Model Probabilistik Fuzzy Goal Programming Berdistribusi Pareto dengan Urutan Prioritas pada Permasalahan Produksi Kue
on
Jurnal Matematika Vol. 8 No.2, Desember 2018, pp.96-103
Article DOI: 10.24843/JMAT.2018.v08.i02.p101
ISSN: 1693-1394
Model Probabilistik Fuzzy Goal Programming Berdistribusi Pareto dengan Urutan Prioritas pada Permasalahan Produksi Kue
Eka Susanti
Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya
Email: eka_susanti@mipa.unsri.ac.id
Oki Dwipurwani
Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya
Email: Okidwip@unsri.ac.id
Robinson Sitepu
Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya Email: robinson.sitepu@rocketmail.com
Wulandari
Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya
Liani Natasia
Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya
Abstract: Yulis’s home industry is one of the Small and Medium Bussiness (UKM) on Palembang city. Yulis’s home industry produces bolu kukus, kue lapis, kue pare, kumbu kacang, srikaya, and wajik. Most of cakes that will be produced by Yuli is still based on the cake sale on the last day, so that the profit is still not optimal condition. This research aims to create preemptive priority additive approach to Fuzzy Goal Programming Probabilistic (PFGP) model with Pareto distribution for maximize profits, minimize the production of perishable cake, and maximize best sellers cake. The results are obtained maximum profit is Rp. 8.488.569 on a week , the amount of perishable cake is 1,295 pieces on a week, and optimal production for best seller cake as much as 8,489 pieces on a week.
Keywords : PFGP, Pareto Distribution, Preemptive Priority.
Salah satu bidang UKM dalam negeri yang menunjukkan perkembangan cukup pesat ialah bidang industri makanan (bolomba dkk, 2016). Usaha produksi kue Yuli adalah salah satu UKM yang di Palembang. Usaha Yuli memproduksi berbagai macam produk makanan, seperti bolu kukus, harum manis, kue lapis, kue pare, kumbu kacang, srikaya, dan wajik. Aktivitas produksi pada industri ini masih menggunakan perkiraan. Perencanaan
produksi yang tepat sangat dibutuhkan oleh industri ini untuk dapat mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Perencanaan produksi dapat menggunakan pendekatan matematika. Model Goal Programming (GP) dapat digunakan dalam kegiatan perencanaan produksi. Model Linier GP adalah bentuk khusus dari Linier Programming (LP), pada GP terdapat variabel deviasional dan beberapa tujuan yang akan dicapai secara simultan. Model GP merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan pada permasalahan yang melibatkan lebih dari satu tujuan dengan penyelesaian secara serentak (Barik, 2015). Menurut Elikson D dalam Hartini dkk (2014), tujuan-tujuan tersebut dapat saling berkaitan dan juga saling bertentangan.
Harga bahan baku yang tidak tetap mengakibatkan nilai variabel dan tujuan yang diinginkan tidak dapat didefinisikan dengan pasti, sehingga untuk mengatasi kondisi ketidakpastian dilakukan pendekatan fuzzy. Model GP dengan bilangan fuzzy dikenal dengan model Fuzzy Goal Programming (FGP). Adanya nilai dari beberapa parameter pada model FGP yang tidak diketahui membuat persoalan FGP berada dibawah pemrograman stokastik. Model FGP yang terdiri dari beberapa variabel acak dengan distribusi probabilitas yang diketahui disebut sebagai model Probabilistik Fuzzy Goal Programming (PFGP).
Kue yang diproduksi oleh Yuli mempunyai batas waktu ketahanan tertentu untuk dapat dikonsumsi. Dalam matematika, analisa statistik yang membahas tentang daya tahan hidup suatu benda atau individu dalam keadaan operasional tertentu adalah analisa data uji hidup. Salah satu distribusi yang ada dalam analisa data uji hidup adalah distribusi Pareto. Penerapan analisa ini pada bidang produksi berkaitan dengan pemodelan tentang ketahanan hidup benda-benda produksi yang seringkali disebut keandalan atau reliabilitas (Saifudin, 2006). Model PFGP berdistribusi Pareto untuk permasalahan produksi industri kue Yuli dapat diterapkan.
Berikut diberikan Langkah-langkah penyelesaian permasalahan optimal produksi pada usaha kue Yuli:
-
1. Pengumpulan data sekunder, yaitu data jenis dan harga jual per potong (per satuan) setiap kue, jumlah produksi, bahan baku pembuatan kue, persediaan bahan baku, penjualan setiap kue dan biaya produksi.
-
2. Mendefinisikan variabel dan parameter keputusan yang digunakan, dengan variabel χι Λ 2 ,⅞ ,⅞⅞J6 masing-masing secara berurutan yaitu bolu kukus, kue lapis, kue pare, kumbu kacang, srikaya dan wajik sedangkan jumlah bahan baku berupa gula merah, gula putih, kacang hijau kupas, kacang merah, kelapa, ketan, santan, telur, tapioka, tepung ketan, dan tepung terigu sebagai parameter.
-
3. Membentuk model PFGP yang diperkenalkan oleh Barik (2015).
-
4. Mentransformasikan model PFGP berdistribusi Pareto dengan urutan prioritas memaksimalkan keuntungan, meminimalkan produksi kue yang cepat basi, dan memaksimalkan penjualan kue yang banyak laku ke bentuk deterministik.
-
5. Menyelesaikan model PFGP berdistribusi Pareto yang diperoleh pada Langkah 4 menggunakan alat bantu software Lingo 17.0.
-
6. Interpretasi hasil.
-
7. Kesimpulan.
Berikut diberikan data penggunaan bahan baku selama satu minggu.
Tabel 1. Penggunaan dan Persediaan Bahan Baku
No. |
Jenis Bahan Baku Produksi |
Bolu Kukus 01) |
Jumlah Bahan Tiap Kue (Kg) |
Wajik (X6) |
Perkiraan Persediaan Bahan Baku mingguan (Kg) | |||
Kue Lapis (X 2 ) |
Kue Pare (X 3 ) |
Kumbu Kacang (X4) |
Srikaya (X 5 ) | |||||
1. |
Gula Merah |
- |
- |
- |
- |
- |
0,00267 |
6,2 |
2. |
Gula Putih |
0,01 |
0,01 |
0,0144 |
0,007 |
0,0167 |
0,0067 |
134,5 |
3. |
Kacang Hijau Kupas |
- |
- |
0,0144 |
- |
- |
- |
15,4 |
4. |
Kacang Merah |
- |
- |
- |
0,013 |
- |
- |
35,5 |
5. |
Kelapa |
- |
- |
- |
0,008 |
- |
- |
21 |
6. |
Ketan |
- |
- |
- |
- |
- |
0,014 |
35,7 |
7. |
Santan |
- |
0,0245 |
- |
- |
0,0167 |
0,014 |
131,5 |
8. |
Telur |
0,008 |
- |
- |
- |
0,04 |
- |
48,9 |
9 |
Tapioka |
- |
0,01 |
- |
- |
- |
- |
43 |
10. |
Tepung Ketan |
- |
- |
0,01 |
- |
- |
- |
11,9 |
11. |
Tepung Terigu |
0,005 |
- |
- |
- |
- |
- |
20,4 |
Sumber : Industri kue rumah Yuli, Maret 2018
Berdasarkan data-data yang telah diperoleh, persoalan produksi pada industri kue Yuli dapat dibentuk kedalam model PFGP sebagai berikut:
Tentukan X = {x1 , X2 , X 3 , X4,x 5 ⅞} untuk mengoptimalkan fuzzy goals berikut:
fι(χ) = 980x1 + 787x2 + 749x3 + 971x4 + 1.023x5 + 813x6 > 8.488.570 (Goal
Keuntungan)
( )= + ≼ 1.295 (Goal Jumlah Produksi kue cepat basi)
( )= + + ≽ 8.736 (Goal Jumlah kue banyak laku)
dengan kendala
(0,01 + 0,01 + 0,0144 + 0,007 +0,0167 +0,0067 ≤)≥1-
( )=7,5; ( )=157; ( )=18; ( )=41,5; ( )=24,5; ( )=41,75; ()=
153,25; £(68) = 57;E(b9) = 50;E(b 1 0 ) = 13,5; E(611) = 21,25.
Var (b1} = 2,25; Var (b2) = 709,02;
Var (b5) = 17,15; Var(⅛) = 51,56;
Var (b9~) = 68.13; arr(b 1 0 ) = 3.34 ;
q1 = 6,2; q2 = 134,5; q3 = 15,4;
q 7 = 131,5 ; q8 = 48,9; q9 = 43;
p1 = 5,8; p2 = 6,98 p 3 = 6,92;
Var (b3 ) = 9,52; Var (b4) = 50,58;
Var (b7 ) = 659,54; Var(⅛ ) = 91,56;
Var (b1 1) = 0.79
q4 = 35,5; q5 = 21; Q6 = 35,7;
q1 o = 11,9; Qi i = 20,4
p4 = 6,92; p5 = 7; P6 = 6,90:
p 7 = 7,05 ;p 8 = 7,04; P9 = 7,14; Pi o = 8,45; Pi i = 25.
Fungsi keanggotaan goal keuntungan
1,
980 +787 +749 +971 +1.023 +813 -2.790.585
( ( ))= 5.697.985 ,
0,
bernilai 1 jika 980 +787 +749 +971 + 1.023 +813 ≥ 8.488.570
bernilai 0 jika 980 +787 +749 +971 + 1.023 +813 ≤ 2.790.585
Fungsi keanggotan goal jumlah kue cepat basi adalah:
( ( ))=
{
1, 1.785-( + )
490 0,
jika + ≤ 1.295
jika 1.295 ≤ + ≤ 1.785
jika + ≥ 1.785
Fungsi keanggotaan goal jumlah kue banyak laku
P3V3 (h(X))=
{
1, xι + X2 + X4 -
2.660
6.076 0,
jika X1 + X2 + X4 ≥ 8.736
jika 2.660 ≤ X1 + X2 + X4 ≤ 8.736
jika X1 + X2 + X4 ≤ 2.660
Bentuk deterministik model PFGP berdistribusi Pareto (1) dengan tiga urutan prioritas dirumuskan sebagai berikut.
Maksimum
D(v)=PiVi∗( fl (*))+P2 v2 ∗( f2 (*))+P3V3 ∗( f3 (*))
dengan kendala
n f f _ 980x1+787x2 + 749x3+971x4+1.023Xς +813Xβ-2.790.585
PiVi( fl (x))= 5.697.985
2.790.585 ≤ 980xI+787X2 +749X3 +971X4 + 1.023*5 +813X6 ≤ 8.488.570
P2V2 (h(x))=- . 7βs; ( I3+xs )
1.295 ≤ X3 + xS ≤ 1.785
2,660 ≤ X1 + X2 + X4 ≤ 8,736(2)
(1-0,03)5,8
0,01xI + 0,01X2 + 0,0144X3 + 0,007X4 +0,0167X5 +0,0067X6 ≤
(1-0,1)6, 98
0,0144X3 ≤ 15 , 1 , 0,013X4 ≤ 35 , ⅛
(1-0,04)6,92 (1-0,02)6,92
0,008X4 ≤ 1, 0,014X6 ≤ —11 , ⅛
(1-0,01)7 (1-0,02)6,90
0,0245X2 +0,0167X5 +0,014X6 ≤ 131 , \ , 0,008Xi + 0,04X5 ≤ 48 , ⅛
(1-0,09)7,05 (1-0,08)7, 04
0,01 X2 ≤ 1 , 0,01X3 ≤ —11 , 1 , 0,005Xi ≤ — , ⅛
(1-0,07)7, 14 (1-0,O5)8,45 (1-0,O6)25
Pk Vk ( fk (X))=Pk Vk ∗( fk (X)) dengan k = 1,2,3
PiVi( 'fl (X))≤1,P2V2 (h(x))≤1,P3V3 (h(x))≤1
PiVi ( fi (X)), P2V2 ( f2 (X)), P3V3 ( f3 (X))≥0,Xi , X2 , X3 , X4 , X5 , X6≥0.
Menggunakan software Lingo 17 diperoleh penyelesaian Permasalahan (2)
PiVi( fi (X)) =0,9999,; P2V2 ( f2 (x)) =1,00 ; P3V3 ( f3 (X)) = 0,9593
Xi = 1523, X2 = 4338, X3 = 1075, X4 = 2628, X5 = 220, X6=0
Goal untuk memaksimumkan keuntungan, meminimumkan jumlah kue cepat basi dan memaksimumkan jumlah kue banyak laku dapat dicapai, hal ini dilihat dari nilai P1V1( ^l (X)), P2V2 (f2(X)), dan P3 μ3 (f3(X)) yang mendekati nilai 1. Setiap minggu dapat diproduksi bolu kukus sebanyak 1523 potong, kue lapis sebanyak 4338 potong, kue pare sebanyak 1075 potong, kumbu kacang sebanyak 2628 potong, srikaya sebanyak 220 buah.
Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 8.488.569, jumlah kue cepat basi sebanyak 1295 potong dan jumlah kue banyak laku sebanyak 8489.
Bentuk deterministik model PFGP berdistribusi Pareto (1) dengan prioritas Keuntungan (P^) dirumuskan sebagai berikut.
Maksimum
D(μ)=PiVi∗( fι (X))
dengan kendala
PiLh( fl (X))
980%ι÷787X2+749X3+971X4+1.Q23X5 +813χ6-2.790.585
5.697.985
2.790.585 ≤ 980Xl +787X2 +749X3 +971X4 + 1.023x5 +813x6 ≤ 8.488.570 0,00267 x6 ≤ —- , ⅛
(1-0,03)5,8
134 5
0,01Xi + 0,01x2 + 0,0144X3 + 0,007%4 +0,0167x5 +0,0067x6 ≤
(1-0,1)6,98
(1-0,04)6,92 (1-0,02)6,92
(1-0,Ol)7 (1-0,02)β,90
(3)
0,0245 X2 +0,0167X5 +0,014X6 ≤ ,5 , 0,008Xi + 0,04X5 ≤
(1-0,09)7,05 (1-0,08)7, 04
0,01X2 ≤ —⅛ , 0,01X3 ≤ , ⅛ , 0,005Xi ≤
(1-0,07)7,14 (1-0,O5)8,45 (1-0,O6)25
Pl^l( fl (X))=PiLh∗( fl (X))
PiVi( fl (X))≤1,PiLh ( fι (X))≥0,Xi , X2 , X3 , X4 , x5 , x6≥0.
diperoleh penyelesaian Permasalahan (3) sebagai berikut.
Pl ^i ( fι (X)) = 0,9999 ;
Xi = 4090, x2 = 111, χ3 =0, X4 = 2570, x5 =0, x6 = 2334
Goal memaksimumkan keuntungan dapat dicapai, hal ini dapat dilihat dari nilai Pι^ι( fτ (X)) = 0,9999 (mendekati satu) dengan memproduksi bolu kukus sebanyak 4090 potong, kue lapis sebanyak 111 potong, kumbu kacang sebanyak 2570 potong, wajik sebanyak 2334 potong perminggu. Total keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 8.488.569, jumlah kue cepat basi sebanyak 1295 potong dan jumlah kue banyak laku 6254 potong.
Bentuk deterministik model PFGP berdistribusi Pareto (1) prioritas meminimumkan jumlah kue cepat basi dirumuskan sebagai berikut.
Maksimum
D(μ)=PiLh∗( fl (X))+P2μ2 ∗( f2 (x))
dengan kendala
PiLh( fl (X))
980Xi+787%2+749%3+971%4+1.Q23X5 +813χ6-2.790.585
5.697.985
2.790.585 ≤ 980Xl +787X2 +749X3 +971X4 + 1.023x5 +813x6 ≤ 8.488.570
P2k2 (h(X))=- .785I( Γ's )
0,00267X6 ≤ —- , ⅛
(1-0,03)5,8
134
0,01X1 + 0,01X2 + 0,0144⅞ + 0,007X4 +0,0167x5 +0,0067 x6 ≤
(1-0,04)6,92 (1-0,02)6,92
(1-0,01)7 (1-0,02)6,90
0,0245 X2 +0,0167X5 +0,014X6 ≤ ,5 , 0,008Xi + 0,04X5 ≤
(1-0,09)7,05 (1-0,08)7, 04
0,01X2 ≤ —⅛ , 0,01X3 ≤ ,5 , 0,005Xi ≤
(1-0,07)7,14 (1-0,O5)8,45 (1-0,O6)25
Pk kk ( fk (X))=Pk kk ∗( fk (X)) dengan k=1,2
PiVi( /1 (X))≤1,P2k2 (h(X))≤1,PiVi ( /1 (X)), P2k2 (A(x))≥0,
Xi , X2 , χ3 , X4 , X5 , X6≥0.
Menggunakan software Lingo 17 diperoleh penyelesaian Permasalahan (4)
Piki( fi (X)) =1,00,; P2k2 ( f2 (X)) = 0,999 ;
Xi = 3652, X2 =0, X3 = 1075, X4 = 2602, X5 = 220, X6 = 1664.
Goal untuk meminimumkan jumlah produksi yang cepat basi tercapai, dapat dilihat dari nilai P2k2 ( f2. (X)) yang mendekati 1 dengan memproduksi bolu kukus sebanyak 3652 potong, kue pare sebanyak 1075 potong, kumbu kacang sebanyak 2602 potong, srikaya sebanyak 220 potong dan wajik sebanyak 1664 potong perminggu. Total keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 8.488.569, jumlah kue cepat basi sebanyak 1295 potong dan kue banyak laku 6254 potong.
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan :
-
1. Goal memaksimumkan keuntungan dapat dicapai, hal ini dapat dilihat dari nilai Pik-i( fτ (X)) = 0,9999 (mendekati satu). Total keuntungan perminggu yang diperoleh sebesar Rp 8.488.569, jumlah kue cepat basi sebanyak 1295 potong dan jumlah kue banyak laku 6254 potong.
-
2. Goal untuk meminimumkan jumlah produksi yang cepat basi tercapai, dapat dilihat dari nilai P2k2 (f2(X)) yang mendekati 1. Total keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 8.488.569, jumlah kue cepat basi sebanyak 1295 potong dan kue banyak laku 6254 potong.
-
3. Goal untuk memaksimumkan keuntungan, meminimumkan jumlah kue cepat basi dan memaksimumkan jumlah kue banyak laku dapat dicapai, hal ini dilihat dari nilai Pi P-I(f1(X)),P2μ2(f2(K~)), dan P3μ3(f3(X)) yang mendekati nilai 1. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 8.488.569, jumlah kue cepat basi sebanyak 1295 potong dan jumlah kue banyak laku sebanyak 8489.
Daftar Pustaka
Barik, S. K. (2015). Probabilistic fuzzy goal programming problems involving pareto distribution: some additive approaches. Vol.7, 227-244.
Bolomba, A., Sahari, A., & Jaya, A. I. (2016). Optimalisasi produksi roti dengan menggunakan metode goal programminng ( studi kasus: UKM ibaraki bakery kota palu ) Jurnal ilmiah matematika dan terapan, Vol. 12, No. 2, ISSN : 2450 – 766X, 199 - 210.
Damanik, E., Gultom, P., & Nababan, E. S. (2013). Penerapan Metode Goal Programming untuk Mengoptimalkan Produksi Teh. Jurnal Saintia Matematika, Vol. 1, No. 2, 117–128.
Hartini, Sahari, A., & Ratianingsih, R. (2014). Penerapan metode goal programming untuk memaksimalkan persediaan dan meminimumkan biaya pendistribusian beras di perum bulog divre palu Jurnal ilmiah matematika dan terapan, vol.11, No.1, ISSN : 2450 – 766X, 13-26.
Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A., & Wardoyo, R. (2006). Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy Madm). yogyakarta: Graha Ilmu.
Saifudin, T. (2006). Pendekatan Terbaik diantara Distribusi Pareto, Pareto Tergenerralisir, dan Mixture-Pareto dalam Pemodelan Reliabilitas. Jurnal Ilmu Dasar, Vol. 7, No.2, 146-154.
Siswanto. (2006). Operations Research. Yogyakarta: Penerbit Erlangga.
Tampinongkol, F. F., Rindengan, A. J., & Latumakulita, L. A. (2015). Aplikasi Fuzzy Goal Programming (Studi Kasus: UD. Sinar Sakti Manado). Vol. 4, No. 2.
103
Discussion and feedback