Teknologi Elektro, No. 03,September - Desember 2017

1

Sistem Smart Traffic Light Berbasis RFID Untuk Layanan Darurat

I MadeAgung Pranata1 , Nyoman Pramaita2 , Nyoman Putra Sastra3

Abstrack— The increasing number of vehicles resulted in the accumulation of vehicles, especially at intersections with traffic light. Therefore, it needs to be made a system called Smart Traffic Light, so it can give priority to the path traversed by emergency vehicles. There are two main stages in the design of smart traffic light, namely the integration of hardware in the form of “integration of RFID with Arduino UNO” and Smart Traffic Light algorithms as a basis for software development. The realization of the hardware is done with the use of RFID Mifare RC522 module and Arduino UNO microcontroller. Software Realization using Arduino application by adding RFID library and make orders according to the algorithm. The result ofthe integration of hardware and realization of algorithm to a software obtain the result of the detection rate and accuracy of detection of RFID is very high at around 100%, with a good response time is average 0.8s.

IntisariMeningkatnya jumlah kendaraan bermotor mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan terutama di persimpangan-persimpangan yang terdapat traffic light. Untuk itu perlu dibuatkan suatu sistem yang disebut Smart Traffic Light, sehingga dapat memberikan prioritas pada jalur yang dilalui oleh kendaraan-kendaraan kegawatdaruratan. Ada dua tahapan utama dalam perancangan smart traffic light ini yaitu integrasi hardware berupa integrasi RFID dengan Aruino UNO dan algoritma Smart Traffic Light sebagai dasar dalam pembuatan software. Realisasi pada hardware dilakukan dengan penggunaan RFID module Mifare RC522 dan mikrokontroller Arduino UNO. Realisasi Software menggunakan aplikasi Arduino dengan menambah library RFID dan membuat perintah sesuai dengan algoritma. Hasil integrasi hardware dan realisasi algoritma ke dalam sebuah software memperoleh hasil tingkat deteksi dan akurasi deteksi dari RFID yang sangat tinggi yakni mencapai 100%, dengan waktu respon yang baik yaitu rata-rata 0,8s.

Kata KunciSmart traffic light, RFID Reader, RFID Tag, Arduino UNO.

  • I.    PENDAHULUAN

Peningkatan yang signifikan pada urbanisasi, industri, dan populasi, menyebabkan terjadinya perkembangan yang luar biasa pada lalu lintas. Menurut Badan Pusat Statistik

(BPS), dalam lima tahun terakhir, jumlah kendaraan bermotor di Bali naik tajam hingga hampir dua kali lipat. Pada 2006 jumlah kendaraan di Bali 1,58 juta. Sedangkan pada 2012 jumlah kendaraan tercatat sebanyak 2.749.164 unit. Kendaraan-kendaraan ini meliputi mobil penumpang 267.068 unit, mobil barang/truk 101.509 unit, otobis 5.983 unit, dan sepeda motor 2.374.604 unit [1]. jumlah volume kendaraan bermotor yang terus bertambah ini mengakibatkan terjadinya penumpukan terutama terjadi di traffic light [2].

Smart city adalah konsep kota cerdas yang dirancang guna membantu berbagai hal kegiatan masyarakat, salah satunya untuk memberikan prioritas bagi kendaraan darurat yang sedang bertugas. Smart city memiliki 8 aspek utama, yaitu smart governance, smart infrastructure, smart technology, smart mobility, smart healthcare, smart energy, smart building, dan smart citizen [3].

Layanan darurat sebagai contoh layanan ambulance, kendaraan pemadam kebakaran, dan kendaraan kepolisian, merupakan layanan yang mendapatkan prioritas khusus. Layanan-layanan ini mendapat keistimewaan pada setiap traffic light, yaitu ketika layanan ini melewati traffic light, maka kondisi traffic light pada jalur yang dilewati oleh kendaraan layanan darurat akan berubah kondisi menjadi hijau. Agar dapat diberikan prioritas ini maka diperlukan sebuah mekanisme yang mampu memberikan prioritas untuk melewati persimpangan jalan.

Penelitian [4] membahas Smart traffic light berbasis google maps API. Pada penelitian ini pengguna dapat menerima informasi kepadatan lalu lintas dan kondisi traffic light. Sedangkan di sisi pengelola aplikasi dapat mengontrol kondisi traffic light.

Penelitian [5] membahas mengenai manajemen perpustakaan. RFID di sematkan pada tiap buku dan kartu anggota dari konsumen. RFID ini berfungsi untuk identifikasi barang ataupun bahan pustaka pada perustakaan, identifikasi keanggotaan perpustakaan atau input data/bahan pustaka suatu objek perpustakaan, peminjaman bahan pustaka, pengembalian bahan pustaka.

Referensi [4] belum mengoptimisasi pemberian prioritas pada layanan darurat, sedangkan layanan darurat membutuhkan respon yang cepat dari traffic light. Dengan penerapan teknologi RFID pada layanan dan traffic light diharapkan mampu meningkatkan respon dari traffic light. Prioritas kendaraan di jalan dapat diberikan dengan cara memasang RFID reader pada persimpangan jalan dan memasang RFID tag pada kendaraan prioritas, yakni kendaraan layanan darurat [6]. Apabila kendaraan yang berisi RFID tag melintas melewati RFID reader, maka RFID reader akan mendeteksi RFID tag dan kemudian mengirimkan informasi ke mikrokontroller yang terhubung pada traffic light, Selanjutnya, mikrokontroller tersebut akan merespon p-ISSN:1693 – 2951; e-ISSN: 2503-2372

dan mengubah kondisi traffic light menjadi hijau pada jalur yang dilewati oleh RFID tag. Dengan teknologi RFID ini, kendaraan yang memiliki prioritas tidak akan terkena traffic pada traffic light.

Selanjutnya, artikel ini akan membahas mengenai desain sistem, hasil dan pembahasan, dan pada bagian akhir adalah kesimpulan dari purwarupa sistem smart traffic light berbasis RFID.

  • II.    DESAIN SISTEM

  • A.    Gambaran Umum

Secara umum Sistem Smart Traffic Light, Gambar 1, ini menggunakan RFID module Mifare RC522. RFID reader diletakkan sebelum lampu traffic light, sedangkan RFID reader dihubungkan pada mikrokontroller yang mengatur jalannya lampu pada traffic light. RFID tag disematkan pada mobil layanan darurat.

Gambar 1 : Gambaran Umum sistem smart traffic light berbasis RFID untuk layanan darurat

  • B.    Radio Frequency Identification (RFID)

Radio Frequency Identification (RFID) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh [4] [7]. Gambar 2 merupakan label atau kartu RFID, ini adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio.

Gambar 2 : RFID mifare RC522

Teknologi RFID menggunakan sistem identifikasi dengan gelombang radio. Untuk itu minimal dibutuhkan dua buah

perangkat, yaitu yang disebut tag dan reader [4] [7]. Gambar 4 menunjukkan skema kerja dari perangkat RFID.

Gambar 3 : Skema kerja perangkat RFID

RFID Tag Adalah sebuah alat yang melekat pada obyek yang akan diidentifikasi oleh RFID reader. RFID tag dapat berupa perangkat pasif atau aktif. tag pasif artinya tanpa battery dan tag aktif artinya menggunakan battery. tag pasif lebih banyak digunakan karena murah dan mempunyai ukuran lebih kecil. RFID tag dapat berupa perangkat read-only yang berarti hanya dapat dibaca saja ataupun perangkat read-write yang berarti dapat dibaca dan ditulis ulang untuk update [4].

RFID tag mempunyai dua bagian penting, yaitu pertama IC, berfungsi untuk menyimpan dan memproses informasi, modulasi dan demodulasi sinyal RF, mengambil tegangan DC yang dikirim dari RFID reader melalui induksi, dan beberapa fungsi khusus lainnya. Bagian yang kedua yaitu Antena yang berfungsi menerima dan mengirim sinyal RF [4].

RFID reader adalah merupakan alat pembaca RFID tag. Ada dua macam RFID reader yaitu reader Pasif (PRAT) dan reader Aktif (ARPT). Reader Pasif memiliki sistem pambaca pasif yang hanya menerima sinyal radio dari RFID tag Aktif (yang dioperasikan dengan battery/sumber daya). Jangkauan penerima RFID Pasif bisa mencapai 600 meter. Hal ini memungkinkan aplikasi RFID untuk sistem perlindungan dan pengawasan aset. Reader aktif memiliki sistem pembaca aktif yang memancarkan sinyal interogator ke tag dan menerima balasan autentikasi dari tag. Sinyal interogator ini juga menginduksi tag dan akhirnya menjadi sinyal DC yang menjadi sumber daya tag pasif [4]. Untuk spesifikasi RFID Mifare RC522 dapat dilihat pada Tabel 1.

TABEL 1

SPESIFIKASI RFID MIFARE RC522

Spesifikasi

Keterangan

Chipset/Writer IC

MFRC522 Contactless Reader

Frekuensi

13,56 MHz

Jarak pembacaan kartu

<50mm

Protokol akses

SPI @10Mbps

Kecepatan transmisi RF

424 kbps (bi-directional)/848 kbps (unidirectional)

Catu Daya

3,3 Volt

Konsumsi Arus

13-26 mA pada saat operasi baca/tulis, <80µA saat modus siaga

Suhu operasional

-20°C s.d. +80°C

Dimensi

40 x 50 mm

  • C.    Arduino Uno

Arduino merupakan sebuah board yang menggunakan mikrokontroller Atmega328. Arduino Uno seperti pada Gambar 4, memuat 14 pin I/O digital, 6 pin analog untuk menunjang mikrokontroller. Arduino Uno dapat dihubungkan ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk oprasional. Atmega328 pada Arduino Uno menggunakan bootloader yang dapat digunakan untuk mengupload kode baru ke Atmega328 tanpa menggunakan pemrograman hardware eksternal [7]. Untuk spesifikasi lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.

Gambar 4 : Arduino Uno


TABEL 2

SPESIFIKASI ARDUINO UNO

Spesifikasi

Keterangan

Mikrokontroller

Atmega328

Operasi tegangan

5Volt

Input tegangan

Disarankan 7-11Volt

Input tegangan batas

6-20Volt

Pin I/O digital

14

Pin Analog

6

Arus DC tiap pin I/O

50mA

Arus DC ketika 3.3Volt

50mA

Memori flash (bootloader)

32KB (Atmega328) dan 0,5KB (bootloader)

SRAM

2KB (Atmega 328)

EEPROM

1KB (Atmega328)

Kecepatan clock

16MHz


Gambar 5 merupakan flowchart algoritma dari coding software sistem smart traffic light berbasis RFID untuk layanan darurat dibuat menggunakan IDE Arduino. Library RFID ditambahkan pada IDE Arduino sebagai pendukung perintah-perintah sesuai dengan algoritma. Algoritma dari koding sistem smart traffic light berbasis RFID untuk layanan darurat ini menggunakan 8 Default dari lampu LED yang berfungsi sebagai lampu pada traffic light. Default 1, 2, 3, dan 4 merupakan kondisi traffic light berjalan normal. Default 5, 6, 7, 8 merupakan kondisi traffic light ketika kendaraan darurat melewati RFID reader.

Gambar 5 : Flowchart algoritma software


D. Prosedur


Pada Gambar 4, ketika program dimulai maka kondisi traffic light akan masuk pada default 1. Ketika ada RFID tag yang terdeteksi, maka kondisi akan masuk ke default 5, jika tidak ada RFID tag yang terdeteksi maka kondisi akan berubah ke default 2. Kemudian jika ada RFID tag yang terdeteksi maka kondisi akan berubah ke default 6, namun jika tidak ada RFID tag yang terdeteksi maka kondisi traffic light

I Made Agung Pranata: Purwarupa Sistem Smart Traffic

p-ISSN:1693 – 2951; e-ISSN: 2503-2372


akan berubah menjadi default 3. Selanjutnya jika ada RFID tag yang terdeteksi maka kondisi traffic light akan berubah menjadi default 7, namun jika tidak ada RFID tag yang terdeteksi maka kondisi traffic light akan berubah menjadi default 4. Kemudian jika ada RFID tag yang terdeteksi, maka kondisi traffic light akan berubah menjadi default 8, namun jika tidak ada RFID tag yang terdeteksi maka kondisi traffic light akan berubah menjadi kondisi 1.

  • E. Integrasi Hardware

Perancangan hardware sistem smart traffic light berbasis RFID untuk layanan darurat terdiri dari komponen RFID reader, RFID tag, Mikrokontroller Arduino, dan Lampu LED sebagai lampu traffic light. Realisasi perancangan dari purwarupa sistem smart trafic light pendukung layanan darurat berbasis teknologi RFID dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 7 : Pengintegrasian Arduino UNO dengan RFID Mifare RC522

Proses pengintegrasian Arduino UNO dengan RFID Mifare RC522 ini menggunakan media kabel yang menghubungkan pin tegangan 3 V pada arduino UNO dengan pin tegangan 3 V pada RFID dengan fungsi sebagai sumber tegangan. Pin GND pada Arduino UNO dengan pin GND pada RFID yang berfungsi sebagai Ground. Pin 9 pada Arduino UNO dengan pin RST pada RFID berfungsi sebagai Reset. Pin 10 Arduino dengan pin SDA pada RFID yang berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan perangkat tertentu. Pin 11 pada Arduino dengan pin MOSI pada RFID yang berfungsi untuk mengirimkan data ke perangkat dari master. Pin 12 pada Arduino dengan pin MISO pada RFID berfungsi untuk mengirimkan data dari perangkat ke master. Pin 13 Arduino dengan pin SCK pada RFID berfungsi untuk menyinkronkan transmisi data yang dihasilkan oleh master.

Gambar 6 : Realisasi hasil perancangan


  • III.    HASIL DAN DISKUSI

  • A.    Pengujian deteksi RFID tag pada RFID reader

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah RFID reader mampu mendeteksi RFID tag yang melewati RFID reader. Pengujian ini dilakukan sebanyak 10 kali oleh kendaraan darurat yang telah disematkan RFID tag, dengan melewatkan RFID tag di depan RFID reader dan melihat hasil deteksi melalui software arduino. Berikut merupakan hasil dari pengujian yang dapat dilihat pada gambar 8.

RFID reader diletakkan di pinggir jalan sebelum traffic light dan RFID reader terhubung dengan seluruh traffic light melalui mikrokontroller Arduino Uno seperti pada Gambar 6. RFID reader berfungsi sebagai pendeteksi RFID tag yang tersemat pada kendaraan layanan darurat. Mikrokontroller berfungsi untuk mengatur jalannya traffic light dan sebagai penghubung antara RFID reader dengan traffic light. Ketika RFID reader mendeteksi RFID tag maka RFID reader akan mengirim informasi ke mikrokontroller. Selanjutnya mikrokontroller akan menjaga kondisi traffic light, pada jalur yang terdapat RFID reader akan dijaga berwarna hijau dan jalur lainnya akan dalam kondisi merah.

Gambar 8 : Hasil deteksi RFID reader pada kendaraan darurat ambulans

Hasil dari pengujian kendaraan darurat ambulans dapat dilihat pada tabel 3.


TABEL 3

HASIL PENGUJIAN KENDARAAN DARURAT AMBULANS

No

Percobaan

Hasil

1

Percobaan 1

Terdeteksi

2

Percobaan 2

Terdeteksi

3

Percobaan 3

Terdeteksi

4

Percobaan 4

Terdeteksi

5

Percobaan 5

Terdeteksi

6

Percobaan 6

Terdeteksi

7

Percobaan 7

Terdeteksi

8

Percobaan 8

Terdeteksi

9

Percobaan 9

Terdeteksi

10

Percobaan 10

Terdeteksi


Dengan hasil pengujian deteksi RFID reader yang didapat pada Tabel 3, seluruh percobaan menyatakan bahwa RFID reader mendeteksi RFID tag. Hasil pengujian RFID reader tersebut menunjukkan bahwa rangkaian dapat bekerja dengan baik.

  • B.    Pengujian waktu respon sistem

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui waktu respon sistem dari smart traffic light ketika RFID reader mendeteksi RFID tag. Pengujian ini dilakukan dengan melewatkan RFID tag sebanyak 10 kali pada RFID reader dan menghitung waktu deteksi dengan menggunakan stopwatch seperti pada Gambar 9. Berikut merupakan hasil pengujian waktu respon dapat dilihat pada Tabel 4.

Gambar 9 : Pengujian waktu respon


TABEL 4

HASIL PENGUJIAN WAKTU RESPON

No

Percobaan

Waktu respon

1

Percobaan 1

0,7s

2

Percobaan 2

0,9s

3

Percobaan 3

0,7s

4

Percobaan 4

1s

5

Percobaan 5

0,7s

6

Percobaan 6

0.7s

7

Percobaan 7

1s.

8

Percobaan 8

0.8s

9

Percobaan 9

0.9s

10

Percobaan 10

0.7s


Hasil uji coba menunjukkan waktu respon rata-rata dari RFID reader dalam mendeteksi RFID tag adalah 0,8s. Hasil uji coba ini juga menunjukkan bahwa RFID reader memiliki kecepatan respon yang baik.

  • C.    Pengujian Akurasi Deteksi

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan RFID reader dalam mendeteksi tag, apakah reader mampu mendeteksi tag dengan akurat atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan cara melewatkan RFID tag sebanyak 10 kali pada RFID reader. Pengujian ini dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 10.

I Made Agung Pranata: Purwarupa Sistem Smart Traffic

Gambar 10 : Pengujian akurasi deteksi


Card found Cardnumber:

Id Card: 73 pemadam kebakaran


θ C0M17 (Arduino/Genuino Uno)


Gambar 11 : Hasil serial monitor dari uji coba akurasi deteksi kendaraan darurat

TABEL 5

HASIL UJI COBA AKURASI DETEKSI PADA AMBULANS

No

Percobaan

Hasil deteksi id card 110

Hasil deteksi id card

73

1

Percobaan 1

Ambulans

Pemadam kebakaran

2

Percobaan 2

Ambulans

Pemadam kebakaran

3

Percobaan 3

Ambulans

Pemadam kebakaran

4

Percobaan 4

Ambulans

Pemadam kebakaran

5

Percobaan 5

Ambulans

Pemadam kebakaran

6

Percobaan 6

Ambulans

Pemadam kebakaran

7

Percobaan 7

Ambulans

Pemadam kebakaran

8

Percobaan 8

Ambulans

Pemadam kebakaran

9

Percobaan 9

Ambulans

Pemadam kebakaran

10

Percobaan 10

Ambulans

Pemadam kebakaran


Gambar 11 merupakan hasil deteksi RFID reader yang ditampilkan oleh software Arduino. Tabel 5 merupakan hasil pengujian akurasi pendeteksian RFID reader. Hasil deteksi dari RFID reader menunjukkan tingkat akurasi 100%. Jadi RFID reader dapat dikatakan berjalan dengan baik.

  • D.    Pengujian Jarak Deteksi

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui jarak deteksi RFID tag dari RFID reader dan untuk membandingkan dengan spesifikasi dari RFID mifare RC522. Pengujian ini dilakukan sebanyak 10 kali dengan cara melewatkan RFID tag pada RFID reader dan mengukur jarak antara RFID tag dan RFID reader dengan menggunakan mistar seperti pada Gambar 12.

p-ISSN:1693 – 2951; e-ISSN: 2503-2372

Gambar 12 : Pengujian jarak deteksi

TABEL 6

HASIL UJI COBA JARAK DETEKSI

No

Percobaan

Hasil pengujian jarak

1.

Percobaan 1

0,5 cm

2.

Percobaan 2

0,5 cm

3.

Percobaan 3

0,5 cm

4.

Percobaan 4

0,5 cm

5.

Percobaan 5

0,5 cm

6.

Percobaan 6

0,5 cm

7.

Percobaan 7

0,5 cm

8.

Percobaan 8

0,5 cm

9.

Percobaan 9

0,5 cm

10.

Percobaan 10

0,5 cm

Tabel 6 merupakan hasil uji coba jarak deteksi dari RFID reader. Hasil deteksi dari RFID reader memiliki jarak 0,5 cm sedangkan pada spesifikasi RFID mifare RC522 memiliki jarak deteksi <5mm. Jadi Hasil uji coba yang didapat menunjukkan hasil yang lebih kecil dari 5mm sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil uji coba sesuai dengan spesifikasi RFID mifare RC522.

  • E.    Pengujian Deteksi RFID reader dengan obstacles

Pengujian ini bertujuan untuk menguji kemampuan deteksi dari RFID reader jika terdapat obstacles diantara RFID reader dan RFID tag. Pengujian ini dilakukan sebanya 10 kali dengan cara meletakkan kertas sebagai obstacle diantara RFID reader dan RFID tag seperti pada Gambar 13.

Gambar 13 : Pengujian Deteksi RFID dengan obstacle

TABEL 7

HASIL UJI COBA DETEKSI

No

Percobaan

Hasil Deteksi

1.

Percobaan 1

Terdeteksi

2.

Percobaan 2

Terdeteksi

3.

Percobaan 3

Terdeteksi

4.

Percobaan 4

Terdeteksi

5.

Percobaan 5

Terdeteksi

6.

Percobaan 6

Terdeteksi

7.

Percobaan 7

Terdeteksi

8.

Percobaan 8

Terdeteksi

9.

Percobaan 9

Terdeteksi

10.

Percobaan 10

Terdeteksi

Tabel 7 merupakan hasil uji coba deteksi RFID dengan memberikan obstacle diantara RFID reader dan RFID tag. Dari 10 kali percobaan yang dilakukan, hasil yang didapat menunjukkan tingkat keberhasilan deteksi mencapai 100%. Ini menyimpulkan bahwa RFID reader mampu mendeteksi RFID tag walau ada obstacle diantara RFID reader dan RFID tag. ini disebabkan karena RFID reader memiliki spesifikasi menggunakan frekuensi 13.56 MHz dimana Frekuensi ini tidak mudah untuk terganggu oleh noise.

  • F.    Pengujian RFID reader tanpa beban

Pengujian dilakukan dengan mendekatkan RFID tag pada RFID reader dan mengukur dengan menggunakan penggaris yang bertujuan untuk mengetahui jarak deteksi dan memindahkan posisi RFID tag mengelilingi RFID reader yang bertujuan untuk mengetahui kinerja dari antena unidirectional dari RFID reader.

Pengujian yang pertama yaitu pengukuran jarak, dimana pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan jarak deteksi RFID reader tanpa beban. Pengujian dilakukan seperti pada Gambar 14.

Gambar 14 : Pengujian jarak deteksi RFID reader tanpa beban

Setelah mencoba menguji RFID reader tanpa menggunakan traffic light sebagai beban maka didapat hasil deteksi dengan jarak yang lebih jauh. Hasil yang didapat dari pengujian ini adalah 2 cm.

Pengujian selanjutnya yaitu pengujian antena unidirectional dari RFID reader. Pada pengujian dengan beban didapat hasil dimana RFID tag hanya dapat dideteksi oleh RFID reader di bagian depan RFID reader. Sementara jika RFID tag ditempatkan disebelah kiri, kanan, dan belakang dari RFID reader maka tidak akan terdeteksi.

Gambar 15 : Pengujian antena RFID reader bagian kiri

Gambar 15 dilakukan pengujian RFID tag ditempatkan di bagian kiri dari RFID reader. Hasil yang didapat adalah RFID reader berhasil mendeteksi RFID tag.

Gambar 16 : Pengujian antena RFID reader bagian belakang

Dari hasil pengujian tanpa beban tersebut bahwa dapat disimpulkan bahwa beban merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja RFID menjadi tidak maksimal.

  • IV.    KESIMPULAN

Simpulan yang dapat diambil yaitu sistem smart traffic light berbasis RFID untuk layanan darurat dapat direalisasikan dengan 2 yaitu desain Hardware dan Software. Realisasi Software menggunakan aplikasi Arduino dengan menambah library RFID dan membuat perintah sesuai dengan algoritma. Sistem smart traffic light berbasis RFID untuk layanan darurat dapat direalisasikan dengan membuat 8 Default yang saling berhubungan.

Hasil integrasi hardware dan realisasi algoritma ke dalam sebuah software merupakan 2 hal utama untuk merealisasikan sistem smart traffic light pendukung layanan darurat berbasis teknologi RFID dapat direalisasikan. Tingkat deteksi dan akurasi deteksi dari RFID sangat tinggi yakni mencapai 100%, dengan waktu respon yang baik yaitu rata-rata 0,8s. Beban LED pada traffic light dapat mempengaruhi kinerja RFID menjadi tidak maksimal.

REFERENSI

  • [1]    (2014) Badan Pusat Statistik Bali website. [Online]. Available:

https://bali.bps.go.id/

  • [2]    A. Prabowo, D. Nugroho, Kustanto, “Aplikasi Smart Traffic Light untuk Monitoring Marka Jalan,” Jurnal Ilmiah SINUS, hlm. 53-64, 2014.

  • [3]   (2016) ehpedia website. [Online]. Available: http://www.ehpedia.com/

  • [4]    J. Budiman, Z. Zainuddin, A. Ilham, “Sistem Monitoring dan Kontrol

Lalulintas Perkotaan,” Jurnal Politeknik Negeri Manado, hlm 1-15, 2012.

  • [5]    Fadhilatul, H. “Penerapan RFID (Radio Frequency Identification) di perpustakaan,” Jurnal Ilmu Perpustakaan & Kearsipan Khizanah Al-Hikmah, Vol 2 No1, hlm. 71-79, 2014.

  • [6]    E. Kusuma, “Sistem Tilang Otomatis pada Simulasi Traffic Light Berbasis Mikrokontroller,” STMIK PalComTech Palembang, hlm. 1-9, 2013.

  • [7]    A. H. Kardison, “Rancang Bangun Sistem Aplikasi Keanggotaan Konsumen Berbasis RFID untuk Pengumpulan Poin pada Proses Transaksi Retail,” E-Journal SPEKTRUM. Vol. 2, 2015.

Gambar 16 dilakukan pengujian RFID tag ditempatkan di bagian belakang dari RFID reader. Hasil yang didapat adalah RFID reader berhasil mendeteksi RFID tag.

Gambar 17 : Pengujian antena RFID reader bagian kanan


Gambar 17, dilakukan pengujian RFID tag ditempatkan di bagian kanan dari RFID reader. Hasil yang didapat adalah RFID reader gagal mendeteksi RFID tag.

I Made Agung Pranata: Purwarupa Sistem Smart Traffic

p-ISSN:1693 – 2951; e-ISSN: 2503-2372