Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Food And Beverages
on
511
PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES
Putu Intan Gana Putri1 Gede Merta Sudiartha2
1,2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia e-mail:iin_embem@yahoo.com/ Tlp.+6287860288482
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja/aktiva lancar terhadap profitabilitas. Perputaran modal kerja/aktiva lancar ini meliputi perputaran kas, perputaran persediaan , dan perputaran piutang. Laporan keuangan perusahaan food and beverages digunakan sebagai data sekunder dalam penelitian ini dengan periode waktu dari tahun 2008-2010. Regresi linier berganda, uji T, dan uji F digunakan sebagai metode analisisnya.. Kesimpulan analisis penelitian ini ialah perputaran modal kerja/aktiva lancar berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas, sedangkan secara parsial yang berpengaruh terhadap profitabilitas hanya perputaran persediaan dan perputaran piutang.
Kata Kunci: perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, profitabilitas
ABSTRACT
This research as a purpose to determined the effects of working capital/current assets turnover on profitability. Turnovers of working capital/current assets include cash turnovers, inventory turnovers and accounts receivable turnovers. The financial statements of the food and beverages company used as secondary data in this study with the time period of 2008-2010. Multiple linear regression, T-test and F-test is used as method analysis. The conclusion of this study is the analysis of working capital/current assets turnover simultaneous effect on profitabilities, while partially affecting profitability and inventory turnovers only accounts receivable turnovers.
Keyword: cash turnovers, receivable turnovers, inventory turnovers, profitability
PENDAHULUAN
Profitabilitas ialah suatu ukuran perusahaan untuk mendapatkan keuntungan/laba (Raharjaputra, 2009:195) yang terdapat hubungan dengan penjuaalan, total aktiva , dan modal sendiri. Profabilitas merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan dan profitabilitas juga digunakan sebagai acuan berhasil atau tidak suatu perusahan yang dipimpin oleh pemimpin perusahaan juga bagi karyawan perusahaan apabila profitabilitas yang didapatkan perusahaan semakin tinggi maka terdapat peluang untuk melakukan
peningkatan gaji para karyawan.
Mengukur tingkat profitabilitas menggunakan alat ukur, yaitu: Return on
Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE). Profitabilitas diukur dengan mempergunakan Return On Assets (ROA) .
Kegiatan operasional akan berlangsung secara maksimal dengan adanya profitabilitas yang tinggi. Faktor yang mempengaruhi tingkat tinggi rendahnya profitabilitas salah satunya seperti modal kerja. Setiap perusahaan akan membutuhkan potensi sumber daya dalam melakukan aktivitas operasionalnya, salah satunya adalah modal yang terdiri dari modal kerja seperti kas, piutang, persediaan dan modal tetap seperti aktiva tetap. Modal merupakan masalah utama yang akan menunjang kegiatan operasional perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya.(Bramasto, 2008).
Modal kerja ialah suatu investasi dari perusahaan dalam jangka pendek seperti piutang, kas, surat berharga, serta keseluruhan circulating assets/aktiva lancar (Putra, 2012). Adanya modal kerja sangatlah penting di dalam perusahaan, manajer keuangan harus bisa merencanakan dengan baik besarnya jumlah modal kerja yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena jika terjadi kelebihan atau kekurangan dana hal ini akan mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan (Supriyadi dan Fazriani, 2011). Hal yang dapat membuat tingkat profitabilitas mengecil ialah suatu perusahaan mendapatkan modal kerja(kas,piutang,persediaan) yang berlebih, tetapi jika perusahaan tersebut mengalami kekurangan modal kerja(kas,piutang,persediaan), pertumbuhan laju operasional perusahaan tersebut
akan terhambat.
Terdapat tiga komponen modal kerja ada tiga, yaitu kas, piutang, dan persediaan. Ketiga komponen modal kerja tersebut dapat dikelola dengan cara yang berbeda untuk memaksimalkan profitabilitas atau untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan (Lazzaridis dan Tryfonnidis, 2006).
Husnan dan Pudjiastuti (2004) mengatakan bahwa bentuk suatu aktiva yang sangat likuid ialah kas. Kas tersebut dapat digunakan sesegera mungkin untuk memenuhi kewajiban keuangan perusahaan. Komponen kedua yaitu piutang timbul dimaksudkan untuk meningkatkan penjualannya atau untuk mencegah penurunan penjualannya (Wiagustini, 2010:136). Dan kompenen ketiga ialah persediaan, yang sangat besar jumlahnya di suatu perusahaan. Wiagustini (2010:148) mengatakan bahwa jenis-jenis persediaan yang ada di perusahaan sangat tergantung dari perusahaan yang meliputi jenis serta karakter perusahaan.
Berdasarkan konsep tersebut, variable perputaran piutang , perputaran persediaan , dan perputaran kas dalam penelitian ini digunakan sebagai variabel-variabel bebas yang mempengaruhi profitabilitas. Profitabilitas dapat dihitung dengan menggunkan Return on Assets(ROA).
Beberapa hasil penelitian dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan menyatakan hasilnya ada yang bertentangan serta ada juga yang hasilnya sejalan. Penelitian oleh Putra (2012) mengatakan bahwa secara signifikan adanya perrputaran piutang dan perpuutaran kas berpengaruh terhadap profitabilitas. Diperkuat lagi dengan penelitian yang menyatakan bahwa komponen modal kerja tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (Wijaya, 2012) dimana diperkuat lagi oleh penelitian yang menyatakan variabel-variabel
bebas tersebut berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas(Raheman dan Nasr, 2007).
Hasil penelitian yang berbeda didapatkan oleh Teruel dan Solano (2007) yang menyimpulkan bahwa perputaran persediaan , perputaran piutang memiliki hubungan negatif signifikan terhadap profitabilitas. Ganesan (2007) juga menyatakan hal yang sama bahwa hubungan negatif signifikans dimiliki oleh modal kerja terhadap profitabilitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh perputaran variable-variabel bebas yang terdiri dari piutang, persediaan, serta kas terhadap profitabilitas. Penelitia ini dilakukan karena dianggap dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya masih saling berkontradiksi. Berdasarkan pada konsep serta kajian-kajian teori yang relevan serta hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang dapat dirumuskan sebagai berikut.
H1 : Perputaran kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
H2 : Perputaran piutang berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
H3 : Perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini berlokasi di BEI dengan mengamati dan menelaah data-data yang ada melalui ICMD dan mengambil perusahaan sektor food and beverages sebagai subjek penelitian
Objek penelitiannya ialah profitabilitas pada perusahaan sektor food and beverages. Penelitia ini menggunakan laporan-laporan keuangan suatu
perusahaan yang berbentuk laba rugi serta neraca. ICMD digunakan sebagai data sekunder, yang menjadi sumber data penelitian ini yang datanya dapat diperoleh dipublikasi laporan-laporan keuangan tahunan perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI tahun periode 2008-2010.
Penelitian menggunakan teknik analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh independent variable(perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan) terhadap dependent variable(profitabilitas) secara simultan dan parsial.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1.
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unst Residual | ||
N |
36 | |
Normal Parameters a.b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
4.050194 | |
Most Extreme |
Absolute |
.117 |
Differences |
Positive |
.049 |
Negative |
-.117 | |
Kolmogrov-Smirnov Z |
.702 | |
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.708 |
Menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig sebesar 0,708. Oleh karena nilai
Asymp. Sig > (0,05), maka dapat diinterpretasikan bahwa data telah berdistribusi normal.
Tabel 2.
Uji multikoliniearitas
Variabel Bebas |
VIF |
Angka Tolerance |
Perputaran. Kas |
1,037 |
0,965 |
Perputaran. Piutang |
1,474 |
0,678 |
Perputaran. Persediaan |
1,433 |
0,698 |
Nilai VIF perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan < angka 10, dan angka tolerance masing-masing variabel bebas tidak ada yang kurang dari 10% (0,1). Maka dikatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas.
Tabel 3.
Hasil Uji Autokorelasi
Model |
R |
R.Square |
Adjusted R Square |
Std.Error of he Estimate |
Change Statistics |
Durbin Watson | ||||
R Square Change |
F Change |
df1 |
df2 |
Sig. F Change | ||||||
1 |
.737a |
.543 |
.500 |
4.23579 |
.543 |
12.669 |
3 |
32 |
.000 |
2,014 |
Dengan memakai level of significant 5%, untuk n=36 dan jumlah variabel bebas (k) sebanyak 3, dl = 1,29 dan du = 1,65. Jika nilai d statistic (Durbin-Watson) 2,014, maka dengan demikian nilai d statistic berada pada daerah tidak ada autokorelasi atau model regresi yang dibuat tidak mengandung gejala autokorelasi du < dw < 4-du yakni (1,65< 2,014<2,35).
Tabel 4.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. | ||
B |
Std. Error |
Beta | ||||
1 (Constant) |
2.200 |
1.210 |
1.818 |
.078 | ||
Perputaran Kas (X1) |
-.004 |
.009 |
- |
.082 |
-.466 |
.644 |
Perputaran Piutang (X2) |
.002 |
.015 |
.021 |
.099 |
.921 | |
Perputaran Pers (X3) |
.150 |
.191 |
.164 |
.789 |
.436 |
Pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas secara simultan dan parsial
Pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap
profitabilitas diuji dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.
Tabel 5.
Hasil Analisis Linear Berganda
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig | |
B |
Std. Error |
Beta | |||
(Constant) |
4.454 |
1.912 |
2.330 |
0.026 | |
Perputaran Kas (X1) |
-0.021 |
0.015 |
-0.170 |
-1.393 |
0.173 |
Perputaran Piutang (X2) |
0.074 |
0.024 |
0.440 |
3.031 |
0.005 |
Perputaran Persediaan (X3) |
0.740 |
0.301 |
0.352 |
2.457 |
0.020 |
Adjusted r2 = 0.500 F = 12.669 Sig = 0.000 |
Berdasarkan hasil pengujian dengan metode regresi linear berganda, maka dapat disusun sebuah persamaan sebagai berikut :
Y = 4,454 - 0,021 X1 + 0,074 X2 + 0,740 X3
Persamaan regresi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
α = 4,454 artinya jika nilai perputaran kas, perputaran piutang, perputaran
persediaan sama dengan nol, maka nilai profitabilitas sebesar 4,454.
β1 = -0,021 artinya bahwa setiap peningkatan 1 kali perputaran kas, maka
profitabilitas akan mengalami penurunan sebesar -2,1 persen dengan asumsi variabel lainnya konstan.
β2 = 0,074 artinya bahwa setiap peningkatan 1 kali perputaran piutang, maka
profitabilitas akan mengalami peningkatan sebesar 7,4 persen dengan asumsi variabel lainnya konstan.
β3 = 0,740 artinya bahwa setiap peningkatan 1 kali perputaran persediaan, maka profitabilitas akan mengalami peningkatan sebesar 74 persen dengan asumsi variabel lainnya konstan.
Besarnya Fhitung sebesar 12.669, dan besarnya Ftabel yaitu df = (k - 1) ; (n - k) = (4 - 1) ; (36 - 4) = ( 3 ) ; ( 32 ) = 2.90. Nilai Fhitung > Ftabel dengan signifikansi F (0,000) < α = 0.05 , maka H0 ditolak. Artinya perputaran modal kerja berpengaruh simultan terhadap profitabilitas perusahaan food and beverages di BEI periode 2008-2010.
Hasil penelitian uji secara parsial :
-
1. Pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas
Hasil uji t untuk perputaran kas (X1) lebih besar dari besarnya thitung = -1,393 dan nilai signifikansi 0,173 > α = 0,05.
Besarnya ttabel yaitu df = (n-k) = (36-4) = 32. Jadi ttabel = t(0,05);(32) = 2,036, maka nilai thitung < ttabel (-1,393 < 2,036) dengan nilai signifikansi > α = 0,05 , H0 diterima.
-
2. Pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas
Hasil uji t untuk perputaran piutang (X2) lebih besar dari besarnya thitung = 3,031 dan nilai signifikansi 0,005 < α = 0,05.
Besarnya ttabel yaitu df = (n-k) = (36-4) = 32. Jadi ttabel = t(0,05);(32) = 2,036, maka
nilai thitung > ttabel (3,031 > 2,036) dengan nilai signifikansi < α = 0,05 , H0 ditolak.
-
3. Pengaruh perputaran persediaan terhadap profitabilitas
Hasil uji t untuk perputaran persediaan (X3) besarnya thitung = 2,457 dengan nilai signifikansi 0,020 < α = 0,05. Besarnya ttabel yaitu df = (n-k) = (36-4) = 32. Jadi ttabel = t(0,05);(32) = 2,036, maka nilai thitung > ttabel (2,457 > 2,036) dengan nilai signifikansi < α = 0,05 , H0 ditolak.
Hasil pengujian hipotesis
Pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan secara simultan terhadap profitabilitas
Menggunakan uji F untuk menguji hipotesis pertama bahwa perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan food and beverages di BEI periode 20082010 . Dapat dilihat bahwa besarnya Fhitung = 12,669, dan besarnya Ftabel yaitu df = (k-1) ; (n-k) = (4-1) ; (36-4) = (3) ; (32) = 2,90. Karena nilai Fhitung > Ftabel dengan signifikansi F (0,000) < α = 0,05, maka H0 ditolak yang berarti perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI periode 2008-2010 yang menunjukkan bahwa hipotesis pertama terbukti.
Perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan secara parsial berpengaruh positif terhadap profitabilitas
Menggunakan uji T untuk menguji hipotesis menyatakan bahwa perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan secara parsial berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI periode 2008-2010.
Tabel 6.
Hasil uji t dengan program SPSS
No |
Variabel |
thitung |
Sig |
Ket |
1 |
Perputaran. Kas (X1) |
-1,393 |
0,173 |
Tidak Sig |
2 |
Perputaran. Piutang (X2) |
3,031 |
0,005 |
Sig |
3 |
Perputaran. Persediaan (X3) |
2,457 |
0,020 |
Sig |
-
1. Pengaruh perputaran.kas(cash turnover) terhadap profitabilitas.
Menunjukkan hasil uji t untuk perputaran kas (X1) besarnya thitung adalah -1,393 dengan nilai signifikansi 0,173 > α = 0,05. Menghitung besarnya ttabel yaitu df = (n-k) = (36-4) = 32. Jadi ttabel = t(0,05);(32) = 2,036 dan nilai thitung < dari ttabel (-1,393 < 2,036) dengan nilai signifikansi > α = 0,05 maka H0 diterima yang berarti perputaran kas secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan food and beverages di BEI 2008-2010, sehingga hipotesis kedua tidak terbukti.
-
2. Pengaruh perputaran.piutang(receivable turnover) terhadap profitabilitas. Menunjukkan hasil uji t untuk perputaran piutang (X2) besarnya thitung = 3,031 dengan nilai signifikansi 0,005 < α = 0,05. Menghitung besarnya ttabel yaitu df = (n-k) = (36-4) = 32. Jadi ttabel = t(0,05);(32) = 2,036 dan nilai thitung > ttabel (3,031 > 2,036) dengan nilai signifikansi < α = 0,05 maka H0 ditolak. Ini berarti perputaran piutang secara parsial berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada perusahaan food and beverages di BEI 2008-2010, sehingga hipotesis ketiga terbukti.
-
3. Pengaruh perputaran.persediaan(inventory turnover) terhadap profitabilitas.
Menunjukkan hasil uji t untuk perputaran persediaan (X3) besarnya thitung = 2,457 dengan nilai signifikansi 0,020 < α = 0,05. Menghitung besarnya ttabel yaitu df = (n-k) = (36-4) = 32. Jadi ttabel = t(0,05);(32) = 2,036 dan nilai thitung > ttabel (2,457 > 2,036) dengan nilai signifikansi < α = 0,05 maka H0 ditolak. Ini
berarti perputaran persediaan secara parsial berpengaruh positif terhadap
profitabilitas pada perusahaan food and beverages di BEI 2008-2010 , sehingga hipotesis keempat terbukti.
Dengan melihat Standardized Coefficients Beta variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat, akan dapat diketahui independent variable mana yang berpengaruh dominan terhadap dependent variable. Standardized Coefficients Beta terbesar ialah (variable bebas) perputaran piutang yaitu sebesar 0,440. Berarti perputaran piutang lebih dominan terhadap profitabilitas sebesar 44%.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa secara simultan perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan food and beverages. Dan secara parsial perputaran kas tidak berpengaruh signifikan serta memiliki arah negatif terhadap profitabilitas, sedangkan perputaran persediaan dan perputaran piutang berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan food and beverages.
Berdasarkan analisis dan simpulan yang telah diperoleh, maka dapat dikemukakan saran bahwa investor yang ingin menanamkan modalnya pada perusahaan food and beverages di BEI disarankan lebih memperhatikan variabel-variabel yang mempengaruhi profitabilitas pada perusahaan tersebut salah satunya adalah rasio aktivitas, sehingga diharapkan dapat membantu dalam mengambil keputusan investasi. Untuk perusahaan disarankan lebih memperhatikan piutang dan persediaan untuk lebih meningkatkan volume penjualan kredit, memperketat
syarat-syarat ketentuan pembatasan pemakaian kredit serta penjualan pembayaran
kredit.
REFERENSI
Bramasto, Ari. 2007. “Analisis Perputaran Aktiva Tetap dan Perputaran Piutang Kaitannya Terhadap Return On Assets Pada PT. POS Indonesia (PERSERO) Bandung”. JurnalEkonomi Unikom, Vol. 9, No. 2, hal. 215 – 230.
Errasmus, Pierre. 2010. “The Relationship Between Working Capital
Management and Profitability for South African Listed Industrial Firms”. The Bussines Reviews, Vol.. 15, No. 1, pp. 193–198.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Karaduman, H.A, Akbas, H.E, Ozsozgun, A, and Durer, S. 2010. “Effects Of Working Capital Management On Profitability : The Case For Selected Companies In The Instanbul Stock Exchange (2005-2008)”. International Journal of Economics & Finance Studies, Vol. 2, No. 2, pp. 47 – 54.
Lazzaridis and Tryfonidis. 2006. “The relationship between working capital management and profitability of listed companies in the Athens Stock Exchange”. Journal of Business Finance & Accounting, Vol. 19, No. 1, pp. 1 – 12.
Mojtahedzadeh, Vida, Tabari, S.H.A, and Mosayebi, R. 2011. “The Relationship Between Working Capital Management And Profitability Of The Companies (Case Study : Listed Companies On TSE)”. International Research Journal of Finance and Economics, Issue 76, pp. 158 – 166.
Muktiadji, Nusa dan Halida. 2007. “Analisis Modal Kerja Terhadap Siklus Operasional Perusahaan (Studi kasus pada PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor )”. Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 7, No. 2, hal. 111 – 118.
Putra, Lutfi Jaya. 2012. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus : PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.)”. Jurnal Ekonomi Gunadarma, Vol. 9. No. 1, hal. 1 – 10.
Raharjaputra, Hendra. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Raheman, Abdul and Mohamed Nasr. 2007. “Working Capital Management And Profitability – Case Of Pakistani Firms”. International Journal of Business Research Papers, Vol.3 No 1, pp. 279 – 300.
Rahma, Aulia. 2011. “Analisi Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan”. Jurnal Ekonomi.
Riadi, R.M. 2007. “Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Plastics and Glass Product Yang Go Publik Di Bursa Efek Jakarta Selama Tahun 2002-2005”. Jurnal Ekonomi.
Wiagustini, Ni luh Putu. 2010. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar.Udayana University Press.
Wijaya, Anggita Langgeng. 2012. “Pengaruh Komponen Working Capital Terhadap Profitabilitas Perusahaan”. Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 4, No. 1, hal. 20 – 26.
Discussion and feedback