Penerapan prinsip – prinsip sustainable tourism di plaza hotel kota semarang
on
JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS
Vol. 7, No. 1, April 2023.
Penerapan prinsip – prinsip sustainable tourism di plaza hotel kota semarang
Ronald Mahendra Jati 1),I Gusti Ngurah Widyatmaja 2), I Nyoman Tri Sutaguna3) DIV Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas udayana123) Jl. DR. R. Goris No. 7 Denpasar, Telp / Fax (0361) 223798
Email : ronaldmahendrajati@gmail.com
Abstrak
Penerapan prinsip-prinsip sustainable tourism wajib dilakukan oleh industri pariwisata termasuk hotel untuk memberikan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan yang baik bagi kelangsungan masa depan. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, kuesioner, studi kepustakaan dan dokumentasi. Teknik penentuan informan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik analisis data deskriptif kualitatif, skala likert dan penyajian data.
Hasil dari penelitian ini implementasi partisipasi melalui pelibatan masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang dalam operasional hotel. Implementasi keikutsertaan para pelaku program pemerintah, pemberdayaan travel agent lokal. Implementasi kepemilikan lokal masih lemah dikarenakan hotel tidak memanfaatkan potensi lokal. Implementasi penggunaan sumber daya secara berkelanjutan melalui program go green dan program hemat listrik. Implementasi tujuan-tujuan masyarakat melalui ikut serta menjaga kebersihan pantai. Implementasi daya dukung melalui ketersediaan ruang terbuka hijau di hotel. Implementasi monitor dan evaluasi masih lemah karena masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang tidak terlibat secara langsung. Implementasi akuntabilitas melalui program yang diciptakan oleh manajemen yaitu goes green dan peraturan penghematan listrik. Implementasi pelatihan masih lemah dikarenakan program pelatihan yang tidak mengikutsertakan masyarakat Sumurboto dan tidak adanya pelatihan bisnis bagi masyarakat lokal. Implementasi promosi melalui program lokal tour. Persepsi Masyarakat Lokal yang bekerja di Plaza Hotel menunjukkan hasil partisipasi 3,58 (baik), keikutsertaan para pelaku 3,30 (cukup), kepemilikan lokal 2,51 (tidak baik), penggunaan sumber daya berkelanjutan 4,06 (baik), tujuan-tujuan masyarakat 3,06 (cukup), daya dukung 3,85 (baik), monitor dan evaluasi 3,16 (cukup), akuntabilitas 3,81 (baik), pelatihan 3,44 (baik), dan promosi 3,33 (cukup).
Kata Kunci: Penerapan, Prinsip-Prinsip, Sustainable Tourism, dan Plaza Hotel.
Abstract
The tourism industry, including hotels, must apply the principles of sustainable tourism to provide good economic, social and environmental impacts for future sustainability.
In this research, the type of data used is qualitative data and quantitative data. The data collection techniques used in this study were observation, interviews, questionnaires, literature study and documentation. The technique of determining the informants in this study was purposive sampling. Qualitative descriptive data analysis techniques, Likert scale and data presentation.
The results of this study were the implementation of participation through the involvement of the local community in Sumurboto Village in hotel operations. Implementation of participation of government program actors, empowerment of local travel agents. Implementation of local ownership is still weak because hotels do not take advantage of local potential. Implementation of sustainable use of resources through the goes green program and electricity saving programs. Implementation of community goals through participating in maintaining cleanliness of the beach. Implementation of carrying capacity through the availability of green open spaces in hotels. The implementation of monitoring and evaluation is still weak because the local people of Sumurboto Village are not directly involved. Implementation of accountability through programs created by management, namely go green and electricity saving regulations. The implementation of training is still weak due to the training program that does not include the Sumurboto community and the absence of business training for local
people. Implementation of promotions through local tour programs. The perception of the local community working at the Plaza Hotel shows the results of participation of 3.58 (good), participation of actors 3.30 (sufficient), local ownership 2.51 (not good), use of sustainable resources 4.06 (good), objectives - Community goals 3.06 (sufficient), carrying capacity 3.85 (good), monitoring and evaluation 3.16 (sufficient), accountability 3.81 (good), training 3.44 (good), and promotion 3.33 (sufficient).
A. Keywords: Application, Principles, Sustainable Tourism, and Plaza Hotel.
Penerapan Sustainable Tourism tentunya merupakan hal penting saat ini, terutama dalam pembangunan industri perhotelan agar pembangunan industry ini tidak hanya dapat dirasakan saat ini saja namun dapat dirasakan juga di masa depan. Pembangunan industry perhotelan setempat seharusnya dapat diikuti pula dengan peningkatan kesejahteraan warga sekitar yang dapat dilihat dari bagaimana kondisi ekonomi warga disekitar hotel tersebut. Hotel merupakan bagian dari industry pariwisata maka dari itu peran hotel tidak hanya sebagai tempat untuk beristirahat namun hotel juga punya tanggung jawab terhadap keberlangsungan lingkungan serta masyarakat setempat. Sustainable Tourism atau Pariwisata Berkelanjutan yang diterapkan industri perhotelan di Indonesia terutama Bali, perkembangannya semakin bagus. Hal ini terbukti dengan masyarakat sekitar hotel yang juga merasakan keberadaan hotel serta ikut dalam melestarikan dan mempromosikan hotel. Sehingga timbul sinergi antara kesejahteraan masayarakat sekitar dan kesejahteraan hotel. Bali juga mampu mengajak wisatawan atau tamu yang datang baik local ataupun wisatawan asing untuk menjaga sumber daya alam yang ada seperti beach cleaning dan bebas plastic. Ini menandakan sustainable tourism sudah bisa diterima wisatawan mancanegara, begitu juga dengan industri perhotelan nasional mampu mengajak turis untuk berbuat hal yang positif terhadap lingkungan, masyarakat setempat, bahkan ekonomi. Adanya kesadaran yang selalu meningkat terkait dengan sustainable tourism di Bali membuat roda pariwisata Bali menjadi yang terkuat di Indonesia. Namun, kenyataannya sedikit terbalik di Kota Semarang. Adanya gap atau jurang yang memisahkan antara kemegahan dan kemewahan hotel dengan masyarakat sekitar yang menggambarkan bahwa sedikit atau bahkan tidak ada kontibusi warga lokal terhadap kemajuan hotel di Kota Semarang. Kurangnya sinergi antara hotel dan masyarakat sekitar menimbulkan kendala dalam menerapkan prinsip – prinsip sustainable tourism. Sekilas apabila dilihat dari perkembangan bisnis perhotelan yang semakin bertumbuh di Kota Semarang, seharusnya angka tersebut dapat ditekan terutama dengan memulai menerapkan prinsip – prinsip Sustainable Tourism, namun hal ini masih belum terlaksana dengan baik di Kota Semarang. Plaza Hotel Semarang merupakan salah satu hotel bintang 3 (tiga) yang terletak di kawasan Setiabudi, Kelurahan Sumurboto. Plaza Hotel Semarang berdiri pada tahun 1990. Plaza Hotel memiliki jumlah kamar 102 dengan berbagai tipe. Adapun tingkat hunian kamar 5 (lima) tahun terakhir di Plaza Hotel seperti pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Tingkat Hunian Kamar Plaza Hotel Tahun 2015-2019
Bulan |
Tingkat Hunian Kamar (%) | ||||
2015 |
2016 |
2017 |
2018 |
2019 | |
Januari |
31,52 |
30,30 |
21,12 |
32,13 |
33,35 |
Februari |
47,62 |
48,15 |
22,22 |
45,87 |
31,12 |
Maret |
21,15 |
22,06 |
25,12 |
30,01 |
20,14 |
April |
40,06 |
42,77 |
20,13 |
41,12 |
38,90 |
Mei |
26,93 |
35,03 |
18,29 |
32,04 |
35,79 |
Juni |
57,12 |
40,14 |
25,52 |
42,01 |
48,96 |
Juli |
49,03 |
55,17 |
29,03 |
31,14 |
49,01 |
Agustus |
75,30 |
80,87 |
58,30 |
65,12 |
70,12 |
September |
54,78 |
40,76 |
42,80 |
42,78 |
53,19 |
Oktober |
56,03 |
58,14 |
20,22 |
50,16 |
50,05 |
November |
38,66 |
39,76 |
21,78 |
35,17 |
35,15 |
Desember |
44,18 |
50,89 |
22,23 |
38,01 |
43,91 |
Rata-Rata |
35,35 |
45,33 |
22,23 |
44,79 |
42,47 |
Sumber: Plaza Hotel Semarang, 2020.
Pada Tabel 1.2 dapat dilihat tingkat hunian kamar tertinggi dicapai pada tahun 2018 yaitu sebesar 44,79% dan terendah pada tahun 2017 yaitu sebesar 32,23%. Tingkat hunian kamar terendah pada tahun 2017 diakibatkan adanya travel warning dari beberapa negara untuk mengunjungi Semarang karena faktor alam.
Berdasarkan penelitian singkat yang dilakukan Plaza Hotel Semarang masih mengalami kendala dalam penerapan prinsip – prinsip sustainable tourism. Kendala ini terutama dapat dilihat dari kepemilikan lokal terkait dengan potensi bisnis dan sumber daya masyarakat lokal. Menurut wawancara singkat dengan salah satu manager Plaza Hotel, saat ini Plaza Hotel menerapkan konsep green hotel sebagai upaya menerapankan Sustainable Tourism dengan salah satu penerapannya yaitu dalam aspek partisipasiyang dimana Plaza Hotel memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk bekerja di Plaza Hotel Semarang, adapun jumlah karyawan Plaza Hotel Semarang sebagai berikut.
Tabel 1.3 Karyawan Plaza Hotel Semarang Tahun 2020
No |
Asal Karyawan (Daerah) |
Jumlah Karyawan (Orang) |
Persentase (%) |
1 |
Kelurahan Sumurboto |
30 |
50 |
2 |
Diluar daerah Kelurahan Sumurboto |
30 |
50 |
Total |
60 |
100 |
Sumber: Plaza Hotel Semarang, 2020.
Pada tabel 1.3 dapat dilihat jumlah karyawan yang ada di Plaza Hotel Semarang yang berjumlah 60 orang secara keseluruhan. Masyarakat lokal Kelurahan Sumurboto yang bekerja di Plaza Hotel berjumlah 30 orang yang mempunyai persentase 50 persen, hal ini menunjukan bahwa penerapan partisipasi Plaza Hotel Semarang sudah melibatkan kepentingan lokal. Namun, potensi sumber daya yang ada belum dimanfaatkan dengan maksimal oleh hotel. Berdasarkan pemantauan lapangan secara singkat, Plaza Hotel mendatangkan bahan makanan, kerajinan tangan dan buah dari luar Kelurahan Sumurboto. Menurut mereka, penentuan keputusan tersebut tentunya bukan tanpa sebab, tapi lebih karena Plaza Hotel sudah memiliki beberapa distributor terpercaya yang sudah menjadi langganan. Menurut pernyataan Bapak Okta selaku General Manager di Plaza Hotel yang menyatakan “hotel berkerja sama dengan distributor dari luar daerah Sumurboto dalam pemenuhan kebutuhan buah dan bahan makanan”
(Observasi, 2020). Alasan kualitas dan rasa percaya menjadi alasan kuat mengapa Plaza Hotel masih belum melihat potensi yang ada di daerah Kelurahan Sumurboto.
Permasalahan mengenai lemahnya penerapan prinsip Sustainable Tourism dalam aspek partisipasi masyarakat dan kepemilikan lokal di Plaza hotel akan berdampak negatif pada Plaza Hotel, yang dimana hubungan antara hotel dan masyarakat seharusnya lebih terikat agar penerapan prinsip Sustainable Tourism pada Plaza hotel dapat mencapai kesejahteraan yang di maksud baik dari masyarakat maupun Plaza Hotel. Maka dari itu, sangat diperlukan pendalaman penelitian terkait dengan penerapan prinsip-prinsip Sustainable Tourism yang telah dilakukan oleh Plaza Hotel untuk mengetahui benang merah dari masalah penerapan prinsip-prinsip Sustainable Tourism ini yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapanan prinsip-prinsip Sustainable Tourism di Plaza Hotel. Persepsi Masyarakat Lokal yang bekerja di Plaza Hoteljuga diperlukan, karena masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang merupakan pihak yang memiliki peran dalam operasional Plaza Hotel Semarang.
Penelitian ini dilakukan di Plaza Hotel Semarang yang beralamat di Jalan Setiabudi no 101-105 Sumurboto, Semarang, Jawa Tengah. Plaza Hotel merupakan salah satu hotel bintang 3 (tiga) yang memiliki 102 kamar. Plaza Hotel Semarang dapat ditempuh 30 menit dari Bandara Internasional Ahmad Yani dan 20 menit dari Simpang Lima pusat Kota Semarang. Dipilihnya Plaza Hotel sebagai lokasi penelitian dikarenakan lemahnya penerapan kepemilikan lokal yang berkaitan langsung dengan prinsip-prinsip Sustainable Tourism. Pada penelitian ini yang dimaksud dengan penerapan prinsip-prinsip Sustainable Tourism di Plaza Hotel Semarang terdiri dari:
-
a. Partisipasi
Pada penelitian ini yang dimaksud dengan partisipasi adalah keterlibatan langsung masyarakat lokal dalam operasional hotel.
-
b. Keikutsertaan Para Pelaku / Stakeholder Involvement
Pada Penelitian ini yang dimaksud adalah keikutsertaan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan stake holder pariwisata dalam operasional hotel
-
c. Kepemilikan Lokal
Pada penelitian ini yang dimaksud dengan kepemilikan lokal adalah ketersediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal, kemudahan akses bisnis bagi masyarakat lokal dan pemanfaatan ptensi loakl dalam operasional hotel.
-
d. Penggunaan sumber daya berkelanjutan
Pada penelitian ini yang dimaksud dengan penggunaan sumber daya yang berkelanjutan adalah hotel menciptakan program penghematan air dan listrik.
-
e. Mewadahi tujuan-tujuan masyarakat
Pada penelitian ini yang dimaksud dengan tujuan-tujuan masyarakat adalah kerja samahoteldengan masyarakat lokal dalam pemenuhan kebutuhan tamu dan menampung masukan-masukan dari masyarakat lokal.
-
f. Daya dukung
Pada penelitian ini yang dimaksud dengan daya dukung adalah pemanfaatan lahan untuk operasional hotel sesuai dengan peraturan
-
g. Monitor dan evaluasi
Pada penelitian ini yang dimaksud adalah monitor dan evaluasi dari pemerintah dan masyarakat lokal
-
h. Akuntabilitas
Pada penelitian ini yang dimaksud dengan akuntabilitas adalah hotel menjamin sumber daya yang tidak di eksploitasi.
-
i. Pelatihan
Pada penelitian ini yang dimaksud dengan pelatihan adalah hotel memberikan pelatihan dan bisnis bagi masyarakat lokal.
-
j. Promosi
Pada penelitian ini yang dimaksud dengan promosi adalah hotel memperkenalkan identitas masyarakat lokal.
Persepsi masyarakat local terhadap penerapan prinsip-prinsip sustainable tourism di Plaza Hotel Semarang.
Menurut Soemardjan dalam Soekanto (2006: 22) masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan dan mereka mempunyai kesamaan wilayah, identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan
Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara , kuesioner, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel diambil sebanyak 5 kategori dari total populasi yang diperoleh 30 responden. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan skala likert.
Penerapan Prinsip-Prinsip Sustainable Tourism di Plaza Hotel Semarang.Berdasarkan hasil penelitian Penerapan prinsip-prinsip Sustainable Tourism di Plaza Hotel Semarang, sebagai berikut:
Partisipasi
Keterlibatan masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang di Plaza Hotel Semarang diwujudkan melalui keikutsertaan hotel di dalam rapat kelurahan Sumurboto. Rapat bulanan yang dilakukan Kelurahan Sumurboto merupakan jembatan antara masyarakat dengan pelaku usaha akomodasi, restoran dan transportasi yang berdiri di Kawasan Sumurboto dalam penyampaian ide, gagasan dan masukan. Dalam rapat wilayah kelurahan sumurboto masyarakat lokal mengusulkan peranan akomodasi untuk memperkerjakan masyarakat lokal yang mengharuskan segala bentuk usaha akomodasi, restoran dan jasa transportasi agar memperkerjakan masyarakat lokal Sumurboto paling sedikit sebanyak 50% dari total keseluruhan karyawan. Terkait dengan usulan tersebut pihak Plaza Hotel sudah melaksanakan hal tersebut, ini dikarenakan dalam pemenuhan sumber daya manusia Plaza Hotel ingin membantu meningkatkan SDM lokal sementara antusias masyarakat lokal terkait dengan industry perhotelan sudah mulai meningkat sehingga pihak hotel sampai sekarang ini hanya memperkejakan 50% dari total seluruh karyawan. Adapun data karyawan di Plaza Hotel Semarang berdasarkan asal karyawan pada Tabel 4.1, sebagai berikut:
Tabel 3.1
Karyawan Plaza Hotel Semarang
Tahun 2020
No |
Asal Karyawan (Daerah) |
Jumlah Karyawan (Orang) |
Persentase (%) |
1 |
Kelurahan Sumurboto |
30 |
50 |
2 |
Diluar daerah Kelurahan Sumurboto |
30 |
50 |
Total |
60 |
100 |
Sumber: Plaza Hotel Semarang, 2020

Pada Tabel 3.1 diatas dapat dilihat karyawan yang bekerja di Plaza Hotel Semarang yang mendominasi adalah masyarakat yang berasal dari daerah diluar Kelurahan Sumurboto. Masyarakat kawasan Sumurboto yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terdiri 30 orang dengan persentase 50 persen, dan karyawan dari luar Kelurahan Sumurboto berjumlah 30 orang dengan persentase 50 persen. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi dalam hal keterlibatan langsung masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang dalam operasional hotel sudah di terapkan dengan baik oleh Plaza Hotel Semarang.
Keikutsertaan Para Pelaku/ Stake holder Involvement
Keikutsertaan Pemerintah Provinsi Semarang dalam operasional Plaza Hotel Semarang diwujudkan melalui Penerapan program pemerintah seperti kesiapsiagaan bencana, kemudian penerapan program green hotel yang sudah dilakukan oleh Plaza Hotel. Keikutsertaan pelaku pariwisata lainnya dengan Plaza Hotel Semarang berupa kerja sama dengan travel agent lokal. Kerja sama yang dimaksud adalah memberikan referensi travel agent lokal kepada tamu yang menginap di Plaza Hotel Semarang yang berkeinginan melakukan perjalanan wisata. Adapun kerja sama Plaza Hotel Semarang dengan travel agent lokal pada Tabel 4.2, berikut:
Tabel 3.2 Kerja Sama Plaza Hotel Semarang Dengan Travel Agent Lokal
No |
Nama Tour |
Alamat |
1 |
Nusantara Tour |
Gg. Besen No.8, Kranggan, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah |
2 |
Turisma Travel |
Jl. Gedung Batu Utara IV No.4, Ngemplak Simongan, Kec. Semarang Bar., Kota Semarang, Jawa Tengah |
3 |
Difa Tour |
Jl. Sultan Agung No.107, Gajahmungkur, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah |
4 |
Delta Buana |
Jl. Soekarno Hatta No.44, Pedurungan Tengah, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah |
5 |
Dea Wisata |
Jl. Pusponjolo Timur III No.7, Cabean, Kec. Semarang Bar., Kota Semarang, Jawa Tengah |
6 |
Jaya Tour |
JL. Tlogosari Selatan, No. F23, Tlogosari Kulon, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah |
7 |
Jl. Ngesrep Tim. V Dalam II No.8, |
Kawan Kurnia |
Sumurboto, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah | |
8 |
Khatulistiwa |
Jl. Candi Penataran Raya No.8, RT.07/RW.03, Bambankerep, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah |
Sumber: Plaza Hotel Semarang, 2020.
Pada Tabel 3.2 diatas dapat dilihat 8 tour and travel lokal yang bekerja sama dengan Plaza Hotel Semarang. Hotel dan travel agent lokal menjalin kerja sama berdasarkan contract rate yang telah disepakati sebelumnya yang menjadi acuan dan ketentuan dalam bekerja sama. Penerapan keikutsertaan para pelaku di Plaza Hotel Semarang dilakukan dengan mengikuti program pemerintah, dan memberdayakan travel agent lokal.
Kepemilikan Lokal
Peluang dan kesempatan kerja telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang. Kebutuhan bahan makanan, kerajinan tangan, buah, dan jajanan pasar dalam menunjang operasional Plaza Hotel Semarang merupakan peluang bisnis bagi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang untuk meningkatkan keuntungan dari segi ekonomi dengan menjadi pemasok kebutuhan operasional hotel. Namun pada pelaksananya, hotel belum sepenuhnya memberdayakan potensi sumber daya dan bisnis masyarakat lokal yang dapat dilihat pada Tabel 3.3, berikut:
Tabel 3.3 Kebutuhan Operasional di Plaza Hotel Semarang
No |
Kebutuhan |
Pemasok |
1 |
Cenderamata |
Supplier |
2 |
Lukisan |
Supplier |
3 |
Ikan dan Daging |
Supplier |
4 |
Buah dan Sayuran |
Supplier |
5 |
Live Music |
Lokal Band Semarang/Keroncong |
6 |
Jajanan Lokal |
Pasar Tradisional Sumurboto |
Sumber: Plaza Hotel Semarang, 2020.
Pada Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa dalam pemenuhan kebutuhan operasional hotel berupa kerajinan tangan, bahan makanan dan buah belum memanfaatkan potensi dan bisnis masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang karena masih mengambil dari supplier dan pengrajin dari luar kawasan Sumurboto. Sedangkan potensi lokal yang dimanfaatkan hotel hanya berupa jajanan pasar kebutuhan hiburan berupa Live Music yang didatangkan dari dari Band Lokal/Keroncong Semarang. Penerapan kepemilikan lokal di Plaza Hotel Semarang masih lemah dikarenakan hotel belum memanfaatkan sepenuhnya potensi sumber daya dan bisnis masyarakat lokal Kelurahan Sumurboto.
Penggunaan Sumber Daya Berkelanjutan
Plaza Hotel Semarang melakukan penghemaatan sumber daya alam dilakukan dengan mengadakan program “go green’’. Go Green merupakan program hemat air dengan melibatkan tamu yang menginap . Program go green bertujuan untuk mengajak tamu agar penggantian linen di kamar dilakukan hanya pada linen yang memiliki
tingkat kotoran tinggi, hal tersebut berguna untuk meminimalkan air yang dipergunakan dalam pencucian. Kartu go green yang dipasang oleh tamu di kamarnya memberikan tanda kepada petugas pembersih kamar bahwa tamu tersebut mengikuti program go green. Manfaat program go green bagi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang adalah untuk menghemat dan menjaga persediaan dan kualitas air bawah tanah agar tidak terkuras habis. Penghematan listrik di Plaza Hotel Semarang dituangkan dalam standar operasional prosedur di seluruh department. Karyawan di Sumurboto Plaza Hotel diharuskan untuk mematikan lampu yang tidak dipergunakan . Penghematan listrik juga dilakukan dengan cara menempatkan tamu check in di floor yang sama untuk menghindari adanya penyebaran tamu di beda floor. Penempatan tamu ini bertujuan untuk menghindari penggunaan listrik yang berlebihan dikarenakan instalasi pendingin ruangan menggunakan sistem yang terpusat di setiap floor dengan pertimbangan berapa pun tamu yang ada di floor tersebut penggunaan listrik untuk pendingin ruangan akan sama.
Mewadahi Tujuan-Tujuan Masyarakat
Plaza Hotel Semarang mewadahi tujuan-tujuan masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang dengan cara bekerja sama dalam menjaga kelestarian lingkungan di Sumurboto. Plaza Hotel Semarang ikut serta dalam proses pembersihan lingkungan dan Gotong royong membantu masyarakat dalam membersihkan sampah setiap sebulan sekali untuk Kelurahan Sumurboto. Plaza Hotel juga ikut mengambil peran dalam kegiatan kegiatan amal disaat hari – hari besar seperti lebaran idul fitri dan natal. Partisipasi Plaza Hotel Semarang dalam mewadahi tujuan-tujuan masyarakat seperti mebagikan takjil gratis untuk masyarakat sekitar maupun pengendara kendaraan dijalan untuk para pengendara saat masa idul fitri dan membagikan makanan ataupun sembako gratis bagi warga sekitar disaat natal hal ini dilakukan agar terciptanya situasi yang harmonis dan agar kedua belah pihak dapat untuk bersama-sama menjaga lingkungan di Sumurboto. Plaza Hotel Semarang mewadahi tujuan-tujuan masyarakat dengan bekerjasama dalam menjaga kelestarian lingkungan seperti gotong royong bersama warga membersihkan Kelurahan Sumurboto serta berkolaborasi dengan masyarakat dalam memberikan takjil dan sembako disaat hari raya besar.
Daya dukung
Pemanfaatan lahan yang digunakan dalam operasional di Plaza Hotel Semarang berpedoman terhadap konsep Green Hotel. Yang dimana nuansa hotel baik dari segi interior dan eksterior di warnai dengan banyak nya tanaman yang dirawat untuk menjaga kelestarian hotel. Pemanfaatan lahan di Plaza Hotel Semarang untuk menjaga kualitas udara dan juga untuk memberikan kesan indah bagi tamu. Ketersediaan ruang lahan hijau ini sudah sesuai dengan konsep palemahan dalam Tri Hita Karana. Plaza Hotel Semarang telah menerapankan daya dukung dengan adanya ruang terbuka hijau di hotel. Pembangunan lahan hotel sudah disesuaikan dengan perencanaan yang presisi serta adat istiadat setempat sehingga selama 30 tahun berdiri Plaza Hotel belum pernah mengalami konflik ataupun intervensi terkait pembangunan lahan.
Monitor dan evaluasi
Monitor dan evaluasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang terhadap Plaza Hotel Semarang melalui sertifikasi bintang, sertifikasi green hotel, sertifikasi kesiapsiagaan bencana, sertifikasi alat-alat keselamatan dan sertifikasi Staff secara berkala dan rutin . Bentuk bentuk program sertifikasi ini diperlukan untuk memberikan pengamatan ada atau tidaknya hal-hal yang tidak sesuai dengan perencanaan pembangunan maupun operasional hotel serta

untuk mendapatkan penilaian dari instansi berwenang agar kualitas operasional hotel maupun kualitas dari pembangunan dapat di tingkatkatkan, di pertanggung jawabkan dan dapat dijadikan sebagai keunggulan karena sertifikasi sertifikasi yang dilakukan. Monitor dan evaluasi di Plaza Hotel Semarang hanya dilakukan oleh pemerintah, dan tidak melibatkan secara langsung masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang.
Akuntabilitas
Plaza hotel belum menerapkan perhatian terhadap kesempatan kerja masyarakat lokal dalam operasional hotel. Manajemen keuangan Plaza Hotel Semarang sudah dikelola dengan baik dan transparan. Plaza Hotel Semarang dalam menjamin sumber daya alam tidak di eksploitasi demi kepentingan operasional melalui program go green dan peraturan penghematan listrik. Manajemen Plaza Hotel Semarang mengupayakan untuk menghemat penggunaan air dan listrik agar tidak adanya eksploitasi. Tidak adanya keluhan dari masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap kualitas air dan ketersediaan listrik sudah membuktikan bahwa sumber daya tidak di eksploitasi oleh hotel. Penerapan Akuntabilitas di Plaza Hotel belum menerapakan perhatian terhadap kesempatan kerja masyarakat lokal, Manajemen keuangan sudah dikelola dengan baik dan transparan dan juga Menjamin Sumber Daya tidak di eksploitasi hotel.
Pelatihan
Adapun pelatihan-pelatihan yang di miliki oleh Plaza Hotel Semarang pada Tabel 3.4, berikut:
Tabel 3.4 Kegiatan, Waktu Pelaksanaan dan Peserta Di Plaza Hotel Semarang
No |
Kegiatan |
Waktu Pelaksanaan |
Peserta |
1 |
Penanggulangan Bencana Alam |
1 Bulan Sekali (Awal Bulan) Waktu Menyesuaikan 1 Bulan Sekali (Awal Bulan) Waktu Menyesuaikan 1 Bulan Sekali (Awal Bulan) Waktu Menyesuaikan 1 Bulan Sekali (Awal Bulan) Waktu Menyesuaikan |
Seluruh Staff, tamu, dan Trainer Seluruh Staff, tamu, dan Trainer Seluruh Staff dan Trainer Seluruh Staff dan Trainer |
2 |
Penanggulangan Kebakaran | ||
3 |
Soft Skill Training | ||
4 |
Hard Skill Training | ||
5 |
Sport (Futsal) |
Setiap Hari Senin Malam 19.00 |
Seluruh Staff dan Trainer |
6 |
Sport (Basket ) |
Setiap Hari Selasa Pukul 19.00 |
Seluruh Staff dan Trainer |
7 |
Yoga |
Setiap Hari Kamis Pukul 16.00 |
Seluruh Staff dan Trainer |
Sumber: Plaza Hotel Semarang, 2020.
Pada Tabel 3.4 dapat dilihat terdapat 7 (tujuh) kegiatan rutin yang dilaksanakan di Plaza Hotel Semarang. Pelatihan yang dilakukan oleh Plaza Hotel Semarang diperuntukkan bagi warga hotel dan tidak mengikutsertakan masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang baik pelatihan penanggulangan bencana alam dan penanggulangan kebakaran. Pelatihan bisnis bagi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang juga tidak

dimiliki oleh Plaza Hotel Semarang. Penerapanan pelatihan di Plaza Hotel Semarang sudah dilaksanakan dengan baik namun program pelatihan bencana alam dan pelatihan bisnis mengenai kepariwisataan harus lebih mengikutsertakan masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang.
Promosi
Plaza Hotel Semarang dalam mempromosikan identitas budaya lokal melalui program lokal tour bagi tamu. Adapun program lokal tour yang dimiliki oleh Plaza Hotel Semarang pada Tabel 3.5, sebagai berikut:
Tabel 4.5
Lokal Tour
di Plaza Hotel Semarang
Program |
Waktu |
Keterangan |
Banyumanik Tour |
13.00 WITA - 15.00 WIB |
Perjalanan dimulai dari Hotel ke Pagoda Avalokitesvara Watungong, Vihara Buddhagaya,Tembalang dan sekitarnya pada jam 13.00 Wib - jam 15.00 Wib. |
Sumber: Hasil Penelitian, 2020.
Pada Tabel 3.5 dapat dilihat perjalanan wisata lokal yang ditawarkan Plaza Hotel Semarang yaitu lokal tour. Banyumanik Tour merupakan program perjalanan ke daerah banyumanik dan sekitarnya. Plaza Hotel Semarang menyediakan mobil untuk tamu yang berkeinginan untuk melakukan kunjungan seperti pagoda watugong dan tembalang . Program Banyumanik tour merupakan program yang dibentuk oleh manajemen Plaza Hotel Semarang kepada tamu dan diharapkan dapat memperkenalkan objek wisata lokal, makanan tradisional, dan pasar tradisional kepada tamu dan memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang. Penerapan promosi di Plaza Hotel Semarang telah dilakukan melalui program lokal tour.
Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian terhadap masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang adapun karakteristik dari responden pada Tabel 3.6, sebagai berikut:
Tabel 3.6
Karakteristik responden masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel
Semarang
No |
Usia (Tahun) |
Jumlah | |
Orang |
Persentase (%) | ||
1 |
<19 |
2 |
6,65 |
2 |
20-29 |
13 |
43,35 |
3 |
30-49 |
14 |
46,65 |
4 |
>50 |
1 |
3,35 |
Jumlah |
30 |
100 | |
No |
enis Kelamin |
Jumlah | |
Orang |
Persentase (%) |
1 |
Laki-Laki |
20 |
66,65 |
2 |
Perempuan |
10 |
33,35 |
Jumlah |
30 |
100 | |
No |
Rukun Wilayah |
Jumlah | |
Orang |
Persentase (%) | ||
1 |
Rukun Wilayah 1 |
7 |
20,3 |
2 |
Rukun Wilayah 2 |
5 |
19,7 |
3 |
Rukun Wilayah 3 |
6 |
20 |
4 |
Rukun Wilayah 4 |
5 |
19,7 |
5 |
Rukun Wilayah 5 |
7 |
20,3 |
Jumlah |
30 |
100 |
Sumber: Hasil Penelitian, 2020.
Pada Tabel 3.6 dapat dilihat karakteristik responden masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang yang dipergunakan dalam penelitian ini. Usia responden yang mendominasi adalah 30 sampai 49 tahun dengan persentase 46,65%. Jenis kelamin yang
mendominasi adalah Perempuan dengan persentase 66,65. Rukun Wilayah yang mendominasi adalah RW 1 dan RW 5 dengan persentase 20,3%.
Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang Terhadap Penerapan Prinsip-Prinsip Sustainable Tourism di Plaza Hotel Semarang.
Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap Penerapan prinsip-prinsip Sustainable Tourism di Plaza Hotel Semarang, sebagai berikut:
Partisipasi
Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap Penerapan partisipasi di Plaza Hotel Semarang pada Tabel 3.7, sebagai berikut:
Tabel 3.7
Persepsi Masyarakat Lokal yang bekerja di Plaza Hotel Terhadap Penerapan Partisipasi di Plaza Hotel Semarang
Pernyataan |
Nilai |
Rata- Rata |
Kriteria | ||||
SB |
B |
C |
TB |
STB | |||
Keterlibatan langsung masyarakat lokal dalam perencanaan, manajemen dan masa depan hotel. |
25 |
64 |
24 |
2 |
- |
3,83 |
Baik |
Keterlibatan langsung masyarakat dalam pelaksanaan dan pengawasan program yang telah disusun. |
- |
64 |
24 |
12 |
- |
3,33 |
Cukup |
Total |
3,58 |
Baik |
Sumber: Hasil Penelitian, 2020.
Pada Tabel 3.7 dapat dilihat Penerapan partisipasi di Plaza Hotel Semarang dengan nilai rata-rata 3,58 dengan kategori tidak baik, yang terdiri atas keterlibatan langsung masyarakat lokal dalam perencanaan, manajemen dan masa depan hotel dan keterlibatan

langsung masyarakat dalam pelaksanaan dan pengawasan program yang telah disusun. Terdapat total nilai 14 dengan penilaian tidak baik terkait penerapan partisipasi di Plaza Hotel Semarang dengan alasan hotel tidak memberikan kesempatan yang sama untuk seluruh masyarakat berpartisipasi dalam operasional hotel, karena hotel cenderung hanya memberikan kesempatan dan peluang bagi masyarakat lokal yang memiliki keterampilan dalam industri pariwisata.
Keikutsertaan Para Pelaku/ Stake Holder Involvement
Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap Penerapan keikutsertaan para pelaku/ stake holder involvement yang diterapkan di Plaza Hotel Semarang dapat dilihat pada Tabel 4.8, sebagai berikut:
Tabel 3.8
Persepsi Masyarakat Lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang Terhadap Penerapan Keikutsertaan Para Pelaku/ Stake Holder Involvement
Pernyataan |
Nilai |
Rata- Rata |
Kriteria | ||||
SB |
B |
C |
TB |
STB | |||
Kerja sama antara hotel dan pemerintah dalam |
- |
56 |
39 |
6 |
- |
3,36 |
Cukup |
operasional hotel. Kerja sama antara hotel dan Lembaga masyarakat dalam operasional hotel. |
- |
36 |
60 |
2 |
- |
3,26 |
Cukup |
Kerja sama antara hotel dengan pelaku pariwisata lainnya. |
20 |
36 |
27 |
16 |
- |
3,30 |
Cukup |
Total 3,30 |
Cukup | ||||||
Sumber: Hasil Penelitian, 2020. |
Pada Tabel 3.8 dapat dilihat Penerapan keikutsertaan para pelaku mendapat nilai rata-rata 3,30 dengan kategori cukup dari masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang yang terdiri dari kerja sama antara hotel dengan pemerintah, kerja sama antara hotel dengan masyarakat lokal dan kerja sama hotel dengan pelaku pariwisata lainnya. Namun terdapat total nilai 24 dengan penilaian tidak baik terkait penerapan keikutsertaan pelaku dengan alasan hotel hanya menjalin kerja sama dengan pelaku pariwisata besar seperti travel agent, perusahaan pemerintah dan swasta. Hotel tidak bekerja sama dengan pelaku pariwisata skala kecil seperti pengusaha pengusaha kecil yang ada di Kelurahan Sumurboto.
Kepemilikan Lokal
Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap Penerapan kepemilikan lokal di Plaza Hotel Semarang pada Tabel 4.9, sebagai berikut:
Tabel 3.9
Persepsi Masyarakat Lokal yang bekerja di Plaza Hotel Terhadap Penerapan
Kepemilikan Lokal di Plaza Hotel Semarang
Pernyataan |
Nilai |
Rata- Rata |
Kriteria | ||||
SB |
B |
C |
TB |
STB | |||
Hotel menyediakan lapangan pekerjaan dan peluang bisnis bagimasyarakat lokal. |
- |
28 |
18 |
22 |
6 |
2,46 |
Tidak Baik |
Hotel mengadakan pelatihan kerja bagi masyarakat local |
15 |
28 |
45 |
10 |
- |
3,26 |
Cukup |
Hotel menggunakan sumber daya alam dan memanfaatkan potensi lokal dalam pemenuhan kebutuhan operasional hotel. |
- |
20 |
18 |
20 |
8 |
2,20 |
Tidak Baik |
Hotel membangkitkan usaha-usaha masyarakat lokal. |
- |
20 |
21 |
10 |
13 |
2,13 |
Tidak Baik |
Total |
2,51 |
Tidak Baik |
Sumber: Hasil Penelitian, 2020.
Pada Tabel 3.9 dapat dilihat Penerapan kepemilikan lokal dengan nilai rata-rata 2,51 dengan kategori tidak baik. Pemanfaatan sumber daya alam dan potensi lokal dalam pemenuhan kebutuhan operasional hotel mendapat nilai yang rendah dengan total nilai 2,20. Namun terdapat total nilai 62 dengan penilaian tidak baik serta total nilai 27 dengan penilaian sangat tidak baik terkait penerapan kepemilikan lokal di Plaza Hotel Semarang dengan alasan hotel belum memberikan kemudahan akses bagi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang khususnya akses bisnis untuk memasarkan produk lokal seperti bahan makanan, kerajinan tangan, buah serta tidak adanya pelatihan dari hotel kepada masyarakat lokal mengenai bisnis.
Penggunaan Sumber Daya Berkelanjutan
Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap Penerapan penggunaan sumber daya berkelanjutan di Plaza Hotel Semarang dapat dilihat pada Tabel 3.10, sebagai berikut:
Tabel 3.10
Persepsi Masyarakat Lokal yang bekerja di Plaza Hotel Terhadap Penerapan Penggunaan Sumber Daya Berkelanjutan di Plaza Hotel Semarang
Pernyataan |
Nilai |
Rata- Rata |
Kriteria | ||||
SB |
B |
C |
TB |
STB |
Hotel menciptakan program penghematan air dan listrik. |
40 |
64 |
18 |
- |
- |
4,06 |
Baik |
Hotel memiliki program pelestarian lingkungan sekitar. |
50 |
52 |
18 |
2 |
- |
4,06 |
Baik |
Total |
4,06 |
Baik |
Sumber: Hasil Penelitian, 2020.

Pada Tabel 3.10 Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap Penerapan penggunaan sumber daya berkelanjutan mendapat nilai rata-rata 4,06 dengan kategori baik yang terdiri dari program penghematan air dan listrik dan program pelestarian lingkungan. Namun terdapat total nilai 2 dengan penilaian tidak terkait penggunaan sumber daya berkelanjutan dengan alasan Plaza hotel dalam upaya pelestarian lingkungan melakukan pengelolaan limbah bekerjasama dengan pemerintah yang secara rutin di ambil menggunakan truk sampah dari dinas kebersihan sehingga tiddak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Adapun program penghematan air dan listrik yang selama ini sudah dilakukan oleh Plaza Hotel dengan baik.
Mewadahi Tujuan Tujuan Masyarakat
Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap penerapan mewadahi tujuan-tujuan masyarakat di Plaza Hotel Semarang pada
Tabel 3.11, sebagai berikut:
Tabel 3.11
Persepsi Masyarakat Lokal yang bekerja di Plaza HotelTerhadap Penerapan Mewadahi Tujuan-Tujuan Masyarakat di
Plaza Hotel Semarang
Pernyataan |
Nilai |
Rata- Rata | |||||
SB |
B |
C |
TB |
ST B | |||
Hotel bekerja sama dengan masyarakat lokal dalam pemenuhan kebutuhan wisatawan. |
5 |
40 |
45 |
8 |
- |
3,26 |
Cukup |
Hotel menerima masukan dari masyarakat lokal terkait perencanaan, manajemen dan masa depan hotel. |
5 |
20 |
39 |
22 |
- |
2,86 |
Cukup |
Total |
3,06 |
Cukup |
Sumber: Hasil Penelitian, 2020.
Pada Tabel 3.11 dapat dilihat Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap Penerapan mewadahi tujuan-tujuan masyarakat dengan nilai rata-rata 3,06

dengan kategori cukup. Namun demikian terdapat total nilai 30 dengan penilaian tidak baik terkait mewadahi tujuan-tujuan masyarakat dengan alasan dalam operasionalnya, hotel belum sepenuhnya bekerja sama dengan masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang dalam memenuhi kebutuhan wisatawan seperti menggunakan jasa guide lokal saat tamu di hotel melakukan tour dan hotel hanya menerima masukan dari masyarakat yang terlibat langsung dalam operasional hotel dan tidak menerima masukan dari pedagang kecil.
Daya Dukung
Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap penerapan daya dukung di Plaza Hotel Semarang pada Tabel 3.12, sebagai berikut:
Tabel 3.12
Persepsi Masyarakat Lokal yang bekerja di Plaza Hotel Terhadap Penerapan
Daya Dukung di Plaza Hotel Semarang
Pernyataan |
Nilai |
Rata- Rata |
Kriteria | ||||
SB |
B |
C |
TB |
STB | |||
Pembangunan hotel memperhatikan daya dukung lahan, lingkungan dan mencerminkan identitas lokal. |
10 |
60 |
33 |
4 |
- |
3,56 |
Baik |
Pembangunan hotel sesuai dengan undang- undang dan peraturan adat masyarakat lokal. |
35 |
60 |
21 |
2 |
- |
3,93 |
Baik |
Fasilitas hotel memenuhi standar, baik dari fasilitas kamar, ruang publik dan lahan parkir. |
45 |
60 |
15 |
2 |
- |
4,06 |
Baik |
Total . | |||||||
Sumber: Hasil Penelitian, 2020 |
3,85 Baik |
Pada Tabel 3.12 dapat dilihat Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap Penerapan daya dukung dengan nilai rata-rata 4,08 kategori baik. Namun masih terdapat total nilai 8 dengan penilaian tidak baik terkait daya dukung di Plaza Hotel Semarang dengan alasan lahan parkir yang tersedia masih kurang luas. Saat di hotel ada event , sebagian kendaraan atau bus tamu hotel parker di lahan kosong yang jauh dari Plaza hotel, sehingga terkadang mengakibatkan kemacetan yang mengganggu pengguna jalan di luar area hotel.
Monitor dan Evaluasi
Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap monitor dan evaluasi di Plaza Hotel Semarang pada Tabel 3.13, sebagai berikut:
Tabel 3.13
Persepsi Masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel SemarangTerhadap Penerapan
Monitor dan Evaluasi di Plaza Hotel Semarang
Pernyataan |
Nilai |
Rata- Rata |
Kriteria | ||||
SB |
B |
C |
TB |
STB | |||
Pemerintah dan masyarakat melakukan pengawasan pada operasional hotel. |
5 |
28 |
57 |
6 |
- |
3,20 |
Cukup |
Pemerintah dan masyarakat lokal melakukan evaluasi |
15 |
24 |
51 |
4 |
1 |
3,26 |
Cukup |
secaraberkala pada operasional hotel. Hotel menerima masukan-masukan dari | |||||||
15 12 48 |
16 - |
3,03 |
Cukup |
masyarakat lokal dan
pemerintah.
Total 3,16 Cukup
Sumber: Hasil Penelitian, 2020.
Pada Tabel 3.13 dapat dilihat Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap Penerapan monitor dan evaluasi di Plaza Hotel Semarang dengan nilai rata-rata 3,63 kategori cukup. Namun demikian terdapat total nilai 26 dengan penilaian tidak baik dan total nilai 1 dengan penilaian sangat tidak baik terkait monitor dan evaluasi yang dilakukan di Plaza Hotel Semarang dengan alasan masih adanya masukan-masukan dari masyarakat lokal yang masih belum di terapkan oleh pihak Plaza Hotel kepada masyarakat lokal/ Kelurahan Sumurboto.
Akuntabilitas
Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap penerapan akuntabilitas di Plaza Hotel Semarang pada Tabel 3.14, sebagai berikut:
Tabel 3.14
Persepsi Masyarakat Lokal yang bekerja di Plaza HotelTerhadap
Penerapan Akuntabilitas di
Plaza Hotel Semarang
Pernyataan |
Nilai |
Rata- Rata |
Kriteria | ||||
SB |
B |
C |
TB |
STB | |||
Hotel dalam perencanaannya mencakup kebijakan pariwisata (pekerjaan, pendapatan dan kesehatan). |
10 |
56 |
36 |
4 |
- |
3,53 |
Baik |
Hotel memiliki peraturan tertulis yang menjamin sumber daya alam seperti air, listrik dan lainnya tidak di eksploitasi. |
45 |
60 |
18 |
- |
- |
4,10 |
Baik |
Total |
3,81 |
Baik |
Sumber: Hasil Penelitian, 2020.
Pada Tabel 3.14 dapat dilihat Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap Penerapan akuntabilitas. Hotel dalam perencanaannya mencakup kebijakan pariwisata (pekerjaan, pendapatan dan kesehatan) memiliki nilai terendah dari 2 (dua) pernyataan yaitu 3,53. Secara keseluruhan rata-rata Penerapan akuntabilitas memiliki nilai 3,81 dengan kategori baik. Namun demikian terdapat total nilai 4 dengan penilaian tidak baik terkait penerapan akuntabilitas di Kelurahan Sumurboto dengan alasan kebijakan pariwisata tersebut dianggap hanya menguntungkan masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang.
Pelatihan
Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap penerapan pelatihan di Plaza Hotel Semarang pada Tabel 3.15, sebagai berikut:
Tabel 3.15
Persepsi Masyarakat Lokal yang bekerja di Plaza Hotel terhadap penerapan pelatihan di Plaza Hotel Semarang
Nilai
Rata
Pernyataan |
- Rata |
Kriteria | |||||
SB |
B |
C |
TB |
STB | |||
Hotel memberikan Pelatihan bidang pariwisata pada masyarakat lokal. |
15 |
40 |
45 |
4 |
- |
3,46 |
Baik |
Hotel berpartisipasi meningkatkan wawasan masyarakat terkait dengan pengembangan bisnis local dalam bidang pariwisata. |
20 |
24 |
54 |
4 |
1 |
3,43 |
Cukup Baik |
Total | |||||||
3,44 |
Sumber: Hasil Penelitian, 2020.
Pada Tabel 4.15 dapat dilihat Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel
Semarang terhadap Penerapan pelatihan dengan nilai rata-rata 3,44 kategori baik. Namun
demikian terdapat total nilai 8 dengan penilaian tidak baik dan total nilai 1 dengan penilaian sangat tidak baik terkait penerapan pelatihan di Plaza Hotel Semarang dengan alasan hotel belum memberikan pelatihan bidang kepariwisataan bagi masyarakat lokal dan hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap pengetahuan masyarakat lokal mengenai bisnis pariwisata. Selain itu pelatihan penanggulangan bencana alam dan kebakaran yang dilakukan Plaza Hotel Semarang hanya melibatkan karyawan yang bekerja dan tamu serta tidak melibatkan masyarakat lokal. Masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang berharap Plaza Hotel Semarang melibatkan masyarakat lokal dalam pelatihan dalam mencagah atau memadamkan kebakaran mengingat Sumurboto berada di berdekatan dengan pemukiman warga yang apabila terjadi kebakaran.
Promosi
Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang Semarang terhadap Penerapan promosi di Plaza Hotel Semarang pada Tabel 4.16, sebagai berikut:
Tabel 3.16
Persepsi Masyarakat Lokal yang bekerja di Plaza HotelTerhadap Penerapan Promosi di Plaza Hotel Semarang
Pernyataan |
Nilai |
Rata- Rata |
Kriteria | ||||
SB |
B |
C |
TB |
STB | |||
Hotel mempromosikan program Sustainable Tourism dan identitas masyarakat lokal bagi tamu. |
- |
44 |
54 |
2 |
- |
3,33 |
Cukup |
Total |
Sumber: Hasil Penelitian, 2020.
Pada Tabel 3.16 dapat dilihat Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang Semarang terhadap Penerapan promosi yang mendapat nilai tertinggi dari keseluruhan prinsip-prinsip Sustainable Tourism di Plaza Hotel Semarang dengan nilai rata-rata 3,33 kategori cukup. Namun demikian terdapat total nilai 2 dengan penilaian tidak baik terkait penerapan promosi di Plaza Hotel Semarang dengan alasan hotel kurang mempromosikan produk lokal dan obyek wisata budaya lokal.
Berdasarkan hasil penelitian adapun simpulan mengenai Penerapan Prinsip-Prinsip Sustainable Tourism di Plaza Hotel Semarang, sebagai berikut:
-
a. Penerapan partisipasi melalui pelibatan masyarakat lokal Kelurahan Sumurboto dalam
operasional hotel, Penerapan keikutsertaan para pelaku melalui keikutsertaan hotel dalam program pemerintah dan pemberdayaan travel agent lokal, Penerapan kepemilikan lokal masih lemah dikarenakan hotel tidak memanfaatkan potensi lokal, Penerapan penggunaan sumber daya secara berkelanjutan melalui program goes green dan program hemat listrik, Penerapan tujuan-tujuan masyarakat melalui ikut serta menjaga kebersihan lingkungan, Penerapan daya dukung melalui ketersediaan ruang terbuka hijau di hotel, Penerapan monitor dan evaluasi masih lemah dikarenakan tidak melibatkan langsung lokal Kelurahan Sumurboto, Penerapan akuntabilitas melalui program yang diciptakan oleh manajemen yaitu goes green dan peraturan penghematan listrik, Penerapan pelatihan masih lemah
dikarenakan program pelatihan yang tidak mengikutsertakan masyarakat lokal Kelurahan Sumurboto dan tidak adanya pelatihan bisnis bagi masyarakat lokal, dan Penerapan promosi melalui program lokal tour yaitu night tour.
-
b. Persepsi masyarakat lokal yang bekerja di Plaza Hotel Semarang terhadap penerapan
prinsip-prinsip Sustainable Tourism di Plaza Hotel Semarang menunjukkan hasil partisipasi 3,58 (baik), keikutsertaan para pelaku 3,30 (cukup), kepemilikan lokal 2,51 (tidak baik), penggunaan sumber daya berkelanjutan 4,06 (baik), tujuan-tujuan masyarakat 3,06 (cukup), daya dukung 3,85 (baik), monitor dan evaluasi 3,16 (cukup), akuntabilitas 3,81 (baik), pelatihan 3,44 (baik), dan promosi 3,33 (cukup).
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bagyono. 2007. Pariwisata dan Perhotelan Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta.
Budiati, Atik Catur. 2009. Sosiologi Kontekstual. Jakarta: CV. Mediatama.
Kadir, A. 2008. Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2012. Rencana Strategis Sustainable Tourism dan Green Jobs. Jakarta: ILO.
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2015. Pedoman Destinasi Sustainable Tourism (Peraturan Mentri no 14 tahun 2016).
Koenjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sunarta, Nyoman & Nyoman Sukma Arida. 2017. Buku Pariwisata Berkelanjutan. Denpasar: Cakra Press.
Madiun, Nyoman. 2015. Kajian Pengembangan Denpasar City Tour. Denpasar: STP Nusa Dua
Marlina, Ani. 2009. Karakteristik Untuk Mendefinisikan Sustainable. Jakarta: Wordpress.
Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Rakhmat, Jalaludin. 2007. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosda Karya Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Somantri, Lili. 2015. Keunggulan Semarang Sebagai Daerah Tujuan Wisata Andalan
Indonesia. Yogyakarta: UGM.
Sudarmadji. 2008. Jurnal Pembangunan Berkelanjutan, Lingkungan Hidup dan Otonomi Daerah.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif , Kuantitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
------------. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharman, 2006. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi.
Sulastiyono. 2011. Manajemen Penyelenggaraan Hotel Seri Manajemen Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan Akomodasi. Jakarta: CV.Alpabeta.
Suwena, I Ketut, 2010. “Format Pariwisata Masa Depan”; dalam “Sustainable Tourism Dalam Pusaran Krisis Global”. Denpasar :Penerbit Udayana University Press.
Suwithi, dkk. 2008. Akomodasi Perhotelan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Toha, Miftah. 2008. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
TripAdvisor. 2016. 10 Pulau Terfavorit-Asia. Dari:
https://www.tripadvisor.co.id/TravelersChoise-Island-cTop-g2(Diakses pada tanggal 15
Oktober 2016 Pukul 17:30 WITA).
UNWTO. 2013. Sustainable Tourism for Development. Madrid: Capitan Haya.
Wahab, Abdul. 2008. Analisis Kebijakan Dari Formulasi Ke Penerapan Kebijakan Negara
Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.
Winarno, Budi. 2008. Kebijakan Publik Teori dan Proses. Jakarta: Buku Kita.
Yoeti, Oka A. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya
Paramitha
108
Discussion and feedback