Penerapan AES pada Sistem Keanggotaan Gym untuk Perlindungan Data Pribadi
on
JNATIA Volume 2, Nomor 1, November 2023
Jurnal Nasional Teknologi Informasi dan Aplikasinya
p-ISSN: 2986-3929
Penerapan AES pada Sistem Keanggotaan Gym untuk Perlindungan Data Pribadi
Deva Krishna Anandaa1, I Komang Ari Mogia2
aProgram Studi Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana, Bali
Jln. Raya Kampus UNUD, Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, 08261, Bali, Indonesia 1[email protected] 2[email protected]
Abstract
The security of gym member data files is an important aspect of maintaining the privacy and security of personal information stored in the gym management system. In this study, we propose the application of the Advanced Encryption Standard (AES) algorithm as a solution to secure gym member data files. AES is an encryption algorithm known for its high security and has been extensively used in information security applications. In this implementation, each gym member's data files, such as profiles, addresses, and other personal information, will be encrypted using a secret key that only the system knows. With encryption using AES, even if the member's data file is stolen or accessed illegally, the information contained in it remains safe and cannot be read without the correct secret key. The results of the trial found that this application succeeded in encrypting some member data files with .pdf format into the. rda format, then decrypting them back into the original file form without changing the original file size. So, it can be shown that the use of the AES algorithm in securing gym member data files provides a high level of security and protects sensitive information from unauthorized parties.
Keywords: Cryptography, Advanced Encryption Standard (AES), File Security, Gym Member Data
Perkembangan teknologi yang pesat memberikan dampak yang sangat berguna bagi masyarakat, akan tetapi terdapat juga beberapa dampak negatif dari perkembangan teknologi tersebut, salah satunya adalah penyadapan data. Masalah keamanan data menjadi aspek penting terutama jika data tersebut berisi informasi pribadi. Data merupakan aset yang penting baik bagi individu ataupun sebuah instansi. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah serangan siber dan pelanggaran data di berbagai sektor, termasuk industri kebugaran [1]. Oleh karena itu, perlunya menerapkan langkah-langkah keamanan yang efektif untuk melindungi data member gym menjadi suatu keharusan.
Pengamanan file data member gym merupakan aspek penting dalam menjaga kerahasiaan informasi pribadi yang disimpan dalam sistem manajemen gym. Dalam sistem manajemen gym, biasanya data-data member gym disimpan dalam bentuk file yang dapat dengan mudah dilihat dan dibaca. File ini seharusnya memiliki sifat internal yang hanya dapat dilihat oleh pihak internal seperti staf tempat gym. Permasalahan dapat terjadi jika pihak yang tidak berwenang dapat mengakses dan membaca file data member gym dan kemudian menggunakannya untuk melakukan tindakan kriminal. Hal ini dapat terjadi karena instansi tidak memiliki sistem untuk mengamankan file. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, dapat dilakukan dengan mengimplementasikan metode kriptografi untuk mengunci isi data dalam sistem pengamanan file sehingga data-data dapat terjamin keamanannya [2].
Dalam kriptografi terdapat istilah yang biasa digunakan yakni enkripsi (encryption) yang merupakan proses untuk mengubah data asli (plaintext) menjadi data tersandi (chipertext), dan dekripsi (decryption) yakni proses untuk mengembalikan data tersandi menjadi data asli [3].
Terdapat beberapa algoritma kriptografi yang dapat digunakan untuk mengamankan file, terdapat kunci rahasia untuk mengenkripsi dan dekripsi file sehingga ketika file dienkripsi, file yang dilindungi tidak dapat dilihat oleh sembarang pihak, dan hanya pihak yang memiliki kunci rahasia itu yang dapat mendekripsi dan melihat isi file.
Dalam penelitian ini, akan diimplementasikan algoritma kriptografi Advanced Encryption Standard (AES) untuk pengamanan file data member gym. Dengan menggunakan algoritma AES, informasi yang disimpan dalam sistem manajemen gym akan menjadi tidak terbaca dan tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Hal ini membantu menjaga kerahasiaan dan integritas data member, serta mencegah kemungkinan penyalahgunaan atau pencurian informasi pribadi.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan Metode Waterfall. Metode waterfall adalah salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang mengikuti pendekatan linear, berurutan, dan terstruktur [4]. Metode ini dijadikan prinsip dalam melakukan penelitian agar dapat meminimalisir penyimpangan dan kesalahan sehingga penelitian dapat dilakukan dengan lebih baik. Pada Gambar 1 dijelaskan mengenai flowchart penelitian.
Gambar 1. Flowchart Penelitian
Pada penelitian ini, identifikasi dilakukan dengan mencari beberapa kerentanan yang ada pada menajemen sistem member gym. Terdapat beberapa permasalahan seperti kebocoran informasi pribadi karena tidak adanya sistem untuk pengamanan data sehingga pihak yang tidak berwenang dapat dengan mudah mengetahui informasi pribadi dari member gym. Untuk itu diperlukannya implementasi kriptografi untuk mengamankan data file.
Kriptografi merupakan ilmu untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan pesan [5]. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik untuk melindungi informasi agar tetap rahasia, otentik, dan terjamin keutuhannya. Tujuan utama kriptografi adalah mengamankan komunikasi dan data dari akses yang tidak sah atau perubahan yang tidak diinginkan. Secara umum, kriptografi melibatkan penggunaan algoritma matematis yang kompleks untuk mengubah data asli (plaintext) menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca (ciphertext) menggunakan kunci kriptografi. Proses ini disebut enkripsi. Untuk membaca kembali isi asli dari ciphertext, diperlukan kunci yang sesuai untuk melakukan proses dekripsi.
AES (Advanced Encryption Standard) adalah sebuah algoritma kriptografi yang digunakan secara luas untuk mengamankan data. Algoritma ini dikenal sebagai standar enkripsi yang kuat dan efisien. AES menggunakan pendekatan blok cipher, artinya data dipecah menjadi blok-blok yang sama ukurannya sebelum dienkripsi. Setiap blok data kemudian diolah menggunakan serangkaian operasi matematis yang kompleks, termasuk substitusi byte, pergeseran baris, dan
pencampuran kolom. Proses ini dilakukan berulang pada setiap blok data untuk menghasilkan ciphertext.
-
a. Proses Enkripsi AES
Proses enkripsi pada algoritma AES terdiri dari beberapa jenis perubahan byte, yakni SubBytes, ShiftRows, MixColumns, dan AddRoundKey. Operasi yang digunakan dalam AES merupakan operasi yang ditentukan dalam domain finite field GF (28) dengan polinomial irreducible pembangkit m(x) = x8 + x4 + x3 + x + 1 [6].
-
1. Dalam tahap AddRoundKey, setiap byte dalam blok data di-XOR-kan dengan byte kunci yang sesuai.
-
2. Pada tahap SubBytes, Setiap byte dalam blok data digantikan dengan byte yang sesuai dalam tabel substitusi (S-Box).
-
3. Pada tahap ShiftRows, byte dalam setiap baris blok data digeser ke kiri berulang secara teratur.
-
4. Pada tahap MixColumns, kolom-kolom dalam blok data diubah menggunakan transformasi matriks.
Tahap-tahap ini diulang beberapa kali tergantung pada ukuran kunci yang digunakan (128-bit, 192-bit, atau 256-bit).
-
b. Proses Dekripsi AES
Proses dekripsi untuk mengembalikan chipertext menjadi plaintext dapat dilakukan terbalik dengan menerapkan arah yang berlawanan dari proses enkripsi, hal ini sering disebut dengan istilah inverse chiper. Perubahan byte yang digunakan pada proses ini adalah InvShiftRows, InvSubBytes, InvMixColumns, dan AddRoundKey.
-
1. InvShiftRows merupakan operasi yang memulihkan posisi byte dalam setiap baris blok cipher ke posisi aslinya. Pada tahap enkripsi, ShiftRows menggeser byte-byte dalam setiap baris ke kiri. Pada tahap dekripsi, InvShiftRows menggeser byte-byte tersebut kembali ke posisi aslinya dengan pergeseran ke kanan.
-
2. InvSubBytes merupakan operasi yang mengembalikan byte-byte dalam blok cipher ke nilai asli mereka menggunakan Inverse S-Box. Pada tahap enkripsi, SubBytes
menggantikan setiap byte dengan byte yang sesuai dalam tabel substitusi. Pada tahap dekripsi, InvSubBytes mengembalikan byte-byte tersebut ke nilai asli mereka dengan menggunakan Inverse S-Box.
-
3. InvMixColumns merupakan operasi yang membalikkan transformasi matriks yang dilakukan pada blok cipher. Pada tahap enkripsi, MixColumns menggabungkan dan mengalikan kolom-kolom dalam blok cipher dengan matriks tetap. Pada tahap dekripsi, InvMixColumns membalikkan operasi tersebut dengan menggunakan matriks invers.
Rancangan sistem pada penelitian ini akan menggunakan aplikasi berbasis web, algoritma kriptografi Advanced Encryption Standard akan ditulis dalam bahasa pemrograman PHP. Perancangan ini bertujuan untuk mengetahui apakah algoritma dapat berjalan dengan benar dan file data member gym dapat terenkripsi dan didekripsi dengan benar dan sesuai.
Struktur rancangan tampilan menu web pengamanan file data member gym pada sistem manajemen gym yang akan dirancang dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Rancangan Menu
-
a. Class Diagram
Pada Class Diagram menjelaskan struktur dari aplikasi ini. Struktur ini merupakan atribut dan metode pada masing-masing Class. Class Diagram dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 2. Class Diagram
-
b. Spesifikasi Basis Data
Terdapat 4 tabel pada basis data yang akan digunakan dalam aplikasi ini, untuk spesifikasi basis data dapat dilihat pada table-tabel berikut.
Tabel 1. Spesifikasi Basis Data Users
Nama |
Tipe Data |
Keterangan |
Id_user |
int (11) |
Id User |
full_name |
varchar (255) |
Nama Admin |
username |
varchar (30) |
Username |
|
varchar (255) |
Email Admin |
Nama Tipe Data Keterangan
password varchar (255) Password
Tabel 2. Spesifikasi Basis Data Members
Nama |
Tipe Data |
Keterangan |
Id_member |
int (11) |
Id Member |
full_name |
varchar (255) |
Nama Member |
|
varchar (255) |
Email Member |
phone |
varchar (15) |
No HP Member |
date_end |
date |
Tanggal Akhir Membership |
Tabel 3. Spesifikasi Basis Data File
Nama |
Tipe Data |
Keterangan |
id_file |
int (11) |
Id File |
admin |
varchar (255) |
Username Admin |
file_name |
varchar (255) |
Nama File |
file_path |
varchar (255) |
Letak File |
time_stamp |
datetime |
Waktu File Dibuat/Didekripsi |
Tabel 4. Spesifikasi Basis Data File_Encrypt | ||
Nama |
Tipe Data |
Keterangan |
id_file |
int (11) |
Id File |
admin |
varchar (255) |
Username Admin |
file_name |
varchar (255) |
Nama File |
file_path |
varchar (255) |
Letak File |
description |
Varchar (255) |
Keterangan File |
Pada implementasi algoritma Advanced Encryption Standard terdapat beberapa hal yang akan dilakukan yakni enkripsi dan dekripsi file. Berikut adalah implementasinya.
-
a. Enkripsi File
Pada Proses ini, yang dilakukan pertama oleh admin adalah mengakses menu list file dekripsi dan kemudian memilih file data member yang ingin di enkripsi, setelah itu admin akan memasukkan file, kunci rahasia dan keterangan, lalu menekan tombol enkripsi untuk mengenkripsi file dan aplikasi akan memproses file untuk dienkripsi. Proses ini dapat dilihat pada gambar-gambar berikut.
JarymeivinffiexatiijHe com pdf
i ∕p<tf∕dM∣ypv
Mawanffiexamprecom pdf
? VpdfZdeciypV
Pambanei⅛Eexamρ⅛ com pdf
I TpdfZdeciypI/
Suditaeeamoiecompdf
/.JodfZdecrypV
Gambar 3. Proses Enkripsi
Date: 2023 064 1 XLogout
Form Enkripsi File
wawan@example. com. pdf
Enkripsi
Gambar 4. Proses Enkripsi (2)
Gambar 5. Proses Enkripsi (3)
Gambar 6. Isi File Sebelum Enkripsi
Gambar 7. Isi File Setelah Enkripsi
-
b. Dekripsi File
Pada Proses ini, yang dilakukan pertama oleh admin adalah mengakses menu list file enkripsi dan kemudian memilih file data member yang ingin di dekripsi, setelah itu admin akan memasukkan file dan kunci rahasianya lalu menekan tombol dekripsi untuk mendekripsi file dan aplikasi akan memproses file untuk didekripsi. Proses ini dapat dilihat pada gambar-gambar berikut.
Gambar 8. Proses Dekripsi
Date: 2023 0641 XLofiMlt
Form Dekripsi File
Admin: deva
Description: wawan
ChoHfFilR Waftanij--Txiiirplrr-Ompdlrd.!
Gambar 9. Proses Dekripsi (2)
JarymelvinffiexatiijHe com pdf
? TpGfZdeciypv
t>ambaβ<)∙Eexa∣τ>ple com. pdf
2 TptffZdeciypV
budl⅛eκamp⅛cαm.pdi
∣l TptffZdeciypV
Aawan^exaniplecompdf
Z.Jρdf∕decrypV
Gambar 10. Proses Dekripsi (3)
Gambar 11. File Sebelum Dekripsi
Gambar 12. File Setelah Dekripsi
Tahap ini akan melakukan pengujian proses enkripsi dan dekripsi file dari aplikasi manajemen member gym. File yang akan didekripsi merupakan file data diri dari member gym. Sebagai contoh akan digunakan 4 file data diri yang akan diuji untuk enkripsi dan dekripsinya. Berikut adalah hasilnya.
-
a. Hasil Pengujian Proses Enkripsi File
Tabel berikut menunjukkan hasil dari proses enkripsi file
Tabel 5. Hasil Pengujian Proses Enkripsi
No |
Nama File |
Ukuran File |
Nama File Enkripsi |
Ukuran File Enkripsi |
Keterangan |
1 |
[email protected] m.pdf |
1.675 bytes |
garymelvin@exampl e.com.pdf.rda |
2.244 bytes |
Berhasil |
2 |
[email protected]. pdf |
1.697 bytes |
bambang@example. com.pdf.rda |
2.276 bytes |
Berhasil |
No |
Nama File |
Ukuran File |
Nama File Enkripsi |
Ukuran File Enkripsi |
Keterangan |
3 |
1.685 bytes |
[email protected]. pdf.rda |
2.260 bytes |
Berhasil | |
4 |
1.689 bytes |
[email protected] m.pdf.rda |
2.264 bytes |
berhasil | |
b. |
Hasil Pengujian Proses Dekripsi File Tabel berikut menunjukkan hasil dari proses dekripsi file. | ||||
Tabel 6. Hasil Pengujian Proses Dekripsi | |||||
No |
Nama File Enkripsi |
Ukuran File |
Nama File Dekripsi |
Ukuran File Dekripsi |
Keterangan |
1 |
[email protected] m.pdf.rda |
2.244 bytes |
garymelvin@exampl e.com.pdf |
1.675 bytes |
Berhasil |
2 |
[email protected]. pdf.rda |
2.276 bytes |
bambang@example. com.pdf |
1.697 bytes |
Berhasil |
3 |
2.260 bytes |
[email protected]. pdf |
1.685 bytes |
Berhasil | |
4 |
[email protected] f.rda |
2.264 bytes |
[email protected] m.pdf |
1.689 bytes |
berhasil |
Berdasarkan penjelasan yang telah dibahas, dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi berbasis web dari sistem manajemen member gym dapat mengimplementasikan algoritma kriptografi Algoritma Advanced Encryption Standard (AES) untuk mengamankan file-file yang berisi data diri para member gym. Aplikasi ini berhasil melakukan proses enkripsi menjadi format. rda dan mendekripsikannya kembali menjadi bentuk file asli dan tidak mengubah ukuran file aslinya. Sehingga dapat ditunjukkan bahwa penggunaan algoritma AES dalam pengamanan file data member gym memberikan tingkat keamanan yang tinggi dan melindungi informasi sensitif dari pihak yang tidak berwenang. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengkombinasikan metode kriptografi untuk pengamanan data pada sistem lain, sehingga dapat meningkatkan keamanan file atau data dan mencegah terjadinya penyadapan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Daftar Pustaka
-
[1] A. B. Putra, A. Kusyanti, dan M. Data, “Implementasi Algoritme Grain V1 Untuk Enkripsi
Gambar Pada Aplikasi Berbasis Web,” 2018. [Daring]. Tersedia pada: http://j-ptiik.ub.ac.id
-
[2] H. Saputra Djong dan S. Siswanto, “Implementasi Kriptografi Dengan Menggunakan
Metode Rc4 dan Aes-256 Untuk Mengamankan File Dokumen Pada Pt Varnion Technology Semesta,” 2022.
-
[3] Y. Wiharto dan A. Irawan, “Enkripsi Data Menggunakan Advanced Encryption Standard
256,” vol. 7, no. 2, 2018.
-
[4] A. A. Wahid, “Jurnal Ilmu-ilmu Informatika dan Manajemen STMIK Oktober (2020) Analisis
Metode Waterfall Untuk Pengembangan Sistem Informasi,” 2020.
-
[5] Harun Mukhtar, “Kriptografi untuk Keamanan Data,” 2018.
-
[6] F. Muharram, “Analisis Algoritma pada Proses Enkripsi dan Dekripsi File Menggunakan
Advanced Encryption Standard,” Prosiding Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, vol. 3, no. 2, 2018.
112
Discussion and feedback