Pengaruh bauran promosi terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel di kabupaten badung
on
JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS
Vol. 4, No. 2, November 2020.
Pengaruh bauran promosi terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel di kabupaten badung
I Gede Artha Suartama1), Ida Bagus Ketut Astina 2), Fanny Maharani Suarka3)
Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana123)
Jl. Dr. R. Goris, Denpasar, Bali. Telp/Fax (0361) 22379
E-mail : gedeartha1997@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya pertumbuhan akomodasi di Kabupaten Badung dan perkembangan tren wisata backpacker yang meningkat dengan kebutuhan akan akomodasi murah. Wisatawan backpacker adalah seseorang atau kelompok orang yang melakukan perjalanan dengan waktu yang relatif lama, dengan budget minim, menggunakan moda transportasi sepeda motor dan menyusun rencana wisata secara mandiri. Variabel dalam penelitian ini adalah bauran promosi meliputi: periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat dan publisitas. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, kuesioner, studi pustaka dan dokumentasi. Teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden 170 wisatawan backpacker. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial dan simultan. Hasil pengujian didapatkan bahwa secara simultan variabel X menghasilkan Fhitung sebesar 15,460 dengan Ftabel 2,659. Sedangkan secara parsial nilai thitungvariabel periklanan (X1) sebesar 3,080, variabel penjualan pribadi (X2) sebesar 1,031, variabel promosi penjualan (X3) sebesar 3,149, dan variabel hubungan masyarakat dan publisitas (X4) sebesar 3,012 dengan nilai ttabel 1,974 serta dengan nilai koefisien determinasi yang dimiliki yaitu sebesar 27,3%. Kesimpulan yang didapat yaitu bahwa variabel periklanan (X1), variabel promosi penjualan (X3), dan variabel hubungan masyarakat dan publisitas (X4) memiliki pengaruh positif dan signifikan, sedangkan variabel penjualan pribadi (X2) tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Adapun terdapat pengaruh secara simultan antara variabel bauran promosi (X) terhadap variabel keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel (Y). Sedangkan variabel dominan yang memengaruhi keputusan backpacker dalam memilih budget hotel di Kabupaten Badung a dalah variabel periklanan.
Kata Kunci: Backpacker, Hotel Bujet, Bauran Promosi, Akomodasi
Abstract
The research motivated by the increasing of accommodation growth in Badung Regency and backpacker trend tourism development that increase with economic accommodation needed. Backpacker is a person or group of people who trave for a relatively long time, with minimal budget, use motorbike as transportation and arrange itinerary independently.The variables used are advertising, personal selling, selling promotion and public relation and publicity. The data obtained through observation, questionnaire, literature studyand documentation. Sampling technique using purposive sampling with total of respondent are 170 of backpacker tourists. Data analysis in this research using multiple linear regression to find impact of independent variable to dependent variable by partially and simultaneously. The test gave result simultaneously X’s variable got 15,460 Fcount with Ftabel 2,659. Therefore, partially with result tcount of advertising (X1) 3,080, personal selling (X2) 1,031, sales promotion (X3) 3,149, public relation and publicity (X4) 3,012 with ttabel 1,974 and determination coefficients is 27,3%. Conclusion of the research there are three variable have significantly, advertising (X1), sales promotion (X3), and public relation and publicity (X4) impacts of buying decision of backpacker about budget hotel. Therefore one variable is personal selling (X2) doesn’t give significantly impact. Also there are simultaneously impacts of promotional mix (X) variable to the buying decision of backpacker about budget hotel (Y). While, the dominant variable that impacts buying decision of backpacker about budget hotel in Badung Regency is advertising.
Keywords: Backpacker, Budget Hotel, Promotional Mix, Accommodation

-
1. PENDAHULUAN
Pariwisata.merupakan.salah satu sektor yang telah dikembangkan oleh seluruh lapisan masyarakat dunia sebagai sektor yang menguntungkan dimana terdapat proses bergulirnya transaksi pemenuhan kebutuhan dengan cepat antara penyedia dan penikmat jasa wisata. Perkembangan pariwisata Bali yang maju dan cukup pesat dibandingkan daerah lain di Indonesia yang ditinjau dari berbagai jenis bidang usaha pariwisata yang ada seperti akomodasi.hotel, villa, restoran, dan biro perjalanan wisata menjadikan Bali sebagai destinasi wisata yang popular yang ditunjang dengan sarana dan prasarana pendukung pariwisata yang baik. Dapat dilihat perkembangan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali pada Tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bali pada Tahun 2014-2018
Tahun |
Data Jumlah Kunjungan Wisatawan (Orang) |
Total Wisatawan (Orang) |
Pertumbuhan (%) | |
Nusantara |
Mancanegara | |||
2014 |
6.394.307 |
3.766.638 |
10.160.945 |
- |
2015 |
7.147.100 |
4.001.835 |
11.148.935 |
9,7 |
2016 |
8.643.680 |
4.927.937 |
13.571.617 |
21,7 |
2017 |
8.735.633 |
5.697.739 |
14.433.372 |
6,3 |
2018 |
9.757.991 |
6.070.473 |
15.828.464 |
9,6 |
Rata-Rata Pertumbuhan |
9,46 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali (2019)
Berdasarkan data pada Tabel 1 dapat diketahui jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Bali dari Tahun 2014 sampai dengan 2018 mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 9.46%. Pertumbuhan yang pesat terjadi pada Tahun 2016 dimana mengalami pertumbuhan dengan 21.7% dan sempat mengalami penurunan pertumbuhan pada Tahun 2017 yaitu sebesar 6.3%.
Kabupaten Badung adalah salah satu kabupaten yang terkenal dengan keindahan pantainya dan memiliki jumlah akomodasi hotel/villa yang paling banyak dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Pulau Bali. Banyaknya jumlah hotel berbintang sebesar 65,12% sedangkan hotel non berbintang sebesar 27,31% (dilansir dari media online Tribun-Bali.com. Data jumlah akomodasi yang tersedia di Kabupaten Badung menurut kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Jumlah Hotel Berbintang dan Non Berbintang di Kabupaten Badung Menurut Kecamatan Tahun 2015-2017
2015 2016 2017
Tahun
Kecamatan
Non
Bintang
Bintang
Non
Bintang Bintang
Bintang
Non
Bintang
Kuta Utara |
5 |
139 |
5 |
291 |
5 |
61 |
Kuta |
116 |
260 |
209 |
247 |
280 |
132 |
Kuta Selatan |
71 |
92 |
71 |
324 |
71 |
324 |
Abiansemal |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Mengwi |
0 |
6 |
0 |
6 |
0 |
7 |
Petang |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Jumlah |
192 |
491 |
285 |
862 |
356 |
524 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung (2018)
Berdasarkan data pada Tabel 2, secara keseluruhan dapat diketahui bahwa jumlah hotel berbintang dan non bintang mengalami fluktuasi. Hal ini dapat dilihat pada jumlah hotel berbintang khususnya di Kecamatan Kuta mengalami peningkatan, namun berbanding terbalik dengan jumlah hotel non berbintang yang justru mengalami penurunan pada Tahun 2017.
Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Badung di Kecamatan Kuta, Kuta Utara dan Kuta Selatan yang memiliki jumlah akomodasi terbanyak akan mendapatkan banyak pilihan akomodasi, baik dari segi kenyamanan, kemudahan mengakses, penyesuaian anggaran dan privasi. Wisatawan yang diuntungkan dari banyaknya pilihan akomodasi adalah wisatawan backpacker. Wisatawan backpacker adalah wisatawan baik perseorangan atau kelompok individual yang melakukan perjalanan ke suatu daerah dalam waktu yang cenderung lama (Ginting, 2019:29). Tren berwisata dengan style backpacker sendiri telah ada sejak Tahun 1970 (Hampton, 2003) yang diawali dengan kata drifters dan wanderers yang kemudian lebih dikenal dengan istilah backpacker. Wisatawan backpacker dalam memilih dan menentukan akomodasi yang sesuai, nyaman dan pas dengan anggaran finansialnya dengan pertimbangan diantaranya yaitu harga yang cenderung rendah, memiliki area umum untuk saling berinteraksi, suasana lebih informal dibanding hotel biasa dan fasilitas budget hotel. Menurut Rodriguez (dalam Ginting, 2019:31) mengemukakan bahwa tipe akomodasi yang digemari oleh wisatawan backpacker adalah budget accommodation atau budget hotel.
Budget hotel saat ini sedang mengalami peningkatan tren karena peminatnya yang cukup banyak serta cocok dengan anggaran wisatawan backpacker. Budget hotel tergolong akomodasi yang termasuk pada rentang dari guest house sampai hotel bintang 3 dengan tarif harga sekitar Rp 300.000,- sampai Rp 700.000,- ( dilansir media online phinemo.com). Hotel tanpa fasilitas berlebihan sehingga biasanya tidak ada kolam renang, spa, tempat hiburan. Budget hotel pada Kabupaten Badung tersebar pada 3 kecamatan yang dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3. Daftar Budget Hotel di Kabupaten Badung
No |
Jenis Akomodasi (Budget Hotel) |
Kecamatan Kuta |
Kecamatan Kuta Utara |
Kecamatan Kuta Selatan |
1 |
242 |
140 |
54 | |
2 |
266 |
33 |
24 |
3 |
34 |
26 |
10 | |
4 |
29 |
24 |
1 | |
5 |
7 |
6 |
0 | |
Jumlah |
578 |
229 |
89 |
Sumber: Hasil Olahan Data dari Situs Trip Advisor.com (2019)
Berdasarkan data pada Tabel 3, dapat diketahui bahwa akomodasi dengan jumlah tertinggi yaitu Kecamatan Kuta dengan jumlah 578 akomodasi budget hotel sedangkan untuk akomodasi yang terendah yaitu Kecamatan Kuta Selatan dengan jumlah 89. Banyaknya pilihan akomodasi budget hotel yang tersedia bagi wisatawan backpacker di Kabupaten Badung di ketiga kecamatan menyebabkan ketatnya persaingan bagi pelaku usaha akomodasi khususnya pada budget hotel, dimana terjadi perang harga yang tidak sehat demi mencapai tingkat occupancy dan ketidakpastian harga jual produk atau jasa dalam menawarkan dan menjualnya. Backpacker yang notabene menjadi wisatawan potensial bagi budget hotel, mengakibatkan perlu melakukan promosi yang tepat dan optimal dalam menawarkan produk dan jasa.
Promosi menurut Budi (2013:32) adalah bagian komunikasi dalam pemasaran yang menyediakan informasi dan pengetahuan dengan cara yang informatif dan persuasif bagi wisatawan. Promosi menjadi sangat penting bagi budget hotel dalam menginformasikan produk dan jasa yang bersifat ajakan atau persuasif sehingga backpacker dapat memutuskan untuk memilih akomodasi mereka. Mengacu pada kebutuhan pasar khususnya wisatawan backpacker, dimana akan selalu ada permintaan akomodasi sehingga ditengah persaingan budget hotel harus melakukan promosi yang lebih gencar melalui pendekatan bauran promosi.
Menurut Marrison (dalam Budi, 2013), bauran promosi terdiri atas 5 bagian yaitu periklanan (advertising): komunikasi non-personal melalui berbagai media oleh suatu perusahaan, promosi produk dan jasa, penjualan pribadi (personal selling): proses pendekatan dengan tujuan peningkatan penjualan produk, promosi penjualan (sales promotion): berbagai insentif yang mendorong untuk meningkatakn pembelian suatu produk, hadiah (merchandising): pengadaan barang yang sesuai dengan sasaran bisnis, hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity): proses untuk mempromosikan citra perusahaan kepada pelanggannya. Yang dimaksud bauran promosi pada penelitian ini adalah periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat dan publisitas. Sedangkan hadiah (merchandising) tidak digunakan sebagai salah satu variabel dalam penelitian ini, dikarenakan budget hotel jarang menyediakan hadiah atau souvenir bagi wisatawan backpacker yang notabene mementingkan fasilitas kamar.
Perkembangan budget hotel yang begitu pesat, sehingga dalam menunjang kegiatan promosi perlu melakukan bauran promosi yang tepat sasaran pada wisatawan dengan budget minim sehingga akomodasi budget hotel dapat bertahan di pasar bertarif ekonomis. Bauran promosi dilakukan sebagai upaya optimal dalam menawarkan, memperkenalkan, memengaruhi pasar atas produk yang ditawarkan. Disamping itu, bauran promosi yang gencar dilakukan secara berkesinambungan sebagai upaya dalam menganalisa perkembangan pasar juga menjadi fokus utama sehingga dapat memberikan informasi terbaru terkait harga produk, fasilitas-fasilitas, promo special dan kegiatan yang tengah dilakukan oleh budget hotel. . Bauran promosi dalam hal ini meliputi periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, serta hubungan masyarakat dan publisitas harus gencar dilakukan ditengah ketatnya persaingan budget
hotel. Upaya kegiatan bauran promosi (promotional mix) yang gencar dilakukan oleh budget hotel diharapkan dapat memudahkan wisatawan backpacker dalam memutuskan memilih akomodasi yang tepat, mengingat produk budget hotel yang ditawarkan sama yakni kamar dan ditujukan untuk konsumen yang sama pula.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bauran promosi yang berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel di Kabupaten Badung. Serta untuk mengetahui bauran promosi yang paling dominan memengaruhi keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel di Kabupaten Badung.
Penelitian ini memiliki kolerasi dengan penelitian oleh (Menuh, 2015) dalam jurnalnya “Karakteristik Wisatawan Backpacker Mancanegara dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Pariwisata di Kuta, Bali.” Memiliki persamaan pada subjek yaitu wisatawan backpacker, namun memiliki fokus yang berbeda dengan penelitian ini yaitu pengaruh bauran promosi. Penelitian lain yang menjadi kolerasi yiatu penelitian oleh (Novena, 2013) dalam jurnalnya “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Kunjungan Konsumen Pariwisata (Studi Pada Objek Wisata Umbul Sidomukti, Kabupaten Semarang).” Penelitian ini memiliki persamaan pada fokus penelitian yaitu bauran promosi dan analisis data regresi linier berganda, dan memiliki perbedaan pada lokasi penelitian. Pramujito (2019) dengan judul penelitian “Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Wisatawan Mancanegara Terhadap Keputusan Penggunaan Sepeda Motor Di Kabupaten Badung”. Penelitian ini memiliki lokasi penelitian yang sama yaitu di Kabupaten Badung, namun berbeda pada fokus penelitian yaitu motivasi, persepsi dan sikap wisatawan mancanegara. Hubungan penelitian lainnya oleh Ginting (2019) yang berjudul ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Wisatawan Backpacker Menginap di Kecamatan Kuta”. Memiliki persamaan pada subjek yaitu wisatawan backpacker, namun memiliki fokus yang berbeda dengan penelitian ini yaitu pengaruh bauran promosi.
-
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di budget hotel pada 3 kecamatan yaitu Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Kuta, dan Kecamatan Kuta Selatan yang memiliki persebaran akomodasi murah di Kabupaten Badung. Untuk mempermudah pencarian responden wisatawan backpacker maka ditetapkan di beberapa lokasi yaitu Freedom Hostel, Bali Caps Hostel, Cara Cara Inn, D’Gobers Hostel, Sekar Bali Homestay, Yan Guest House dan Gowin Hotel. Variabel dalam penelitian ini yakni Bauran Promosi (X), yang terdiri atas Periklanan (Advertising)(X1), Penjualan Pribadi (Personal Selling )(X2), Promosi Penjualan (Sales Promotion)(X3), Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relation and Publicity)(X4) dan Keputusan Memilih (Y). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni jenis data kualitatif terkait gambaran umum lokasi penelitian, karakteristik wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel di Kabupaten Badung dan Jenis data kuantitatif terkait adalah jumlah kunjungan wisatawan ke Bali, jumlah akomodasi hotel di Kabupaten Badung, jumlah sampel yang diambil dan nilai dari indikator yang sudah ditetapkan yang nantinya akan dihitung dengan bantuan software SPSS. Data penelitian bersumber dari data primer hasil observasi pada lokasi-lokasi banyak ditemui wisatawan backpacker dan kuesioner kepada wisatawan atau responden yang relevan dengan penelitian ini, serta data sekunder diperoleh dari bentuk digital yang berisi data gambaran umum lokasi penelitian, dan jumlah akomodasi (budget hotel) di Kabupaten Badung.
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi dengan mengidentifikasi lokasi-lokasi yang memiliki konsentrasi tinggi dalam hal wisatawan backpacker memutuskan untuk memilih tempat menginap, kuesioner terkait pertanyaan mengenai sosial-demografis dan psikografis dari responden dan berisi pernyataan-pernyataan tentang bauran promosi, studi pustaka terkait bauran
promosi, keputusan memilih, dan wisatawan backpacker, serta dokumentasi berupa hasil foto yang dilakukan saat penelitian. Teknik penentuan sempel menggunakan saran dari Hair et.al (2006) untuk mengukur sampel dihitung antara 5 atau 10 dikalikan dengan jumlah indikator maka jumlah sampel yang akan digunakan adalah sebanyak 170 sampel dan menggunakan metode non probability sampling dimana setiap responden tidak memiliki kesempatan yang sama menjadi sampel penelitian. Sementara itu jenis yang digunakan adalah purposive sampling yang artinya setiap populasi yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu responden merupakan wisatawan backpacker yang berusia antara 15 hingga 45 tahun, responden wisatawan backpacker memiliki ciri-ciri menggendong ransel selama berwisata dan responden pernah atau sedang menginap selama dua malam di budget hotel yang telah ditetapkan pada lokasi penelitian (akomodasi murah) di Kabupaten Badung. Peneliti hanya memberikan kuesioner kepada orang-orang yang sesuai dengan kriteria backpacker yang telah ditetapkan peneliti dan bersedia mengisi kuesioner.
Teknik analisis data pada penelitian ini digunakan analisis data kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah teknik analisi data yang digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk angka-angka yang dapat dihitung. Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini terdiri dari statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Sedangkan statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk mengeneralisasi populasi (Utama dan Mahadewi, 2012). Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, sementara untuk statistik inferensial dilakukan dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji korelasi dan uji determinasi yang ini dianalisis menggunakan aplikasi SPSS version 23.0 for windows.
-
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Wisatawan Backpacker yang Memutuskan Memilih Budget Hotel di Kabupaten Badung
Karakteristik Wisatawan Backpacker yang memilih budget hotel di Kabupaten Badung diperoleh berdasarkan penyebaran kuesioner kepada 170 responden yang tersebar di 7 budget hotel yaitu Freedom Hostel, Bali Caps Hostel, Cara Cara Inn, D’Gobers Hostel, Sekar Bali Homestay, Yan Guest House dan Gowin Hotel dan dapat dilihat hasil penelitian sebagai berikut:
Jenis Kelamin
Wisatawan backpacker lebih didominasi oleh kaum perempuan (58 persen/98 orang) dibandingkan dengan wisatawan backpacker laki-laki (42 persen/72 orang) dari keseluruhan 170 responden yang diteliti.
Usia
Wisatawan backpacker dominan berusia 21-30 tahun (69 persen/117 orang), dan selanjutnya berusia 1520 tahun (15 persen/26 orang), berusia 31-40 tahun (14 persen/24 orang) dan berusia >40 tahun (2 persen/4 orang).
Pekerjaan
Berdasarkan pekerjaannya yang memutuskan memilih budget hotel di Kabupaten Badung adalah pegawai swasta (46 persen/78 orang), pelajar (32 persen/55 orang), pekerjaan lain seperti freelancer, traveler, entrepreneur dan lainnya (13 persen/22 orang) serta yang bekerja di pemerintahan (9 persen/15 orang). Pegawai swasta cenderung memiliki waktu luang yang lebih banyak sehingga jenis pekerjaan ini mendominasi kalangan wisatawan backpacker.
Asal Negara
Karakteristik berdasarkan asal negara wisatawan backpacker adalah Eropa (44 persen/75 orang), Asia (41 persen/70 orang), Amerika (8 persen/13 orang), Australia (5 persen/9 orang) dan sisanya dari Afrika (2 persen/3 orang). Wisatawan yang berasal dari Eropa lebih menggemari eksplorasi pada destinasi-destinasi baru atau yang telah berkembang.
Pendidikan Terakhir
Responden yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan Sarjana (S1) yaitu sebesar 62 persen atau 106 orang, pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 27 persen atau 45 orang, pendidikan Magister atau Doktor (>Sarjana) sebanyak 17 orang atau 10 persen dan tingkat pendidikan yang dibawah SMA sebanyak 2 orang dengan persentase 1 persen.
Jumlah Kunjungan ke Bali
Kebanyakan wisatawan backpacker yang memutuskan memilih budget hotel pada saat mereka datang pertama kali ke Bali dan khusus mencari akomodasi di Kabupaten Badung yaitu sebesar 59 persen atau 100 orang dari total responden, sedangkan yang sudah lebih dari sekali mengunjungi Bali adalah sebesar 41 persen atau 70 orang.
Karakteristik Perjalanan
Karakteristik perjalanan wisatawan backpacker ditujukan untuk mengetahui dengan siapa mereka bepergian. Dari hasil penyebaran kuesioner didapatkan dominasi backpacker bepergian dengan teman (49 persen/83 orang). Selebihnya mereka bepergian dengan pasangan (35 persen/59 orang), sedangkan secara sendiri dan keluarga masing-masing sebesar 8 persen dengan jumlah responden masing-masing 14 orang.
Sumber Informasi
Karakteristik wisatawan backpacker menurut sumber informasi yang digunakan sebagai acuan dalam memutuskan memilih budget hotel di Kabupaten Badung lebih dominan pada sumber-sumber dari internet yaitu sebesar 79 persen atau 134 orang, sedangkan pada sumber informasi yang direkomendasikan teman sebesar 16 persen atau 27 orang dan dilanjutkan sumber dari buku panduan sebesar 3 persen atau 6 orang serta sumber informasi paling sedikit diakses yaitu program tv dan sumber informasi lainnya yaitu masing-masing sebesar 1 persen atau 2 orang.
Tipe Budget Hotel
Berdasarkan karakteristik wisatawan backpacker pada akomodasi yang dipilih didominasi pada hostel atau guest house sebesar 65 persen atau 111 orang. Pilihan lainnya pada jenis budget hotel bintang 1 sampai 3 sebesar 17 persen atau 29 orang. Backpacker juga mempertimbangkan akomodasi jenis bed & breakfast sebesar 12 persen atau 20 orang, cottage sebesar 5 persen atau 8 orang serta jenis akomodasi
lainnya sebesar 1 persen atau 2 orang. Hostel atau guest house banyak digemari karena mereka dapat bertemu para backpacker lainnya dan dapat saling bertukar informasi dan pengalaman.
Lama Kunjungan
Wisatawan backpacker berada di Bali lebih dari 7 hari dengan persentase mencapai 73 persen atau 124 orang, kemudian diikuti oleh wisatawan yang menginap antara 3 – 7 hari sebesar 23 persen atau 39 orang dan lama kunjungan terakhir kurang dari 3 hari sebesar 4 persen atau 7 orang.
Aktifitas Favorit
Aktifitas tertinggi pada partying atau menimkati hiburan malam (27 persen/45 orang), kemudian diikuti oleh diving/snorkeling (21 persen/35 orang), diikuti oleh hiking/trekking dan aktifitas lainnya dimana persentasenya sama yaitu 18 persen atau 31 orang, dilanjutkan dengan aktifitas surfing (15 persen/26 orang) dan terakhir aktifitas rafting (1 persen/2 orang).
Jumlah Pengeluaran
Wisatawan backpacker memiliki jumlah pengeluaran dengan kategori tertinggi yaitu diatas 5 juta rupiah (62 persen/106 orang). Biaya yang dikeluarkan lebih kepada biaya makan dan minum selama berada di Bali. Durasi kunjungan yang lama juga memengaruhi biaya yang harus dikeluarkan cukup banyak, belum lagi adanya keinginan untuk membeli souvenir, sewa kendaraan dan pembelian lain yang memungkinkan menguras anggaran yang besar. Jumlah pengeluaran kategori 3 – 5 juta rupiah sebesar 21 persen atau 36 orang, pengeluaran 1 – 3 juta rupiah sebesar 13 persen atau 22 orang dan terakhir pengeluaran dibawah 1 juta rupiah sebesar 4 persen atau 6 orang.
Rencana Berkunjung Kembali
Wisatawan backpacker berdasarkan rencana berkunjung kembali sangat besar yang dapat dilihat persentasenya sebesar 95 persen atau 162 orang sedangkan yang menyatakan tidak memiliki rencana berkunjung kembali sebesar 5 persen atau 8 orang.
Merekomendasikan Bali ke Kalangan Backpacker
Backpacker sangat merekomendasikan Bali sebagai destinasi bagi backpacker lainnya dengan persentase sebesar 96 persen atau 164 orang. Hal ini berdasarkan adanya akomodasi yang terjangkau bagi backpacker, lokasi aktraksi wisata yang cukup berdekatan dan fasilitas penunjang kegiatan pariwisata yang cukup lengkap. Namun ada beberapa wisatawan backpacker yang memiliki pandangan lain dengan menolak Bali sebagai destinasi bagi kalangan backpacker yaitu sebesar 4 persen atau 6 orang.
Moda Transportasi
Moda transportasi yang digunakan bisa dipihat dimana didominasi dengan menggunakan sepeda motor (56 persen/96 orang), kemudian disusul oleh kendaraan taxi (30 persen/51 orang) dan moda transportasi lainnya seperti gojek, grab dan berjalan kaki (14 persen/23 orang). Sepeda motor digemari karena dapat dengan mudah dan banyak tersedia jasa penyewaannya dan harga yang ditawarkan cukup murah sehingga sesuai dengan anggaran dana mereka yang minim.
Destinasi yang Dikunjungi di Bali
Bali Bagian Selatan di Kabupaten Badung (Canggu, Seminyak, dan Nusa dua, Uluwatu), Kabupaten Tabanan (Tanah Lot) dan Kota Denpasar (Sanur) (57 persen/97 orang). Wisatawan backpacker juga
ingin mengunjungi Bagian Timur seperti objek wisata di Kabupaten Gianyar (Ubud, Rice Terasse), objek wisata di Kabupaten Karangasem (Pura Besakih, Amed, Tulamben dan Gunung Agung) dan Kabuapten Klungkung (Nusa Penida dan Nusa Lembongan) (33 persen/56 orang), Wisatawan ingin mengunjungi Bali bagian Tengah yaitu Kintamani, Penglipuran, Bedugul (6 persen/11 orang), wisatawan backpacker ingin mengunjungi Bali Bagian Utara seperti Munduk dan Lovina (4 persen/6 orang).
Skala Likert
Hasil rekapitulasi kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini:
Tabel 4. Hasil Tabulasi Data
Variabel |
N o |
Pernyataan |
Frekuensi Penilaian | |||||||
S S |
S |
C S |
T S |
ST S |
Total Skor |
Rata-Rata |
Katego ri | |||
1 |
Iklan Budget Hotel berisi informasi yang jelas dan mudah dipahami wisatawan backpacker |
44 |
101 |
22 |
3 |
- |
696 |
4,09 |
Setuju | |
Iklan Budget Hotel bersifat | ||||||||||
Periklana |
2 |
menarik sehingga mampu memengaruhi wisatawan backpacker |
38 |
95 |
33 |
4 |
- |
677 |
3,98 |
Setuju |
Iklan Budget Hotel ditampilkan | ||||||||||
n |
3 |
berulang-ulang untuk mengingatkan wisatawan backpacker akan produk dan |
18 |
84 |
56 |
10 |
2 |
616 |
3,62 |
Setuju |
jasa | ||||||||||
Iklan Budget Hotel menawarkan keunggulan | ||||||||||
4 |
ekonomis sebagai pilihan akomodasi tepat wisatawan backpacker |
54 |
96 |
16 |
4 |
- |
710 |
4,18 |
Setuju | |
Total |
15,87 |
3,96 |
Setuju | |||||||
1 |
Budget hotel menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan |
32 |
95 |
35 |
7 |
1 |
660 |
3,88 |
Setuju | |
Penjualan |
backpacker | |||||||||
Pribadi |
2 |
Budget hotel dapat menjelaskan dengan baik produk yang ditawarkan kepada wisatawan backpacker |
19 |
77 |
67 |
7 |
- |
618 |
3,64 |
Setuju |
3 |
Budget hotel dapat menarik minat wisatawan backpacker dalam memutuskan memilih produk dan jasa |
20 |
92 |
48 |
10 |
- |
632 |
3,72 |
Setuju | |
Total |
11, 23 |
3,74 |
Setuju | |||||||
1 |
Budget hotel memberikan cash refund pada produk yang kurang baik |
7 |
37 |
76 |
46 |
4 |
507 |
2,98 |
Cukup Setuju | |
Promosi Penjualan |
2 |
Budget hotel memberikan diskon pada wisatawan backpacker |
17 |
45 |
51 |
48 |
9 |
523 |
3,08 |
Cukup Setuju |
3 |
Budget hotel menyediakan produk dan fasilitas yang sesuai dengan harga |
30 |
85 |
48 |
6 |
1 |
647 |
3,81 |
Setuju | |
Total |
9,98 |
3,29 |
Cukup Setuju | |||||||
Humas & |
1 |
Budget hotel mampu menghadirkan kenyamanan suasana bagi wisatawan backpacker |
43 |
102 |
23 |
2 |
- |
696 |
4,09 |
Setuju |
Publisitas |
2 |
Budget hotel memiliki media sosial yang aktif memberikan informasi terbaru tentang kegiatan hotel |
17 |
82 |
62 |
8 |
1 |
616 |
3,62 |
Setuju |
Total |
7,71 |
3,85 |
Setuju | |||||||
1 |
Wisatawan backpacker mengetahui kebutuhan yang diperlukan |
88 |
67 |
15 |
- |
- |
753 |
4,43 |
Sangat Setuju | |
Keputusa n Memilih |
2 |
Adanya kemudahan dalam memperoleh informasi tentang Budget Hotel melalui website dan media online |
44 |
104 |
18 |
4 |
- |
698 |
4,11 |
Setuju |
3 |
Adanya keinginan mengunjungi kembali budget hotel berdasarkan fasilitas dan kualitasnya |
36 |
102 |
29 |
3 |
- |
681 |
4,01 |
Setuju |
4 |
Wisatawan backpacker mendapatkan referensi budget hotel dari teman |
41 |
67 |
51 |
11 |
- |
648 |
3,81 |
Setuju |
5 |
Wisatawan backpacker mempertimbangkan pengaruh budaya local |
32 |
101 |
34 |
3 |
- |
672 |
3,95 |
Setuju |
6 |
Wisatawan backpacker memilih produk budget hotel yang berkualitas |
60 |
77 |
29 |
4 |
- |
703 |
4,14 |
Setuju |
7 |
Wisatawan backpacker memilih harga budget hotel yang terjangkau |
83 |
71 |
15 |
1 |
- |
746 |
4,39 |
Sangat Setuju |
Total |
28,82 |
4,12 |
Setuju |
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
Berdasarkan Tabel 4 diatas, diketahui bahwa nilai setiap pernyataan dari indikator sangat bervariasi. Masing-masing hasil dari pernyataan merupakan penjumlahan setiap jawaban yang diperoleh dari responden yang memutuskan menginap di budget hotel di Kabupaten Badung yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
1. Indikator dari variabel periklanan (X1) yang mendapat nilai. tertinggi adalah indikator iklan pemantapan (X1.4) dengan rata-rata 4,18 termasuk pada kategori setuju sedangkan penilaian terendah adalah indikator iklan pengingat (X1.3) dengan rata-rata 3,66 termasuk pada kategori setuju. Total nilai rata-rata seluruh indikator pada variabel periklanan didapat nilai 3,96 yang masuk kategori setuju. Hal ini sesuai dengan periklanan yang dilakukan oleh budget hotel yang banyak bekerjasama dengan online travel agent. Wisatawan backpacker sangat mudah untuk mencari informasi terkait budget hotel, harga dan lokasi dari hotel tersebut hingga fasilitas yang ditawarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat responden yang menyatakan setuju periklanan penting bagi mereka untuk mengetahui segala informasi dan penawaran dari budget hotel.
-
2. Indikator dari variabel penjualan pribadi (X2) yang mendapat nilai.tertinggi adalah indikator personal confrontation (X2.1) dengan nilai rata-rata 3,88 dengan kategori setuju. Sedangkan penilaian terendah pada indikator keakraban (X2.2) dengan nilai rata-rata 3,64 dengan katagori setuju. Total nilai rata-rata seluruh indikator pada variabel penjualan pribadi didapat nilai 3,74 yang masuk pada kategori. setuju. Penjualan secara pribadi dirasakan oleh wisatawan backpacker cukup membantu mereka dalam proses memilih dan memutuskan suatu akomodasi. Pendekatan secara pribadi sesuai dengan tujuan backpacker yang ingin melakukan eksplorasi, berinteraksi langsung dengan masyarakat dan secara partisipatif mencari akomodasi mereka.
-
3. Indikator dari variabel promosi penjualan (X3) yang mendapat.nilai tertinggi adalah indikator business promotion(X3.3) dengan nilai rata-rata.3,81 dengan kategori setuju. Sedangkan penilaian terendah pada indikator promosi pada pelanggan (X3.1) dengan nilai rata-rata 2,98 dengan katagori cukup setuju. Nilai rata-rata seluruh indikator pada variabel promosi penjualan didapat nilai 3,29 yang masuk pada kategori cukup setuju. Penilaian yang dari 170 responden terhadap variabel promosi penjualan mendapatkan hasil cukup setuju, hal ini didasari oleh sedikitnya promo diskon yang diberikan oleh budget hotel. Di sisi lain, budget hotel jarang memberikan diskon atau potongan harga dikarenakan harga yang ditawarkan sudah termasuk sangat murah sehingga diskon diberikan pada hari-hari tertentu sesuai dengan tingkat hunian kamar.
-
4. Indikator dari variabel hubungan masyarakat dan publisitas (X4) hanya terdapat dua indikator sehingga dapat dilihat yang mendapat nilai tertinggi. adalah indikator memberikan penerangan kepada masyarakat (X4.1) dengan nilai rata-rata 4,09 dengan kategori setuju. Sedangkan penilaian terendah pada indikator memberikan persuasi pada masyarakat secara langsung (X4.2) dengan nilai rata-rata 3,62 dengan katagori setuju. Nilai rata-rata seluruh indikator pada variabel promosi penjualan didapat nilai 3,85 yang masuk pada kategori setuju. Dapat dijelaskan bahwa kategori setuju disini yang dimaksud adalah adanya sambutan hangat dari masyarakat atas kedatangan wisatawan backpacker. Selain itu, kedatangan wisatawan backpacker juga membangkitkan perekonomian masyarakat lokal. Pada budget hotel dengan penerimaan masyarakat tersebut sehingga dengan mudah menyediakan kenyamanan dan pelayanan bagi wisatawan backpacker. Selain itu, masyarakat sekitar budget hotel juga akan mendapatkan manfaat dari banyaknya wisatawan yang memilih budget hotel dimana mereka bisa dipekerjakan atau membuka usaha penyewaan sepeda motor, jasa pengantaran dan penjemputan serta jasa paket tour.
-
5. Indikator dari variabel Keputusan Memilih (Y) yang mendapat nilai tertinggi. adalah indikator produk dan harga (X5.7) dengan rata-rata nilai yaitu 4,39 yang dinyatakan dengan kategori sangat setuju. Sedangkan penilaian terendah adalah indikator pengaruh budaya dan referensi grup (X5.4) dengan rata-rata nilai yaitu 3,81 dengan kategori setuju. Nilai rata-rata seluruh indikator pada variabel keputusan memilih didapat nilai 4,12 yang masuk kategori setuju. Wisatawan backpacker dalam memutuskan memilih budget hotel memang mencari akomodaasi yang sesuai dengan anggaran dana mereka. Mereka akan mencari sesuai dengan kebutuhan yang diperlukannya. Selain itu, keputusan memilih wisatawan juga didasarkan pada rekomendasi teman atau wisatawan backpacker lain dan adanya keinginan untuk menginap dan mengunjungi kembali bucget hotel berdasarkan pelayanan dan kenyamanan yang diberikan.
Hasil Analisis Data Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Wisatawan Backpacker dalam Memilih Budget Hotel di Kabupaten Badung
Analisis data yaitu uji kualitas data (uji validitas dan uji reliabilitas), melakukan uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heterokedastisitas), kemudian melakukan uji analisis regresi berganda, uji analisis korelasi berganda dan uji determinasi.
Hasil Uji Validitas
Dengan menggunakan rumus product moment pearson didapatkan hasil dari penelitian ini pada Tabel 5 sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Uji Validitas
Variabel |
Jumlah Item Koefisien Korelasi r Tabel Keterangan |
Periklanan |
X1.1 0,722 0,1506 Valid X1.2 0,732 0,1506 Valid X1.3 0,662 0,1506 Valid X1.4 0,735 0,1506 Valid |
Penjualan Pribadi |
X2.1 0,830 0,1506 Valid |
wπ i∖ I X UAa. IS r>∙.⅛ua |
JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS Vol. 4, No. 2, November 2020. | |||
X2.2 |
0,819 |
0,1506 |
Valid | |
X2.3 |
0,825 |
0,1506 |
Valid | |
X3.1 |
0,776 |
0,1506 |
Valid | |
Promosi Penjualan |
X3.2 |
0,842 |
0,1506 |
Valid |
X3.3 |
0,695 |
0,1506 |
Valid | |
Hubungan Masyarakat |
X4.1 |
0,889 |
0,1506 |
Valid |
& Publisitas |
X4.2 |
0,845 |
0,1506 |
Valid |
Y1.1 |
0,563 |
0,1506 |
Valid | |
Y1.2 |
0,590 |
0,1506 |
Valid | |
Y1.3 |
0,644 |
0,1506 |
Valid | |
Keputusan Memilih |
Y1.4 |
0,450 |
0,1506 |
Valid |
Y1.5 |
0,513 |
0,1506 |
Valid | |
Y1.6 |
0,623 |
0,1506 |
Valid | |
Y1.7 |
0,598 |
0,1506 |
Valid | |
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian (2019) |
Berdasarkan Tabel 5 diatas, dapat diketahui bahwa seluruh koefisiensi dari indikator tiap variabel yang telah diuji memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel, sehingga menunjukkan.bahwa seluruh.indikator yang diteliti adalah valid.
Hasil Uji Reliabilitas
Dengan uji uji statistik Cronbach Alpha (α) digunakan untuk mengukur konsistensi variabel atau konstruk. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut:
Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas | |||
Variabel |
Cronbach's Alpha |
N of Items |
Keterangan |
Periklanan (X1) |
0,671 |
4 |
Reliabel |
Penjualan Pribadi(X2) |
0,765 |
3 |
Reliabel |
Promosi Penjualan (X3) |
0,660 |
3 |
Reliabel |
Hubungan Masyarakat & Publisitas (X4) |
0,666 |
2 |
Reliabel |
Keputusan Memilih (Y1) |
0,646 |
7 |
Reliabel |
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian (2019)
Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa setiap variabel penelitian memiliki nilai Cronbach Alpha yang menunjukkan lebih dari 0,60, sehingga setiap variabel yang diuji dalam penelitian ini dinyatakan reliable dan sesuai dengan standar minimum penelitian.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Analisis yang dilakukan menggunakan analisis histogram dan analisis Kolmogrorov Smirnov (K-S) untuk menguji normalitas pendistribusian dari variabel bebas ke variabel terikat dan didapatkan data penelitian pada Gambar 1 sebagai berikut:
Gambar 1. Histogram
Berdasarkan Gambar 1 diatas dapat dilihat bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal dan berbentuk simetris tanpa ada garis yang menceng (swekness) ke kanan dan ke kiri. Sedangkan menjabarkan pengambilan keputusan berasarkan analisis Kolmogrorov Smirnov (K-S) juga didapatkan data yang menunjukkan hasil pengolahan data primer pada Tabel 7 berikut ini:
Tabel 7. Hasil Kolmogrorov Smirnov (K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual | ||
N |
170 | |
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
4.46133769 | |
Most Extreme |
Absolute |
.053 |
Differences |
Positive |
.039 |
Negative |
-.053 |
Test Statistic |
.053 |
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.200c,d |
a. Test distribution is Normal.
-
b. Calculated from data.
-
c. Lilliefors Significance Correction.
-
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian (2019)
Berdasarkan data pada Tabel 7 didapatkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) menunjukkan 0,200 dan lebih besar dari 0,05, sehingga data dapat disimpulkan terdistribusi secara normal.
Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 8 sebagai berikut:
Tabel 8. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardize d Coefficient s |
T |
Sig. |
Collinearity Statistics | ||
B |
Std. Error |
Beta |
Toleranc e |
VIF | |||
1 (Constant) |
17.098 |
1.609 |
10.627 |
.000 | |||
Periklanan |
.305 |
.100 |
.230 |
3.060 |
.003 |
.779 |
1.283 |
Penjualan Pribadi |
.113 |
.110 |
.078 |
1.031 |
.304 |
.777 |
1.288 |
Promosi Penjualan |
.288 |
.092 |
.226 |
3.149 |
.002 |
.853 |
1.173 |
Hubungan Masyarakat & Publisitas |
.393 |
.131 |
.216 |
3.012 |
.003 |
.856 |
1.168 |
a. Dependent Variable: Keputusan Memilih
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian (2019)
Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai masing-masing variabel pada tabel tolerance adalah 0,779 pada periklanan (X1), 0,777 pada Penjualan pribadi (X2), 0,853 pada Promosi penjualan
(X3), 0,856 pada Hubungan masyarakat dan publisitas (X4), dimana masing-masing nilai tersebut lebih besar daripada 0,100 dan nilai masing-masing variabel pada tabel Variance Inflation Factor (VIF) adalah 1,283 pada periklanan (X1), 1,288 pada penjualan pribadi (X2), 1,173 pada promosi penjualan (X3), 1,168 pada hubungan masyarakat dan publisitas (X4), dimana masing-masing nilai tersebut lebih kecil daripada 10. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel dalam penelitian ini tidak mengandung masalah multikolinearitas.
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Hasil dari uji ini dapat dilihat pada Tabel 9 sebagai berikut:
Tabel 9. Hasil Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. | |
B |
Std. Error |
Beta | |||
1 (Constant) |
2.732 |
.989 |
2.763 |
.006 | |
Periklanan |
-.036 |
.061 |
-.051 |
-.586 |
.559 |
Penjualan Pribadi |
-.073 |
.067 |
-.095 |
-1.081 |
.281 |
Promosi Penjualan |
.019 |
.056 |
.028 |
.339 |
.735 |
Hubungan Masyarakat & Publisitas |
.037 |
.080 |
.038 |
.459 |
.647 |
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian (2019)
Berdasarkan Tabel 9 didapatkan bahwa nilai signifikansi dari periklanan (X1) sebesar 0,559, Penjualan pribadi (X2) sebesar 0,281, promosi penjualan (X3) sebesar 0,735 dan hubungan masyarakat & publisitas (X4) sebesar 0,647. Dari semua hasil signifikansi variabel bebas tersebut menunjukkan nilai yang lebih besar atau diatas 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa bebas dari heterokedastisitas.
Analisis Regresi Linier Berganda
Berikut ini adalah hasil dari uji linier berganda yang dapat dilihat pada Tabel 10 sebagai berikut:
Tabel 10. Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. | |
B |
Std. Error |
Beta | |||
1 (Constant) |
17.098 |
1.609 |
10.627 |
.000 | |
Periklanan (X1) |
.305 |
.100 |
.230 |
3.060 |
.003 |
Penjualan Pribadi (X2) |
.113 |
.110 |
.078 |
1.031 |
.304 |
Promosi Penjualan (X3) |
.288 |
.092 |
.226 |
3.149 |
.002 |
Hubungan Masyarakat & Publisitas (X4) |
.393 |
.131 |
.216 |
3.012 |
.003 |
a. Dependent Variable: Keputusan Memilih (Y)
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian (2019)
Berdasarkan Tabel 10 diatas dapat diperoleh persamaan regresi berganda yang dinyatakan sebagai berikut:
Y = 17.098 + 0,230 X1 + 0,078 X2 + 0,226 X3 + 0,216 X4
Dimana: Y = Keputusan Memilih
X1 = Periklanan
X2 = Penjualan Pribadi
X3 = Promosi Penjualan
X4 = Hubungan Masyarakat & Publisitas
Berdasarkan data diatas, untuk menguji tingkat signifikansi koefisiensi regresi tersebut dapat dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji simultan (uji F) dan uji parsial (uji t) sebagai berikut:
Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Hasil Uji F dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini:
Tabel 11. Hasil Estimasi Regresi Berganda
ANOVAa
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
1 Regression Residual Total |
338.041 901.935 1239.976 |
4 165 169 |
84.510 5.466 |
15.460 |
.000b |
a. Dependent Variable: Keputusan Memilih (Y)
-
b. Predictors: (Constant), Hubungan Masyarakat & Publisitas (X4), Penjualan Pribadi (X2), Promosi Penjualan (X3), Periklanan (X1)
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian (2019)
Berdasarkan Tabel 11 diatas dapat ditentukan Uji F yang terdiri dari 4 tahapan yaitu: 1) Perumusan Hipotesis; 2) Penentuan Statistik Hitung (F-hitung) besarnya F-hitungadalah sebesar 15,460; 3) Penentuan Statistik Tabel (F-tabel) untuk mencari F-tabel adalah dfn = 4 – 1 = 3 dan dfd = 170 – 4 – 1 =165, sehingga F-tabel sebesar F(0,05 ; 3 ; 165 = 2,659; 4). Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis dapat dilihat pada Gambar 2 sebagai berikut:
Gambar. 2 Kurva Penerimaan dan Penolakan Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat secara Simultan
Uji F dalam penelitian ini yang berdasarkan 4 tahapan diatas dapat diambil hasil yaitu F-hitung (15.460) > F-tabel (2,659) dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa periklanan (X1), penjualan pribadi (X2), promosi penjualan (X3), hubungan masyarakat dan publisitas (X4) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel (Y) di Kabupaten Badung, maka hipotesis pertama telah terbukti.
Penentuan uji t yang dilakukan terdiri dari 4 tahapan yaitu:1) Perumusan Hipotesis; 2) Penentuan Statistik Hitung (t-hitung); 3) Penentuan Statistik Tabel (t-tabel) ; 4) Kriteria Penerimaan atau Penolakan Hipotesis. Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yang telah dirumuskan terkait pengaruh parsial variabel bebas terhadap variabel terikat adalah sebagai berikut:
Periklanan (X1) Terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel (Y)
Jika (t-hitung) ≤ (t-tabei) dan sig. > alpha maka Ho diterima
Jika (t-hitung) > (t-tabel) dan sig. < alpha maka Ho ditolak
Dengan pengujian satu sisi, hal ini dapat dilihat pada Gambar 3 sebagai berikut:
Gambar 3. Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Periklanan (X1)
Berdasarkan Gambar 3 diatas dapat dilihat bahwa t-tabel (3,060) > t-tabel(1,974) dengan tingkat signifikansi (0,003) < alpha (0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima yang menandakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara periklanan (X1) dan keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel (Y).
Penjualan Pribadi (X2) Terhadap Keputusan Wisatawan Backpacker Dalam Memilih Budget Hotel (Y)
Jika (t-hitung) ≤ (t-tabel) dan sig. > alpha maka Ho diterima
Jika (t-hitung) > (t-tabel) dan sig. < alpha maka Ho ditolak
Dengan pengujian satu sisi, hal ini dapat dilihat pada Gambar 4 sebagai berikut:
Berdasarkan Gambar 4 diatas dapat dilihat bah0wa t-,abt∣-fabef∕01l0≤⅛6)∣ =119774) detn⅛gtΓng,l0⅛gnifikansi ( Gambar 4. Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Penjualan Pribadi (X2) dapat tidak pengaruh positif dan signifikan antara penjualan pribadi (X2) dan keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel (Y).
Promosi Penjualan (X3)Terhadap Keputusan Wisatawan Backpacker Dalam Memilih Budget Hotel (Y)
Jika (t-hitung) ≤ (t-tabei) dan sig. > alpha maka Ho diterima
Jika (t-hitung) > (t-tabel) dan sig. < alpha maka Ho ditolak
Dengan pengujian satu sisi, hal ini dapat dilihat pada Gambar 5 sebagai berikut:
Berdasarkan Gambar 5 diatas dapat dilihat bahwa t-tabel (3,149) > t-tabel(1,974) dengan tingkat signifikansi (0,002) < alpha (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara promosi penjualan (X3) dan keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel (Y).
Hubungan Masyarakat & Publisitas (X4) Terhadap Keputusan Wisatawan Backpacker Dalam Memilih Budget Hotel (Y)
Jika (t-hitung) ≤ (t-tabel) dan sig. > alpha maka Ho diterima
Jika (t-hitung) > (t-tabel) dan sig. < alpha maka Ho ditolak
Dengan pengujian satu sisi, hal ini dapat dilihat pada Gambar 6 sebagai berikut:
Gambar 6. Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Berdasarkan Gambar 6 diatas dapat dilihat bahwa t-tabel (3,012) > t-tabel(1,974) dengan tingkat signifikansi (0,003) < alpha (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara promosi penjualan (X3) dan keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel (Y).
Berdasarkan data hasil uji signifikan regresi berganda secara parsial (t-test) dapat diketahui bahwa variabel bebas yaitu periklanan (X1), promosi penjualan (X3) dan hubungan masyarakat & publisitas (X4) telah terbukti berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel (Y) di Kabupaten Badung. Sedangkan untuk variabel bebas yaitu penjualan pribadi (X2) terbukti tidak berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel (Y) di Kabupaten Badung. Dari hasil penelitian pada regresi berganda secara parsial didapatkan bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini dinyatakan tidak terbukti.
Analisis Korelasi Berganda
Hasil analisis korelasi berganda dihitung untuk mengetahui kekuatan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat baik secara simultan dan parsial yang dapat dilihat pada Tabel 12 dan Tabel 13 sebagai berikut:
Tabel 12. Analisis Korelasi Simultan
Model Summary
Mode l |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Change Statistics | ||||
R Square Change |
F Change |
df1 |
df2 |
Sig. F Change | |||||
1 |
.522a |
.273 |
.255 |
2.338 |
.273 |
15.460 |
4 |
165 |
.000 |
a. Predictors: (Constant), Hubungan Masyarakat & Publisitas (X4), Penjualan Pribadi (X2), Promosi Penjualan (X3), Periklanan (X1)
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian (2019)
Berdasarkan Tabel 12 diatas, dapat dilihat pada R yang menunjukkan hasil 0,522. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi korelasi hubungan yang sedang antara bauran promosi (periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas) dengan keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel di Kabupaten Badung.
Tabel 13. Analisis Korelasi Parsial
No |
Variabel |
Keputusan Memilih |
1 |
Periklanan (X1) |
0,376 |
2 |
Penjualan Pribadi (X2) |
0,291 |
3 |
Promosi Penjualan (X3) |
0,373 |
4 |
Hubungan Masyarakat & Publisitas (X4) |
0,365 |
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian (2019)
Berdasarkan Tabel 13 diatas dapat dilihat hasil dari analisis korelasi parsial tiap variabel X terhadap Y dan dapat dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:
-
a. Analisis korelasi parsial antara variabel periklanan (X1) dengan keputusan memilih (Y) diperoleh nilai r sebesar 0,376. Nilai ini menunjukkan bahwa ada hubungan dengan tingkat korelasi rendah tetapi ada antara (X1) dengan (Y). Maksud korelasi rendah positif disini adalah terjadi hubungan yang searah antara variabel (X1) dengan (Y). Nilai positif yang ditunjukkan berarti semakin meningkat nilai periklanan (X1) maka keputusan memilih (Y) akan meningkat pula.
-
b. Analisis korelasi parsial antara variabel penjualan pribadi (X2) dengan keputusan memilih (Y) diperoleh nilai r sebesar 0,291. Nilai ini menunjukkan bahwa ada hubungan dengan tingkat korelasi rendah tetapi ada antara (X2) dengan (Y). Maksud korelasi rendah positif disini adalah terjadi hubungan yang searah antara variabel (X2) dengan (Y). Nilai positif yang ditunjukkan berarti semakin meningkat nilai penjualan pribadi (X2) maka keputusan memilih (Y) akan meningkat pula.
-
c. Analisis korelasi parsial antara variabel promosi penjualan (X3) dengan keputusan memilih (Y) diperoleh nilai r sebesar 0,373. Nilai ini menunjukkan bahwa ada hubungan dengan tingkat korelasi rendah tetapi ada antara (X3) dengan (Y). Maksud korelasi rendah positif disini adalah terjadi hubungan yang searah antara variabel (X3) dengan (Y). Nilai positif yang ditunjukkan berarti semakin meningkat nilai promosi penjualan (X1) maka keputusan memilih (Y) akan meningkat pula.
-
d. Analisis korelasi parsial antara variabel hubungan masyarakat & publisitas (X4) dengan keputusan memilih (Y) diperoleh nilai r sebesar 0,375. Nilai ini menunjukkan bahwa ada hubungan dengan tingkat korelasi rendah tetapi ada antara (X4) dengan (Y). Maksud korelasi rendah positif disini adalah terjadi hubungan yang searah antara variabel (X3) dengan (Y). Nilai positif yang ditunjukkan berarti semakin meningkat nilai promosi penjualan (X1) maka keputusan memilih (Y) akan meningkat pula.
Analisis Determinasi (R2)
Dalam hasil pengolahan data primer di SPSS version 23.0 for windows, pada nilai R-square didapatkan hasil yang dapat dilihat pada Tabel 14 sebagai berikut:
Tabel 14. Koefisien Determinasi
Model Summary
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.522a |
.273 |
.255 |
2.33801 |
a. Predictors: (Constant), Hubungan Massyarakat & Publikasi, Penjualan Pribadi, Promosi Penjualan, Periklanan
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian (2019)
Berdasarkan Tabel 14 di atas, dapat dilihat nilai R-square yaitu sebesar 0,273 atau 27,3%. Hal ini menunjukkan bahwa sumbangan pengaruh bauran promosi (periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas) terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel di Kabupaten Badung sebesar 27,3%. Dengan kata lain, variabel keputusan memilih dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas sebesar 27,3%, sedangkan sisanya sebesar 72,7% dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
-
3.4 Pembahasan Hasil Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Wisatawan Backpacker dalam Memilih Budget Hotel di Kabupaten Badung
Pada bagian ini akan dipaparkan pembahasan mengenai hasil analisis regresi berganda yang telah dilakukan pada variabel periklanan (X1), penjualan pribadi (X2), promosi penjualan (X3) dan hubungan masyarakat & publisitas (X4) terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel (Y) di Kabupaten Badung yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Hasil penelitian dan uji instrument yang telah diujikan memperoleh hasil bahwa periklanan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel (Y) di Kabupaten Badung dengan koefisien regresi sebesar 0,230 dan menjadikan variabel periklanan adalah variabel yang paling dominan terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel di Kabupaten Badung karena memiliki nilai r yang paling menjauhi nol dibandingkan dengan variabel-variabel lain yang terdapat pada penelitian ini.
Selain itu, data responden dari keempat indikator pernyataan yang diajukan mengenai periklanan, dapat dilihat bahwa responden lebih dominan memberi tanggapan setuju, sehingga menunjukkan bahwa promosi lewat periklanan yang dilakukan oleh budget hotel dalam menarik minat wisatawan backpacker sudah baik. Hal ini juga didukung oleh hasil karakteristik wisatawan backpacker dari usia 21-30 tahun, dan sumber informasi, yang masing-masing 69% dan 79% dari 170 sampel yang diambil, berarti wisatawan backpacker dalam melakukan wisata ke suatu daerah mendapatkan sumber informasi dari iklan di internet sehingga memudahkan mereka dalam memperoleh informasi yang menyangkut dengan budget hotel.
-
b. Pengaruh Variabel Penjualan Pribadi Terhadap Keputusan Wisatawan Backpacker Dalam Memilih Budget Hotel
Hasil penelitian dan uji instrument yang telah diujikan didapatkan hasil bahwa penjualan pribasi (X2) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel (Y) di Kabupaten Badung dengan koefisien regresi sebesar 0,078 dan merupakan nilai t-hitung paling rendah dimana hanya 1,031 dan berada dibawah t-tabel. Selain itu, data responden dari pernyataan ketiga indikator penjualan pribadi, dapat dilihat bahwa responden memberikan jawaban yang setuju, sehingga menunjukkan bahwa penjualan pribadi dikatagorikan baik dilakukan oleh budget hotel.
Hubungan yang terjadi justru sebaliknya dimana tidak adanya pengaruh yang positif dan signifikan atas penjualan pribadi yang dilakukan oleh budget hotel dikarenakan pada kenyataannya budget hotel dalam melakukan promosi sangat jarang menjual secara pribadi atau konvensional langsung ke wisatawan backpacker. Hal ini menjadi wajar karena pada zaman teknologi seperti sekarang ini, penjualan secara langsung kepada wisatawan telah jarang dilakukan, disamping itu proses yang tidak terlalu efisien hasilnya juga menjadi penyebab jarang dilakukan penjualan pribadi. Wisatawan backpacker akan secara langsung melakukan reservasi atau pemesanan melalui situs online sehingga sangat membantu mobilitas backpacker yang banyak memiliki aktifitas yang didukung oleh hasil karakteristik aktifitas favorit yang dilakukan dengan hasil persentase yang terbilang merata pada pilihan aktifitas partying, diving/snorkeling, hiking/trekking dan surfing.
-
c. Pengaruh Variabel Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Wisatawan Backpacker Dalam Memilih Budget Hotel
Hasil penelitian dan uji instrument yang telah diujikan dengan hasil bahwa promosi penjualan (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel (Y) di Kabupaten Badung dengan koefisien regresi sebesar 0,226. Berdasarkan hasil data responden dari ketiga pernyataan indikator yang diajukan mengenai promosi penjualan, dapat dilihat bahwa responden dominan menjawab dengan cukup setuju terhadap promosi penjualan yang dilakukan oleh budget hotel, sehingga hasil data tersebut menunjukkan bahwa promosi penjualan pada budget hotel di Kabupaten Badung cukup baik. Namun hasil yang cukup baik dari respon wisatawan backpacker menjadi hal yang wajar. Hal ini dapat dikatakan wajar karena budget hotel telah menetapkan harga yang jauh lebih rendah dibawah pasaran dalam menarik minat wisatawan backpacker yang cenderung mencari akomodasi dengan tarif yang murah. Hal ini didukung oleh hasil karakteristik tipe budget hotel yang banyak dipilih oleh wisatawan backpacker yaitu hostel atau guest house dimana hasilnya sangat mendominasi yaitu sebesar 65% dari 170 responden.
-
d. Pengaruh Variabel Hubungan Masyarakat Dan Publisitas Terhadap Keputusan Wisatawan Backpacker Dalam Memilih Budget Hotel
Hasil penelitian dan uji instrument yang telah diujikan memperoleh hasil bahwa hubungan masyarakat dan publisitas (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel (Y) di Kabupaten Badung dengan koefisien regresi sebesar 0,216. Selain itu hasil data responden juga menunjukkan respon dari dua pernyataan yang diberikan dan didapatkan hasil bahwa wisatawan backpacker menjawab dengan jawaban setuju, sehingga menunjukkan bahwa hubungan masyarakat dan publisitas pada budget hotel di Kabupaten Badung sudah baik. Hal ini didukung oleh karakteristik asal wisatawan yang paling banyak berasal dari Eropa yaitu sebesar 44% dari 170 responden. Wisatawan Eropa menyukai eksplorasi dan berinteraksi dengan masyarakat lokal sehingga mereka dapat mengetahui budaya dan keunikan masyarakat lokal secara lebih mendalam.
Berdasarkan hasil analisis determinasi dimana untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, diketahui jika pengaruh variabel independen sebesar 27,3% terhadap variabel dependen.
-
4. KESIMPULAN
Secara simultan atau bersama-sama keempat variabel bauran promosi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel di Kabupaten Badung. Secara parsial atau individual, pengaruh keempat variabel bauran promosi terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel yaitu: a) Variabel periklanan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan memilih wisatawan backpacker; b) Uji t pada variabel penjualan pribadi tidak berpengaruh terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel di Kabupaten Badung; c) Uji t pada variabel promosi penjualan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel di Kabupaten Badung; d) Variabel hubungan masyarakat dan publisitas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan memilih wisatawan backpacker. Variabel dominan atau yang memiliki pengaruh paling besar adalah variabel periklanan. Ini berarti variabel periklanan jauh lebih mendominasi dibandingkan dengan variabel penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat & publisitas. Derajat pengaruh dari variabel bauran promosi terhadap keputusan wisatawan backpacker dalam memilih budget hotel sebesar 27,3% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung Badung. 2018. Data Jumlah Akomodasi Berbintang dan Non Berbintang Menurut Kecamatan Tahun 2015-2017. Tersedia pada http://badungkab.bps.go.id , diakses pada Tanggal 1 Juni 2019 pukul 18.40 Wita
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2019. Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Bali Tahun 2014-2018. Tersedia di http://bali.bps.go.id, diakses pada Tanggal 1 Juni 2019 pukul 18.50 Wita
Budi, Agung Permana. 2013. Manajemen Marketing Perhotelan. Yogyakarta: Andi Offset
Ginting, Eki Sanjaya. 2019. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wisatawan Backpacker Menginap di Kecamatan Kuta (Skripsi). Denpasar (ID): Universitas Udayana
Hair, J.F. 2006. Multivariate Data Analysis. Edisi 5. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Menuh, Ni Nyoman. 2015. Karakteristik Wisatawan Backpacker Mancanegara Dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Pariwisata Di Kuta, Bali (Thesis). Denpasar (ID): Universitas Udayana
Manik, Gayatri. 2016. Faktor Pendorong dan Penarik Wisatawan Backpacker Mancanegara Berwisata ke Bali. Skripsi. Denpasar: Univeritas Udayana
Novena, Vesia Kriskaritta. 2013. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Kunjungan Konsumen Pariwisata (Studi Pada Objek Wisata Umbul Sidomukti, Kabupaten Semarang). Skripsi. Semarang: Universitas Diponogoro.
Pemerintah Provinsi Bali. 2009. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali. Denpasar-Bali
Pramujito, Rangga Iip. 2019. Pengaruh Motivasi, Persepsi, dan Sikap Wisatawan Mancanegara Terhadap Keputusan Penggunaan Sepeda Motor di Kabupaten Badung (skripsi). Denpasar (ID): Universitas Udayana.
Rahim, Ria. 2017. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan wisatawan untuk Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Ladaya Kutai Kartanegara. Jurnal Administrasi BIsnis. 5(1):13-25
Travel and Leisure. 2017. Ten Best Island In The World. Diakses pada http://travelandleisure.com pada Tanggal 2 Juni 2019 pukul 19.20 Wita
Utama, Rai dan Mahadewi. 2012. Metodologi Penelitian Pariwisata Perhotelan.Yogyakarta: Andi
63
Discussion and feedback