Inventarisasi Tanaman Obat yang Dapat Digunakan sebagai Elemen Lansekap pada Dataran Rendah hingga Dataran Tinggi Di Kabupaten Tabanan
on
E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP
ISSN: 2442-5508
VOL. 1, NO. 2, OKTOBER 2015
Inventarisasi Tanaman Obat yang Dapat Digunakan sebagai Elemen Lansekap pada Dataran Rendah hingga Dataran Tinggi Di Kabupaten Tabanan
WAYAN WISNU WARDANA1, I NYOMAN GEDE ASTAWA1*, I KETUT SARDIANA1
Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Jalan P.B. Sudirman, Denpasar, 80232, Indonesia
*E-mail: nyomangede.astawa@yahoo.com
ABSTRACT
Inventory of Medical Plants used as Landscape Elements From the Lowlands to the Highlands of Tabanan Regency
Tabanan regency is one district that has lowland and highland. Besides, Tabanan still very strong Balinese culture that is still many people who use medical plants not only as a raw material cuisine, but also as an infrastructure for prayer, ritual raw materials, and also as a treatment for balian, but these plants also have beautiful stem, leaves, flowers, and fruits so it can be used as an ornamental plant or as landscape elements, especially at home, in hotels and government offices. Results from this study can be useful for people who want to know the medical plants in the area of the Tabanan regency and the suitability of areas where the growth is suitable in highland or lowland areas. Methods used in this study are literature studies, surveys, observation and identification (observation), survey using list name of plants and data analysis. Research conducted in three sub-districts such as Kediri, Marga, and Baturiti. Results indicated that, based on the altitude there was found several number of medical plants species i.e. in sub-districts of Kediri 43 species, in subdistricts of Marga 26 species, and in sub-districts of Baturiti 15 species. Medical plants in the area usually found in the garden, telajakan, or in tegalan land unit.
Keywords: landscape elements, medical plants, Tabanan regency
obat adalah memperhatikan estetika (keindahan) agar tanaman obat yang ditanam di halaman tidak merusak/mengganggu pemandangan.
Merupakan suatu metode yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui dan menghimpun informasi sampel dari masing-masing lokasi yang relevan dan informatif yang sesuai dengan topik serta masalah yang akan atau sedang diteliti. Jenis data ini dapat berupa data sekunder yang dapat diperoleh dari jurnal hasil penelitian, buku-buku ilmiah, laporan penelitian, tulisan ilmiah, tesis dan disertasi, ensiklopedia dan sumber-sumber tertulis tercetak maupun elektronik lain.
Penelitian ini menggunakan metode survei yang merupakan metode pengumpulan data dengan mendatangi langsung lokasi yang dijadikan objek penelitian. Survei akan dilakukan pada tempat yang memiliki ketinggian yang berbeda yaitu dataran rendah, dataran sedang, dan dataran tinggi.
Pada setiap tempat survei, semua jenis tanaman obat yang ditemukan akan diamati dan dicatat habitusnya, dicari nama lokal (Indonesia, daerah Bali), nama latin, kegunaan sebagai tanaman obat, dan kegunaan sebagai tanaman lansekap.
Survei yang dilakukan dengan cara membawa borang (daftar nama) yang telah diisi dengan nama tanaman obat yang telah diketahui di daerah Bali, sehingga keberadaan tanaman obat di tempat survei hanya dengan memberi tanda rumput pada kolom nama tanaman obat yang ada pada wilayah tersebut. (Adiputra dan Handari, 2007).
Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.
Dengan demikian, teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
-
3. Hasil dan Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di ketiga Kecamatan (Kecamatan Kediri, Marga, dan Baturiti) didapat enam habitus tanaman obat yang terdiri dari tujuh jenis pohon besar/sedang, 33 jenis pohon kecil/perdu, 21 jenis semak, empat jenis penutup tanah, tiga jenis tanaman rambat, dan tiga jenis tanaman air.
Menurut (Hariana, 2009) Indonesia yang beriklim tropis menyebabkan tanahnya subur sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat tumbuh.Beberapa jenis tanaman yang tumbuh di Indonesia memiliki khasiat sebagai obat.Namun, sebagian besar kegunaan dari tumbuhan obat itu tidak diketahui oleh masyarakat.
Berikut ini pada Tabel 1.disajikan secara rinci kegunaan tanaman sebagai tanaman obat.
Tabel 1. Kegunaan Tanaman sebagai Tanaman Obat | ||
No |
Tanaman |
Kegunaan sebagai obat |
1 |
Adas |
Mengobati Sakit perut |
2 |
Alamanda |
Mencegah komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa |
3 |
Alang-alang |
Meredakan panas dalam, mengatasi sakit ginjal |
4 |
Angsana |
Mengobati batu ginjal |
5 |
Anyang-anyang |
Pelancar air seni, Demam, Sakit Kuning |
6 |
Awar-awar |
Obat bisul, obat luka, borok, penawar racun binatang berbisa, dan sesak nafas |
7 |
Bakung |
Mengobati sakit gigi |
8 |
Bayam duri |
Mengobatigangguan pernafasan |
9 |
Belimbing wuluh |
Pengobatan jerawat, dan obat batuk |
10 |
Bidara laut |
Menyegarkan kulit muka, dan membangkitkan nafsu makan |
11 |
Bunga kuping gajah |
Obat bengkak pada tenggorokan dan mulut |
12 |
Bunga kenop |
Mengobati sesak napas, Radang saluran napas akut |
13 |
Bunga kotok |
Obat penyakit mata, salep untuk penyembuhan luka |
14 |
Bunga pagoda |
Obat radang, haid tidak teratur, tekanan darah tinggi |
15 |
Cempaka putih |
Mengobati demam, pusing (vertigo), dan sakit panas |
16 |
Ceremai |
Obat mual, obat asma, obat sariawan, batuk berdahak, dan sakit kulit |
17 |
Daun dewa |
Mengobati luka terpukul, dan melancarkan sirkulasi |
18 |
Daun encok |
Mengobati encok dan pening |
19 |
Daun katu |
Memperbanyak ASI, mengobati demam, bisul, dan borok |
20 |
Daun kentut |
Mengobati rematik, memperlancar kencing, batuk |
21 |
Daun mangkok |
Mengobati radang payudara, dan rambut rontok |
22 |
Daun Suji |
Mengobati penyakit disentri, beri–beri, kencing nanah |
23 |
Daun ungu |
Obat wasir, sembelit, bisul, demam |
No |
Tanaman |
Kegunaan sebagai obat |
24 |
Gandarusa |
Obat pegal linu, pening, dan haid tidak teratur |
25 |
Genjer-genjer |
Sebagai obat penambah nafsu makan |
26 |
Hanjuang |
Mengobati batuk darah |
27 |
Jahe |
Mengobati sakit kepala, batuk, masuk angin, dan rematik |
28 |
Jarak pagar |
Mengobati radang telinga, obat sakit gigi berlubang |
29 |
Kacapiring |
Mengobati sariawan, demam, dan sesak nafas |
30 |
Kadaka |
Obat penyubur rambut, demam, sakit kepala |
31 |
Kamboja |
Mengobati radang usus (enteritis), disentri basiler |
32 |
Kapu-kapu |
Obat penyakit rematik, obat anti radang, peluruh keringat, peluruh kencing, obat penyakit flu, dan demam |
33 |
Kastuba |
Memperlancar haid, disentri, memperbanyak ASI (air susu ibu) |
34 |
Kelor |
Meningkatkan ketahanan alamiah tubuh, menyegarkan mata dan otak, meningkatkan metabolisme tubuh |
35 |
Kembang coklat |
Mengobati gangguan fungsi hati |
36 |
Kembang kertas |
Mengobati bisul, dan mengatasi biang keringat |
37 |
Kembang sepatu |
Mengobati demam anak, batuk, sariawan |
38 |
Kemuning |
Mengobati rematik, sakit pinggang, dan Sakit gigi |
39 |
Kenanga |
Mengobati nyeri haid, bahan kosmetik |
40 |
Ketapang |
Mengobati panu, dan kurap |
41 |
Kol banda |
Mengobati asma, bisul, bengkak, dan penebalan kulit |
42 |
Kumis kucing |
Peluruh air seni, tekanan darah tinggi, encok |
43 |
Langkuas |
Mengobati rheumatik, dan sakit limpa |
44 |
Lidah buaya |
Mengobati radang tenggorokan |
45 |
Lidah mertua |
Obat batuk, mengobati penyakit darah tinggi |
46 |
Lili paris |
Menghilangkan bekas luka |
47 |
Lontar |
Obat kulit (dermatitis), mengobati cacingan |
48 |
Lotus |
Mengobati batuk darah, Muntah darah, Muntah dan diare, Darah tinggi, Panas dalam, dan Gondokan |
49 |
Mawar |
Sebagai antikejang, Sebagai pengatur haid |
50 |
Melati jepang |
Mengobati penyakit sesak napas, sakit kepala, demam, dan stres |
51 |
Nusa indah |
Mencegah kanker payudara, mengobati head stroke (demam akibat udara |
No |
Tanaman |
Kegunaan sebagai obat |
panas), mengobati bronchitis | ||
52 |
Pacar cina |
Penghilang bau badan, sakit perut, luka baru, memar, bisul, darah haid banyak, dan perut kembung |
53 |
Patah Tulang |
Mengobatikulit tertusuk duri atau pecahan kaca |
54 |
Pisang-pisangan |
Obat sakit perut |
55 |
Pulai |
Obat demam, tekanan darah tinggi demam, malaria |
56 |
Pule pandak |
Obat kolera, tekanan darah tinggi, obat sakit kepala, dan bisul |
57 |
Puring |
Obat peluruh keringat, penguat lambung, Perut mulas |
58 |
Semanggi |
Obat pilek, batuk, sariawan, kudis, eksim |
59 |
Sembung |
Obat demam, batuk, melancarkan keluarnya keringat |
60 |
Sirih belanda |
Mengobati batuk, dan radang saluran napas |
61 |
Sisik naga |
Obat anker payudara, sakit kuning |
62 |
Songgolangit |
Obat sakit perut, malaria, radang ginjal, asam urat |
63 |
Srigading |
Obat demam, encok |
64 |
Tapak dara |
Mengobati kencing manis, dan buang air kecil sakit |
65 |
Tapak liman |
Obat mencret, batuk, sariawan, Influenza, demam |
66 |
Tembelekan |
Obat batuk, obat luka, peluruh air seni, dan obat bengkak |
67 |
Teratai |
Mengobati gangguan penyerapan makanan, diare |
68 |
Waru |
Mengobati demam, bisul, dan amandel |
69 |
Widuri |
Mengobati kaki pegal dan lemas, dan bisul |
Di ketiga lokasi survey, pada dataran rendah (Kecamatan Kediri), dataran sedang (Kecamatan Marga), dan dataran tinggi (Kecamatan Baturiti) ditemukan beberapa jenis tanaman yang sama yang didapat di berbagai tempat seperti di telajakan, kebun, dan tegalan.
Berikut ini pada Tabel 2.disajikan secara rinci tanaman-tanaman yang banyak ditemukan di lokasi survei.
Tabel 2. Tanaman yang Ditemukan pada Masing-masing Lokasi
No Kecamatan Letak Nama Tanaman |
Banyak Lokasi Jumlah Tanaman yang Ditemukan |
1 Kediri Telajakan Kembang coklat Kembang kertas Bakung Puring Widuri Melati jepang Daun mangkok Sambung tulang Lidah mertua Tapak dara Hanjuang Angsana Kol banda Daun dewa Lili paris Mawar Kastuba Kamboja Ketapang Lidah buaya Bayam duri Kebun Kelor Kemuning Langkuas Jahe Lotus Pisang-pisangan Kembang sepatu Adas Kadaka Alamanda Daun dewa Kuping gajah Lidah buaya Lontar Kastuba Daun suji Jarak pagar Kamboja Kapu-kapu Kembang kertas |
11 3 2 3 5 131 78 3 4 2 5 1 3 5 140 115 1 1 50 93 3 4 2 15 151 144 3 3 2 2 1 1 3 3 31 192 12 2 7 4 3 8 1 119 9 13 21 88 31 40 3 52 25 12 2 5 4 8 2 3 4 5 6 1 11 2 23 12 34 120 14 |
No |
Kecamatan |
Letak |
Nama Tanaman |
Banyak Lokasi yang Ditemukan |
Jumlah Tanaman |
Tegalan |
Kelor |
1 |
2 | ||
Pacar cina |
2 |
2 | |||
Daun kentut |
2 |
2 | |||
Daun mangkok |
10 |
11 11 | |||
Langkuas |
2 |
33 | |||
Jahe |
3 | ||||
Pisang-pisangan |
2 |
11 1 | |||
Tapak dara |
1 |
136 | |||
Alang-alang |
5 |
2 | |||
Belimbing wuluh |
2 |
11 | |||
Bidara laut |
7 | ||||
Genjer-genjer |
4 |
19 15 | |||
Bayam duri |
15 |
O 8 | |||
Daun suji |
3 | ||||
2 |
Marga |
Telajakan |
Melati jepang |
2 |
4 cn |
Sangga langit |
9 |
50 9βΛ 264 | |||
Semanggi |
11 |
15 | |||
Lidah mertua |
4 | ||||
Nusa indah |
9 |
10 | |||
Tapak dara |
2 |
6 | |||
Tapak liman |
6 |
36 | |||
Daun ungu |
1 |
3 7 7 | |||
Lontar |
2 | ||||
Bunga pagoda |
5 |
6 3 | |||
Ketapang |
3 | ||||
Kebun |
Srigading |
1 |
2 120 | ||
Bunga kenop |
6 |
2 | |||
Sirih belanda |
1 | ||||
Semanggi |
5 |
108 9 | |||
Lotus |
2 | ||||
Lidah mertua |
3 |
17 | |||
Kembang sepatu |
3 |
12 | |||
Ceremai |
1 |
1 | |||
Kumis kucing |
4 |
9 14 | |||
Teratai |
3 | ||||
Jarak pagar |
8 |
126 11 | |||
Kaca piring |
2 |
13 | |||
Waru |
8 | ||||
Melati jepang |
6 |
20 | |||
Tegalan |
Pule pandak |
2 |
4 | ||
Bunga kenop |
4 |
34 1 | |||
Anyang-anyang |
1 | ||||
Kemuning |
2 |
5 4 | |||
Sisik naga |
4 |
9 2 | |||
Pulai |
2 | ||||
Nusa indah |
9 |
12 | |||
Jarak pagar |
12 |
166 94 | |||
Waru |
10 |
34 |
No |
Kecamatan |
Letak |
Nama Tanaman |
Banyak Lokasi yang Ditemukan |
Jumlah Tanaman |
3 |
Baturiti |
Telajakan |
Melati jepang |
2 |
5 on 39 |
Gandarusa |
6 | ||||
Semanggi |
8 |
185 12 | |||
Kadaka |
4 | ||||
Kebun |
Kembang kertas |
6 |
11 125 | ||
Bunga kotok |
4 |
28 | |||
Kenanga |
6 |
19 | |||
Kadaka |
6 |
12 | |||
Gandarusa |
4 |
22 | |||
Tegalan |
Kelor |
1 |
3 | ||
Awar-awar |
1 |
2 | |||
Daun encok |
5 |
8 | |||
Tembelekan |
6 |
19 | |||
Sirih belanda |
2 |
2 | |||
Kenanga |
6 |
31 17∩ | |||
Semanggi |
7 |
170 | |||
Sembung |
1 |
3 3 | |||
Daun katu |
3 | ||||
Tapak liman |
3 |
5 19 | |||
Kadaka |
5 |
12 |
Sumber: Survei
Tanaman dalam desain lansekap memiliki berbagai macam fungsi, Hasil penelitian ini didukung oleh pernyataan Carpenter et al. (1975) bahwa fungsi tanaman dalam desain pertamanan adalah sebagai tabir untuk mengurangi cahaya matahari dan lampu kendaraan yang menyilaukan dengan cara mengatur tingginya. Selain itu tanaman berfungsi memberi batas untuk privasi, sebagai pengarah, pembentuk ruang, pembatas fisik yang mengarahkan dan mengendalikan pergerakan manusia, hewan dan kendaraan, mengendalikan iklim mikro (suhu, radiasi matahari, angin, presipitasi, kelembaban, mengurangi kecepatan angin dan memberikan naungan), mengendalikan kebisingan, sebagai penyaring dan pengkayaan udara, pengendali erosi dan habitat satwa.
Berikut ini pada Tabel 3.disajikan kegunaan dari tanaman obat sebagai elemen lansekap.
Tabel 3. Kegunaan Tanaman Obat sebagai Elemen Lansekap | |
No |
Kegunaan dalam Ketinggian Tempat Tanaman obat lansekap |
1. |
Sebagai tabir untuk Dataran Rendah Angsana, Cempaka putih, Pulai, mengurangi cahaya matahari dan lampu kendaraan yang Dataran Sedang Ceremai, Ketapang, Nusa indah, menyilaukan Dataran Tinggi Awar-awar, |
No |
Kegunaan dalam lansekap |
Ketinggian Tempat |
Tanaman obat |
2. |
Berfungsi sebagai pemberi batas untuk privasi |
Dataran Rendah |
Alang-alang, bayam duri, Daun suji, Hanjuang, Jahe, Langkuas, Pacar cina, Tapak dara, Widuri |
Dataran Sedang |
Bunga kenop, Kacapiring, Kumis kucing, Srigading, Tapak dara, Waru, | ||
Dataran Tinggi |
Tembelekan, | ||
3. |
Sebagai pengarah |
Dataran Rendah |
Kastuba, Kelor, Ketapang, Kol banda, Lontar, |
Dataran Sedang |
Anyang-anyang, Lontar, | ||
Dataran Tinggi |
Bunga kotok, Kenanga, | ||
4. |
Pembentuk ruang |
Dataran Rendah |
Adas, Bidara laut, Daun Mangkok, Daun kentut, Kemuning, Melati jepang, |
Dataran Sedang |
Daun ungu, Kemuning, Melati jepang, Sirih belanda, | ||
Dataran Tinggi |
Melati jepang, Sembung, Sirih belanda, | ||
5. |
Mengendalikan kebisingan |
Dataran Rendah |
- |
Dataran Sedang |
- | ||
Dataran Tinggi |
Daun encok, | ||
6. |
Penyaring dan penyuplai udara |
Dataran Rendah Dataran Sedang |
Kembang kertas, Lidah mertua, Lidah mertua, |
Dataran Tinggi |
Kembang kertas, | ||
7. |
Habitat satwa |
Dataran Rendah |
Belimbing wuluh |
Dataran Sedang |
- | ||
Dataran Tinggi |
- | ||
8. |
Pembatas fisik yang mengarahkan dan mengendalikan pergerakan manusia, hewan, dan kendaraan |
Dataran Rendah Dataran Sedang Dataran Tinggi |
Alamanda, Jarak pagar, Kembang sepatu, Lili paris, Puring, Jarak pagar, Kembang sepatu, Daun katu, Gandarusa, Kelor, |
9. |
Pengendali erosi |
Dataran Rendah |
Pisang-pisangan, |
Dataran Sedang |
- | ||
Dataran Tinggi |
- | ||
10. |
Nilai estetika |
Dataran Rendah |
Bakung, Bunga kuping gajah, Daun dewa, Genjer-genjer, Kamboja, Kapu-kapu, Kembang coklat, Lidah buaya, |
No |
Kegunaan dalam lansekap |
Ketinggian Tempat |
Tanaman obat |
Lotus, Mawar, Patah tulang, | |||
Dataran Sedang |
Bunga pagoda, Lotus, Pule pandak, Semanggi, Sisik naga, Songgolangit, Tapak liman, Teratai, | ||
Dataran Tinggi |
Kadaka, Semanggi, Tapak liman |
-
4. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan maka dapat ditarik beberapa simpulan antara lain:
-
1. Dari tempat penelitian yang diinventarisasi telah ditemukan beberapa jenis
tanaman obat yaitu antara lain: Kediri 43 jenis tanaman obat, Marga 26 jenis tanaman obat, Baturiti 15 jenis tanaman obat.
-
2. Habitus dari tanaman obat yang telah ditemukan dibagi menjadi enam yaitu:
pohon besar/sedang, pohon kecil/perdu, semak, penutup tanah, tanaman rambat, dan tanaman air.
-
3. Terdapat 10 kegunaan tanaman obat yang telah diinventarisasi sebagai elemen
lansekap yaitu sebagai tabir untuk mengurangi cahaya matahari dan lampu kendaraan yang menyilaukan, memberi batas untuk privasi, sebagai pengarah, pembentuk ruang, pembatas fisik yang mengarahkan dan mengendalikan pergerakan manusia, hewan dan kendaraan, mengendalikan kebisingan, sebagai penyaring dan penyuplai udara, pengendali erosi, habitat satwa, dan sebagai tanaman hias yang memiliki nilai estetika.
-
5. Daftar Pustaka
Adiputra, N. dan S, Handari.2007. Strategi Pelestarian Tanaman Obat dalam Perspektif Budaya.Jurnal bumi lestari.Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Carpenter, P.L, T.D Walker, and F.OLanphear. 1975. Plants in the Landscape. W.H.Freeman and Company, San Fransisco.
Hariana, A. 2009. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 1. Penebar Swadaya, Bogor.
Katno dan S. Pramono.2003. Tingkat Manfaat Dan Keamanan Tanaman Obat Dan Obat Tradisional. Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu. Fakultas Farmasi, UGM.
Sukandar, E.Y. 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfaat Dan Keamanannya.Skripsi. Program Studi Farmasi Universitas Jember.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/lanskap
JAL | 80
Discussion and feedback