E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 7, 2015 : 1831-1844

ISSN: 2302-8912

PENGARUH EPS, ROI DAN EVA TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN OTOMOTIF DI BEI

Putu Vito Veda Janitra1 I Ketut Wijaya Kesuma2

1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia e-mail: [email protected]/telp:+62 81 23 70 42 440 2

2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia

ABSTRAK

Return adalah tujuan investor untuk berinvestasi di pasar modal. Salah satu bentuk return yang diperoleh investor dalam berinvestasi di pasar modal adalah return saham yang berupa capital gain. Harga saham yang meningkat akan meningkatkan return saham perusahaan. Variabel yang dapat digunakan sebagai tolak ukur tingkat return saham perusahaan yang diteliti adalah EPS, ROI, dan EVA. Perusahaan otomotif dipilih sebagai populasi yang digunakan dalam penelitian ini yang terdaftar di BEI periode 2009-2013. Teknik purposive sampling digunakan untuk mendapatkan jumlah sampel. Berdasarkan teknik tersebut, 11 perusahaan diperoleh sebagai sampel. Teknik analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini dengan hasil bahwa semakin tinggi tingkat EPS dan ROI, maka semakin tinggi pula return saham nya. Hanya EVA yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

Kata kunci: Return saham, EPS, ROI, EVA

ABSTRACT

The purpose of investment done by investors in the capital market is to get return of said investment. Capital gain is a difference between the the stock price now and before. If the stock price is high, so does the return. The kind of informations that can be used to measure the stock return are EPS, ROI, and EVA. The population in this research are all of the automotive company listed in the Bursa Efek Indonesia during 2009-2013 period. Purposive sampling is used to get the sample in this research using criterias and 11 companies are the samples. This research is using multiple linear regression. Earning Per Share and Return On Investment have a significant and positive impact on stock return, meanwhile Economic Value Added do not have a significant impact on stock return.

Keywords: Stock Return, EPS, ROI, EVA

PENDAHULUAN

Pasar modal adalah pasar yang memperjualbelikan instrumen-instrumen keuangan (Husnan, 2004). Pasar modal menjembatani hubungan antara investor (pemodal) dengan peminjam dana (emiten). Salah satu karakteristik pasar modal adalah ketidakpastian nilai perusahaan di masa depan, sedangkan daya tarik utama

pasar modal adalah sebagai media pengumpulan dana selain perbankan dan para investor dapat memilih jenis investasi sesuai dengan preferensi yang diinginkan (Ita, 2009). Investor berharap mendapatkan return dari saham yang dibeli. Return saham erat kaitannya dengan harga saham. Harga saham dalam pasar modal Indonesia sangat fluktuatif. Harga saham mengalami pergerakan dari waktu ke waktu saat jam perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Kondisi masing-masing perusahaan memiliki hubungan dengan pergerakan harga sahamnya, maka dari itu tiap saham memiliki harga yang berbeda (Santi dan Edi, 2014).

Kinerja perusahaan memiliki pengaruh terhadap kenaikan atau penurunan harga suatu saham. Laba operasional menjadi tolak ukur kinerja perusahaan. Kemampuan menghasilkan laba oleh perusahaan menggambarkan kinerja perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya (Widyatmini dan Damanik, 2007). Para investor pada umumnya menggunakan teknik analisis fundamental untuk menilai kinerja perusahaan. Dalam laporan keuangan, informasi yang menggambarkan kondisi kinerja perusahaan adalah informasi fundamental (Dyah, 2012). Analisis fundamental adalah teknik analisis laporan keuangan yang menganalisis rasio-rasio keuangan. Rasio yang dipergunakan untuk menggambarkan tingkat pengembalian saham yakni rasio pasar dan rasio profitabilitas (Saniman, 2007). Rasio profitabilitas menunjukkan gambaran tentang efektivitas pengelolaan perusahaan dalam menghasilkan laba. Sedangkan rasio pasar berkaitan dengan tingkat pengembalian investasi. Dalam dua rasio ini, ada 2 variabel yang umum digunakan dalam aspek pengambilan keputusan yang

dilakukan oleh pihak investor, yaitu Earning Per Share (EPS) dan Return On Investment (ROI).

EPS adalah tingkat keuntungan yang diperoleh pemegang saham dalam tiap lembar saham yang dimiliki. EPS didapat dari laba bersih setelah bunga dan pajak dibagi dengan jumlah saham biasa yang beredar. Informasi yang terdapat di dalam EPS menggambarkan besarnya jumlah laba bersih perusahaan setelah bunga dan pajak yang dibagikan kepada para pemegang saham. Nilai EPS yang semakin tinggi, akan meningkatkan minat para investor untuk berinvestasi. Semakin banyak jumlah investasi yang dilakukan maka perusahaan akan mengalami peningkatan harga saham, dan akan memberikan tingkat return saham yang tinggi. EPS dapat dihitung dengan membandingkan laba bersih yang diperoleh perusahaan dengan jumlah saham yang beredar (Harahap, 2011:304). EPS memengaruhi return saham perusahaan yang ditandai dengan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan (Yeye dan Tri, 2011).

Return On Investment (ROI) adalah hasil bagi antara laba bersih dengan total investasi yang ditanamkan pada aktiva perusahaan. Munawir (2000) menyatakan bahwa ROI adalah analisis rasio keuangan yang penting karena sifatnya menyeluruh, jadi ROI digunakan untuk menilai tingkat efektivitas perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, rasio ini membandingkan laba setelah bunga dan pajak yang diperoleh perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut (Harjono, 2010). Semakin besar nilai ROI, maka kinerja perusahaan meningkat (Munfaridah, 2012). Investor akan

tertarik untuk berinvestasi di perusahaan yang memiliki kinerja yang meningkat, sehingga harga saham perusahaan tersebut akan mengalami peningkatan.

EVA atau Economic Value Added merupakan suatu konsep baru yang dikembangkan dalam menjelaskan hubungan antara nilai perusahaan dengan return saham. EVA adalah aktivitas manajeman yang menghasilkan nilai tambah ekonomis (Wiagustini, 2010). EVA dalam sebuah perusahaan akan menjadi indikator tambahan nilai dari semua aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang dapat meningkatkan nilai serta memangkas kegiatan yang tidak efektif. EVA yang positif mencerminkan bahwa perusahaan telah sukses memberikan nilai bagi pemodal dan pasar karena tingkat pengembalian perusahaan jauh lebih tinggi daripada biaya modalnya. Perusahaan yang memiliki tujuan untuk memakmurkan pemegang saham, indikator sering dikaitkan dengan kinerja perusahaan harus mempunyai korelasi dengan return yang didapatkan pemegang saham (Pradhono dan Yulius, 2004).

Kajian terhadap industri otomotif yang mengalami perkembangan yang pesat perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh EPS, ROI, dan EVA terhadap return saham . Kondisi perusahaan otomotif yang mengalami perkembangan pesat akan memicu ketertarikan investor pada pihak perusahaan karena nilainya yang telah meningkat, serta fenomena yang ada di masyarakat karena permintaan atas produknya meningkat. Peran investor disini sangatlah berpengaruh dalam investasinya terhadap suatu perusahaan, khususnya perusahaan otomotif.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti ingin meneliti lebih lanjut dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh EPS terhadap return saham

perusahaan otomotif di BEI, ROI terhadap return saham perusahaan otomotif di BEI, dan EVA terhadap return saham perusahaan otomotif di BEI sehingga terdapat tiga hipotesis penelitian yang dijabarkan sebagai berikut :

H1 : EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

H2 : ROI berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham

H3 : EVA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

METODE PENELITIAN

Data sekunder dalam penelitian ini yang diakses dari web www.idx.co.id yaitu Return Saham perusahaan otomotif yang tercantum di BEI selama tahun 2009-2013. Seluruh perusahaan otomotif yang tercantum di dalam BEI adalah jumlah populasi yang diteliti. Pada tahun 2009-2013 terdapat 12 perusahaan otomotif yang terdaftar (www.sahamok.com). Purposive sampling digunakan dalam menentukan sampel. 11 perusahaan yang telah lolos kriteria-kriteria dijadikan sampel.

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang diterapkan analisis regresi linier berganda, tetapi uji asumsi klasik dilakukan terlebih dahulu. Persamaan regresi yang dapat dibentuk, yaitu :

F = α +/JlZl + β2X2 + β3X3 + e

Dimana :

Y = Return Saham oc = Konstanta

> = Slope atau Koefisien Regresi

X1 = EPS

X2 = ROI

X3 = EVA

e = faktor gangguan atau kesalahan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskriptif Sampel Penelitian

Berdasarkan data di Bursa Efek maka dapat disajikan laporan mengenai

EPS, ROI, EVA dan Return Saham selama 5 tahun periode 2009 sampai 2013 sebagai berikut:

Tabel 1.

Statistik Deskriptif

Variabel    N    Minimum     Maximum     Mean

Penelitian

Std.

Deviation

EPS              32             0,29        26,32         4,7648

ROI              32             0,77        20,43         9,6481

EVA            32           21,21        30,48       25,5969

5,54238

5,29363

2,44674

Return Saham     32           -12,91         30,2          12,26

9,67288

Variable Earning Per Share (EPS) (X1) berdasarkan data di Tabel 1 dengan jumlah data (N) sebanyak 32, menunjukkan rata-ratanya (mean) sebesar 4,7646 dengan standar deviasi sebesar 5,54238. EPS memiliki nilai tertinggi sebesar 26,32 dan terendah sebesar 0,29.

Variabel Return On Investment (ROI) (X2) berdasarkan data di Tabel 1 dengan jumlah data (N) sebanyak 32, menunjukkan rata-ratanya (mean) sebesar 9,6481% dengan standar deviasi sebesar 5,29363. ROI memiliki nilai tertinggi sebesar 20,43% dan terendah yaitu sebesar 0,77%.

Variabel Economic Value Added (EVA) (X3) berdasarkan data di Tabel 1 dengan jumlah data (N) sebanyak 32, menunjukkan rata-ratanya (mean) sebesar

25,5969 dengan standar deviasi sebesar 2,44674. EVA memiliki nilai tertinggi sebesar 30,48 dan terendah sebesar -21,21.

Variabel Return Saham (Y) berdasarkan data di Tabel 1 dengan jumlah data (N) sebanyak 32, menunjukkan rata-ratanya (mean) sebesar 12,2600% dengan standar deviasi sebesar 9,67288. Nilai tertinggi sebesar 30,20% dan terendah yaitu sebesar -12,91%.

Hasil Uji Asumsi Klasik

Tabel 2.

Hasil uji Normalitas

Unstandardized Residual

Kolmogorov-Smirnov Z                        1,292

Asymp. Sig. (2-tailed)                               0,071

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dalam tabel 2 adalah 0,071. Maka data residual sudah berdistribusi normal. karena.signifikansi nilai .Asymp Sig. (2tailed.) lebih besar 0,05.

Tabel 3.

Hasil Uji Uji Heterokedastisitas

Variabel

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

B

Std. Error

Beta

t

sig.

(Constant)

1,941

9,86

0,197

0,845

EPS

-0,004

0,162

-0,005

-0,026

0,98

ROI

-0,0416

0,469

-0,451

-0,888

0,18

EVA

0,244

0,387

0,122

0,631

0,533

Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 3, tingkat

signifikansi berada di atas 0,05 dimana nilai Sig. EPS adalah 0,980, ROI adalah

0,180, dan EVA adalah 0,533. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diambil simpulan bahwa dalam model ini tidak terdapat heteroskedastisitas.

Tabel 4.

Uji Multikolinearitas

Variabel

Tolerance

VIF

EPS

0,866

1,155

ROI

0,875

1,143

EVA

0,782

1,279

Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 4 nilai tolerance variabel bebas lebih dari 10% atau 0.1 dimana nilai tolerance dari EPS sebesar 0,866, ROI sebesar 0,875, EVA sebesar 0,782. Nilai VIF kurang dari 10 dimana nilai VIF dari EPS sebesar 1,155, ROI sebesar 1,143, dan EVAsebesar 1,279. Maka dari itu dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antara EPS, ROI, dan EVA dalam penelitian ini.

Tabel 5.

Uji Autokorelasi

Model

Std. Error

Durbin-Watson

Unstandardized Ressidual

6,80334

1,70300

Berdasarkan Tabel 5 variabel yang diteliti memiliki nilai DW sebesar 1,703. Data yang berjumlah (n) = 32 dan variabel bebas sebanyak (k) = 3 serta α=5% diperoleh angka dl=1,24 dan du=1,65. Karena DW sebesar 1,703 terletak antara batas atas (du) dan (4-du), dapat diambil simpulan dalam model regresi ini tidak terdapat autokorelasi.

Pengujian Regresi Linier Berganda

Pengujian ini untuk mengetahui pengaruh dari EPS, ROI, dan EVA terhadap Return Saham. Berikut rangkuman hasil analisis regresi

Tabel 6.

Hasil Uji Regresi

Variabel

Koefisien

t-statistik

Konstanta

-3,290

-0,299

EPS

1,009

4,258

ROI

1,053

4,265

EVA

0,023

0,041

Berdasarkan Tabel 4.6 maka persamaan regresi dari hasil tersebut sebagai berikut: Y = -3,290 + 1,009X1 + 1,053X2 + 0,023X3

Persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut:

  • 1)    Nilai konstanta α sebesar -3,290 artinya jika variabel EPS, ROI, dan EVA dianggap konstan (tetap atau tidak ada perubahan), maka return saham akan menurun sebesar 3,290%.

  • 2)    Nilai koefisien β1 sebesar 1,009 artinya jika nilai EPS meningkat sebesar satu persen maka return saham meningkat sebesar 1,009% dengan asumsi variabel ROI dan EVA tetap konstan.

  • 3)    Nilai koefisien β2 sebesar 1,053 artinya jika ROI meningkat sebesar satu persen maka return saham akan meningkat sebesar 1,053% dengan asumsi variabel EPS dan EVA tetap konstan.

  • 4)    Nilai koefisien β3 sebesar 0,023 artinya jika nilai EVA meningkat sebesar satu persen maka return saham meningkat sebesar 0,023% dengan asumsi variabel EPS dan ROI tetap konstan.

Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis mengetahui pengaruh variabel independen yaitu EPS, ROI, EVA terhadap Return Saham. Hasil uji hipotesis akan menunjukkan kesimpulan apakah mendukung hipotesis atau tidak mendukung hipotesis dalam penelitian ini.

Tabel 7.

Uji Statistik t

Variabel

thitung

Sig.

EPS

4,258

0,0000

ROI

4,265

0,0000

EVA

0,041

0,968

Berdasarkan Tabel 7 variabel EPS memiliki nilai standarized koefisien beta sebesar 0,578 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai thitung = 4,258 < ttabel = 1,699. Dimana H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti EPS memiliki korelasi yang positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil diatas menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS) dapat digunakan sebagai alat yang efektif dalam mengukur tingkat return perusahaan. Semakin tinggi nilai EPS berarti semakin tinggi tingkat keuntungan atas lembar saham yang dimiliki investor. Tinggi nya nilai EPS akan menarik minat investor untuk berinvestasi, sehingga harga saham perusahaan akan meningkat, secara otomatis akan meningkatkan tingkat capital gain nya. Hal ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Indah et al., (2013), Hermi dan Kurniawan, (2011), Saniman (2007), Akmal dan Siti (2011), dan Ida Nuryana (2013).

Variabel ROI memiliki nilai standarized koefisien beta sebesar 0,576 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai thitung = 4,265 > ttabel =

1,699. Dimana H1 diterima dan H0 ditolak. Return On Investment (ROI) adalah alat ukur yang umum digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan perusahaan dengan menggunakan dana yang dimilikinya. Jadi, ROI membandingkan antara keuntungan yang dihasilkan perusahaan dengan seluruh dana yang tertanam dalam aktiva perusahaan. Hasil diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai ROI, maka ringkat return yang diberikan juga tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa investor dapat menggunakan ROI sebagai alat dalam memprediksi tingkat return saham perusahaan. Hal ini memiliki arti bahwa Return On Investment (ROI) memiliki korelasi positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil ini didukung oleh penelitian dari Ida Nuryana (2013), Ulupui (2007), dan Ratna (2009).

Variabel EVA memiliki nilai standarized koefisien beta sebesar 0,006 dengan tingkat signifikan sebesar 0,968 lebih besar dari 0,005 dan nilai thitung = 0,41 < ttabel = 1,699. Dimana H0 diterima dan H1 ditolak. Ini berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara EVA dengan return saham. Pada periode penelitian, banyak perusahaan masih menanggung hutang yang cukup besar. Dalam menghitung EVA, beban hutang harus ditambah dengan beban ekuitas yang kemudian akan menjadi capital charges, komponen utama yang digunakan dalam menghitung EVA. Untuk menanggung beban dari hutang saja, banyak perusahaan hanya mampu menghasilkan laba yang minim, apalagi jika harus memperhitungkan beban ekuitas. Hal inilah yang menyebabkan banyak perusahaan memiliki nilai EVA yang negatif. Hasil

penelitian ini mendukung hasil yang diperoleh Yulius dan Pradhono (2004), Ita (2009), dan Harjono (2010).

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil Analisis Regresi Linier Berganda dan hasil uji t, didapatkan hasil yang membuktikan variabel EPS dan ROI secara signifikan berpengaruh positif terhadap Return Saham perusahaan otomotif di BEI, sedangkan EVA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham di BEI. Nilai R2 adalah 0,553, ini berarti sebesar 55,3 persen (%) variabel EPS, ROI, dan EVA, memengaruhi return saham, sedangkan sisanya sebesar 44,7 persen (%) dipengaruhi variabel-variabel lain diluar penelitian.

Saran yang dapat diberikan kepada investor atau calon investor adalah Investor dapat melihat nilai EPS dan ROI dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi karena kedua variabel tersebut telah terbukti memiliki pengaruh yang positif terhadap return saham serta Perusahaan-perusahaan otomotif hendaknya mempertimbangkan sumber dana yang berupa hutang dalam mendanai aktivitas operasionalnya karena akan mempengaruhi nilai EVA menjadi negatif.

REFERENSI

iHarahap’, iSofyan’ Syafri.’ 2011. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.Jakarta:

Rajawali Presi.i

Hermi dan Kurniawan, Ari. i2011. iPengaruh Kinerja Keuangan Terhadapi Returni Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi, Dan Keuangan Publik.Vol 6(2):Hal.83-95.

Hidayat, Akmal dan Setyaningsih, Siti. iPengaruh Economic Value Added, Marketi Share, Earnings, Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Di BEI Tahun 2004-2007). Jurnal Wira Ekonomi Mikrosil. Vol 1(2):Hal.79-87.

Husnan, S. 1996. iDasar iTeori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi 2i.i Yogyakarta : iUPP AMP-YKPN.i

iHusnan, S., idan E. Pudjiastuti. 2003. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisii 2.i Yogyakarta : iUPP AMP-YKPN.i

iMunawir. 2000. Analisa Laporan Keuangan, Edisi 4. Liberty, Yogyakarta.i

Munfaridah. 2012. iAnalisis iPengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahuni 2007-2010.Tesis. Universitas Terbuka Jakarta.

Nuryana, Ida. 2013. iPengaruh Rasio iKeuangan Terhadap Return iSahami iPerusahaani LQ45 idi Bursa Efeki Jakarta. Jurnal iAkuntansii Aktual. Vol 2(2):Hal.57-66.

Pradhono dan Christiawan, Julius Yogi. i2004. Pengaruh Economic value addedi, Residual Income, Earnings, dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang Diterima Oleh Pemegang Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 6(2): Hal.144-166.

iPrihantini, iRatna. 2009. Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER, Dan CR Terhadap Return Saham. Tesis. Universitasi Diponegoro.i

iSavitri, iDyah Ayu. 2012. Analisis Pengaruh ROA, NPM, EPS, Dani PERi Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food And Beverages Periode 2007-2010). Skripsi Universitas Diponegiri Semarang.

iSunardi, iHarjono. 2010. Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROI dan EVA terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi.Voli 2i(1): Hal.70-92.

Suryantini, Ni Putu Santi dan Arsawan, I Wayan Edi. 2014. Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Nilai Perusahaan (PBV) Dan Harga Saham Terhadap Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan. Vol 8(2): Hal.91-100.

iSusilowati, Yeye dani Turyanto, Tri. i2011. iReaksi Signal Profitabilitas Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Voli 3i(1): Hal.17-37.

iiTrisnawati, iIta. 2009.i Pengaruhi iEconomici Value Added, Arus Kas Operasii, Residual Income, Earnings, Operating Leverage, dan Market Value Added Terhadap Return Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol 11(1): Hal.65-78

Ulupui, I.G.A.K. 2007. Analisis Pengaruh Risiko Likuiditas, Leverage, Aktifitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Dengan Kategori Industri Barang Konsumsi Di BEJ). Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis.Vol 2(1).

Wahyuni, Indah; Pramono, Hadi; dan Kusbandiyah, Ani. 2012. The Effect Of Earning Per Share, Book Value, Return On Asset And Return On Equity To The Stock Return.

iWiagustini, iNi Luh Putu. 2010. Dasar-dasar iManajemen Keuangan. Denpasar. Udayana Universityi Press.i

iWidodo,  iSaniman. 2007. Analisisi Pengaruhi Rasioi  iAktivitas,  Rasio

Profitabilitas, dan Rasio Pasar Terhadap Return Saham Syariah Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2003-2005. Tesis. Universitas Diponegoro.

Widyatminii Dani iMichael V. Damanik. i2009. Pengaruh Economic Value Added (EVA) Dan Analisis iFundamental Terhadap Harga Saham (Studi Pada Sektor Industri Perdagangan iRetail). Skripsi. Universitasi Gunadarmai.

1844