Penilaian efektivitas Lapangan Lumintang sebagai ruang terbuka publik di Kota Denpasar
on
JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP
ISSN: 2442-5508
VOL. 7, NO. 1, APRIL 2021
Penilaian Efektivitas Lapangan Lumintang Sebagai Ruang Terbuka Publik Di Kota Denpasar
I Gusti Ayu Feby Purnami Dewi1, Cokorda Gede Alit Semarajaya1*, Ida Ayu Mayun2
-
1. Prodi Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Jl. P.B. Sudirman, Denpasar, Indonesia
-
2. Prodi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Jl. P.B. Sudirman, Denpasar, Indonesia
*E-mail: [email protected]
Abstract
Assessment Of The Effectiveness Of The Lumintang Field As A Public Open Space In Denpasar City. Lumintang Field is one of the artificial landscapes in the form of public open space with its main function as a ceremonial field. At present, the field also has an additional function as a place for sports, recreations and educations, its evidenced by the construction of various facilities to support community activities. Although it has been improved, this field still has problems, such as the number of visitors stepping on low plants when entering the field, so that access to the field that is not functioning properly and the absence of a parking lot makes visitors park carelessly. The purpose of this study is to assess the effectiveness of Lumintang Field as a public open space in Denpasar City. The method used is a survey method with data collection techniques are observation, questionnaire distribution, interviews, and literature study, with data analysis such as Lumintang Field facilities analysis and analysis of public space effectiveness. The results revealed that the existence of Lumintang Field as a public open space in Denpasar City was quite effective with a value of 2.0. The participation of visitors is needed to participate in maintaining the cleanliness and preservation of Lumintang Field, and the management can make the results of the research as a reference in the future improvement of the field area.
Keywords: Effectiveness, public space, lumintang field, denpasar city.
-
1. Pendahuluan
Ruang publik sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan suatu kota memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas suatu kota, karena mampu dijadikan sebagai tempat interaksi antar masyarakat, meningkatkan estetika kota, sebagai upaya dalam penghijauan kawasan kota (Iswari & Nurini, 2014). Ruang publik juga dapat berfungsi untuk meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan serta fungsi ekonomi (Rahmiati, 2017). Ruang publik adalah ruang yang dapat menampung kegiatan masyarakat, untuk berkumpul dan melakukan berbagai aktivitas secara bebas baik secara individu ataupun kelompok, yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang baik (Porajouw, 2017). Bagi masyarakat perkotaan, ruang publik sudah menjadi sebuah kebutuhan. Salah satu ruang terbuka publik yang dikunjungi oleh masyarakat adalah Lapangan Lumintang yang terletak di Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Provinsi Bali, yang memiliki fungsi utama sebagai lapangan tempat upacara. Selain fungsi utama, lapangan ini juga memiliki fungsi tambahan yaitu sebagai tempat untuk berolahraga, berekreasi, dan sebagai tempat edukasi. Berbagai upaya perbaikan telah dilakukan sejak tahun 2018, namun masih terdapat permasalahan, seperti masih terdapat pengunjung yang menginjak tanaman rendah saat hendak memasuki lapangan sehingga akses lapangan belum berfungsi dengan baik. Hal ini menyebabkan sirkulasi pada Lapangan Lumintang menjadi tidak beraturan dan banyak tanaman yang mati karena terinjak oleh pengunjung. Ketiadaan lahan parkir, menyebabkan pengunjung lapangan parkir di tepi jalan. Prilaku tersebut sudah menjadi kebiasaan di kalangan pengunjung sehingga dapat mengganggu lalu lintas.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, semakin banyak pengunjung yang datang dan memanfaatkan fasilitas-fasilitas tersebut. Sehingga dengan alasan tersebut, peneliti merasa perlu untuk meneliti efektivitas Lapangan Lumintang sebagai ruang terbuka publik di Kota Denpasar guna memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi.
-
2. Metode Penelitian
-
2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
-
Penelitian mengenai penilaian efektivitas ruang terbuka publik di Kota Denpasar ini telah dilakukan di Lapangan Lumintang dengan luas tapak mencapai 1,7 hektar yang berlokasi di Jalan Mataram, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Provinsi Bali. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan, dimulai dari September 2019 sampai Februari 2020, dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Lokasi Penelitian (Google Earth Pro, 2019)
-
2.2 Alat dan Bahan
Alat - alat yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian berupa kamera, laptop, dan perangkat lunak (Google Earth Pro, Microsoft Word 2010, Microsoft Excel 2010), serta bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembaran kuesioner.
-
2.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat melalui pengamatan secara langsung di lapangan dengan melakukan observasi, tanya jawab dengan narasumber yaitu Kepala Bidang Pertamanan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Pemerintah Kota Denpasar (Perkim), dan menyebarkan kuesioner sebanyak 50 kuesioner, dilakukan dengan menyebarkan kepada responden dengan usia minimal 17 tahun, dengan waktu pengambilan hari Senin-Jumat pukul 17.00-18.00 WITA, dan hari Sabtu dan Minggu pukul. 17.00-19.00 WITA. Adapun yang dimaksud data sekunder yaitu pengumpulan data yang didapat melalui studi pustaka dari buku, jurnal, skripsi, dan media internet yang memiliki keterkaitan dengan objek penelitian.
-
2.4 Analisis Data
Data hasil penelitian yang telah dikumpulkan kemudian dihitung menggunakan perhitungan Skala Likert, dengan menilai indikator penilaian, yaitu karakteristik kondisi fisik dan faktor efektivitas ruang publik,
dan memberikan nilai sesuai dengan kriteria dan bobot yang telah disediakan, seperti uraian berikut (Sugiyono, 2010):
-
a. Baik = 3
-
b. Cukup Baik = 2
-
c. Buruk = 1
Tabulasi digunakan untuk mengolah hasil data kuesioner dalam bentuk persentase (%). Menurut (Sudjana, 2005), perhitungan tabulasi digunakan dalam menghitung frekuensi pilihan responden (f) dibandingkan dengan total responden yang dihitung (N) dikalikan 100%. Perhitungan tersebut dapat dijabarkan dengan rumus:
P = f/N x 100% ...... ....(1)
Keterangan:
P = Persentase
f = Frekuensi
N = ∑Total Responden
Penilaian efektivitas dilakukan dengan membagi nilai total indikator yang telah dibobotkan dengan jumlah indikator penilaian, dapat dilihat pada Tabel 3 (Porajouw, 2017).
-
X = Nilai Total (2)
Total Indikator
Keterangan :
X = Nilai efektivitas
Untuk menentukan tingkat efektivitas Lapangan Lumintang, perlu menghitung jarak interval, agar mengetahui seberapa besar efektivitas lapangan dengan rumus:
Jarak interval = Nilai tertinggi – Nilai terendah (3) Jumlah kelas = 2 = 0,7 3
Sehingga :
-
2,4 – 3 = Efektif
-
1,7 – ≥2,3 = Cukup Efektif
-
1 – ≥1,6 = Tidak Efektif
-
2.5 Batasan Penelitian
Penelitian ini terbatas untuk menilai efektivitas Lapangan Lumintang di Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Provinsi Bali, sebatas Lapangan Lumintang dengan luas tapak 1,7 hektar, dan dinilai berdasarkan karakteristik kondisi fisik Lapangan Lumintang dan faktor efektivitas ruang publik.
Denpasar adalah ibu kota Provinsi Bali dengan luas wilayah mencapai 127,78 km² (2,27%). Secara administrasi, Kota Denpasar terbagi menjadi 4 wilayah kecamatan dengan 27 desa dan 16 kelurahan. Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Denpasar Selatan dengan wilayah terluas sebesar 49,99 km² (39,12 %), kemudian Kecamatan Denpasar Utara dengan luas 31,12 km² (24,35 %), dan Kecamatan Denpasar Barat dengan luas mencapai 24,13 km² (18,88 %). Kecamatan dengan luas terkecil adalah Kecamatan Denpasar Timur dengan luas 22,54 km² (17,64 %). Secara geografis, Kota Denpasar berada diantara 08º35’31” – 08º44’49” Lintang Selatan dan 115º10’23” – 115º16’27” Bujur Timur (Mantra, 2016). Adapun letak geografis
Lapangan Lumintang berada pada 08º35’31” – 08º44’49” Lintang Selatan dan 115º12’09” – 115º14’39” Bujur Timur. Tanpa menghilangkan fungsi utama dari Lapangan Lumintang, saat ini lapangan menyediakan berbagai fasilitas pelengkap lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh pengunjung lapangan dalam beraktivitas. Lapangan Lumintang termasuk ke dalam kelompok taman lapangan. Lapangan Lumintang berada pada tempat yang strategis, karena berada di pinggir jalan utama dan dikelilingi oleh gedung sekolah. Seperti di sebelah utara lapangan adalah Jl. Gatot Subroto Tengah yang merupakan jalan utama dan Taman Kota Denpasar, sebelah timur berbatasan langsung dengan sungai Tagtag, sebelah selatan dan barat lapangan berbatasan dengan Jalan Mataram.
Lapangan Lumintang merupakan kawasan ruang terbuka publik yang terletak di pusat Kota Denpasar dan pembangunannya diperuntukkan sebagai lapangan upacara. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Bidang Pertamanan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Pemerintah Kota Denpasar (2019), menyatakan bahwa upaya pembangunan kawasan lapangan ini adalah salah satu cara untuk mempercantik wajah kota, dan sebagai peningkatan kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Denpasar.
Sebagai ruang terbuka publik yang tersedia di Kota Denpasar, dalam pengelolaan terhadap seluruh fasilitas yang disediakan di lapangan ini dikelola oleh Dinas Perkim. Sebagai pihak pengelola, Dinas Perkim mengerahkan sebanyak 2 - 4 pekerja untuk bertugas di lapangan setiap harinya. Sistem pembagian tugas yang dilakukan yaitu 2 orang ditugaskan pagi hari dari pukul 08.00 – 12.00 WITA, kemudian akan dilakukan pergantian shift pada siang hari sebanyak 2 pekerja dari pukul 13.00 – 16.00 WITA. Pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja di lapangan mencakup pemeliharaan seluruh fasilitas yang tersedia. Pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja saat bertugas di lapangan adalah melakukan pengecekan secara berkala terhadap fasilitas yang tersedia di lapangan, melakukan penyiraman, pemangkasan secara tidak tetap (pagi atau sore hari), dan membersihkan seluruh kawasan lapangan. Apabila terdapat fasilitas dalam kondisi rusak ringan, pekerja akan segera melakukan tindakan perbaikan. Hal tersebut dilakukan agar pengunjung dapat merasa aman dan nyaman saat beraktivitas.
-
3.3 Fasilitas pada Lapangan Lumintang
Fasilitas yang disediakan guna mendukung fungsi-fungsi utama, yaitu sebagai tempat berolahraga, berekreasi, dan beredukasi dengan disediakannya fasilitas jogging track, extreme park, dan taman lalu lintas. Selain fasilitas tersebut juga disediakan fasilitas penunjang lapangan lainnya seperti toilet umum, bangku taman, gazebo, tempat sampah, lampu/penerangan, penanda/petunjuk, dan trotoar. Pada lapangan juga disediakan vegetasi dengan berbagai jenis berupa tanaman merambat, penutup tanah, semak, perdu, dan pohon.
Lapangan rumput merupakan fasilitas utama yang disediakan di Lapangan Lumintang yang difungsikan sebagai tempat upacara dan tempat beraktivitas bagi pengunjung lapangan. Fasilitas ini digunakan sebagai tempat upacara yang diadakan oleh Pemerintah Kota Denpasar pada hari - hari nasional maupun hari penting lainnya. Sedangkan lapangan dapat digunakan oleh pengunjung ketika tidak digunakan untuk upacara, sebagai tempat untuk beraktivitas. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung adalah bermain layangan, berolahraga, dan duduk santai di lapangan, dimana pengunjung yang menggunakan lapangan ini didominasi oleh anak-anak sekolah dari berbagai jenjang pendidikan yaitu, SMA/SMK, SMP, dan SD untuk berolahraga pada sore hari, dilihat pada Gambar 2
Gambar 2. (a) Posisi lapangan rumput pada tapak dan (b) Keadaan fasilitas lapangan rumput
Taman Lalu Lintas atau Children’s Traffic Park adalah salah satu fasilitas tambahan yang diresmikan pada Februari 2015. Pembangunan fasilitas ini bermula karena tingginya persentase korban kecelakaan lalu lintas di ruas jalan Kota Denpasar. Fasilitas ini dibuat menyerupai miniatur lalu lintas pada umumnya serta terdapat rambu lalu lintas dan halte pemberhentian bus yang terhubung langsung dengan akses masuk lapangan sebelah selatan. Adapun tujuan pembangunan fasilitas Taman Lalu Lintas diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya anak-anak sebagai sarana edukasi mengenai keselamatan lalu lintas dan memahami arti dan fungsi rambu-rambu lalu lintas, dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Fasilitas Taman Lalu Lintas (a) Posisi fasilitas pada tapak, (b) Taman Lalu Lintas bagian utara dan (c) Taman Lalu Lintas bagian selatan
Extreme park adalah salah satu fasilitas tambahan yang disediakan oleh Pemerintah Kota Denpasar yang diresmikan pada Januari 2018. Adapun tujuan dibangunnya fasilitas ini adalah sebagai wadah dalam menyalurkan bakat, dimana sasarannya adalah anak-anak muda pecinta olahraga ekstrim seperti inline skate, skateboard, dan BMX. Kegiatan olahraga yang mayoritas dilakukan adalah bermain skateboard. Untuk inline skate dan BMX, anak-anak cenderung menggunakan jalur jogging track, dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. (a) Posisi fasilitas pada tapak, (b) Aktivitas anak-anak bermain inline skate, dan (c) Remaja bermain skateboard
Jogging track adalah salah satu fasilitas yang telah dilakukan penataan ulang dan pengerjaannya rampung pada tahun 2018. Adapun tujuan dibangunnya jogging track adalah digunakan oleh pengunjung lapangan untuk jogging, jalan santai, dan jalan cepat. Namun berdasarkan pengamatan penulis, aktivitas yang sering dilakukan oleh pengunjung lapangan adalah jogging, bersepeda, dan bermain inline skate, sehingga hal tersebut dapat mengganggu pengunjung lainnya. Meskipun telah dilakukan perbaikan, masih terdapat beberapa material jogging track yang rusak, sehingga dapat mengganggu pengunjung beraktivitas, dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Fasilitas Jogging Track (a) Pososo Jogging track pada tapak(b) Aktivitas menyimpang pengunjung dan (c) Material Jogging Track retak
Lapangan Lumintang memiliki satu unit toilet umum sebagai fasilitas penunjang yang disediakan bagi pengunjung lapangan. Kondisi toilet berdebu namun atribut toilet yang disediakan lengkap, terdiri dari wastafel, sabun cuci tangan, pengering tangan, jet spray, dan penerangan toilet. Meskipun sudah dilengkapi fasilitas yang sesuai dengan standar toilet pada umumnya, toilet ini tidak memiliki penanda toilet sehingga menimbulkan ketidaktahuan pengunjung akan keberadaan toilet tersebut, dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Fasilitas Toilet Umum di Lapangan Lumintang (a) Posisi fasilitas pada tapak dan (b) Keadaan Toilet Umum yang tersedia
Bangku taman merupakan fasilitas penunjang lainnya yang disediakan oleh pengelola lapangan yang difungsikan sebagai tempat bagi masyarakat untuk duduk. Lapangan Lumintang hanya menyediakan tiga buah bangku taman yang terbuat dari kayu dengan menggunakan besi sebagai penyangganya namun jarak antar bangku sangat dekat. Lokasi peletakkan bangku taman yang berdekatan dengan tempat pembuangan sampah dapat mengganggu pengunjung karena aroma tempat pembuangan sampah yang tidak sedap, dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. (a) Posisi bangku taman pada tapak dan (b) Aktivitas pengunjung di bangku taman
Pada lapangan terdapat lampu yang digunakan pejalan kaki dan lampu untuk fasilitas lapangan. Lampu untuk pejalan kaki digunakan untuk menerangi pengunjung yang sedang melintas saat malam hari, sedangkan lampu untuk fasilitas lapangan adalah lampu yang disediakan untuk menerangi fasilitas yang ada di lapangan saat malam hari. Adapun fasilitas yang dilengkapi oleh lampu/penerangan adalah taman lalu lintas, extreme park, dan jalur sepanjang jogging track. Berdasarkan pengamatan penulis, kondisi lampu-lampu tersebut dalam keadaan baik meskipun masih terdapat beberapa lampu yang mati, dan di bagian utara lapangan sedikit gelap jika dibandingkan dengan bagian selatan lapangan. Hal tersebut disebabkan karena bagian selatan adalah lokasi dari extreme park dan taman lalu lintas yang sampai malam hari masih dikunjungi, dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. (a) Posisi lampu pada tapak, (b) Lampu pada fasilitas Jogging Track, dan (c) Lampu pada fasilitas
Extreme Park
Fasilitas gazebo yang disediakan di lapangan dilengkapi dengan meja dan kursi bagi pengunjung lapangan untuk beristirahat, duduk santai, dan berteduh. Lapangan ini hanya menyediakan satu unit gazebo yang diletakkan berdekatan dengan bangku taman. Berdasarkan pengamatan penulis kondisi gazebo sedikit tidak terawat dan sama halnya dengan letak bangku taman, peletakan gazebo yang berdekatan dengan tempat pembuangan sampah juga dapat mengganggu kenyamanan pengunjung karena aromanya yang tidak sedap, dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. (a) Posisi Gazebo pada tapak dan (b) Keadaan fasilitas Gazebo di Lapangan Lumintang
Dalam menjaga kebersihan lapangan, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Denpasar (Perkim) menyediakan tempat sampah dengan berbagai warna sesuai jenis sampahnya. Untuk jenis sampah organik pada tempat sampah berwarna hijau, sampah plastik atau anorganik pada tempat sampah berwarna kuning, sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) pada tempat sampah berwarna merah, dan jenis sampah lainnya pada tempat sampah berwarna biru, dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. (a) Posisi tempat sampah pada tapak dan (b) Kondisi tempat sampah di Lapangan Lumintang
Trotoar adalah fasilitas penunjang yang disediakan bagi pengunjung lapangan untuk mempermudah akses pengunjung menuju lapangan dan berada di sekeliling Lapangan Lumintang. Berdasarkan observasi penulis, kondisi trotoar dalam keadaan baik, namun masih terdapat pengunjung yang mengendarai sepeda di jalur trotoar sehingga mengganggu para pejalan kaki yang melintas di trotoar, karena trotoar merupakan fasilitas yang disediakan dan diperuntukkan bagi para pejalan kaki, dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Fasilitas Trotoar (a) Posisi trotoar pada tapak berada pada utara, barat, dan selatan lapangan, (b) Trotoar sebelah utara dan (c) Trotoar sebelah barat
Vegetasi yang terdapat di Lapangan Lumintang terdiri dari beragam jenis, yaitu pohon, perdu, semak, tanaman merambat, dan penutup tanah, dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Tanaman Eksisting Lapangan Lumintang | |
No. Nama Lokal |
Nama Latin Jenis |
|
Piper betle Tanaman merambat Zoysia japonica Penutup tanah Sphagneticola trilobata Penutup tanah/Semak Rhoea spathacea Semak Amaranthus tricolor L. Semak Bromelia sp. Semak Gardenia augusta Semak Bougainvillea sp. Semak Ruellia brittoniana Semak Chlorophytum comosum Semak Pseuderanhemum reticulatum Semak Pandanus australis Semak Duranta sp. Semak Heliconia sp. Semak Plumeria sp. Perdu Codiaeum variegatum Perdu Rhapis excelsa Perdu Syzygium oleina Perdu Lagerstroemia faurieri Pohon Polyalthia longifolia Pohon Cyrtostachys renda Pohon Dracaena reflexa “Song of India” Pohon |
-
3.4 Analisis Efektivitas pada Lapangan Lumintang
Penilaian terhadap setiap indikator dilakukan dengan membagi menjadi tiga kategori penilaian yang terdiri atas baik, cukup baik, dan buruk, yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Berdasarkan penilaian responden terhadap karakteristik kondisi fisik lapangan dan faktor efektivitas ruang publik, didapatkan hasil persentase sebanyak 76,4% indikator memiliki penilaian cukup baik, dan penilaian baik dan buruk memiliki persentase masing-masing 11,8%, dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Penilaian Efektivitas Lapangan Lumintang
No. Indikator |
Penilaian |
Bobot |
Keterangan |
Karakteristik Kondisi Fisik 1. Lapangan Cukup baik |
2 |
Masih terdapat area lapangan rumput yang berlubang, dan tidak tertutup rumput | |
rumput 2. Jogging track |
Cukup baik |
2 |
secara merata. Terdapat bagian paving jogging track yang retak sehingga mengganggu |
3. Extreme park |
Cukup baik |
2 |
pengunjung yang beraktivitas. Memiliki aturan dalam menggunakan fasilitas ini namun belum terlaksana baik. |
4. Taman lalu |
Cukup baik |
2 |
Kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan fungsi utama dibangunnya fasilitas |
lintas 5. Toilet umum |
Cukup baik |
2 |
taman lalu lintas sebagai sarana edukasi dalam berlalu lintas. Ketidaktahuan pengunjung akan keberadaan toilet umum sehingga toilet jarang |
6. Bangku taman |
Cukup baik |
2 |
digunakan. Bangku taman yang tersedia dalam kondisi baik namun letaknya berdekatan dan |
7. Gazebo |
Cukup baik |
2 |
tidak tersebar secara merata. Hanya terdapat satu unit gazebo. |
8. Tempat |
Cukup baik |
2 |
Peletakkan tempat sampah sudah tersebar di seluruh kawasan lapangan namun |
sampah 9. Lampu |
Cukup baik |
2 |
terdapat beberapa tempat sampah dalam kondisi rusak. Terdapat lampu yang rusak/mati. |
10. Trotoar |
Cukup baik |
2 |
Memadai, dapat digunakan, namun masih terjadi hal menyimpang yang dilakukan |
11. Vegetasi |
Cukup baik |
2 |
oleh pengunjung lapangan. Terdapat vegetasi dengan berbagai jenis (pohon, perdu, semak, penutup tanah, |
12. Parkir |
Buruk |
1 |
tanaman merambat) yang memiliki fungsi ekologis, masih terdapat vegetasi yang layu/mati. Tidak tersedia kawasan parkir sehingga banyak pengunjung parkir di tepi jalan dan |
mengganggu ketertiban lalu lintas.
No. Indikator |
Penilaian |
Bobot |
Keterangan |
13. Penanda Buruk Faktor Efektivitas Ruang Publik |
1 |
Kurangnya penanda pada setiap fasilitas lapangan. | |
14. Kenyamanan beraktivitas |
Baik |
3 |
Pengunjung mendapat kepuasan, manfaat, rasa aman, dan tidak mendapat tekanan saat beraktivitas. |
15. Berfungsi sebagai |
Baik |
3 |
Terjadinya aktivitas sosial (bertemu, bersantai, berolahraga, berkomunikasi) baik secara individua atau kelompok. |
wadah sosial | |||
16. Kemudahan |
Cukup baik |
2 |
Dapat membawa kendaraan pribadi namun tidak tersedia lahan parkir. |
akses | |||
17. Lokasi dan pengaturan |
Cukup baik |
2 |
Jarak setiap fasilitas tidak terlalu jauh dan mudah dijangkau, masih terjadi konflik antar pengguna dalam menggunakan fasilitas. |
ruang |
-
3.5 Penilaian Efektivitas di Lapangan Lumintang
Berdasarkan hasil penilaian, didapatkan jumlah penilaian baik sebanyak dua indikator, cukup baik sebanyak 13 indikator, dan buruk sebanyak dua indikator. Seluruh indikator tersebut kemudian dibobotkan dan mendapatkan skor nilai total sebesar 34, dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Perhitungan Nilai Total
Kategori |
Nilai |
Jumlah |
Skor |
Baik |
3 |
2 |
3 x 2 = 6 |
Cukup Baik |
2 |
13 |
2 x 13 = 26 |
Buruk |
1 |
2 |
1 x 2 = 2 |
Nilai Total |
17 |
34 |
Nilai indikator 34
Jumlah indikator = 17 = 2,0 ...............(4)
Nilai tersebut merupakan hasil perhitungan dengan membagi nilai total (nilai 34) dengan jumlah indikator penilaian yang digunakan (17 indikator). Menentukan tingkat efektivitas Lapangan Lumintang diperlukan penentuan jarak interval sehingga Lapangan Lumintang (nilai 2,0) berada pada interval 1,7 – ≥2,3 dan tergolong ke dalam kategori cukup efektif.
-
4. Simpulan dan Saran
-
4.1 Simpulan
-
Lapangan Lumintang di Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Provinsi Bali, berdasarkan penilaian yang telah dilakukan diperoleh nilai 2,0 yang tergolong cukup efektif sebagai ruang terbuka publik. Dengan penilaian yang tergolong cukup efektif ini, maka perlu adanya perbaikan atau peningkatan fungsi yang dilakukan terhadap fasilitas yang ada di lapangan untuk mendapatkan nilai efektivitas yang lebih tinggi. Penilaian dengan nilai cukup efektif disebabkan karena didominasi oleh indikator yang tergolong cukup baik (sebanyak 13 indikator). Lapangan Lumintang masih memiliki permasalahan dan kekurangan berdasarkan observasi dan hasil penelitian yang dilakukan, yaitu akses masuk yang belum berfungsi dengan baik, pengunjung yang parkir di tepi jalan karena tidak tersedia parkir, kurangnya penanda, beberapa fasilitas mengalami rusak ringan (yaitu tempat sampah, lampu/penerangan, jogging track, dan pengunjung yang beraktivitas menyimpang dari fungsi fasilitas lapangan yang disediakan.
-
4.2 Saran
Pengunjung dan pengelola Lapangan Lumintang memiliki peranan yang besar dalam keberlangsungan lapangan. Lapangan Lumintang perlu dilakukan perbaikan terhadap fasilitasnya, dan masalah akses masuk yang tidak berfungsi dengan baik, dapat menambahkan tanaman yang sifatnya sebagai pagar atau tiang pembatas untuk membatasi trotoar dengan lapangan. serta membuat penanda jalur masuk dan keluar, dan menambahkan jalur masuk samping lapangan. Untuk mengatasi pengunjung yang parkir di tepi jalan, dapat segera melaksanakan rencana yang sudah didiskusikan dengan PD Parkir untuk
mempercepat pelaksanaan pembangunan kawasan parkir untuk seluruh area di sekitar Lapangan Lumintang untuk meminimalisir kendaraan parkir di tepi jalan sehingga tidak mengganggu ketertiban lalu lintas.
-
5. Daftar Pustaka
Iswari, S. A. & Nurini. 2014. Efektivitas Taman Sriwedari Sebagai Ruang Publik di Kota Semarang. Jurnal Teknik PWK, 3(4):670–680.
Mantra, R. D. 2016. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Denpasar Tahun 2016. Denpasar.
Porajouw, E. F. 2017. Efektivitas Ruang Terbuka Publik Di Kota Tomohon. E-Jurnal Universitas Sam Ratulangi, 4(1):136–148.
Rahmiati, D. 2017. Kajian Elemen Pembentuk Ruang Kota pada Ruang Terbuka Publik Kota (Studi Kasus:
Alun-Alun Karanganyar). Universitas Indo Global Mandiri, 1(2):1–8.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika (1st ed.). Bandung: PT. Tarsito Bandung.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
JAL | 40
Discussion and feedback