ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS,EPS DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BEI:SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI
on
575
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS,EPS DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
PERBANKAN DI BEI:SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN
KEPUTUSAN INVESTASI
Ni Made Dewi Puspita Sari1 Nyoman Triaryati2
-
1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana(Unud), Bali-Indonesia e-mail: [email protected] / telp: +62 81238657588
ABSTRAK
Perusahaan menerbitkan saham untuk pemenuhan kebutuhan pendanaannya, sedangkan investor yang menginvestasikan dananya dalam bentuk saham memiliki tujuan untuk mendapatkan return yang dapat berupa capital gain dan atau dividend. Investasi dalam bentuk saham memiliki risiko yang tinggi, untuk meminimalkan risiko dan mendapatkan return yang optimal, selain analisis teknikal diperlukan juga analisis fundamental. Analisis perusahaan mendasarkan pengambilan keputusan investor untuk menilai apakah saham perusahaan yang bersangkutan undervalued atau overvalued. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return on Equity, Earning Per Share dan Price Earning Ratio terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia tahun 2010–2013. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan Perusahaan Perbankan selama periode penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ROE, EPS dan PER secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.
Kata kunci: ROE, EPS, PER, harga saham
ABSTRACT
The Company issued stock to meet the needs of its funding, while investors who invest funds in the stock has a goal to get a return that can be either capital gains or dividend. Investing in stocks at high risk, to minimize risk and obtain optimal return, in addition to the necessary technical analysis also fundamental analysis. Analysis of companies basing decisions of investors to assess whether the relevant company stock is undervalued or overvalued. This study aimed to determine the effect of return on equity, Earning Per Share and Price Earning Ratio of Company Stock Price Banking in Indonesia Stock Exchange 2010-2013. Sampling technique was used purposive sampling, with secondary data such as annual financial statements Banking Company during the study period. This study uses multiple linear regression analysis technique. The results of this study indicate that the ROE, EPS and PER partially positive and significant effect on stock prices Banking companies in Indonesia Stock Exchange 2010-2013.
Keywords: ROE, EPS, PER, stock price
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan perekenomian yang saat ini mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, kini investasi merupakan salah satu alternatif
yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan dimasa depan. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang (Tandelilin, 2010:2). Media investasi yang popular di Indonesia adalah pasar modal, dimana merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas, sedangkan tempat terjadinya jual-beli sekuritas disebut dengan bursa efek. Sejak Tahun 2007 Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia. Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Memaksimumkan nilai perusahaan sangat penting, karena dengan memaksimumkan nilai perusahaan berarti juga memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Perusahaan agar dapat tumbuh demikian tinggi harus selalu mengembangkan perusahaannya, tentu kebutuhan akan modal yang diperlukan juga akan semakin meningkat. Perusahaan menerbitkan saham adalah untuk pemenuhan kebutuhan pendanaannya, sedangkan bagi investor yang menginvestasikan dananya ke dalam saham tentu memiliki tujuan untuk mendapatkan return yang dapat berupa capital gain dan dividend. Saham memiliki risiko paling tinggi diantara instrumen investasi. Untuk meminimalkan risiko yang akan diperoleh, perlu dilakukan analisis untuk mengukur harga saham. Harga saham terbentuk atas kesepakatan antara permintaan dan penawaran pada saat saham diperdagangkan. Analisis teknikal dan analisis fundamental merupakan dua cara untuk menilai harga saham
(Tandelilin, 2010:338). Analisis fundamental dalam penelitian ini secara spesifik
menggunakan analisis perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Analisis perusahaan berkaitan dengan penentuan saham-saham perusahaan manakah dalam industri terpilih yang mampu memberikan keuntungan bagi investor, dimana hasil penilaian tersebut untuk membandingkan nilai intrinsik saham perusahaan dengan nilai pasarnya. Saham yang tergolong saham undervalued, jika nilai intrinsik saham lebih tinggi daripada harga pasarnya, keputusan yang tepat adalah saham tersebut layak dibeli. Sebaliknya saham yang tergolong saham overvalued, jika nilai intrinsik saham lebih rendah daripada harga pasarnya, keputusan yang tepat adalah sebaiknya saham tersebut tidak dibeli atau sebaiknya saham tersebut layak dijual jika sudah dimiliki. Profitabilitas dalam analisis perusahaan juga merupakan faktor penting untuk melihat prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Equity.
Return On Equity menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam mengelola modal dari pemegang saham untuk mendapatkan laba bersih. ROE yang semakin tinggi akan menyebabkan semakin tinggi pula harga pasar saham, besarnya ROE menunjukkan tingkat pengembalian yang akan diterima investor. Semakin tinggi ROE maka semakin tinggi juga return yang akan diterima investor akan tinggi, sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham perusahaan dan hal ini akan menyebabkan harga pasar saham cenderung naik. Penelitian yang dilakukan Hutami (2012) juga menunjukkan ROE berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian yang berbeda menurut
Sasongko (2006) dan Seyed et al. (2012), mengungkapkan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Earning Per Share menggambarkan perbandingan anatara pendapatan bersih setelah pajak dengan jumlah lembar saham perusahaa. EPS yang terus meningkat menandakan perusahaan berhasil meningkatkan taraf kemakmuran investor, sehingga hal ini akan mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang akan ditanamkan pada saham perusahaan. Permintaan terhadap saham perusahaan yang semakin banyak akan mendorong harga saham naik. Berdasarkan hasil penelitian Tiningrum (2012) menyatakan EPS berpengaruh positif terhadap harga saham dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rachman (2014). Hasil penelitian yang berbeda dilakukan oleh Nirohito (2009) dan Anwar (2012) menemukan hasil earning per share tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Price Eraning Ratio merupakan rasio untuk menghitung nilai intrinsik saham dengan membandingkan harga saham dengan laba (earning) perusahaan. PER merupakan rasio yang digunakan investor untuk menghitung berapa kali nilai earning yang tercermin dalam suatu saham. Semakin tinggi PER akan semakin tinggi juga kepercayaan investor terhadap perusahaan, sehingga investor akan berminat untuk menanamkan modal di perusahaan tersebut dan menyebabkan harga saham perusahaan akan ikut naik. Pada penelitian yang dilakukan oleh Ratih dan Saryadi (2014), dikatakan bahwa secara parsial PER berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Namun terdapat hasil studi oleh Amanda
(2012), yang menyatakan bahwa PER tidak berpengaruh terhadap harga saham,
Sinambela (2009) menyatakan secara parsial PER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Tabel 1.
Rata-rata Harga Saham, ROE, EPS dan PER pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2010 -2013
Variabel |
Tahun | |||
2010 |
2011 |
2012 |
2013 | |
Harga Saham (Rp) |
2596.50 |
1940.92 |
2272.96 |
2143.50 |
ROE (%) |
14.08 |
15.11 |
15.45 |
17.01 |
EPS (Rp) |
173.43 |
218.44 |
190.36 |
200.42 |
PER (x) |
18.99 |
12.36 |
12.59 |
10.70 |
Sumber: Indonesian Capital Market Directory (pengolahan data)
Data Tabel 1. menunjukkan rata-rata variabel harga saham, EPS dan PER mengalami fluktuasi, sedangkan variabel ROE mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2011 dan 2013 rata-rata variabel harga saham mengalami penurunan sementara pada tahun yang sama, rata-rata variabel ROE dan EPS mengalami peningkatan, sedangkan pada tahun 2012 rata-rata variabel harga saham, ROE dan PER mengalami peningkatan dan pada tahun yang sama EPS mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan perbedaan jika dikaitkan dengan teori yang ada, dimana ketika ROE dan EPS mengalami peningkatan cenderung harga saham juga akan mengalami peningkatan.
Sektor perbankan dipilih sebagai subyek penelitian karena sektor perbankan sebagai lembaga intermediasi di sektor keuangan. Dampak yang ditimbulkan bila perusahaan perbankan gagal dalam menjalani kegiatannya sebagai lembaga intermediasi akan berdampak juga kepada sektor ekonomi lainnya (Darmayanti,2013). Berdasarkan perbedaan hasil penelitian mengenai pengaruh Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga Saham yang tidak konsisten pada penelitian-
penelitian sebelumnya dan pentingnya ketiga faktor tersebut dalam pengambilan keputusan investasi maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
-
1) Apakah Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013?
-
2) Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013?
-
3) Apakah Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013
Harga saham perusahaan sangatlah penting guna ketepatan berinvestasi saat investor berminat untuk melakukan investasi di pasar modal berupa pembelian kepemilikan perusahaan dikarenakan harga saham merupakan komponen penunjang nilai perusahaan. Terdapat tiga jenis nilai dalam penilaian harga saham yaitu: nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan emiten, nilai pasar merupakan nilai saham di pasar, dan nilai intrinsic merupakan nilai saham yang sebenarnya atau yang seharusnya terjadi (Tandelilin, 2010:301).
Return On Equity merupakan rasio untuk mengukur return atas modal sendiri. ROE yang semakin tinggi menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola modal dari pemegang saham untuk menghasilkan laba bersih. Dengan adanya peningkatan laba bersih maka nilai ROE akan meningkat, meningkatnya ROE membuat para investor sangat tertarik untuk membeli saham perusahaan, sehingga harga saham perusahaan akan mengalami kenaikan (Hutami,2012). Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Haghiri (2012), Nurmalasari (2012)
mengungkapkan Return on Equity berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham dan sejalan dengan hasil penelitian Barakat (2014) menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara ROE dengan harga saham. Mondal dan Imran (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa variabel ROE memiliki pengaruh yang kuat dan positif terhadap harga saham.
H1: ROE berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.
Earning Per Share adalah rasio yang menunjukkan pengakuan pasar terhadap kinerja keuangan sekaligus mengukur kemampuan manajer perusahaan dalam menciptakan nilai pasarnya (Wiagustini, 2010:77). EPS menggambarkan tingkat keuntungan yang didapatkan oleh pemegang saham per satuan lembar saham yang dimilikinya. Semakin tinggi EPS akan membuat mahal suatu saham, sehingga akan dampak positif terhadap harga saham. Hasil Penelitian Sharma (2011) dan Nazir et al. (2014) menunjukkan bahwa EPS memiliki dampak yang signifikan terhadap harga pasar saham, sejalan dengan hasil penelitian Rusliati (2011) dan Seyed et al. (2011) mengatakan ada hubungan positif antara EPS dan harga saham
H2 : EPS berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.
Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio atau perbandingan antara harga saham terhadap earning perusahaan. Investor akan menghitung berapa kali nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham. Perusahaan yang memiliki PER tinggi menunjukkan perusahaan tersebut memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi, karena perusahaan tidak mendistribusikan seluruh laba kepada pemegang
saham. PER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba, maka semakin tinggi PER akan semakin tinggi pula minat investor dalam menanamkan modal di perusahaan tersebut, sehingga hal ini akan membuat harga saham semakin naik. PER dapat membantu investor dalam melihat kinerja perusahaan dari tahun ke tahun, sehingga PER dapat dijadikan sebagai faktor penting bagi investor dalam membuat keputusan investasi. Hasil penelitian Wahyudi (2012) menyatakan bahwa PER berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rachman (2014) dan Ratih (2013). Stella (2009) juga menemukan hasil bahwa PER memiliki hubungan postif dengan harga saham.
H3 : PER berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.
Gambar 1. Model Penelitian
METODE PENELITIAN
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas, earning per share, price earning ratio dan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini data kuantitatif dan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah
data sekunder yang diperoleh dari publikasi laporan keuangan perusahaan selama periode pengamatan.
Populasi yang digunakan adalah perusahaan sektor perbankan yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini purposive sampling, yang menggunakan kriteria atau pertimbangan tertentu yaitu: pertama perusahaan-perusahaan perbankan yang konsisten selalu terdaftar di BEI dan rutin menyajikan laporan keuangan selama periode tahun 2010 – 2013, kedua memiliki laporan keuangan tahunan yang lengkap sesuai dengan variabel penelitian yang dibutuhkan dan memiliki nilai yang positif.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda. Pengolahan data untuk analisis linear berganda dikerjakan dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistica Program and Service Solution) 16.0. Uji asumsi klasik (Uji Normalitas, Uji Autokorelasi, Uji Multikolinearitas dan Uji Heteroskedastisitas) dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan uji regresi linear berganda, selanjutnya dilakukan Uji Signifikansi Koefisien Regresi terdiri dari Uji Koefisien Determinasi dan Uji Parsial (uji t).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 2.
Hasil Uji Normalitas
Keterangan |
Unstandardized Residual |
N |
104 |
Kolmogorov-Smirnov Z |
1.016 |
Asymp. Sig. (2-taled) |
0.253 |
Sumber: hasil pengolahan data
Hasil uji One Sample Kolmogorov-Smirnov (K-S) signifikansi sebesar
0.253 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi berdistribusi normal.
Tabel 3.
Hasil Uji Autokorelasi
Batas Bawah |
Durbin-Watson |
Batas Atas |
1.7402 |
1.860 |
2.2598(4-dU) |
Sumber: hasil pengolahan data
Hasil uji Durbin-Watson menunjukkan nilai DW sebesar 1.860, pada α = 0,05. Berdasarkan tabel Durbin-Watson didapat nilai dL = 1.6217, dU = 1.7402. Sehingga nilai 4-dL = 2.3783 dan 4-dU = 2.2598. Ini berarti, bahwa nilai DW hitung berada pada daerah dU = 1.7402 < DW=1.860 < 4-dU = 2.2598. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi mengindikasikan bebas autokorelasi pada model terpenuhi.
Tabel 4.
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel |
Tolerance |
VIF |
ROE (X1) |
0.597 |
1.675 |
EPS (X2) |
0.657 |
1.523 |
PER (X3) |
0.878 |
1.139 |
Sumber : hasil pengolahan data
Data Tabel 4. masing-masing nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai
VIF masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10, hal ini berarti bahwa tidak terdapat gejala multikolinear dari model regresi yang dibuat.
Gambar 2.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: HS
Regression Standardized Predicted Value
Berdasarkan Gambar 2. tersebut dapat dilihat bahwa titik-titik pada grafik scatterplot menyebar secara acak dan tidak terdapat suatu pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.
Tabel 5.
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t-hitung |
Sig. | |
B |
Std.Error |
Beta | |||
1 (Constant) |
-6655.074 |
887.013 |
-7.503 |
0.000 | |
ROE |
579.918 |
291.766 |
0.143 |
1.988 |
0.050 |
EPS |
1132.721 |
102.344 |
0.759 |
11.068 |
0.000 |
PER |
753.385 |
176.007 |
0.254 |
4.280 |
0.000 |
Constant = R Square = Adj R Square = |
-6655.074 0.692 0.682 |
F hitung Probabilitas / sig |
= 74.718 = 0.000 |
Sumber: hasil pengolahan data
Berdasarkan Tabel 5. maka diperoleh persamaan regresi linear berganda berikut berikut:
Y = -6655.074 + 0.143 X1 + 0.759 X2 + 0.254 X3
Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)
Tabel 6.
Hasil Uji Koefisien Determinasi
R |
R square |
Adjuster R Square |
Std. Error of the Estimate | |
Model 1 |
0.832a |
0.692 |
0.682 |
1053.494 |
Sumber: hasil pengolahan data
Nilai R square berdasarkan data Tabel 6. sebesar 0.692. Hal ini berarti 69,2 persen variasi variabel harga saham dijelaskan oleh variabel ROE, EPS dan PER, sedangkan sisanya diterangkan pleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini (30,8 persen).
Uji Parsial (uji t)
Pengaruh Return on Equity terhadap Harga Saham
Data pada Tabel 5. menunjukkan koefisien regresi ROE dengan tanda positif sebesar 0.143, dengan taraf nyata 0.050 < α = 0.10, t-hitung sebesar 1.988 > t-tabel 1.29007. Hasil penelitian ini memeberikan indikasi bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham. ROE yang positif menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat menghasilkan keuntungan dengan kemampuan modal sendiri yang dapat menguntungkan para pemegang saham. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kenaikan ROE biasanya diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Semakin tinggi ROE berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola modal perusahaan untuk mendapatkan kuntungan bagi para pemegang saham. Dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut dapat menggunakan modal dari pemegang saham secara efektif dan efisien untuk memperoleh laba. Hal tersebut akan meningkatkan permintaan atas saham perusahaan, semakin banyak permintaan kepemilikan atas saham suatu perusahaan akan menyebabkan harga saham perusahaan menjadi naik., begitu juga sebaliknya. Setiap kenaikan atau penurunan harga saham, akan menentukan untung atau ruginya investor.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasi penelitian yang dilakukan oleh Haghiri (2012), Devi (2014), Nurmalasari (2012), Barakat (2014), Mondal, Imran
(2011) dan Chan et al. (2012) yang menyatakan bahwa ROE memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham
Data pada Tabel 5. menunjukkan koefisien regresi EPS dengan arah positif sebesar 0.759, dengan taraf nyata 0.000 < α = 0.10, t-hitung sebesar 11.068 > t-tabel 1.29007. Hal ini menunjukkan bahwa EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
EPS merupakan rasio perbandingan antara Earning Aftar Tax dengan lembar saham. Rasio ini menggambarkan tingkat keuntungan yang didapatkan oleh pemegang saham per satuan lembar saham yang dimilikinya. EPS suatu perusahaan dapat mencerminkan keberhasilan manajemen perusahaan dalam pengelolaan keuangan perusahaan sehingga mampu menciptakan keuntungan bagi para pemegang saham. EPS yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang saham, sedangkan EPS yang rendah menandakan bahwa perusahaan gagal memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan oleh para pemegang saham. Semakin tinggi EPS semakin mahal suatu saham, dengan demikian saham akan lebih diminati oleh investor, sehingga harga saham juga akan meningkat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sharma (2011), Nazir et al. (2014), Putri (2013), Rudianto (2012), Rusliati (2011) dan Seyed et al. (2011) yang menunjukkan bahwa EPS memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap harga saham.
Pengaruh Price Earning Ratio terhadap Harga Saham
Data pada Tabel 5. menunjukkan koefisien regresi PER bernilai sebesar 0.254, dengan taraf nyata 0.000 < α = 0.10, t-hitung sebesar 4.280 > t-tabel 1.29007. Hal ini menunjukkan bahwa PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
PER merupakan rasio perbandingan antara harga saham dengan laba per lembar saham. Perusahaan yang diharapkan akan tumbuh tinggi (mempunyai prospek baik) mempunyai PER yang tinggi. PER mengindikasikan besarnya dana yang dikeluarkan oleh investor untuk memperoleh laba. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investor memperhatikan PER dalam memutuskan untuk berinvestasi. Semakin tinggi PER akan semakin tinggi juga minat investor dalam menanamkan modal di perusahaan tersebut, sehingga harga saham akan ikut naik, dengan demikian investor akan meniru kesenangan mereka dan memutuskan untuk berinvestasi, sehingga hal ini akan meningkatkan harga saham.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zuliarni (2012), Wahyudi (2012), Ratih (2013), Rachman (2014) dan Stella (2009) menemukan hasil bahwa PER memiliki hubungan postif dan signifikan terhadap harga saham.
Berdasarkan pembahasan diatas hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi dalam bentuk saham. Dalam analisis perusahaan perhitungan nilai intrinsik saham bisa dilakukan dengan memanfaatkan dua komponen (EPS dan PER) penting dalam analisis perusahaan,
kedua komponen tersebut dapat digunakan untuk mengestimasi nilai intrinsik
suatu saham dengan mengalikan kedua komponen tersebut. Nilai intrinsik tersebut kemudian digunakan untuk menilai apakah saham undervalued atau overvalued. Selain kedua komponen tersebut, profitabilitas juga digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi oleh investor dalam melihat prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EPS dan PER mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap harga saham dan ROE juga menunjukkan arah yang positif signifikan. Sehingga ketiga variabel ini dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan investasi oleh investor.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka simpulan sebagai berikut: Return on Equity, Earning Per Share dan Price Earning Ratio seacra parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Dalam melakukan analisis perusahaan, investor mendasarkan pada dua komponen (EPS dan PER) yang dipakai untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu saham, kedua komponen tersebut bisa dipakai untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu saham dengan mengalikan kedua komponen tersebut. Kemudian nilai intrinsik tersebut digunakan untuk menilai apakah saham undervalued atau overvalued, disamping itu ROE suatu perusahaan juga perlu diperhatikan oleh calon investor, karena ROE menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham.
Berdasarkan simpulan diatas, saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah pertama Investor yang bermaksud melakukan investasi saham dapat menggunakan variabel ROE, EPS dan PER sebagai dasar penilaian nilai intrinsik saham, karena berdasarkan hasil penelitian ini, variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap harga saham. Kedua disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat menambahkan variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini, yang memengaruhi harga saham. Selain itu penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang periode penelitian
REFERENSI
Amanda, Astrid., Darminto dan Achmad Husaini. 2012. Pengaruh DER, Return On Equity, Earning Per Share dan Price Earning Ratio terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011). h:1-12.
Barakat,Dr.Abdallah. 2014. The Impact Of Financial Structure, FinancialLeverage And Profitability On Industrial Companies Shares Value (Applied Study On A Sample Of Saudi Industrial Companies). Research Journal of Finance and Accounting, 5(1), pp: 55-66.
Haghiri, Amir and Soleyman Haghiri. 2012. The Investigation of effective Factors on Stock Return with Emphasis on ROA and ROE Ratios in Tehran Stock Exchange (TSE). Journal of Basic and Applied Scientific Research, 2(9), pp: 9097-9103.
Hutami, Rescyana Putri. 2012. Pengaruh Dividend per Share, Return On Equity dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Jurnal Nominal, 1(1): h:104-123.
Mondal, Md. Saheb Ali and Imran, Muhammad Showkat. 2011. Determinants of Stock Price: A Case Study On Dhaka Stock Exchange. Departement of Business Administration, International Islamic University Chittagong, Bangladesh, pp: 1-16.
Nazir, Nadeem., Dr. Arfan Ali and Dr. Hazoor Sabir. 2014. Impact of Dividend Policy on Stock Price Volatility:A Case Study of Pakistani Capital Market. European Journal of Business and Management, 6(11), pp: 49-61.
Rachman, Rizky Andawasatya. 2014. Pengaruh Variabel Price Earning Ratio, Dividend per Share, Earning per Sahre, dan Return on Equity terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Otomotif dan Otopart). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, h:1-16
Ratih, Dorothea, Apriatni E.P dan Saryadi. 2014. Pengaruh EPS, PER, DER, ROE terhadap Harga Saham pada perusahaan sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 3(1): h:1-12.
Rusliati, Ellen dan Galih Prasetyo. 2011. Pengaruh Financial Leverage, Earnings per Share, dan Dividend per Share terhadap Harga Saham. Jurnal Trikonomika, 10(1): h:31-39.
Sasongko, Noer dan Nila Wulandari. 2006. Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham. Jurnal Empirika, 19(1) :h: 64-70.
Seyed Heidar Mirfakhr- Al –Dini, Hassan Dehghan Dehavi and Elham Zarezadeh. 2011. Fitting the Relationship between Financial Variables and Stock Price through Fuzzy Regression Case study: Iran Khodro Company. International Journal of Business and Social Science, 2(11), pp: 140-146.
Sharma, Dr. Sanjeet. 2011. Determinants Of Equity Share Prices In India. Journal of Arts, Science & Commerce, II(4), pp:51-60.
Sinambela, Sarton. 2009. Pengaruh Return on Assets, Return on Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham Perusahaan. Majalah Forum Ilmiah UNIJA, 13(09): h:91-100.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi (Teori dan Aplikasi). Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius.
Wiagustini, Ni Luh Putu. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Denpasar: Udaya University Press.
Zuliarni, Sri. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saha Pada Perusahaan Mining And Mining Service Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Aplikasi Bisnis, 3(1): h:36-48.
Discussion and feedback