JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS

Vol 6, No 1, April 2022.

Pengaruh kualitas pelayanan, produk dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada restoran mie kober setan pulau kawe di denpasar

Tarsianus Pagor1) , Ida Bagus Ketut Astina2), Agung Sri Sulistyawati3) Program Studi Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana Jalan DR. R. Goris No. 7, Denpasar Bali. 80114

Email: tarsipagor1809@gmail.com1)

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk dan harga serta variabel dominan yang bepengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Restoran Mie kober Setan Pulau Kawe. Penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling dan Insidental Sampling adalah sebagai penentuan responden. Dalam penelitian ini terdapat 111 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu penyebaran angket dan wawancara. Penelitian ini memiliki variabel independen yang dianalisis yaitu kualitas pelayanan, produk, serta harga dan variabel dependen adalah keputusan pembelian. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitataif dan kuantitatif dengan alat pengukurannya adalah skala likert serta dianalisis inferensial menggunakan perangkat lunak SPSS versi 23. Berdasarkan hasil uji F data penelitian ini menunjukan nilai sig.0,000 ≤ 0,05 dan Fhitung 11.940 ≥ Ftabel 2.30 yang berarti Ho ditolak. Berdasarkan hasil uji T kualitas pelayanan memiliki nilai t hitung sebesar 1.870, kualitas produk memiliki nilai t hitung sebesar 1.024, dan harga memiliki nilai t hitung sebesar 2.696 sedangkan nilai t tabel dalam penelitian ini sebesar 0,1882. Dengan demikian nilait hitung ≥ nilai t tabel yang berarti Ho ditolak dan H 1 diterima. Maka dengan itu dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini variabel independen memiliki pengaruh positif dan signifikan serta secara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen. Variabel harga memiliki nilai koefisien beta sejumlah 0,290 dan signifikan 0,008. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel independen harga yang mempengaruhi dominan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Restoran Mie Kober Setan Pulau Kawe.

Kata Kunci: Kualitas pelayanan, produk, harga, keputusan pembelian.

Abstract

This study aims to determine the effect of service quality, product quality and price as well as the dominant variables that influence consumer purchasing decisions at Mie Kober Setan Restaurants.This study uses purposive sampling technique and incidental sampling is to determine the respondent. In this study, there were 111 respondents.The data collection techniques used were questionnaire distribution and interviews.This study has an independent variable that is analyzed, namely the quality of service, product, and price and the dependent variable is the purchase decision. In this study, a qualitative and quantitative approach was used with the measurement tool using the Likert scale and inferential analysis using SPSS version 23 software. Based on the results of the F test it shows the sig.0,000 ≤ 0.05 and F_test 1 1.940 ≥ F _table 2.30 which means that Ho is rejected. Based on the results of the T test it shows that independent variables such as service quality have a value of t test of 1,870, product quality has a value of t_test of 1,024, and price has a value of t_test of 2,696 while the value of t table in This research is 0.1882. Thus the value t test ≥ value t table which means Ho is rejected and H1 is accepted. Hence, it can be stated that in this study the independent variables such as service quality, product quality and price have a positive and significant influence as well as simultaneously on the decision consumer purchases at Mie Kober Setan Pulau Kawe. The price variabel has a beta coefficient value of 0.290 with a significant value of 0.008. Therefore it can be It can be concluded that the independent variable that has a dominant influence on consumer purchasing decisions at Mie Kober Setan Pulau Kawe Restaurant.

Keywords: Service quality, product, price, purchasing decisions.

  • 1.    PENDAHULUAN

Bisnis makanan dan minuman saat ini adalah sebagai bisnis yang memiliki potensial perkembangan dan pertumbuhan yang tinggi. Hal ini terjadi karena makanan dan minuman sebagai kebutuhan pokok sehari-hari setiap umat manusia yang ada di muka bumi ini. Industri bisnis yang menyediakan makanan dan minuman adalah Restoran dan Warung makan. Sehingga dengan itu, bisnis restoran maupun warung makan selalu mendepankan kualitas pelayanan dan produk sebagai jaminan terhadap konsumen.

Kota Denpasar adalah salah satu kota yang mengalami terus perkembangan baik dari segi perkantoran, perdagangan, lembaga pendidikan dan industry lainya. Bertambhnya jumlah penduduk dan aktivitas sehari-hari, makanan cepat saji menjadikan sebagai makanan yang mudah diperoleh dan disajikan lebih khusus kaum remaja atau mahasiswa. Sehingga dengan demikian dapat menyebabkan perkembangan pembangunan rumah makan dan restoran di Kota Denpasar meningkat demi memenuhi kebutuhan setiap orang yang sedang melakukan pekerjaan. Perkembangan Warung Makan dan Restoran di Denpasar dapat dibuktikan pada tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1 Jumlah Restoran dan Warung Makan di Denpasar tahun 2012 – 2019

Tahun

Total

Pertumbuhan (%)

2012

7.025

-

2013

6.675

6,674

2014

24.740

24,739

2015

24.740

24,739

2016

23.957

23,956

2017

24.864

24,863

2018

24.864

24,863

2019

32.931

32,930

Rata-Rata Pertumbuhan

20,345

Sumber data : Dinas Pariwisata Provinsi Bali,(2019)

Berdasarkan tabel 1.1 tersebut, menunjukan bahwa pembangunan restoran dan warung makan di Denpasar pada tahun 2012 sejumlah 7.025. Pada tahun 2013 restoran dan warung makan di Denpasar mengalami penurunan yang mana jumlahnya sebanyak 6.675 dengan mimiliki presentase pertumbuhan sejumlah 6,674 %. Kemudian pada tahun 2014 adanya penambahan restoran dan warung makan di Denpasar sebanyak 18.065 sehingga total restoran dan warung makan di Denpasar pada tahun tersebut sebanyak 24.740 dengan memiliki presentase pertumbuhan sejumlah 24,739%. Pada tahun 2015 restoran dan warung makan di Denpasar memiliki jumlah dan presentase pertumbuhan yang sama dengan tahun 2014. Pada tahun 201 6 jumlah restoran dan warung makan di Denpasar mengalami penurunan sehingga pada tahun tersebut memiliki jumlah 23.957 dengan presentase pertumbuhan sebanyak 23,956%. Namun pada tahun 2017 dan 2018 adanya peningkatan kembali restoran dan warung makan di Denpasar sejumlah 24.864 dengan memiliki presentase pertumbuhan yang sama yaitu 24,863. Pada tahun 2019 restoran dan warung makan di Denpasar menambah lagi sehingga total pada tahun tersebut 32.931 dengan memiliki presentase pertumbuhan sebanyak 32.930%. Jadi, dari semua jumlah presentase pertumbuhan restoran dan warung makan di Denpasar yaitu tahun 2012 sampai dengan tahun 2019 memiliki rata-rata pertumbuhan sejumlah 20,345%. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa, terjadinya peningktan pembangunan restoran dan warung makan di

Denpasar dikarenakan banyak permintaan konsumen terhadap makanan untuk memudahkan konsumen selama menjalankan pekerjaan berlangsung.

Restoran Mie Kober Setan adalah salah satu restoran yang sudah terkenal di Denpasar, yang mana restoran ini bergerak dibidang makanan mie instan. Restoran ini memiliki banyak varian menu yang telah disediakan dengan harga relative murah dibandingkan dengan restoran sejeninsnya. Sehingga dengan demikian mampu menarik perhatian para kaum milineal untuk mengunjungi restoran tersebut. Mie merupakan bahan dasar tepung yang memiliki kandungan karbohidrat yang cukup besar. Mie Instan umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut (Savitri, 2009:14). Semakin berkembangnya teknologi saat ini, pengelola mie tersebut membuat berbagai varian mie dengan memiliki cita rasa yang berbeda. Oleh sebab itu, peminat yang mengkonsumsi mie masih banyak hingga saat ini. Berdasarkan laporan yang dirilis World Instant Noodles Asosiation (WINA) bahwa Negara Indonesia memiliki kedudukan yang kedua dari 10 Negara di dunia ini yang mengkonsumsi mie dengan jumlah 12,63 miliar bungkus/porsi dengan presentase 12,6 % per tahun 2019. Mie juga merupakan sebagai makanan cepat saji secara umum disukai anak remaja yang sedang mengalami fase pertumbuhan ke dewasa. Dikatakan makanan cepat saji dikarena makanan tersebut dapat dikelola dengan cepat dan mudah disaji. Selain dari itu makanan cepat saji mudah diperoleh dengan harga yang murah dan bisa dinikmati oleh semua masyarakat. Hal ini didukung dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Tri Widodo (Vol.6 No.1 Desember 2013), yang mana mengemukakan salah satu makanan instan adalah Mie.

Munculnya Mie Kober Setan pada tahun 2010 dibawah naungan Bambang di Malang tepatnya di Jalan Bromo, yang mana pada permulaan Aris dan kawan-kawanya membentuk sebuah kelompok bermain ( Kober). Sehingga dengan demikian timbulah sebuah ide untuk membuat mie yang berasa pedas dengan memodifikasi mie Malang (Renada vicha. 2018). Semakin banyaknya peminat untuk mengkonsumsi Mie Kober Setan, sehingga pengelola mie tersebut membuka outlet Restoran Mie Kober Setan di Denpasar. Restoran tersebut sudah cukup lama usianya di Denpasar yaitu 8 tahun sejak tahun 2012 dengan memiliki dua jenis olahan mie, yakni mie iblis dan mie setan. Mie iblis rasanya cenderung lebih manis karena berisi kecap. Sedangkan mie setan tastenya lebih gurih. Untuk level kepedasan, kedua mie ini memiliki level kepedasan yang berbeda.

Selain Restoran Mie Kober Setan Pulau Kawe, masih ada juga restoran yang menjual makanan mie instan yakni Restoran Mie Gacoan, Restoran Mie Rampok dan Restoran Mie Dober Bali. Namun dari beberapa restoran mie instan tersebut Restoran Mie Kober Setan Pulau Kawe memiliki beragam varian menu dengan harga yang relative murah, sehingga dengan demikian mampu menarik perhatian para konsumen untuk mengunjungi restoran tersebut.

Pengelola Restoran Mie Kober Setan yang berada di jalan Pulau Kawe, Denpasar memiliki harapan akan meningkatnya pertumbuhan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen terhadap mie atau varian menu lainnya yang telah disediakan. Keputusan pembelian konsumen yang tinggi mampu memberi pendapatan atau omset perusahan setiap tahun meningkat dengan produk semua terjual atau mencapai target restoran. Sehingga dengan demikian, usaha dari restoran tetap berjalan dengan lancar untuk kedepanya. Namun kenyataanya berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis di bulan Februari 2020 bahwa, pendapatan yang dicapai oleh Restoran Mie Kober Setan di bulan Desember tahun 2020 mencapai Rp. 474.934.200 sedangkan di bulan Januari 2020 pendapatan restoran tersebut mencapai Rp 454,023,900 (Supervisior Mie Kober Setan.2020). Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa, Restoran Mie Kober Setan tersebut mengalami penurunan omset yang tidak terlalu signifikan dibulan Januari tahun 2020.

Dalam upaya pengelola untuk mempertahankan keputusan pembelian konsumen yang tinggi terhadap menu Mie Kober Setan atau varian menu lain yang telah disediakan, restoran ini masih adanya masalah atau kendala baik dari segi kualitas pelayanan dan kualitas produk serta harga yang kurang baik. Hal ini dapat diketahui berdasarkan ulasan konsumen melalui media online yang ada di website resmi Restoran Mie Kober Setan tersebut. Adapun keluhan tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini:

Tabel 1.2Keluhan Konsumen Terhadap Restoran Mie Kober SetanTahun 2019-2020

No

Nama Konsumen

Keluhan

1.

Andika Rendra Saputra

Menunggu minuman yang sangat lama

2

Halim

Kurangnya daya tanggap karyawan terhadap Konsumen

3

Prad astika

Pelayanan kasir kurang memuaskan dan mendahulukan ojol dibanding dengan konsumen yang terdahulu.

4.

Brayen Vios

Kesalahan karyawan dalam membuat orderan Konsumen

Kualitas Produk

4.

Fortune Traveling

Mienya terlalu matang, bumbunya kurang dan memiliki rasa yang tidak enak

8.

Jabir Muda

Mienya belum matang sempurna.

10

Sherly Ayu Permatasari

Mienya kurang enak.

sumber: Mie Kober Setan Pulau Kawe,2020

Berdasarkan tabel 1.2 tersebut, dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak Restoran Mie Kober Setan di Jalan Pulau Kawe Denpasar lebih banyak keluhan oleh konsumen dibandingkan dengan keluhan mengenai kualitas produk. Meskipun demikian, pihak managemen Restoran Mie Kober Setan juga tetap harus memperhatikan kualitas produk, karena produk sebagai sasaran utama oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sehinnga dengan itu,konsumen selalu mengharapkan perusahaan harus mampu memproduksi suatu produk yang memiliki keunggulan atau kualitas yang baik. Selain itu pula,kualitas produk sebagai kunci perusahaan untuk mempengaruhi konsumen memiliki keinginanan melakukan keputusan pembelian.Apabila kualitas pelayanan dan kualitas produk tidak diperbaiki atau ditingkatkan, maka hal ini dapat menyebabkan pelarian konsumen kepada pesaing atau usaha lain. Perlu diketahui bahwa kualitas merupakan senjata perusahaan untuk mempengaruhi banyak orang agar terjualnya suatu barang. Dengan kualitas ini juga mampu memberikan kepuasan terhadap pelanggan dalam menggunakan atau mengkonsumsi barang tersebut serta tingkat keputusan pembelian konsumen meningkat. Sehingga dengan itu, kualitas pelayanan dan kualitas produk harus diperbaharuhi atau ditingkatkan demi kelancaran sebuah bisnis ditengah persaingan. Dengan adanya keluhan diatas, pihak manajemen Restoran Mie Kober Setan tersebut sudah melakukan beberapa langkah guna untuk memastikan agar pelayanan yang mereka berikan selanjutnya tidak menimbulkan complain, sehingga konsumen tidak lari ke pesaing. Adapun usaha managemen dalam menangani hal tersebut yaitu memberikan pelatihan terhadap karyawan baik dari soft skill maupun hard skill dalam melayani konsumen serta teknik memasak dengan baik.

Selain dari kualitas pelayanan dan produk, harga juga salah satu faktor penentu konsumen untuk memutuskan pembelian poduk. Dalam proses penetapan harga sebaiknya dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan dan pemasaran. Penetapan harga dilakukan perusahaan berdasarkan banyak pertimbangan. Jika konsumen menerima tawaran berarti harga tersebut sudah tepat. Jika mereka menolak biasanya harga akan cepat diganti atau bila perlu produk bisa

ditarik dari pasar. Oleh karena itu, perusahaan menentukan harga terhadap produk harus sesuai dengan kualitas produk serta jumlah porsi makanannya yang dijual. Apabila harga yang ditetentukan oleh Restoran Mie Kober Setan ketidak sesuaian dengan kualitas produk dan porsi makanan yang disediakan, maka hal ini dapat mengurangi kunjungan konsumen sehingga penyebanya omset yang diperoleh restoran tersebut menurun.

Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dijelaskan tersebut, penulis memiliki keinginan untuk meneliti berkaitan dengan “ Pengaruh Kualitas Pelayanan, Produk dan Harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada Restoran Mie Kober Setan di Jl. Pulau Kawe, Denpasar”.

  • 2.    METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling dan Insidental Sampling adalah sebagai penentuan responden. Dalam penelitian ini terdapat 111 responden yang sudah melakukan pembelian pada Restoran Mie Kober Setan Pulau Kawe. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penyebaran angket dan wawancara. Penelitian ini memiliki variabel independen yang dianalisis yaitu kualitas pelayanan, produk, serta harga dan variabel dependen adalah keputusan pembelian. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitataif dan kuantitatif dengan alat pengukurannya adalah skala likert serta dianalisis inferensial menggunakan perangkat lunak SPSS versi 23.

  • 3.    HASIL DAN PEMBAHASAN

    • 3.1    Hasil

Restoran Mie Kober Setan Pulau Kawe Denpasar merupakan restoran yang menjual makanan instan yang tidak berkuah yaitu Mie goreng dan berbagai varian menu lainnya. Restoran ini berlokasi ditempat yang strategis sehingga mudah ditempui. Selain tempat strategis, lokasi restoran ini juga berada di tempat dengan memiliki jumlah penduduk yang banyak. Restoran Mie Kober Setan Pulau Kawe mulai beroperasi sejak tanggal 28 Desember 2015 sebagai outlet restoran mie kober setan yang kedua di Denpasar dibawah naungan bapak Bambang sebagai owner dari restoran tersebut dan bapak Arman sebagai manajemenya. Restoran ini memiliki 36 orang karyawan yang terdiri dari 7 orang wanita dan 29 orang laki-laki dengan memiliki 4 kategori pekerjaan yang terdiri dari; Perebus Mie, Garnis, Waiter/s, dan Barista.

Karakteristik responden berdasarkan Usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan, informasi yang diperoleh, alasan berkunjung serta jumlah kunjungan konsumen.

Untuk mengetahui karakteristik responden dalam penelitian ini dapat diperoleh dari identitas responden sebagai berikut:

  • 1 .Responden berdasarkan Usia

Responden yang berumur 12 tahun – 17 tahun berjumlah 5 orang atau 5%, usia 17 tahun -22 tahun berjumlah 65 orang atau 59%, usia 22 tahun – 27 tahun berjumlah 32 orang atau 29%, usia 27 tahun – 32 tahun berjumlah 7 orang atau 6%, dan yang berusia >32 tahun berjumlah 2 orang atau 2%. Jadi dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang lebih banyak berkunjung ke Restoran Mie Kober Setan di jalan Pulau Kawe, Denpasar yaitu responden yang berumur 17 tahun – 22 tahun sedangkan responden yang berusia >32 tahun yaitu responden paling sedikit yang berkunjung dan melakukan pembelian pada Restoran Mie Kober Setan.

Dengan dilihat dari segi usia bahwa usia 17 tahun - 22 tahun adalah usia remaja sehingga dengan itu yang dominan berkunjung dan melakukan pembelian pada Restoran Mie Kober Setan adalah usia Remaja.

  • 2 . Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Responden dari segi jenis kelamin, menunjukan bahwa jumlah responden laki-laki yang mengunjungi atau melakukan pembelian menu makanan pada Restoran Mie Kober Setan di Jalan pulau Kawe, Denpasar sebanyak 39 orang atau 36% sedangnkan jumlah responden perempuan sebanyak 72 orang atau 64%. Sehingga dengan itu penulis dapat menyimpulkan bahwa jumlah konsumen yang mengunjungi dan melakukan pembelian pada Restoran Mie Kober Setan di jalan Pulau Kawe Denpasar adalah berdominan berjenis kelamin perempuan.

  • 3 .Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir

Responden yang memiliki pendidikan terakhir SMP sejumlah 3 orang atau 2% , SMA 70 orang atau 63%, Diploma 14 orang atau 13%, dan Sarjana 24 orang atau 22%. Jadi, penulis dapat menyimpulkan bahwa responden yang dominan berkunjung di Restoran Mie Kober Setan dilihat dari pendidikan terakhir adalah SMA sedangkan responden jumlah terendah yaitu SMP .

  • 4.    Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan.

Responden pekerjaan tersebut menerangkan bahwa responden yang memiliki status pekerjaa; Pelajar/Mahasiswa sebanyak 60 orang atau 55%, wiraswasta sebanyak 4 orang atau 4%, karyawan swasta sebanyak 39 orang atau 35%, IRT sebanyak 5 orang atau 5%, PNS sebanyak 1 orang atau 0%, dan lainnya sebanyak 2 orang atau 1%. Jadi kesimpulanya adalah responden yang memiliki status pekerjaan pelajar/mahasiswa lebih banyak dibandingkan dengan yang lain, sedangkan jumlah responden terendah yaitu yang berstatus pekerjaan sebagai PNS (Pegawai Negri Sipil).

  • 5.    Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilanya.

Responden yang memiliki penghasilan < Rp.1000.000 sebanyak 58 orang atau 52%, Rp.1.000.000 – Rp. 2.000.000 sebanyak 14 orang atau 13%, Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 sebanyak 20 orang atau 18%, Rp. 3.000.000 – Rp. 4. 000.000 sebanyak 1 1 orang atau 10%, Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000 sebnayk 3 orang atau 3%, >Rp.5.000.000 sebnayk 5 orang 4%. Sehingga berdasarkan hasil uji tersebut menunjukan responden yang memiliki penghasilan <1.000.000 lebih banyak dibandingkan dengan rresponden yang lain. Hal ini dikarenakan konsumen yang berkunjung pada restoran tersebut lebih dominan pelajar/mahasiswa sedangkan jumlah responden yang sedikit adalah responden yang memiliki penghasilan Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000.

  • 6.    Sumber informasi

Responden mengenai Restoran Mie Kober Setan di jalan Pulau Kawe, Denpasar yang mana dapat diketahui bahwa perolehan informasi responden berasal dari keluarga sejumlah 15 orang atau 13%, teman 72 orang atau 67%, brosur/pamphlet 1 orang 0%, media sosial 20 orang 18%, Internet 3 orang atau 2%. Oleh karena itu,penulis dapat menyimpulkan bahwa, perolehan informasi responden mengenai Restoran Mie Kober Setan di Jalan Pulau Kawe Denpasar berasal dari teman lebih banyak sedangkan peroleh informasi terendah adalah melalui pamphlet atau brosur.

  • 7.    Alasan Berkunjung

Responden dengan alasan makan/minum sebanyak 89 orang atau 80%, responden dengan tujuan meeting/urusan pekerjaan sebanyak 3 orang atau 3%, responden yang menyatakan bahwa berkunjung karena varian menu sebanyak 4 orang atau 3%, responden yang menyatakan alasan

berkunjung untuk bersantai 14 orang atau 13% dan lainnya sebanyak 1 orang 0%. Dengan demikian, dengan dilihatnya jumlah responden pada tabel tersebut penulis menyimpulkan bahwa alasan responden atau konsumen mengunjungi ke Restoran tersebut dengan tujuan untuk makan/minum.

  • 8.    Jumlah Kunjungan

Responden sebanyak 1 kali kunjungan 15 orang atau 14%, jumlah kunjungan konsumen sebanyak 2 kali 14 orang 13%, jumlah kunjungan konsumen sebanyak 3 kali 13 orang atau 12%, jumlah kunjungan konsumen sebanyak 4 kali sebanyak 12 orang 10%, sedangkan konsumen yang mengunjungi sebanyak ≥4 kali 57 orang atau 51%. Diketahui jumlah responden tersebut, penulis menyimpulkan bahwa jumlah kunjungan responden sebanyak >4 kali lebih dominan dibandingkan dengan jumlah kunjungan yang lain.

  • 3.2    Uji Instrumen Penelitian

    • 3.2.1    Uji Validitasi Data

Uji ini dengan tujuan untuk mengetahaui valid atau tidaknya item-item kuesioner penelitian. Jumlah item pernyataan dalam penelitian yaitu 41 butir pernyatan dari semua variabel yang digunakan untuk dijawab oleh responden. Adapun dua kriteria dalam penentuan valid atau tidak pertanyaan kuesioner sebagai berikut ; nilai significant 0,05 dengan derajat kebebsan (df) = n-k = 111-4 = 107= 0.1882. Nilai 0.1882 merupakan nilai dari t tabel yang akan digunakan untuk membandingkan dengan t hitung. Berikut ini merupakan hasil uji validitasi data dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 23.

Tabel 3.1Uji Validitas Kualitas Pelayanan (X1)

Pernyataan

r hitung

r tabel

Sig.

Hasil

X1.1

0.332

0.1882

0.000

Valid

X1.2

0.382

0.1882

0.000

Valid

X1.3

0.384

0.1882

0.000

Valid

X1.4

0.205

0.1882

0.001

Valid

X1.5

0.345

0.1882

0.000

Valid

X1.6

0.316

0.1882

0.001

Valid

X1.7

0.360

0.1882

0.000

Valid

X1.8

0.380

0.1882

0.000

Valid

X1.9

0.530

0.1882

0.000

Valid

X1.10

0.451

0.1882

0.000

Valid

X1.11

0.431

0.1882

0.000

Valid

X1.12

0.523

0.1882

0.000

Valid

X1.13

0.456

0.1882

0.000

Valid

X1.14

0.548

0.1882

0.000

Valid

X1.15

0.577

0.1882

0.000

Valid

X1.16

0.425

0.1882

0.000

Valid

X1.17

0.415

0.1882

0.000

Valid

Sumber : Data kuesioner yang diolah dengan SPSS 23,2020.

Berdasrkan tabel 3.1 Uji Validitas Pearson Product Moment tersebut, menunjukan bahwa setiap item-item pertanyaan variabel kualitas pelayanan (X1) memiliki nilai Pearson Correlation atau 1Iiitung ≥ ⅛bel serta nilai signifikan ≤ 0.05. Sehingga dengan melakuan pengamatan pada tabel validatsi tersebut dan membandingkan antara 1Iiitung ≥ 1'tabel dengan serta nilai signifikannya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa semua pertanyaan dari variabel kualitas pelaynan pada kuesioner penulis dapat dinyatakan valid.

Tabel 3.2 Uji Validitas Kualitas Produk (X2)

Pernyataan

r hitung

r tabel

Sig.

Hasil

X2.1

0.446

0.1882

0.000

Valid

X2.2

0.403

0.1882

0.000

Valid

X2.3

0. 377

0.1882

0.000

Valid

X2.4

0.316

0.1882

0.001

Valid

X2.5

0.189

0.1882

0.000

Valid

X2.6

0.535

0.1882

0.001

Valid


Sumber : Data kuesioner diolah dengan SPSS 23,2020.

Berdasrkan tabel 3.2 Uji Validitas Pearson Product Moment tersebut, menunjukan bahwa setiap item-item pertanyaan variabel kualitas produk (X2) memiliki nilai Pearson Correlation atau 1Iiitung ≥ Oabel serta nilai signifikan ≤ 0.05. Sehingga dengan melakuan pengamatan pada tabel validatsi tersebut dan membandingkan antara 1Iiitung ≥ 1'tabel serta nilai signifikannya, maka dengan itu penulis dapat menyimpulkan bahwa semua pertanyaan dari variabel kualitas produk pada kuesioner penulis dapat dinyatakan valid.

Tabel 3.3 Uji Validitas Harga (X3)

Pernyataan

r hitung

r tabel

Sig.

Hasil

X3.1

0.564

0.1882

0.000

Valid

X3.2

0.727

0.1882

0.000

Valid

X3.3

0.785

0.1882

0.000

Valid

X3.4

0.527

0.1882

0.001

Valid

X3.5

0.770

0.1882

0.000

Valid

Sumber : Data kuesioner diolah dengan SPSS 23,2020.

Berdasrkan tabel 3.3 Uji Validitas Pearson Product Moment, menunjukan bahwa setiap item-item pertanyaan harga (X3) memiliki nilai Pearson Correlation atau 1 hitung ≥ I' tabel serta nilai signifikan ≤ 0.05.Sehingga dengan melakuan pengamatan pada tabel validatsi tersebut dan membandingkan antara Oiitung ≥ Oabel dengan nilai signifikannya, maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa dinyatakan valid.


semua pertanyaan dari variabel harga pada kuesioner penulis dapat

Tabel 3.4 Uji Validitas Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

Pernyataan

r hitung

r tabel

Sig.

Hasil

Y1

0.521

0.1882

0.000

Valid

Y2

0.647

0.1882

0.000

Valid

Y3

0.604

0.1882

0.000

Valid

Y4

0.621

0.1882

0.000

Valid

Y5

0.546

0.1882

0.000

Valid

Y6

0.437

0.1882

0.001

Valid

Y7

0.558

0.1882

0.000

Valid

Y8

0.565

0.1882

0.000

Valid

Y9

0.574

0.1882

0.000

Valid

Y10

0.361

0.1882

0.000

Valid

Y11

0.584

0.1882

0.000

Valid

Y12

0.516

0.1882

0.000

Valid

Y13

0.565

0.1882

0.000

Valid

Sumber : Data kuesioner diolah dengan SPSS 23,2020.

Berdasrkan table 3.4 Uji Validitas Pearson Product Moment tersebut, menunjukan bahwa setiap item-item pertanyaan keputusan pembelian konsumen (Y) memiliki nilai Pearson Correlation atau 1Iiitung > t'tabel serta nilai signifikan < 0.05.Sehingga dengan melakuan pengamatan pada tabel validatsi tersebut dan membandingkan antara 1Iiitung ≥ 1'tabel serta nilai signifikannya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa semua pertanyaan dari variabel harga pada kuesioner penulis dapat dinyatakan valid.

  • 3.2.2    Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini memiliki kriteria mengenai reliabilitas atau tidak pertanyan dalam kuesioner peneliti seperti, apabila nilai Cronbach Alpha ≥ 0,6 maka data tersebut memiliki reliability, sebaliknya jika Cronbach Alpha ≤ 0,6 maka dinyatakan tidak reliability. Berikut ini penulis lampirkan hasil uji realibilitas dengan menggunakan SPSS versi 23.

Tabel 3.5 Uji Reliability Statistiks

Variabel Penelitian

Cronbach's Alpha

Cut of Value

Keterangan

Kualitas Pelayanan (X1)

0,760

0,60

Reliabel

Kualitas

Produk(X2)

0,899

0,60

Reliabel

Harga (X3)

0,764

0,60

Reliabel

Keputusan

Pembelian (Y)

0,672

0,60

Reliabel

Sumber : Data kuesioner diolah dengan SPSS 23,2020

Berdasrkan tabel 3.5 hasil uji SPSS tersebut, bahwa pada penelitian ini Cronbach’s Alpha dari setiap variabel memilikibesaran nilai yang berbeda, yang mana diketahui variabel independen kualitas pelayanan (X1) memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,760, kualitas produk (X2) memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,899, harga (X3) memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,672. Dari semua item-item pernyataan variabel independen dan dependen memiliki nilai alpha sebesar 0,60. Jadi, sesuai dengan diketahuinya nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,6, maka alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

  • 3.2.3    Uji Asumsi Klasik

    1)    Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui variabel independen (Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk dan Harga) dan variabel dependen (Keputusan Pembelian Konsumen) berdistribusi normal atau tidak. Menurut Singgih Santoso dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probalitas (Asymtotic significance) yaitu sebagai berikut:

  • 1 .Jika Porbalitas ≥ 0,05 maka distribusi dari regresi dinyatakan normal.

  • 2 .Jika probalitas ≤ 0,05 maka distribusi regresi dinyatakan tidak normal`

Tabel 3.6 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N

111

Normal      Mean

1.2185684

Parametersa,b   Std. Deviation

4.02591373

Most Extreme Absolute

.145

Differences    Positive

.130

Negative

-.145

Kolmogorov-Smirnov

.345

Asymp. Sig. (2-tailed)

.980

Sumber: Data kuesioner yang diolah,2020.

Berdasarkan output uji normalitas tersebut diketahui bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov resudial sebesar 0,345 dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.980. Jadi, nilai signifikan pada uji ini adalah sebesar 0,980 yang berarti ≥ alpha 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini berdistribusi normal.

  • 2) . Uji Multikolinearitas

Melakuakn uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui suatu model regresi memiliki hubungan yang baik atau tidak. Kriteria penentuan multikolinearitas yaitu apabila nilai tolerance ≥ nilai 0,10 dan nilai VIF ≤ nilai 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

Tabel 3.7 Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

1 (Constant)

Kualitas Pelayanan (X1)

Kualitas Produk (X2)

.584

1.712

.748

1.336

.607

1.648

Sumber : Data kuesioner diolah dengan SPSS 23,2020.

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas diketahui bahwa nilai tolerance variabel kualitas pelayanan (x1) yaitu 0.584 dengan nilai VIF 1.712, variabel Kualitas produk memiliki nilai tolerance yaitu 0.748 dengan nilai VIF 1.336, dan variabel harga memiliki nilai tolerance 0.607 dengan nilai VIF 1.648. Jadi berdasarkan dari hasil perhitungan antara nilai tolerance dan VIF menunjukan bahwa nilai tolerance yang diperoleh ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10. Sehingga dengan itu dapat menyimpulkan bahwa tidak adanya terjadi multikolinearitas pada penelitian ini.

  • 3)    Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melakukan uji apakah pada sebuah model regresi   terjadi

ketidaknyamanan varian dari residual dalam satu pengamatan ke pengamatan lainnya.

Tabel 3.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Glejtser Coefficientsa

Unstandardized

Standardized Coefficients

t

si

B

Std. Error

Betaa

t

Sig

(Constant)

12.908

4.624

2.792

.006

Kualitas Pelayanan

-.166

.085

-.237

-1.946

.054

Kualitas Produk

.253

.138

.197

1.829

.070

Harga

-.200

.267

-.090

-.750

.455

Sumber : Data kuesioner yang dilah dengan SPSS 23, 2020

Berdasarkan hasil uji Uji Heteroskedastisitas pada tabel 4.17 tersebut menunjukan bahwa kualitas pelayanan (X1) memiliki nilai signifikan sebesar 0,054, kualitas produk (X2) memiliki nilai signifikan sebesar 0,070, dan harga memiliki nilai signifikan sebesar 0,455. Hal ini menunjukan bahwa nilai signifikan dari semua variabel independen ≥ dari alpha 0,05, sehingga dengan itu penulis menyimpulkan bahwa pada uji ini tidak ada terjadinya heteroskedastisitas.

  • 3.3    Teknik Analisis Data

    1)    Analisis Statistik Deskriptif

Skala likert pada penelitian ini dengan tujuan untuk mengukur persepsi responden terhadap kualitas pelayanan (X1, kualitas produk (X2), harga (X3) dan keoutusan pembelian pada Restoran Mie Kober Setan.Pada penelitian ini terdapat 41(empat puluh satu) jumlah sub indikator yang dijawab oleh 111 orang responden yang telah berkunjung atau membeli produk-produk yang disedikan oleh restoran tersebut.Pada berikut ini akan menjelaskan jumlah deskripi responden terhadap setiap butir pernyataan variabel pada kuesioner penelitian ini.

  • 1)    Deskripsi Responden Terhadap Variabel Kualitas Pelayanan

Berdsarkan hasil perhitungan skala likert, diketahui Indikator variabel kualitas pelayanan (X1) yang memperoleh nilai tertinggi adalah sub indikator Restoran Mie Kober Setan mempro duk mie atau varian menu lainnya yang memuaskan (X1.6) dan Ketepatan karyawan dalam memproduksi menu orderan konsumen (X1.7). Kedua sub indikator tersebut memperoleh nilai rata-rata 4,44, yang mana nilai rata- rata tersebut termasuk kategori sangat setuju. Sedangkan nilai sub indikator terendah adalah Kebersihan alat untuk menyajikan menu makanan (X1.3) dengan memiliki nilai rata-rata sebesar 3,83 yang mana termasuk kategori setuju. Keseluruhan total rata-rata dari semua pernyataan pada variabel kualitas pelayanan (X1) sebesar 3,97 yang berarti termasuk pada kategori setuju.

  • 2)    Deskripsi Responden Terhadap variabel Kualitas Produk

Berdsarkan hasil perhitungan skala likert, diketahui sub indikator variabel kualitas produk (X2) yang memperoleh nilai tertinggi adalah pernyataan mengenai aroma Mie atau varian menu lainnya terasa sedap dan menambah nafsu makan konsumen (X2.5) dan Mie atau varian menu lainnya memiliki cita rasa yang enak atau lezat (X2.6). Kedua sub indikator tersebut memperoleh nilai rata-rata sebesar 4,58. Nilai tersebut termasuk kedalam kategori sangat setuju. Sedangkan sub inidikator yang memperoleh nilai terendah adalah Mie atau varian menu lainnya memiliki warna yang segar dan menarik untuk dilihat (X2.1) dan Kebersihan dalam penampilan Mie atau varian menu lainnya (X2.2) . Rata-rata yang diperoleh dari kedua sub indikator tersebut adalah sebesar 4,47 termasuk kategori sangat setuju. Total rata-rata dari keseluruhan sub indikator pada variabel produk (X2) tersebut adalah sebesar 4,51 dengan memiliki kategori sangat setuju.

  • 3)    Dekripsi Konsumen Terhadap Variabel Harga

Berdsarkan hasil perhitungan skala likert, diketahui Sub indikator harga (X3) yang memperolehj nilai tertinggi adalah Harga Mie atau varian menu lainnya sesuai dengan kualitas Produk (X3.1) dengan memiliki nilai rata-rata sebesar 4,57 termasuk kategori sangat setuju. Sedangkan sub indikator yang memperoleh nilai terendah adalah menjual menu Mie atau varian lainnya dengan harga yang tinggi dan tidak sesuai dengan kualitas produk (X3.4) dengan nilai rata-

rata sebesar 3,25 termasuk kategori netral atau biasa saja. Total rata-rata keseluruhan dari sub indikator variabel harga adalah sebsar 4,05 termasuk kedalam kategori setuju.

  • 4)    Deskripsi Konsumen Terhadap Variabel Keputusan Pembelian

Berdsarkan hasil perhitungan skala likert, diketahui sub indikator dari variabel keputusan pembelian konsumen yang memperoleh nilai tertiggi adalah Melakukan pembelian karena Mie atau varian menu lainnya dapat dibeli dengan menggunakan jasa online (Y7) dan Melakukan pembelian karena Outlet dari Restoran Mie Kober Setan sudah berkembang (Y8). Kedua sub indikator tersebut memperoleh nilai rata-rata sebesar 4,37 termasuk pada kategori sangat setuju. Sedangkan sub indikator terendah adalah Melakukan pembelian berdasarkan banyaknya jumlah produk yang disediakan (Y9) dengan nilai rata-rata 4,20 termasuk kategori netral atau biasa saja. Secara keseluruhan nilai rata-rata 4,27 termasuk kategori sangat setuju.

  • 2)    Analisis Inferensial

    2.1)    Analisis Korelasi

Uji koefisien korelasi dibuat dengan tujuan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dan apakah hubungannya positif atau negative` Tabel 3.13 Analisis Korelasi

Correlations

Kualitas Pelayanan (X1)

Kualitas Produk (X2)

Harga (X3)

Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

Kualitas

Pelayanan (X1)

Pearson

Correlation

1

.465

.604

.426

Sig. (2-tailed)

.000

.000

.000

N

111

111

111

111

Kualitas Produk (X2)

Pearson

Correlation

.465

1

.431

.319

Sig. (2-tailed)

.000

.000

.001

N

111

111

111

111

Harga (X3)

Pearson

Correlation

.604

.431

1

.456

Sig. (2-tailed)

.000

.000

.000

N

111

111

111

111

Keputusan

Pembelian

Konsumen (Y)

Pearson

Correlation

.426

.319

.456

1

Sig. (2-tailed)

.000

.001

.000

N

111

111

111

111

Sumber: Data kuesioner diolah dengan SPSS 23.

Berdasarkan tabel tersebut menunjukan dimana variabel kualitas pelayananan (X1) memiliki nilai sig (2-tailed) 0.000, variabel kualitas produk (X2) memiliki nilai sig. (2-tailed) 0.001, variabel harga ( X3) memiliki nilai sig (2-tailed) 0.000 dan nilai sig (2-tailed) dari variabel keputusan pembelian yaitu 0.000. Nilai signifikan dari variabel independen dan dependen ≤ 0,05 dengan arah hubungan yang positif. Selain analisis dengan menggunakan nilai signifikan, adapun

cara lain untuk mengetahui hubungan antara variabel yaitu dengan cara membandingkan Pearson Correlation dengan r tabel yang mana untuk mengetahui nilai r tabel tersebut dengan cara r tabel = n-k (111-4)=107 pada baris r tabel 0,1882 . Setiap variabel pada penelitian ini memiliki interpretasi koefisien korelasi hubungan yang mana kualitas pelaynanan (X1) memiliki hubungan sedang dengan nilai Pearson Correlation 0,426 yang berarti ≥ r tabel 0,1882, kualitas produk memiliki hubungan yang rendah dengan nilai Pearson Correlation 0,319 yang berarti ≥ r tabel 0,1882, harga (X3) memiliki hubungan yang sedang dengan nilai Pearson Correlation 0,456 yang berarti ≥ r tabel 0,1882.

  • 2)    Regresi Linear Berganda

Melakukan analisis regresi linear berganda dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen yang terdiri dari kualitas pelayanan (X1), kualitas produk (X2) dan harga (X3) terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y). Tabel 3.14 berikut ini akan menampilkan hasil regresi berdasarkan data yang diolah dengan perangkat lunak SPSS versi 23.

Tabel 3.14 Regresi linear berganda

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

16.857

5.856

2.878

.005

Kualitas Pelayanan (X1)

.202

.108

.205

1.870

.064

Kualitas Produk (X2)

.179

.175

.099

1.024

.308

Harga (X3)

.912

.338

.290

2.696

.008

Sumber : Data kuesioner yang dilah dengan SPSS 23, 2020

Berdasarkan tabel regresi linear berganda  tersebut, dapat diketahui nilai constant

(konstanta) sebesar 16.857. Sedangkan untuk nilai koefisien regresi pada variabel kualitas pelayanan (X1) sebesar 0.202, variabel kualitas produk (X2) sebesar 0.179, dan variabel harga (X3) sebesar 0.912. Berikut ini adalah intreprestasi menggunakan model persamaan linear berganda yakni sebagai berikut: Y = a + b X1 +b X2+ b X3. Y = 16.857 + 0.202X1 + 0.179X2 + 0.912X3. Adapun interprestasi dari model persamaan regresi linear tersebut yaitu:

  • 1)    Nilai konstanta sebesar 16.857 yang berarti bahwa apabila kualitas pelayanan, kualitas produk dan penentuan harga diabaikan oleh Restoran Mie Kober Setan, maka keputusan pembelian konsumen terhadap produk sebesar 16.857.

  • 2)    Nilai koefisien variabel kualitas pelayanan sebesar 0.202, yang artinya apabila kualitas pelayanan meningkat akan terjadinya peningkatan keputusan pembelian konsumen sebesar 0.202. Begitu pun sebaliknya apabila kualitas pelayanan menurun akan terjadi penurunan keputusan pembelian konsumen sebesar 0.202.

  • 3)    Nilai koefisien variabel kualitas produk sebesar 0.179, yang artinya apabila kualitas produk meningkat akan terjadinya peningkatan keputusan pembelian konsumen sebesar 0.179. Begitu pun sebaliknya apabila kualitas produk menurun akan terjadi penurunan keputusan pembelian konsumen sebesar 0.179.

  • 4)    Nilai koefisien variabel harga sebesar 0.912, yang artinya apabila penentuan harga terhadap produk sesuai dengan kualitas produk serta porsinya akan terjadinya peningkatan keputusan pembelian konsumen sebesar 0.179. Begitu pun sebaliknya apabila penentuan harga tidak sesuai dengan kualitas produk dan porsinya akan terjadi penurunan keputusan pembelian konsumen sebesar 0.179.

  • 3)    Uji Simultan (F)

Uji F digunakan untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh positif dan signifikan secara simultan (secara bersama-sama) varibel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 3.15 Uji F

Anova

Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

Regression

2503.343

3

834.448

11.940

.000b

Residual

7478.135

107

69.889

Total

9981.477

110

Sumber : Data kuesioner yang diolah,2020.

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai signifikan 0,000 dan nilai F hitung sebesar 11.940. Untuk melakukan penentuan dengan metode Fhitung , maka terdahulu mencari nilai Ftabel dengan cara df = n-k-1 = 111- 4 -1 = 106. Jadi, nilai Ftabel berada pada nomor 107 kolom ke-lima, yang mana pada kolom tersebut terdapat nilai Ftabel sebesar 2.30. Jadi berdasarkan kriteria penentuan simultan penulis menyimpulkan bahwa nilai signifikan pada uji ini sebesar 0,000 yang berarti ≤ 0,05 dan nilai Fhitung 11.940 ≥ nilai Ftabel sebesar 2.30. Maka dengan itu penulis menyimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya semua variabel independen seperti kualitas pelayanan (X1), kualitas produk (X2) dan harga (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y). 4)Analisis Uji T (Individual)

Uji statistik T disebut juga sebagai uji signifikasi individual digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh antara variabel independen terhadap varaiebl dependen keputusan pembelian. Untuk mengetahui nilai t tabel dapat diperoleh dengan cara = n-k = 111- 4 = 107. Maka t tabel berada pada nomor 107 dikolom 0,05. Jadi t tabel sebesar 0.1882. Adapun ketentuan uji T yakni, apabila t hitung ≥ dari t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh positif dan signifikan variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 3.16 uji T

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

B

Std. Error

B

T

Sig.

1

(Constant)

16.857

5.856

2.878

.308

Kualitas Pelayanan (X1)

.202

.108

.205

1.870

.064

Kualitas Produk (X2)

.179

.175

.099

1.024

.005

Harga (X3)

.912

.338

.290

2.696

.008

Sumber : Data kuesioner yang diolah dengan SPSS 23,2020.

Berdasarkan uji T tersebut,penulis menjelaskan tingkat signifikan dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen berikut ini:

  • 1.    Variabel kualitas pelayanan memiliki nilai t hitung sebesar 1.870. Dengan itu menerangkan bahwa nilai t hitung 1.870 ≥ niali t tabel 0,1882. Hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan H1

diterima yang berarti adanya pengaruh positif dan signifikan kualitas pelayanan (X1) terhadap keputusan pembelian konsumen (Y).

  • 2)    Variabel kualitas produk (X2) memiliki nilai t hitung sebesar 1.024. Dengan itu menerangkan bahwa nilai t hitung 1.024 ≥ nilai t tabel 0.1882. Hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti adanya pengaruh positif dan signifikan kualitas produk (X2) terhadap keputusan pembelian konsumen (Y).

  • 3)    Variabel harga memiliki nilai t hitung sebesar 2.696. Dengan itu menerangkan bahwa nilai t hitung 2.696 ≥ nilai t tabel 0,1882. Hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti adanya pengaruh positif dan signifikan variabel harga terhadap keputusan pembelian.

  • 5)    Analisis Uji Koefisien Determinasi (R2)

Melakukan uji koefisien determinasi pada penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar nilainya pengaruh kualitas pelayanan (X1), kualitas produk (X2), dan harga(X3) terhadap keputusan pembelian konsumen pada Restoran Mie Kober Setan.

Tabel 3.17 Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.849a

.722

.638

4.651

Sumber: Data kuesioner yang diolah,2020.

Diketahui bahwa, nilai R Square (Γ2) sebesar 0.722. Dari nilai tersebut menunjukkan Keputusan Pembelian Konsumen (Y) dipengaruhi oleh kualitas pelayanan (X1), kualitas produk (X2), dan harga (X3) sebesar 0.722 atau 72,2% dan sisanya 38.8 dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

  • 6)    Variabel Dominan

Uji dominan merupakan uji untuk mengetahui variable independen yang lebih berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Restoran Mie Kober Setan.

Tabel 3.18 Variabel Dominan

Standardized

Coefficients

B

Sig.

1

(Constant)

. 308

Kualitas Pelayanan (X1)

.205

.064

Kualitas Produk (X2)

.099

.005

Harga (X3)

.290

.008

Sumber : Data Kuesioner yang diolah,2020.

Berdasarkan hasil data kuesioner diolah dengan perangkat lunak SPSS versi 23, dapat diketahui yang mana variabel kualitas pelayanan memiliki nilai koefisien beta sebesar 0.205 dengan nilai signifikan 0,064, variabel kualitas produk memiliki nilai koefisien beta sebesar 0,099 dengan nilai signifikan 0,005, dan variabel harga memiliki nilai koefisien beta sebesar 0,290 dengan nilai signifikan 0,008. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang mempengaruhi dominan terhadap keputusan pembelian pada Restoran Mie Kober Setan adalah

variabel harga, yang mana variabel tersebut memiliki nilai beta sebesar 0,290 dan nilai signifikan 0,008 ≤ 0,05.

3.2 PEMBAHASAN

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan pembelian Konsumen

Berdasarkan uji T dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 23, menerangkan bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki nilai t hitung 1.870. Sedangkan nilai t tabel sebesar 0.1882. Berdasarkan perbandingan tersebut menunjukan bahwa t hitungt tabel , sehingga dapat diketahui bahwa H1 diterima dan Ho ditolak. Oleh karena itu dapat menyimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan diduga adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap keputuan pembelian konsumen pada Restoran Mie Kober Setan. Berdasarkan jawaban responden indikator variabel kualitas pelayanan Menurut Tjiptono (2007) terdiri dari bukti langsung, daya tanggap, keandalan, empati dan ketepatan. memiliki nilai rata-rata sebesar 3,97 yang mana termasuk kategori setuju. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan pembelian Konsumen

Berdasarkan hasil Uji T dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 23.yang mana pada tabel uji tersebut menerangkan bahwa variabel kualitas produk memiliki nilai t hitung sebesar 1.024 sedangkan nilai dari t tabel sebesar 0.1882. Berdasarkan perbandingan tersebut menunjukan bahwa t hitungt tabel , sehingga dengan itu dapat diketahui bahwa H1 diterima dan Ho ditolak. Oleh karena itu penulis dapat menyimpulkan bahwa variabel kualitas produk diduga adanya pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputuan pembelian konsumen pada Restoran Mie Kober Setan. Berdasarkan jawaban responden indikator variabel kualitas produk menurut Fiani dan Japarianto (2012)terdiri kombinasi warna, penampilan, porsi, aroma dan rasa memiliki nilai rata-rata sebesar 4,51 termasuk kategori sangat setuju.

Pengaruh Harga Terhadap Keputusan pembelian Konsumen

Berdasarkan hasil Uji T dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 23,yang mana pada tabel uji tersebut menerangkan bahwa variabel harga memiliki nilai t hitung sebesar 2.696. Sedangkan nilai dari ^ tabel sebesar 0.1882. Berdasarkan perbandingan tersebut menunjukan bahwa t hitungt tabel , sehingga dengan itu dapat diketahui bahwa H1 diterima dan Ho ditolak. Oleh karena itu penulis dapat menyimpulkan bahwa variabel harga diduga adanya pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputuan pembelian konsumen pada Restoran Mie Kober Setan. Berdasarkan jawaban responden indikator variabel harga Menurut Kotler dan Amstrong (2012:52), terdiri dari kesesuaian harga, daftar harga, diskon atau potongan harga, serta harga yang dipresepsikan memiliki nilai rata-rata 4,05 yang mana termasuk kategori Setuju.

Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen.

Berdasarkan hasil Uji F (simultan) dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 23, menunjukan bahwa pada tabel tersebut nilai dari ^ hitung sebesar 11.940 dengan memiliki nilai signifikan 0.000 ≤ 0.05. Sedangkan nilai F tabel sebesar 2.30. Dengan demikian nilai F hitung 11.940 ≥ nilai F tabel 2.30. Jadi dapat menyimpulkan bahwa Ho ditolak, yang berarti variabel kualitas pelayanan (X1), kualitas produk (X2) dan harga (X3) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan serta secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.

Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Restoran Mie Kober Setan adalah harga (X3). Hal ini diketahui dari tabel 4.27 uji T menunjukan bahwa

nilai B (beta) pada kolom Standardized Coefficients variabel harga memiliki nilai terbesar yaitu 0,290 atau 29,0% dengan signifikan 0,008 ≤ 0,05. Persamaan regresi dalam penelitian ini yaitu Y = 16.857 + 0.202X1 + 0.179X2 + 0.912X3 yang berarti variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 0,0202, variabel kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 0,179 serta variabel harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 0,912 dengan memiliki hubungan variabel independen terhadap variabel dependen yang berbeda. Yang mana kualitas pelayanan memiliki hubungan sedang dengan nilai Pearson Correlation 0,426 yang berarti ≥ r tabel 0,1882, kualitas produk memiliki hubungan yang rendah dengan nilai Pearson Correlation 0,3 19 yang berarti ≥ r tabel 0,1882, harga (X3) memiliki hubungan yang sedang dengan nilai Pearson Correlation 0,456 yang berarti ≥ r tabel 0,1882.

  • 4.    KESIMPULAN

Berdsarkan hasil analisis data yang telah dijelaskan pada bab pembahasan, dengan demikian penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

  • 1)    Berdasarkan hasil uji F (simultan) menunjukan bahwa nilai sig. 0,000 ≤ 0,05 dan nilai Fhitung 11.940 ≥ nilai Ftabel 2.30 yang berarti Ho ditolak. Dengan demikian dapat menyimpulkan bahwa variabel independen seperti kualitas pelayanan, kualitas produk dan harga bepengaruh positif dan signifikan serta secara simultan terhadap keputusan pembelian kosumen pada Restoran Mie Kober Setan Pulau Kawe.

  • 2)    Berdasarkan hasil uji T (individual) menunjukan bahwa :

  • a)    Variabel Kualitas pelayanan memiliki nilai t hitung sebesar 1.870 ≥ nilait tabel 0,1882 yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Restoran Mie Kober Setan Pulau Kawe. Hal tersebut menunjukan bahwa Tangibles, Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, dan Empati merupakan sebagai pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian pada Restoran Mie Kober Setan Pulau Kawe.

  • b)    Variabel Kualitas produk memiliki nilai t hitung sebesar 1.024 ≥ nilai t tabel 0.1882 yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Restoran Mie Kober Setan Pulau Kawe. Hal tersebut menunjukan bahwa Kombinasi Warna, Penampilan,Porsi, Aroma dan Rasa merupakan sebagai pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian pada Restoran Mie Kober Setan Pulau Kawe.

  • c)    Variabel Harga juga memiliki nilai t hitung sebesar 2.696 artinya ≥ nilai t tabel 0,1882 yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Restoran Mie Kober Setan. Hal tersebut menunjukan bahwa Kesesuain harga, Daftar  Harga, Potongan Harga, dan Harga yang dipresepsikan

merupakan sebagai pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian pada Restoran Mie Kober Setan Pulau Kawe.

  • 3)    Berdasarkan uji T (individual) menunjukan bahwa nilai B (beta) pada kolom Standardized Coefficients variabel harga memiliki nilai terbesar yaitu 0,290 atau 29,0% dengan signifikan 0,008 ≤ 0,05 menunjukan bahwa variabel harga merupakan variabel yang lebih berpengaruh terhadap keputusan pembelian konssumen pada Restoran Mie Kober setan Pulau Kawe.

Ucapan Terima kasih

Saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada bapak Drs. IB. Ketut Astina,M. Si selaku dosen pembimbing I dan Ibu Agung Sri Sulistyawati, SST.Par., M.Par selaku dosen pembimbing II yang telah membantu mengarahkan, mengritik serta saran yang sangat berguna dalam penyusunan Laporan Penelitian penulis. Terimakasih juga kepada owner dan pihak manajemen Restoran Mie Kober Setan Pulau Kawe di Denpasar yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan memberikan data sesuai kebutuhan penulis. Terimakasih pula kepada orang tua penulis, keluaga maupun teman-teman yang telah mendukung dan memberikan semangat kepada penulis hingga terselesaikan penelitian ini.

  • 5.    DAFTAR PUSTAKA

Adzania, I Arzin. 2015. Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Pada Produk Samsung Galaxy Young S 6310. Solo: Artikel.

Agusalim, Agus. 2017. Kualitas pelayanan. Jakarta:Jurnal.

Aritur.2015. Klasifikasi dan Jenis Restoran Menurut Para Ahli: Artikel. (online)

(https://www.arsitur.com/2015/10/klasifikasi-restoran-menurut-para-ahli.html Diakses 23 April

2020).

Alfiah, A. 2017.Pengertian Kualitas Pelayanan:Artikel.

Ari, P Dewi dan Syarifah, L Hanum. 2016. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kebiasaan Mengkonsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Pada Remaja. Riau:Jurnal.

Anwar, Hidayat. 2016. Uji Multikolinearitas: Artikel.

Carolina, F. 2017. Meteodologi Penelitian. Semarang :Artikel.

(Online).(http://repository.unika.ac.id/14719/4/12.60.0192%20Fransisca%20Anita%20Carolina%2

0BAB%20III.pdf Diakses 15 Mei 2020).

Dharmamesta, B Swastha dan Handoko, T Hani. 1982. Manajemen pemasaran‘analisis perilaku kosumen Yogyakarta. Yogyakarta: Buku.

Diaz,A.2019.MeteodologiPenelitian:Artikel.(Online).(http://repository.umj.ac.id/bitstream

/  123456789/1090/11/12.%20BAB%20III.pdf diiakses 15 Mei 2020).

Ernawatiningsih , N Putu Lisa. 2019. Analisis Determinan Minat Mahasiswa Akuntansi

Dalam Berwirausaha. Denpasar: Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Volume 4, No. 1.

Frf. 2017. Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Ahlinya: Jurnal.

Hasnih, G Hasmin. 2016. Pengaruh Lima Dimensi Kualitas Pelayanan        Publik

Terhadap Tingkat Kepuasan Masyarakat Di Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata Kabupaten

Soppeng. Makasar : Jurnal Mirai Management, Volume 1.

Risqonadhimi, H . 2011.Analisis dampak kualitas layanan dalam membentuk kepuasan pelanggan precious studio semarang. Semarang : Jurnal.

Sinta. 2016. Klasifikasi Restoran. Denpasar : Artikel.

(Online).(https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1206205059-2-BAB%201.pdf (Diakses 5

Agustus 2020)

(http://digilib.unila.ac.id/6579/17/BAB%20III.pdf diakses 3 Agustus 2020). (Online)

Johny, N. F. Kapahang dan Rogahang. 2016. Pengaruh Kualitas Produk & Harga

Terhadap Keputusan Membeli (Studi Pada Konsumen Dodol Salak Produksi Desa Pangu): Jurnal Administrasi Bisnis.

Junadi. 2010. Tabel r (Koefisien korelasi): Jurnal.

Johny ,Velnawaty dan Rogahang.2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

Konsumenpada Pt Jumbo Swalayan Manado. Manado: Artikel.

Komara,Tioegi. 2017. Meteodologi Penelitian :Artikel. (Online)

.(http://repository.unpas.ac.id/31623/4/BAB%20III.pdf diakses 23 Mei 2020).

Budy, Kusnandar Viva. 2019. 10 Negara dengan Konsumsi Mi Instan Terbesar.

Jakarta:Databoks.(Online).(https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/07/03/inilah-10-negara-dengan-konsumsi-mi-instan-terbesar-dunia-2019 Diakses 20 April 2020).

Marhaendro, Agus Susworo Dwi. 2011. Analisis Korelasi : Jurnal.(Online) (http://staffnew.uny.ac.id/upload/132295850/pendidikan/Analisis+Korelasi. pdf: Diakses 28 Mei 2020).

Martono . 2019. Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Kepuasan Pengguna Kolam

Renang Universitas Negeri Yogyakarta Kampus Wates. Yogyakarta: Jurnal Medikora, Vol. XVIII No. 1.

Muhajir, M. Munif dan Astawa. 2019 . Pengaruh Persaingan Harga Dan Kualitas Produk

Pakaian Adat Bali Terhadap Kepuasan Konsumen Di Pasar Tradisional Kota Tabanan. Bali: Jurnal Vol. 2 No. 2. Oktober 2019. ISSN : 2655 – 6782.

(Online).(https://jurnal.stiesahidbali.ac.id/index.php/MIW/article/view/62/40 Diakses 27 Juni 2020).

Mudharabah. 2014. Analisis Persepsi Masyarakat Tentang Produk : Artikel. (Online). http://digilib.unila.ac.id/5744/14/Bab%203.pdf.

Nugroho, A Abdurahman. 2006. Analisa Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas

Layanan Telekomunikasi Telkomflexi Area Jember. Jember: jurnal Vol. 3, No. 1.

Nani,Supardi dan Wolok. 2014. Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PT. Bank SinarMas Cabang Gorontalo. Gorontalo: Artikel.

Purwanto, Agus. 2016. Pengaruh Harga,Kualitas Produk, dan Kualitas Pelayanan

Terhadap Keputusan Pembelian Pada RM Lesehan Sribu Asri di Pare . Kediri: Jurnal.

Putri,Cici Chintia dan Nyoman. 2017. Pengaruh Desain Dan Kualitas Produk Terhadap

Kepuasan Konsumen Melalui Kepuasan Pembelian Labtob Asus.Yogyakarta:Jurnal Manajemen Dewantara Edisi 1.

Pamel, Icha.2018. Perilaku Konsumsi Makanan Cepat Saji Pada Remaja Dan Dampaknya Bagi Kesehatan Surabaya. Surabaya: Jurnal Ikesma volume, 14 ,nomor, 2 september 2018:

Respatiningtias, D Suswanti. 2019. Peningkatan Kualitas Dan Pelayanan Terhadap

Pengambilan Keputusan Pendanaan Nasabah Pada Pt. Bank Bni Syariah Nganjuk. Jawa

Timur:Jurnal Eksyar (Jurnal Ekonomi Syariah) Vol. 06 No. 02 November 2019: 95 – 105 e-ISSN 2407-3709 p-ISSN 2355-438X.

Rahman, Angga. 2013. Keputusan Pembelian dan Faktor-faktor yang    Mempengaruhi

Keputusan Pembelian: Wordpress. (Online). (https://angganurrahmanrockets.wordpress.com/: wordpress Diakses 28 Mei 2020)

Prasetia, A. 2000.Tinjauan Umum Restoran. Yogyakarta: Jurnal.

Perwitasari, Z dan Agus H. 2018. Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap

Loyalitas Pelanggan Teh Botol Sosro. Semarang : ejournal.

Prasetyo , W Nur . 2016. Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Kualitas Jasa Layanan

Fitness Center Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta:Artikel.

Rachman , D Aditya. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Rumah Makan Wajan Mas Kudus). Semarang: Journal.

Riyono, E Budiharja . 2016. Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Brand

145