PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN IPHONE DI DENPASAR
on
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 4, 2015: 832-848
ISSN : 2302-8912
PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN IPHONE DI DENPASAR
I Gede Teguh Esa Widhiarta1
I Made Wardana2
1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: esawidhiarta@gmail.com
2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian smartphone iphone di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan riset kualitatif yaitu dengan menggunakan survey dan kuesioner terhadap 120 responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Ditemukan hasil bahwa kesadaran merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Persepsi kualitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Asosiasi merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Terakhir, loyalitas merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Kata Kunci : Ekuitas Merek, Keputusan Pembelian
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of brand awareness, perceived quality, brand associations, and brand loyalty to the purchasing decision smartphone iphone in Denpasar. This study used a qualitative research using surveys and questionnaires to 120 respondents. The data analysis technique used in this study is multiple linear regression. It was found that brand awareness has positive influence on purchasing decisions. Perceived quality positive influence on purchasing decisions. Positive effect on the brand association purchase decision. Finally, the positive effect of brand loyalty on purchase decisions.
Keywords : Brand Equity, Purchase Decision
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang sangat cepat membuat seseorang mudah untuk berinteaksi dengan orang lain. Kemunculan smartphone merupakan salah satu dampak dari perkembangan teknologi yang sangat cepat. Smartphone tidak hanya dapat digunakan untuk menerima telepon dan mengirim pesan, tetapi juga bisa
membantu pekerjaan seseorang jadi lebih mudah. Menurut Gary et al. (2007) Smartphone adalahsteleponsyangsInternet-enabledsyangsbiasanyasmenyediakan
fungsisPersonalsDigitalsAssistants(PDA)ssepertinfungsinkalender,nbukuiagenda, bukuialamat,ikalkulator,idanicatatan. Banyaknya merek smartphoneiyang beredar di pasaran membuat persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Perusahaan perlu mempelajari dan mengidentifikasi faktor-faktor yang akan mengarahkan perusahaan untuk sukses (Fouladivanda, et al. 2013).
Keputusan pembelian merupakan hasil dimana konsumen merasa mengalami masalah dan kemudian melalui proses rasional menyelesaikan masalah tersebut (Dewi, 2013). Menurut Kotler (2005) keputusan pembelian konsumen adalahspreferensi konsumen atassmerek-mereksyangnadandindalamnkumpulan pilihansdansniatskonsumensuntuknmembelismereksyangnpalingndisukai. Merek memegangsperanansyangssangatspenting,nsalahmsatunyanadalahmmenjembatani harapanikonsumenipadaisaat perusahaan menjanjikanisesuatuikepadaikonsumen. Dengansdemikian,ndapatndiketahuinadanyanikatannemosimyangsterciptanantara konsumensdengansperusahaansmelaluismerek (Dewi, 2013).
Perusahaan dituntut bersaing secara kompetitif dalam hal menciptakan dan mempertahankan konsumen yang loyal salah satunya adalah melalui ‘perang’ antar merek. Perusahaan semakin menyadari merek menjadi faktor penting dalam persaingan dan menjadi aset perusahaan yang bernilai (Kokasih et al., 2013). MenurutnKotlerndannKeller (2007) ekuitasnmereknadalahnnilaintambahnyang diberikan pada produk dan jasa, nilai ini bisa dicerminkan dalam cara berpikir, merasaidanibertindakiterhadapimerek,iharga,ipangsaipasar,idan profitabilitas yang
dimilikiiperusahaan.sMerek dikatakan mempunyai ekuitas, dengan pertimbangan pelanggan terlebih dahulu akan mengenal atau hanya mendengar saja baik dari media maupun rekan (Adianti, dkk. 2012). Ekuitas merek memberikaninilaiibagi konsumen yang bisa mempengaruhi rasaipercayaidiri dalam mengambil keputusan pembelian (Rofiq, dkk. 2009).
Ekuitasmmerekmyang kuatmmemungkinkan perusahaan untuk mempertahankan pelanggan yang lebihsbaik, layanan kebutuhan mereka secara lebih efektif, dan meningkatkan keuntungan (Nigam, 2011). Ekuitas merek mengacu pada utilitas tambahan atau nilai ditambahkan ke produk dari nama merek. Hal ini sering diyakini berkontribusi terhadap jangka panjang keuntungan perusahaan (Chen, 2008). Brand equity menempati posisi yang demikian penting bagi terciptanya tujuan perusahaan. Sedemikian pentingnya peran brand equity sehingga dijadikan landasan dalam menentukan langkah dan strategi pemasaran dari suatu produk (Suryaningsih, 2011). Mereknyangnsuksesnmemberikan keunggulan
kompetitifnyangnsangatnpentingnuntuknkeberhasilanmperusahaan (Fayrene YL, 2011).
Appleiinc. yang sebelumnyaibernamaiAppleiComputer,iInc. adalah sebuah perusahaanmmultinasionalmyang berpusatmdi Silicon Valley,mCupertino California,ndannbergerakmdalammbidangmperancangan,mpengembangan, dan penjualannbarang-barangnyangnmeliputinelektronikskonsumennperangkatnlunak komputer,ssertaskomputerspribadi.sApple dikenalsakansjajaransprodukiperangkat lunakndiantaranya system operasi OSX danniOs,npemutar music iTunesmserta perambaniwebiSafari,idaniperangkatikeras.
Wibowo (2011) dalam viva.co.id mengatakan iPhonesmerupakanssalah satunproduknciptaanmdarinApplemyangnsangatmmenggemparkanmdunia saat kemunculannyaspertamaskalisdistahuns2007.siPhonessangatsdigemarindannlaris dalamnpenjualannyandiseluruhndunia.nDalammsejarahnya,miPhonenmengalami beberapanperkembangan desain dannjuganteknologinya. iPhone 5S merupakan produk terbaru yang dikeluarkan oleh Apple sebagai pengganti iPhone 5. Yusuf (2013) dalam kompas.com mengatakan iPhone 5S mempunyai beberapa keunggulan seperti:
-
1) Prossesor 64bit dalamnbentuknchipnApplenA7.mApplemmengklaimnbahwa prosesorsinismemilikiskinerjasolahndatandanmgrafismduaskalislebihskencang dibandingkanipendahulunya,iAppleiA6ipadaiiPhonei5.
-
2) Prosesornpendampingnuntuknmemantaunsensormgerak.nDiisampingiprosesor utamaiA7,iAppleijugaiturutimembenamkan prosesor pendamping bernama M7.
-
3) Kamera "iSight" baru.sUnitskameraspadasiPhonen5Snmemilikinsensornyang ukurannyan15npersennlebihnbesarndibandingkanspendahulunya.nSensornyanglebi hibesariiniiturutimemperbesariukuranitiap-tiapifotodiodai(pixel)iyangipada gilirannyaimeningkatkanikualitasifotoiyangidihasilkan.
-
4) Pemindaissidiksjari.sFituriyangisatuiiniiberkaitan dengan keamanan. iPhone 5S melakukanslogin,stermasuksdalamsmembukaskuncislockscreenspadasiPhone.
Dibalik keunggulan yang ditawarkan oleh iPhone, Apple menjual produk terbarunya dengan harga yang cukup tinggi, namun iPhone 5S dikabarkan berhasil mengalahkan Samsung Galaxy S4 dalam penjualan smartphone secara global. Survei
yang dilakukan oleh Counterpoint Research di 33 negara yang mencatat 10 ponsel paling laris di periode Oktober 2013 yang ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1. 10 Smartphone Terlaris Bulan Oktober 2013
Rank |
Brand |
Model |
Category |
1 |
Apple |
iPhone 5S |
Smartphone |
2 |
Apple |
iPhone 5 |
Smartphone |
3 |
Samsung |
Galaxy S4 |
Smartphone |
4 |
Apple |
iPhone 5C |
Smartphone |
5 |
Samsung |
Note III |
Smartphone |
6 |
Samsung |
Galaxy S III |
Smartphone |
7 |
Samsung |
Galaxy S4 Mini |
Smartphone |
8 |
Nokia |
105 |
Feature Phone |
9 |
Samsung |
Galaxy S III Mini |
Smartphone |
10 |
Nokia |
Asha 501 |
Feature Phone |
Sumber : Counterpoint Research, 2013
Pecinta iPhone di Indonesia tergolong cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai komunitas pecinta iphone seperti iKaskus dan Mac Club Indonesia. Di Bali terdapat 2 Apple Premium Resseller (APR) dan salah satunya berlokasi di area Denpasar, munculnya Apple Premium Reseller (APR) di Bali merupakan suatu langkah yang diambil oleh perusahaan untuk eksis menghadirkan teknologi baru bagi konsumen di Bali khususnya di Denpasar. Di Denpasar sendiri harga yang ditetapkan Apple pada iPhone terbilang cukup tinggi yaitu di atas 8 juta rupiah namun iPhone dikabarkan berhasil mengalahkan penjualan Samsung S4 dan menjadi produk terlaris bulan Oktober 2013.
Menurut Sudarsono (2013), kesadaransmereksadalahnkemampuanndari seseorangsyangsmerupakanncalonnpembelin(potentialnbuyer)nuntukmmengenali (recognize)nataunmenyebutkannkembalis(recall)isuatuimerekimerupakansbagian darissuatuskategorisproduk.nSurachmani(2008)imendefinisikanikesadaranimerek adalahskesanggupannseorangncalonnpembelimuntuknmengenalinatausmengingat
kembalisbahwansuatunmereknmerupakannbagianndariskategorisprodukstertentu.
Menuut Alyasa (2012), kesadaran merek merupakan kekuatan keberadaan sebuah merek dalam pikiran konsumen. Rachmansyah (2010) menyatakan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
H1 : Kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian iphone di Denpasar
Kayaman (2007) mengatakan persepsi kualitas memberikan nilai kepada pelanggan dengan menyediakan alasan untuk membeli dan membedakan merek dari merek pesaing. Persepsinkualitas (Preceived Quality)myaknimpersepsi konsumennterhadapnkeseluruhannkualitasnataunjasanlayanansberkenaanidengan maksudsyangsdiharapkanskonsumen. Persepsispelanggannakannmelibatkannapa yangipentingibagiipelangganikarenassetiapspelanggansatauskonsumen memilikki kepentingansyangsberbeda-bedasterhadapssuatusproduksatausjasa (Massie, 2013). Astuti (2007) menyatakan bahwa persepsi kualitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
H2 : Persepsi kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian iphone di Denpasar
Mahrinasari (2006) megatakan AsosiasinMereknmencerminkanipencitraan suatusmereksterhadapssuatuskesanntertentundalamnkaitannyasdenganskebiasaan, gayashidup,imanfaat,iatributiproduk,igeografis,ihargaipesaing,iselebritisidanslain-lain. Hubungan terhadap merek akan lebih kuat ketika didasari pada beberapa pengalaman merek atau diekspos melalui komunikasi (Chan, 2010)
Menurut Durianto dkk. (2004) Asosiasismereksadalahssegalaskesansyang munculndinbenaknseseorangnyangnterkaitndenganningatannyanmengenaimsuatu merek.sKesan-kesaniyangiterkaitimerekiakanisemakinimeningkat dengan semakin banyaknyaspengalamannkonsumenndalam mengkomunikasikan suatummerek (Gobel, 2012). Kurniawan (2010) menyatakan bahwa asosiasi merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
H3 : Asosiasi merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
iphone di Denpasar
Astuti (2007) menyatakan bahwa loyalitas merek adalahssebagaisbentuk perilakuipelangganiyangiloyaliterhadapsmereksdanstidaksbergantismerek. Hartini (2012) menyatakan bahwa loyalitas terhadap merek sebagai derajat sikap positif konsumen terhadap suatu merek, komitmen mereka terhadap merek tersebut serta kecenderungan untuk melanjutkan pembelian merek tersebut di masa mendatang. Wijaya (2011) menyatakan bahwa loyalitas merek berpengaruh positif dan signifikan. Hasil tersebut diperkuat dengan loyalitas memungkinkan proses pembelian yang berulang. Hal ini akan membuat hubungan antara merek dengan konsumen akan semakin kuat.
H4 : Loyalitas Merek berpengaruhnpositifndannsignifikannterhadapnkeputusan pembelian iphone di Denpasar
METODE PENELITIAN
Penelitiannini dilakukan di Kota Denpasar yang menjadi pusat aktivitas dan perekonomian yang ada di provinsi Bali. Adapun subjek penelitianiinisadalah
masyarakatskotasDenpasarsdan menggunakan produk smartphone iPhone. Objek dari penelitian ini adalah mengenai kesadaransmerek,spersepsiskualitas,sasosiasi merek,sloyalitassmereksdanskeputusanspembelian iPhone di kota Denpasar.
Datasprimerndalamnpenelitianninindiperolehndenganncarasmenyebarkan kuesionerskepadanresponden dan data sekunder penelitian ini berupa berupa gambaran umum perusahaan, penelitian sebelumnya dan data-data pendukung dalam penelitian ini.
PopulasindalamnpenelitiannininadalahnmasyarakatnkotanDenpasarnyang menggunakan smartphone. Tekniknpengambilannsampelnyang dipilih dalam
penelitiannininadalah dengan menggunakan purposivemsampling. Menurut Sugiyono (2010), purposivessamplingsadalahsteknikspenentuanssampelsdengan
pertimbanganstertentu, yaitunanggotanpopulasindipilihnsebagaimsampelmadalah masyarakat kota denpasar yang menggunakan smartphone dan pendidikan minimal SMA, dengan pertimbangan responden memahami dan mampu menjawab kuesioner secara objektif. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 120 orang.
Data penelitian ini dikumpulkan dengan instrumen berupa kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada responden. Skala yang digunakan pada penelitian ini yaitusskalasLikerts5spoinsyangsdisebarkanisecarailangsungikepada responden. Ujisvaliditassdansujiureliabilitas digunakan untuk meneliti apakah kuesioner yang sudah disebarkan tersebutiakuratidanilayak diteliti dan digunakan lebih lanjut.
Penelitiansinismenggunakanstekniksanalisisndatanregresislinearnberganda untuk mengetahui apakah terdapat pengaruhskesadaransmerek,ipersepsiikualitas,
asosiaso merek,ndannloyalitasnmereksterhadapskeputusanspembelian. Hipotesis pada penelitiansini diuji dengan menggunakan uji simultan (F-test) dan uji parsial (t-test) untuk mengetahui pengaruh antar variabel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik responden dalam penelitian ini dikelompokkan berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan dan penghasilan. Secara spesifik, karakteristik demografi konsumen dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel 2.
Tabel 2 Karakteristik Demografi Responden
No. |
Variabel Karakteristik |
Klasifikasi |
Jumlah (Orang) |
Persentase (%) |
1 |
Usia |
< 30 Tahun |
77 |
64,2 |
≥ 30 Tahun |
43 |
35,8 | ||
Total |
120 |
100 | ||
2 |
Jenis Kelamin |
Laki-laki |
67 |
55,8 |
Perempuan |
53 |
44,2 | ||
Total |
120 |
100 | ||
3 |
Pekerjaan |
Pegawai Negeri Pegawai Swasta / |
23 |
19,2 |
Karyawan |
44 |
36,7 | ||
Wiraswasta |
38 |
31,7 | ||
Lainnya |
15 |
12,5 | ||
Total |
120 |
100 | ||
4 |
Penghasilan |
< Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 – Rp |
49 |
40,8 |
10.000.000 |
67 |
55,8 | ||
> Rp 10.000.000 |
4 |
3,3 | ||
Total |
120 |
100 |
Sumber: Data Primer, diolah pada Tahun 2014
Hasil uji validitas dalam ditemukan hasil bahwa seluruhikoefisienikorelasi darisindikatornvariabelnyangndiujinnilainyanlebihnbesarndaris0,30.sHalstersebut menunjukkansbahwasseluruhsindikatorspadaspenelitiansini dinyatakan valid.
Tabel 3 Hasil Uji Validitas
Variabel Penelitian |
Indikator |
Pearson Correlation |
Keterangan |
Kesadaran Merek |
X1.1 |
0,842 |
Valid |
X1.2 |
0,811 | ||
X1.3 |
0,776 | ||
Persepsi Kualitas |
X2.1 |
0,919 |
Valid |
X2.2 |
0,814 | ||
X2.3 |
0,947 | ||
Asosiasi Merek |
X3.1 |
0,910 |
Valid |
X3.2 |
0,913 | ||
X3.3 |
0,862 | ||
Loyalitas Merek |
X4.1 |
0,719 |
Valid |
X4.2 |
0,832 | ||
X4.3 |
0,790 |
Keputusan Pembelian |
Y1 |
0,873 |
Valid |
Y2 |
0,899 | ||
Y3 |
0,816 |
Sumber: Data diolah, 2014
Pada uji reliabilitas yang dilakukan terhadap setiap instrumen penelitian memperoleh hasil bahwa nilaisCronbach’ssAlphaspadastiapsinstrumen penelitian ini menunjukkaninilaiiyangilebihibesaridarii0,6.iHalitersebutimenunjukkan bahwa semua instrumen peneltian ini reliabel sehingga dapat digunakan untuk melakukan penelitian. Secara lebihsrinci,shasil uji reliabilitassditunjukkanspadastabels4.
Tabel 4 Hasil U |
i Reliabilitas | |
Variabel |
Cronbach’s Alpha |
Keterangan |
Kesadaran Merek |
0,736 |
Reliabel |
Persepsi Kualitas |
0,874 |
Reliabel |
Asosiasi Merek |
0,873 |
Reliabel |
Loyalitas Merek |
0,678 |
Reliabel |
Keputusan Pembelian |
0,829 |
Reliabel |
Sumber: Data diolah, 2014
Ujisnormalitasnyang dilakukan dalamnpenelitiannininmemperolehshasil temuan bahwasvariabel – variabelspenelitianstelahsmemenuhissyaratsnormalitas setelahndiuji dengan programnSPSS for Windows. Pada uji multikolinearitas terlihat hasil tidakiterjadi gejala multikolinearitasiantarivariabeliindependen dalam modelnregresimtersebutmkarenannilai dari tolerancendanmVIFnmasing-masing
menunjukkaninilaiitoleranceiyangidimilikiiseluruhivariabelibebasilebihibesaridari 0,10idan nilai VIF yang dihasilkan kurang dari 10 dan ditunjukkan dengan tabel 5.
Tabel 5 Hasil Uji Multikolinearitas (Tolerance dan VIF)
No |
Variabel |
Nilai tolerance |
Nilai VIF |
1. |
Kesadaran Merek |
0,416 |
2,404 |
2. |
Persepsi Kualitas |
0,493 |
2,030 |
3. |
Asosiasi Merek |
0,465 |
2,150 |
4. |
Loyalitas Merek |
0,508 |
1,968 |
Sumber: Data diolah, 2014
Hasilsujisheteroskedastisitas didapatkan hasilsbahwastidaksterdapatsgejala heteroskedastisitas model regresi dalam penelitiannininkarenamseluruhnnilai signifikansisyangsdiperolehsdariipengujian dengan metode Glejser diperoleh nilai α lebihsdaris0,05sterhadapsabsolutsresiduals(Abs_Res)ssecaranparsial,nsehingga layakndigunakanmuntuknmemprediksinvariabelndependennsesuaisdengannyang ditunjukkan pada tabel 6.
Tabel 6 Hasil Uji Heteroskedasitas (Metode Glejser)
No |
Variabel |
Sig. |
Keterangan |
1. |
Kesadaran Merek |
0,167 |
Bebas heteroskedastisitas. |
2. |
Persepsi Kualitas |
0,113 |
Bebas heteroskedastisitas. |
3. |
Asosiasi Merek |
0,657 |
Bebas heteroskedastisitas. |
4. |
Loyalitas Merek |
0,827 |
Bebas heteroskedastisitas. |
Sumber: Data diolah, 2014
Hasil analisis mengacu pada hasil pengaruh kesadaransmerek,spersepsi kualitas, asosiaso merek,idan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian. Hasil uji regresi linear berganda ditunjukkan pada tabel 7 berikut ini
Tabel 7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel |
Koefisien Regresi |
Sig. t |
Konstanta = |
-0,714 |
Kesadaran Merek |
0,311 |
0,001 |
Adjusted | |
Persepsi Kualitas |
0,258 |
0,001 |
R Square = |
0,651 |
Asosiasi Merek |
0,215 |
0,016 |
Fhitung = |
53,579 |
Loyalitas Merek |
0,228 |
0,012 |
F sig = |
0,000 |
Persamaan regresi linear berganda :
Y = -0,714 + 0,311 (X1) + 0,258 (X2) + 0,215 (X3) + 0,228 (X4) + e
Sumber : Data diolah, 2014
Hasil persamaannregresinlinearnbergandanmenunjukkannarahmmasing-masingnvariabelnbebas penelitian ini terhadapnvariabelnterikatnya.mNilai R2 sebesars0,651 yangsberartisbahwa pengaruh variabel kesadaransmerek,spersepsi kualitas,nasosiasinmerek,ndannloyalitasnmereknterhadapnkeputusanmpembelian sebesar 65,1 persen dan sisanya 34,9 persen dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian.
Nilai Fhitung sebesar 53,579 > 2,45 Ftabel dan nilai Sig. F sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak. Ini berarti Kesadaransmerek,spersepsiskualitas,sasosiasi merek danmloyalitasnmerekssecarassimultansberpengaruhssignifikansterhadap keputusanspembelian.
Nilai koefisien regresi (X1) yang bernilai positif dan nilai thitung sebesar 3,445 > 1,658 ttabel berarti bahwa variabelskesadaransmereksberpengaruhspositif danssignifikan secara parsial terhadapikeputusanipembelian. Hal ini menunjukkan apabila variabel kesadaran merek meningkat, maka akan mengakibatkan peningkatan terhadap keputusan pembelian, dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap
konstan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rachmansyah (2010) dan Suprapti (2010) yang menyatakan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Nilai koefisien regresi (X2) yang bernilai positif dan nilai thitung sebesar 3,256 > 1,658 ttabel berarti bahwa variabelipersepsiskualitassberpengaruhspositif secara parsial terhadapnkeputusannpembelian.mHalnini menunjukkan apabila variabel persepsinkualitas meningkat, maka akan mengakibatkan peningkatan terhadap keputusan pembelian, dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap konstan. Hasiliini sesuai denganipenelitianiyangidilakukanioleh Astuti (2007)idan Hanin (2011) yangimenyatakanibahwa persepsi kualitas mempunyaiipengaruh positif dan signifikaniterhadap keputusan pembelian.
Nilai koefisien regresi (X3) yang bernilai positif dan nilai thitung sebesar 2,450 > 1,658 ttabel berarti bahwa variabelsasosiasismereknberpengaruhnpositif secara parsial terhadapnkeputusannpembelian.nHalnini menunjukkan apabila variabel asosiasi merek meningkat, maka akan mengakibatkan peningkatan terhadap keputusan pembelian, dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap konstan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2010) dan Astuti (2007) yang menyatakan bahwa asosiasi merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Nilai koefisien regresi (X4) yang bernilai positif dan nilai thitung sebesar 2,559 > 1,658 ttabel berarti bahwasvariabelsloyalitassmereksberpengaruh positif secara parsial terhadapskeputusanspembelian. Hal ini menunjukkan apabila variabel loyalitas merek meningkat, maka akan mengakibatkan peningkatan terhadap
keputusan pembelian, dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap konstan. Hasilsini sesuai denganspenelitiansyangsdilakukansoleh Wijaya (2011) dan Aaker (1997) yangsmenyatakansbahwa loyalitas merek berpengaruh positif danssignifikansterhadap keputusan pembelian.
SIMPULAN DAN SARAN
Terdapatsbeberapaskesimpulansyangsdapatnditarikndalamnpenelitiansini.
Pertama, kesadaran merek berpengaruhspositifsterhadap keputusan pembelian. Tingkat kesadaran merek yang tinggi dapat menyebabkan seseorang keyakinan yang tinggi terhadap keputusan pembelian yang di buatnya.
Kesimpulan kedua, persepsi kualitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Persepsi kualitas dapat mempengaruhi seseorang dalam membuat keputusan pembelian seperti desain yang menarik, kualitas yang baik dan mudah dalam pengoperasiannya.
Kesimpulan ketiga, asosiasi merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Asosiasi mereksyangstinggisdapat menjadi alasan konsumensdalam melakukanmkeputusanmpembelian. Kesimpulan terakhir, loyalitasmmerek berpengaruhspositifsterhadapskeputusanspembelian.sLoyalitassmerek merupakan ikatan yang dimiliki seseorang terhadap suatu merek.
Berdasarkanihasilipenelitianiyang telah diperoleh, maka terdapatsbeberapa saransyangsdapatsdiberikan. Saran pertama, perusahaan harus selalu melakukan pengulangan untuk meningkatkan ingatan seseorang terhadap merek iPhone. Saran kedua, Apple harus tetap melakukan inovasi terhadap produk iPhone seperti
penambahan fitur atau aplikasi yang baru untuk memenuhi semua tuntutan seseorang dalam menggunakan produk Iphone.
Saran ketiga, Apple harus melakukan banyak kerjasama dengan perusahaan penghasil komponen-komponen pada produk iPhone. Saran terakhir, Apple perlu menjalin kedekatan terhadap konsumennya dengan cara memperbanyak Apple Premium Resseler (APR) agar seseorang lebih mudah untuk mendapatkan produk iPhone.
REFERENSI
Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek. Cetakan Pertama, Jakarta: Penerbit Mitra Utama.
Adianti, I Putu Gde Sukaatmadja, dan Abdullah Jawas. 2012. Analisis Ekuitas Merek Produk Waterbased Finising Izykote (Kasus Di Kabupaten Gianyar). Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan, 6(2), h: 150-159.
Alyasa, Fariz Hadi, dan Nunik Kusnilawati. 2012. Analisis Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Sepeda Motor Kawasaki Ninja (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Semarang). Jurnal Mahasiswa Q-Man, 1(3), h: 1-14.
Astuti, Sri Wahjuni Dan I Gde Cahyadi, 2007. Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda. Majalah Ekonomi, 17(2), h: 145-156.
Chan, Arianis. 2010. Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen : Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia Cabang Bandung. Jurnal Administrasi Bisnis, 6(1), h: 43–58.
Chen, Ching-FU, and Yu-Ying Chang. 2008. Airline Brand Equity, Brand Preference, And Purchase Intentions—The Moderating Effects Of Switching Costs. Journal of Air Transport Management, 14, pp:40–42.
Dewi, Ni Luh Gede Diah Nirmala, dan Made Jatra. 2013. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Di Kota Denpasar. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 3(6), h: 248-261.
Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Tony S. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Fayrene Y.L. Chieng, and Goi Chai Lee. 2011. Customer-Based Brand Equity: A Literature Review. Journal of Arts Science & Commerce, 2(1), pp: 33-42.
Fouladivanda, Firoozeh, Maryam Amini Pashandi, Alireza Hooman, Zahra Khanmohammadi. 2013. The effect of Brand Equity on Consumer Buying Behavior in term of FMCG in Iran. Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business, 4(9), pp: 945-957.
Gary B, S., Thomas J, C., & Misty E, V. 2007. Discovering Computers : Fundamentals, 3th ed. (Terjemahan). Jakarta: Salemba Infotek.
Gobel, Agriani. 2012. Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Pada PT. Hadji Kalla Cabang Urip Di Makassar. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hassanudin.
Hanin, Amira Tria. 2011. Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry (Studi pada Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Hartini, Sri. 2012. Perilaku Pembelian Smartphone: Analisis Brand Equity Dan Brand Attachment. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, 3(1), h: 75-86.
Kayaman, Ruchan, and Huseyin Arasli. 2007. Customer Based Brand Equity: Evidence From The Hotel Industry. Managing Service Quality, 17(1), pp: 92109.
Kosasih, SE., MM., Dadan Ahmad Fadili, SE., MM., Nurul Fadilah, SE., 2013. Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha di Dealer Arista Johar. Jurnal Manajemen, 10(3), h: 1135-1148
Kotler, Philip, 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1, Edisi Terjemahan. Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip dan K. L. Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Ed.12. Jilid 1. Jakarta : Indeks.
Kurniawan,Yusuf. 2011. Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Konsumen Minuman Isotonik Fatigon Hydro Di Purwokerto). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Mahrinasari MS. 2006. Analisis Faktor Penentu Ekuitas Merek (Studi Pada Produk Tabungan, Tiga Bank Umum Terbesar Di Provinsi Lampung). Jurnal Bisnis & Manajemen, 2(3), h: 189-204.
Massie, Philander Varian. 2013. Ekuitas Merek Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian XL Mobile Data Service Di Kota Manado. Jurnal EMBA, 1(4), h: 1474-1481.
Nigam, Ashutosh, and Rajiv Kaushik. 2011. Impact of Brand Equity on Customer Purchase Decisions: An Empirical Investigation with Special Reference to Hatchback Car Owners in Central Haryana. International Journal of Computational Engineering & Management. 12, pp: 121-128.
Rachmansyah, Rizal. 2010. Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Pasta Gigi Pepsodent (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Reguler Ii Universitas Diponegoro Semarang). Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Rofiq, Ainur, Nanang Suryadi, dan Nita Nur Faidah. 2009. Peranan Ekuitas Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Industri Telepon Seluler. Jurnal The 3rd National Conference on Management Research, h:1-14
Sudarsono, Deby Susanti dan Dyah Kurniawati. 2013. Elemen Ekuitas Merek Dalam Keputusan Pembelian Laptop. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi, 1(1), h: 18-27.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ke-15. Bandung: CV Alfabeta.
Suprapti, Lilik. 2010. Analisis Pengaruh Brand Awareness, Perceived Value, Organizational Association Dan Perceived Quality Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Pemilik Sepeda Motor Yamaha Mio Cw Di Harpindo Semarang). Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Surachman. 2008. Dasar-dasar Manajemen Merek. Malang. Banyumedia Publishing.
Suryaningsih, Ika Barokah dan Hary Prayogo. 2011. Ekuitas Merek Produk Minuman Serbuk Buah Instan. Jurnal Bisnis dan Manajemen, 5(1), h: 67-91.
Wijaya, Dimas Surya. 2011. Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
848
Discussion and feedback