Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Sarana Dan Prasarana
on
LONTAR KOMPUTER VOL. 6, NO. 2, AGUSTUS 2015
ISSN: 2088-1541
Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Sarana Dan Prasarana
A.A.Istri Alit Dwi Purnamaningrat1, I Made Sukarsa2, Ni Made Ika Marini Mandenni3 Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bali
e-mail: purnamaningrat@gmail.com1, sukarsa@ee.unud.ac.id2, ika_made@yahoo.com3
Abstrak
Kebutuhan terhadap informasi sarana dan prasarana rumah sakit yang akurat, lengkap dan relevan diperlukan oleh suatu rumah sakit, tetapi pada sistem yang sedang berjalan hal tersebut belum didapatkan secara optimal. Sistem yang berjalan di rumah sakit saat ini masih menggunakan sistem konvensional yaitu proses pencatatan masih dilakukan secara manual tanpa adanya sistem. Sistem yang masih konvensional ini menyebabkan kesulitan bagi karyawan untuk membuat laporan, pasien dan pengunjung dalam pencarian informasi mengenai sarana dan prasarana yang tersedia di Rumah Sakit Pendidikan. Sistem Informasi Sarana dan Prasarana yang dirancang membantu dalam proses pemberian informasi yang lebih mudah bagi karyawan, pasien dan pengunjung serta membantu dalam proses pelaporan. Tahapan pembuatan perancangan sistem dilakukan dengan metode TAS (Total Architecture Syntesis), yaitu penentuan initial scope, penentuan kebutuhan, penentuan bisnis proses, perancangan sistem dan evaluasi. Modul Sarana dan Prasarana memiliki proses pencatatan master data, proses manajemen inventory, proses manajemen cleaning room, proses manajemen aset dan proses pelaporan. Rancangan ini dapat dijadikan pedoman bagi programer dalam pembuatan Sistem Informasi Rumah Sakit yang Terintegrasi.
Kata kunci: Sistem Informasi, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, Sistem Informasi Sarana dan Prasarana, Total Architecture Syntesis.
Abstract
Information about infrastructure in hospitals must be accurate, complete and relevant, but the current system has not been optimally obtained. Now system in hospitals still use the conventional system. Conventional system was the process of storing data manually. These conventional systems make difficulties for employees to create reports, patients and visitors in search of information about the facilities and infrastructure was available at the Hospital. System Information Infrastructures designed to help in the process of providing information that was easier for employees, patients and visitors as well as assist in the reporting process. Stages of making the system design was conducted using TAS (Total Architecture syntesis), they are determination of initial scope, determination of needs, determination of business processes, system design and evaluation. Infrastructures module has a recording process of master data, inventory management processes, management cleaning room, the asset management and reporting processes. This design can be used as a guide for programmers in the manufacture of Hospital Information System Integrated.
Keywords: Information System, Hospital Management Information Systems, Information Systems Infrastructures, Hospital.
Kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap orang. Penanganan yang cepat akan mampu memberikan kepuasan dalam pelayanan dari rumah sakit. Pelayanan yang diberikan kepada pasien di Indonesia masih bisa dikatakan rendah. Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan sistem informasi yang sangat dibutuhkan dalam masa sekarang. Sistem informasi akan sangat membantu dalam proses penanganan pasien. Sistem yang masih
konvensional saat ini akan mengakibatkan lambatnya penanganan pasien dan proses pengolahan data yang kurang cepat dan belum terintegrasi [1].
Sistem yang dibutuhkanadalah sistem yang dapat mengolah data dari organisasi agar dapat diolah dengan baik, sistem tersebut dinamakan sistem informasi. Sistem informasi mengolah data yang pada awalnya kurang diperhatikan menjadi sebuah informasi yang penting dan berguna sebagai dasar pengambilan keputusan organisasi di masa yang akan datang. Teknologi yang berkembang sekarang menuntut perusahaan untuk mengembangkan sistem informasi berbasis komputer.
Rumah Sakit Pendidikan membutuhkan suatu perancangan sistem informasi yang terkomputerisasi agar dapat memenangkan persaingan dan dapat terus berkembang. Melihat hal tersebut maka timbul pemikiran untuk membuat Perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Pendidikan yang terdiri dari beberapa modul, salah satunya adalah modul sarana dan prasarana. Modul ini nantinya diharapkan mampu memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna sistem untuk membantu berjalannya kegiatan suatu rumah sakit khususnya dalam bidang penyediaan informasi mengenai sarana dan prasarana yang tersedia [2].
Penelitian ini menggunakan metode Total Architecture Syntesis (TAS) metode perancangan basis data. Metode TAS merupakan metode perancangan yang terbagi dalam beberapa tahap meliputi : Menentukan InitialScope (Defining the Initial Scope), Menentukan Kebutuhan (Defining the Requirements), Mendesain Arsitektur Proses Bisnis (Designing the Bussiness Process Architecture), Mendesain Arsitektur System (Designing the Systems Architecture), dan Mengevaluasi Arsitektur (Evaluating Architectures). Metode perancangan database dalam penelitian ini meliputi: perancangan basis data konseptual, logikal, dan fisikal [3].
Metode TAS diawali dengan Initial Scope kemudianPendefinisian Batasan Masalah, dilanjutkan dengan Penentuan Kebutuhan, kemudianPenentuan Bisnis Proses, dan Perancangan Sistem. Tahap terakhir adalah Evaluasi Sistem, jika rancangan sistem dianggap layak maka dibuatkan dokumen atau laporan dan proses berhenti, jika tidak maka diulang pada tahap penentuan bisnis proses.
Prinsip dasar dari Total Architecture Syntesisjika diterapkan pada perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Sarana dan Prasaranadimulai dari penentuan intial scope atau batasan permasalahan yang dibuat.Proses ini juga menentukan dengan pasti apa yang ingin dibuat dan sampai mana batasan permasalahan yang ingin dikerjakan. Proses selanjutnya dari perancangan metode TAS adalah menentukan kebutuhan. Kebutuhan dalam melakukan perancangan harus direncanakan sejak awal. Kebutuhan harus didefinisikan secara terperinci, dalam artian kebutuhan yang sangat kecil sekalipun harus dipersiapkan. Proses dilanjutkan dengan mendisain arsitektur bisnis proses. Proses selanjutnya adalah mendisain sistem.Disain sistem dapat digambarkan menggunakan DFD (Data Flow Diagram), Diagram Berjenjang, dan rancangan Database jika diperlukan. Proses terakhir adalah evaluasi rancangan yang telah dibuat [3].
Kajian Pustaka berisikan dasar teori yang menunjang dalam Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Sarana dan Prasarana.Kajian Pustaka yang menunjang dirancangnya sistem informasi ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
Sistem Informasi modul sarana dan prasarana di rumah sakit merupakan subsistem dari sistem informasi rumah sakit yang merupakan subsistem yang mencatat dan mengolah informasi mengenai sarana dan prasarana yang tersedia di rumah sakit.Sarana dan prasarana yang dimaksudkan meliputi penyediaan alat-alat kesehatan, penyediaan alat penunjang bagi pasien
dan tenaga medis, pergantian sarana dan prasarana dan informasi mengenai sarana dan prasarana untuk mempermudah pasien, pengunjung dan karyawan dalam mendapatkan informasi mengenai sarana dan prasarana[1].
Proses Manajemen Inventory adalah proses manajemen barang di gudang. Proses Manajemen Inventory dibagi menjadi beberapa subproses yaitu, Proses Penerimaan (Receiving) proses yang mencatat penerimaan barang di Bagian Gudang. Proses yang kedua adalah Proses Pembelian Barang (Purchasing) yang merupakan proses pemesanan atau order barang ke Supplier berdasarkan permintaan pembelian barang dari gudang atau Purchase Request (PR). Proses yang ketiga adalah Proses Gudang atau Penyimpanan (Store), proses ini merupakan proses yang mencakup transaksi Pemesanan Barang ke Gudang atau yang disebut dengan Store Request (SR) dibuat oleh Unit Pengguna. Data transaksi pemesanan barang tersebut kemudian diperiksa oleh Kepala Bagian Gudang, bila telah sesuai maka Kepala Gudang akan memberikan persetujuan (approval) terhadap transaksi pemesanan barang tersebut. Store Request (SR) yang telah disetujui kemudian diberikan kepada Staff Gudang sehingga dapat melakukan transaksi delivery atau transaksi pengeluaran barang dari gudang. Staff Gudang kemudian melihat barang di gudang, bila jumlah barang yang dipesan tidak mencukupi atau tidak ada stok maka akan dilakukan transaksi permintaan barang ke Bagian Pembelian atau Purchase Request (PR) [4].
Proses Manajemen Aset dilakukan dengan melakukan analisis terhadap data aset yang ada, kemudian melakukan inspeksi atas penugasan yang yang telah diberikan serta melakukan monitoring dan evaluasi tentang sumber daya dalam penggunaan aset. Proses Manajemen Aset dibagi menjadi beberapa subproses yaitu Proses Perencanaan Penyediaan Aset, Proses Pengadaan atau Penyediaan Aset, Proses Perawatan Aset Fisik, Proses Pelelangan dan Proses Penghapusan [4].
-
3.4 Data Flow Diagram
Perancangan Diagram Alir Data (DAD) atau dalam bahasa Inggris disebut Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi untuk menggambarkan alir dari data yang penggunaanya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. DFD juga bisa dikatakan sebagai suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan asal data dan tujuan data yang keluar dari sistem, tempat data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenalkan pada data tersebut. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional system kepada pemakai maupun pembuat program [5].
DFD diperlukan dalam merancang software aplikasi. Perangkat ini digunakan untuk menjelaskan software aplikasi sebagai jaringan kerja antar proses yang berhubungan satu sama lain. Diagram ini menunjukkan bagaimana aliran data dari suatu proses ke proses lain atau ke tempat penyimpanan data. DFD dibuat secara bertingkat, dimana suatu proses akan dijelaskan secara rinci pada DFD tingkat yang lebih tinggi [6]
Perancangan basis data diperlukan, agar diperoleh basis data yang efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian seperti menambah, mengubah atau menghapus data. Perancangan model konseptual akan menunjukkan entitas dan relasinya berdasarkan proses yang diinginkan oleh organisasi. Menentukan entitas dan relasinya dibutuhkan analisis data tentang informasi yang ada dalam spesifikasi di masa yang akan dating. Pendekatan model kenseptual dilakukan dengan menggunakan model data relasional. Model pendekatan konseptual dalam normalisasi database dibagi dua yaitu normalisasi data dan model keterhubungan antar entitas. Normalisasi
merupakan sebuah teknik dalam logikal desain sebuah basis data atau database, teknik pengelompokan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi) [7].
Hasil dan pembahasan berisi perancangan dan pembahasan dari Rancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit ModulSarana dan Prasarana.
Diagram konteks Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem Sarana dan Prasarana dapat dilihat seperti Gambar 1. Gambar 1 merupakan diagram konteks dari Subsistem Sarana dan Prasarana Rumah Sakit. Gambar tesebut mendeskripsikan bagaimana hubungan Sarana sarana dan prasarana dengan entitas yang berada dalam Sistem Informasi Rumah Sakit. Subsitem Sarana dan Prasarana memiliki 9 entitas yang saling berhubungan.
Gambar 1. Diagram Konteks Subsistem Sarpras
Penjelasan hubungan Subsistem Sarana dan Prasarana dengan entitas di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
1. Subsistem Sarana dan Prasarana dengan Entitas Staff Sarana dan Prasarana
Hubungan Subsistem Sarana dan Prasarana dengan Staff Sarana dan Prasarana. Staff Sarana dan Prasarana memasukkan Draft PR, Draft PO, Draft RTA, Draft Spoil, Draft Stok
Opname, Draft Penyediaan Aset, Draft Perawatan Aset, Draft Penghapusan Aset. Subsistem Sarana dan Prasarana memberikan kembalian berupa informasi barang minimum, PR, Data RTP, Data Perawatan Aset, DO.
-
2. Subsistem Sarana dan Prasarana dengan Entitas Unit Pengguna
Hubungan Subsistem Sarana dan Prasarana dengan Unit Pengguna adalah Unit Pengguna mengirim Isian SR, Data Perencanaan Aset, Data Perawatan Aset, kemudian Subsistem Sarana dan Prasarana memberikan kembalian berupa DR Unit, Data Penyediaan Aset, Data Perawatan Aset.
-
3. Subsistem Sarana dan Prasarana dengan Entitas Supplier
Hubungan Subsistem Sarana dan Prasarana dengan entitas Supplier adalah Staff Sarana dan Prasarana akan memesan kebutuhan berupa sarana yang dibutuhkan kepada Entitas Supplier berupa PO. Retur Aktif juga dilakukan ke Supplier jika barang yang diterima tidak sesuai dengan PO yang telah dilakukan.
-
4. Subsistem Sarana dan Prasarana dengan Entitas Kepala Bagian Sarana dan Prasarana Hubungan Subsitem Sarana dan Prasarana dengan entitas Kepala Bagian Sarana dan Prasarana adalah Entitas Kepala Bagian Sarana dan Prasarana menerima Draft DR Unit, Draft PR, DraftPO, Draft RTA, Draft Spoil, Draft Stok Opname, Draft Perencanaan,
DraftPenyediaan, Draft Penghapusan, kemudian Kepala Bagian Sarana dan Prasarana memberikan memberikan kembalian berupa Persetujuan DR, Persetujuan PR, Persetujuan PO, Persetujuan RTA, Persetujuan Spoil, Persetujuan StokOpname, Persetujuan
Perencanaan, Persetujuan Penyediaan, Persetujuan Perawatan, Persetujuan Penghapusan.
-
5. Subsistem Sarana dan Prasarana dengan Bagian AP
Hubungan Subsistem Sarana dan Prasarana dengan Entitas AP adalah Entitas AP menerima Draft PO, Penyediaan, Perawatan, Report RR, Spoil, RTP, RTA, Stok Opname, kemudian Entitas AP akan memberikan kembalian berupa Persetujuan PO, Penyediaan, Perawatan.
-
6. Subsistem Sarana dan Prasarana dengan Bagian AR
Hubungan Subsistem Sarana dan Prasarana dengan Entitas AR adalah Entitas AR menerima Draft Penghapusan, kemudian memberikan kembalian berupa Persetujuan Penghapusan.
-
7. Subsistem Sarana dan Prasarana dengan Modul FO
Hubungan Subsistem Sarana dan Prasarana dengan Modul FO adalah Modul Layanan meminta Data Status Kamar dan Data Status Ruangan kemudian Subsistem Sarana dan Prasarana memeri kembalian berupa Data Status Kamar dan Data Status Ruangan sudah siap dipergunakan atau belum.
-
8. Subsistem Sarana dan Prasarana dengan Housekeeping
Hubungan Subsistem Sarana dan Prasarana dengan Entitas Housekeeping adalah Entitas Housekeeping menerima Data Status Kamar yang harus dibersihkan, kemudian Housekeeping memberikan kebalian berupa Data Cleaning.
-
9. Subsistem Sarana dan Prasarana dengan Entitas Direktur Utama
Hubungan Susbsistem Sarana dan Prasarana denganDirektur Utama adalah Entitas Direktur Utama menerima laporan atas kegiatan yang dilakukan di Modul Sarana dan Prasarana.
Data Flow Diagram adalah suatu diagram yang menggunakan notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. Data flow diagram atau diagram alur data dari Subsistem Sarana dan
Prasarana dari Sistem Informasi Rumah Sakit dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 merupakan overview diagram dari Subsistem Sarana dan Prasarana Rumah Sakit. Subsistem ini dibagi menjadi 4 proses yaitu, Proses Pencatatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit, Proses Manajemen Inventory, Proses Manajemen Aset dan Proses Pelaporan.
Tanah
--—--M SP1
SP2
Data Gedung Gedung
Gedung H

SP3
Ruangan- *| SP4
fRuanganW SP5
Kamar
Kelas
fKelas
Aset
SP6
SP7
SP8
SP9
Data Sal
Data Tanah

Tanah
Data barangJenis jenis
Data Supplier
Data Unit
Konversi konvers
Konversi
Barang
Data Barang
Sal
Data Ruangan Ruangan
Data fRuangan fRuangan
Data Kamar Kamar
Data Kelas Kelas
Data fKelas fKelas
Data Aset Aset
SP10 Data asetJenis
asetJenis asetJenis
Housekeeping

Data Cleaning
Data Aset, Data Tanah, Data Gedung
Data
Informasi
Data

Data reg Keluar
Status kamar
No kamar, Nama Ruangan
Status kamar
3.1
Manajemen
Master Data
3.3
Manajemen
Cleaning Room
Data Cleaning, update status
Info Cleaning
Data
Aset
SP39
Perencanaan
SP34
detPerencanaan SP35
Penyediaan■*- SP36
detPenyediaan• SP37
Penerimaan-►I SP38
detpenerimaan- SP39
PemeliharaanH
SP40
detPemeliharaan SP41
Penyusutan
SP42
Supplier
Informasi
Data Aset
Data
Perencana
Data
detPer enca
Data Penyediaan
detPenyusutan
SP43
Penghapusan►T
SP44
detPenghapusan SP15
—Pelelangan+∣ SP46
detPelelangan
SP47

Data Tanah, Gedung, Sal, Ruangan, Kamar, Kelas, Aset, Vendor, Barang, Unit Konversi, Supplier
Draft Penyediaan, Draft Pemeliharaan, Lapor an Penerimaan, Lapor an Pemeliharaan
Aset
Perencanaan
detPerencanaan
■an
Penyediaan
detPenyediaan detPenyediaan
Data Penerim
Data detPeneri
Data
Pemelihara Data
Penerimaan
I detPenerimaan
Pemeliharaan
detPemaetliaharadetPemeliharaan
Data Penyusutan
Penyusutan
yData
detPen detPenyusutan
detPenyusutan
Data Penghapu
Penghapusan
Persetujuan PO
Draft PO, RR Report, Spoil Report, RTA Report, RTP Report, Stok Opname Report
Barang
SP12
Data Barang
Barang
Data Barang, Data barangJenis, Data Unit Konvers
Informsi Tanah, Gedung, Sal, Ruangan, Kamar, Kelas, Aset, Vendor, Barang, Unit Konversi, Supplier

Staff Sarpras
PO aset
Manajemen Aset
Info Stok Minimum, Info Barang, PR, DO
Data Barang, Data Supplier, Data Unit Konversi
Data Sarana dan Prasarana, Draft PR, Dratft PO, Data RR, Data RTA, Data RTP, Data Spoil, Data Stok Opname
isian Perencanaan, Isian Pemeliharaan
3.2
Manajemen Inventory
PO, RTA
N
DR
Informasi
DO aset
Supplier
Draft Penghapusan, Draft Pelelangan, Laporan O1
Penyusutan
Persetujuan Penghapusan, Persetujuan Pelelangan
AR
Isian SR, Draft RTP
DR Report
K
Unit Pengguna
Data Manajemen Aset
DO, Konfirmasi RTA
Supplier
Data
PR
PO
R
Persetujuan DR, Persetuju an PR
Draft DR, Draft PR, Tembusan
Draft PO
detR
M
Kepala Sarpras
Pelaporan Manajemen Inventory
Penyediaan Aset, Pemeliharaan aset
Draft Penyediaan, Draft Pemeliharaan, Draft Penghapu san, Draft Pelelangan, Laporan Penerimaan, Laporan Penyusutan
3.3
Pelaporan
Persetujuan Penyediaan, Persetujuan
Pemeliharaan, Persetujuan Penghapusan, Persetujuan Pelelangan
♦| SP16
Data SR
S
Data detSr
Data Dr
Data detDr
Data Pr
Data detPr
Data Po
Data detPo
Data Rcv
detSr
DR
detD
PR
detPR
PO
detPo
Rcv
Data detRcv detRcv
detOp name ’ SP27
Data Opname Opn am
RTA
RTP
detRTP
Spoil
detSpoil
Laporan M an ajemen Inventory, Laporan Manajemen Aset
Direktur Utama
„ SP28
*1 SP30
Data detOpname detOpname
Data Rta
RTA
Data detRta detRTA
Data Rtp
RTP
Data detPengha Data
Pelelanga Data
Pelelanga
detPenghapusan
Pelelangan
detPelelangan
Data Manajemen Aset
Gambar 2. DFD Level 0 Subsistem Sarana dan Prasranana
SP31 Data detRtp
SP32 Data Spoil
SP33 Data detSpoil
detRTP
Spoil
detSpoil

-
1. Proses Master Data Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Proses Master Data ini merupakan proses memasukkan data sarana dan prasarana yang terdapat di rumah sakit ke dalam database. Proses ini akan memudahkan dalam penyediaan informasi sarana dan prasarana rumah sakit. Sarana dan prasarana yang dicatat dalam proses ini meliputi Data Gedung, Data Kamar, Data Kelas, Data Aset, Data Ruangan, dan Data Sal. Proses ini dilakukan oleh Staff Sarana dan Prasarana yang bertugas mendata dan memasukkan data sarana dan prasarana rumah sakit.
-
2. Proses Manajemen Inventory
Proses Manajemen Inventory merupakan proses pengolahan barang di rumah sakit meliputi tiga proses utama yaitu Proses Store (Penyimpanan), Proses Purchasing (Penyediaan) dan Proses Receiving (Penerimaan). Proses ini akan melibatkan entitas Staff Sarana dan Prasarana, Unit Pengguna, Kepala Bagian Sarana dan Prasarana, Bagian Keuangan (AP) dan Supplier.
-
3. Proses Manajemen Cleaning Room
Proses Manajemen Kamar merupakan proses untuk mengatur dan memepersiapkan kamar pasien yang akan digunakan oleh Bagian Layanan. Proses ini melibatkan entitas Modul FO dan Bagian Housekeeping.
-
4. Proses Manajemen Aset
Proses Manajemen Aset merupakan proses yang berfungsi untuk memanajemen aset yang bernilai di rumah sakit. Proses Manajemen Aset meliputi Proses Perawatan, Proses Penghapusan, dan Proses Pelelangan. Proses ini melibatkan entitas Staff Sarana dan Prasarana serta Bagian Keuangan (AR).
-
5. Proses Pelaporan
Proses Pelaporan merupakan proses pengiriman laporan ke kepala bagian sarana dan prasarana yang akan diteruskan ke Direktur Rumah Sakit. Pelaporan ini berguna untuk memberikan laporan hasil kerja dari departemen sarana dan prasarana. Proses ini dibagi menjadi dua proses yaitu, proses pembuatan laporan keseluruhan sarana dan prasarana dan proses pengiriman laporan ke manajemen.
Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.Rancangan database berikut ini menjelaskan bagaimana hubungan antar field dalam Sistem Sarana dan Prasarana Rumah Sakit.
Gambar 3. Merupakan gambar rancangan database yang telah dibuat menjelaskan bagaimana hubungan antar field dalam Sistem Sarana dan Prasarana Rumah Sakit. Rancangan ini juga telah dirancang terintegrasi dengan database di Subsistem lain yang memiliki keterhubungan dengan Subsistem Sarana dan Prasarana.
PK
FK1
PK
FK1
FK2
tb_cleaning
cleaning_id
kamar_id ruangan_id pegawai_id waktu_clea ning biaya
status
tb_gedung
gedung_id
tb_kamar


tb_tanah
tanah_id
akun_kode l_tanah_seluruhnya l_tanah_bangunan harga_permeter sumber_dana status_tanah
tanah_id gedung_nama akun_kode l_gedung jmlah_lantai no_IMB tgl_izin tgl_dibangun
biaya
status_gedung
tb_asetJenis
PK
asetJenis_id
PK
PK
FK1
tb_ruanga n
ruangan_id
gedung_id ruangan_nama
akun_kode l_ruangan ruangan_kondisi ruangan_status
tb_fRuangan
PK
PK
FK1
FK2
kamar id
sal_id kelas_id kamar_no l_kamar status_kamar
tb_sr
tb_pemeliharaan
PK

user_id akun_kode
tgl
status
pemeliharaan id

nama_jenis status_jenis
FK1
FK2
FK3
PK
tb_detPemeliharaan
FK1
PK
FK1
FK2
FK3
tb_perencanaan
id
detPemeliharaan_id
pemeliharaan_id aset_id
gedung_id pegawai_id jumlah
biaya status
tb_detPerencanaan
PK
detP
id
fRuangan_id
ruangan_id barang_id aset_id
jumlah kondisi status_fasilitas
z: tb_aset
aset_nama akun_kode aset_kepemilikan aset_merk aset_tipe
—
kondisi aset_harga tgl_msk tgl_keluar jumlah status_aset
tb_detPenyediaan
PK

user_id
perencanaan_tgl perencanaan_status
FK1
FK2
perencanaan_id unit_kerja_id aset_id tahun_anggaran jumlah
FK1
FK2
FK3
FK4
PK
tb_penyediaan

user_id
penyediaan_tgl penyediaan_status
penyediaan_id

PK
gedung_id
status_sal
tb_fKelas
fKelas_id
detPenyediaan_id
penyediaan_id perencanaan_id aset_id vendor_id harga jumlah

vendor_id
vendor_nama vendor_alamat vendor_tlp status_vendor
tb_vendor

FK1
FK2
FK3
kelas_id barang_id aset_id jumlah kondisi status_fKelas
tb_detPenghapusan
PK
FK1
FK2
FK3
FK4
penghapusan_id aset_id gedung_id sal_id jumlah keterangan
detPenghapusan_id

penghapusan_id
user_id akun_kode
tgl
status
PK
FK1
FK2
detPenerimaan_id
rcvA_id aset_id jumlah_order jumlah_rcvA jumlah_sisa harga

rcvA_id
user_id
akun_kode penerimaan_tgl penerimaan_status

kelas id
kelas_nama jumlah_bed status_kelas
tb_kelas
tb_detSr
PK
detSr_id
barangJenis id

tb_penghapusan
tb_detPelelangan
PK
FK1
FK2
FK3
detPelelangan_id
pelelangan_id aset_id
tanah_id jumlah harga_pelelangan
tb_pelelangan
PK

akun_id tgl status
pelelangan_id
FK1
FK2
FK3
PK
FK1
FK2
FK3
FK4
sr_id barang_id unit_konversi_id jumlah
PK

user_id unit_kerja_id
sr_tgl

tb_detPr
detPr_id
pr_id barang_id supplier_id unit_konversi_id
jumlah_pr harga

tb_pr
pr_id
user_id pr_tgl approve status
stok stok_min tgl_masuk tgl_keluar status_bara


tb_dr
dr_id
user_id
sr_id akun_kode status

tb_spoil
spoil_id
user_id akun_kode tgl_spoil status
tb_unit_konversi
PK
FK1
PK
FK3
tb_barang
barang_id
unit_konversi_
FK1
FK2
PK
FK1

PK
tb_detRcv
tb_detOpname
detSpoil_id
detRta_id
FK1
FK2
FK3
spoil_id barang_id rcv_id harga jmlah_spoil
tb_detPo
tb_supplier
PK
detPo_id
supplier_id
PK
PK
detRcv_id
FK1
FK2
FK3
FK4
FK1
FK2
FK1
FK2
FK3
FK4
supplier_nama supplier_alamat supplier_tlp
rcv_id
barang_id satuan_konvers konversi
po_id detPr_id barang_id unit_konver jumlah harga diskon

tb_po
po_id
user_id
supplier_id po_tgl status
detDr
dr_id barang_id unit_konversi_id jumlah

Gambar 3. Perancangan Database Subsistem Sarana dan Prasrana
tb_opname
PK

user_id opname_tgl status
tb_detSpoil
detOpname_id
FK1
FK2
FK3
opname_id barang_id jumlah_sistem jumlah_real selisih
unit_konversi_id

tb_rtp
rtp_id
user_id unit_kerja_id akun_kode rtp_tgl rtp_status





tb_detRta
PK
FK1
FK3
FK2
tb_detRtp
detRtp_id
rtp_id
unit_konversi_id keterangan barang_id
FK3

PK
harga_beli jumlah_po jumlah_rcv jumlah_sisa unit_konversi_id
rta_id barang_id rcv_id
unit_konversi_id jumlah_retur keterangan

user_id akun_kode po_id supplier_id tgl_po tgl_rcv

tb rta
user_id akun_kode supplier_id tgl_retur status
-
4.4 Desain User Interface
Desain User Interface dari Sistem Informasi Sarana dan Prasarana Rumah Sakit dibuat untuk membantu pengguna dalam menggunakan sistem. Tampilan Form Login pada User dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Tampilan Form Login
Tampilan Form Home Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Sarana dan Prasarana dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5.Tampilan Home
User yang masuk ke dalam sistem dengan hak akses Admin dapat melihat tampilan Home SIMSAR Admin berbeda dari hak akses user biasa.
Sistem Informasi Manajemen Sarana dan Prasarana ini dibuat dengan mengacu pada Sistem Sarana dan Prasarana umum yang disesuaikan dengan alur proses manajemen sarana dan prasarana di rumah sakit. Sistem yang dirancang dapat melakukan proses pada manajemen gudang dan manajemen aset serta pemberian informasi lengkap mengenai sarana dan prasarana.Sistem dapat melakukan transaksi gudang seperti transaksi pemesanan barang ke gudang atauStore Request (SR), transaksi pengeluaran barang atau Delivery Request (DR), PurchaseRequest, Purchase Order (PO), Spoil, Retur dan Stock Opname danmenyimpan data secara terstruktur dan dapatditampilkan sesuai keperluan.Sistem dapat melakukan proses
manajemen aset seperti pencatatan aset tetap di perusahaan, perawatan aset, serta penghapusan aset.Sistem yang dibuat berhasil memberikan solusi dan mengatasi permasalahan yang menjadi kekurangan jika Sistem Informasi Sarana dan Prasarana umum diterapkan di Rumah Sakit PTN Unud.
Daftar Pustaka
-
[1] Rustiyanto E, “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang Terintegrasi”, Edisi Revisi, Yogyakarta, Gosyen Publishing, 2011.
-
[2] Irfan Dwi, “Sistem Informasi Rumah Sakit Studi Kasus Dr. Ak. Gani Palembang”, Jurnal,Teknologi dan Informatika (TEKNOMATIKA).Palembang, 2007.
-
[3] Michael, “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium Rumah Sakit Kanker Dharmais”, Skripsi, Universitas Bina Nusantara, 2005.
-
[4] Eka Juniantara I Gede, “Rancang BangunSistem Informasi Manajemen Inventory pada Perusahaan Inflight Catering Service – StudiKasus di PT. Jasapura Angkasa Boga”, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro UniversitasUdayana,2007.
-
[5] Jogiyanto HM, “Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis”, Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
-
[6] Kadir. A, “Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data”, Andi Offset, Yogyakarta, 1999.
-
[7] Martin Smits, “Developments in Hospital Management and Information Systems.Proceedings of the 32nd Hawaii International Conference on System Sciences”, Jurnal, Hawai,1999.
83
Discussion and feedback