Pengaruh Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen di Café Daeng Coffee and Eatery Jimbaran, Badung
on
JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS

Vol. 7, No. 1, April 2023.
Pengaruh Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen di Café Daeng Coffee and Eatery Jimbaran, Badung
Hizkia Dhana Hamonangan Hutabarat1), Ida Bagus Ketut Astina2), Fanny Maharani Suarka3) Sarjana Terapan Pengelolaan Perhotelan, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana1,2,3)
E-mail: [email protected]
Abstrak
Kajian ini dijalankan untuk melihat pengaruh lokasi pada minat beli pelanggan di Cafe Daeng Coffee and Eatery Jimbaran, Badung. Kajian ini termasuk jenis kajian kuantitatif dengan menggunakan teknik analisa deskriptif asosiatif kausal. Metode analisa yang dipakai dalam pengolahan analisis data statistik ialah regresi linear sederhana yang didalamnya terdapat pengujian asumsi klasik, pengujian statistik deskriptif, analisa koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi serta uji signifikan. Variabel bebas dan terikat dilakukan pengukuran memakai skala likert. Semua pengunjung dan pembeli di Cafe Daeng Cofee and Eatery Jimbaran Badung merupakan populasi yang dipakai pada kajian ini, sedangkan sampelnya menggunakan teknik convenient sampling. Hasil kajian yang dijalankan memperlihatkan jika lokasi memberikan pengaruh yang signifikan pada minat beli pelanggan. Lokasi memiliki hubungan yang positif dan kuat pada minat pembelian para pelanggan. Tingginya kontribusi lokasi terhadap minat beli pelanggan 63,5% dan sisanya sebesar 36,5% diberikan pengaruh oleh faktor lainnya yang tidak terdapat dalam kajian ini.
Kata kunci : lokasi, minat beli konsumen
Abstract
This attempt to see the influence of place on customers purchase interest in Cafe Daeng Coffee and Eatery Jimbaran, Badung. This action includes a quantitative research with a causal associative descriptive analysis method. The analytical method used in the processing of statistical data analysis was simple linear regression by using descriptive statistical testing, testing the coefficient of determination, testing classical assumptions and significant tests. Independend and dependend variables were measured on a Likert scale. The populations were all visitors and buyers at Cafe Daeng Cofee and Eatery Jimbaran Badung, while the sample used convenient sampling techniques. The results showed that location had have a large impact on interest in making a purchase. place has a good impact strong relationship with buying interest on consumes. The amount of location contribution to consumer buying interest is 63,5% and the rest of 36,5% is influenced by other aspects that are not included in this paper
Keywords : location, consumer buying interest
-
1. PENDAHULUAN
Bali merupakan suatu daerah yang menjadi pusat pariwisata yang ada di negara Indonesia yang sudah mengalami pertumbuhan yang sangat luar biasa apabila dibanding dengan wilayah lainnya pada aspek pariwisata. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya beragam potensi yang dipunyai oleh wilayah ini, mencakup keindahan alam ataupun kehidupan masyarakatnya yang sudah dilakukan pengembangan menjadi tujuan wisata serta daya tarik dalam pariwisata. Dikarenakan adanya keindahan inilah yang bisa menarik perhatian para pengunjung lokal ataupun pengunjung yang berasal dari luar negeri untuk mengunjungi daerah Bali.
Tabel 1.1Jumlah pengunjung lokal serta pengunjung luar negeri priode 2014-2018
Tahun |
Jumlah Pengunjung lokal |
Jumlah Pengunjung Mancanegara |
Total Seluruh Wisatawan |
Persentase Perkembangan (%) |
2014 |
6.394.307 |
3.766.638 |
10.160.945 |
-- |
2015 |
7.147.100 |
4.001.835 |
11.148.935 |
8,86 |
2016 |
8.643.680 |
4.927.937 |
13.571.617 |
17,8 |
2017 |
8.735.633 |
5.697.739 |
14.433.372 |
5,97 |
2018 |
9.757.991 |
6.070.473 |
15.828.464 |
8,82 |
Total |
65.143.333 |
41.45 |

Vol. 7, No. 1, April 2023.
Rata – rata I 13.028.666□ 8,29
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2019.
Tabel 1.1 menjelaskan bahwa jumlah pengunjung Nusantara serta pengunjung yang berasal dari luar terus meningkat dari periode 2014 hingga periode 2018 secara terus-menerus. Hal tersebut menunjukkan jika minat pengunjung untuk mengunjungi daerah Bali sangat besar dan membuktikan bahwa konsistensi pengunjung lokal serta pengunjung yang berasal dari luar negeri yang melakukan kunjungan ke daerah Bali sebanyak 65.143.333 pengunjung dengan nilai rata-rata per tahun 13.028.155 pengunjung yang dibuktikan dengan angka pertumbuhan senilai 8,29% setiap tahunnya.
Sesuai dengan pertumbuhan jumlah pengunjung yang mengunjungi daerah Bali, sehingga tumbuh juga beragam fasilitas yang bisa menunjang pariwisata di kabupaten Bandung, misalnya restoran serta tempat makan yang di dalamnya terdapat berbagai menu khusus. Fasilitas serta prasarana dan sarana yang memberikan dukungan terhadap pariwisata cenderung adanya fluktuasi khususnya jumlah tempat makan ataupun restoran di provinsi Bali, bisa dilihat dalam tabel 2 seperti berikut:
Tabel 1.2 Jumlah Banyaknya tempat makan serta restoran Dirinci Menurut Kabupaten/Kota di Bali, 20152019
KabupatenZKota |
Tahun Z Year | ||||
RegencyZMunicipaliK |
2015 |
2016 |
2017 |
2018 |
2019 |
Jembrana |
76 |
76 |
76 |
76 |
134 |
Tabanan |
32 |
32 |
40 |
40 |
80 |
Badung |
825 |
823 |
823 |
823 |
823 |
Gianyar |
504 |
504 |
505 |
622 |
612 |
Klungkung |
31 |
31 |
31 |
146 |
243 |
Bangli |
17 |
22 |
30 |
36 |
44 |
Karangasem |
70 |
118 |
118 |
120 |
146 |
Buleleng |
173 |
173 |
173 |
200 |
200 |
Denpasar |
449 |
438 |
455 |
455 |
582 |
Jumlah Z Total : |
2 177 |
2217 |
2 251 |
2 518 |
2 864 |
Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Bali
Jika kita berfokus pada Kabupaten Badung saja, tabel 1.2 menunjukkan jika bahwa jumlah tempat makan serta restoran di tahun 2015 mengalami penurunan ke tahun 2016, dan stagnan di jumlah 823 restoran/rumah makan sampai dengan tahun 2019. Kemudian jika dilihat secara Provinsi ditunjukkan Jika jumlah tempat makan ataupun restoran di daerah Bali meningkat dari periode 2015 sampai dengan periode 2017, kemudian terjadi penurunan di tahun 2018, namun pada tahun 2019 terjadi peningkatan jumlah restoran atau rumah makan di Pulau Dewata itu. Hari ini sebab usaha tempat makan ataupun restoran semakin mengalami perkembangan. Adanya banyak masyarakat yang mulai membangun tempat makan ataupun restoran seperti sedia kala dalam melakukan usaha oleh karena itu bisa menimbulkan kenaikan yang lebih tinggi dari periode-periode sebelumnya. Semua restoran yang ada mempunyai keinginan untuk memperlihatkan berbagai makanan yang menarik untuk para pengunjung.
Lokasi penelitian ini berfokus pada cafe yang memiliki nama Daeng Coffee and Eatery Jimbaran. Café Daeng Coffe and Eatery merupakan salah satu restoran/tempat makan yang diminati banyak pengunjung di daerah Jimbaran. Daeng Coffee and Eatery Jimbaran dipilih karena adanya rasa ingin tahu penulis akan keadaan dari cafe tersebut yang menurut pengamatan penulis terlihat ramai dan terletak pada jalan By Pass Ngurah Rai No.47, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Lokasi kajian ini dipilih untuk melihat pengaruh pengaruh lokasi restoran pada minat pembelian para wisatawan di Daeng Coffee and Eatery Jimbaran karena lokasi penelitian ini terlihat ramai serta tidak jauh dari tempat tinggal penulis. Menurut testimoni dari berbagai macam platform, banyak pengunjung yang menyatakan bahwa tempat ini perfect for kids karena memiliki ruangan no smoking area dan tempat ini memiliki lokasi yang strategis, mudah ditemukan juga nyaman. Di sisi lain, di dalam tempat ini juga terdapat live music sebagai hiburan untuk pengunjung. Tempat ini sengaja

Vol. 7, No. 1, April 2023.
digunakan untuk bekerja diluar kantor (networking). Café ini memiliki ciri khas yaitu tidak difasilitasi dengan wifi agar lebih memperlancar dan mempererat komunikasi pengunjung agar tidak dialihkan oleh aplikasi media sosial yang ada pada gadget. Sehingga tidak sedikit turis lokal dan asing yang merekomendasikan tempat ini untuk didatangi lebih dari sekali, karena pengunjung juga datang berbagai kalangan dari traveler, orang penting, atau sekadar untuk nongkrong. Selain konsumen lokal, café ini juga ingin mencapai target wisatawan sebagai konsumen. Café ini juga memiliki daya tarik sebagai sarana leisure and recreation bagi konsumen yaitu masyarakat Bali maupun luar Bali.
Restoran/tempat makan ini termasuk kedalam klasifikasi restoran kombinasi antara café dan A’la Carte Restaurant. Café Daeng Coffee and Eatery ini memiliki menu yang mengikuti trend masa kini dan yang menjadi ciri khas dari café tersebut yaitu berbagai macam pasta dan pizza yang mereka miliki. Restoran/tempat makan ini juga menjadi salah satu penunjang kegiatan pariwisata di Bali, tidak sedikit yang wisatawan asing maupun lokal yang datang ke restoran ini karena lokasi yang mudah dijangkau dan harga dari menu makanan yang terjangkau. Walaupun di masa pandemi ini, Café Daeng juga masih beroperasi, dan dilihat dari berbagai macam platform banyak yang memberikan review mengenai makanan dan pelayanan serta lokasi dengan rating yang tinggi. Walaupun terdapat beberapa saingan di lokasi tersebut seperti Café Upnormal, namun itu tidak menjadi masalah karena kedua café ini memiliki dasar sistem bisnis yang berbeda.
Pada pemilihan lokasi yang ada dibutuhkan berbagai pertimbangan yang teliti mencakup akses yang mudah untuk dilalui ataupun mudahnya lokasi untuk dijangkau menggunakan berbagai kendaraan, seperti kendaraan umum dan lain sebagainya. Baiknya visibilitas bisa dilihat dari tempat ataupun lokasi yang bisa diketahui secara jelas, lokasi yang dekat dengan jalan raya ataupun lokasi tersebut ada di kawasan yang dilalui oleh banyak orang, yang bisa memberi peluang munculnya impulse buying, adanya dukungan dari lingkungan yang mendukung produk ataupun jasa yang dilakukan penawaran kadang jauh dari tempat pihak pesaing. Menurut apa yang dijelaskan oleh Manullang (1991) jalan memilih suatu lokasi untuk melakukan usaha untuk melakukan pertimbangan berbagai faktor seperti faktor lingkungan masyarakat, jarak lokasi usaha dengan pasar ataupun pelanggan, jarak tempat bekerja dengan para tenaga kerja, jarak tempat usaha dengan pihak supplier, serta kedekatan dengan sarana dan prasarana transportasi umum.
Selain untuk makan dan minum, lokasi Cafe Daeng Coffee and Eatery Jimbaran Badung yang strategis menjadi alasan masyarakat berkunjung dan memilih restoran tersebut. Kunjungan wisatawan terpengaruh lokasi dari cafe tersebut. Tetapi apakah dengan lokasi sebuah cafe dapat mempengaruhi tamu untuk datang ke restoran tersebut? Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut, penulis merasa terdorong untuk menjalankan kajian yang berjudul Pengaruh Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen di Café Daeng Coffee and Eatery Jimbaran Badung.
-
2. METODE PENELITIAN
Lokasi kajian ini berfokus di cafe yang memiliki nama Daeng Coffee and Eatery Jimbaran. Daeng Coffee and Eatery Jimbaran dipilih karena adanya rasa ingin tahu penulis akan keadaan dari cafe tersebut yang menurut pengamatan penulis terlihat ramai dan terletak di Jl. By Pass Ngurah Rai No.47, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Lokasi penelitian ini dipilih untuk memahami pengaruh lokasi restoran pada minat beli wisatawan di Daeng Coffee and Eatery Jimbaran karena lokasi kajian ini terlihat ramai serta tidak jauh dari tempat tinggal penulis.
Pada kajian ini yang termasuk variabel bebas ialah lokasi usaha. Variabel terikat adalah variabel yang diberikan pengaruh variabel lainnya. Variabel terikat juga disebut sebagai variabel akibat dari adanya variabel independen, menurut Sugiyono (2016:2). Variabel dependen kajian ini ialah minat beli konsumen pada hal ini wisatawan di Cafe Daeng Coffee and Eatery Jimbaran Badung.
Tabel 2.1 Tabel Operasional Variabel dan Skala Pengukurannya
Variabel
Indikator
Sub Indikator
Vol. 7, No. 1, April 2023.
Independen (X) Lokasi Tjiptono, 2007 |
1.Akses 2.Visibilitas
5.Lingkungan 6.Peraturan Pemerintah |
masyarakat sekitar
|
Dependen (X) Minat Beli Konsumen Ferdinand, 2006 |
1.Minat transaksional 2.Minat referensial 3.Minat preferensial 4.Minat eksploratif |
|
Sumber : Diolah oleh penulis, 2020.

-
1. Jenis dan Sumber Data
-
1. Jenis Data
Pada kajian ini data yang dipakai ialah sebagai berikut:
-
a. Data kualitatif
Menurut Sugiyono (2003), yang dimaksud sebagai data kualitatif yang data yang tidak mempunyai nilai numerik, akan tetapi berwujud informasi ataupun keterangan yang berkaitan dengan masalah yang dilakukan penelitian yakni pada model kata-kata, skema serta gambaran. Pada kajian ini mencakup informasi mengenai lokasi Daeng Coffee and Eatery Jimbaran Badung.
-
b. Data kuantitatif
Sugiyono (2003) memberikan penjelasan Jika data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Pada data ini menggunakan skala Likert sebagai alat pengukur persepsi responden dalam menjawab kuesioner yang dibagikan di Daeng Coffee and Eatery Jimbaran.
-
2. Sumber Data
Menurut sumber yang ada, data yang dipakai pada kajian ini dikelompokkan menjadi dua yakni seperti berikut:
-
a. Data primer. Umar (2003:56) memberikan penjelasan Jika data primer ialah informasi yang didapatkan dari sumber lokasi kajian yang dijalankan dengan melalui pengamatan yang dilakukan secara langsung ataupun melakukan observasi serta wawancara. Misalnya informasi tentang pendapat tamu terhadap lokasi yang dapat menarik tamu untuk memiliki minat berkunjung, dan berbentuk gambar, berbagai foto atau video dari para individu yang berkunjung di Daeng Coffee and Eatery Jimbaran.
-
b. Data sekunder. Sugiyono (2005:62) memberikan penjelasan jika data sekunder ialah beragam informasi yang didapatkan tidak berasal dari sumber yang asli yang dijadikan sebagai sasaran kajian. Data dalam kajian yang didapatkan dengan cara tidak langsung yaitu dengan melalui media perantara (didapatkan serta dilakukan pencatatan oleh pihak lain).
Metode dalam mengumpulkan data ialah berbagai langkah yang paling mendasar pada suatu kajian, setiap tujuan utama dari kajian ialah memperoleh data. Dengan tidak adanya pemahaman mengenai teknik dalam mengumpulkan data, maka penulis tidak akan memperoleh data yang bisa Sesuai dengan standar yang sudah ditentukan (Sugiyono, 2010: 308). Teknik yang digunakan pada kajian ini yaitu wawancara, observasi, studi pustaka, kuesioner google form dan dokumentasi.
-
a. Observasi
Vol. 7, No. 1, April 2023.
Menurut KBBI (2007: 794) observasi ialah suatu tindakan peninjauan suatu sel dengan cara teliti. Berikut yang sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Komarudin (2002: 163), observasi ialah sebuah penelitian yang dilakukan sesuai dengan yang telah direncanakan, dilakukan secara sengaja, serta sistematis mengenai suatu gejala melalui pengamatan serta pencatatan. Observasi ialah suatu pemeriksaan yang mempunyai tujuan ataupun sebuah tindakan yang dilakukan secara sengaja pada satu hal, terutama untuk mendapatkan fakta dan juga mengungkap hasil dari pengamatan.
Observasi yang dipakai pada kajian ini yakni observasi partisipasi sebab pihak penulis dengan cara langsung juga menjadi bagian pihak yang mengunjungi Daeng Coffee and Eatery Jimbaran yang juga termasuk subyek dari kajian yang dijalankan. Observasi dilaksanakan langsung pada para pihak yang mengunjungi Daeng Coffee and Eatery Jimbaran, bisa yang mencakup keadaan umum para biaya mengunjunginya ataupun keadaan Daeng Coffee and Eatery Jimbaran. Tindakan untuk menggunakan teknik ini penulis memakai alat bantu apa itu kamera untuk melakukan pengambilan gambar ataupun foto mengenai beragam kondisi pada Daeng Coffee and Eatery, dan untuk bisa menjalankan pengamatan yang sesuai, penulis juga melakukan pembuatan catatan selektif untuk digunakan sebagai bahan pertanyaan. Instrumen observasi yang dipakai yaitu alat tulis serta buku dan berbagai data ataupun informasi yang telah didapatkan. Supaya observasi bisa sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga pihak penulis memakai petunjuk observasi.
-
b. Wawancara / Penyebaran Kuesioner melalui Google Form
Yang dimaksud dengan wawancara menurut Nazir (1998) ialah proses mendapatkan informasi untuk tujuan kajian dengan teknik tanya jawab dan melakukan tatap muka ada pihak yang melakukan penelitian dengan pihak informan, dengan memakai alat yang disebut pedoman interview. Meskipun wawancarai hanya sebuah tindakan tanya jawab yang dilakukan dengan tatap muka, wawancara merupakan salah satu upaya dalam mengumpulkan data untuk sebuah kajian. Wawancara tersebut bakal dijalankan dengan informan yang pasti dari café tersebut yaitu manajer dan salah satu pekerja pada café tersebut seperti kasir atau pelayannya.
Penyebaran kuesioner google form ini dilakukan melalui e-mail pengunjung yang pernah mengunjungi café ini dimana saat pengunjung mengisi google form tersebut akan secara otomatis form tersebut terisi dari akun email pengunjung. Dan jumlah responden yang diambil dari google form adalah minimal sebanyak 45 kuesioner. Google form ini disebarkan melalui media sosial yang dicantumkan di Instagram bio penulis dan disebarkan melalui media chat berbagai platform oleh penulis kepada konsumen yang pernah datang ke Café Daeng Coffee and Eatery Jimbaran.
-
c. Studi Pustaka
Kajian pustaka ialah teknik dalam mengumpulkan data yang dijalankan dengan melakukan pembacaan berbagai buku, berbagai jurnal serta referensi yang berhubungan dengan kajian ini dan kajian yang dijalankan sebelumnya yang mempunyai hubungan dengan kajian yang tengah dilakukan.
-
d. Kuesioner
Sugiyono (2013:142), memberikan penjelasan jika kuesioner ialah metode mengumpulkan data yang disampaikan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan ataupun pernyataan yang tertulis pada pihak responden untuk bisa dijawab. Kuesioner ialah metode pengumpulan data yang bersifat efisien sebab penulis mengetahui secara pasti variabel yang akan dilakukan pengukuran serta mengetahui apa yang dapat diharapkan dari pihak responden. Dalam kajian ini pihak responden melakukan pengisian kuesioner tentang pengaruh lokasi pada minat beli konsumen di Daeng Coffee and Eatery Jimbaran.
-
e. Dokumentasi
Metode dokumentasi ialah teknik dalam mengumpulkan data yang disampaikan melalui peninggalan yang bersifat tertulis, misalnya berbagai arsip serta berbagai buku mengenai pendapat, teori ataupun berbagai hukum yang berkaitan dengan permasalahan dalam kajian (Margono, 2000: 181). Kajian dokumen dalam kajian yang bersifat kualitatif termasuk alat dalam mengumpulkan data yang mendasar setiap pembuktian hipotesanya yang dilakukan pengajuan dengan cara logis serta rasional dengan melalui pendapat yang diungkapkan, teori ataupun berbagai hukum yang diterima, bisa yang memberikan dukungan ataupun yang menolong hipotesa tersebut Margono, 2000: 181). Data dokumentasi yang dilakukan pencarian dalam kajian ini berwujud dokumen monografi, denah lokasi kajian, berbagai personil band yang sebelumnya melakukan pengisian acara di Daeng Coffee

Vol. 7, No. 1, April 2023.
and Eatery Jimbaran, foto-foto pengunjung di Daeng Coffee and Eatery Jimbaran, serta video akses menuju lokasi Daeng Coffee and Eatery Jimbaran, daftar nama dan biodata pengunjung Daeng Coffee and Eatery Jimbaran yang dipakai sebagai objek kajian oleh penulis, serta berbagai foto yang berkaitan dengan Daeng Coffee and Eatery Jimbaran.
Teknik Pengambilan Sampel
Pada kajian ini untuk melakukan penentuan informan dipakai metode purposive sampling yakni metode dalam mengambil sampel yang dilandasi pada suatu tujuan. Sampel dilakukan pengambilan dengan cara sengaja pada individu yang dinilai bisa mewakili ataupun mempunyai informasi dan mempunyai kompetensi untuk melakukan penjawaban berbagai pertanyaan yang diberikan(Sugiyono, 2008). Informan pada kajian ini adalah Owner di Daeng Coffee and Eatery Jimbaran, bernama Bapak Anton yakni sebagai informan kunci dalam penelitian, yang memberikan informasi serta gambaran umum mengenai Daeng Coffee and Eatery Jimbaran. Dan yang memberikan informasi tentang beberapa aspek penilaian sebuah lokasi yang digunakan sebagai acuan bahwa penilaian tersebut dapat diukur sebagai penilaian lokasi yang dapat mempengaruhi orang untuk memiliki minat berkunjung. Sedangkan Bapak Solihin, selaku manager menjadi informan pangkal, yang sekedar memberi informasi jumlah tamu-tamu yang hadir pada hari-hari yang ditentukan.
Sampel ialah bagian dari keseluruhan populasi serta karakter yang dipunyai oleh suatu populasi. Jika jumlah populasinya banyak, dan penulis tidak mungkin memahami ataupun melakukan penelitian seluruh populasi yang tersedia, seperti halnya karena adanya dana, waktu serta tenaga yang terbatas, sehingga penulis bisa memakai sampel yang didapatkan dari populasi tersebut, Jika jumlah sampel yang ada mendekati jumlah dari populasi maka peluang kesalahan pada jendela si semakin mengecil serta sebaliknya apabila jumlah sampelnya kecil dan menjauhi populasi maka hal ini akan menyebabkan kesalahan pada generalisasi.
Metode dalam mengambil sampel yang dipakai pada kajian ini yaitu accidental sampling, yang merupakan metode dalam menentukan sampel sesuai dengan kebetulan. Pada teknik menentukan sampel ini setiap individu yang ditemui secara tidak sengaja akan dipakai sebagai sampel kajian (Sugiyono, 2009). Metode ini dipakai sebab topik yang akan dilakukan penelitian ini adalah tentang minat pembelian, yang mana setiap orang bisa memberi tanggapan tentang lokasi tersebut.
Maka dengan cara ini banyak tamu yang berkunjung di Daeng Coffee and Eatery Jimbaran yang telah berumur minimal 16 tahun yang bisa dipakai sebagai sampel. Oleh karena itu tidak seluruh populasi mendapatkan peluang yang sama untuk dipakai sebagai sampel pada kajian ini. Adapun menurut Roscoe dalam Sugiyono (2010:131) jumlah minimal responden yang digunakan yaitu 30 sampai 500 responden.
Namun pada kajian ini jumlah responden dilakukan penghitungan memakai rumus slovin dengan melakukan Perhitungan jumlah responden sesuai dengan rata-rata rasio kunjungan tamu Daeng Coffee and Eatery Jimbaran setiap harinya. Jumlah tempat duduk yang dimiliki oleh Daeng Coffee and Eatery Jimbaran adalah 18 kursi di area indoor dan 75 kursi di area outdoor. Untuk total tamunya mencapai 80 orang per hari dari rata-rata jumlah tamu satu minggu terakhir.
n= N : 1 + Ne2
Catatan:
n = ukuran sampel
N= ukuran populasi
e = Batas toleransi kesalahan
Oleh karena itu penghitungannya seperti berikut:
n= 80 : 1+80.0,12
n= 44,4 menjadi 45 responden

Vol. 7, No. 1, April 2023.
Penentuan ukuran sampel responden pada kajian ini adalah minimal dengan jumlah 50 (lima puluh) responden atau 5 (lima) kali jumlah indikator yang ada pada kuesioner dengan tingkat error mencapai 5%.
Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang dipakai pada kajian ini ialah analisa deskriptif kualitatif serta kuantitatif.
-
a. Deskriptif Kualitatif
Kajian deskriptif kualitatif memberikan penjelasan dan memaparkan data yang berhubungan dengan kondisi yang tengah terjadi, keadaan berdasarkan pandangan pada masyarakat, pertentangan dua kondisi ataupun lebih, keterkaitan diantara setiap variabel, perbedaan di antara setiap fakta, pengaruh pada setiap keadaan serta lain sebagainya. Peneliti memakai teknik deskriptif kualitatif dengan melaksanakan tindakan kajian mencakup,: mengumpulkan data, melakukan analisa pada data, melakukan interpretasi, serta diakhiri dengan suatu kesimpulan yang berfokus dalam melakukan analisa data yang telah didapatkan tersebut (Sugiyono, 2011).
-
b. Skala Likert
Pada kajian ini juga memakai analisa data yang berwujud skala likert. Skala ini ialah suatu skala psikomotorik yang umumnya dipakai pada angket dan termasuk skala yang paling umum dipakai pada riset yang berbentuk survei skala ini dipakai untuk melakukan pengukuran sikap, pernyataan serta persepsi suatu individu dan juga kelompok mengenai sebuah fenomena sosial (Sugiyono, 2010). informasi yang diperoleh dari skala likert termasuk skala dalam pengukuran ordinal. Oleh karena itu penulis hanya bisa melakukan pembagian responden pada urutan ranking sesuai dengan dasar persepsi yang dimiliki. Bobot yang disediakan mempunyai nilai antara 1 sampai 5.
-
1. Nilai 5 jika responden memberi nilai ataupun tanggapan yang menyatakan sangat setuju.
-
2. Nilai 4 jika responden memberi nilai ataupun tanggapan yang menyatakan setuju.
-
3. Nilai 3 jika responden memberi nilai ataupun tanggapan yang menyatakan ragu-ragu.
-
4. Nilai 2 jika responden memberi nilai ataupun tanggapan yang menyatakan tidak setuju
-
5. Nilai 1 jika responden memberi nilai ataupun tanggapan yang menyatakan sangat tidak setuju.
Nilai yang telah didapatkan akan dihitung sesuai dengan ukuran dimensi variabel dengan karakteristik yang telah disediakan, yakni untuk nilai yang mempunyai tingkat paling rendah serta 5 untuk nilai yang paling tinggi. Di sisi lain untuk melakukan penentuan rentang perolehan nilai rata-rata variabel dipakai teknik seperti berikut:
I = Skor tertinggi – skor terendah
Jumlah kelas
= 5 – 1 = 0,8
5
Menurut rumus tersebut, bisa dimaknai Jika setiap karakteristik mempunyai rentang nilai sebanyak 0,80 dengan interval jarak yang paling rendah 1-5. Hal tersebut bisa diketahui dalam nilai rata-rata seperti berikut:
-
1. 1,00 – 1,80 = Berkategori Sangat Tidak Setuju
-
2. 1,81 – 2,60 = Berkategori Tidak Setuju
-
3. 2,61 – 3,40 = Berkategori Ragu-ragu
-
4. 3,41 – 4,20 = Berkategori Setuju
-
5. 4,21 – 5,00 = Berkategori Sangat Setuju
Berikut tabel skala interval rata-rata variabel pengaruh lokasi terhadap minat beli konsumen di Daeng Coffee and Eatery Jimbaran

Vol. 7, No. 1, April 2023.
Tabel 2.2 Skala Interval Rata-rata Variabel
No. |
Kategori |
Skor |
Rentang nilai ( interval ) |
1 |
Sangat setuju / Sangat Baik / Sangat Berminat |
5 |
4,21 - 5,00 |
2 |
Setuju ∕ Baik / Berminat |
4 |
3,41 -4,20 |
3 |
Ragu-ragu / Cukup / Cukup Berminat |
3 |
2,61-3,40 |
4 |
Tidak setuju / Kurang Baik / Tidak Berminat |
2 |
1,81 -2,60 |
5 |
Sangat tidak setuju / Sangat Tidak Baik / Sangat Tidak Berminat |
1 |
1,00 - 1,80 |
Sumber: Sugiyono, 2013
-
c. Deskriptif Kuantitatif
Analisa deskriptif kuantitatif ialah riset yang metode pengolahan datanya dilakukan penghitungan memakai analisa sistematis. Pada kajian ini memakai analisa regresi linear sederhana. Amalisa ini dipakai untuk melakukan pemeriksaan besarnya rasio hubungan diantara variabel independen dengan variabel dependen (Sugiyono, 2011).
-
1. Uji Validitas
Pengujian ini dijalankan untuk melakukan pengukuran terhadap valid ataupun tidaknya sebuah angket. Sebuah angket akan dinilai baik apabila pertanyaan dalam angka tersebut bisa mengungkapkan berbagai hal yang akan dilakukan pengukuran oleh angka tersebut (Ghozali, 2001). Pada angkat ini dipakai item pertanyaan yang diharap bisa sesuai untuk mengungkap variabel yang akan dilakukan pengukuran. Untuk melakukan pengukuran rasio validitas berbagai item pertanyaan angket pada tujuan dilakukannya pengukuran ialah dengan menjalankan korelasi nilai setiap pertanyaan dengan nilai variabel (Ghozali, 2001). Pengujian signifikansi ini dilakukan dengan melakukan perbandingan korelasi pada berbagai nilai dan pertanyaan dan dengan nilai keseluruhan. Jika banyaknya nilai total koefisien setiap pertanyaan melebihi nilai signifikansi maka pertanyaan itu dianggap tidak valid. Uji validitas dijalankan dengan bantuan aplikasi SPSS versi 25.0. dalam mengambil keputusan yang ada di lakukan sesuai dengan nilai p value ataupun nilai signifikansi yang tidak lebih dari 0,5 atau 5% sehingga item pernyataan itu dianggap valid serta sebaliknya apabila nilai p-value ataupun signifikansi sama dengan ataupun lebih dari 0,5 atau 5% maka item tersebut dianggap tidak valid.
-
2. Uji Reliabilitas
Yang disebut dengan reliabilitas pengukuran yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengukur sebuah gejala. Apabila semakin besar reliabilitas sebuah pengukuran, maka alat tersebut bisa digunakan untuk pengukuran karena mempunyai tingkat kestabilan yang baik. Supranto (1999) memberikan penjelasan jika suatu alat pengukuran dinyatakan dalam label jika apabila digunakan untuk melakukan pengukuran secara berulang kali pada keadaan yang relatif serupa, akan memperoleh data yang serupa ataupun sedikit variasi. Rasio reliabilitas sebuah konsep ataupun variabel kajian bisa diketahui dari hasil statistik Cronbach Alpha (α) sebuah variabel dinyatakan reliabel apabila memberi nilai cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2005). Apabila nilai alphanya semakin mendekati 1 maka datanya mempunyai tingkat reliabilitas yang baik sehingga bisa dipercaya.
-
3. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisa regresi linier sederhana ialah hubungan dengan cara linier pada sebuah variabel terikat dengan variabel bebas. Analisa ini dijalankan untuk melihat arah hubungan pada variabel bebas dengan variabel terikat apakah mempunyai nilai yang positif ataupun negatif serta untuk melakukan prediksi nilai dari variabel terikat jika nilai variabel bebas terjadi peningkatan ataupun penurunan. Data yang dipakai pada umumnya mempunyai skala interval ataupun rasio. Rumus regresi linear sederhana seperti berikut ini (Widyago, 2011):
Y’ = a + bX
Vol. 7, No. 1, April 2023.
Keterangan:
-
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diperkirakan = minat beli konsumen)
X = Variabel independen (lokasi)
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai kenaikan atau penurunan)
-
4. Analisis Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui besarnya hubungan antara penerapan audit operasional SDM dan efisiensi kinerja karyawan menurut persepsi responden dihitung melalui Pearson’s Product Moment di dalam perhitungan SPSS. Rumus Koefisien Korelasi adalah
Keterangan :
r

: Koefisien Korelasi
∑xy : Nilai hasil kali skor X dan Y
∑x : Total skor X
∑y : Total skor Y
∑x2 : Total kuadrat skor X
∑y2 : Total kuadrat skor Y
n : Total responden
Sedangkan untuk melihat intepretasi digunakan intepretasi koefisien korelasi dalam tabel 3.4 seperti berikut ini:
Tabel 2.3 Intepretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien |
Tingkat Hubungan |
0,00-0,1999 |
Sangat Rendah |
0,20-0,3999 |
Rendah |
0,40-0,5999 |
Sedang |
0,60-0,7999 |
Kuat |
0,80-1,000 |
Sangat Kuat |
Sumber: Sugiyono, 2016
-
5. Analisis Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui rasio pengaruh variabel bebas pada variabel terikat dengan caranya yang difoto dipakai koefisien determinasi (kd). Sujarweni (2012:188), memberikan penjelasan jika rumus determinasi ialah seperti berikut ini:
Kd = (r)2 x 100%
Keterangan :
Kd
r
: Koefisien determinasi
: Koefisien korelasi

Vol. 7, No. 1, April 2023.
Koefisien determinasi (Kd) ialah rasio dari koefisien korelasi sebagai suatu rasio untuk melihat kompetensi dari setiap variabel yang dipakai pada kajian. Nilai (kd) yang rendah mempunyai arti jika kompetensi dari setiap variabel bebas dalam memberikan penjelasan variabel terikat sangat terbatas. Analisa ini dipakai untuk melihat rasio pengaruh variabel terikat yaitu lokasi terhadap minat beli konsumen (Sugiyono, 2011).
-
6. Analisis Uji t-test
Priyatno (2012:139), memberikan penjelasan jika pengujian daya ataupun uji koefisien regresi dengan cara individu dipakai untuk melihat apakah Berdasarkan cara parsial variabel terikat mempunyai pengaruh yang signifikan ataupun tidak memberikan pengaruh pada variabel terikat.
Berikut ini merupakan beberapa langkah dalam menguji hipotesis pertama yaitu seperti berikut:
-
a. Menentukan hipotesa (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat
-
b. Menentukan hipotesa (Ha dan Ho) model statistik.
Ho : µ1 = 0
Ha : µ2 ≠ 0
Pernyataan hipotesa tersebut yang mana hipotesa nol (Ho) berbunyi “sama dengan” serta hipotesa alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama dengan” (Ho = dan Ha ≠)
-
c. Melakukan penentuan taraf nyata (α) = 5% dan df = n-k untuk melakukan penghitungan tabel df = “degree of freedom” rasio kebebasan, yang mana n ialah ukuran sampel serta k ialah jumlah variabel
-
d. Melakukan penentuan risiko kesalahan (signifikan) yakni α = 5% = 0,05/2 = 0,025
-
e. Petunjuk pengujian
Apabila, tabel ≤ t hitungnya sehingga Ho diterima. Apabila, t hitungnya> tabel maka Ho dinyatakan ditolak.
-
f. Melakukan perbandingan antara t tabel dengan t hitung
Tujuan dilakukannya perbandingan pada tabel serta t hitung ialah untuk melihat, apakah Ho dinyatakan ditolak ataupun diterima sesuai dengan petunjuk pengujian.
-
g. Melakukan penyimpulan yakni apabila t hitung lebih rendah ataupun = t tabel maka Ho dinyatakan diterima sedangkan apabila t hitung > sehingga Ho dinyatakan diterima dan bisa di ketahui dalam tabel berikut:
■t tabel O t tabel
Gambar 2.1 Kurva Hasil Uji t-t Sumber : Siregar, Sofyan (2017)
Ho : µ1 = 0 tidak adanya pengaruh yang signifikan dalam lokasi terhadap minat beli konsumen di Cafe Daeng Coffee and Eatery Jimbaran Badung.
Ha : µ1 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan pada lokasi terhadap minat beli pelanggan di Cafe Daeng Coffee and Eatery Jimbaran Badung
-
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 3.1Karakteristik Responden
Karakteristik |
Kategori |
Persentase (%) |
Jenis Kelamin |
Pria |
50,7 |
Wanita |
49,3 |
Vol. 7, No. 1, April 2023.
Jumlah |
100 | |
Umur |
< 17 tahun | |
17 – 25 tahun |
50,7 | |
26 – 35 tahun |
32 | |
36 – 45 tahun |
14,7 | |
>45 tahun | ||
Jumlah |
100 | |
Status |
Penduduk lokal |
49,3 |
Wisatawan lokal |
26,7 | |
Wisatawan mancanegara |
24 | |
Jumlah |
100 | |
Cara responden mengenal cafe |
Via promosi media sosial |
32 |
Via promosi spanduk/brosur/dll | ||
Melintas di depan café |
30,7 | |
Informasi dari teman/kerabat |
34,7 | |
Jumlah |
100 | |
Frekuensi Kunjungan |
Setiap hari |
- |
Satu minggu sekali | ||
Lebih dari satu minggu sekali |
22,7 | |
Satu bulan sekali |
28 | |
Lebih dari satu bulan sekali |
45,3 | |
Jumlah |
100 | |
Jarak dengan tempat tinggal |
< 1 km |
6,3 |
>1 km |
93,3 | |
Jumlah |
100 |
Sumber : Data diolah, 2021

Pengujian ini dijalankan untuk melakukan pengukuran tingkat validitas pada setiap variabel. Untuk menunjukkan bahwa data yang diuji akan valid, dibutuhkan perbandingan antara hasil uji validitas dengan r-hitung. Dibawah ini dapat dilihat Tabel r-hitung sebagai perbandingan.
Tabel 3.2 Tabel U |
i Validitas | |
N |
TOTAL | |
X1,X1 |
75 |
0,333** |
X2,X2 |
75 |
0,526** |
X3,X3 |
75 |
0,529** |
X4,X4 |
75 |
0,445** |
X5,X5 |
75 |
0,424** |
X6,X6 |
75 |
0,632** |
X7,X7 |
75 |
0,508** |
X8,X8 |
75 |
0,434** |
X9,X9 |
75 |
0,580** |
X10,X10 |
75 |
0,506** |
X11,X11 |
75 |
0,550** |
X12,X12 |
75 |
0,315** |
X13,13 |
75 |
0,526** |
X14,X14 |
75 |
0,565** |
X15,X15 |
75 |
0,442** |
Y1,Y1 |
75 |
0,455** |
Y2,Y2 |
75 |
0,517** |
Y3,Y3 |
75 |
0,646** |
Y4,Y4 |
75 |
0,687** |
Y5,Y5 |
75 |
0,357** |
Y6,Y6 |
75 |
0,604** |
Y7,Y7 |
75 |
0,406** |
Y8,Y8 |
75 |
0,436** |
Y9,Y9 |
75 |
0,632** |
Y10,Y10 |
75 |
0,403** |
Total |
75 |
1 |
Sumber : Data diolah di SPSS 25, 2021 Ket: ** korelasi signifikan / Valid

Vol. 7, No. 1, April 2023.
Jika disimpulkan dari 25 pernyataan yang telah dilakukan uji validitas tersebut, sehingga bisa dinyatakan jika seluruh pertanyaan yang ada dinilai valid, sebab r-hitung > r tabel atau r hitung > 0,227. Hasil uji validitas (tabel 4.40) daripada semua pernyataan lebih besar dari standar yang sudah ditentukan yaitu 0,227. Semua pernyataan ini adalah valid untuk digunakan sebagai pernyataan yang dipakai pada kajian ini, untuk menggali persepsi dari para responden.
Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 3.3Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach1S Alpha N of Items
1175 25^
Sumber: Penulis, diolah dengan SPSS 25, 2021
Menurut tabel 4.41 pengujian reliabilitas dijalankan pada pertanyaan yang dinilai valid. Sebuah variabel dinilai reliabel atau handal apabila jawaban pada pertanyaan selalu bersifat konsisten. Sehingga hasil dari koefisien reliabilitas pengaruh lokasi terhadap minat beli konsumen sebesar rll = 0,875, dimana ini mempunyai nilai “Alpha Cronbach” yang lebih tinggi dari 0,600, yang berarti pengaruh lokasi terhadap minat beli konsumen dinyatakan reliabel atau memenuhi persyaratan.
Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Tabel 3.4 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Coefficients1 | ||||
Unstandardized Coefficients Model B Std. Error |
Standardized Coefficients Beta |
t |
Sig. | |
1 (Constant) 5.486 |
3.121 |
1.758 |
.083 | |
LOKASI .585 |
.052 |
.797 |
11.272 |
.000 |
a. Dependent Variable: MINAT BELI |
Sumber: Penulis, diolah dengan SPSS 25, 2021
Dari tabel 4.45 tersebut bisa didapatkan model persamaan regresi seperti berikut ini:
Minat Beli Konsumen = 5,486 + 0,585 Lokasi
Persamaan regresi ini memiliki arti jika lokasi bernilai 0 (nol), maka besarnya nilai minat beli adalah 5,486. Koefisien regresi dari persamaan ini adalah 0,585 yang memiliki arti setiap kenaikan 1 tingkatan dalam variabel lokasi maka akan memberikan peningkatan minat beli konsumen senilai 0,585 satuan. Dari angka yang dihasilkan tersebut menyimpulkan bahwa lokasi memiliki nilai kegiatan yang positif pada minat beli konsumen. Adanya makin baik lokasi yang

Vol. 7, No. 1, April 2023.
dipilih akan bisa memberikan peningkatan terhadap minat beli pelanggan dan berlaku juga sebaliknya. Hasil kajian ini tidak bertentangan dengan hasil kajian terdahulu yang menjadi referensi dari penelitian.
Hasil Analisis Koefisien Korelasi
Koefisien ini dipakai untuk melakukan pengukuran seberapa kuat atau lemahnya hubungan pada setiap variabel yang ada. Berikut adalah hasil uji koefisien korelasi antara lokasai dengan minat beli konsumen.
Tabel 3.5 Hasil Analisis Koefisien Korelasi
CoiTelatioiis |
LOKASI |
MINAT BELI |
LOKASI Pearson Correlation |
1 |
.797” |
Sig. (2-tailed) |
.000 | |
N |
75 |
75 |
MINAT BELI Pearson Correlation |
.797” |
1 |
Sig. (2-tailed) |
.000 | |
N |
75 |
75 |
**. Correlation is Significantatthe 0.01 level (2-tailec |
)■ |
Sumber: Penulis, diolah dengan SPSS 25, 2021
Dari tabel 4.43 tersebut bisa diketahui melalui nilai Pearson Correlation pada lokasi dengan minat beli adalah sebesar 0,797. Korelasi antara lokasi dengan minat beli konsumen menunjukkan r = 0,797 ada dalam rentang 0,60 – 0,80 yang artinya masuk ke dalam kategori kuat. Angka tersebut memperlihatkan jika terdapat hubungan yang kuat pada letak lokasi dengan minat beli konsumen. Korelasi bernilai positif mengartikan bahwa bila terjadi peningkatan nilai pada satuan lokasi maka akan mengakibatkan peningkatan satua pada minat beli konsumen. Hal inipun berlaku sebaliknya, yaitu bila terjadi penurunan nilai pada satuan lokasi, maka akan mengakibatkan penurunan minat beli konsumen.
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Analisa koefisien determinasi dipakai untuk melihat rasio konstribusi ataupun pengaruh variabel independen (x = lokasi) pada variabel dependent (y = minat beli konsumen). Tabel 4.44 memperlihatkan nilai koefisien determinasi pada lokasi terhadap minat beli konsumen.
Tabel 3.6 Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model |
R |
Model Siuninaiyb R Square Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate | |
1 |
.797a |
.635 |
.630 |
3.421 |
|
Sumber: Penulis, diolah dengan SPSS 25, 2021
Berdasarkan tabel 4.43 tersebut dapat dilihat nilai koefisien determinasi melalui perhitungan sebagai berikut:
Kd = r2 x 100%
Kd = 0,7972 x 100%
Kd = 0,635 x 100%
Kd = 63,5%

Vol. 7, No. 1, April 2023.
Berdasarkan perhitungan di atas menunjukkan jika kontribusi lokasi yang dipilih pada minat beli pelanggan memiliki nilai sebanyak 63,5%, Sedangkan yang lainnya yaitu 36,5% diberikan pengaruh oleh variabel lainnya yang tidak dibahas pada penelitian ini.
Hasil Uji Signifikansi (Uji t)
Uji signifikansi dipakai untuk melakukan pengujian signifikansi hubungan pada variabel bebas lokasi terhadap variabel terikat minat beli pelanggan. Pada tabel 4.45 menunjukkan hasil uji signifikansi pada hubungan lokasi dengan minat beli konsumen seperti berikut:
Tabel 3.7 Hasil Uji Signifikansi (Uji-t)
Model |
Coefficients* |
T |
Sig. | ||
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients Beta | ||||
B |
Std. Error | ||||
1 (Constant) |
5.486 |
3.121 |
1.758 |
.083 | |
LOKASI |
.585 |
.052 |
.797 |
11.272 |
.000 |
a. Dependent Variable: MINAT BELI |
Sumber: Penulis, diolah dengan SPSS 25, 2021
Menurut perumusan masalah, hasil kajian sebelumnya serta kerangka konseptual, sehingga hipotesa yang dijelaskan oleh kajian ini yaitu:
Ho : Tidak adanya pengaruh yang signifikan pada lokasi terhadap minat beli pelanggan di Cafe Daeng Coffee and Eatery Jimbaran Badung.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan pada lokasi terhadap minat beli pelanggan di Cafe Daeng Coffee and Eatery Jimbaran Badung

Gambar 4.8 Hasil Uji Signifikansi (Uji-t)
Dari tabel tery diketahui jika hubungan variabel lokasi dengan variabel minat beli memiliki nilai thitung sebesar 11,272, dimana thitung 11,272 > ttable 1,990. Tingkat keyakinan sebesar 5%, didapatkan nilai sign adalah 0,000 < 0,05 oleh karena itu Ho dinyatakan ditolak serta menerima Ha. Penerimaan terhadap Ha memperlihatkan jika adanya pengaruh yang signifikan pada lokasi terhadap minat beli pelanggan di Cafe Daeng Coffee and Eatery Jimbaran Badung
Berdasarkan hasil uji signifikansi memperlihatkan jika lokasi Cafe memberikan pengaruh yang signifikan pada minat beli konsumen. Peningkatan jumlah restoran, sejalan dengan perkembangan jumlah kunjungan wisata di Bali. Setiap restoran menampilkan makanan yang terbaik bagi konsumennya. Oleh sebab itu, cafe merupakan fasilitas penunjang pariwisata, karena menjadi tempat yang kian menjadi akrab dalam kehidupan masyarakat modern. Hadirnya restoran menjawab kebutuhan manusia akan sebuah ruang yang digunakan untuk bertemu tidak hanya sekedar bercengkerama, bahka untuk urusan kerja atau mengembangkan bisnis.
Café Daeng Coffe and Eatery merupakan salah satu restoran/tempat makan yang diminati banyak pengunjung di daerah Jimbaran. Café Daeng Coffee and Eatery ini memiliki menu yang mengikuti trend masa kini dan yang menjadi ciri khas dari café tersebut yaitu berbagai macam pasta dan pizza yang mereka miliki. Café Daeng beroperasi dikenal dan dilihat dari berbagai macam

Vol. 7, No. 1, April 2023.
platform banyak yang memberikan review mengenai makanan dan pelayanan serta lokasi dengan rating yang tinggi. Restoran/tempat makan ini juga menjadi salah satu penunjang kegiatan pariwisata di Bali, tidak sedikit yang wisatawan asing maupun lokal yang datang ke restoran ini karena lokasi yang mudah dijangkau dan harga dari menu makanan yang terjangkau.
-
4. SIMPULAN
Sesuai dengan hasil kajian yang sudah dijalankan tentang pengaruh lokasi terhadap minat beli konsumen di Café Daeng Coffee and Eatery serta berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan didapati simpulan yaitu variabel terikat minat beli konsumen menghasilkan total rata-rata sebesar 4,09 yang bermakna konsumen memiliki minat untuk membeli di Café Daeng Coffee and Eatery. Nilai rata-rata indikator tertinggi pada minat transaksional yaitu sebesar 4,2 yang artinya konsumen memiliki minat untuk membeli menu yang disediakan oleh cafe, sedangkan mean terendah pada indikator minat eksplorasi. Mean terendah menurut persepsi konsumen pada variabel lokasi adalah pada indikator tempat parkir lokasi Café Daeng Coffee and Eatery dengan nilai 3,83 yang artinya memiliki tempat parkir yang baik. Sementara indikator yang memiliki mean tertinggi adalah visibilitas lokasi Café Daeng Coffee and Eatery dengan nilai 4,26 yang artinya bahwa café sangat mudah diakses. Penetapan pemilihan lokasi Café Daeng Coffee and Eatery dianggap baik dan sesuai. Hal tersebut bisa dilihat dari hasil angket yang menunjukkan nilai total rata-rata (mean) variabel lokasi yaitu sebesar 4,017 menurut persepsi responden. Setelah melakukan uji reliabilitas serta validitas pada alat penelitian, maka hasil analisa statistik menunjukkan bahwa lokasi mempunyai hubungan yang kuat dengan minat beli pelanggan, dengan nilai korelasi (r) sebesar 0,797 dengan hubungan yang bersifat positif, yaitu setiap kenaikan nilai lokasi akan miningkatkan nilai minat beli dan sebaliknya. Uji signifikansi (uji t) menghasilkan lokasi memiliki pengaruh yang kuat pada minat beli pelanggan, dengan kontribusi lokasi sebanyak 63,5% terhadap minat beli konsumen.
-
5. DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. 2001. Program analisa multivariate dengan memakai aplikasi SPSS.Semarang: Badan Peneliti Universitas Diponegoro.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007.
Margono. 2000. Metode kajian pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Moh. Nazir. 1998. Metodologi kajian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Priyatno, Duwi. 2012. Cara cepat mempelajari analisa data dengan aplikasi SPSS 20.Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiyono. 2003. Metodologi kajian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta
Sugiyono. 2008. Metodologi kajian kualitatif, kuantitatif Serta R&d.Bandung: ALFABETA.
Sugiyono. 2010. Metodologi kajian pendidikan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, kuantitatif Serta R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metodologi kajian kualitatif kuantitatif Serta R&D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2013. Metodologi kajian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metodologi kajian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metodologi kajian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Penerbit CV. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, Wiratna. 2012. Statistik Untuk Kajian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Supranto, J. 1999. Mengukur rasio kepuasan konsumen. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Tjiptono, Fandy. 2007. Marketing service. Malang: Bayumedia Publishing.
Umar. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Garfindo
340
Discussion and feedback