Teknologi Elektro, Vol. 16, No1, Januari-April 2017

97

Analisis Pengaruh Harmonisa Terhadap Rugi-Rugi Daya (Losses) Pada Transformator di Penyulang Sedap Malam

I.G Ariana1,I.W. Rinas2, I.G.D Arjana3

Abstract-The aim of this study is to analyze the influence of harmonic to power losses in transformator atSedapMalam feeder by using the help of ETAP power station, so we can obtain how much the influence of harmonic in distribution system. By measuring THDv and THDi in DT0042, DT0048 and DT0319 transformator we got THDv value of 1.1% in DT0042, 1.56% in DT 48 and 1.23% in DT0319 from maximum margin of 5.0% in THDV according to IEEE 519–1992 standard. As for THDi we got the value of 9.36% in DT0042, 12.4% in DT0048 and 14.2% in DT0319 from maximum margin of 8.0% in THDi according to IEEE 519 – 1992 standard. On other side, the result by running ETAP power station we got THDi value of 1.59% in D00T42, 1.95% in DT0048 and 1.71% in DT0319. As for THDv we got running result of 12.22% in DT0042, 12.96% in DT0048 and 13.54% in DT0319.

Based on the result of performed analisis of the influence of harmonic to power losses in transformator at SedapMalam feeder, we obtained that the amount of power losses was 43,2 kW before having harmonic and 45,7 kW after having harmonic. The raise of 2,5 kW was caused by occurance of harmonic in DT0042, DT0048 and DT0319 transformator from total of 44 existed transformators Keywords :Distribution, Harmonic,THDv,THDi, Power Losses.

Intisari-Penelitian ini menganalisis pengaruh harmonisa terhadap rugi-rugi daya (losses) pada Transformator di peyulang Sedap Malam menggunakan bantuan ETAP power station, sehingga dapat diketahui hasil seberapa besar pengaruh harmonisa pada system distribusi. Hasi lpengukuran THDv dan THDi pada Transformator DT0042, DT0048 dan DT0319 dari diperoleh hasil THDv sebesar 1,1% pada DT0042, 1,56% pada DT0048 dan 1,23% pada DT0319 dari batas maksimum THDV menurut standar IEEE 519–1992 adalah 5.0%. Untuk hasil pengukuran THDi didapatkan hasi lpengukuran sebesar 9,36% pada DT0042. 12,4% pada DT0048 dan 14,2% pada DT0319 dari batas maksimum THDi menurut standar IEEE 519 – 1992 adalah 8.0 %. Sedangkan untuk hasil running ETAP power station hasil THDi yang didapatkan sebesar 1,59% pada DT0042. 1,95% pada DT0048 dan 1,71% pada DT0319 untuk hasil THDv di dapatkan hasil running sebesar 12,22% pada DT0042. 12,96% pada DT0048 dan 13,54% pada DT0319. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pengaruh harmonisa terhadap rugi-rugi daya (losses) pada

transformator di penyulang Sedap Malam didapatkan hasil rugi-rugi daya sebesar 43,2 kW sebelum adanya harmonisa dan setelah adanya harmonisa menjadi 45,7 kW peningkatan sebesar 2,5 kW ini di dapatkan dengan masuknya harmonisa di Transformator DT0042, DT0048 dan DT0319 dari total Transformator yang ada sebanyak 44 buah.

Kata kunci:Distribusi, Harmonisa, THDv,THDi,Rugi Daya

  • I.    Pendahuluan

Kebutuhan energi listrik akan terus bertambah seiring dengan berkembangnya teknologi baru terutama pada pengoprasian peralatan modern yang menggunakan rangkaian elektronika daya seperti penggunaan lampu LED. Dengan adanya rangkaian elektonika daya tersebut menyebabkan timbulnya harmonisa yang berdampak pada peningkatan rugi-rugi daya transformator.

Penyulang Sedap Malam adalah salah satu penyulang yang mendapat suplai dari gardu induk Sanur. Penyulang Sedap malam mensuplai 44 buah transformator distribusi 20 kV dengan karakteristik beban yang berbeda-beda seperti beban perindustrian, pertokoan, perkantoran, fasilitas umum dan perumahan. yang tersebar di beberapa lokasi untuk melayani konsumen. Hal ini akan mengakibatkan semakin meningkatnya kebutuhan akan tenaga listrik di kawasan tersebut. Dengan kata lain, dengan semakin bertambahnya pemakaian teknologi elektronika daya dalam sistem tenaga listrik maka semakin bertambah juga peralatan beban non linier yang digunakan. Peralatan beban non linier ini dapat mempengaruhi kualitas daya, dikarena beban non linier adalah sumber utama dari gangguan harmonisa yang berpengaruh pada sistem distribusi daya listrik

Harmonisa merupakan suatu fenomena yang timbul akibat pengoperasian beban listrik non linier, sebagai sumber terbentuknya gelombang pada frekuensi-frekuensi tinggi yang merupakan kelipatan dari frekuensi fundamentalnya [1]. Harmonisa juga mempunyai pengaruh pada sistem distribus listrik. Salah satu komponen dalam sistem distribusi listrik adalah transformator.Tingginya kandungan harmonisa yang terdapat pada beban listrik atau pada sistem distribusi tenaga listrik, dapat mengakibatkan kualitas daya menjadi lebih buruk, karena faktor daya sistem menjadi lebih rendah, bentuk gelombang tegangan sistem terdistorsi, rugi-rugi daya pada sistem meningkat, pemanasan lebih padatransformator, dan penggunaan energi listrik menjadi tidak efisien [2].

I GedeAriana : Analisis Pengaruh Harmonisa Terhadap...


p-ISSN:1693 – 2951; e-ISSN: 2503-2372



Berdasarkan data hasil pengukuran yang diperoleh pada tegangan rendah (TR) di penyulang Sedap Malam pada tiga transformator yaitu DT0042 yang terletak di ujung, DT0048 yang terletak di tengah dan DT0319 yang terletak di pangkal, memiliki THD arus yang cukup tinggi dan melebihi standar maksimum IEEE 159-1992. Dilihat dari pengukuran awal nilai THD arus pada transformator

di Penyulang Sedap Malam di dapatkan hasil pengukuran yaitu untuk transformator DT0042; 9,36%, transformator DT0048; 12,4%, dan transformator DT0319; 14,2%, dari hasil pengukuran di tiga transformator tersebut diperoleh hasil harmonisa beban yang cukup tinggi sebesar 14,2% yang letaknya pada transformator DT0319. Kondisi tersebut melebihi nilai standar maksimum IEEE 159-1992 untuk THD arus sebesar 8%. Sedangkan hasil pengukuran untuk nilai THD tegangan pada transformator di Penyulang Sedap Malam, di dapatkan hasil pengukuran THD tegangan yaitu untuk transformator DT0042; 1,1%, transformator DT0048; 1,56%, dan transformator DT0319; 1,23% , dimana kondisi tersebut masih memenuhi standar THD tegangan maksimum IEEE 159-1992 yang telah ditentukan yaitu sebesar ≤ 5% untuk tegangan ≤ 69 kV [3].

  • II.    Total Harmonic Distorstion (harmonisa)

  • A.    Harmonisa

Definisi harmonisa. Harmonisa menurut Electrotecnical Commision(IEC) 6100-2-1-1990 didefinisikan sebagai tegangan arus sinusoidalyang memiliki frekuensi sistempasokantenagalistriknyasebagaimana yang dirancanguntukdioperasikan ( 50 Hz atau 60 Hz). Miripdengan IEC, Institute of Electrical and Electronic Engineering (IEEE) Std 1159-1995 mendefenisikanharmonisasebagaiteganganatauarus sinusoidal yang mempunyaikelipatanbulatdarifrekuensidimana system tenagalistrikpasokannyadirancanguntukdioperasikan[3].

  • B.    Beban linier

Beban yang komponen arusnya tidak proporsional terhadap komponen tegangannya disebut beban non linier, sehingga bentuk gelombang arus maupun tegangan keluarannya tidak sama dengan gelombang masukannya (mengalami distorsi). Contoh beban non linier berupa aplikasi elektronika daya antara lain adalah penyearah (power supply, UPS, komputer, pengaturan kecepatan motor, lampu-lampu pelepasan), alat-alat ferromagnetik, motor DC, dan tungku busur api, serta lainnya. Gambar 1 menunjukan arus yang diserap oleh beban nonlinier

Gambar 1: Bentuk gelombang arus dan tegangan pada beban linier

  • C.    Beban non linier

Bebannon linier murupakan beban yang komponenarusnyatidakproporsionalterhadapkomponentegang annyadisebutbeban               non               linier,

sehinggabentukgelombangarusmaupuntegangankeluarannyati daksamadengangelombangmasukannya (mengalamidistorsi). Contohbeban non linier berupaaplikasielektronikadayaantara lain adalahpenyearah (power supply, UPS, komputer, pengaturankecepatan motor, lampu-lampupelepasan), alat-alatferromagnetik, motor DC, dantungkubusurapi, sertalainnya. Gambar 1 menunjukanarus yang diserapolehbebannonlinier. [4]

Gambar2:Arus yang diserapolehbeban non linier [4]

  • D.    Total Harmonic Distorstion (THD)

Pada sistem tenaga listrik untuk melihat atau mengetahui berapa besarkandungan distorsi harmonisapada

suatukomponenfundamentalnyadiistilahkandenganTHD atauTotal Harmonic Distortion. Persentase Total DistorsiHarmonisaatauTotal Harmonic Distortion (THD) dapat dilihat pada persamaan 2 dan 3.[5]

THDv


j⅛v

= ^---× 100%


Vl


(1)


Dengan:

V = Komponenharmonisateganganke-h

V = Teganganfrekwensi fundamental(rms)

THD untuk arus dapat ditentukan dengan persamaan


yang sama, dapat dilihat persamaan 3.

5∑rt

THD1 = 1---× 100%     (2)

/1

Dengan:

I = Komponenharmonisaaruske-h

I = Arusfrekwensi fundamental (rms)[5]

Mengacu pada Standard IEEE 519-1992, untuk dapat menentukan standar batas maksimum THDi pada utility, maka harus diketahui terlebih dahulu rasio hubung singkat (shortcircuit ratio). SCratio dapat dicari dengan menggunakan rumus

SCratio= Y    (3)

'L

Sedangkan IL (Arusbebanmaksimum) dapatdicaridenganrumus:

IL =


KW

PF.√3.KV


(4)


  • E.    Pengaruh Harmonisa Pada Transformator

Pada sebuah transformator, rugi-rugi yang disebabkan oleh harmonisa arus dan tegangan bergantung pada frekuensi. Peningkatan frekuensi menyebabkan peningkatan rugi-rugi. Harmonisa frekuensi tinggi adalah penyebab pemanasan utama dibandingkan dengan harmonisa frekuensi rendah. Harmonisa arus menyebabkan peningkatan rugi-rugi tembaga dan rugi-rugi fluks. Sedangkan harmonisa tegangan menyebabkan peningkatan rugirugi besi bocor dan peningkatan stress pada isolasi. Efek keseluruhannya adalah pemanasan berlebih yang terjadi bila dibandingkan dengan operasi dengan gelombang sinus murni. Transformator dirancang untuk menyalurkan daya listrik yang dibutuhkan ke beban dengan rugi-rugi minimum yang diijinkan pada frekuensi fundamentalnya. Arus harmonisa dan juga tegangan secara signifikan akan menyebabkan panas lebih pada transformator. [4]

  • F.    IEEE Standard 519-1992.

100

1001000

12

5.5

5

2

1

15

>

1000

15

7

6

2.5

1.4

20

Tabel I menunjukan batas distorsi arus harmonisa yang diijinkan menurut standar IEEE 519-1992

THDiharmonisa urutan genap dibatasi 25% dari harmonisa urutan ganjil di atas, Distorsi arus yang disebabkan sebuah penyearah setengah gelombang DC tidak dijinkan atau tidak termasuk pada tabelI .[6]

TABEL II

BATAS DISTORSI TEGANGAN HARMONIK UTILITY.[6]

Voltage at PCC

Individual Voltage Distortion (% )

Total Harmonic Distortion THD (% )

69 kV and below

3

5

69 kV – 161 kV

1,5

2,5

161 kV

1

1,5

Tabel II menunjukan batas distorsi tegangan harmonisa yang diijinkan menurut standar IEEE 519-1992


  • III. METODE PENELITIAN

Penelitianinidilakukan di PT. PLN (Persero) Area Bali Selatan dan PT PLN (persero) Rayon Denpasar.

Data yang digunakan dalam analisis penelitian ini bersumber dari PT. PLN (Persero) Area Jaringan Bali Selatan dan PT PLN (persero) Rayon Denpasar.Dalam penelitian ini menggunakan jenis data pengukuran dilapangan dan data sekunder. Data sekunder yaitu data yang diambil dari PT. PLN (Persero) Distribusi Bali.

TABEL I

BATAS DISTORSI TEGANGAN HARMONIK UTILITY.[6]

Maximum Harmonics Current Distortion Iπ%Il

Individual Harmonic Order (Odd Harmonics)

Isc/IL

<11

11=<h <17

17=<h <23

23=<h <35

35=<h

THD %

<20

4

2

15

0.6

0.3

5

2050

7

3.5

2.5

1

0.5

8

50-

10

4.5

4

1.5

0.7

12

I GedeAriana : Analisis Pengaruh Harmonisa Terhadap...


p-ISSN:1693 – 2951; e-ISSN: 2503-2372

Gambar3: AlurProsedurPenelitian


240 mm2. Jumlah Pelanggan: 8183 Pelanggan Beban Jaringan : 3477,594 kVA

  • B.    Batas Maksimum THDi Dan THDv Di Penyulang Sedap Malam

Berdasarkan Standarbatasmaksimum THDIyang di perbolehkan padasistemkelistrikanmenurut IEEE Standard 519–1992 dapat diketahuidengan rasiohubungsingkat (shortcircuit ratio). SCratio dapatditentukandengan rumus.

ISC

SCratio =

IL

NilaiISC dapatditentukandenganmenggunakanrumus.

_ KVA × 100

sc = √3 × KV × Z(%)

  • C.    Batas Maksimum THDi (Arus) Pada Trafo DT0042, DT0048 Dan DT0319 Di Penyulang Sedap Malam

Menentukan ISC dari data trafo DT 42 di Penyulang Sedap

Malam dimanadiketahui:KapasitasTrafo (KVA)=

160KVA TeganganSekunder (KV)=  380V  =

0,38KVImpedansi Z (%) = 4% Maka:

_ KVA × 100   _ 160 × 100 _ 16.000

sc = √3 × KV × Z(%) = √3 × 0,38 × 4 = 2,62

= 6106,87 A

Jadi Nilai Isc yaitu sebesar 6106 ,87 A

Nilai IL ditentukan dengan menggunakan rumus:

IL


KW


PF 3 KV


  • IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

  • A. GambaranUmumPenyulangSedap Malam

PenyulangSedap Malam mendapatkan suplai daya dari garduindukSanur yang beradadalamwilayah PLN Area Bali Selatan Rayon Denpasar. Penyulang Sedap malam mensuplai 44 buah Transformator distribusi 20 KV dengan karakteristik beban yang berbeda-beda. Penyulang Sedap Malam adalah salah satu penyulang yang berpangkal dari Gardu Induk (GI) Sanur untuk menyalurkan suplai tenaga listrik di daerah Sedap Malam, Kecamatan Denpasar Timur. Berikut ini data-data Penyulalang Sedap Malam Panjang Jaringan Tegangan Menengah: 11.546 m. Panjang Jaringan Tegangan Rendah : 42.195 m. Jumlah Transformator : 44 Unit. Total Daya Transformator : 8075 kVA. Jenis Penghantar: AAAC 150 mm2,AAACS 150 mm2, MVTIC 150 mm2, NA2XSEYBY

Kita dapat menentukan IL dimana diketahui Arus beban maksimum trafo DT 42 Penyulang Sedap Malam sebesar 128 KW, Power Faktor adalah 0,8 dan Tegangan Sekunder (KV) adalah 0,38 KV. Maka:

I = KW

L PF 3 KV

IL


128    = 128

0,8 3 x 0,38= 0,52

246,15 A


Untuk mendapatkan nilai SCratio , nilai Isc dan IL yang telah didapatkan kemudian dimasukan kedalam persamaan Maka perhitungan SCratio pada DT 42 di Penyulang Sedap Malam adalah sebagai berikut :

ISC     = 6106,87 A

IL      = 246,15 A

Maka :

SC ratio =ISC = 6106.87 = 24,80

IL    246,15

Jadi nilai SCratio pada trafo DT 42 penyulang Sedap Malam yaitu sebesar 24,80.

TABEL III

UNTUK HASIL PERHITUNGAN DT0048 DAN DT0319

TRAFO

^sc

SCratlo

DT0048

7633,58 A

307,69 A

24,80

DT0319

6106,87 A

246,15 A

24,80

Tabel III menunjukan hasil perhitungan batas maksimum THDi pada transformator DT0048 danDT039

Batas maximum THDi untuk SCratio berdasarkan Standar IEEE 519-1992 adalah SCratio > 1000 adalah 20%, untuk SCratio antara 100 sampai dengan 1000 adalah 15%, untuk SCratio antara 50 sampai dengan 100 adalah 12%, sedangkan untuk SCratio dari 20 sampai 50 nilai THDi yang diijinkan adalah 8%, dan untuk besar Scratio lebih kecil dari 20 nilai THDi standar yang diijinkan adalah 5%. Pada sistem kelistrikan di Penyulang Sedap Malam batas maximum THDi yang diperbolehkan dapat dilihat pada tabel 4.

TABEL IV

BATAS MAKSIMUM THDi MENURUT IEEE 519-1992 DI PENYULANG SEDAP MALAM

TEMPAT

SCratio

THDi max (Sesuai Standar IEEE 519-1992)

Penyulang Sedap Malam

IEEE Standar No. 519 -1992

Trafo

DT0042

24,80

20-50

8%

Trafo

DT0048

24,80

20-50

8%

Trafo

DT0319

24,80

20-50

8%

Berdasarkan tabel IV. SC ratio yang pada penyulang Sedap Malam sebesar 24,80 dimana menurut standar IEEE SC ratio dengan rentang 20 sampai dengan 50 batas THDi yang di ijinkan sebesar 8% .

TABEL V

PERBANDINGAN ANTARA NILAI THDI HASIL PENGUKURAN DENGAN STANDAR IEEE 519-1992

TEMPAT

Kandungan THDI (Arus)

Keterangan

Pengukuran THDi di Penyulang Sedap Malam

IEEE Standar No. 519 -1992

Trafo

DT0042

9,36 %

8 %

Melebihi Standar

Trafo

DT0048

12,4 %

8 %

Melebihi Standar

Trafo

DT0319

14,2 %

8 %

Melebihi Standar

Pada tabel V memperlihatkan kandungan THDi melebihi batas maksimum yang diijinkan IEEE dimans kandungan THDi (arus) pada trafo DT 0042, DT0048 dan DT 0319 Penyulang Sedap Malammemiliki kandungan THDi diatas 8%.

TABEL VI

PERBANDINGAN THDV PENGUKURAN DENGAN STANDAR IEEE 519-1992.

TEMPAT

Kandungan THDv (Tegangan)

KET

Pengukuran di Penyulang Sedap Malam

IEEE Standar No.

519 - 1992

Trafo

DT0042

1,1%

5%

Memenuhi Standar

Trafo

DT0048

1,56%

5%

Memenuhi Standar

Trafo

DT0319

1,23%

5%

Memenuhi Standar

Berdasarkan tabel VI. kandungan THDv pada Transformator di penyulang Sedap Malam masih berada di bawah 5%.

D. Gambar Spectrum Harmoninisa dan gelombang

Harmonisa pada DT0042, DT0048, DT0319 penyulang

Gambar 4: Bentuk gelombang Harmonisa pada harmonisa pada DT42,DT48,DT31

Dari hasil simulasi bentuk gelombang sinusoidal yang di hasilkan menunjukan bahwa terdapat beberapa cacat

I GedeAriana : Analisis Pengaruh Harmonisa Terhadap...


p-ISSN:1693 – 2951; e-ISSN: 2503-2372



gelombang yang timbul oleh adanya penggunan beban-beban

Gambar5:Spektrum harmonisa pada DT0042,DT0048,DT0319

Dari hasil simulasi bentuk Spektrum harmonisa yang dihasilkan menunjukanperbandingan kandungan harmonisa pada tiga transformator di penyulang Sedap Malam yaitu warna biru DT0042, warna hijau DT0048 dan warna merah DT0319.

Ket :

= DT0042

= DT0048

= DT0319

  • E.    Analisis THDi Pada Transformator DT 42,DT48

dan DT 319 penyulang Sedap Malam

Berdasarkan dari hasil perhitungan short-circuit ratio atau SC ratio, menurut IEEE standar 519-1992. Berikut adalah hasil running program kandungan THDi pada Transformator DT 42,DT 48 dan DT 319

Gambar 7: Tabel Hasil RunningThdi (%)MenggunakanSoftware Etap

Gambar 7 menunjukan hasil running menggunakan Software Etap menunjukan bahwa kandungan THDi (arus) pada transformator DT0042,DT0048 dan DT0319 di penyulang Sedap Malam melebihi batas standar yang diijinkan menurut standar IEEE 519-1992 yaitu sebesar 8%

Tabel VII menunjukan hasil perbandingan THDi (arus) antara hasil running menggunakan software Etap dengan standar IEEE 519-1992


TABLE VII

PERBANDINGAN THDI ANTARA

HASIL RUNNING MENGGUNAKAN SOFTWARE

ETAP DENGAN STANDARIEEE 519-1992

TRAFO

Hasil running THDI(%)

IEEE Standar 519 – 1992 THDImax (%)

KETERANGAN

DT0042

12,22%

8%

Melebihi stantar

DT0048

12,96%

8%

Melebihi stantar

DT0319

13,54%

8%

Melebihi stantar

  • F.    Analisis THDV Pada Transformator DT0042, DT0048 dan DT0319 penyulang Sedap Malam

Gambar 8: Tabel Hasil Running THDv(%) Menggunakan Software Etap

Gambar 8 Hasil running menggunakan Software Etap menunjukan bahwa kandungan harmonisa atau THDv (tegangan) pada transformator DT0042,DT0048 dan DT0319 di penyulang Sedap Malam masih berada dalam batas standar yang diijinkan menurut standar IEEE 519-1992 yaitu sebesar 5%

TABLE VIII

PERBANDINGAN THDV ANTARA HASIL RUNNING MENGGUNAKAN

SOFTWARE ETAP DENGAN STANDARIEEE 519-1992

TRAFO

Hasil running THDV(%)

IEEE Standar 519– 1992

THDImax (%)

KET

DT0042

1,59%

5%

Memenuhi stantar

DT0048

1,95%

5%

Memenuhi stantar

DT0319

1,71%

5%

Memenuhi stantar

Tabel VIII menunjukan hasil perbandingan THDv (tegangan) antara hasil running menggunakan software Etap dengan standar IEEE 519-1992

  • G.    AnalisisRugiDayaPenyulangSedap Malam Tanpa Harmonisa dan Dengan Harmonisa

DalamanalisahasilRugiDayapada software ETAP terlebihdahulumasukkan parameter – parameter yang diperlukan :

  • 1.    Data Transformator

  • 2.    Penggunaanbebantransformator

  • 3.    Panjangsaluranpenghantar, danjenispenghantar.

Pada simulasi ini digunakan dua kondisi, yaitu pertama pada saat kondisi penyulang Sedap Malam tanpa harmonisa dan kedua pada saat penyulang Sedap Malam dengan harmonisa. Untuk mengetahui pengaruh yang terjadi jika adanya harmonisa pada sistem distribusi 20 KV di penyulang Sedap Malam. Hasil dari simulasi yang telah dijalankan dapat dilihat dari gambar 9 dimana pada hasil running di dapatkan losses atau rugi daya beban sebesar 43,2 kW. hasil tersebut di dapatkan pada saat kondisi penyulang belum adanya harmonisa.

Gambar 9:Tabel Hasil Running Etap Rugi Daya Penyulang Sedapmalam Tanpa Harmonisa

Gambar 9 menunjukan hasil running dari program Etap ketika belum adanya harmonisa.

Simulasi kedua pada saat penyulang Sedap Malam dengan Harmonisa, Dalam analisa hasil Rugi Daya pada software ETAP terlebih dahulu masukkan parameter – parameter yang diperlukan sama seperti parameter diatas namun ditambah dengan harmonisa:

  • 1.    Data Transformator

  • 2.    Penggunaan beban transformator dengan harmonisa

    I GedeAriana : Analisis Pengaruh Harmonisa Terhadap...


    p-ISSN:1693 – 2951; e-ISSN: 2503-2372



  • 3.    Memasukan data harmonisa

  • 4.    Panjang saluran penghantar, dan jenis penghantar.

Hasil dari simulasi yang telah dijalankan dapat dilihat dari gambar 10 dimana pada hasil running di dapatkan losses atau rugi daya sebesar 45,7 kW. hasil tersebut di dapatkan pada saat kondisi penyulang dengan beban harmonisa.

Gambar 10: TabelHasil Running Etap Rugi Daya Penyulang Sedap Malam

Dengan Harmonisa

Gambar 10 menunjukan hasil running dari program Etap ketika adanya harmonisa.

Tabel IX

Perbandingannilairugidayasebelumdan sesudahadanya beban harmonisa

TANPA HARMONISA (KW)

DENGAN HARMONISA (KW)

43,2

45,7

Persentase peningkatan rugi daya setelah adanya beban harmonisa adalah:

Persentase peningkatan rugi daya

= [(43,2 + 45,7) : 43,2] × 100%

= 0,020 %

Dari tabel IX dapat diketahui bahwa pada Penyulang Sedap Malam peningkatan rugi daya mencapai 0,020% atau sebesar 2,5 kW.Persentasepeningkatan rugi-rugidaya sebesar 2,5 kW di peroleh setelah adanyabeban harmonisa pada tiga buah Transformator yang ada di penyulang Sedap Malam. pada running pertama sebelum masuknya beban harmonisa pada tiga Transformator penyulang Sedap Malam, rugi-rugi daya yang di peroleh sebesar 43.2 kW, dan setelah masuknya

beban harmonisa rugi-rugi daya meningkat menjadi 45,7 Kw. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa harmonisa berpengaruh terhadap rugi-rugi daya yang terjadi pada jaringan distribusi 20 KV yang mengakibatkan minggaktnya nilai losses atau rugi-rugi daya pada penyulang Sedap Malam, dari hasil simulasi pertama menggunakan software ETAP power station diperoleh losses atau rugi-rugi daya tanpa harmonisa sebesar 43,2 kW, dan pada hasil simulasi kedua dengan menggunakan software ETAP power station diperoleh losses atau rugi-rugi daya dengan beban harmonisa menjadi 45,7 kW. Dengan adanya beban harmonisa pada Transforator mengakibatkan losess atau rugi-rugi daya pada penyulang Sedap Malam menjadi meningkatdimana peninggakan losess atau rugi-rugi daya mengakibatkan kenaikan pada penghantar netral sehingga menyebabkan rugi-rugi daya bertambah yang mengakibatkkan timbulnya panas berlebih pada transformator yang dibangkitkan oleh arus beban yang mengandung harmonisa dapat berpengaruh pada kinerja Transformator menjadi terganggu.

  • V SIMPULAN

Nilai THDi pada saat pengukuran di lapangan sebesar 9,36% pada Trasformator DT0042, pada Trasformator DT0048 sebesar 12,4% dan pada Trasformator DT0319 sebesar 14,2% sedangkan Nilai THDi pada hasil running yaitu sebesar 12,22 % di DT0042, sebesar 12,95 % di DT0048 dan sebesar 13,54% di DT0319. Untuk standar nilai THDi hasil pengukuran dan hasil running, dengan standar IEEE 519-1992 menyatakan bahwa nilai THDipada trafo di Penyulang Sedap melebihi ketentuan standar yaitu 8%. Dengan besarnya kandungan THDi pada Transformator mengakibatkan meningkatnya rugi-rugi daya pada Transformator dikarenakan kenaikan arus pada penghantar netral yang di sebabkan panas berlebih oleh harmonisa . Salah satu cara untuk menanggulang pengaruh harmonisa adalah pesasangan filter harmonisa.

Nilai THDV dari hasil pengukuran di lapangan sebesar 1,1% pada Trasformator DT0042, pada Trasformator DT0048 sebesar 1,56% dan pada Trasformator DT0319 sebesar 1,23% sedangkan Nilai THDV pada hasil running yaitu sebesar 1,59 % di DT0042, sebesar 1,95% di DT0048 dan sebesar 1,71% di DT0319. Nilai THDv hasil pengukuran dan hasil running, dengan standar IEEE 519-1992 menyatakan bahwa nilai THDv pada trafo di Penyulang Sedap Malam masih berada diatas ketentuan standar yaitu 5%.

Dari analisis yang telah dilakukan besarnya harmonisa didapatkan hasil running menggunakan bantuan software ETAP power station pengaruh harmonisa terhadap rugi-rugi daya pada Transformator di penyulang Sedap Malam mengalami peninggatan sebesar 0,020% atau sekitar 2,5 kW dimana pada hasilrunning tanpa harmonisa di dapatkan nilai rugi-rugi daya sebesar 43,2 kW dan setelah masuknya harmonisa rugi-rugi daya menjadi 45,7 kW.

REFERENSI

  • [1] . Tanoto, Y. 2005. Simulasi Active Filter dan Sistem Kerja Rangkaian Dalam Meredam Harmonisa pada Vacuum Casting

Induction Furnace Dengan Daya 9 kW, 13.8 kVA, 200 V, 3 Fasa , 50/60 Hz. Surabaya : Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra.

  • [2] . Suweden, Rinas. 2009. Analisa Penanggulangan Thd Dengan Filter Pasif Pada Sistem Kelistrikan Di Rsup Sanglah. Jurnal Teknologi Elektro, Vol. 8 No.2 Juli - Desember 2009

  • [3] . [3] Rinas, I Wayan, 2013. Simulasi Penggunaan Filter Pasif, Filter Aktif dan Filter Hybrid Shunt untuk Meredam Meningkatnya Distorsi Harmonisa yang Disebabkan Oleh Munculnya Gangguan Resonansi. Jurnal Teknologi Elektro, Vol. 12 No. 2 Juli-Desember 2013

  • [4] . Rinas, I Wayan, 2012. Studi Analisis Losses dan Derating Akibat Pengaruh THD Pada Gardu Transformator Daya Di Fakultas Teknik Universitas Udayana. Jurnal Teknologi Elektro, Vol. 11 No. 1 Januari - Juni 2012

  • [5] . Limantara.Hybrid Active Filter Untuk Meredam Resonansi Harmonisa Pada Sistem Pembangkitan di Industri. Jurusan Teknik Elektro , Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra, Jurnal Teknik Elektro Vol. 2, No. 1. 2002.

  • [6] . Dugan, Roger. et al. 2003. Electrical PowerSystems Quality. New York : McGraw-Hill.2003.

    I GedeAriana : Analisis Pengaruh Harmonisa Terhadap...


p-ISSN:1693 – 2951; e-ISSN: 2503-2372

{ Halaman ini sengaja dikosongkan }

ISSN 1693 – 2951

I GedeAriana :Analisis Pengaruh Harmonisa Terhadap...