Evaluasi Kelayakan Taman Janggan sebagai Taman Ramah Anak
on
JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP
ISSN: 2442-5508
VOL. 8, NO. 1, APRIL 2022
Evaluasi Kelayakan Taman Janggan sebagai Taman Ramah Anak
Chindy Wulandari T. R. Sijabat1, I Gusti Agung Ayu Rai Asmiwyati1*, Cokorda Gede Alit Semarajaya1
-
1. Program Studi Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Indonesia 80232
-
*E-mail: [email protected]
Abstract
Feasibility evaluation of Janggan Park as child-friendly park. A park is a public space that should provide benefits to all users, including children. A benefit of a park for children is to fulfill their needs for a space that will stimulate their growth and development process. This research aims to evaluate the feasibility of the Janggan Park as a child-friendly park. The method of observation was used to obtain data of park facilities and literature study was also used to compile a list of child-friendly park criteria and assessment analysis. The criteria contained physical and non-physical principles that were applied to analyzed each playground. Physical and non-physical assessments on each park had values of suitability that ranged from inappropriate to appropriate. Based on the physical and non-physical suitability assessment. Janggan Park showed unfeasible results as a child-friendly park. Some recommendations were also suggested in order to improve the facility’s recommendations were also suggested in order to improve the children's playgrounds facilities quality and benefits towards children.
Keywords: child-friendly park, children's playground, children's needs, suitability assessment
-
1. Pendahuluan
Hasil proyeksi penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018 menunjukkan 30,1 persen atau 79,55 juta jiwa penduduk Indonesia adalah anak-anak berusia 0-17 tahun. Sebagai bagian penduduk Indonesia anak mempunyai hak untuk hidup layak dan dipenuhi kebutuhan maupun kepentingannya, termasuk memiliki lingkungan yang baik bagi proses tumbuh kembangnya. Sehubungan dengan usaha memfasilitasi lingkungan yang baik bagi anak, pemerintah melalui Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia No. 11 Tahun 2011 mencanangkan Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Kota Denpasar juga menjadikan KLA sebagai salah satu program yang menjadi indikator sasaran dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Kota Denpasar Tahun 2016-2021. Salah satu indikator dalam mewujudkan KLA adalah dengan adanya ruang interaksi publik yang memadai untuk anak melalui penyediaan ruang publik atau taman kota yang ramah anak.
Taman bermain anak pada sebuah taman kota merupakan salah satu fasilitas yang dibutuhkan anak untuk memenuhi kebutuhan ruang yang menstimulasi proses tumbuh kembangnya. Hal ini menyebabkan perlunya pemahaman mengenai taman ramah anak dan penerapan kriteria yang harus diperhatikan. Kriteria taman ramah anak pada penelitian ini disusun berdasarkan acuan dari KPPA (2009), Baskara (2011) dan Campbell (2013) dan digunakan untuk penilaian kesesuaian taman bermain anak. Melalui hasil penilaian kesesuaian tersebut dapat diketauhi sejauh mana kelayakan taman sebagai taman ramah anak serta menyusun rekomendasi pengembangan dan peningkatan fasilitas. Manfaat penelitian ini adalah untuk memperkaya informasi mengenai taman ramah anak serta sebagai masukan bahan pengembangan dan peningkatan taman sebagai ruang interaksi publik yang memenuhi kebutuhan ruang anak dan menstimulasi proses tumbuh kembangnya. Taman yang dipilih pada penelitian ini yaitu Taman Janggan. Lokasi ini dipilih karena yang cukup terkenal di kalangan masyarakat dan sebagian besar aktivitas pengunjung berada di taman bermain anak.
Penelitian dilaksanakan pada September 2019 - Februari 2020 pada Taman Janggan yang terletak di Kecamatan Denpasar Selatan, Kelurahan Renon (Gambar 1).
Gambar 1. Lokasi Penelitian (Google Earth, 2019)
Alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian adalah alat tulis, smartphone untuk pengambilan gambar, komputer dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Office Word, Microsoft Office Excel, AutoCAD untuk mengolah data dan Google Earth untuk menentukan peta lokasi penelitian. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa tabel kriteria taman ramah anak dengan acuan Baskara (2011), KPPPA (2009), dan Campbell (2013).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, studi pustaka dan dokumentasi. Dalam upaya mencapai tujuan penelitian dilakukan beberapa tahapan penelitian yang terdapat pada Gambar 2.
-
Gambar 2. Tahapan Penelitian
Pada penelitian ini analisis data yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan Taman Janggan sebagai taman ramah anak berdasarkan acuan kriteria taman ramah anak yang telah dirumuskan. Analisis data meliputi analisis penilaian kesesuaian fisik dan non fisik yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana nilai yang dicapai oleh taman bermain anak. Hasil penilaian kesesuaian fisik dan non fisik digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana kelayakan Taman Janggan sebagai taman ramah anak.
Penilaian terhadap kesesuaian taman bermain anak dilakukan dengan observasi lapang atau pengamatan langsung. Analisis penilaian kesesuaian dilakukan dengan memberikan skor pada setiap kriteria dan dinilai dengan skala Likert berupa skor 1, 2, 3, dan 4. Penentuan nilai kesesuaian fisik dan non fisik taman bermain anak dilakukan dengan menjumlahkan skor setiap kriteria yang diperoleh berdasarkan acuan kriteria taman ramah anak. Setelah itu, setiap indikator dikelompokkan menjadi tiga kelas kategori kesesuaian yaitu tidak sesuai, cukup sesuai, dan sesuai. Pengolahan data dilakukan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan nilai interval, adapun rentangan nilai kesesuaian fisik dan non fisik pada Tabel 1 dan Tabel 2. Interval skor setiap kelas didapat melalui rumus berikut:
R =
(Nmaks- Nmin)
K
Keterangan: R = Interval kesesuaian
N maks = Skor maksimal
N min = Skor minimal
K= Kategori
Tabel 1. Rentangan Nilai Kesesuaian Fisik
No |
Komponen |
Jumlah Indikator |
Jumlah Kriteria |
N maks |
N min |
Rentangan Nilai | ||
TS |
CS |
S | ||||||
1 |
Lokasi |
6 |
9 |
21 |
9 |
9-13 |
14-17 |
18-21 |
2 |
Tata Letak |
5 |
10 |
21 |
10 |
10-13,7 |
13,8-17,4 |
17,5-21 |
3 |
Peralatan Permainan |
4 |
7 |
14 |
7 |
7-9,3 |
9,4-11,7 |
11,8-14 |
4 |
Material |
3 |
8 |
16 |
8 |
8-10,7 |
10,8-13,4 |
13,5-16 |
5 |
Tanaman |
4 |
4 |
8 |
4 |
4-5,3 |
5,4-6,7 |
6,8-8 |
Keterangan: TS (Tidak Sesuai), CS (Cukup Sesuai), S (Sesuai) | ||||||||
Tabel 2. Rentangan Nilai Kesesuaian Non Fisik | ||||||||
No |
Komponen |
Jumlah |
Jumlah |
N maks |
Rentangan Nilai | |||
Indikator |
Kriteria |
N min |
TS |
CS |
S | |||
1 |
Zona Ruang |
4 |
11 |
25 |
11 |
11-15,7 |
15,8-20,4 |
20,5-25 |
2 |
Jenis Permainan |
4 |
8 |
16 |
8 |
8-10,7 |
10,8-13,4 |
13,5-16 |
Keterangan: TS (Tidak Sesuai), CS (Cukup Sesuai), S (Sesuai)
Penelitian ini dibatasi oleh lokasi yang meliputi area taman bermain anak pada Taman Janggan. Hasil penelitian dibatasi sampai dengan menghasilkan nilai kesesuaian fisik dan non fisik taman bermain anak dan menentukan sejauh mana kelayakan Taman Janggan sebagai taman yang ramah anak berdasarkan acuan kriteria yang telah disusun.
3.
3.1.
Hasil dan Pembahasan
Kondisi Umum, Fasilitas dan Elemen Pembentuk Ruang Taman
Taman Janggan merupakan salah satu bagian dari proyek Penataan Bangunan Kawasan Strategis
Nasional (KSN) Pusat Pemerintah Provinsi Bali. Taman Janggan dibangun pada lahan seluas 4.425 m2 dan terletak di Kecamatan Denpasar Selatan, Kelurahan Renon. Taman Janggan memiliki tiga fasilitas utama antara lain taman bermain anak, area olahraga dan jalan setapak. Denah tapak Taman Janggan dan tata letak fasilitasnya terdapat pada Gambar 3.
Gambar 3. Ruang dan Fasilitas Taman Janggan
Kriteria taman ramah anak pada penelitian ini disusun berdasarkan acuan dari KPPPA (2009), Baskara (2011) dan Campbell (2013) dengan melakukan modifikasi. Modifikasi yang dimaksud dilakukan pada penyeleksian kriteria-kriteria dari literatur acuan, kombinasi, pemberian skoring dan pengkategorian yang keputusannya diambil berdasarkan kondisi eksisting taman lokasi penelitian. Kriteria penilaian taman ramah anak dibagi menjadi penilaian kesesuaian fisik dan penilaian kesesuaian non fisik.
-
1.1.1. Kriteria Penilaian Kesesuaian Fisik
Kriteria penilaian kesesuaian fisik mencakup lima komponen yaitu lokasi, tata letak, peralatan permainan, material, dan tanaman dengan enam indikator antara lain keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan akses, keamanan, dan keindahan. Kriteria setiap komponen penilaian kesesuaian fisik taman ramah anak dijabarkan pada Tabel 3 sampai dengan Tabel 7.
Tabel 3. Kriteria Penilaian Kesesuaian Lokasi
Indikator |
Kriteria |
Skor |
Keselamatan |
Terlindungi oleh pagar yang tidak mudah dipanjat oleh anak |
3 |
Terlindungi pagar yang mudah dipanjat oleh anak Tidak terlindungi oleh pagar |
2 1 | |
Kesehatan |
Tidak berada pada area dengan tingkat gangguan kesehatan yang tinggi (polusi udara, air, bunyi dan penciuman) yang dapat mempengaruhi aktivitas bermain anak Berada pada area dengan tingkat gangguan kesehatan yang tinggi (polusi udara, air, bunyi dan penciuman) yang dapat mempengaruhi aktivitas bermain anak |
2 1 |
Kenyamanan |
Terdapat lokasi permainan yang dinaungi dan yang terbuka, sehingga terkena sinar matahari dapat secara langsung |
2 |
Hanya terdapat lokasi permainan yang dinaungi saja atau terbuka saja Tidak terganggu dan mengganggu aktivitas yang terjadi di luar taman bermain anak |
1 2 | |
Terganggu dan mengganggu aktivitas yang terjadi di luar taman bermain anak |
1 | |
Kemudahan |
Mudah dijangkau dengan sarana aksesibilitas yang baik untuk anak termasuk anak dengan |
3 |
Akses |
keterbatasan Mudah dijangkau dengan sarana aksesibilitas yang baik untuk anak namun tidak termasuk anak dengan keterbatasan |
2 |
Sulit dijangkau dengan sarana aksesibilitas yang kurang untuk anak Terdapat informasi menuju taman bermain anak dengan gerbang yang mudah terlihat dan dikenali |
1 3 | |
Terdapat informasi menuju taman bermain anak namun gerbang sukar terlihat dan dikenali Tidak terdapat informasi menuju taman bermain anak dan tidak terdapat gerbang |
2 1 | |
Keamanan |
Akses masuk taman bermain anak dibatasi jumlahnya Akses masuk taman bermain anak tidak dibatasi jumlahnya |
2 1 |
Memiliki penerangan yang cukup Tidak memiliki penerangan yang cukup |
2 1 | |
Keindahan |
Penetapan lokasi taman bermain anak memperhatikan keindahan lingkungan sekitar sehingga anak-anak merasa nyaman secara visual Penetapan lokasi taman bermain anak tidak memperhatikan keindahan lingkungan sekitar |
2 1 |
Sumber: KPPPA (2009) dan Baskara (2011)
Tabel 4. Kriteria Penilaian Kesesuaian Tata Letak | |
Indikator |
Kriteria Skor |
Keselamatan |
Tata letak taman bermain anak didasari zonasi aktivitas bermain aktif-pasif 2 Tata letak taman bermain anak tidak didasari zonasi aktivitas bermain aktif-pasif 1 Tata letak taman bermain anak berdasarkan kelompok umur 2 Tata letak taman bermain anak tidak berdasarkan kelompok umur 1 Peletakan fasilitas taman bermain anak didasari pergerakan anak agar meminimalisir terjadi benturan 2 antar anak maupun anak dengan fasilitas Peletakan fasilitas taman bermain anak tidak didasari pergerakan anak |
Kenyamanan |
Memungkinkan anak bebas bergerak dari satu area permainan ke area permainan lainnya 2 Anak tidak bebas bergerak dari satu area permainan ke area permainan lainnya 1 Tersedia fasilitas rest area atau tempat pendamping mengawasi anak 2 Tidak tersedia fasilitas rest area atau tempat pendamping mengawasi anak 1 Tersedia fasilitas berlindung saat hujan 2 Tidak tersedia fasilitas untuk berlindung saat hujan 1 |
Kemudahan Akses |
Sarana sirkulasi dan konektivitas fasilitas mudah untuk anak 2 Sarana sirkulasi dan konektivitas fasilitas sulit untuk anak 1 |
Indikator Kriteria Skor
Terdapat informasi pada taman bermain anak yang dapat terlihat dan dipahami anak dengan mudah3
Terdapat informasi pada taman bermain anak namun sukar terlihat dan dipahami oleh anak2
Tidak terdapat informasi pada taman bermain anak1
Keamanan Tata letak taman bermain anak memungkinkan pendamping untuk mengawasi dengan mudah anak-2
anak yang sedang bermain
Tata letak taman bermain menyulitkan pendamping untuk mengawasi anak-anak yang sedang1
bermain
Keindahan Tata letak memperhatikan keindahan lingkungan sekitar2
Tata letak tidak memperhatikan keindahan lingkungan sekitar1
Sumber: KPPPA (2009) dan Baskara (2011)
Tabel 5. Kriteria Penilaian Kesesuaian Peralatan Permainan
Indikator Kriteria Skor
Keselamatan Area alas/dibawah peralatan permainan dengan bahan yang mampu meminimalisir benturan saat 2 anak terjatuh
Area alas/dibawah peralatan permainan tidak dengan bahan yang mampu meminimalisir benturan 1 saat anak terjatuh
Mempertimbangkan dimensi minimum dan maksimum ruang gerak anak saat bermain2
Tidak mempertimbangkan dimensi minimum dan maksimum ruang gerak anak saat bermain1
Peralatan permainan tidak memungkinkan terjadinya anggota tubuh anak terjepit2
Peralatan permainan memungkinkan terjadinya anggota tubuh anak terjepit1
Kenyamanan Terdapat fasilitas tambahan bagi anak dengan keterbatasan2
Tidak terdapat fasilitas tambahan bagi anak dengan keterbatasan1
Desain tidak terlalu rumit sehingga menyulitkan kegiatan pemeliharaan2
Desain terlalu rumit sehingga menyulitkan kegiatan pemeliharaan1
Kemudahan Peralatan permainan mudah dimengerti dan digunakan oleh anak2
Akses Peralatan permainan sulit dimengerti dan digunakan oleh anak1
Keindahan Peralatan permainan mempunyai bentuk yang mampu mengeksplorasi daya imajinasi anak-anak2
Peralatan permainan tidak mempunyai bentuk yang mampu mengeksplorasi daya imajinasi anak-1
anak
Sumber: KPPPA (2009) dan Baskara (2011)
-
Tabel 6. Kriteria Penilaian Kesesuaian Material
Indikator Kriteria Skor
Keselamatan Material yang bersentuhan langsung dengan kulit anak bertekstur halus2
Material yang bersentuhan langsung dengan kulit anak tidak bertekstur halus1
Material alas/pijakan meminimalisir terjadinya slip2
Material alas/pijakan tidak mampu meminimalisir terjadinya slip1
Material pegangan tangan permainan tidak licin2
Material pegangan tangan permainan licin1
Kesehatan Material yang digunakan tidak mengandung racun yang membahayakan anak2
Material yang digunakan mengandung racun yang membahayakan anak1
Material pelindung logam tidak berkarat dan mudah mengelupas2
Material pelindung logam berkarat dan mudah mengelupas1
Kenyamanan Tidak menggunakan material yang mudah menghantarkan panas pada area dengan intensitas2
penyinaran matahari tinggi
Menggunakan material yang mudah menghantarkan panas pada area dengan intensitas penyinaran 1 matahari tinggi
Material mempunyai daya tahan tinggi2
Material tidak mempunyai daya tahan tinggi1
Sumber: KPPPA (2009) dan Baskara (2011)
-
Tabel 7. Kriteria Penilaian Kesesuaian Tanaman
Indikator KriteriaSkor
Keselamatan Tanaman yang digunakan tidak berduri2
Tanaman yang digunakan berduri1
Kesehatan Tidak terdapat tanaman yang beracun atau menimbulkan alergi pada anak2
Terdapat tanaman yang beracun atau menimbulkan alergi pada anak1
Kenyamanan Semak tidak lebih tinggi dari manusia sehingga tidak menghalangi pengawasan pendamping2
Semak lebih tinggi dari manusia sehingga menghalangi pengawasan pendamping1
Keindahan Tanaman memiliki fungsi estetika dengan bentuk dan warna yang bervariasi2
Tanaman tidak memiliki fungsi estetika1
Sumber: KPPPA (2009) dan Baskara (2011)
-
1.1.2. Kriteria Penilaian Kesesuaian Non Fisik
Kriteria penilaian kesesuaian non fisik mencakup dua komponen yaitu zonasi ruang dan jenis permainan. Zonasi ruang memiliki empat indikator antara lain ruang aktif, ruang ekologis, ruang individual dan ruang kultural sedangkan jenis permainan dengan indikator tumbuh kembang anak antara lain perkembangan fisik, perkembangan sosial, perkembangan kognitif dan perkembangan emosional. Kriteria setiap komponen penilaian kesesuaian non fisik taman ramah anak dapat dilihat pada Tabel 8 dan Tabel 9.
Tabel 8. Kriteria Penilaian Kesesuaian Zona Ruang
Indikator Kriteria Skor
Ruang Aktif Menyediakan sarana bermain untuk semua anak3
Menyediakan sarana bermain untuk anak namun tidak termasuk anak dengan keterbatasan atau 2 penyandang disabilitas
Tidak menyediakan sarana bermain1
Menyediakan sarana olahraga khusus anak2
Tidak menyediakan sarana olahraga khusus anak1
Pedestrian track multifungsi dan nyaman digunakan anak4
Pedestrian track tidak multifungsi namun digunakan anak3
Pedestrian track tidak multifungsi dan tidak nyaman digunakan anak2
Tidak terdapat pedestrian track pada taman bermain anak1
Ruang Ekologis Terdapat elemen alami (tanaman seperti pohon, rumput, bunga, semak)2
Tidak terdapat elemen alami (tanaman seperti pohon, rumput, bunga, semak)1
Terdapat elemen air (kolam, air mancur)2
Tidak terdapat elemen air (kolam, air mancur)1
Memberikan nuansa alami yang memungkinkan kontak dengan pengindraan anak dengan lingkungan 2
Tidak memberikan nuansa alami1
Memiliki fungsi edukatif bagi anak2
Tidak memiliki fungsi edukatif bagi anak1
Ruang Memberikan sarana anak untuk berelaksasi2
Individual Tidak memberikan sarana anak untuk berelaksasi1
Terdapat sarana prasarana penunjang keamanan anak (petugas atau CCTV)2
Tidak terdapat sarana prasarana penunjang keamanan anak (petugas atau CCTV)1
Ruang Kultural Memiliki fasilitas yang mewadahi aktivitas kultur2
Tidak memiliki fasilitas yang mewadahi aktivitas kultur1
Menjadi tempat berkumpul dan berinteraksi untuk anak2
Belum menjadi tempat berkumpul dan berinteraksi untuk anak1
Sumber: Campbell (2013)
Tabel 9. Kriteria Penilaian Kesesuaian Jenis Permainan
Indikator KriteriaSkor
Perkembangan Terdapat jenis permainan yang menuntut anak untuk bergerak aktif2
Fisik Tidak terdapat jenis permainan yang menuntut anak untuk bergerak aktif1
Perkembangan Terdapat jenis permainan yang memiliki aturan permainan (sepak bola, zig zag log)2
sosial
Tidak terdapat jenis permainan yang memiliki aturan permainan (sepak bola, zig zag log)1
Terdapat jenis permainan yang menuntut anak untuk bekerjasama (bongkar pasang, tarik tambang)2
Tidak terdapat jenis permainan yang menuntut anak untuk bekerjasama (sepak bola, tarik tambang)1
Terdapat jenis permainan yang menuntut penalaran anak untuk memecahkan suatu masalah2
bersama (kolam pasir, petak umpet, berburu harta karun)
Tidak terdapat jenis permainan yang menuntut penalaran anak untuk memecahkan suatu masalah 1 bersama (kolam pasir, petak umpet, berburu harta karun)
Perkembangan Terdapat jenis permainan yang dapat memperkenalkan anak dengan alam (kebun sayur, area2
Emosional bertanah dimana anak dapat menemukan semut, cacing, siput)
Tidak terdapat jenis permainan yang dapat memperkenalkan anak dengan alam (kebun sayur, area 1 bertanah dimana anak dapat menemukan semut, cacing, siput)
Terdapat jenis permainan yang menuntut anak berinteraksi dengan alam (mengumpulkan serangga, 2 menyusun batu, menanam pohon)
Tidak Terdapat jenis permainan yang menuntut anak berinteraksi dengan alam (mengumpulkan1
serangga, menyusun batu, menanam pohon)
Kognitif activity wall)
Tidak terdapat jenis permainan yang mewadahi kreatifitas anak (kolam pasir, panggung penampilan, 1 activity wall)
Terdapat sarana untuk anak berfantasi mengamati lingkungan sekitarnya (ruang kreatif)2
Tidak terdapat sarana untuk anak berfantasi dengan mengamati lingkungan sekitarnya (ruang kreatif) 1
Sumber: Campbell (2013)
Pengaturan lokasi taman bermain yang ramah anak didasari pada persoalan penempatan lokasi yang tidak terganggu dan mengganggu aktivitas di luar tapak (Baskara 2011). Penempatan lokasi harus mempertimbangkan anak-anak sebagai pengguna yang belum memiliki kesadaran atau kepekaan seperti orang dewasa akan hal-hal di sekitarnya. Hasil analisis penilaian kesesuaian lokasi taman bermain anak pada Taman Janggan dikategorikan cukup sesuai dengan total skor 14 dari skor maksimal 21.
Taman bermain anak pada taman Janggan mudah ditemukan karena terdapat signage yang memberikan informasi lokasi. Taman bermain anak juga memiliki penerangan yang cukup sehingga meminimalisir aktivitas negatif pada lokasi. Lokasi Taman Janggan berada dekat dengan jalan raya dengan taman bermain anak berada di ujung sebelah timur taman sehingga memiliki polusi udara dan dapat membahayakan anak. Pagar yang mengelilingi taman bermain anak juga memiliki ukuran yang dapat dipanjat anak. Taman bermain anak juga hanya terdiri dari ruang terbuka saja dan belum memiliki pembatasan kuota akses masuk lokasi.
-
1.2.2. Analisis Penilaian Tata Letak
Pengaturan tata letak taman bermain anak didasari pada persoalan kesalahan tata letak fasilitas permainan sehingga terjadi konflik antar jenis permainan yang berakibat resiko terjadi kecelakaan dan mengganggu kenyamanan anak saat bermain (Baskara 2011). Hasil analisis penilaian kesesuaian tata letak taman bermain anak pada Taman Janggan dikategorikan sesuai dengan total skor 20 dari skor maksimal 21.
Taman bermain anak sudah memperhatikan peletakan dari aktivitas bermain aktif-pasif dan juga pembagian kelompok umur untuk beberapa fasilitas permainan, sehingga anak tidak terganggu dengan kegiatan bermain satu sama lain. Peletakan peralatan permainan juga memperhatikan ruang gerak anak agar memungkinkan anak bergerak bebas dari satu permainan ke permainan lain sehingga meminimalisir terjadinya benturan. Tersedia rest area untuk beristirahat dan pendamping mengawasi anak dengan mudah karena berada di dekat akses masuk. Namun taman bermain anak hanya terdiri dari ruang terbuka saja sehingga anak tidak dapat beraktivitas di dalam ruangan dan tidak ada fasilitas berlindung saat hujan.
-
1.2.3. Analisis Penilaian Peralatan Permainan
Peralatan permainan merupakan daya tarik dan tujuan utama anak pada taman bermain anak. Peralatan permainan merupakan komponen yang paling penting karena kegiatan anak banyak terkonsentrasi pada peralatan permainan. Kecelakaan di taman bermain anak sebagian besar terjadi pada peralatan permainan (Baskara 2011). Hasil analisis penilaian kesesuaian peralatan permainan taman bermain anak pada Taman Janggan dikategorikan sesuai dengan total skor 13 dari skor maksimal 14.
Peralatan permainan taman bermain anak mempertimbangkan pengaturan demensi minimum dan maksimum ruang gerak anak sehingga tidak memungkinkan anak terjepit. Taman bermain anak menggunakan rubber flooring yang dapat meminimalisir benturan saat anak terjatuh. Peralatan permainan anak memiliki desain dengan detail bentuk kupu-kupu dan dedaunan yang dapat mengeksplorasi daya imajinasi anak namun juga tidak terlalu rumit sehingga mudah dipahami anak dan tidak menyulitkan pemeliharaan. Namun taman bermain anak belum menyediakan peralatan permainan tambahan bagi anak yang memiliki keterbatasan fisik.
-
1.2.4. Analisis Penilaian Material
Pada umumnya anak memiliki tubuh yang lebih sensitif dibanding orang dewasa, sehingga material taman ramah anak didasari pada persoalan sensitivitas tubuh anak-anak terhadap bahan dan material aman sekalipun bagi orang dewasa (Baskara 2011). Hasil analisis penilaian kesesuaian material taman bermain anak pada taman bermain anak pada Taman Janggan dikategorikan sesuai dengan total skor 16 dari skor maksimal 16.
Alas taman bermain anak menggunakan material karet (rubber flooring) sehingga dapat meminimalisir benturan dan terjadinya slip saat anak bermain. Bagian pinggir dari fasilitas yang terdapat pada taman bermain anak tidak membentuk sudut ataupun tajam yang dapat membahayakan anak saat terbentur. Fasilitas taman bermain anak yang berbahan logam dilapisi oleh cat dinaungi oleh pohon peneduh, sehingga tidak menghantarkan panas. Cat pelindung logam memiliki daya tahan yang baik sehingga tidak mudah mengelupas dan tidak mengandung racun yang membahayakan anak.
-
1.2.5. Analisis Penilaian Tanaman
Tanaman pada taman bermain anak dapat memberikan suasana ruang terbuka yang lebih indah dan nyaman lebih bagi pengunjung. Hasil analisis penilaian kesesuaian tanaman taman bermain anak pada Taman Janggan dikategorikan sesuai dengan total skor 8 dari skor maksimal 8. Tanaman terdapat pada area menuju taman bermain anak, sekeliling pagar, kolam pasir dan rest area. Peletakan tanaman tidak mengganggu ruang gerak anak dan menghalangi pandangan pendamping saat mengawasi anak. Tanaman yang digunakan juga tidak berduri, tidak beracun ataupun berbuah besar sehingga tidak membahayakan dan mengganggu aktivitas anak. Tanaman yang digunakan memiliki fungsi sebagai peneduh, pembatas dan estetika.
Terdapat pohon Flamboyan (Delonix regia), Mahoni (Swietenia mahagoni), Ketapang Kencana (Terminalia mentaly) dan Lamtoro (Leucaena leucocephala) yang menjadi peneduh sehingga anak nyaman saat bermain. Jenis tanaman yang memiliki fungsi estetika dan pembatas pada taman bermain anak, antara lain Kunyit Putih (Curcuma zedoaria), Pucuk Merah (Syzygium myrtifolium), Ararea (Osmoxylon lineare), Kencana Ungu (Ruellia simplex), semak soka (Ixora sp), Bayam Merah (Aerva sanguinolenta) dan Andong (Cordyline fruticosa).
Taman yang ramah anak harus memperhatikan pembagian zona ruang berdasarkan kebutuhan ruang anak. Campbell (2013) dalam bukunya Landscape and Child Development mengutarakan bahwa taman yang baik bagi tumbuh kembang anak adalah taman yang memiliki pembagian ruang. Pembagian ruang yang baik bagi tumbuh kembang anak menyediakan ruang aktif, ruang ekologis, ruang individual dan ruang kultural. Hasil analisis penilaian kesesuaian zona ruang taman bermain anak pada Taman Janggan dikategorikan cukup sesuai dengan total skor 16 dari skor maksimal 25.
Taman bermain anak menjadi tempat bertemu, berinteraksi, berkenalan dan berkumpul bagi anak. Taman bermain anak menjadi tempat bertemu, berkenalan, berinteraksi dan berkumpul bagi anak. Terdapat beragam tanaman di sekitar taman bermain anak yang memberikan suasana alami dan nyaman untuk anak berelaksasi. Terdapat juga informasi mengenai nama umum dan nama latin tanaman-tanaman yang menjadi pengetahuan bagi pengunjung.
Taman bermain anak memiliki ukuran yang tidak terlalu luas dan berada pada satu area saja, sehingga tidak ada jalur yang menghubungkan ruang pada taman bermain anak. Taman bermain anak belum memiliki sarana olahraga khusus anak, sarana anak untuk bersantai dan berelaksasi sendiri, fasilitas tambahan untuk penyandang disabilitas serta elemen air seperti air mancur. Selain pengawasan pendamping anak, belum terdapat pengawasan tambahan dari petugas atau CCTV, sehingga anak belum cukup aman untuk beraktivitas sendiri. Taman bermain anak pada Taman Janggan juga belum menyediakan fasilitas yang mewadahi aktivitas kultur untuk anak, seperti pentas seni atau pameran.
-
1.3.2. Analisis Penilaian Jenis Permainan
Jenis permainan yang terdapat pada taman bermain anak merupakan hal yang menjadi daya tarik pengunjung anak. Selain menjadi sarana anak bermain, setiap jenis permainan dapat menstimulasi proses tumbuh kembang anak yang berbeda. Jenis permainan yang berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang anak seperti perkembangan fisik, perkembangan sosial, perkembangan emosional, dan perkembangan kultural. Hasil analisis penilaian kesesuaian jenis permainan taman bermain anak pada Taman Janggan dikategorikan cukup sesuai dengan total skor 12 dari skor maksimal 16.
Sebagian besar jenis permainan taman bermain anak merupakan jenis permainan yang menuntut anak untuk bergerak aktif seperti berlari, melompat dan bergantung pada peralatan permainan. Terdapat kolam pasir yang menuntut penalaran anak untuk berkreasi dan memecahkan suatu masalah, terdapat jungkat-jungkit yang menuntut anak bermain bersama. Taman bermain anak juga memiliki suasana alami, sehingga terkadang anak dapat melihat burung, menemukan semut dan serangga lainnya pada area taman bermain anak. Hal ini secara tidak langsung memperkenalkan anak dengan alam dan meningkatkan perkembangan emosional anak terhadap alam dan lingkungannya.
Taman bermain anak belum menyediakan jenis permainan yang memiliki aturan dan menuntut kerjasama kelompok anak seperti sepak bola ataupun permainan beregu lainnya. Taman bermain anak belum
menyediakan jenis permainan yang menuntut anak berinteraksi dan mengedukasi anak untuk peduli dengan alam seperti menanam pohon. Taman bermain pada Taman Janggan juga belum menyediakan ruang kreatif untuk anak berfantasi, mengeksplorasi bakat dan berkreasi.
Rekomendasi penelitian merupakan hasil sintesis dari analisis pemecahan masalah, yaitu bagaimana hasil penilaian kesesuaian fisik dan non fisik taman bermain anak. dalam upaya peningkatan dan pengembangan fasilitas taman bermain anak maka disusun rekomendasi fisik dan non fisik berdasarkan hasil penilaian yang belum sesuai dengan kriteria taman ramah anak dan beberapa ilustrasinya pada Gambar 4. 1.4.1. Rekomendasi Fisik
-
a. Penempatan lokasi taman bermain anak sebaiknya berada di tengah Taman Janggan dan menyediakan pagar pelindung dengan ukuran yang tidak mudah dipanjat oleh anak, sehingga taman bermain anak aman dan juga tidak terganggu dan mengganggu aktivitas luar taman bermain anak.
-
b. Menyediakan bangunan taman tempat bernaung seperti shelter dan gazebo untuk tempat berteduh saat hujan atau terlalu cuaca terik.
-
c. Menambahkan fasilitas tambahan untuk pengunjung penyandang disabilitas seperti ramp kursi roda untuk mempermudah akses masuk
-
1.4.2. Rekomendasi Penilaian Non Fisik
-
a. Memperluas dan memaksimalkan penggunaan ruang taman bermain anak sehingga dapat
mengakomodasi anak bermain dengan optimal dan tidak saling berebut. Taman bermain anak dapat menyediakan ruang yang dapat menunjang proses tumbuh kembang anak seperti ruang yang mewadahi kreatifitas anak, mengeksplorasi bakatnya serta ruang untuk anak bersantai dan berelaksasi.
-
b. Menambahkan elemen air seperti air mancur, hal ini dapat memperindah dan memberikan suasana yang nyaman pada taman bermain anak dan juga menjadi suatu atraksi bagi anak-anak.
-
c. Menyediakan pengawasan tambahan dari petugas penjaga sehingga taman bermain anak dapat berfungsi dengan optimal dan tidak terjadi aktivitas negatif sehingga anak merasa aman untuk melakukan aktivitas seorang diri.
-
d. Menambahkan jenis permainan tanpa alat atau minim alat yang dapat menggugah anak bermain lebih aktif, seperti jenis permainan tradisional pada ruang yang belum dimanfaatkan. Jenis permainan hendaknya juga memiliki peraturan sehingga menuntut penalaran anak belajar memahami aturan, berinteraksi, bekerjasama, menyusun strategi dan memecahkan masalah saat bermain.
Gambar 4. Ilustrasi Rekomendasi Taman Bermain Anak (Campbell, 2013)
-
4. Simpulan dan Saran
-
4.1. Simpulan
-
Kriteria taman ramah anak mencakup kriteria penilaian fisik dan kriteria penilaian non fisik. Kriteria penilaian fisik dengan komponen lokasi, tata letak, peralatan permainan, material dan tanaman. Kriteria penilaian non fisik dengan komponen zona ruang dan jenis permainan. Hasil analisis penilaian kesesuaian fisik taman bermain anak pada Taman Janggan menunjukkan hasil yang tergolong sesuai untuk tata letak, peralatan permainan, material dan tanaman serta cukup sesuai untuk lokasi. Hasil analisis penilaian kesesuaian non fisik menunjukkan hasil yang tergolong cukup sesuai untuk zona ruang dan jenis permainan.
Kelayakan Taman Janggan sebagai taman ramah anak dievaluasi melalui penilaian kesesuaian fisik dan non fisik taman bermain anak di dalamnya. Hasil evaluasi penilaian kelayakan Taman Janggan menunjukkan hasil yang tergolong tidak layak sebagai taman ramah anak, hal ini disebabkan belum terpenuhinya kedua kriteria penilaian tersebut.
Rekomendasi redesain untuk pengembangan dan peningkatan taman bermain anak pada kriteria yang tidak sesuai dapat dilaksanakan dalam upaya menyediakan taman ramah anak yang dapat memenuhi kebutuhan ruang anak dan menstimulasi proses tumbuh kembang anak dengan baik dan optimal.
-
5. Daftar Pustaka
Baskara, M. (2011). Prinsip pengendalian perancangan taman bermain anak di rung publik. Jurnal Lanskap Indonesia April 2011 Vol.3 No.1: 27-34.
Campbell, H. (2013). Landscape and Child Development: A Design Guide for Early Years–Kindergarten PlayLearning Environments 2nd ed. CA Evergreen. Toronto.
KPPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak). (2011). Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak. Jakarta.
Pemerintah Kota Denpasar. (2016). Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Kota Denpasar Tahun 20162021. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Denpasar. Denpasar.
Utami, K. P. (2016). Kelayakan Taman Percontohan Ramah Anak di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Magister Sains. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
JAL | 20
Discussion and feedback