Case Based Reasoning (CBR) Mendiagnosa Kerusakan Motor Matic Menggunakan Metode Forward Chaining
on
JNATIA Volume 1, Nomor 1, November 2022
Jurnal Nasional Teknologi Informasi dan Aplikasinya
Case Based Reasoning (CBR) Mendiagnosa Kerusakan Motor Matic Menggunakan Metode Forward Chaining
Fahmi Ahmad Arum Pratamaa1, Ida Bagus Gede Dwidasmaraa2
aIInformatics Departmen, Udayana University
Badung, Indonesia
Abstract
Thewhigh2number of automatic motorbike users in Indonesia, so that not all automatic motorbike users have the ability1toqmake repairs to their motorbike damage. So users are more likely to entrust the problem to the mechanic of the workshop with limited working hours. In the maintenance of automatic motorbikes, which can be done alone, and without having to come to the workshop with the vehicle. The lack of determining the damage to the motor, solutions available on the internet are less convincing. CBR has become a proven1technique for knowledge-basedosystemsuinemanyrdomains.rHasithe meaning of using previous experience in1similar cases to understand and solve2new1problems. CBR can collect previous cases that are similar to the new problem and try to modify the solutionltolfitlthe new case. So the implementation of this expert system which1aims1to1make1it1easierlforlautomatic motorbike users when experiencing damageeby1simplyclistingbthe8symptoms experienced by users, so the system will help find the best solution for the damage experiencedcby automatic motorbike users using forward chaining in which every system condition will look for rules in the knowledge base that match1the2conditionswinwthe1if.
Keywords: Case Based Reasoning,4Forward Chaining,3Knowledge,bInformation
Abstrak
Tingginyaajumlahhpengguna2sepedaamotorrmatic di Indonesia, sehingga tidak semuazpengguna sepeda motor matic memiliki5kemampuan untuk melakukan perbaikan kerusakanysepedarmotornya. Sehingga pengguna lebih1cenderung mempercayakan masalahnya kepada mekanik bengkel dengan jamzkerja2yang1terbatas.zDalam perawatan sepeda motor matic, bisa dilakukan sendiri, dan tanpa harus datang ke bengkel dengan membawa kendaraan. Kurangnya2menentukan kerusakan motor, solusi yang ada di internetlkurang meyakinkan. CBR telah menjadi teknik yang terbukti untuk sistem berbasis pengetahuan di banyak domain. Memiliki arti menggunakanlpengalaman sebelumnya dalam kasus serupa untuk memahami dan memecahkan masalah baru. CBR8dapat mengumpulkan kasus-kasus sebelumnya yang mirip dengan masalah baru dan mencoba untuk memodifikasi solusi agar sesuai dengan kasus baru. Maka diimplementasikannya sistem pakar ini yang bertujuan untuk memudahkanspengguna sepedazmotor matic saatRmengalami kerusakan dengan hanya mencantumkan gejala-gejala1yang4dialami8pengguna, sehingga sistem akan membantu mencarikan solusi terbaik atas kerusakan yangedialami2pengguna sepeda motor matic menggunakan forward chainingadimanalsetiap kondisi sistem akan mencari aturan dalam basis pengetahuan1yang sesuai denganlkondisilif.
Kata Kunci: Case Based Reasoning,aForward Chaining,2Pengetahuan,1Informasi
Indonesia memiliki jumlah pengendara sepeda motor matic yang banyak, namun tidak semua pengendara sepedalmotorlmatic3memiliki kesempatan untuk memperbaiki sepedalmotornya. Dengan demikian, pengguna lebih cenderung merujuk masalah ke mekanik bengkelqdengansjamtterbatas. Perawatan1sepeda3motorhbisa dilakukan secara mandiri tanpa perlu membawa kendaraan ke
bengkel. Hal ini sangat membantu, terutama bagi mereka yang baru mengenal industri otomotif dan tidak punya waktu untuk pergi ke bengkel untuk menunggu kendaraan mereka diperbaiki.
Jika kerusakan mesin tidak dapat diidentifikasi, solusi yang tersedia di internet tidak meyakinkan. Case Based Reasoning (CBR) telah berkembang menjadi teknik yang terbukti untuk sistem berbasis pengetahuan di banyak bidang. Penalaran berbasis kasus berarti menggunakan pengalaman sebelumnya dengan kasus serupa untuk memahami dan memecahkan masalah baru. Case Based Reasoning mengumpulkan kasus-kasus sebelumnya yang hampir identik dengan masalah baru dan mencoba untuk mengadaptasi solusi untuk kasus baru. Penerapan sistem pakar ini, yang bertujuan untuk memudahkan pengguna sepeda matic mengalami kerusakan hanya dengan mencantumkan gejala yang dialami, memudahkan kami untuk menemukan solusi kerusakan terbaik bagi pengguna sepeda matic menggunakan Forward Chaining. Alami rantai karena setiap kondisi sistem mencari aturan di basis pengetahuan yang cocok dengan kondisi di bagian if.
-
2. Metode Peneltian
-
2.1 Case Based Reasoning
-
CaseOBasedOReasoning adalah metode pendekatan yang pemecahan masalahnya dilakukan berdasarkan solusi dari permasalahan sebelumnya. Menggunakan kasus masa lampau pada permasalahan baruTpadaLCBR ini adalah paradigma pemecahanYmasalahryang diterima dan secara fundamental berbeda dari pendekatan utama. Sistem pakar digunakan5oleh5berbagai kelompok untuk menyebarluaskan sumber pengetahuan kepada non ahli guna meningkatkan keterampilan pemecahan masalah serta sebagai asisten yang berpengetahuan untuk menunjang pekerjaan seorang pakar.
Forward Chaining merupakan metode pelacakan kedepan berdasarkan kaidah atau fakta sesuai denganZdugaanZyang ada dan menuju ke kesimpulan.ZSedangkan metodeLBackwardZChaining merupakan metode pelacakan kebelakang berdasarkan kesimpulan dengan mencari sekumpulan2hipotesa1menuju sekumpulan fakta yang3mendukung2sekumpulanLhipotesa1tersebut.
SepedaZmotorZmerupakan kendaran yang umumnya berfungsi4sebagai2alat8transportasi9untuk memudahkan masyarakat mengakses daerah tertentu dengan durasi cenderung singkat. Perkembangan teknologi injeksi hadir dalam dunia otomotif dengan berbagai keunggulan, mulai dari ekonomis hingga hemat tempat dan mudah dirawat. Sistem injeksi (fuel injection) adalah sebuah sistem mekanis yang menggunakanDteknologiJpengontrolUuntukEmengatur aliran udara dan bahan1bakar ke1dalamLruangLpembakaran.
GambaranAumumSsistemAyangFdibangun merupakan sistem yang akan menggambarkan permasalahan yang berhubungan dengan software yang dibangun serta menggunakan bahasa pemrograman yang telah disesuaikan dengan sistem analisis. Berikut adalah flowchart tentang gambaran umum sistem.
Gambar 1. Flowchart GambaranlUmumlSistem
DalamZpengembanganLsistemZpakarZini, menggunakan metode Best First Search yang mengkombinasikan metode Depth First Search dan metode Breadth First Search melalui kelebihan dari kedua metode tersebut. Pada proses Best First Search, hal yang dilakukan adalah memilih simpul atau node berdasarkan fungsi heuristik atau aturan-aturanetertentu untuk menghasilkan penggantinya. Pada BestgFirst2Search, pencarian diperbolehkan mengunjungi node di level lebihbrendah apabila node diklevelllebih tinggilmemilikinnilai heuristikdlebiheburuk.
Gambar 2. Metode Best First Search
Basisxpengetahuan berisikan pemahaman mengenai pemecahan masalah yang digunakan dalam sistemlkecerdasanlbuatan. Basis pengetahuan digunakan untuk menarik kesimpulan yang menjadi hasil dari prosesxpelacakan. Dari bentuk kaidah produksi diatas, maka dapatFditerapkanLseperti contohldibawahkini :
IF Ada ruangzkeluarga
AND Adacruang tamu
AND Adaldapur
THENCRumah
Gambar 3. EntityZRelationshipLDiagraml(ERD)lBasislPengetahuan
Kode Gejala |
Nama Gejala |
G1 |
Di starter listrik tidak bisa |
G2 |
Klakson tidak bunyi |
G3 |
Rearing dan lampu tiadk bekerja |
G4 |
Ikelistrikan mati |
G5 |
Di starter manual sulit |
G6 |
Suara knalpot sering meletus-meletus |
G7 |
Tarikan berat |
G8 |
Keluar asap kehitaman pada knalpot |
G9 |
Mesin mudah panas |
G10 |
Bahan bakar boros |
G11 |
Bunyi gemelitik pada mesin |
G12 |
Suara mesin kasar |
G13 |
Kecepatan tidak optimal |
G14 |
Bunyi kasar saat jalan pelan |
G15 |
Kampas kopling lambar |
G16 |
Lari mrebet-mrebet |
G17 |
Motor mati (tidak bisa hidup sama sekali) |
G18 |
Saat motor diengkol/starter mesin tidak hidup/mati |
G19 |
Mesin motor tidak hidup padahal bensin penuh |
G20 |
Saat diengkol terasa ringan atau ngelos |
G21 |
Kebel coil tidak mengeluarkan arus listrik |
G22 |
Saat tombol starter ditekan tidak terdengar suara dinamo |
G23 |
Timbul suara mengelitik pada cylinder |
G24 |
Timbul suara berisik pada cylinder head atau pada bagian depan mesin |
G25 |
Bergemericik pada mesin |
G26 |
Mesin terasa bergetar |
G27 |
Suara kasar yang cukup keras pada mesin |
G28 |
Keluar asap putih dari knalpot pada starter awal |
G29 |
Keluar asap putih tebal dari knalpot |
G30 |
Timbul suara disekitar scvt |
G31 |
Berdecit saat akselerasi |
G32 |
Suara getaran pada starter awal |
G33 |
Tenaga mesin berkurang |
Table 1. Jenis Gejala Motor Matic Injeksi
No |
Gejala |
Kode Kerusakan | ||||||||||||||||
K1 |
K2 |
K3 |
K4 |
K5 |
K6 |
K7 |
K8 |
K9 |
K10 |
K11 |
K12 |
K13 |
K14 |
K15 |
K16 |
K17 | ||
1 |
G1 |
V |
V |
V | ||||||||||||||
2 |
G2 |
V |
V | |||||||||||||||
3 |
G3 |
V |
v | |||||||||||||||
4 |
G4 |
V |
v |
V | ||||||||||||||
5 |
G5 |
V |
V |
V | ||||||||||||||
6 |
G6 |
V |
v | |||||||||||||||
7 |
G7 |
V |
V |
V |
V |
V | ||||||||||||
8 |
G8 |
V | ||||||||||||||||
9 |
G9 |
V |
v |
v | ||||||||||||||
10 |
G10 |
V | ||||||||||||||||
11 |
G11 |
V | ||||||||||||||||
12 |
G12 |
V | ||||||||||||||||
13 |
G13 |
V | ||||||||||||||||
14 |
G14 |
V |
v |
v | ||||||||||||||
15 |
G15 |
V |
V |
16 |
G16 |
V |
V | |||||||||||||||
17 |
G17 |
V |
V | |||||||||||||||
18 |
G18 |
V |
v | |||||||||||||||
19 |
G19 |
V |
v | |||||||||||||||
20 |
G20 |
V | ||||||||||||||||
21 |
G21 |
V |
v | |||||||||||||||
22 |
G22 |
V |
v | |||||||||||||||
23 |
G23 |
V |
V | |||||||||||||||
24 |
G24 |
V |
V | |||||||||||||||
25 |
G25 |
V |
V | |||||||||||||||
26 |
G26 |
V |
V |
V | ||||||||||||||
27 |
G27 |
V | ||||||||||||||||
28 |
G28 |
V |
V |
v | ||||||||||||||
29 |
G29 |
V | ||||||||||||||||
30 |
G30 |
V |
V | |||||||||||||||
31 |
G31 |
V |
V | |||||||||||||||
32 |
G32 |
V | ||||||||||||||||
33 |
G33 |
V |
Table 2. Data Gejala dan Data Kerusakan
Padaldiagramskonteksxdiatas, pakar memasukkan data gejala, data kerusakanldan1data aturan kedalamcsistem. Penggunabmemasukkanldatalgejala.
Gambar 4. Diagram3Konteks
Model analisis aliranfprosesksistemLdisajikanXmenggunakan Data Flow Diagram (DFD) yang merupakan alat perancangan berorientasi pada alur data. DFD juga digunakan dalam menggambarkan analisa maupun rancangan sistem. Detail proses alur sistem disajikan pada DFD Level 0. Pertama, Proses deteksi yang dapat diakses oleh pengguna dan pakar, ini digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada motor matic. Kedua, Proses pengetahuan hanya bisa diakses oleh pakar yangmana pada proses ini digunakan untuklpendataan dan perubahan pada basisXpengetahuan. Ketiga, Proses
Jenis Kerusakan dan Solusi hanya dapatCdiakses oleh pakar, dimana proses ini digunakan untuk menginput jenis kerusakan dan solusi dari kerusakan yang ada padacmotorlmatic.

Gambar 5. DataLFlowCDiagram1Level 0
3. Hasil dan Pembahasan
Berikut adalah tampilan awal (dasboard) yang menampilkan fitur-fitur gejala.
Jika pengguna menekan tombol “Proses” tanpa mengisi kolom gejala-gejala kerusakan motor maka sistem menampilkan notifikasi.
Setem Pafcar x + v — □ X
⅛ -> C Φ loαlκ>st∕fιr'al⅜20project∕indet.php Q l⅛ ⅛ ® A 3 :
HI Apt * Downloads ⅛ malware Heytinlc∏H∣bwet>ex H ScnbdDownIoaaefr.. 4 UP 2021 - Google... ⅛ MPTI 4 Cract-GoogleDnve ⅛ OASt at BadanSiberRi Ung... data set motor ∣∣∣ Apl
Dashboard
• > Dashboard
Sistem Pitjr Iugnou KvrutafcMi Motor Matlr Motntk Forward Chaining

I Detailkerusakan
-
1. Jlka terjadi gejala kendaraan yang abnormal, lakukan IdenUlikasI kerusakan dengan teliti. “ apakah kerusakan d ibagan sensor, actuator, atau di rangkaian KU- Jangan sampai ngotak- I I ngM∣k ECU Iernyaw yang rusak sensornya,
-
2. Can riwayat service kendaraan tersebut. Apakah pernah diservice ECU-nya dan hal π I akan membantu pelacakan kerusakan.
-
3. Amati dengan IelUi-JIka telah yakin bahwa ECUnya yang rusak, mata bongkar saja ECUnya. amati dengan tetal. mungkin saja ada bau gosong
-
4. setelah proses Itu. amati Iagl apakah ada komponen yang rusak secara hak. misanya Kaki komponen berkarat, atau bahkan patah. Eolder ulang bagian yang retak. .
-
5. Amati kemungkinan jalur PCB yang puCusZretak.
-
1. Penksa κoπdιsι Electronic Controi UnrttECUi
-
2. Gunakan Bahan Bakar dengan Oktan Tirggl
-
3. lakukan Servis Motor secara Berkala di BengkH Resmi
Berikut adalah saat pengguna memilih gejala-gejala kerusakan yang dialami pada motor, maka sistem akan menampilkan kerusakan, solusi, dan tips. Ketika pengguna menekan tombol “Reset”, maka sistem akan mengulang kembali proses yang telah dilakukan.

Busl Gantl busi serta cari tabu penyebab pembakaran Iutang sempurna dengan memperiksa setelan atau 1. Gunakan busi dengan ukuran panas sesuai dengan mesin. 2. Panaskan motor Idealnya 1 -3 menit. 3.
Bus∣ ⅛πtl bus∣ serta cari tahu penyebab pembakaran kurang sempurna dengan mempw1lβ∙ Mtelin atau ' Gunakan busi dengan ukuran panas sesuai dengan mes∣n Z Panasko∏ mc∣tor idealnya i-3 menit. J
Celah Kleo Bila daun katup aus hanya sedikit maka perbaikan dapat dengan cara men sekir lagi, namun apabila Perawatan yang Daik untuk Mep motor memang sangat perlu dilakukan. Mta dapat Merigeteknya
dau - Senngga...
Injector IlntrA mengatasi masalah tersebut mau Udak mau Anda harus membersihkan Iryektor, Mamm satu Cara merawat Injektor motor yang pertama adalah gunakan bahan bakar yang sesuai dengan
rial ya Speslfikaslm-
Berikut adalah tampilan web admin yang bertugas mengelola data base.

Dashboard
GZ |
Klakson Ddak bunyi |
(7 |
□ |
GS |
Rearing dan lampu tidak bekerja |
Qr |
O |
S4 |
KeiistrAan mau |
or |
n |
Gi |
Dl Stater manual sulit |
B |
B |
GS |
Suara knalpot sering Iiieletusaneietus |
IZ |
0 |
GZ |
Tarikan berat |
□r |
a |
GS |
Keiuar Map Kehitaman pada knalpot |
□r |
a |
GS |
Mesin mudah panas |
□ |
Fitur gejala yang sudah terhubung dengan data base. Dapat melakukan CREAT, READ, UPDATE, dan DELETE.

Dasnboarc
u |
BUSI |
B |
a |
K3 |
Ceiah Klep |
IZ |
• |
M |
Injector |
Qt |
s |
KS |
Roller |
B |
O |
K« |
CVT |
S |
S |
KZ |
ECM |
B |
a |
Kg |
Ignitioncoil |
B |
• |
KB |
Heb |
B |
a |
Fitur kerusakan yang sudah terhubung dengan data base. Dapat melakukan CREAT, READ, UPDATE, dan DELETE.
ECM ∙. Jika teιjadi gejala Kercarian yang aanomιal. HkukaA UentttaH Muakan dengan tel∣tl. 1 PenksaKondisi Eteisronic Coanrct UWt (KU)XGunakan Baran Bakaraengan QkanTinggil -Z α
apakan... La*...
Fitur solusi yang sudah terhubung dengan data base. Dapat melakukan CREAT, READ, UPDATE, dan DELETE
Pengujian dengan metode Black Box Testing terdiri dari pengujian sistem dan fungsi dasar sistem.
Skenario Pengujian |
Kasus Pengujian |
Hasil Yang diharapan |
Hasil Pengujian |
Proses |
Menekan tombol proses tanpa mengisi kolom gejala kerusakan |
Menampilkan notifikasi peringatan |
Sesuai |
Proses |
Menekan tombol proses setelah mengisi kolom gejala kerusakan |
Menampilkan kerusakan, solusi, dan tips |
Sesuai |
Reset |
Menekan tombol reset setelah melakukan proses |
Mengulang kembali dengan mengisi kolom gejala kerusakan |
Sesuai |
Menambah Gejala |
Menekan tombol (+) |
Menampilan form menambah gejala |
Sesuai |
Memperbaharui Gejala |
Menekan tombol ikon pensil |
Menampilkan form memperbaharui gejala |
Sesuai |
Menghapus Gejala |
Menekan tombol ikon sampah |
Menghapus data gejala |
Sesuai |
Menambah Kerusakan |
Menekan tombol (+) |
Menampilkan form menambah kerusakan |
Sesuai |
Memperbaharui Kerusakan |
Menekan tombol ikon pensil |
Menampilkan form memperbaharui kerusakan |
Sesuai |
Menghapus Kerusakan |
Menekan tombol ikon sampah |
Menghapus data kerusakan |
Sesuai |
Menambah Solusi |
Menekan tombol (+) |
Menampilkan form menambah solusi |
Sesuai |
Memperbaharui Solusi |
Menekan tombol ikon pensil |
Menampilkan form memperbaharui solusi |
Sesuai |
Menghapus Solusi |
Menekan tombol ikon sampah |
Menghapus data solusi |
Sesuai |
BerdasarkanximplementasildanspembahasanXaplikasiLyangPtelah dibangun maka dapat disimpulkan sebagailberikut:
-
1. PenerapanLCaseCBasedGReasoning1dalam sistem rekomendasi kerusakan motor matic ini berhasil dilakukan dengan baik, sehinggaZalgoritmaMforwardLchainingCmampuOmelakukan
prosesLpenarikan kesimpulanDyangAdimulaildarixfakta-fakta yanggsudah ada.
References
-
[1] S. Mulyana, “Model Evaluasi Pengukuran Kesamaan pada Penalaran Berbasis Kasus (Studi Kasus : Penentuan Jurusan di SMU”, 2015.
-
[2] M. Triawan, “Penerapan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar Diagnosa Komputer” Jurnal Informatika, vol. 7, no. 1, 2018.
-
[3] D. K. Wati, dan W. Kuswinardi “Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Sepeda Motor Matic Injeksi
Menggunakan Metode Dempster Shafer”, 2019.
-
[4] D. P. Syahfrizal, A. H. Setyaningrum, dan K. Hulliyah, “Penggunaan Metode Forward Chaining
Pada Aplikasi Deteksi Pendingin Reaktor Serba Guna/PRSG-BATAN” Jurnal Teknik Informatika, vol. 8, no. 1, 2015.
-
[5] R. Samuel, R. Natan, Fitria, dan, U. Syahfiqoh, ”Penerapan Cosine Similarity dan K-Nearest Nighbor (K-NN) pada Klasifikasi dan Pencarian Buku” Jurnal Big Data Analytic and Artificial Inteligence, vol. 1, no. 1, 2018.
612
Discussion and feedback