643

DAMPAK PEMECAHAN SAHAM TERHADAP LIKUIDITAS DAN

ABNORMAL RETURN DI BURSA EFEK INDONESIA

Ni Putu Devi Anggarini1 Ni Luh Putu Wiagustini2

(1)(2)Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali-Indonesia Email: devianggarini@rocketmail.com / telp:+062 85 737 515 117

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi perbedaan dari volume perdagangan dan abnormal return saham sebelum dan sesudah pemecahan saham. Penelitian ini mengambil 44 sampel yang melakukan pemecahan saham (stock split) dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2013 dengan menggunakan metode sensus. Teknik analisis data yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Ranks Test dan Paired Sample T-Test dengan periode jendela peristiwa selama 11 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan volume perdagangan saham dan abnormal return saham sebelum dan sesudah pemecahan saham. Berdasarkan hasil pengujian ini menunjukkan bahwa pasar tidak bereaksi terhadap peristiwa stock split.

Kata kunci: stock split, likuiditas, abnormal return

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the significance of differences in abnormal trading volume and abnormal returns before and after stock split.This study took 44 samples were split shares and listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2010-2013 using census method.Data analysis technique used was Wilcoxon Signed Ranks Test and Paired Sample T-Test with a window period during the 11 day event.The results showed that there were no significant differences in trading volume and abnormal returns before and after stock split.Results of this test indicate that the market didnot react to the events of stock split.

Keywords: stock split, liquidity, abnormal return

PENDAHULUAN

Pasar modal adalah tempat bertemunya investor sebagai pemilik dana dengan pihak penjual sekuritas (Tandelilin, 2010:26). Perusahaan mendaftar di pasar modal bertujuan untuk mendapatkan dana tambahan dari pihak luar. Banyaknya informasi yang bisa didapat di pasar modal, maka akan memudahkan investor untuk memilih pada perusahaan mana dananya akan di investasikan

Berbagai jenis transaksi yang dilakukan di pasar modal, saham merupakan

transaksi yang menarik dilakukan. Perusahaan yang menerbitkan sahamnya

sanagn mewmperhatikan nilai dari harga saham. Nilai dari harga saham tinggi akan menurunkan tingkat permintaan saham, sebaliknya jika harga saham rendah maka permintaan saham tersebut juga akan meningkat. Permata (2012) mengatakan bahwa dengan melakukan tindakan stock split membuat harga saham menjadi murah dan akan menarik investor.

Kalay and Mathias (2013) manajer memilih untuk melakukan pemecahan saham karena mereka berpikir bahwa tidak mungkin harga saham akan turun ke kisaran yang diinginkan tanpa melakukan pemecahan saham. Menurut Rudnicki (2012) manajer melakukan stock split untuk meningkatkan kepemilikan saham investor kecil yang dianggap sebagai penyedia likuiditas. Semakin tinggi transaksi saham tersebut, maka likuiditas terhadap saham tersebut juga akan meningkat.

Carlos (2009) pengumuman stock split mempengaruhi harga saham perusahaan, bahwa harga saham bereaksi sangat cepat ke semua informasi publik dan investor dapat memperoleh pengembalian di atas normal setelah pengumuman dibuat. Pemecahan saham diharapkan juga akan memberikan return pada pemegang saham. Pemecaham saham yang akan memperkecil harga saham memungkinkan transaksi atas saham meningkat dan akan memberikan peluang untuk memperoleh abnormal return Fama et al. (dalam Wijanarko, 2012).

Penelitian yang dilakukan oleh Rusliati dan Esti (2010) menunjukkan hasil bahwa abnormal return dan volume perdagang yang berbeda dan signifikan sebelum dan sesudah stock split. Pradnyana dan Widanaputra (2013)

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan. Slonski

et al. (2011), Aduda and Chemarum (2010) dan Dash and Amaresh (2008) menunjukkan hasil bahwa terdapat peningkatan volume perdagangan saham stelah stock split. Joshipura (2008) menemukan hasil bahwa terdapat peningkatan signifikan volume perdagangan saham dan juga signifikan abnormal return. Sedangkan Ginting dan Henny (2014) menemukan bahwa volume perdagangan saham berbeda signifikan sedangkan abnormal return tidak berbeda signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Utami,dkk. (2009) memperoleh hasil volume perdagangan tidak berbeda signifikan sedangkan abnormal return berbeda signifikan. Rudnicki (2012) memperoleh hasil bahwa stock split tidak meningkatkan likuiditas atau volume perdagangan saham. Chern et al. (2006) menunjukkan hasil abnormal return lebih rendah pada saat pengumuman pemecahan saham.

Berdasarkan research gap diantara penelitian-penelitian sebelumnya, maka yang menjadi permasalahan pada penelitian ini yaitu:

  • 1)    Apakah terdapat perbedaan yang signifikan volume perdagangan saham perusahaan sebelum dan sesudah peristiwa pemecahan saham ?

  • 2)    Apakah terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return perusahaan sebelum dan sesudah peristiwa pemecahan saham ?

Landasan Teori

Trading range theory

Trading range theory menjelaskan bahwa pemecehan saham digunakan

untuk mengatur kembali harga saham di kisaran harga tertentu, agar investor

mampu membeli saham tersebut (Hendrawijaya, 2009). Saham yang harganya dinilai terlalu tinggi menyebabkan saham tersebut kurang aktif untuk diperdagangkan. Mahalnya harga saham tersebut yang menjadi motivasi perusahaan untuk melakukan pemecahan saham.

Signaling theory

Menurut Fahmi (2011:135) memahami bahwa kebijakan suatu perusahaan melakukan stock split adalah menggambarkan tentang kondisi suatu perusahaan yang sehat terutama dari segi keuangan perusahaan. Huang et al. (2002) Pemecahan saham dilakukan untuk menata harga saham pada rentang perdagangan yang disukai.

Efisiensi Pasar

Pasar dapat dikatakan efisien jika harga-harga sekuritasnya tidak terlalu menyimpang dari nilai instrinsiknya. Nilai instrinsik yang dimaksud adalah informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan penerbit saham. Tandelilin (2010:219) mengatakan pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Efisiensi dalam artian ini juga sering disebut dengan efisiensi informasional.

Stock split

Stock split merupakan pemecahan nilai saham ke dalam nilai nominal yang

lebih kecil sehingga jumlah lembar saham yang beredar meningkat (Wiagustini,

2010:268). Peristiwa stock split tidak menciptakan nilai bagi saham tersebut,

tetapi hanya membagi jumlah saham menjadi lebih kecil (Griffin, 2010). Ada dua jenis stock split yang dapat dilakukan yaitu Stock split-up dan Stock split-down.

Likuiditas

Menurut Aduda and Chemarum (2010) Saham dengan harga yang tinggi cenderung tidak likuid karena untuk alasan psikologis dan biaya transaksi. Ketika harga naik ke tingkat tertentu, para manajer membagi saham untuk menurunkan harga untuk memfasilitasi perdagangan dan harga yang murah akan menarik minat investor, sehingga dapat meningkatkan likuiditas. Meningkatnya likuiditas tercermin dari banyaknya transaksi perdagangan saham yang terjadi.

Abnormal return

Kuse and Takeshi (2008) Stock split merupakan suatu peristiwa yang memiliki efek positif pada return dan memicu kenaikan harga saham. Abnormal return merupakan selisih antara return realisasi (actual return) dan return ekspektasi (expected return). Return ekspektasian merupakan return yang harus diestimasi. Jogiyanto (2010) mengestimasi return ekspektasian menggunakan model estimasi mean-adjusted model, market model dan market-adjusted model. Perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stocksplit.

Likuiditas saham perusahaan dapat dilihat dari volume perdagangan saham perusahaan tersebut. Dash and Amaresh (2008) pemecahan saham mengakibatkan peningkatan likuiditas. Semakin besar frekuensi penjualannya, maka saham tersebut akan likuid. Slonski et al. (2011) menemukan hasil bahwa stock split

meningkatkan likuiditas yang diwujudkan dalam volume perdagangan saham.

Savitri and Dwi (2008) mengatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan volume perdagangan saham pada hari sebelum dan sesudah stock split. Joshipura (2008) memperoleh hasil bahwa ada peningkatan yang signifikan volume perdagangan saham. Penelitian yang dilakukan oleh Aduda and Chemarum (2010) terdapat peningkatan volume perdagangan saham setelah stock split dibandingkan sebelum stock split. Transaksi penjualan saham meningkat ketika perusahaan melakukan stock split, hal ini karena harga saham murah dapat menarik keinginan investor untuk membeli saham. Berdasarkan beberapa pemaparan penelitian sebelumnya maka dapat disusun hipotesis adanya perbedaan signifikan atas peristiwa stock split terhadap likuiditas saham.

H1: Terdapat perbedaan signifikan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split

Perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah stocksplit.

Kinerja perusahaan yang baik akan membuat investor mengharapkan akan memperoleh return yang maksimal. Menurut Pradnyana dan Widanaputra (2013) memperoleh hasil bahwa abnormal return sebelum dan sesudah pemecahan saham berbeda signifikan. Muchtar (2008) juga menemukan perbedaan yang signifikan terhadap return saham setelah pemecahan saham. Joshipura (2008) menemukan hasil terdapat perbedaan yang signifikan.

H2: Terdapat perbedaan signifikan abnormal return sebelum dan sesudah stock split

MODEL PENELITIAN

Penelitian ini berbentuk komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada perusahaan yang melakukan pemecahan saham (stock split) periode 2010-2013. Objek penelitian merupakan perusahaan go public yang melakukan stock split dan mendapatkan volume perdagangan serta abnormal return saham di Bursa Efek Indonesia. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan di BEI yang melakukan pemecahan saham periode 2010-2013. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang melakukan pemecahan saham di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan metode sensus.

Volume perdagangan diukur dengan Trading Volume Activity (TVA).

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

  • a.    Menghitung perubahan volume perdagangan saham

jumlah saham perusahaan i yang diperdagangkan pada waktu t

TVAi=                                                               ...(1)

Jumlah saham perusahaan i yang beredar pada waktu t

  • b.    Menghitung rata-rata volume perdagangan saham

    XTVA =


    n=ι TVAi


    n


    ……………………..………………………(2)


Perhitungan abnormal return penelitian ini dengan menggunakan model yang disesuaikan-pasar yaitu market adjusted model.

1)Menghitung actual return (return sesungguhnya), (Jogiyanto, 2010:207):

Ri,t


Pi,t



P, t1


Pit t1


(3)


2)Menghitung return pasar harian (Jogiyanto, 2010:207):

Rmt =


IHSGt - IHSGt-1

IHSGt-1


(4)


3)Menghitung expected return (Tandelilin, 2010:574):

E(Rit) = Ri,t - Rmt …………………………………………………... (5)

4)Menghitung abnormal return untuk masing-masing emiten (Jogiyanto, 2010:580):

ARit = Rit - ERt ………………………………………………… (6)

5)Menghitung rata-rata abnormal return (Jogiyanto, 2010:592):

ARit =


Σ


n

i =1


-


ARit


n


(7)

6)Menghitung Standar Kesalahan Estimasi (Jogiyanto, 2010:601) :

s_ 7Σ(Ri -R)2

T1 - 2   ……………………………………….………….… (8)

7)Menghitung signifikansi abnormal return yang terjadi dengan pengujian statistik t-test, (Jogiyanto, 2010:598):

t = At S

(9)


Teknik penelitian ini adalah Uji t Sampel Berpasangan dengan uji Parametrik, yaitu Paired Sample T-Test dan uji nonparametrik yaitu Wilcoxon Signed Ranks Test. Sebelum melakukan uji t sampel berpasangan, dilakukan

terlebih dahulu Normalitas. Perhitungan melalui program Microsoft Excel dan SPSS (Statistica Program and Service Solution) version 17.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Deskripsi Data Volume Perdagangan Saham

N

Minimum

Maximum

Mean

Std.

Deviation

t-5

44

0.000000490

0.0240

0.0023

0.0045

t-4

44

0.000002182

0.0262

0.0026

0.0050

t-3

44

0.000000153

0.0261

0.0024

0.0051

t-2

44

0.000000307

0.0136

0.0018

0.0030

t-1

44

0.000000153

0.0080

0.0018

0.0023

T

44

0.000000145

0.0140

0.0019

0.0032

t+1

44

0.000000036

0.0071

0.0013

0.0016

t+2

44

0.000000821

0.0103

0.0014

0.0019

t+3

44

0.000000660

0.0116

0.0015

0.0025

t+4

44

0.000001780

0.0063

0.0013

0.0016

t+5

44

0.000000250

0.0216

0.0018

0.0036

Valid N 44 (listwise)

Sumber : hasil pengolahan data

Rata-rata volume perdagangan saham yang tertinggi diperoleh pada H-4 dan rata-rata volume perdagangan saham yang terendah diperoleh pada H+1 dan H+4. Hal ini diindikasikan bahwa terjadi penurunan volume perdagangan saham dan mengalami fluktuasi.

Tabel 2 Deskripsi Data Abnormal Return

N

Minimum

Maximum

Mean

Std.

Deviation

t-5

44

-0.0368

0.0465

0.0028

0.0136

t-4

44

-0.0248

0.0295

0.0023

0.0106

t-3

44

-0.0382

0.0223

-0.0030

0.0133

t-2

44

-0.0281

0.0175

-0.0003

0.0102

t-1

44

-0.0421

0.0382

0.0012

0.0140

T

44

-0.0368

0.0192

-0.0007

0.0110

t+1

44

-0.0230

0.0306

0.0038

0.0112

t+2

44

-0.0243

0.0223

0.0010

0.0096

t+3

44

-0.0255

0.0345

0.0006

0.0119

t+4

44

-0.0320

0.0398

0.0034

0.0115

t+5

44

-0.0217

0.0167

0.0008

0.0085

Valid N 44 (listwise)

Sumber : hasil pengolahan data

Rata-rata abnormal return bernilai negatif diperoleh pada H-3, H-2, dan

H. Rata-rata abnormal return yang tertinggi diperoleh pada H+1 dan rata-rata abnormal return yang terendah diperoleh pada H-3. Diindikasikan bahwa stock split memberikan informasi yang positif sehingga pasar merespon.

Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Volume Perdagangan Saham One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sebelum

Sesudah

N

44

44

Normal

Mean

0.0022

0.0015

Parametersa,,b

Std. Deviation

0.00351

0.00186

Most     Extreme

Absolute

0.269

0.217

Differences

Positive

0.252

0.199

Negative

-0.269

-0.217

Kolmogorov-Smirnov Z

1.786

1.441

Asymp. Sig. (2-tailed)

0.003

0.032

Sumber : hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 3 maka dapat dilihat sig < 0,05, maka pengujian

hipotesis dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test.

Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Abnormal Return One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sebelum

sesudah

N

44

44

Normal           Mean

0.0007

0.0017

Parametersa,,b          Std.

0.00541

0.00370

Deviation

Most     Extreme Absolute

0.079

0.0121

Differences           Positive

0.079

0.121

Negative

-0.077

-0.119

Kolmogorov-Smirnov Z

0.523

0.803

Asymp. Sig. (2-tailed)

0.948

0.539

Sumber : hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4 maka dapat dilihat sig > 0,05, maka pengujian hipotesis dengan uji Paired Samples Test.

Tabel 5 Uji Hipotesis Volume Perdagangan Saham Uji Wilcoxon Signed Ranks Test

Test Statisticsb

sesudah - sebelum

Z

-1.645a

Asymp. Sig. (2-tailed)

0.100

Sumber : hasil pengolahan data

Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut didapatkan signifikansi 0,100 >

tingkat signifikansi 0,05 sehingga diperoleh bahwa H0 diterima dan H1 ditolak.

Tabel 6 Uji Hipotesis Abnormal Return Uji Paired Samples Test

T     Df  Sig.(2-tailed)

Pair1 sebelum – sesudah -1.145  43      0.259

Sumber : hasil pengolahan data

Berdasarkan Tabel 6 didapat tingkat signifikan 0,259 > 0,05, sehingga

disimpulkan H0 diterima dan H2 ditolak.

Pembahasan Hipotesis 1

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai signifikansi 0,100 > tingkat signifikansi 0,05, maka disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan volume perdagangan sebelum dan sesudah pemecahan saham. Berarti hanya sedikit investor yang melakukan transaksi perdagangan saham, walaupun harga saham tersebut murah. Investor menganggap bahwa corporate action yang dilakukan perusahaan dengan melakukan pemecahan saham tidak memberikan peningkatan terhadap nilai perusahaan.

Pembahasan Hipotesis 2

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai signifikansi 0,259 > tingkat signifikansi 0,05, maka abnormal return menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan. Stock split tidaklah memberikan keuntungan yang baik sehingga investor justru tetap menjual saham yang dimilikinya. Hal ini karena pemecahan saham yang dilakukan oleh emiten tidak memberikan informasi baru yang menyebabkan investor tertarik terhadap saham tersebut.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil menunjukkan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham tidak berbeda signifikan. Berarti hanya sedikit investor yang melakukan transaksi perdagangan saham, walaupun harga saham tersebut murah. Investor menganggap

bahwa pemecahan saham tidak memberikan peningkatan terhadap nilai

perusahaan, sehingga investor tidak tertarik untuk membeli saham tersebut. Hasil pengujian pada abnormal return juga menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman stock split. Pemecahan saham (stock split) tidaklah memberikan keuntungan yang baik sehingga investor justru tetap menjual saham yang dimilikinya. Hal ini karena stock split yang dilakukan perusahaan tidak memberikan informasi baru yang menyebabkan investor tertarik terhadap saham tersebut. Pemecahan saham yang dilakukan emiten tidak mampu meningkatkan investasi karena investor menganggap bahwa return ekspektasi terhadap return sama dengan return aktual yang diperoleh.

Berdasarkan simpulan yang ada, maka saran dari peneliti yaitu bagi investor, diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan atau menyikapi informasi yang dipublikasikan agar berhati-hati terhadap publikasi yang ada dan sebaiknya melakukan analisis terlebih dahulu sebelum berinvestasi. Bagi emiten, hendaknya lebih berhati-hati dalam melakukan corporate action terutama pemecahan saham (stock split), dan sebaiknya dilakukan pada waktu yang tepat dengan kinerja perusahaan yang baik. Kelemahan dari penelitian ini terletak dalam keterbatasan metode untuk menghitung abnormal return yang digunakan dan respon pasar pendek. Penelitian selanjutnya agar menggunakan metode perhitungan abnormal return lainnya sebagai bahan pembanding dan

respon pasar yang digunakan juga sebaiknya lebih panjang, mungkin bulanan.

REFERENSI

Aduda, Josiah Omollo and Chemarum Caroline S.C;MBA. 2010. Market Reaction to Stock splits : Empiral Evidence from the Nairobi Stock Exchange. African Journal of Business and Mangement, 1: pp:165-184.

Carlos, Garcia de Andoain and Frank W. Bacon. 2009. The Impact of Stock split Announcement on Stock Price: A Test of Market Efficiency. Proceeding of American Society of Business and Behavioral Scienes Annual Conference, Las Vegas, 16 (1): pp:1-14

Chern, Keh-Yiing, Kishore Tandon and Susana Yu. 2006. The Information Content of Stock split Announcements: Do Options Matter?. Journal of Banking and Finance,32(6): pp 930-946.

Dash, Mihir and Amaresh Gouda. 2008. A Study On The Liquidity Effects Of Stock       split        In        Indian        Stock        Markets.

http://Papers.ssrn.com/Sol3/Papers.sfm. Diunduh 21 Maret 2014.

Fahmi, Irham.2011.Manajemen Investasi.Jakarta:Salemba empat.

Ginting, Selara Christiani  dan Henny Rahyuda.2014.Perbedaan  Volume

Perdagangan Saham dan Abnormal return Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham Di Bursa Efek Indonesia.E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana.

Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.

Hendrawijaya Dj, Michael.2009.Analisis Perbandingan Harga Saham, Volume Perdagangan Saham Dan Abnormal Retyrn Saham Sebelum Dan Sesudah Pemecahan Saham (Studi Pada Perusahaan Go Public Yang Melakukan Pemecahan Saham Antara Tahun 2005-2008 Di BEI).Tesis Program Studi Magister Manajemen Pada Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Huang, Gow Cheng, Kartono Liano and Ming Shiun Pan. 2002. Do Stock splits Signal Future Profitability?. http://Ssrn.com/abstract.315440. Diunduh 21 Maret 2014.

Jogiyanto.2010.Teori Portofolio dan Analisis  Investasi.Yogyakarta:BPFE-

Yogyakarta.

Joshipura, Mayank.2008.Price and Liquidity Effect of Stock split : An Empirical Evidence From Indian Stock Market. NSE Research Initiative, pp: 1-20.

Kalay, Alon and Mathias Kronlund. 2013. The Market Reaction to Stock split Announcements: Earnings Information After All. http://Ssrn.com/abstract. 14 Maret 2014.

Kuse, Yasuharu and Takeshi Yamamoto.2008. Stock Price Anomalies Subsequent to Stock split Annoncements : Japanese Evidences. Iwate Prefectural University. http://Ssrn.com/abstract=1101210. Diunduh 16 Maret 2014.

Muchtar, Farid.2008. Analisis Reaksi Saham Terhadap Peristiwa Stock split Yang Ditunjukkan Oleh Abnormal return Dan Trading Volume Activity (Event Study Pada Perusahaan Yang Melakukan Stock split Di BEJ Periode 20052007). Skripsi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

Permata, Nurlaela.2012.Analisis Pengaruh Stock split Pada Harga Saham Terhadap Volume Perdagangan Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Jurusan Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Pradnyana, Andika dan Widanaputra.2013.Dampak Pengumuman Pemecahan Saham Pada Perbedaan Abnormal return.Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Rudnicki, Jozef.2012.Further Evidence on the Impact of Stock splits on Trading Liquidity. Journal of Finance, pp: 1-11.

Rusliati, Ellen dan Esti Nur Farida. 2010. Pemecahan Saham Terhadap Likuiditas Dan Return Saham . Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 12(13): h:161-174.

Savitri, Melinda and Dwi Martani. 2008. The Anlisys Impact of Stock split and Reverse Stock split on Stock Return and Volume the Case of Jakarta Stock Exchange. Journal of Finance, 50(1), pp:20-36.

Slonski, Tomasz and Jozef Rudnicki. 2011. Impact of Stock split on Liquidity. Economics, Management and Financial Market, 6(1), pp:1039-1047.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius.

Utami, Tiwi Nurjannati, Ghozali Maski dan Syafe’i Idrus. 2009. Dampak Pengumuman Stock split Terhadap  Return, Variabilitas Tingkat

Keuntungan Dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham ( Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ Tahun 1997-1999). Wacana, 12(4), H:725-739.

Wiagustini, Ni Luh Putu. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Denpasar: Udayana University Press.

Wijanarko, Iguh. 2012. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham (Stock split) Terhadap Likuiditas Dan Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2011). Skripsi Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Doponegoro, Semarang.