 dan modal sendiri sebesar Rp 100.000.000.

Perhitungan Profitability Index

Proceeds

PI =

Outlays

=     Rp 169.205.528

Rp 196.000.000

=     0,86

Hasil perhitungan Profitabilitiy Index (PI) = 0,86< 1, berarti usulan proyek tidak layak diterima.

Dari studi kelayakan investasi ditinjau dari aspek finnsial berdasarkan uji kelayakan nilai payback period danInternal Rate of Return (IRR)layak untuk diterima, sedangkanNet Present Value (NPV), dan Profitabilitiy Index (PI)tidak layak untuk diterima.

  • D.    Kesimpulan dan Saran

  • 1.    Kesimpulan

Pendirian Naya Salon ditinjau dari studi kelayakan investasi aspek finansial dapat dilaksanakan.

  • 2.    Saran

  • a.    Pemilikhendaknya memperhatikan kepuasan pelanggan jika pelaksaan ini jadi dilaksanakan. Jika konsumen puas, maka akan datang kembali ke Naya Salon dan akan diberikan promosi yang membuat pelanggan tertarik datang lagi dan menggunakan strategi pemasaran yang digunakan. Tetapi harus tetap memberikan kepausan kepada pelanggan dalam memberikan jasa salon.

  • b.    Penetapan harga perawatan salon Naya harus mampu bersaing dengan salon yang lainnya, dan

  • c.    Mengoptimalkan SDM yang dimiliki.

  • E.    Daftar Pustaka

Aceng Kurniawan. 2008. Studi Kelayakan Industri Penyulingan Kulit Kayu Masoi (Crytocaria Massoi) di Kabupaten Manokwari. Jurnal Studi Manajemen, Vol.2,No.1,62-74

Agung Yana, A.A.G, Ketut Swijana, dan Santiari Dewi. 2007. Studi Kelayakan Jalan Tol Pengambengan-Pengragoan. Dalam Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Universitas Udayana, 11(1):h:39-40

Gunawan Adisaputo. 2007. Anggaran Perusahaan 2. Edisi ke 1. Cetakan ke 10. Yogyakarta: BPFE

Nadiasa, I Gede Astawa Diputra, dan I Wayan Yansen. 2006. Analisis Investasi Pembangunan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana di Kabupaten Badung. Dalam Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Universitas Udayana, Vol.10,No.2,167-176

Noer dan Fitriani. 2007. Kelayakan Finansial Usaha Produksi tahu UPT Produksi dan Jasa Politeknik Negeri Lampung. Jurnal Manajeman, Akuntansi dan Bisnis, Vol.5,No.3,352-256

Suad Husnan dan Suwarsono Muhammad. 2010. Studi Kelayakan Proyek. Edisi ke 4. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Suliyanto. 2008. Teknik Proyeksi Bisnis. Yogyakarta: ANDI

Syahrani, H.A. Husainie. 2003. Analisis Kelayakan Finansial Pengusahaan Kebun Hutan Dengan Tanaman Buah Durian (Durio Zibethis Murr). Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol.8,No.2,137-146

LAMPIRAN

Pendapatan Jasa Naya Salon Tahun 2012

No.

Jenis Perawatan

Tarif (Rp)

Pelanggan

Pendapatan Jasa (Rp)

1

Cuci Rambut

10.000

8

80.000

2

Potong Rambut pria

15.000

4

60.000

3

Potong Rambut wanita

25.000

4

100.000

4

Potong Rambut + Blow Rambut

40.000

3

120.000

5

Catok Rambut

50.000

5

250.000

6

Keriting Rambut

150.000

2

300.000

7

Rebonding Rambut Pendek

150.000

5

750.000

8

Rebonding Rambut Sedang

200.000

5

1.000.000

9

Rebonding Rambut Panjang

350.000

4

1.400.000

10

Smooting Rambut

300.000

3

900.000

11

Sambung Rambut 80 helai

450.000

5

2.250.000

12

Sambung Rambut 100 helai

500.000

4

2.000.000

13

Pewarnaan Rambut Pendek

100.000

4

400.000

14

Pewarnaan Rambut Sedang

150.000

1

150.000

15

Pewarnaan Rambut Panjang

250.000

2

500.000

16

Creambath Traditional

45.000

4

180.000

17

Hair-spa

50.000

3

150.000

18

Facial

35.000

3

105.000

19

Traitment Body

50.000

4

200.000

20

Lulur

50.000

4

200.000

21

Body Scrub

30.000

2

60.000

22

Steam Badan

25.000

4

100.000

23

Manicure

40.000

1

40.000

24

Padicure

40.000

1

40.000

25

Mandi rempah/susu/coklat

65.000

0

0

26

Pencerahan ketiak/selangkangan

150.000

3

450.000

27

Waxing

50.000

0

0

28

Nail Art

30.000

0

0

29

Paket Premium

150.000

3

450.000

30

Paket Silver

250.000

3

750.000

31

Paket Gold

350.000

5

1.750.000

Jumlah Pendapatan Jasa 1 Bulan

14.735.000

Jumlah Pendapatan Jasa 1 Tahun

176.820.000

50