LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO.3, DESEMBER 2015

DOI: 10.24843/LKJITI.2015.v06.i03.p03

p-ISSN 2088-1541

e-ISSN 2541-5832

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Modul Layanan Pada Rumah Sakit

Ida Bagus Primanggara Gamaswara1, A.A.K. Oka Sudana2, Ni Made Ika Marini Mandenni3

Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Jalan Kampus Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia 1ib.primanggara@gmail.com 2agungokas@unud.ac.id 3ika_made@yahoo.com

Abstrak

Sistem Informasi Manajemen diperlukan oleh sebuah perusahaan besar seperti rumah sakit untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat. Perancangan Sistem Informasi Manajemen untuk keperluan rumah sakit dibentuk ke beberapa modul sesuai dengan fungsinya masing-masing, seperti Modul Layanan. Modul Layanan ini diharapkan dapat membantu mengurangi aktivitas pegawai rumah sakit bagian layanan yang masih dilakukan secara manual menggunakan media kertas, seperti pencatatan rekam medis pasien. Metode yang digunakan dalam perancangan adalah metode TAS dengan lima tahap perancangan. Perancangan Sistem Informasi Manajemen disesuaikan dengan enam modul lainnya melalui pertukaran data antar modul sehingga menghasilkan sistem yang terintegrasi. Proses-proses yang dijelaskan pada Modul Layanan adalah Manajemen Master Data, Perawatan, Instalasi Gawat Darurat, Penunjang, Rekam Medis, Penjadwalan, dan Pelaporan. Hasil dari perancangan sistem ini terdiri dari rancangan Pertukaran Data Antar Modul, Diagram Konteks, Data Flow Diagram, Diagram Berjenjang, Physical Data Model, dan Graphical User Interface.

Kata Kunci: Sistem Informasi Manajemen, Rumah Sakit, Modul Layanan, Metode TAS.

Abstract

Management System Information is needed by an organization or a large company such as hospital to provide information for support several function of operation, management, and problem solver immediately and appropriately. Management System Information had designed for hospital necessary is formed by several modules in accordance with their respective functions, such as the Service Module. The Service Module is expected to reduce hospital employees for working which several services still going manually paperbased, such as recording a patient's medical record. A method is used for this project called TAS Method who had five stages of design. Design of Management System Information of Hospital Service Module has been connected to six others module through exchanged data between module so that produce a integrated. Some process can be explained from this Service Module is Master Data Management, Treatment, Emergency Unit, Medical support, Medical Record, Scheduling, and Report. The result from designing this system is Exchanged Data Between Module Design, Context Diagram, Data Flow Diagram, Hierarchy Chart, Physical Data Model, and Graphical User Interface.

Keywords: Management of System Information, Hospital, Service Module, TAS Method.

  • 1.    Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat membuat pengaruh besar dalam semua lapisan kegiatan di masyarakat. Teknologi informasi sebagai acuan dalam perkembangan jaman mengakibatkan kebutuhan akan informasi meningkat tajam. Bentuk dari teknologi

informasi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah sistem informasi manajemen. SIM biasa dipakai oleh organisasi atau perusahaan besar yang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, salah satunya adalah rumah sakit.

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit wajib dimiliki oleh setiap rumah sakit karena proses bisnis rumah sakit sangat rumit dan banyak sehingga dibutuhkan sebuah metode yang mempermudah kerja tersebut. Tetapi pada kenyataannya, belum semua rumah sakit mengimplementasikan SIMRS. SIMRS Modul Layanan akan sangat bermanfaat untuk menangani proses Perawatan, Instalasi Gawat Darurat, Penunjang, Rekam Medis, Penjadwalan dan Pelaporan. Hasil yang diharapkan dari perancangan SIMRS Modul Layanan adalah sistem yang saling terintegrasi antara satu modul dengan modul lainnya serta mampu menggambarkan proses yang berada dalam sistem.

Penelitian yang serupa pernah dilakukan oleh Siti Elda Hiererra dengan membuat sebuah perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem Registrasi Pasien di RS. Budi Lestari Bekasi. Perancangan tersebut menghasilkan rich picture perancangan sistem informasi, UML Class Diagram, dan Graphical User Interface [1]. Hendik Mulyanarko menciptakan Sistem Informasi Billling pada Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten Pacitan berbasis web. Rancangan yang dibuat adalah berupa Entity Relational Diagram, Database, dan GUI [2].

Yudhistira Adi Nugraha Paturusi menghasilkan sebuah Sistem Rekam Medis Elektronik berbasis Social Network Web dengan keinginan untuk menggabungkan beberapa komunitas rumah sakit menjadi satu. Hasil yang dicapai adalah perancangan database dan GUI pada web [3]. Rachmat Agusli membuat Rancang Bangun Sistem Informasi Klinik Menggunakan VB.Net. Hasil yang diperoleh adalah rancangan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan GUI [4].

Erlina Dayanti membuat Sistem Informasi Data Kunjungan Pasien pada Pusat Kesehatan Masyarakat Munjul Kabupaten Majalengka. Rancangan dibuat dalam bentuk Diagram Konteks, Data Flow Diagram, ERD, dan Physical Data Model [5]. Cyfa Agnia Fathia menghasilkan Sistem Informasi Rekam Medis di Puskesmas Rancaekek. Perancangan yang dibentuk adalah Diagram Konteks, DFD, ERD, Database, dan GUI [6].

Rika melakukan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Kesamaan dengan penelitian yang dilakukan penulis terletak pada penggunaan metode Total Architecture Synthesis. Metode TAS dilakukan dengan lima tahap perancangan sistem [7].

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan memiliki perbedaan dengan perancangan yang dilakukan oleh penulis lain. Perbedaan tersebut terletak pada desain rancangan penulis yang saling terintegrasi dengan enam modul lain. Hasil perancangan penulis berupa Diagram Pertukaran Data antar Modul, Diagram Konteks, DFD, PDM, dan GUI. Tujuan dari pembuatan rancangan tersebut adalah menciptakan kemudahan untuk melihat hubungan antar entitas, datastore antar modul, dan tampilan aplikasi.

  • 2.    Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah TAS. TAS merupakan metode perancangan yang menghasilkan perulangan untuk mencapai tujuan, menjelaskan bisnis proses, dan mendeskripsikan arsitektur sistem. TAS merupakan metode yang dilakukan dengan beberapa tahap perancangan. Tahap-tahap tersebut antara lain [8]:

  • a.    Menentukan Initial Scope.

  • b.    Menentukan Kebutuhan.

  • c.    Mendesain Arsitektur Bisnis Proses.

  • d.    Mendesain Arsitektur Sistem.

  • e.    Evaluasi Arsitektur.

    • 2.1.    Menentukan Initial Scope

Initial Scope merupakan proses untuk menentukan rumusan masalah, batasan masalah, dan tujuan dari penelitian yang dilakukan. Tujuan yang ingin dicapai adalah disain Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan yang layak untuk diimplementasikan secara langsung disebuah rumah sakit.

  • 2.2.    Menentukan Kebutuhan

Kebutuhan dalam merancang SIMRS Modul Layanan terdiri dari tiga tahapan, yaitu pencarian informasi yang terkait dengan proses rawat jalan, melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan pelayanan rumah sakit, dan melakukan observasi langsung ke sebuah rumah sakit.

  • 2.3.    Mendesain Arsitektur Bisnis Proses

Arsitektur Bisnis Proses terdiri dari pembuatan standard operating procedure untuk menjelaskan setiap proses yang ditangani pada sistem informasi dan pengilustrasian hubungan relasional antara satu entitas dengan entitas lainnya dalam entity relationship diagram.

  • 2.4.    Mendesain Arsitektur Sistem

Arsitektur Sistem yang dihasilkan oleh perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan adalah berupa disain Pertukaran Data Antar Modul, Diagram Konteks, Data Flow Diagram, Diagram Berjenjang, Normalisasi, Physical Data Model, dan Graphical User Interface.

  • 2.5.    Evaluasi Arsitektur

Evaluasi Arsitektur merupakan tahap terakhir dalam perancangan sistem menggunakan metode TAS. Hal ini sangat penting karena akan digunakan sebagai tolak ukur bahwa sistem informasi yang dihasilkan dapat dikatakan baik atau tidak.

  • 3.    Kajian Pustaka

Kajian Pustaka menggunakan dasar teori pada beberapa sumber untuk menunjang Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan. Rumah Sakit adalah tempat yang memfasilitasi orang sakit dengan mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat untuk melaksanakan pendidikan klinik bagi mahasiswa kedokteran, perawat dan berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya [9]. Pasien yang pernah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit mendapatkan sebuah dokumen rekam medis. Rekam Medis adalah berkas yang digunakan untuk menyatakan apa, siapa, dimana, mengapa, kapan, dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat informasi minimal berisikan identitas pasien, diagnosis penyakit pasien, pelayanan kesehatan, serta pengobatan dengan merekam hasilnya [10].

  • 3.    Perangkat Pemodelan Sistem

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan dibuat berdasarkan perangkat pemodelan sistem yang ada, yaitu DFD, Diagram Konteks, Diagram Berjenjang, dan PDM. DFD adalah alat untuk menggambarkan suatu sistem yang sebelumnya ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik yang memiliki kontak dimana data tersebut akan disimpan [11]. Diagram Konteks adalah sebuah diagram yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran dari sistem [12]. Hasil keseluruhan proses DFD Level 0 sampai Level selanjutnya dapat

digambarkan menggunakan Diagram Berjenjang. Diagram Berjenjang merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan untuk keseluruhan proses yang beradapada DFD.

Rancangan database diilustrasikan ke dalam sebuah rancangan PDM. PDM merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data yang disimpan serta hubungan antar data tersebut [13].

  • 4.    Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan berisi perancangan dan pembahasan dari Rancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan.

  • 4.1.    Gambaran Umum Sistem

Gambaran umum sistem yang dihasilkan merupakan bentuk dari pertukaran data yang dilakukan oleh masing-masing modul. Modul yang berada pada perancangan SIMRS berjumlah sebanyak tujuh modul yang terdiri dari Front Office, Layanan, Farmasi, Sarana dan Prasarana, Payroll, Human Resource Development, dan Akuntansi dan Keuangan. Gambaran umum sistem dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Gambaran Umum Sistem

Modul Layanan yang berada pada Gambar 1 memiliki hubungan dengan beberapa modul lain, diantaranya Front Office, Farmasi, Sarana dan Prasarana, Payroll, dan HRD. Pertukaran data diantara modul tersebut diperlukan guna menjalankan beberapa proses yang saling terkait.

  • 4.2.    Diagram Konteks

Gambar 2 merupakan Rancangan SIMRS Modul Layanan yang dibuat dalam bentuk Diagram Konteks. Sistem Layanan memiliki hubungan dengan sembilan entitas. Sembilan entitas tersebut adalah Dokter, Perawat, Admin, Sarana dan Prasarana, HRD, Staff Medis, Direktur Utama, Front Office, dan Farmasi.

Diagram Konteks Sistem Layanan pada Gambar 2 menjelaskan mengenai hubungan Sistem Layanan dengan entitas. Hubungan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

  • 1.    Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Direktur Utama yaitu saat subsistem layanan memberikan Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Inap, Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Jalan, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Laporan Kunjungan Pasien Rawat Jalan.

  • 2.    Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Front Office yaitu saat subsistem layanan memberikan Data Tindakan Medis Keseluruhan, Data Jadwal Dokter, Data Jadwal Operasi dan front office memberikan Data Registrasi, Data Pasien, Data Diagnosa Awal.

  • 3.    Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Farmasi yaitu saat subsistem layanan memberikan Data Resep Obat, Data Penggunaan Obat Habis Pakai, Data SR Unit, dan Data Retur Pasif dan Farmasi memberikan Info Obat, Data DR Unit.

  • 4.    Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Dokter yaitu saat subsistem layanan memberikan Data Registrasi, Data Pasien, Data Diagnosa Awal dan dokter memberikan Tindakan Medis Umum, Pemeriksaan Pasien, Data Diagnosa Lanjutan, Data Resep, Data Visite Dokter, Data Status Operasi.

  • 5.    Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Perawat yaitu saat subsistem layanan memberikan Data Registrasi, Data Pasien dan perawat memberikan Tindakan Medis Umum, Data Status Triage, Data Status Pasien, Data Status IGD.

  • 6.    Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Admin yaitu subsistem layanan diberikan Data SMF, Data Departemen, Data Penyakit, Data Operasi, Data Radiologi, Data Laboratorium, Data Tindakan Umum, Data Tindakan Penunjang, Data ICD IX CM, Data ICD X.

  • 7.    Hubungan Sistem Layanan dengan entitas HRD ketika subsistem HRD memberikan data pegawai yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan jadwal.

  • 8.    Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Staff Medis yaitu saat subsistem layanan memberikan Data Tindakan, Data Jadwal dan staff rekam medis memberikan Pengolahan Data Tindakan, Pengolahan Data Jadwal, Tindakan Medis Penunjang, View Data Tindakan, Verifikasi Data Tindakan, Pengolahan Data Tindakan Keseluruhan.

  • 9.    Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Sarana dan Prasarana yaitu saat subsistem layanan diberikan Data Ruangan.

    g


    DOKTER


    Data Registrasi, Data Pasien, Data Diagnosa Awal


Data Registrasi, Data Pasien

PERAWAT

MODUL FARMASI


Tindakan Medis Umum, Pemeriksaan Pasien, Data Diagnosa Lanjutan, Data Visite Dokter, Data Resep, Data Status Operasi


Tindakan Medis Umum, Data Status Triage, Data Status Pasien, Data Status IGD


f1


Info Obat, Data DR Unit


Data Resep Obat, Data Penggunaan Obat Habis Pakai, Data SR Unit, Data Retur Pasif


Data Tindakan Medis Keseluruhan, Data Jadwal Dokter, Data Jadwal Operasi


Data Registrasi, Data Pasien, Data Diagnosa Awal


2.0


LAYANAN


Data SMF, Data Departemen, Data Penyakit, Data Operasi, Data Radiologi, Data Laboratorium, Data Tindakan Umum, Data Tindakan Penunjang, Data ICD IX CM, Data ICD X


Data Ruangan


Data Pegawai


ADMIN


MODUL SARPRAS


MODUL FO


MODUL HRD


c


DIREKTUR UTAMA


Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Inap, Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Jalan, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Laporan Kunjungan Pasien Rawat Jalan.


Pengolahan Data Tindakan, Pengolahan Data Jadwal, Tindakan Medis Penunjang, View Data Tindakan, Verifikasi Data Tindakan, Pengolahan Data Tindakan Keseluruhan


Data Tindakan, Data Jadwal


h


STAFF MEDIS


Gambar 2. Diagram Konteks Sistem Layanan

  • 4.3.    Diagram Berjenjang

Gambar 3 merupakanGambar Diagram Berjenjang dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan. Diagram Berjenjang digunakan untuk menggambarkan proses-proses dari DFD Level 0 hingga DFD Level selanjutnya. Diagram Berjenjang yang dihasilkan pada perancangan ini sampai ke DFD Level 2.

2.1


2.2


2.3


2.0


SUBSISTEM


LAYANAN


2.4


2.5


2.6


2.7


MANAJEMEN


MASTER DATA


IGD


PERAWATAN


PENUNJANG


REKAM MEDIS


PENJADWALAN


PELAPORAN


2.1.1p


2.1.6p


2.2.2p


2.5.1


2.5.4


MANAJEMEN


MASTER


DATA SMF


2.1.2p


MANAJEMEN

MASTER DATA


DEPARTEMEN


2.1.3p


MANAJEMEN


MASTER DATA PENYAKIT


2.1.4p


MANAJEMEN


MASTER DATA OPERASI


2.1.5p


MANAJEMEN


MASTER DATA RADIOLOGI


MANAJEMEN


MASTER DATA LABORATORIUM


2.1.7p


MANAJEMEN


MASTER DATA TINDAKAN


UMUM


2.1.8p


MANAJEMEN


MASTER DATA TINDAKAN


PENUNJANG


2.1.9p


MANAJEMEN

MASTER DATA


ICD IX CM


2.1.10p


MANAJEMEN


MASTER DATA ICD X


2.2.1


TRIAGE


2.2.1.1p


PEMERIKSAAN SINGKAT


2.2.1.2p


PENENTUAN


TINGKAT KEGAWATDAR


URATAN


2.2.1.3p


PEMILAHAN PASIEN


TRIAGE


MERAH


2.2.3p


TRIAGE


HIJAU


2.2.4p


TRIAGE


KUNING


2.3.1


2.3.2


2.3.3


2.4.1


2.4.2


2.4.3


PENGOLAHAN

DATA RM


PEMERIKSAAN


RAWAT


JALAN


RAWAT


INAP


PENGGOLONGAN PASIEN


TINDAKAN MEDIS


PENUNJANG


PENGOLAHAN HASIL


RAWAT


2.5.2


PENGOLAHAN


DATA RM IGD


2.5.3


PENGOLAHAN

DATA RM


OPERASI


2.3.1.1p


2.3.2.1p


2.3.3.1p


2.4.1.1p


PEMERIKSAAN AWAL


PENENTUAN POLI


PENENTUAN


RUANG PERAWATAN


2.3.1.2p


2.3.2.2p


2.3.3.2p


RUJUKAN


RAWAT JALAN


2.4.1.2p


2.4.2.1p


2.4.3.1p


PEMERIKSAAN FISIK


TINDAKAN


MEDIS POLI


TINDAKAN


MEDIS


TANPA RUJUKAN


2.3.1.3p


2.3.2.3p


2.3.2.3p


2.4.1.3p


DIAGNOSA


PEMBUATAN RESEP OBAT


PEMBUATAN


RESEP OBAT


RUJUKAN


RAWAT INAP


PENGOLAHAN

DATA RM


RADIOLOGI


2.5.5


PENGOLAHAN

DATA RM


LABORATORIUM


2.5.6p


PENGHIMPUNAN

DATA RM


2.6.1p


PENJADWALAN


DOKTER


2.6.2p


PENJADWALAN


OPERASI


2.7.1p


LAPORAN 10 REKAP


PENYAKIT


2.7.2p


LAPORAN MORDIBITAS


PASIEN


2.7.3p


LAPORAN


MORTALITAS PASIEN


2.7.4p


LAPORAN KUNJUNGAN


PASIEN


PENANGANAN

MEDIS OPERASI


ANALISA HASIL


2.5.1.1p


2.5.4.1p


2.4.2.2p


PENANGANAN


MEDIS

RADIOLOGI


2.4.2.3p


PENANGANAN


MEDIS

LABORATORIUM


RADIOLOGI


VIEW DATA RM RAWAT


VIEW DATA


RM RADIOLOGI


2.4.3.2p


2.5.1.2p


ANALISA HASIL LABORATORIUM


VERIFIKASI

DATA RM


RAWAT


2.5.4.2p


VERIFIKASI


DATA RM RADIOLOGI


2.4.3.3p


UPDATE DATA


2.5.2.1p


2.5.5.1p


RADIOLOGI


VIEW DATA


RM IGD


VIEW DATA RM LABORATORIUM


2.4.3.4p


UPDATE DATA


LABORATORIUM


2.5.2.2p


2.5.5.2p


VERIFIKASI DATA RM


IGD


VERIFIKASI DATA RM


LABORATORIUM


2.5.3.1p


VIEW DATA

RM OPERASI


2.5.3.2p


VERIFIKASI


DATA RM OPERASI


Gambar 3. Diagram Berjenjang Sistem Layanan


TOP LEVEL


DFD


LEVEL 0


DFD Level 1


DFD Level 2


Diagram Berjenjang pada Gambar 3 menunjukan proses-proses DFD Rancangan SIMRS Layanan yang menghasilkan proses sampai Level 2. DFD Level 1 merupakan subproses dari proses-proses utama pada DFD Level 0. DFD Level 2 merupakan subproses dari DFD Level 1.

  • 4.4.    DFD Level 0

Gambar 4 merupakan DFD Level 0 dari perancangan SIMRS Modul Layanan. DFD Level 0 menyajikan proses-proses utama yang berada pada rancangan SIMRS Modul Layanan. Proses-proses tersebut diantaranya Manajemen Master Data, Perawatan, IGD, Penunjang, Rekam Medis, Penjadwalan, dan Pelaporan. Ketujuh proses utama tersebut berkaitan dengan sembilan entitas dalam SIMRS Modul Layanan.

Alur perancangan SIMRS Modul Layanan dimulai dari proses manajemen master data. Manajemen master data dilakukan oleh admin yang membuat isi atau konten dari datastore yang digunakan pada sistem informasi. Datastore tersebut digunakan untuk menyimpan pengolahan data yang terjadi dimasing-masing proses. Proses yang pertama adalah proses perawatan, proses IGD, dan proses penunjang. Proses tersebut dilaksanakan tergantung dari proses pengobatan yang dijalani oleh pasien. Data registrasi yang diberikan oleh Modul Front Office menandakan dimana seorang pasien dirawat dan mendapatkan pelayanan medis apa saja.

Proses perawatan dapat menangani proses rawat jalan (poliklinik) dan proses rawat inap. Proses IGD dapat menangani proses ketika pasien mendapatkan pelayanan medis di ruang gawat darurat. Proses penunjang merupakan proses yang menangani layanan penunjang medis seperti laboratorium, radiologi, dan kamar operasi. Proses penunjang memiliki keterkaitan antara proses perawatan dan proses IGD melalui rujukan fasilitas penunjang yang diarahkan oleh dokter kepada pasien. Hasil dari proses-proses tersebut, yaitu data tindakan perawatan, data tindakan IGD, dan data tindakan penunjang bermuara ke proses rekam medis. Proses rekam medis menghasilkan data rekam medis masing-masing pelayanan untuk diberikan kepada proses pelaporan. Proses pelaporan merupakan rangkuman dari proses pelayanan rumah sakit yang dihasilkan secara rutin untuk dilaporkan kepada Direktur Utama rumah sakit.

  • 4.5.    DFD Level 1 Perawatan

DFD Level 1 Perawatan merupakan subproses dari Proses Perawatan pada DFD Level 0. DFD Level 1 Perawatan terdiri dari tiga subproses utama didalamnya. Ketiga subproses tersebut diantaranya Pemeriksaan, Rawat Jalan, dan Rawat Inap. Setiap subproses yang berada pada DFD Level 1 Perawatan memiliki keterkaitan dengan entitas-entitas dan data store yang berasal dari DFD Level 0.

DFD Level 1 Perawatan terdiri dari tiga subproses, yaitu Pemeriksaan, Rawat Jalan, dan Rawat Inap. Alur proses bermula dari proses pemeriksaan yang memperoleh data registrasi dan data diagnosa awal dari Modul Front Office. Data tersebut digunakan ke dalam proses untuk melaksanakan pra tindakan medis yaitu anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis merupakan tahapan dimana seorang dokter melakukan tanya jawab terkait dengan kondisi pasien saat itu. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan dokter atas keluhan yang diberikan oleh pasien dengan menggunakan kelima indera manusia. Hasil dari proses pemeriksaan tersebut menentukan seorang pasien untuk melakukan proses rawat jalan atau rawat inap. Rawat jalan terdiri dari beberapa poliklinik sesuai dengan penyakit yang diderita pasien, bila pada tahap pemeriksaan belum dapat mengindikasikan tujuan dari pasien tersebut maka dokter akan mengarahkan pasien menuju poliklinik umum. Hasil dari tindakan medis pada proses rawat jalan akan menghasilkan data resep obat yang diberikan kepada Modul Farmasi utnuk menyediakan obat kepada pasien. Proses rawat inap sedikit berbeda dengan proses rawat jalan dimana proses rawat inap harus melalui persetujuan dokter dan persetujuan pihak keluarga pasien untuk melaksanakan hal tersebut.

LA2


LA7


Data Departemen

Data Tindakan Umum


Data Departemen


Data

Tindakan Umum


f1


ADMIN


Data SMF, Data Departemen, Data Penyakit, Data Operasi, Data Radiologi, Data Laboratorium, Data Tindakan Umum, Data Tindakan Penunjang, Data ICD IX


CM, Data ICD X


2.1


Data SMF


Data Departemen

Data Departemen


Data Penyakit Data Penyakit


Data Operasi


LA1


LA2


LA3


LA4


Data SMF


Data Departemen


Data Penyakit


Data Operasi


MODUL FARMASI


Info Obat, Data DR Unit


Data Resep Obat Data Resep Obat


Data Pemeriksaan


LA17


Data Resep Obat


LA16


LA2


Pemeriksaan


MANAJEMEN

MASTER DATA


Data Radiologi

Data Radiologi


Data Laboratorium


LA5


Data Radiologi


LA11 Data Tind Rawat


Data Tind Rawat


Data Tind Rawat


f


*


2.3

Pfrawatak


Data ICD IX CM


Data ICD X


LA9


- LA10


Data ICD IX CM


LA7


Data Departemen

Data Tindakan Umum


PERAWAT


MODUL FO


Data ICD X


LA9


Data ICD IX CM


Data Registrasi, Data Diagnosa Awal


Rujukan Fasilitas Penunjang


Hasil Tindakan Penunjang


g


*


MODUL FO


MODUL SARPRAS


DOKTER


2.4


LA14


LA15


LA13


Data Pegawai


Data Registrasi


Data Jadwal

Dokter, Data

Jadwal Operasi


Data Ti


Radiologi


Data Tind Laboratorium


Data Tind Operasi


Data Tind Radiologi


Data Tind Laboratorium

Data Tind Laboratorium


Data Tind Operasi


Data Tind Operasi


PENUNJANG





Data Tindakan Umum


Data Tindakan Penunjang Data Tindakan Penunjang


Data Departemen


Data Tindakan Umum


Data ICD IX CM


Data Registrasi, Data Diagnosa Awal


Rujukan Fasilitas Penunjang


Hasil Tindakan Penunjang


f


PERAWAT


Data Ruangan


Data Operasi


Data Radiologi


Data

Laboratorium


Data Tindakan Penunjang Data Tindakan


Umum


Data Tindakan Rawat


LA6


LA7


LA8


2.2


IGD


MODUL SARPRAS


LA4


LA5


LA6


LA8


LA7


Data Operasi


Data Radiologi


Data

Laboratorium


Data Tindakan Penunjang


Data Tindakan Umum


Data Tindakan Penunjang


View Data Tind, Verifikasi Data Tind, Pengolahan Data Tind Keseluruhan


Data Rekam


Data ICD IX CM


Data ICD X


Data Tind IGD


Data Tind IGD


g


c


LA9


LA10


Data

Laboratorium


Data Tindakan Umum


Data Tindakan Penunjang


Data ICD IX CM


Data ICD X


LA12


Data Tind IGD


DOKTER


DIREKTUR UTAMA


t


Data Tindakan IGD


Data Tind Rawat



REKAM MEDIS


Data Tind Operasi Data Tind Operasi


Data Tind Radiologi



Keseluruhan


Data Tind Radiologi

Data Tind Laboratorium

Data Tind Laboratorium

Data Rec Penyakit


yak


Gambar 4. DFD Level 0 Sistem Layanan


Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Inap, Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Jalan, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Laporan Kunjungan Pasien Rawat Jalan.


Gambar 5. DFD Level 1 Perawatan Sistem Layanan

  • 4.6.    Perancangan Database

Rancangan database yang dihasilkan adalah berupa Physical Data Model. PDM menunjukkan tempat penyimpanan data ketika sistem sudah berjalan. Gambar 6 menunjukkan skema dari PDM tersebut.

tb_transJual (Farmasi)


PK


transJual_id


transJual_no transJual_tgl transJual_status resep_id registrasi_id


tb_resep_obat


tb_det_resep_obat


PK


det_resep_id


resep_id nama_obat jumlah keterangan


tb_jadwal_grupkerja (HRD)


tb_registrasi (FO) (Copy)


PK


PK


reg_id



no_reg pasien_id jenis_pasien tipe_rawat jenis_inap_id jenis_layanan_id id_pegawai kamar_id

smf_id surat_rujukan_id perusahaan_id no_polis keluhan

kondisi tgl_masuk tgl_keluar wali_nama wali_alamat wali_no_tlp wali_no_hp


icd_x_kode icd_x_diagnosis deskripsi


tb_mas_icd_x

PK

FK1

FK2


tb_pemeriksaan


pem_id


tb_tind_rawat


PK


tb_rec_penyakit


PK


FK3

FK2

FK1


FK3


departemen_id id_pegawai pem_awal pem_fisik kead_umum kesadaran diag_utama diag_penyerta sistole/diastole kadar_pernafasan suhu

nadi tanggal icd_x_id


PK


tind_rawat_id


rec_penyakit_id


reg_id pem_id penyakit_id tanggal


tb_mas_penyakit


PK


kat_penyakit_id nama_penyakit keterangan


penyakit_id


tb_mas_departemen


PK



departemen_id


FK1

FK2

FK3

FK4


reg_id pem_id ruangan_id resep_id tanggal status_pasien rujukan


tb_mas_tin_umum (Copy)


PK


tin_umum_id


kat_tindakan_id

tin_umum_nama

tin_umum_tarif

akun_id







resep_id

PK

FK1

reg_id

status_pemberian tanggal

tb_det_rawat

tb_tind_igd1

tb_ruangan (Sarpras)

ruangan_id

det_rawat_id

PK

tind_rawat_id

tin_umum_id

FK3

tind_igd_id

PK

FK1

FK2

qty

tin_umum_tarif

obat_pakai qty_obat icd_ix_cm_id






gedung_id ruangan_jenis ruangan_nama ruangan_lokasi ruangan_kondisi asset_id




PK

FK1

FK2

tb_registrasi (FO)


tb_jadwal_operasi


jadwal_operasi_id


reg_id ruangan_id waktu_mulai waktu_selesai tanggal


tb_pegawai (HRD)


PK


id_pegawai


jadwal_grupkerja_id



jadwal_kerja_id grupkerja_id tgl_mulai tgl_selesai keterangan status_aktif

Z t

tb_det_jadwal_dokter


nip

nama tempat_lahir tgl_lahir id_jeniskel id_agama gol_darah id_nikah alamat telp

tmt_cpns id_gol tmt_gol id_jabatan sk_penempatan no_sip no_sik foto

id_status id_pendidikan id_sub_unitkerja


PK


FK1

FK2

FK3


det_jadwal_dokter_id


jadwal_dokter_id id_pegawai jadwal_grupkerja_id status_kehadiran


tb_jadwal_dokter


PK


jadwal_dokter_id


departemen_id smf_id

dari_jam sampai_jam tanggal


FK3

FK1


reg_id

PK


no_reg pasien_id jenis_pasien tipe_rawat jenis_inap_id jenis_layanan_id id_pegawai kamar_id smf_id surat_rujukan_id perusahaan_id no_polis keluhan kondisi tgl_masuk tgl_keluar wali_nama wali_alamat wali_no_tlp wali no hp


reg_id departemen_id ruangan_id resep_id id_pegawai status_triage tanggal rujukan


FK1

FK2

FK3

FK4

FK


1


tind_igd_id tin_umum_id

obat_pakai qty_obat status_igd icd_ix_cm_id

qty

tin_umum_tarif


tb_det_igd


tb_det_jadwal_operasi


tb_mas_departemen (Copy)2


PK

departemen_nama status_aktif

kat_penyakit_id

tin_umum_id

kat_tindakan_id

tin_umum_nama

nama_kategori kode_kategori

tb_mas_tin_umum


tb_mas_kat_penyakit


PK



PK


tin_umum_tarif

akun_id







tb_mas_kat_tindakan


PK


kat_tindakan_id


kat_tindakan_kode

kat_tindakan_nama






PK


det_igd_id


PK


tb_mas_operasi


operasi_id


departemen_id operasi_nama operasi_harga


tb_det_operasi


det_operasi_id


tind_operasi_id qty

tin_umum_harga obat_pakai qty_obat status_operasi icd_ix_cm_id


tb_mas_tin_penunjang


PK


tin_penunjang_id


kat_tindakan_id

tin_penunjang_nama tin_penunang_tarif akun_id




det_jadwal_operasi_id


PK


FK1

FK2


FK3


PK


FK1

FK2


PK


FK1

FK2




FK1

FK2




PK


tb_mas_icd_ix_cm


PK


icd_ix_cm_id


icd_ix_cm_kode icd_ix_cm_tindakan deskripsi


tb_det_radio


det_radio_id


rm_radio_id tin_penunjang_id qty

tin_penunjang_tarif hasil

catatan


tb_det_lab


det_lab_id


rm_lab_id tin_penunjang_id

qty

tin_penunjang_tarif hasil


tb_tind_operasi


tind_operasi_id


FK1


FK3


tb_mas_radiologi


radio_id

radio_nama status_aktif


jadwal_operasi_id id_pegawai

status


departemen_nama status_aktif


departemen_id


tb_mas_smf


reg_id

jadwal_operasi_id operasi_id

tanggal hasil_operasi


tb_rm_radio


PK


FK2

FK1

FK3


tb_mas_pem_lab


PK


pem_lab_id



rm_radio_id


reg_id radio_id id_pegawai tanggal


tb_jen_spesimen


PK


nama_spesimen keterangan


jen_spesimen_id


smf_id

smf_nama status_aktif


lab_id

lab_pemeriksaan lab_satuan lab_jenisnormal lab_batasbawah lab_batasatas


PK

FK2

FK3

FK4

FK1

FK5


tb_rm_lab


rm_lab_id


reg_id lab_id departemen_id jen_spesimen_id id_pegawai tanggal



tb_mas_laboratorium


PK

lab_nama

status_aktif


Gambar 6. Rancangan Skema PDM Sistem Layanan


Gambar 6 menunjukan rancangan PDM keseluruhan dari Sistem Informasi Rumah Sakit Modul Layanan. Rancangan PDM menggambarkan tempat penyimpanan data dari tujuh proses utama Sistem Rumah Sakit Modul Layanan yaitu proses manajemen master data, proses perawatan, proses IGD, proses penunjang, proses rekam medis, proses penjadwalan, dan proses pelaporan.

  • 4.7.    Graphical User Interface

Gambar 7 memberikan ilustrasi mengenai rancangan Graphical User Interfacedari Sistem Layanan. Terdapat 4 hal utama yang dapat diakses user, diantaranya Master, Rekam Medis, Penjadwalan, dan Pelaporan. Setiap tab nantinya berisikan beberapa sub proses untuk dapat digunakan oleh user sesuai kebutuhan. Tab Master memiliki 12 tabel yang dapat diedit dan digunakan, yaitu Departemen, SMF, Penyakit, ICD X, ICD IX CM, Kategori Penyakit, Radiologi, Laboratorium, Pemeriksaan Lab, Operasi, Tindakan Umum dan Tindakan Penunjang.

Gambar 7.Contoh GUI Menu Master


Gambar 8 merupakan halaman GUI Master Departemen menyajikan dua bentuk fitur, yaitu edit dan view departemen. Edit departemen digunakan untuk mengubah isian dari tabel departemen itu sendiri (dapat menambahkan departemen baru atau mengubah status keaktifan suatu departemen).

Gambar 8. Contoh GUI Master Departemen

Gambar 7 dan Gambar 8 merupakan contoh dari penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan ketika digunakan menggunakan aplikasi berbasis desktop. GUI yang dihasilkan dirancang sedemikian rupa agar dapat digunakan dengan baik oleh user.

  • 5.    Kesimpulan

Perancangan SIMRS memiliki harapan untuk dapat dikembangkan dan mengubah proses manual menjadi otomatis, sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi jika menggunakan

proses manual dapat diatasi. Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang dibuat merupakan sistem informasi yang terintegrasi dengan modul lain sehingga dapat dibuktikan dengan adanya pertukaran data antar modul. Perancangan Modul Layanan memiliki tujuh proses utama didalamnya antara lain Manajemen Master Data, Perawatan, IGD, Penunjang, Rekam Medis Penjadwalan, dan Pelaporan. Rancangan dibuat dalam bentuk Pertukaran Data Antar Modul, DFD, Diagram Konteks, Diagram Berjenjang, DFD Level 0, PDM, dan GUI.

Daftar Pustaka

  • [1]    S. E. Hiererra and A. Pratama, “Perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem :

Registrasi Pasien ( Studi Kasus : Rs . Budi Lestari Bekasi ),” Konferensi Nasional Sistem dan Informatika 2011, 2011.

  • [2]    H. Mulyanarko, B. E. Purnama, and U. Surakarta, “Pembangunan Sistem Informasi

Billing Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pacitan Berbasis Web,” Teknologi Informasi dan Komunikasi, 2013.

  • [3]    Y. A. Nugraha Paturusi, I. M. Sukarsa, and I. G. Made Arya, “Hospital Information

Sharing based on Social Network Web,” International Journal of Computer Application, 2012.

  • [4]     R. Agusli, M. I. Hanafri, and H. Sari, “Rancang Bangun Sistem Informasi Klinik

Menggunakan VB.Net (Studi Kasus: PT. Surya Toto Indonesia),” Sisfotek Glob., pp. 10– 17, 2015.

  • [5]    E. Dayanti, “Sistem Informasi Data Kunjungan Pasien Dalam Meningkatkan Pelayanan

Kesehatan Masyarakat Pada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Munjul Kabupaten Majalengka,” Online ICT STMIK IKMI, pp. 4–14, 2012.

  • [6]    C. A. Fathia, “Sistem Informasi Rekam Medis Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan

Pelayanan Di Puskesmas Rancaekek,” Unikom, 2010.

  • [7]    Rika and M. Y. Ricky, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium Rumah

Sakit Kanker Dharmais dengan Menggunakan Metode Total Architecture Synthesis. 2008.

  • [8]    P. C. Brown, Implementing SOA: Total Architecture in Practice. Addison Wesley

Proffesional, 2008.

  • [9]    L. F. Wolper and J. J. Pena, Health Care Administration Principles and Practices.

Rocksville: Aspen Publishers, Inc, 1987.

  • [10]   E. K. Huffman, Health Information Management. Physicians’ Record Company, 1994.

  • [11]   H. Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 3rd ed. Yogyakarta: ANDI, 2008.

  • [12]   A. Kristanto, Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Gava Media, 2008.

  • [13]   Y. Yuliawan, M. J. D. Sunarto, and T. Soebijono, “Pengembangan Sistem Informasi

Pendataan Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Konferens Jawa Kawasan Timur Berbasis Web,” JSIKA, vol. 2, no. 2, p. 86, 2013.

174