JNATIA Volume 2, Nomor 1, November 2023                          p-ISSN: 2986-3929

Jurnal Nasional Teknologi Informasi dan Aplikasinya

Penggunaan Overlapping Map dari Hasil Pengerjaan Reading Comprehension pada Aplikasi Viat – Map

Riris Silvia Zahria1, Banni Satria Andokoa2, Eka Larasati Amaliaa3

aInformatics Department, Politeknik Negeri Malang

Malang, Indonesia 1[email protected] 2[email protected] 3[email protected]

Abstract

Viat-map is a web-based application that implements the Toulmin Argument concept for use in English Reading Comprehension subject. User acceptance of the Viat-Map application is one of the factors that supports the continued use of the application. Measurement of user acceptance of the Viat-Map application is carried out using the TAM (Technology Acceptance Model) method. This study aims to evaluate the implementation of the Viat-Map application using the TAM method, so that user perceptions and the factors that influence users in using the application can be identified. The research method uses a questionnaire as a tool to collect data on 26 users of the Viat-Map application. The results showed that user acceptance of the Viat-Map application had a positive effect on 3 TAM variables, namely perceived user convenience 89.56%, perceived usefulness 86.68%, and technology acceptance 81.87%. This shows that application developers can focus on improving development on the Viat-Map application acceptance variable because the percentage variable value is smaller than the other variable values.

Keywords: Toulmin Argument, Viat-Map, Technology Acceptance Model.

  • 1.    Pendahuluan

Perkembangan teknologi di era globalisasi ini membawa arus yang sangat cepat dalam memberikan dampak bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan beberapa aspek kehidupan termasuk pada dunia Pendidikan. Di era globalisasi Bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi yang universal [1]. Selain itu, Bahasa Inggris merupakan bahasa yang dipelajari di seluruh dunia karena Bahasa Inggris termasuk bahasa internasional yang mencakup semua aspek dunia baik untuk anak- anak, pertukaran mahasiswa ke perguruan tinggi luar negeri, pengusaha, pedagang besar, atau pejabat tinggi [2].

Bahasa inggris disebut sebagai lingua franca global atau bahasa sehari – hari pertama dan merupakan bahasa yang paling banyak digunakan di dunia dalam perdagangan internasional, diplomasi, hiburan, telekomunikasi internasional dan publikasi ilmiah [3]. Maka dari itu, bagi pelajar untuk belajar bahasa inggris itu penting demi menambah wawasan. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris terdapat beberapa kompetensi skill, salah satu dari kompetensi skill yang harus dikuasai oleh siswa adalah membaca (reading), (dalam Andoko et al., 2020) menjelaskan bahwa membaca merupakan proses untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi, proses tersebut membuat pembaca membangun sebuah pemahaman dari bahan bacaan [4]. Tujuan utama membaca adalah memahami makna dari sebuah bahan bacaan [5].

Dalam pemahaman membaca (Reading Comprehension), pembaca memperoleh pemahaman dari teks yang mereka baca. Pemahaman tersebut berupa informasi maupun kosakata baru, pemahaman membaca dapat membantu siswa dalam mengatasi memahami bacaan dan membuat belajar lebih mudah dan lebih cepat dalam berkomunikasi [6]. Metode pemahaman membaca tidak hanya mengandalkan pemahaman kata, melainkan siswa perlu untuk memproses informasi dengan mempertimbangkan format kalimat pada teks.

Cara untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami bacaan bahasa inggris adalah dengan menggunakan media pembelajaran [7]. Dengan penggunaan Representasi Visual dalam teks bacaan yang merupakan sebuah strategi-grafis, pembaca dapat mengetahui logika teks yang disajikan guna mendapatkan pemahaman di dalamnya [4]. Toulmin Arguments merupakan salah satu bentuk implementasi dari strategi grafis. Pola argumentasi Toulmin merupakan pola argumentasi yang paling lengkap [8]. Komponen-komponen argumen yang dipergunakan mencakup beberapa komponen yakni klaim (claim), bukti (ground), dukungan (warrant) dan kualifikasi (qualifier) yang menunjukkan bahwa siswa telah berargumentasi.

Dalam menerapkan Representasi Visual dalam teks bacaan, maka, penggunaan Technology Enhanced Learning (TEL) dapat membantu meningkatkan pembelajaran dalam proses pemahaman siswa [9]. Technology Enhanced Learning (TEL) merupakan sebuah istilah untuk menggambarkan penerapan teknologi informasi ke dalam sebuah sistem pembelajaran. Pembelajaran menggunakan TEL dinilai membuat siswa dapat memaksimalkan akademiknya dengan bidang yang mereka minati sehingga siswa diharapkan memiliki perkembangan yang pesat [5].

VIAT-MAP merupakan sebuah aplikasi pembelajaran Technology Enhanced Learning (TEL) yang memuat konsep Argumentasi Toulmin untuk pembelajaran Bahasa Inggris. Implementasi akan konsep Toulmin Argument merupakan bagian – bagian yang harus dilengkapi oleh siswa untuk menyusun sebuah peta dari bahan bacaan yang diberikan. Diharapkan siswa dapat membangun dasar yang benar pada argumentasi sebelum pindah ke klaim berikutnya [4]. Akan tetapi, dalam aplikasi pembelajaran Technology Enhanced Learning ini, masih terdapat keterbatasan guru dalam menganalisis dan memahami pola berpikir siswa, saat membuat kesalahan dalam Menyusun argumen secara berulang dalam mengerjakan soal reading comprehension.

Dalam proses pembelajaran kemampuan komunikasi guru, merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mengantarkan siswa nya untuk mencapai tujuan belajar [10]. Dengan mengunakan konsep Overlapping map yang berguna untuk mendorong peserta didik dalam mendeskripsikan pengetahuan atau pemahaman mereka sendiri. Dapat dilihat dari sisi pengajaran, dengan adanya konsep Overlapping map yang telah dibangun akan menjanjikan untuk menguji pemahaman materi dari peserta didik. Oleh karena itu, perlu untuk mendukung pembelajar untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan dalam pemahaman peserta didik dengan cara guru memberi feedback dan siswa mendapatkan feedback [11].

  • 2.    Metode Penelitian

    2.1.    Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data terhadap penelitian ini memiliki data atau informasi yang baik dan terstruktur serta akurat dari setiap apa yang diteliti sehingga kebenaran informasi data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan. Pada penelitian ini subjek yang di targetkan adalah satu dosen pengampu mata kuliah Bahasa Inggris Politeknik Negeri Malang untuk menganalisa siswa dan 26 mahasiswa yang experimen menggunakan Aplikasi VIAT-MAP. Setelah itu, menggunakan survei yang melibatkan pengguna yang sudah menggunakan Aplikasi Viat-Map. Dengan sebar kuesioner yang menggunakan layanan google form berbasis online. Penilaian responden menggunakan skala dimana tidak setuju (1), tidak setuju (2), setuju (3), dan sangat setuju (4).

  • 2.2.    Teknik Pengolahan Data

Pada tahap ini merupakan menganalisis data dengan melakukan pengolahan data sebagai lanjutan setelah pengumpulan data. Data yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya akan digunakan pada tahap ini, yaitu tahap analisis Technology Acceptance Model (TAM). Hasil analisis TAM dapat digunakan oleh peneliti untuk menemukan aspek penerimaan pengguna aplikasi Viat-Map pada setiap variabel TAM. Nilai pada setiap aspek dapat berguna untuk saran pengembangan Aplikasi Viat-Map pada masa yang akan datang.

  • a. Proses Overlapping Map

Gambar 1. Proses Overlapping Map

Pada Gambar 1 merupakan flowchart proses overlapping map pada aplikasi Viat Map. Yang mana flowchart akan memeriksa nilai is_correct terlebih dahulu. Jika nilai tersebut adalah 1, maka garis yang digambar akan berwarna hijau. Selanjutnya, flowchart akan melanjutkan dengan menghitung jumlah warrant dan ground berdasarkan kondisi yang diberikan. Jika nilai is_correct bukan 1, garis yang digambar akan berwarna merah, dan proses perhitungan jumlah warrant dan ground juga akan dilakukan.

  • 2.3.    Desain Sistem

Gambar 2. Metode SLDC Waterfall

  • a.    Requirement Analysis

Requirement Analysis bertujuan untuk melakukan analisa terhadap kebutuhan - kebutuhan yang diperlukan dalam proses komputasi yang terdapat pada aplikasi.

  • b.    Design

Dalam tahap ini dilakukan perancangan terhadap database, arsitektur aplikasi serta mockup dari aplikasi yang nantinya akan di bangun.

  • c.    Development

Tahap ini akan mengimplementasikan design yang telah dirancang kedalam aplikasi. Pengembangan aplikasi dijalankan menggunakan aplikasi Unity Versi 2020.3.12f1 serta XAMPP yang menjadi Web Server.

  • d.    Testing

Testing merupakan tahap dimana aplikasi dilakukan pengujian secara fungsi apakah sudah sesuai dengan kebutuhan sistem.

  • e.    Maintance

Aplikasi yang sudah di bangun dilakukan pemeliharaan, dimana jika terdapat kesalahan dalam aplikasi.

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

    3.1.  Arsitektur Sistem

Gambar 3. Arsitektur Sistem

Pada Gambar 3 merupakan gambar arsitektur sistem yang dimulai dari pengguna yang mengakses aplikasi VIAT-MAP dan pada penelitian ini berfokus aplikasi VIAT-MAP, aplikasi tersebut nantinya akan mengakses database melalui API Services dan mengirim atau menerima data dalam format JSON. Setelah siswa menjawab semua pertanyaan, sistem Smart Integration Learning Analytics (SILA) akan melakukan Educational Data Mining dan menghasilkan Learning Analytics dengan menggabungkan data dari berbagai aplikasi yang sudah terhubung.

  • 3.2.    Use Case

Aplikasi Viat-Map

Gambar 4. Use Case Diagram

Pada Gambar 4 Use case diagram merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara actor dengan sistem. Use case diagram bisa mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem yang akan dibuat. Use case diagram juga bisa digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan bisa juga mempresentasikan sebuah interaksi actor dengan sistem. Dan pada penelitian ini berfokus pada satu actor yaitu dosen pada bagian use case melihat hasil pada Overlapping Map.

  • 3.3.    Activity Daigram

    a.    Activity Diagram Hasil Overlapping Map

Untuk melihat hasil dari latihan soal yang sudah di kerjakan oleh mahasiswa, dosen memilih menu Overlapping Analysis pada halaman utama dosen, kemudian sistem akan menampilkan halaman Overlapping Analysis dimana pada halaman tersebut sistem akan melakukan request untuk menggambil data, setelah itu halaman ini akan menampilkan data yang terdapat infromasi berapa kali siswa melakukan kesalahan pada tiap Warrant dan Gorund. Untuk detailnya prosesnya pada gambar 5 di bawah ini:

Gambar 5. Activity Diagram Hasil Overlapping Map

  • b.    Activity Diagram Detail Line Overlapping Map

Untuk melihat detail Line Overlapping, dosen memilih menu Overlapping Analysis pada halaman utama dosen, kemudian sistem akan menampilkan halaman Overlapping Analysis dimana pada halaman tersebut sistem akan melakukan request untuk menggambil data, setelah itu halaman ini akan menampilkan data yang terdapat informasi berapa kali siswa melakukan kesalahan pada tiap Warrant dan Gorund. Setelah itu dosen memilih salah satu line pada halaman Overlapping Analysis. Setelah memilih salah satu line maka melakukan request ke data log. Kemudian menampilkan data detail line yang mana data yang ditampilkan data beruapa nama, waktu dan jumlah berapa kali setiap siswa melakukan kesalahan. Untuk detailnya prosesnya pada gambar 6 dibawah ini:


Gambar 6. Activity Diagram Detail Line Overlapping Map

  • 3.4.    Implementasi Halaman Overlapping Map

Pada saat Dosen menekan tombol “Overlapping Analysis” pada halaman utama dosen maka akan menuju kepada halaman Overlapping Analysis. Pada halaman ini terdapat button bacaan yang mana jika di klik akan muncul bacaan text, dan terdapat claim yaitu soal, serta terdapat warrant dan ground. Dan pada halaman tersebut terdapat garis wana merah dan hijau, yang mana garis merah tersebut jika merah meruapakan jawaban yang di pilih salah, dan garis hijau merupakan garis jawaban yang di pilih benar. Serta angka itu menunjukan berapa jumlah siswa yang memilih warrant dan ground. Adapun implementasi halaman untuk Overlapping Analysis pada gambar 7 dibawah ini:

QUESTION - 1

LESSON ■ Impacfonech

Reading Material

The average number of daih trades is 59.000

The average number of daily traders at the stock exchange is getting higher o∏d higher each day nowadays

The average number of dai5 trades is influenced by the recent development of technology


τMhnology development makes every aspect in people life much easier


Technology development may reduce latencies people


Stock exchange nowadays have


transactions they make due to automated trading


Technology development changes people lives


Gambar 7. Implementasi Tampilan Halaman Overlapping Map

  • 3.5.    Implementasi Halaman Combinasi Overlapping Map

Pada saat Dosen sudah ada pada halaman Overlapping Analysis yang mana dosen dapat menggunakan combinasi overlapping map ini dari ground dan warrant dengan cara checklist salah satu warrant dan ground. Adapun implementasi halaman untuk Combinasi Overlapping Analysis pada gambar 8 dibawah ini:

Reading Material

LESSON ■ Impaciofiech

QUESTION ■ 1

GROUND

WARRANT

Next

The average number of daily traders at the stock exchange is getting higher and higher each day nowadays

Technology development makes every aspect in people life much easier

Technology development moy reduce latencies people may face

The overage number of daily trades is influenced by the recent development of technology

The overage number of daily trades is 59.000

Technology development changes people lives

Stock exchange nowadays have been benefited from their transactions they make due to automated trading

%

Gambar 8. Implementasi Tampilan Halaman Combinasi Overlapping Map

  • 3.6.    Implementasi Halaman Detail Line Overlapping Map

Pada saat Dosen sudah ada pada halaman Overlapping Analysis yang mana dosen dapat memilih detail salah satu dari line warrant maupun gorund. detail hasil dari hasil Overlapping Analysis yang mana halaman ini muncul ketika garis diklik maka akan menampilkan halaman ini, yang mana halaman ini menampilkan detail dari jumlah garis pada halaman monitoring analisis hasil. Adapun implementasi halaman untuk detail pada gambar 9 di bawah ini:

Gambar 9. Implementasi Tampilan Halaman Detail Line Overlapping Map

  • 3.7.    Hasil Uji Validitas

Uji validitas instrumen pada penelitian ini dilakukan dengan menghitung korelasi antara nilai masing-masing instrumen penelitian dengan total nilai instrumen suatu variabel. Nilai total instrumen pada variabel yang sama dihitung terlebih dahulu sebelum melakukan uji validitas. Nilai total akan digunakan dalam uji validitas. Jika nilai standar koefisien korelasi adalah 0.5 atau lebih maka data dinyatakan valid [14]. Hasil uji validitas pada penelitian ini terdapat pada Tabel II.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas

Kode

Corrected Item-Total Correlation Keterangan

PEU1

0.942

VALID

PEU2

0.913

VALID

PEU3

0.875

VALID

PEU4

0.885

VALID

PEU5

0.904

VALID

PEU6

0.846

VALID

Kode

Corrected Item-Total Correlation Keterangan

PEU7

0.904

VALID

POU1

0.827

VALID

POU2

0.856

VALID

POU3

0.846

VALID

POU4

0.913

VALID

POU5

0.875

VALID

POU6

0.865

VALID

POU7

0.885

VALID

AOT1

0.846

VALID

AOT2

0.865

VALID

AOT3

0.808

VALID

AOT4

0.827

VALID

AOT5

0.817

VALID

AOT6

0.837

VALID

AOT7

0.731

VALID

  • 3.8.    Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menentukan kehandalan atau reliabilitas instrumen penelitian. Nilai untuk menentukan tingkat reliabilitas adalah nilai cronbatch alpha. Nilai cronbatch alpha 0.7 atau lebih menyatakan bahwa instrumen penelitian memiliki nilai reliabel atau handal [15]. Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini ditunjukan pada Tabel lll. Variabel TAM dalam penelitian ini memiliki nilai cronbatch alpha lebih dari 0.7 berdasarkan Tabel III, sehingga semua variabel penelitian ini dapat dikatakan handal atau reliabel.

Tabel 3. Hasil Uji Validitas

Variabel Cronbatch Alpha Keterangan

PEU

0.856

Reliabel

POU

0.925

Reliabel

AOT

0.912

Reliabel

  • 3.9.    Deskripsi Penelitian TAM

Data penelitian ini diperoleh setelah mengadakan pelatihan dan pendampingan aplikasi Viat Map. Kuesioner penelitian yang diedarkan mendapatkan data sejumlah 26 responden. Data jawaban responden atas pertanyaan dalam kuesioner berupa hasil deskripsi penelitian yang ditunjukan oleh Tabel IV Berdasarkan deskripsi penelitian TAM pada Tabel IV dapat diketahui persepsi pengguna berdasarkan variabel kemudahan (PEU), kebermanfaatan (POU), dan penerimaan (AOT).

Tabel 4. Deskripsi Penelitian TAM

Variabel

Min Maks Mean Std. Deviation

PEU

1

4

3.582

0.527

POU

1

4

3.467

0.628

AOT

1

4

3.275

0.722

Variabel kemudahan (PEU) pada penelitian ini menggunakan 7 indikator pertanyaan. Nilai minimum variabel ini ditunjukan pada Tabel IV yaitu sebesar 1. Nilai 1 merupakan nilai yang

menyatakan sangat tidak setuju. Nilai maksimum variabel PEU sebesar 4. Hal ini menyatakan bahwa responden sangat setuju terhadap pernyataan yang diajukan. Nilai ratarata variabel PEU adalah 3.582 yang berarti sejumlah rata-rata responden menyatakan setuju terhadap pernyataan yang diajukan. Pernyataan setuju responden menunjukan bahwa responden memiliki persepsi bahwa Viat Map dapat memudahkan ketika digunakan.

Variabel kebermanfaatan (POU) memiliki 7 indikator pertanyaan. Berdasarkan Tabel VI, variabel POU memiliki nilai minimum sebesar 1 yang menyatakan sangat tidak setuju. Nilai maksimum variabel POU sebesar 4. Hal ini menyatakan bahwa responden sangat setuju terhadap pernyataan yang diajukan. Nilai ratarata variabel POU adalah 3.467 yang berarti sejumlah rata-rata responden menyatakan setuju terhadap pernyataan yang diajukan. Pernyataan setuju responden menunjukan bahwa responden memiliki persepsi bahwa Viat Map memberikan manfaat untuk proses belajar Bahasa inggris dan mempermudah guru untuk menganalisis kesalahan.

Variabel penerimaan (AOT) memiliki 7 indikator pertanyaan. Berdasarkan Tabel VI, variabel AOT memiliki nilai minimum sebesar 1 yang menyatakan sangat tidak setuju. Nilai maksimum variabel AOT sebesar 4. Hal ini menyatakan bahwa responden sangat setuju terhadap pernyataan penerimaan pada MasjidLink. Nilai rata-rata variabel AOT adalah 3.275 hal ini menyatakan bahwa sejumlah rata-rata responden setuju pada penerimaan Viat Map.

  • 3.10.    Statistik Deskriptif

Analisa statistik deskriptif bertujuan mengetahui hasil kuesioner pada tiga variabel. Tabel VI menunjukan hasil statistika deskriptif pada penelitian TAM Viat Map. Berdasarkan Tabel VI dan Tabel V dapat diketahui hasil distribusi persentase jawaban responden. Jumlah pertanyaan pada setiap variabel dihitung berdasarkan indikator setiap variabel. Nilai ∑SK diperoleh dari perkalian nilai maksimum pada variabel, jumlah pertanyaan, dan jumlah responden. Sebagai contoh, nilai ∑SK variabel kemudahan (PEU) adalah 728 hal ini didapat dengan 4x7x26. Nilai ∑SH diperoleh dari jumlah total nilai dari semua data responden dari setiap variabel TAM. Besar P atau persentase diperoleh dengan membagikan nilai ∑SK dengan ∑SH dikali 100%.

Tabel 5. Deskripsi Penelitian TAM

Varibael

nl

∑SK

∑SH

P

PEU

7

728

652

89.56%

POU

7

728

631

86.68%

AOT

7

728

596

81.87%

Secara keseluruhan, jawaban responden pada variabel kemudahan (PEU) termasuk dalam kategori setuju dengan nilai persentase 89.56. Persepsi pengguna dapat dinyatakan menganggap bahwa aplikasi Viat Map mudah untuk digunakan dalam proses belajar Bahasa inggris dan bisa menganalisis hasil yang sudah dikerjakan. Nilai persentase pada variabel kebermanfaatan (POU) adalah 86.68%. Berdasarkan hal ini dapat dinyatakan bahwa pengguna menganggap aplikasi Viat Map dapat bermanfaat belajar Bahasa inggris dan bisa menganalisis hasil yang sudah dikerjakan. Nilai persentase pada variabel penerimaan (AOT) adalah 81.87%. Berdasarkan hal ini dapat dinyatakan bahwa penerimaan takmir masjid terhadap aplikasi Viat Map cukup tinggi.

  • 3.11.    Diagram Nilai Stastik

Gambar 10. Diagram Nilai Statistik

Analisa dengan diagram nilai statistik bertujuan mengetahui hasil korelasi antar tiga variable. Pada gambar 6 yang mana menunjukan hasil hubungan antara variabel kemudahan (PEU) dan variable kebermanfaatan (POU) dengan hasil nilai 0.800258. Dan hubungan antara variable kemudahan (PEU) dan variabel penerimaan (AOT) dengan hasil nilai 0.689347. serta hubungan antara variabel penerimaan (AOT) dan hasil nilai 0770472. Dari ketiga hubungan variable tersebut, maka hubungan antara variable kemudahan (PEU) dan variable kebermanfaatan (POU) memiliki nilai yang paling baik, sehingga aplikasi Viat-Map dinilai positif, tetapi dinilai dengan kedua variable yaitu variable kemudahan (PEU) dan variable kebermanfaatan (POU) maka dengan korelasi kedua variable tersebut Aplikasi Viat-Map lebih positif.

  • 4.    Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini, Membangun Argumen Toulmin untuk membantu siswa memahami bahan bacaan dengan bahasa Inggris dengan menunjukkan hasil yang lebih baik. Melalui overlapping analysis, Viatmap memberikan informasi yang lebih baik dengan menerapkan analisis data log yang mampu memberikan perspektif tentang cara berpikir siswa. Penggunaan aplikasi Viat-Map pada penerapan Technology Acceptance Model (TAM) dalam pengujian model penerimaan aplikasi Viat Map, dapat diambil kesimpulan persepsi kemudahan pengguna (perceived ease of use) memiliki nilai persentase 89.56% yang menyatakan bahwa pengguna setuju dengan kemudahan penggunaan aplikasi Viat-Map. Persepsi kebermanfaatan (perceived of usefulness) memiliki nilai persentase 86.68% yang menyatakan bahwa pengguna setuju dengan kebermanfaatan aplikasi Viat-Map. Persepsi penerimaan (acceptance of TI) memiliki nilai persentase 81.87% yang menyatakan bahwa Pengguna setuju dengan penerimaan aplikasi Viat-Map. Dan Hasil dari Diagram Nilai Statistik korelasi yang paling tinggi yaitu antara variable antara variable kemudahan (PEU) dan variable kebermanfaatan (POU) memiliki nilai yang paling baik, sehingga aplikasi Viat-Map dinilai positif, tetapi dinilai dengan kedua variable yaitu variable kemudahan (PEU) dan variable kebermanfaatan (POU) maka dengan korelasi kedua variable tersebut Aplikasi Viat-Map lebih positif.

Daftar Pustaka

  • [1]    J. Juriana, “Pentingnya Penggunaan Bahasa Inggris dalam Komunikasi Dakwah pada Era

Global,” Mawa’Izh J. Dakwah Dan Pengemb. Sos. Kemanus., vol. 8, no. 2, pp. 241–258, 2018, doi: 10.32923/maw.v8i2.773.

  • [2]    I. G. A. B. Setya Dewi and N. N. Ganing, “Multimedia Interaktif Berbasis Game Edukasi

Dua Dimensi Pada Muatan Bahasa Inggris Materi Pengenalan Kosa Kata,” J. Penelit. dan Pengemb. Pendidik., vol. 6, no. 1, pp. 81–87, 2022, doi: 10.23887/jppp.v6i1.45896.

  • [3]     R. Parupalli Srinivas, “the Role of English As Global Language,” Edukasi, vol. 19, no. 1,

  • p. 21, 2021, doi: 10.33387/j.edu.v19i1.3200.

  • [4]    B. S. Andoko, Y. Hayashi, T. Hirashima, and A. N. Asri, “Improving English reading for

EFL readers with reviewing kit-build concept map,” Res. Pract. Technol. Enhanc. Learn., vol. 15, no. 1, 2020, doi: 10.1186/s41039-020-00126-8.

  • [5]    N. Mohseni Takaloo and M. R. Ahmadi, “The Effect of Learners’ Motivation on Their

Reading Comprehension Skill: A Literature Review,” Int. J. Res. English Educ., vol. 2, no. 3, pp. 10–21, 2017, doi: 10.18869/acadpub.ijree.2.3.10.

  • [6]    M. Diniya and I. Puspitasari, “Strategi Membaca Pembelajar Bahasa Inggris Sma,” J.

Gama Soc., vol. 3, no. 1, p. 1, 2020, doi: 10.22146/jgs.55574.

  • [7]    S. Karmiani, “Penggunaan Media Komik Berbahasa Inggris Sebagai Upaya Meningkatkan

Kemampuan Membaca Pemahaman Bahasa Inggris Pada Siswa Kelas Viii Smpn 3 Teluk Kuantan,” J. PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran), vol. 2, no. 6, p. 883, 2018, doi: 10.33578/pjr.v2i6.6514.

  • [8]    I. N. Suartha, I. G. A. N. Setiawn, and A. A. R. Sudiatmika, “Pola Argumen Toulmin Pada

Proses Pembelajaran Ipa Smp,” J. Ilm. Pendidik. dan Pembelajaran, vol. 4, no. April, pp. 1–11, 2020.

  • [9]    G. Aşiksoy, “Computer-based concept mapping as a method for enhancing the

effectiveness of concept learning in technology-enhanced learning,” Sustain., vol. 11, no. 4, 2019, doi: 10.3390/su11041005.

  • [10]    yulia Putu, “Hubungan Gaya Komunikasi Guru Terhadap Tingkat Keefektifan Proses Pembelajaran,” J. Agama dan Budaya, vol. 3, no. 2, pp. 71–78, 2019, [Online]. Available: http://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/Purwadita

  • [11]    T. Hirashima, K. Yamasaki, H. Fukuda, and H. Funaoi, “Framework of kit-build concept map for automatic \ and its preliminary use,” Res. Pract. Technol. Enhanc. Learn., vol. 10, no. 1, pp. 1–21, 2015, doi: 10.1186/s41039-015-0018-9.

  • [12]    A. Mulyanto, S. Sumarsono, T. F. Niyartama, and A. K. Syaka, “Penerapan Technology Acceptance Model (TAM) dalam Pengujian Model Penerimaan Aplikasi MasjidLink,” Semesta Tek., vol. 23, no. 1, pp. 27–38, 2020, doi: 10.18196/st.231253.

  • [13]    T. H. and A. A. L. R. Rismanto, A. Nurul Asri, B. Satria Andoko, “A Preliminary Study: Toulmin Arguments In English Reading Comprehension For English as Foreign Language Students,” nternational Conf. Electr. Inf. Technol., pp. 6–10,  2021, doi:

10.1109/IEIT53149.2021.9587398.

  • [14]    F. Sayekti and P. Putarta, “Penerapan Technology Acceptance Model (TAM) Dalam Pengujian Model Penerimaan Sistem Informasi Keuangan Daerah,” J. Manaj. Teor. dan Ter. J. Theory Appl. Manag., vol. 9, no. 3, pp. 196–209,  2016, doi:

10.20473/jmtt.v9i3.3075.

  • [15]    C. Y. Pongmakamba and J. J. C. Tambotoh, “Evaluasi Sistem Informasi Akademik Satya Wacana Menerapkan Model for Mandatory Use of Software Technologies,” vol. 10, no. 2, pp. 387–395, 2023, doi: 10.30865/jurikom.v10i2.5837.

Halaman ini sengaja dibiarkan kosong

12