Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi konsumen memilih makanan organik di Restaurant Sari Organik Ubud Bali
on
JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS
Vol 5, No 2, November 2021.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi konsumen memilih makanan organik di restaurant sari organik ubud bali
Michell Layendra1)Anak Agung Putri Sri2)I Nyoman Tri Sutaguna3)
DIV Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas udayana123) Jl. DR. R. Goris No. 7 Denpasar, Telp / Fax (0361) 223798 Email : michell. [email protected]
Abstrak
Di iUbud idewasa iini idapat idilihat ibahwa irestoran iorganik ipun iramai ididatangi ioleh pengunjung, ihal itersebut idapat idiartikan ibahwa ibanyak ipengunjung iyang imenaruh iminat idalam mengkonsumsi makanan iorganik iwalaupun idi izaman isekarang iini imakanan icepat saji ilebih mudah idijumpai. iTujuan penelitian iini idilakukan untuk imengetahui ifaktor iyang mempengaruhi idan ifaktor idominan iyang imotivasi ikonsumen imemilih makanan iorganik idi irestaurant iSari iOrganik iUbud iBali. iTeknik iaccidental isampling idigunakan idengan imembagikan ikuesioner ikepada i100 ikonsumen yang iberkunjung ike restaurant itersebut. iTeknik ipengumpulan idata iberupa iobservasi, ikuesioner, iwawancara itidak iberstruktur, istudi ipustaka, idan idokumentasi. iTeknis ianalisis ifaktor idengan imenghitung ikorelasi iindikator, iekstraksi ifaktor, irotasi ifaktor dan iinterprestasi ifaktor dengan ibantuan isoftware iSPSS iversion i16.0 for iwindows. Hasil ipenelitian menunjukan ibahwa ihasil ianalisis ifaktor iterdapat i10 iindikator yang idi analisis. iDari ihasil ianalisis ifaktor itersebut iterdapat i2 ifaktor iyang iterbentuk iyang idapat imenjelaskan 55,270% dari itotal ivarians iyang ada. Dari ikedua ifaktor iyang iterbentuk adalah ifaktor ipertama iyaitu iHarga idan ifaktor iyang ikedua iyaitu iProduk. Faktor idominan yang imempengaruhi imotivasi konsumen imemilih imakanan organik idi irestaurant Sari iOrganik iUbud iBali iadalah ifaktor iProduk dengan itotal ikorelasi i2,255 imelebihi ifaktor iHarga iyaitu i1,500. Jadi idapat idisimpulkan ibahwa ifaktor iProduk dapat mempengaruhi ikonsumen idalam memilih imakanan iorganik.
Kata ikunci: Faktor, Motivasi iKonsumen, iMakanan iOrganik
Abstract
In Ubud these day it can be seen that even organic restaurants are crowded with visitors, it can be interpreted that many visitors are interested in consuming organic food even though these day fast food is easier to find. The purpose of this research was conducted to determine the influence factors of motivation and the dominant factors that motivate consumers to choose organic food in the Sari Organic restaurant in Ubud Bali. Accidental sampling technique was used by distributing questionnaires to 1 00 consumers who visited the restaurant. Data collection techniques such as observation, questionnaires, unstructured interviews, literature study, and documentation. Technical analysis of factors by calculating the indicator correlation, factor extraction, factor rotation and factor interpretation with the helped by SPSS software version 16.0 for windows. The results showed that the results of the factor analysis there are 1 0 indicators after analyzed. From the results of the analysis of these factors, there are 2 factors formed that can explain 55,270% of the total variance available. Of the two factors formed is the first factor is Price and the second factor is Product. The dominant factor influencing the motivation of consumers to
choose organic food at Sari Organik restaurant in Ubud Bali restaurant is the Product factor with a total correlation of 2,255 exceeding the Price factor of 1,500. So it can be concluded that the product factor can influence consumers in choosing organic foods.
Keywords: Factors, Consumer Motivation, Organic Food
Indonesia imerupakan inegara ikepulauan iterbesar idi idunia iyang ipada isetiap ipulaunya imemiliki ibudaya, iadat, idan iciri ikhas inya imasing-masing idan isangat iberagam. iMulai idari iSabang isampai iMerauke, iSalah isatu ipulau idi Indonesia iyang ipaling ipopuler iadalah Pulau iBali imerupakan idestinasi iwisata ipaling ipopular idi iIndonesia, bahkan dunia iinternasional pun imengakuinya iyaitu iPulau iBali. iPulau iBali imerupakan itempat idestinasi ipariwisata iyang ibanyak idikunjungi ioleh ipara iwisatawan
inusantara imaupun imancanegara. iBerbagai daya itarik wisata, ikuliner, ibudaya, ibangunan, dan isegala iaspek idimiliki ioleh ipulau iBali. iMaka tidak iheran, jika Bali dijadikan isebagai salah isatu itujuan iatau idestinasi iwisatawan inusantara ihingga imancanegara.
Tabel i1.1 iJumlah iKunjungan iWisatawan ike iProvinsi Bali iTahun i2013-2018
Tahun |
Jumlah iWisatawan |
Total iWisatawan (Orang) |
Pertumbuhan (%) | |
Nusantara (Orang) |
Mancanegara (Orang) | |||
2013 |
6.976.536 |
3.278.598 |
10.255.134 |
- |
2014 |
6.394.307 |
3.766.638 |
10.160.945 |
(0,91) |
2015 |
7.147.100 |
4.001.835 |
11.148.935 |
9,72 |
2016 |
8.643.680 |
4.927.937 |
13.571.617 |
21,73 |
2017 |
8.735.633 |
5.697.739 |
14.433.372 |
6,34 |
2018 |
9.757.991 |
6.070.473 |
15.828.464 |
9,66 |
Sumber i: iBadan iPusat iStatistik iProvinsi iBali, i2019
Berdasarkan iTabel i1.1 idapat idiketahui ibahwa ijumlah kunjungan iwisatawan imancanegara dan inusantara ike iProvinsi iBali terjadi ipeningkatan setiap itahunnya. iData itersebut imenunjukkan ibahwa iBali imasih imenjadi idaya itarik iwisata iutama ibagi ipara iwisatawan ibaik inusantara imaupun imancanegara. iDaya itarik itersebut idapat idilihat iberdasarkan itiga ihal iyang imenjadikan Pariwisata idi iBali iunggul, iyang ipertama iyaitu ikeunggulan ialamnya. iBali iyang idianugerahi ialam iyang isangat iindah idan ibervariatif. iMulai idari ikeindahan alam pantai, ibawah ilaut, gunung, idanau, isungai, dan ihutan idapat iditemukan idi iBali. iKeberadaan isemua ikeindahan ialam iyang isangat bervariatif itersebut, isangat iberpotensial iuntuk idijadikan idaya itarik iwisata. iDaya itarik iyang ikedua iyaitu ibudaya. iMasyarakat iBali iyang imasih imenjunjung itinggi ibudaya iberdasarkan iagama iHindu, imenjadikan hal itersebut ijuga imenjadi idaya itarik itersendiri ibagi ipariwisata iBali. iKebudayaan itersebut idapat itercermin imelalui iadat iistiadat imasyarakat, iritual iagama iHindu iBali, ihingga ibangunan ikhas iBali. iDaya itarik iyang iketiga yaitu isarana idan iprasarana ipariwisata, iyaitu iseperti ihotel, irestaurant, ipusat isouvenir, idan ilain-lain. iBanyaknya idaya itarik iwisata iyang imenarik ibanyak ikunjungan iwisatawan, imenjadikan ilengkapnya idan ibanyaknya isarana idan iprasarana ipariwisata idi iBali iyang itersebar idi iberbagai idestinasi iwisatanya. iDaerah yang iramai idikunjungi iwisatawan ketika iberkunjung ike Bali idiantaranya iadalah iKuta, iSeminyak, iNusa iDua, idan iUbud.
Ubud terdapat di Kabupaten Gianyar dan dikenal sebagai tempat yang masih asri dan tenang sehingga banyak wisatawan asing memilih untuk menginap dan mengunjungi daerah Ubud dibandingkan wilayah lain. Selain keindahan alam, Ubud juga terkenal akan kesenian, tempat untuk melakukan yoga, serta makanannya.
Tabel 1.2. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kecamatan Ubud Tahun 2013-2017
Tahun |
Jumlah Wisatawan (Orang) |
Total Wisatawan (Orang) |
Pertumbuhan (%) | |
Nusantara |
Mancanegara | |||
2013 |
33.885 |
158.330 |
192.215 |
- |
2014 |
42.809 |
171.103 |
213.912 |
10,14 |
2015 |
33.769 |
165.763 |
199.532 |
(7,21) |
2016 |
32.545 |
840.558 |
873.103 |
33,75 |
2017 |
26.796 |
1.497.187 |
1.523.983 |
42,70 |
Total |
3.002.745 |
79,38 |
Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, 201 8
Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Mariska Tracy pada tanggal 15 September 2018 dan di publikasi di Pegipegi.com artikel tersebut berjudul “10 Kedai dengan Makanan Organik dan Fresh di Ubud, Bali”. Restaurant Sari Organik mendapatkan peringkat pertama dari 10 restaurant yang ada di Ubud. Suasana di restaurant Sari Organik yang berada di jalan Subak Sok Wayah,
Tjampuhan disebut sebagai tempat yang cocok untuk relaxing, bersantai, baca buku, ngobrol, dan lain-lain sambil menikmati pemandangan sawah yang indah. Restaurant menawarkan buah-buahan dan sayuran yang ditanam sendiri. Bahkan pengunjung bisa memetik sayuran sendiri untuk salad yang akan dimakan. Menu makanan sehat yang ditawarkan antara lain Fruit Salad berkisar Rp 30 ribu, Bodag Omelet berkisar Rp 53 ribu, Pumpkin Soup berkisar Rp 33 ribu, dan lain-lain.
Selain membaca pada website diinternet, biasanya para wisatawan yang akan berkunjung ke suatu tempat juga akan berusaha mendapatkan informasi atau tanggapan dari orang lain yang sudah memiliki pengalaman yang dalam hal ini adalah sudah pernah memiliki pengalaman berkunjung ke suatu tempat atau destinasi, hal ini dilakukan agar timbul keyakinan untuk mengunjungi tempat tersebut. Adapun sumber ulasan yang saat ini sering digunakan oleh pengguna internet yaitu TripAdvisor.com.
Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Bagus Ramadhan pada tanggal 19 Juli 2019 dan dipublikasikan di Kulawarga. id, artikel tersebut berjudul “Sistem Review TripAdvisor yang Mengubah Dunia Traveling”. Dimana artikel tersebut mengutarakan bahwa TripAdvisor merupakan tarik ulur antara review positif dengan negatif inilah yang kemudian menjadi reputasi dan situs ini berhasil menjadi wadah untuk ulasan berbagai usaha dibidang travel. Lewat ulasan-ulasan yang terkumpul, TripAdvisor seakan menjadi entitas yang kemudian juga turut memberikan prestise melalui rating (peringkat) dan daftar-daftar terbaik yang rutin mereka buat. Berikut merupakan daftar restaurant di Ubud yang menyajikan makanan organik dapat dilihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3. Most Reviewed Restaurant Organik di Kecamatan Ubud, Gianyar Bali
No. |
Nama Restaurant |
Alamat |
Ulasan |
1. |
Sari Organik |
Jl. Raya Tjampuhan, Ubud |
1.766 |
2. |
Yuya Organic Warung |
Jl. Subak Ume Sok Wayah, Ubud |
168 |
3. |
Abe Do |
Jl Tirta Tawar No. 43, Ubud |
334 |
4. |
Kuyun Restaurant & Longue |
Jl. Raya Mas 47, Ubud |
205 |
5. |
Ubud Float Garden |
Jl. Raya Pejang Kawan, Ubud |
327 |
6. |
Seasoned |
Jl. Raya Pengosekan, Ubud |
411 |
7. |
Bali Buda |
Jl Jembawan no 1, Ubud |
1.205 |
8. |
Sacred Rice |
Jl. Cempaka. Kumbuh, Ubud |
525 |
9. |
Warung Pulau Kelapa |
Jl. Raya Sanggingan, Ubud |
914 |
10. |
Semesta Warung |
Monkey Forest Street No.9, Ubud |
268 |
Sumber : TripAdvisor, 2019
Salah satu restaurant yang terdapat pada tabel tersebut adalah restaurant Sari Organik, Sari Organik merupakan salah satu restaurant di Ubud yang menyajikan makanan organik dan dianggap sebagai objek yang cocok untuk melakukan penelitian ini.
Lokasi penelitian ini terletak di daerah Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali tepatnya di restaurant Sari Organik Ubud yang beralamat di Jl. Subak Sok Wayah, Tjampuhan, Ubud, Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80571. Phone : (0361) 972087. Untuk sampai di Sari Organik wisatawan membutuhkan waktu sekitar 1 jam 22 menit dari badara I Gusti Ngurah Rai atau sekitar 37 km. sedangkan dari kota Denpasar diperlukan waktu sekitar 58 menit berkendara atau sekitar 25 km.
Definisi Operasional Variabel
Variabel |
Sub Variabel |
Indikator |
Motivasi Konsumen Engel. Blackwell, dan Miniard (1994) |
Produk (X1) (Kotler 2002) |
|
Harga (X2) (Marwan 1986) |
| |
Pelayanan (X3) (Sofjan 2002) |
| |
Lokasi (X4) (Engel, Blackwell, dan Miniard 1994) |
|
Sumber : Hasil modifikasi peneliti, 2019
Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara tidak terstruktur, kuesioner, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik accidental sampling. Teknik pengambilan sampel ditentukan menggunakan rumus Slovin diperoleh sampel sejumlah 100 orang. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menggambarkan karakteristik responden dan deskripsi kuantitatif analisis yang menggunakan rumus dalam menganalisis masalah yang ditemukan di lokasi penelitian untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi konsumen memilih makanan organik di restaurant Sari Organik Ubud Bali, dimana data diperoleh dari penyebaran kuesioner menggunakan metode pengukuran skala likert kepada sejumlah sampel yang telah ditentukan. Menurut Sugiyono (2018 : 158) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam hal ini, skala likert digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi konsumen memilih makanan organik di restaurant Sari Organik Ubud Bali. Selanjutnya untuk menganalisis tanggapan konsumen digunakan pengukuran skala likert sehingga jawaban-jawaban konsumen sesuai dengan variabel terhadap seluruh pertanyaan yang diajukan dengan pemberian skor, sebagai berikut.
-
1) Skor 5 (lima) untuk jawaban atau tanggapan yang sangat setuju
-
2) Skor 4 (empat) untuk jawaban atau tanggapan yang setuju
-
3) Skor 3 (tiga) untuk jawaban atau tanggapan yang cukup
-
4) Skor 2 (dua) untuk jawaban atau tanggapan yang tidak setuju
-
5) Skor 1 (satu) untuk jawaban atau tanggapan yang sangat tidak setuju
Untuk mengetahui intensitas sikap wisatawan, dibuat kategori sikap dengan mencari terlebih dahulu rentang nilainya dengan rumus dibawah ini:
Skor tertinggi—skor terendah Jumlah kelas
= Rentang/interval
Berdasarkan rumus tersebut, berarti bahwa masing-masing kategori memiliki rentang nilai (interval) sebesar 0,8. Hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata berikut:
-
1) 4,21 – 5,00 : Termasuk kategori sangat setuju (SS)
-
2) 3,41 – 4,20: Termasuk kategori Setuju (S)
-
3) 2,61 – 3,40: Termasuk kategori Cukup (C)
-
4) 1,81 – 2,60: Termasuk Kategori tidak setuju (TS)
-
5) 1,00 – 1,80: Termasuk Kategori sangat tidak setuju (STS)
Selanjutnya analisis deskriptif kuantitatif menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan analisis faktor dengan melakukan korelasi indikator, ekstraksi faktor, rotasi faktor dan interprestasi faktor menggunakan bantuan aplikasi program SPSS 16 for Windows.
Pemilik dari Sari Organik bernama Ibu Nila Wati, sebagai pemilik dan chef Sari Organik awalnya beliau tidak mengetahui apa itu organik, pada tahun 2002 Ibu Nila Wati hanya menanam dengan cara alami tanpa bahan-bahan kimia atau apapun sehingga tanaman tumbuh dengan alami. Menurutnya metode yang digunakan dalam menanam adalah yang nantinya menghasilkan sayuran yang baik untuk tubuh. Berawal dari keresahan karena para petani sekitar yang menggunakan bahan kimia untuk menanam maka sejak saat itulah Ibu Nila Wati dan tim Sari Organik mulai menanam berbagai tanaman tanpa menggunakan bahan kimia. Seiring berjalannya waktu Sari Organik pun menjadi contoh kepada para petani sekitar dan menunjukan bahwa organik pun bisa menjadi peluang usaha yang baik dan dikenal. Sari Organik yang dikenal juga dengan nama Warung Bodag Maliah yang artinya berasal dari bahasa bali, Bodag yang berarti keranjang dan Maliah yang berarti isi yang berlimpah sampai meluap, sehingga jika kedua kata tersebut digabungkan akan berarti keranjang dengan isi yang berlimpah, penggunaan nama ini dikarenakan, baik dalam hal menanam dan memasak, tempat ini menggunakan gaya lama berdasarkan metode tradisional. Sari Organik awalnya merupakan sebuah organisasi yang menciptakan tanaman organik dan mereka mendeskripsikan Sari Organik sebagai “Pusat Pertanian dan Pengolahan Makanan Beras dan Sayur Mayur Tanpa Kimia”. Hingga sekarang Sari Organik bekerjasama dengan beberapa petani lokal dalam mebududayakan tanaman-tanaman lokal disertai dengan sistem perdagangan yang adil dan setara.
Karakteristik Responden
Konsumen yang berkunjung ke Sari Organik memiliki karakteristik yang breagam. Pada penelitian ini karakteristik yang dimaksud adalah negara asal yang dikelompokan berdasarkan benua, latar belakang pendidikan, umur, jenis kelamin.
Responden Berdasarkan Asal Benua
Australia
Sumber : Hasil olahan kuesioner, 2019
-
Gambar 4.1 Responden Berdasarkan Asal Benua
Dilihat dari negara asal yang telah di klasifikasikan berdasarkan benuanya konsumen yang berkunjung ke Sari Organik Ubud paling banyak berasal dari benua Eropa dan Asia yaitu masing-masing berjumlah sebanyak 35 orang atau 35%, konsumen tebanyak kedua setelah Eropa dan Asia yaitu berasal dari benua Australia sebanyak 17 orang atau 17%, dan jumlah konsumen yang paling sedikit dan yang terakhir merupakan kewarganegaraan Amerika yang berjumlah 13 orang atau 13%.
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Perempuan
Sumber : Hasil olahan kuesioner, 2019
Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah konsumen yang berkunjung dan melakukan pembelian makanan organik di Sari Organk Ubud lebih didominasi oleh perempuan dengan jumlah 57 orang yaitu 57% sedangkan laki-laki berjumlah 43 orang yaitu 43%.
Responden Berdasarkan Rentang Usia
17-2
> 57
27-36 thn
47-56 thn
Sumber : Hasil olahan kuesioner, 2019
Gambar 4.3 Responden Berdasarkan Rentang Usia
Dari Gambar 4.3 dapat dideskripsikan bahwa rentang usia konsumen antara 17-26 tahun yang berkunjung ke Sari Organik terdapat sebanyak 25 orang atau 25%, rentang umur 27-36 tahun sebanyak 40 orang atau 40%, rentang usia 37-46 tahun sebanyak 29 orang atau 29% dan rentang usia 47-56 tahun sebanyak 6 orang atau 6%, sedangkan tidak ada konsumen yang berumur 57 keatas, dari hal tersebut dikehui bahwa mayoritas konsumen yang berkunjung ke Sari Organik berentang umur 27-36 tahun. Hal tersebut juga dapat didukung dari hasil observasi peneliti saat berkunjung ke lokasi penelitian bahwa kebanyakan konsumen yang mengunjungi Sari Organik adalah pasangan yang sudah menikah dan banyak juga konsumen berkeluarga yang mengajak serta anak-anaknya untuk menikmati makanan organik.
Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Diploma
S2 Lainnya
15%
28%
4%
30%
15%
Sumber : Hasil olahan kuesioner, 2019
Gambar 4.4 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Dilihat dari Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa kebanyakan konsumen yang melakukan pembelian makanan organik di restaurant Sari Organik Ubud memiliki pendidikan terakhir Bachelor / S1, yaitu dengan jumlah sebanyak 30 orang atau 30%. Selanjutnya yaitu high school / sekolah menengah yaitu 28 orang atau 28%, master / S2 sebanyak 15 orang atau 15%, diploma sebanyak 8 orang atau 8%. Sedangkan terdapat 15 orang atau 15% yang memiliki pendidikan terakhir yang berbeda dan juga tidak menyebutkannya.
Responden Berdasarkan Banyaknya Kunjungan
92%
Sumber : Hasil olahan kuesioner, 2019
Gambar 4.6 Responden Berdasarkan Banyaknya Kunjungan
Dari data di Gambar 4.5 dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen di restaurant Sari Organik yang mengunjungi restoran ini sebanyak 1-2 kali yaitu sebanyak 92 orang atau 92%. Terdapat pula konsumen yang telah mengunjungi Sari Organik 5-6 kali bahkan lebih dengan jumlah masing-masing 3 orang atau 3% dan juga terdapat 2 orang atau sebanyak 2% yang mengunjungi restaurant ini sebanyak 3-4 kali.
Responden Berdasarkan Sumber Informasi
Sumber : Hasil olahan kuesioner, 2019
Gambar 4.6 Responden Berdasarkan Sumber Informasi
Dari data pada Gambar 4.6 diketahui bahwa mayoritas atau kebayakan konsemen yang berkunjung ke restaurant Sari Organik mengetahui informasi seputar Sari Organik dari internet / website, yaitu sebanyak 36 orang atau 36%, selanjutnya sebanyak 34 orang atau 34% konsumen di Sari Organik mendapatkan informasi dari teman / kenalan, 20 orang atau sebanyak 20% konsumen mendapatkan informasi dari sosial media, 10 orang atau sebanyak 10% konsumen mendapatkan sumber informasi dari sumber lainnya, seperti travel agent, hotel, mencarian di google maps dan lainnya.
Secara keseluruhan responden yang berkunjung ke restaurant Sari Organik Ubud mayoritas konsumen mancanegara berasal negara-negara di benua Eropa dengan rentang usia 2736 tahun, berjenis kelamin wanita dan menyenyam pendidikan hingga tingkat sarjana atau S1.
Motivasi iMemilih iMakanan Organik
Tabel i4.1 iRekapitulasi iMotivasi Memilih iMakanan iOrganik
No |
Indikator | |||
Produk |
Harga |
Pelayanan |
Lokasi | |
1. |
313 |
266 |
301 |
303 |
2. |
295 |
327 |
314 |
303 |
3. |
273 |
317 |
- |
- |
Total |
881 |
910 |
615 |
606 |
Rata-rata |
293,6 |
303,3 |
307,5 |
303 |
Kategori |
Cukup |
Sumber: iHasil ikuesioner ipenelitian, i2019
Berdasarkan iTabel i4.1 imotivasi ikonsumen iterhadap ikeseluruhan ivariabel imemilih imakanan iorganik idi irestaurant iSari iOrganik iUbud iBali idapat idilihat ibahwa iharga imemiliki inilai itertinggi isebesar i910 iyang iberarti icukup, iselanjutnya iproduk imemiliki inilai i881, ipelayanan imemiliki inilai i615, ilokasi imemiliki inilai i606 iyang imenyatakan cukup.
Uji iValiditas
Sebelum imelakukan ipenyebaran ikuesioner kepada i100 iresponden, iUji ivaliditas idilakukan ipada isetiap iinstrument iuntuk imengetahui itingkat ivaliditas idari iinstrument itersebut. iHasil ioutput ipengujian ivaliditas ipada ipenelitian iini imenggunakan iteknik ianalisis reliability ipada software iSPSS i16.0. iAdapun hasil iperhitungan ivaliditas dirangkum imelaui iTabel i4.2
Tabel i4.2 iHasil iOutput iPengujian iValiditas
No |
Indikator |
Item |
Nilai |
Rhitung i(DF=N-2) |
Status iValiditas |
1. |
Kualitas iproduk isesuai idengan iyang idiinginkan |
X1.1 |
,673 |
0,1966 |
Valid |
2. |
Penampilan iproduk iyang ibaik |
X1.2 |
,580 |
0,1966 |
Valid |
3. |
Variasi imenu iyang iberagam |
X1.3 |
,502 |
0,1966 |
Valid |
4. |
Harga iyang iterjangkau |
X2.1 |
,527 |
0,1966 |
Valid |
5. |
Harga isesuai ikualitas |
X2.2 |
,589 |
0,1966 |
Valid |
6. |
Harga ibersaing |
X2.3 |
,714 |
0,1966 |
Valid |
7. |
Pelayanan iyang icepat |
X3.1 |
,649 |
0,1966 |
Valid |
8. |
Pelayanan iyang iramah |
X3.2 |
,500 |
0,1966 |
Valid |
9. |
Lokasi iyang istrategis |
X4.1 |
,647 |
0,1966 |
Valid |
10. |
Lokasi imemliki ipemandangan iyang iindah i |
X4.2 |
,675 |
0,1966 |
Valid |
Sumber: iHasil ikuesioner ipenelitian, i2019
Berdasarkan iTabel i4.2 iterdapat i10 isub iindiakator. iDari idata itersebut imenunjukkan ikeseluruan ihasil iuji ivaliditas idiatas i0,1966. Maka idapat idisimpulkan bahwa ikeseluruhan instrument ipada i10 iindikator itersebut ivalid.
Uji iReliabilitas
Uji ireliabilitas idilakukan iuntuk imengetahui ikonsistensi ialat ukur. Hasil ioutput ipengujian irelliabilitas idengan imenggunakan teknik ianalisis ireliability ipada software iSPSS i16 idirangkum isebagai iberikut:
Tabel i4.3 iHasil iOutput iUji iReliability
Reliability iStatistics
Cronbach's iAlpha |
N iof iItems |
.809 |
10 |
Sumber i: iHasil iPengolahan iData iSPSS i16, i2019
Berdasarkan iTabel i4.3 ike 10 iindikator itersebut idiuji imelalui metode iCronbach ’ s ialpha iuntuk imengukur tingkat ireliabilitas iseluruh iinstrument. iKeseluruhan indikator tersebut idinyatakan ireliabel ikarena inilai icronbach ialpha idiatas i0,6.
Uji ivaliditas idan ireliabililtas idengan ipengelolaan iprogram iSPSS i16 idalam ipenelitian iini idinyatakan ivalid idan reliabel. Oleh karena iitu, alat iukur idalam ipenelitian iini dinyatakan ikonsisten ijika idilakukan ipengukuran kembali.
Analisis iFaktor
Hasil idari iperhitungan ianalisis ifaktor iadalah isebagai berikut:
Menghitung iKolerasi iIndikator
Pada imatrix ikorelasi iakan didefinisikan indikator mana saja isaling iberhubungan dari i10 iindikator iyang iditeliti. iUntuk imenguji iapakah iindikator iyang iditeliti isaling iberhubunngan imaka idilakukan iUji iBarllet iTest iof iSphericity, Uji iKaisar iMayer iOlkin i(KMO), iUji iMeasure iOf iSampling iAsequancy i(MSA) idan iuji iCommunalities. iBerdasarkan ikeempat iuji itersebut dapat dilihat ipada iTabel i4.4 idibawah iini:
Tabel i4.4 iKMO iand iBartlett's Test
KMO iand iBartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin iMeasure iof iSampling iAdequacy. Bartlett's iTest iof Approx. iChi-Square iSphericity Df Sig. |
.758 319.630 45 .000 |
Sumber i: iHasil iPengolahan iData iSPSS i16, i2019
Tabel i4.4 imenunjukkan inilai iKaise iMayer iOlkin iMeasure iof iSampling i(KMO) imenunjukkan iangka i0,758 ihal iini iberarti iperyaratan iKMO imemenuhi ipersyaratan iminimal iyang imelebihi inilai i0,5 yang berarti idindikator isudah ilayak idi ifaktorkan.
-
1. Uji iBartlett’s iTest iof iSphericity
Uji iBartlett’s itest of isphericity iadalah isalah isatu iuji istatistik iuntuk imenentukan isignifikan imenyeluruh idari semua ikorelasi idi idalam imatrix ikorelasi. iDalam ihal iini inilai iuji Bartlett’ s itesf iof isphericity idiperoleh idengan inilai isebesar i319.630 idengan inilai isignifikan i0,000. iIni imenujukkan ibahwa ipeluang iterjadinya ikesalahan iuntuk iindikator itidak iindependen isebesar i0% idengan idemikian iindikator imemiliki ikorelasi.
-
2. Uji iMeasure of iSampling iAsequency i(MSA)
Pesyaratan iuji iKMO itelah iterpenuhi imaka iperlu idiamati ke i10 iindikator itersebut idengan iUji iMeasure iOf iSampling iAsequancy i(MSA) iyakni idengan imengukur iderajat ikorelasi iantara iindikator. iIndikator-indikator iyang ilayak iuntuk idi iproses ilebih ilanjut idan imana iyang iharus idikeluarkan. iApabila iUji iMeasure iOf iSampling iAsequancy i(MSA) idari imasing-masing iindikator i> i0,5 imaka idapat idi iproses ilebih ilanjut, imaka ihal iini idapat idilihat ipada iTabel iImage iCorelation idengan iangka iyang imembentuk itanda i“a”. iSeperti pada iTabel i4.5 idibawah iini:
Tabel i4.5 iNilai iMeasure iof Sampling iAsequancy i(MSA) idengan i10 iSub iIndikator iPada iAnti iImage iMatrices
No. |
Indikator |
Nilai iMSA |
1. |
Kualitas iproduk isesuai idengan yang diinginkan |
0,781a |
2. |
Penampilan iproduk yang ibaik |
0,750a |
3. |
Variasi imenu iyang iberagam |
0,754a |
4. |
Harga iyang iterjangkau |
0,737a |
5. |
Harga isesuai ikualitas |
0,788a |
6. |
Harga ibersaing |
0,755a |
7. |
Pelayanan iyang icepat |
0,800a |
8. |
Pelayanan iyang iramah |
0,568a |
9. |
Lokasi iyang istrategis |
0,754a |
10. |
Lokasi iyang imemiliki ipemandangan yang indah |
0,843a |
Sumber i: iHasil iPengolahan iData iSPSS i16, i2019
Berdasarkan iTabel i4.5 idapat idilihat ibahwa i10 iindikator iyang idigunakan itidak iada iyang imemperoleh inilai iMSA i(measure iof isampling iaquency) i< i0,5 iyang iartinya isyarat-syarat iMSA i(measure iof isampling iaquency) isudah idapat iterpenuhi idan proses ianalisa faktor dapat idilanjutkan.
Ekstraksi iFaktor
Nilai ieigenvalues i> i1 imerupakan inilai iyang idipilih, isemakin ibesar inilai imaka iseamakin ibesar ifaktor itersebut imewakili isekelompok ivariabel. iFaktor iyang iterbentuk idari ihasil iproses ipengolahan idata isebelumnya idapat idilihat ipada iTabel iTotal iVariance iExplaind, itabel iini iakan imenunjukkan ibesarnya ipersentase ikeragaman itotal iyang imampu iditerangkan ioleh ikeragaman ifaktor-faktor iyang iterbentuk, ipada itabel iini iterdapat ieigenvalues idari itiap-tiap ifaktor iyang iterbentuk. iAdapun inilai itersebut idapat idilihat pada iTabel i4.6.
Tabel i4.6 iTotal Variance iExplained
Total iVariance iExplained
Comp onent |
Initial iEigenvalues |
Extraction iSums iof iSquared iLoadings |
Rotation iSums iof Squared iLoadings | ||||||
Total |
% iof iVariance |
Cumulati ve i% |
Total |
% iof iVariance |
Cumulati ve i% |
Total |
% iof iVariance |
Cumulati ve i% | |
1 |
3.734 |
37.338 |
37.338 |
3.734 |
37.338 |
37.338 |
2.969 |
29.687 |
29.687 |
2 |
1.793 |
17.932 |
55.270 |
1.793 |
17.932 |
55.270 |
2.558 |
25.583 |
55.270 |
3 |
.974 |
9.737 |
65.007 | ||||||
4 |
.740 |
7.401 |
72.407 | ||||||
5 |
.682 |
6.819 |
79.226 | ||||||
6 |
.551 |
5.514 |
84.741 | ||||||
7 |
.505 |
5.046 |
89.787 | ||||||
8 |
.419 |
4.185 |
93.972 | ||||||
9 |
.335 |
3.348 |
97.321 | ||||||
10 |
.268 |
2.679 |
100.000 |
Extraction iMethod: Principal iComponent iAnalysis.
Sumber i: iHasil iPengolahan iData iSPSS i16, i2019
Berdasarkan iTabel i4.6, imenunjukkan imasing-masing ivariabel iyang idianalisis. iDalam ipenelitian iini iada 10 indikator yang tersisa iberarti iada i10 iComponent iyang idianalisis. iBerdasarkan iInitial iEigenvalues imaka iada idua ifaktor iyang idapat iterbentuk idari i10 iindikator iyang idianalisis. iDimana isyarat iuntuk imenjadi isebuah ifaktor iyaitu inilai iEigenvalues iharus i>1. iNilai ikomponen i1 isebesar i3,734 iatau ilebih idari 1 imaka imenjadi faktor 1 idan imampu menjelaskan i37,338% ivariansi. iSedangkan inilai iEigenvalues ikomponen i2 isebesar i1,793 iatau >1 maka menjadi ifaktor i2 idan mampu imenjelaskan i17,932% ivariansi. iJika ifaktor i1 idan i2 idijumlahkan imaka imampu imenjelaskan i55,270% ivariansi. iNilai ikomponen i3 idan iseterusnya isampai ikomponen i10 itidak idihitung isebab inilai iEigenvalues i<1 imaka itidak imenjadi sebuah ifaktor. iAdapun scree iplot ipada ieigenvalue dapat idilihat ipada iGambar igrafik i4.4:
Sumber: Hasil kuesioner penelitian, 2019.
Gambar 4.7 Scree Plot
Berdasarkan Gambar 4.7 ini juga menunjukkan jumlah faktor yang terbentuk, yaitu dengan melihat titik komponen yang memiliki nilai Eigenvalues >1 maka dapat diartikan bahwa ada 2 faktor yang terbentuk.
Pada Tabel 4.7 berikut ini adalah menentukan item-item yang dominan pada setiap komponen yang terbentuk. Hal ini dapat dilihat dari komponen dari tabel Component Matrix yang menunjukkan distribusi item penelitian kedua faktor yang terbentuk.
Tabel 4.7 Component Matrixa
Component Matrixa
Component | ||
1 |
2 | |
x1.1 |
.682 |
.379 |
x1.2 |
.591 |
.482 |
x1.3 |
.491 |
.611 |
x2.1 |
.503 |
.559 |
x2.2 |
.583 |
-.568 |
x2.3 |
.730 |
-.195 |
x3.1 |
.654 |
-.368 |
x3.2 |
.474 |
-.372 |
x4.1 |
.641 |
-.031 |
x4.2 |
.701 |
-.308 |
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 2 components extracted.
Sumber: Hasil kuesioner penelitian, 2019
Agar mudah menginterprestasikan kedua faktor tersebut dan agar mendapatkan struktur faktor yang lebih sederhana harus dilakukan rotasi faktor.
Rotasi Faktor
Berikut adalah Tabel Rotated Component Matrix dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Rotated Component Matrixa
Rotated Component Matrixa
Component | ||
1 |
2 | |
x1.1 |
.293 |
.724 |
x1.2 |
.157 |
.747 |
x1.3 |
-.002 |
.784 |
x2.1 |
.040 |
.751 |
x2.2 |
.810 |
-.076 |
x2.3 |
.690 |
.306 |
x3.1 |
.740 |
.124 |
x3.2 |
.602 |
.008 |
x4.1 |
.518 |
.378 |
x4.2 |
.739 |
.200 |
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
-
a. Rotation converged in 3 iterations.
Sumber: Hasil kuesioner penelitian, 2019
Hasil dari rotasi faktor memberikan informasi bahwa terdapat 2 buah faktor dari 10 indikator yang telah diolah. Penelitian ini menggunakan batasan bobot faktor yang lebih tinggi dari 0,50 dengan pertimbangan nilai korelasi pada batasan ini menunjukan tingkat hubungan yang cukup kuat antara variabel indikator terhadap faktor pembentuknya. Adapun dari rotasi tersebut adalah sebagai berikut:
-
1. Faktor pertama terdiri dari indikator-indikator X2.2, X2.3, X3.1, X3.2, X4.1, X4.2 Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 4.12 , indikator X2.2 merupakan indikator yang memiliki nilai skor terbesar yaitu sebesar 0,810.
-
2. Faktor kedua terdiri dari indikator-indikator X1.1, X1.2, X1.3, X2.1 Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 4.12, indikator X1.3 merupakan indikator yang memiliki nilai skor variabel terbesar yaitu sebesar 0,784.
Untuk lebih jelasnya pengelompokkan variabel ke dalam 2 faktor dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Indentifikasi Hasil Rotasi Faktor-Faktor Motivasi Konsumen Memilih Makanan Organik di Restaurant Sari Organik Ubud Bali
Faktor |
Sub Indikator |
Loading Faktor |
Jumlah/Variabel |
1. |
Harga sesuai kualitas (X2.2) |
0,810 |
1,500 (Harga) |
Harga bersaing (X2.3) |
0,690 | ||
Pelayanan yang cepat (X3.1) |
0,740 |
1,342 (Pelayanan) | |
Pelayanan yang ramah (X3.2) |
0,602 |
Lokasi yang strategis (X4.1) |
0,518 |
1,257 (Lokasi) | |
Lokasi memiliki pemandangan yang indah (X4.2) |
0,739 | ||
2. |
Kualitas produk yang sesuai dengan yang diinginkan (X1.1) |
0,724 |
2,255 (Produk) |
Penampilan produk yang baik (X1.2) |
0,747 | ||
Variasi menu yang beragam (X1.3) |
0,784 | ||
Harga yang terjangkau (X2.1) |
0,751 |
0,751 (Harga) |
Sumber: Hasil kuesioner penelitian, 2019
Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh dua faktor yang merupakan hasil reduksi dari seluruh indikator-indikator yang ada yang ada, tahapan berikutnya adalah tahapan pemberian nama (pemberian identitas) pada kedua faktor tersebut.
-
1. Faktor pertama yang terdiri dari variabel-variabel X2.2, X2.3, X3.1, X3 .2, X4. 1 dan
X4.2 diberi nama faktor Harga dimana indikator-indikator yang terdapat di dalamnya lebih menekankan terhadap variabel Harga dengan total bobot indikator adalah 1,500.
-
2. Faktor pertama yang terdiri dari variabel-variabel X1.1, X1.2, X1.3, dan X2.1 diberi nama faktor Produk dimana indikator-indikator yang terdapat di dalamnya lebih menekankan terhadap variabel Produk dengan total bobot indikator adalah 2,255.
Interprestasi faktor
Hasil rotasi faktor diperoleh dua faktor utama yang diyakini mampu mempresentasikan seluruh indikator yang terkandung pada masing-masing faktor tersebut. Dari semua indikator dimasukkan menjadi dua faktor yang dapat menjelaskan 55,270% dari total varian yang ada. Adapun faktor tersebut terdiri dari:
-
1. Faktor pertama memiliki 6 bobot faktor yang signifikan. Sub indikator dengan bobot tertinggi pada faktor ini adalah indikator X2.2 (harga sesuai kualitas) dan X2.3 (harga bersaing) memiliki total korelasi sebesar 1,500. Faktor ini dapat didefinisikan sebagai faktor “Harga” dan dianggap mampu mewakili seluruh indikator.
-
2. Faktor kedua memiliki 4 bobot faktor yang signifikan. Sub indikator dengan bobot tertinggi pada faktor ini adalah indikator X1.1 (kualitas produk yang sesuai dengan yang diinginkan), X1.2 (penampilan produk yang baik), dan X1.3 (variasi menu yang beragam) memiliki total korelasi sebesar 2,255. Faktor ini dapat didefinisikan sebagai faktor “Produk” dan dianggap mampu mewakili seluruh indikator.
Faktor yang Mempengaruhi dan Dominan Menentukan Motivasi Konsumen Memilih Makanan Organik di Restaurant Sari Organik Ubud Bali
Berdasarkan hasil interprestasi faktor dapat diketahui terdapat 2 faktor yang mempengaruhi motivasi konsumen memilih makanan organik di restaurant Sari Organik Ubud Bali yaitu faktor harga dengan indikator harga sesuai kualitas dan harga bersaing dengan total korelasi sebesar 1,500. Selanjutnya adalah faktor produk dengan indikator kualitas produk yang sesuai dengan yang diinginkan, penampilan produk yang baik dan variasi menu yang beragam dengan total korelasi sebesar 2,255.
Berdasarkan hasil rotasi diperoleh faktor yang memiliki nilai total korelasi indikator yaitu faktor produk dengan nilai sebesar 2,255 yang memiliki 4 sub indikator meliputi: (1) kualitas produk sesuai dengan yang diinginkan, (2) penampulan produk yang baik, (3) variasi menu yang
beragam, dan (4) harga yang terjangkau. Setelah dilakukan rotasi dan ekstraksi faktor, dapat disimpulkan dari 10 indikator yang digunakan untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang mempengaruhi motivasi konsumen memilih makanan organik di restaurant Sari Organik Ubud Bali adalah Faktor Produk dengan nilai total korelasi indikator sebesar 2,255.
Dari hasil analisis faktor tersisa 10 indikator dari 10 indikator yang di analisis. Dari hasil analisis faktor tersebut terdapat 2 faktor yang terbentuk yang dapat menjelaskan 55,270% dari total varians yang ada. Dari kedua faktor yang terbentuk adalah faktor pertama yaitu Harga dan faktor yang kedua yaitu Produk.
Faktor dominan yang mempengaruhi motivasi konsumen memilih makanan organik di restaurant Sari Organik Ubud Bali adalah faktor Produk dengan total korelasi 2,255 melebihi faktor Harga yaitu 1,500. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor Produk dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih makanan organik.
Ucapan terima kasih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Anak Agung Putri Sri, M.Si dan Bapak I Nyoman Tri Sutaguna, S.ST.Par.,M.Par. serta semua pihak yang telah bersedia memberikan bimbingan serta arahan dari laporan akhir hingga penulisan jurnal ilmiah. Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta staff tata usaha Fakultas Pariwisata Universitas Udayana yang telah membantu penulis dalam hal administrasi. Tidak lupa terimakasih juga untuk orang tua, keluarga dan sahabat seperjuanagan Diploma IV Pariwisata angkatan 2015 yang telah mendukung dan memberikan motivasi kepada penulis.
Arifin, Bustanul. 2005. Pembangunan Pertanian: Paradigma Kebijakan dan Strategi Revitalisasi. Jakarta: PT. Grasindo.
Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Assauri, Sofjan. 2002. Manajemen Pemasaran : Dasar Konsep dan Strategi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
A.W Marsum. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya edisi IV. Yogyakarta:Andi.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. https://bali.bps.go.id/press
releasemjj/2020/01/02/717324/kunjungan-wisatawan-ke-bali-menurutbulan-1982-2018 html. Diakses pada 2 Oktober 2019.
Engel, Blackwell, dan Miniard. 1994. Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara.
Goldman, B.J and Clancy, K.C. 1991. A survey of organic produce purchase and related attitudes of food cooperative shoppers. American Journal of Alternative Agriculture, Vol. 6, 89-95. Diakses pada 5 Oktober 2019
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Hasibuan, S. P. Melayu. 2009, Menejemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Hill, H. and Lyncchehaun, F. 2002. Organic milk: attitudes and consumption pattern. British Food Journal, Vol. 104 (7), 526-542. Diakses pada 5 Oktober 2019
Hutchins, R.K. and Greenhalgh, L.A. 1995. Organic confusion: sustaining competitive advantage. Nutrition & Food Science Journal, Vol. 95 (6), 11-14. Diakses pada 5 Oktober 2019
Ivancevich, M., John. 2006. Perilaku dan Menejemen Organisasi, Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.
Kusumaningrum, Dian. 2009. Persepsi Wisatawan Terhadap Daya Tarik Wisata. Yogyakarta: Kajian.
Lea, E. and Wersley, T. 2005. Australians organic food beliefs, demographics and values . British Food Journal, Vol. 11, 855-869. Diakses pada 10 Oktober 2019
Maharani, Nina. 2014. Telaah Penelitian Sebelumnya. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen Terhadap Produk Iphone di Bandung. From https://online journal. unja.ac. id/. Diakses pada 2 Oktober 2019
Marpaung, Happy., Herman Bahar. 2000. Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta.
_________. 2002. Pengetahuan Kepariwisataan Edisi Revisi, Bandung: Penerbit Alfabeta.
Meolong, L. J. 2006. Metodologi Penelitan Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyadi, A. J. 2012. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mulyasa. E. 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
O’Donovan, P. and McCarthy, M. 2002. Irish consumer preference for organic meat. British Food Journal, Vol. 103 (3), 353-370. Diakses pada 5 Oktober 2019
Philip, Kotler. 2002. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Prenhallindo
Pranasari, M.E. 2007. Perdagangan produk pertanian organik. Kompas Cyber
Media. fromhttp://ww2.kompas.com/kompascetak/0411/08/ilpeng/1370325.htm. Diakses pada 29 November 2019
Raf, Mulyadi. 2012. Telaah Penelitian Sebelumnya. Pengaruh Faktor-Faktor Memotivasi Konsumen Berbelanja Terhadap Keputusan Konsumen Berbelanja Di Pasar Modern Kota Jambi. ISSN : 2302-4682. Vol 1 no. 1. From https://online-journal.unja.ac.id/ Diakses pada 1 Oktober 2019
Rivai, Veithzal. 2006. Menejemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, dari Teori ke Praktik, Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada
Sangadji, E. M., Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis Disertai: Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Saputra, Rico. 2013. Telaah Penelitian Sebelumnya. Analisa Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Daihatsu Xenia di Sidoarjo. Jurnal Menejemen Pemasaran Vol 1 no. 1, 1-12. Diakses pada 3 Oktober 2019.
Schiffman, & Kanuk. 2000. Consumer Behavior. Fifth Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Sigit, Soehardi. 2002. Pemasaran Praktis, edisi ketiga , Yogyakarta: STIE YKPN.
Soekresno. 2000. Manajemen Food and Baverage edisi ke II. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Steven, R. 2007. Why healthy lunch, from http://www.heathylunchforyou. Diakses pada 15 Desember 2019.
Sugeng, H., 2007. Indonesia berpotensi jadi produsen tanaman organic dunia Antara News, http://www. antara. co .id/print/?i=1190369888. Diakses pada 23 September 2019.
Sugiarto, Hendratomo, dkk. 2015. Metodologi Penelitian Hospitaliti & Pariwisata. Tangerang: Matana Publishing.
Sugiono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta ________. 2015. Statistika untuk Penelitian. Cetakan ke-26, Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sujarweni, V. W., 2014. Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Suwena, I Ketut, Widyatmaja, I Gusti Ngurah. 2010. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata, Denpasar: Udayana University Press.
Thio, Sienny. 2008. Telaah Penelitian Sebelumnya. Persepsi Konsumen Terhadap Makanan Organik di Surabaya. Universitas Kristen Petra. From https:// online-journal.unja.ac.id/ Diakses pada 3 Oktober 2019.
Widiastuti, S. 2004. Berita Pertanian Organik. Go Organik 2010 http:// www. goorganik2010 /beritapertanian/91887/organic. Diakses pada 1 Desember 2019.
Winardi. 2007. Motivasi dan Pemotivasian dalam Menejemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
159
Discussion and feedback