JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS

Vol. 2, No. 1, April 2018.

Pengaruh employee relation terhadap motivasi kerja karyawan di intercontinental bali resort

Dheanita Sekarini Octanisa1), Ni Ratna Sari2), Ni Made Ariani3)

Program Studi Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana123) Jalan. Dr.Goris No.7, Denpasar

Email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini dilakukan di InterContinental Bali Resort dan berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat komplain yang terjadi telah melebihi target yang telah ditentukan sehingga menunjukan dan juga terjadinya penurunan kualitas kinerja karyawan dan masih adanya sikap ketidakdisiplinan karyawan dalam absensi, maka pihak manajemen berusaha meningkatkan motivasi kerja karyawan untuk dapat meningktakn produktivitas dan kedisplinan melalui employee relation. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan employee relation serta pengaruhnya terhadap motivasi kerja karyawan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, kuesioner, dan stadi kepustakaan. Teknik penentuan sampel menggunakan teknik stratified sampling dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 84 responden. Data diproses dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solutions ) versi 21 for windows. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif, menggunakan uji instrumen yaitu uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi linier sederhana dan uji ttest dengan taraf signifikan 5 persen. Berdasarkan hasil dari employee relation yang telah dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan di InterContinental Bali Resort antara lain: (1) program pelatihan dan pendidikan (2) program penghargaan (3) program acara khusus terdiri dari (4) program media komunikasi internal (5) komunikasi karyawan (6) penilaian sikap karyawan (7) program konseling dan (8) program keselamatan dan teknologi baru. Hasil dari uji ttest diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara employee relation terhadap motivasi kerja di InterContinental Bali Resort dengan nilai thitung 7,541 > ttabei 1,663.Berdasarkan hasil tersebut Hendaknya terus melaksanakan employee relation karena terbukti mampu meningkatkan motivasi kerja dengan harapan tujuan perusahan dapat dicapai.

Kata Kunci: Hubungan Karyawan, Motivasi Kerja, Hotel

Abstract

This research conducted in InterContinental Bali Resort and based on the number of complaints that occurred at the InterContinental Bali Resort shows that the complaints level that occurred has exceeded the target that has been determined to show and also the decline in the quality of employee performance and still the attitude of undisciplined employees in attendance, then the management tried to increase employee motivation to increase productivity and discipline through employee relations. The purpose of this study is to determine the implementation of employee relationships and their effects on employee motivation. Data collection techniques in this study was done by observation, interviews, questionnaires, and literature stadi. Sampling technique using a stratified sampling technique and the number of samples used as many as 84 respondents. Data processed by using SPSS version 21 for windows. Data analysis techniques used are qualitative and quantitative analysis, using a test instrument that is validity, reliability, simple linear regression analysis and t_test test with significance level of 5 percent. Based on the results of employee relations that have been done to improve employee motivation at InterContinental Bali Resort are: (1) training and education program (2) award program (3) special event program consist of (4) internal communication media program (5) employee communication (6) assessment of employee attitude (7) counseling program and (8) new safety and technology program. Result of Ttest (test) known that there are positive and significant influence between employee relation to work motivation at InterContinental Bali Resort with value thitung 7,541 > ttabe11,663. Based on these results management should continue to implement employee relations because it has been proved to able to increase work motivation in the hope of corporate goals can be achieved.

Keywords      : Human Resource Development, Work Motivation, Hotel

  • 1.    PENDAHULUAN

Kepulauan Bali merupakan salah satu provinsi yang memiliki peningkatan dan kontribusi terhadap Negara melalui sektor pariwisatanya. Menurut Bali dalam angka (2015) pada tahun 2014 terdapat 658.312 orang yang telah bekerja dalam sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dan hal ini berarti banyak usaha yang dapat digerakan oleh sektor pariwisata seperti biro perjalanan, transportasi, perhotelan, restoran, dan kesenian budaya daerah untuk mengetahui perkembangan tenaga kerja yang berkerja dalam sektor pariwisata Bali maka dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel 1. Data Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Pariwisata Bali 2010 - 2014

No

Jenis Usaha

Tahun

2010 (Orang)

2011 (Orang)

2012 (Orang)

2013 (Orang)

2014 (Orang)

1

Akomodasi

Hotel Berbintang

29.682

29.817

29.966

29.967

29.990

Hotel Non bintang

17.704

18.413

18.486

18.560

18.617

Pondok Wisata

1.608

1.980

1.988

1.998

2.011

2

Restoran

23.727

24.945

25.069

25.170

25.320

3

Transportasi

3.898

4.213

4.420

4.644

4.944

4

Biro Perjalanan

8.870

9.414

9.461

10.075

10.375

Total

85.525

88.782

89.390

90.414

91.257

Total Pertumbuhan (%)

3,80

0,68

1,15

0,93

Sumber: Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali (2015)

Berdasarkan dari Tabel 1 jumlah perkembangan penyerapan tenaga kerja yang berkerja di industri pariwisata yang terbagi menjadi empat jenis usaha yaitu akomodasi, restoran, transportasi, dan biro perjalanan mengalami kenaikan secara terus menerus, dimana total rata-rata pertumbuhan tertinggi yang terjadi adalah dari tahun 2010 - 2011 dengan rata – rata 3,8%. Pada akhir tahun 2014, total dari penyerapan tenaga menjadi sebesar 91.257 orang. Menurut Effendy (1999; dalam Lestari, 2012) suatu organisasi tidak mungkin tanpa karyawan, karena merekalah yang menggerakan atau menghidupkan organisasai berdasarkan hal tersebut maka pengelolaan hubungan baik antara karyawan dan perusahaan mejadi hal penting yang telah banyak disadari perusahaan dalam ruang lingkup global selain itu menurut Edelman Trust Barometer Survey pada tahun 2016 menyatakan bahwa salah satu faktor yang membuat perusahaan terpercaya oleh publik adalah Threat Employee Well atau memperlaukan karyawan dengan baik jadi membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan karyawan merupa hal yang penting.

Menurut Ruslan (2014:278) employee relations adalah hubungan dengan kepegawaian atau disebut Publik Internal atau juga hubungan masyarakat internal adalah sekelompok orang-orang yang sedang bekerja di suatu perusahaan yang jelas baik secara fungsional, organisasi maupun teknis dan jenis pekerjaan (tugas) yang dihadapinya dan memiliki tujuan sebagai pembinaan hubungan dengan karyawan ini bertujuan untuk memberikan pengabdian dan mengatur kerja sama antar karyawan terutama untuk menciptakan komunikasi internal yang efektif di dalam perusahaan. Upaya membangun hubungan internal karyawan yang baik umumnya dilakukan melalui berbagai macam aktivitas komunikasi internal seperti rekreasi bersama, rapat, pemberian penghargaan, dan lain-lain. Aktivitas komunikasi internal ini pada akhirnya dapat meningkatkan dan

membangun kepuasan kerja karyawan dan yang nantinya akan dapat membangun motivasi para karyawan dalam melakukan pekerjaan Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi agar bekerja mencapai tujuan yang ditentukan (Malayu S.P Hasibuan, 2016:141).

Salah satu kawasan yang memiliki jumlah hotel yang cukup banyak adalah kawasan Jimbaran. Pada kawasan tersebut terdapat sekitar 300 hotel di kawasan Jimbaran seperti Hotel Le Meredien, Four Season, Watermark Hotel dan lain-lainnya. InterContinental Bali Resort merupakan salah satu hotel yang berada di kawasan Jimbaran yang telah berdiri cukup lama yaitu pada tahun 1993. Hotel ini merupakan hotel berbentuk resort dengan luas kurang lebih 14 hektar dengan 6 gedung berlantai 4 serta jumlah kamar sebanyak 418 kamar. Berdasarkan wawancara singkat di InterContinental Bali Resort terdapat beberapa program employee relation yang telah tersedia di hotel tersebut seperti, kegiatan bertamasya untuk setiap departermen, program pelatihan untuk karyawan, program perayaaan serta fasilitas pendukung seperti kota saran dan kontak yang dapat dihubungi ketika memiliki keluhan. Kegiatan employee relation pada hotel ini diatur oleh dua departemen yaitu HRD (Human Resource) dan QCI (Quality Continuous and Improvement) masing-masing departemen ini memiliki peran masing-masing dalam membuat kegiatan. Setiap Hotel tentu harus memiliki tingkat occupancy yang berbeda-beda pada setiap bulanya maka hal ini akan mempengaruhi beban kerja dan stress kerja para karyawan maka dengan adanya kegiatan employee relation dapat membantu para karyawan dalam menyampaikan keluh kusah serta melepas penat dan juga sebagai media untuk melatih keterampila para karyawan Di bawah ini merupakan jumlah tingkat hunian kamar di InterContinental Bali Resort.

Tabel 2 Data Tingkat Occupancy Hotel InterContinental 2012 – 2016

Tahun

Tingkat Occupancy (%)

Pertumbuhan (%)

2012

75,71

-

2013

77,91

2,82

2014

82,60

5,68

2015

79,42

(-4,01)

2016

86,72

7,30

Rerata

80,47

2,94

Sumber: InterContinental Bali Resort (2017)

Bedasarkan Tabel 2 tingkat hunian kamar diatas dapat disimpulkan bahwa dari data tingkat hunian kamar selama 5 tahun terakhir hanya ada satu tahun mengalami penurunan tingkat hunian kamar yaitu pada tahun 2014-2015 sebesar 4,01% kemudian tahun lainnya mengalami peningkatan yang berbeda-beda dengan peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2015-2016 yaitu sebesar 7,3% pada tahun. Hotel dengan tingkat hunian di atas 50% setiap tahunnya dengan total kamar 418 ini selama masa pengoperasianya pasti memiliki beberapa masalah yang harus dihadapi salah satunya adalah komplain tamu. Menurut Soenarno (2006; dalam Damayanti, 2015) komplain adalah sebuah aksi yang dilakukan oleh seseorang, yang didalamnya termasuk mengkomunkasikan sesuatuyang negatif terhadap produk atau pelayanan yang dibuat atau dipasarkan. Kompalin dikelompokan dalam lima besar yaitu service yaitu komplain yang terjadi karena pelayanan yang diberikan secara umun oleh hotel, facility yaitu komplain tentang fasilitas yang disediakan oleh hotel, staff yaitu komplain yang terjadi karena ada staff hotel yang mengganggu atau membuat tamu tidak merasa nyaman, own complain yaitu komplain yang berdasar dari dalam diri tamu sendiri, dan I- rational complaint yaitu komplain yang disebabkan karena kekurang pengetahuan tamu tentang penggunaan fasilitas yang tersedia. Adapun

tingkat komplain di InterContinental Bali Resort yang telah di bagi berdasarkan 5 kategori menurut Soenarno adalah sebagai berikut

Tabel 3 Data Tingkat Komplain Tamu di InterContinental Bali Resort 2012 - 2016

Tahun

Service (%)

Fasilities (%)

Staff (%)

Own Complain (%)

I – Rational Complain (%)

Total (%)

Target (%)

Kelebihan Jumlah Komplain (%)

2012

11,6

17,8

-

2,1

1,5

33,00

27,01

5,99

2013

12,7

16,8

1,1

1,4

1,2

33,28

26,57

6,70

2014

14,3

9,70

1,3

2,0

1,7

29,00

24,50

4,50

2015

14,5

15,1

1,2

1,3

1,6

33,70

26,80

6,90

2016

14,8

11,7

1,3

1,1

1,9

30,86

27,60

3,26

Sumber:InterContinental Bali Resort (2017)

Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat disimpulkan secara keseluruhan komplain yang terjadi di InterContinental Bali Resort melebihi target yang telah ditentukan dimana target tersebut telah bersifat baku dan dibuat oleh pihak manajemen InterContinental Hotels Group serta berlaku untuk semua hotel di bawah naungan InterContinental Hotels Group dan berdasarkan jenis komplainnya, service dan facilities adalah jenis komplain yang paling banyak terjadi di InterContinental Bali Resort. Menurut Hasibuan, (2016:146) salah satu tujuan motivasi adalah meningkatkan produktivitas kerja karyawan maka untuk mengetahui bahwa motivasi telah terlakasana dengan baik adalah dengan melihat tercapainya tujuan-tujuan dari motivasi.

Tabel 4 Data Tingkat Kualitas Kinerja Karyawan di InterContinental Bali Resort 2012 – 2016

Tahun

Kualitas (%)

Target (%)

Kekurang nilai kualitas (%)

Keterangan

2012

50,41

48,46

1,95

Cukup

2013

44,79

46,10

(1,31)

Kurang

2014

45,61

45,42

(0,19)

Kurang

2015

46,50

47,50

(1,00)

Kurang

2016

44,44

45,99

(1,55)

Kurang

Sumber: InterContinental Bali Resort (2017)

Berdasarkan dari Tabel 4 di atas tentang penilaian kualitas kinerja karyawan dari tahun 2013 ke tahun 2016 menunjukan hasil kualitas kinerja karyawan dalam kategori kurang hal ini disebabkan nilai kualitas kinerja tidak dapat mencapai target yang telah ditentukan. Target di atas merupakan target telah bersifat baku dengan kategori penilaian, jika nilai kurang dari target maka dikategorikan kurang , jika nilai melebihi target kurang dari 5% maka dapat dikategorikan cukup, dan jika nilai melebihi target di atas 5% dikategorikan baik seperti penyataan Ibu Mieke di atas akan tetapi berbanding terbalik, jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat kualitas kinerja karyawan dalam kurun waktu lima tahun tidak dapat mencapai target yang ditentukan dan hal ini juga menunjukan kemungkinan kurangnya pemberian motivasi kerja pada karyawan sehingga dapat menyebabkan tidak tercapainya target perusahaan yang telah ditentukan. Menurut Hasibuan, (2016:146) salah satu tujuan motivasi adalah meningkatkan kedisiplinan karyawan maka untuk mengukur kedisplinan karyawan maka akan digunakan tingkat absensi karyawan.

Tabel 5 Tingkat Absensi dan Keterlamabatan di InterContinental Bali Resort Januari – Desember 2016

Bulan

Absensi Karyawan

(Kasus)

Jumlah Hari kerja

(Hari)

Jumlah Karyawan

(Orang)

Nilai Kehadiran

Datang Terlambat

(Orang)

Nilai Keterlambatan

A

B

C

D=BxC/A

E

F=BxC/E

Januari

213

23

715

0.012

157

0.009

Februari

218

21

815

0.012

142

0.008

Maret

195

23

818

0.010

143

0.007

April

197

22

819

0.010

135

0.007

Mei

179

23

821

0.009

135

0.007

Juni

185

22

822

0.010

135

0.007

Juli

172

23

824

0.009

129

0.006

Agustus

177

23

826

0.009

132

0.006

September

189

22

829

0.010

126

0.006

Oktober

202

23

833

0.010

131

0.006

November

213

22

839

0.011

147

0.007

Desember

206

23

840

0.010

152

0.007

Total

2346

270

9801

0.128

1664

0.090

Rerata

195.5

22.5

816.75

0.010

138.6

0.007

Sumber: InterContinental Bali Resort (2017)

Berdasarkan dari hasil Tabel 5 di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai kehadiran karyawan adalah 0,01 dan nilai keterlambatan karyawan adalah 0,007 hal ini berarti nilai absensi karyawan tidak lebih dari 3% berarti tingkat kehadiran karyawan di InterContinental masih dalam cakupan yang baik. Penggunaan batasan menurut ahli digunakan dikarenakan InterContinental Bali Resort tidak memiliki batasan akan hal tersebut. Ketidakdisplinan karyawan ini dapat disebabkan karena tidak adanya batasan pasti dan sanksi serta kurangnya dorongan dan motivasi yang dapat membuat karyawan datang lebih awal.

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka, perlu dilakukan beberapa cara untuk dapat meningkatkan kinerja melalui motivasi yang diberikan. Motivasi dapat dipastikan memengaruhi kinerja, walaupun bukan satu-satunya faktor yang membentuk kinerja (Wibowo, 2013; dalam Jayanti,2014). Berdasarkan penelitian Apriani dan Hartoyo

(2012; dalam Jayanti, 2014) menyatakan bahawa semakin baik motivasi kerja karyawan dalam bekerja dalam perusahaan, makan akan semakin meningkat kinerja karyawan. Berdasarkan penyataan tersebut maka diadakan kegiatan employee relation yang merupakan program internal relation dapat mempengaruhi motivasi secara positif karena beberapa tujuan dari employee relation adalah menanamkan rasa damai kepada pegawai, menanamkan rasa sukses kepada pegawai sehingga mereka merasa diberi kesempatan untuk maju dalam mengembangkan kariernya, menanamkan rasa tanggung jawab kepada para pegawai, dan menciptakan adanya semangat kerja yang tinggi (IG Wasanto, 1987; dalam Rinaldi & Anugrah, 2013). Dikarenakan latar belakang tersebutlah maka penelitian dengan judul penting untuk dilakukan.

  • 2.    METODE PENELITIAN

Pemilihan InterContinental Bali Resort sebagai lokasi penelitian karena berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu: InterContinental Bali Resort merupakan hotel bintang lama yang telah lama berdiri yaitu sejak 1993 dan berada di kawasan wisata jimbaran yang artinya hotel tersebut telah memiliki banyak pengalaman dalam pemberian jasa pelayanan, serta berbagai cara dalam mempertahankan motivasi kerja karyawannya melalui kegiatan employee realation yang bahkan telah diatur oleh pihak IHG (InterContinental Hotel Group) dan tambahan kegiatan sebagai inisiatif manajemen akan tetapi pengaruh pemberian kegiatan tersebut nampaknya kurang optimal, dikarenakan beberapa hal. Variabel dalam penelitian ini adalah employee relation sebagai variabel bebas dan motivasi kerja sebagai variabel terikat. Bedasarkan rumusan masalah terdapat dua rumusan masalah yaitu penerapan employee relation dan pengaruh employee relation terhadap motivasi kerja.

Penerapan employee relation dalam penelitian ini merupakan bentuk dari usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan dan menjaga hubungan antar karyawan dengan pihak manajemen serta karyawan dengan karyawan menjadi lebih baik. Pengambilan data akan dilakukan dengan wawancara mendalam mengenai program-program employee relation yang termasuk dalam program pendidikan dan pelatihan, program penghargaan, program acara khusus, program media komunikasi internal, employee communication, employee attitude survey, employee counseling, dan special program on safety or new technology, tingkat keikutsertaan karyawan dalam kegiatan, seberapa penting kegiatan tersebut, serta pandangan informan terhadap kegiatan employee relation yang telah berlangsung. Pengaruh employee relation terhadap motivasi kerja karyawan dalam penelitian ini adalah dampak dari hubungan yang terjadi antara variabel employee relation terhadap motivasi kerja karyawan.

Pengaruh employee relation terhadap motivasi kerja karyawan dalam penelitian ini adalah dampak dari hubungan yang terjadi antara variabel employee relation terhadap motivasi kerja karyawan. Employee relation dalam penelitian ini merupakan hubungan yang dipengaruhi oleh hubungan komunikasi internal antar karyawan ataupun hubungan antar karyawan dan manajemen yang mana dalam hal ini hubungan tersebut dibentuk dalam suatu program kegiatan yang telah dilaksanakan oleh karyawan InterContinental Bali Resort dan kemudian menghasilkan suatu peningkatan dalam motivasi kerja para karyawan. Pelaksanaan program komunikasi kedalam melalui program employee relation akan menimbulkan hasil yang positif yaitu merasa dihargai dan diperhatikan sehingga dapat menciptakan rasa memiliki, motivasi, kreativitas, dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin sehingga pada akhirnya akan memberi dampak positif terhadap motivasi kerja (Ruslan, 2014;272).

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yaitu menurut Sugiyono, (2016:145) Observasi adalah cara pengumpulan data yang yang mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara atau kuesioner.

Dalam penelitian ini observasi dimaksudkan untuk melakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kegiatan employee relation dan motivasi kerja karyawan InterContinental Bali Resort, wawancara menurut Sugiyono, (2016:142) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalah yang harus diteliti and hasil yang didapatkan adalah adanya masalah pada motivasi kerja karyawan. Dalam penelitian ini metode wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun, kuesioner menurut Sugiyono, (2016:142). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Pada penelitian ini yang dimaksud responden adalah karaywan yang telah ditentukan dan responden akan mengisi kuesioner mengenai tanggapan karyawan tentang employee relation di Intercontinental Bali Resort yang tentunya mengacu pada indikator yang tersedia, studi kepustakaan menurut Utama dan Mahadewi, (2012:65).Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memperoleh data berupa dokumen, catatan, media, makalah, maupun literatur lain yang terkait dengan penelitian ini dan dokumentasi menurut Sugiyono,(2016:240).

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya momental seseorang dalam hal ini untuk melengkapi data penelitian dokumen yang didapatkan berupa foto, data yang diperoleh di InterContinental Bali Resort. Teknik penentuan informan adalah teknik yang digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan infoman adalah purposive sampling, yaitu teknik penentual sampel dengan pertimbangan hal tertentu (Sugiyono, 2016:85). Tenik penetuan informan diawali dengan menunjuk sejumlah informan yaitu informan yang mengetahui, memahami, dan berpengalaman sesuai dengan objek penelitian ini.Teknik penentuan sampel menggunakan teknik stratified sampling dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 84 responden. Data diproses dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solutions ) versi 21 for windows. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif, menggunakan uji instrumen yaitu uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi linier sederhana dan uji ttest dengan taraf signifikan 5 persen

  • 3.    HASIL DAN PEMBAHASAN

InterContinental Bali Resort pertama kali dibangun pada tahun 1992 oleh PT Citra Bali Jimbaran yang pada saat itu ingin membangun sebuah kawasan akomodasi hotel didaerah pinggir pantai di Jimbaran, Bali. diresmikan pada tahun 1993. Arsitek yang berada dibalik pembangunan hotel ini bernama Hendra Hadiprana yang berasal dari Indonesia sendiri. Beliau yang sangat mengahargai kebudayaan Bali dan Jawa merefleksikan bakatnya dalam pencitraan bangunan yang bergaya modern dan sensitive dengan dekorasi dan furniture yang kental dengan kebudayaan Bali dan Jawa di seluruh bagian Hotel.

InterContinental Bali Resort dibangun diatas tanah seluas 14 hektar dengan kebun-kebun yang luas di dalamnya yang tetap mencerminkan tradisi Bali. Pemilihan InterContinental Bali Resort sebagai lokasi penelitian karena berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu: InterContinental Bali Resort merupakan hotel bintang lama yang telah lama berdiri yaitu sejak 1993 dan berada di kawasan wisata jimbaran yang artinya hotel tersebut telah memiliki banyak pengalaman dalam pemberian jasa pelayanan, serta berbagai cara dalam mempertahankan motivasi kerja karyawannya melalui kegiatan employee realation yang bahkan telah diatur oleh pihak IHG (InterContinental Hotel

Group) dan tambahan kegiatan sebagai inisiatif manajemen akan tetapi pengaruh pemberian kegiatan tersebut nampaknya kurang optimal, dikarenakan beberapa hal. Dalam memenuhi kebutuhan yang nantinya akan berpengaruh kepada kepuasan tamunya, maka InterContinental Bali Resort menyediakan fasilitas-fasilitas berupa kamar, restoran, kolam renang maupun fasilitas penunjang lainnya. Diharapkan keinginan dan kebutuhan tamu akan tersebut terpenuhi sehingga dapat memberikan pengalaman tersendiri. Adapun fasilitas-fasilitas tersebut adalah 417 kamar termasuk 100 Club Intercontinental, 20 Suites dan 2 Villa. Untuk fasilitas kamar Club, segala jenis akomodasi dan pelayanaan tersedia di Club InterContinental Wing dengan tambahan biaya dari kamar standar. Semua anggota yang tergabung dalam komunitas Club dapat menikmati keuntungan-keuntungan yang lebih dari tamu-tamu lain.

InterContinental memiliki beberapa bar dan restoran dengan cita rasa masing -masing yaitu taman gita terrace yaitu restoran untuk breakfast ini buka mulai pukul 06.30 am-11.00 am dengan menyajikan Balinese, Japanese, Indonesian, dan International buffet dengan kapasitas 130 pax, jimbaran garden restoran ini buka mulai pukul 11.00 am-11.00 pm, begitu pula dengan barnya. Restoran ini menyajikan masakan seafood dan masakan Bali dengan kapasitas tempat duduk 150 pax, KO Japanese Restaurant ini buka mulai pukul 06.30 pm-10.30 pm dengan menyajikan makanan khas Jepang dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 118 pax, Bella Cucina restoran untuk dinner ini buka mulai pukul 06.30 pm-10.30 pm dengan menyajikan masakan Italia modern dengan konsep open kitchen dan berbagai macam pilihan wine dan champagne. Restoran ini berkapasitas 60 pax (di dalam ruangan dan di teras restoran), Sunset Beach Bar and Grills Restoran ini mulai buka pukul 12.00 pm-10.00 pm dengan kapasitas 54 pax. Dengan posisinya yang menghadap Samudra Hindia, bar ini menyajikan pemandangan sunset yang indah kepada para tamu sambil menikmati minuman khas bar ini, yaitu frozen margarita. Event yang biasanya diadakan di Sunset Beach Bar ini antara lain cocktail hours dari pukul 05.30pm-07.30pm dan spirit of bali yang menawarkan hiburan tari-tarian Bali dan masakan Bali.

Untuk mendukung kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) maka InterContinental Bali Resort menyediakan 8 ruang pertemuan, baik dalam kapasitas kecil maupun besar. Ruang pertemuan tersebut dilengkapi dengan pengatur suhu tersendiri. Fasilitas-fasilitas yang disediakan dalam ruangan tersebut adalah audio visual, OHP, video, slide proyektor, flip chart, video konferensi yang terdiri dari Puri Kencana adalah sebuah ballroom yang berukuran besar sehingga dapat dibagi menjadi 3 ruangan dengan kapasitas untuk masing-masing ruangan adalah 170 pax, Pandawa juga sebuah ballroom yang berukuran besar dengan kapasitas keseluruhan adalah 210 pax dan dapat dibagi juga menjadi 3 ruangan dengan kapasitas 60 pax di Pandawa I, 30 pax di Pandawa II, dan 120 pax di Pandawa III, Nakula adalah ruang pertemuan yang disediakan untuk pertemuan dengan kapasitas 20 pax dan berada bersebelahan dengan ruangan Nakula, dan Sadewa adalah ruang pertemuan yang disediakan untuk pertemuan dengan kapasitas 20 pax dan berada bersebelahan dengan ruangan Sadewa.

Penerapan Emlpoyee Relation di InterContinental Bali Resort

Berikut ini akan dijelaskan bagaimana penerapan dari masing-masing indikator tersebut pada InterContinental Bali Resort sebagai dari variabel employee relation sebagai berikut. Berdasarkan Buku Perjanjian Bersama program pelatihan dan pendidikan dibagi menjadi empat yaitu pelatihan di tempat kerja, pelatihan dalam area InterContinental Hotels Group, pelatihan di ruang kelas, dan pelatihan di luar hotel. Setiap pelatihan yang dilakukan dengan status mandatory atau wajib harus dihadiri oleh karyawan dan jika karyawan tidak menghadiri pelatihan tersebut sebanyak tiga kali maka karyawan tersebut akan mendapatkan dispensasi, kemudian seluruh pelatihan yang telah disetujui oleh pihka manajemen, semua biaya akan ditanggung oleh pihak hotel, Pada hotel InterContinental Bali Resort memiliki beberapa jenis bentuk penghargaan yang

diberikan pada karyawannya seperti penghargaan yang diberikan pada karyawan dan manajer terbaik yang diberikan setiap bulan, setiap tiga bulan sekali, dan setiap satu tahun sekali pemilihan karyawan dan manajer terbaik ini dilakukan oleh para atasan yang terdiri dari para direktur, resort manager dan general manager pada saat excom meeting, Pada Hotel InterContinental Bali Resort sendiri terdapat beberapa kegiatan acara khusus yang dilakukan secara berkala seperti acara Special Menu yaitu acara yang dilakukan pada hari tertentu di dalam kantin hotel dengan menyediakan menu spesial untuk para karyawan, music dan juga beberapa acara hiburan lainya.

Acara khusus yang dilakukan untuk memperingati hari keagamaan seperti saat bulan ramadhan maka akan ada acara berbuka bersama dan halal bihalal untuk para karyawan muslim dan para atasan, lalu ada acara Chrismast Eve yaitu acara yang dilakukan pada malam natal yang peruntukan untuk para karyawam beragama Kristen, dan ada kegiatan acara galungan dan kuningan dengan aka nada acara sembayang bersama bagi para karyawan beragama hindu, Pada InterContinental Bali Resort terdapat beberapa media komunikasi internal yaitu berupa papan pengumuman, kotak saran dan keluhan, nomor telepon pengaduan, majalah, koran dan informasi-informasi yang ditayangkan pada layar televisi yang terletak di kantin karyawan. Kotak saran dan keluhan yang disediakan oleh hotel untuk seluruh karyawan InterContinental Bali Resort akan tetapi kotak saran ini jarang digunakan karena karyawan lebih memilih berbicara secara langsung sama seperti penggunaan nomor telpon keluhan yang jarang digunakan,

Jalur komunikasi yang digunakan adalah jalur komunikasi dua arah, dimana perusahaan berusaha menginformasikan berbagai kebijakan dan perkembangan perusahaan pada karyawan dan mau mendengarkan berbagai pandangan dan tanggapan karyawan. Pemberian informasi yang dilakukan oleh pihak manajemen adalah melalui rapat-rapat dan pertemuan yang dilakukan secara berkala pada setiap harinya saat pagi hari atau disebutkan morning briefing, kemudia terdapat acara pertemuan yang dilakukan oleh para direktur selama dua hari sekali dan untuk embahas isu perkembangan hotel dan kemudian akan dibagikan pada setiap departermen masing-masing kemudian para karyawan akan meberikan pendapat dan saran serta bertanya akan masalah dan perkembangan yang terjadi, Program kegiatan penilaian sikap kerja yang dilakukan di InterContinental Bali Resort dilakukan selama satu minggu dalam satu tahun sekali yang biasa disebut Colleagues Heart Beat. Kegiatan ini merupakan bentuk evaluasi dari para karyawan kepada manajemen terhadap kinerja manajemen yang dilakukan secara online dan kemudian hasil akan dievaluasi dan dibahas pada pertemuan kemudian hasil akan diletakan pada papan pengumuman

Pada InterContinental program konseling dilakukan oleh atasan kepada bawahanya pada setiap akhir bulan yang kemudian akan diberikan feed back form yaitu formulir yang berisi pendapat dari para bawahan kepada atasan, pengetahuan yang didapat, keterampilan yang dilakukan dan kemajuan serta penilaian diri sendiri oleh karyawan yang nantinya akan diberikan dan dikumpulkan kepada bagian pihak Human Resource Departement kemudian InterContinental Bali Resort memiliki program keselamatan kerja dari peberian pelatihan keselamatan seperti simulasi kebakaran, gempa bumi, perampokan, dan ancaman bom dilakukan secara berkala and berlaku untuk semua karyawa, lalu terdapat pelatihan dengann beberapa lembaga perlinduangan bencana seperti pelatihan dengan pemadam kebakaran, pelatihan dengan BPBD, dan PUSDALOP.

Pengaruh Employee Relation terhadap Motivasi kerja

Data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner mendapatkan hasil tentang pembagaian karakteristik responden, dan penilaian responden terhadap kedua variabel kemudian dengan didukung oleh hasil dari pengujian instrument yang telah ditetapkan

seperti uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi linear sederhana, uji korelasi, uji determinasi dan terakhir uji t-test untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel employee relation terhadap motivasi kerja karyawan. Berikut ini adalah pembagian dan penjelesan akan karakteristik responden. Karakteristik responden dalam penelitian ini merupakan karakteristik karyawan tetap yang berkerja di InterContinental Bali Resort sejumlah 85 orang. Berdasarkan dari hasil penyebaran kuesioner yang telah dilakukan di InterContinental Bali Resort berikut ini karakteristik karyawan menurut jenis kelamin, status perkawinan, usia, jenjang pendidikan, departermen, jabatan dan lama kerja.

Karakteristik Responden

Menurut jenis kelaminnya dapat disimpulkan bahwa dari seluruh responden dengan jumlah 85 Orang didapatkan sebanyak 43 orang atau 51% adalah perempuan dan 42 orang atau 49% adalah laki-laki, jadi sebagian besar karyawan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah perempuan hal ini dikarenakan jumlah karyawan perempuan di InterContinental Bali Resort lebih dominan perempuan serta lebih banyak mengikuti kegiatan employee relation di hotel dan berdasarkan hasil kuesioner indikator yang paling besar adalah acara khusus yang memang lebih di senangi oleh para perempuan, menurut status perkawinan dapat disimpulkan bahwa dari 85 responden terdapat 72 orang atau 85% karyawan dengan status kawin dan 13 orang atau 15% karyawan dengan status belum kawin jadi, sebagaian responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang yang menikah atau dengan status kawin. Hal ini disebabkan karyawan InterContinental Bali Resort memiliki rentan usia dewasa yang telah masuk usia pernikahan dan menurut usia dapat disimpulkan bahwa usia responden yang mengisi kuesioner didominasi oleh usia dari 46 – 50 tahun dengan total jumlah 17 orang dari 85 orang responden keseluruhan, kemudian sisanya merupakan rentan usia yang lain. Hal ini dikarenakan banyak karyawan InterContinental merupakan karyawan lama bahkan saat hotel ini baru berdiri.

Menurut jenjang pendidikan dapat disimpulkan untuk jenjang pendidikan yang paling mendominasi dari seluruh responden adalah SMA/SMK yaitu sebanyak 43 orang atau 51% dari total 85 orang responden. Hal ini dikarenkaan karyawan InterContinental Bali Resort merupakan pegawai lama yang bahkan telah lama menjabat sebagai karyawan sebelum adanya ketentuan jenjang pendidikan selain itu pengalaman kerja lebih menjadi pertimbangan yang lebih penting dari pada jenjang pendidikan, menurut jabatan dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden berdasarkan jabatan yang paling mendominasi adalah jabatan sebagai staff yaitu sebanyak 49 orang atau 58% dari total keseluruhan responden sebanyak 85 orang hal ini di karenakan jumlah staff memang yang terbanyak dan menyesuaikan dengan penelitian ini tentang hubungan karyawan dan menurut tingkat lama kerja dapat disimpulkan bahwa tingkat lama kerja yang mendominasi adalah lebih dari delapan tahun yaitu sebanyak 28 orang atau 45% memiliki lama kerja lebih dari 8 tahun hal ini dikarenakan InterContinental merupakan hotel yang telah berdiri dari tahun 1993 dan banyak dari pegawainya merupakan pegawai lama bahkan beberapa karyawannya telah ada saat hotel ini baru diresmikan dan berdasarkan hasil kuesioner tentang pemberian penghargaan kepada karyawan loyal yaitu >7 tahun.

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan hasil dari validasi variabel employee relation memiliki nilai valid dengan rentang 0,327 sampai 0,564, dan untuk variabel motivasi kerja memiliki nilai rentang 0,411 sampai 0,576. Hal ini menunjukan bahwa semua indikator pada variabel memiliki korelasi di atas 0,3 maka semua indikator dinyatakan valid

sebagai alat pengumpulan data dan untuk data yang lebih lengkap maka dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 6. Hasil Uji Validitas

No.

Variabel

Item

Validitas

Koefisiean Korelasi

Keterangan

1.

Employee Relation

X.1

0,399

Valid

2.

X.2

0,381

Valid

3.

X.3

0,352

Valid

4.

X.4

0,426

Valid

5

X.5

0,531

Valid

6

X.6

0,428

Valid

7

X.7

0,408

Valid

8

X.8

0,327

Valid

9

X.9

0,494

Valid

10

X.10

0,429

Valid

11

X.11

0,490

Valid

12

X.12

0,413

Valid

13

X.13

0,440

Valid

14

X.14

0,408

Valid

15

X.15

0,564

Valid

16

X.16

0,461

Valid

17

Motivasi Kerja

Y.1

0,446

Valid

18

Y.2

0,446

Valid

19

Y.3

0,446

Valid

20

Y.4

0,446

Valid

21

Y.5

0,458

Valid

22

Y.6

0,457

Valid

23

Y.7

0,576

Valid

24

Y.8

0,538

Valid

25

Y.9

0,529

Valid

26

Y.10

0,506

Valid

27

Y.11

0,411

Valid

28

Y.12

0,544

Valid

Sumber: Data Olahan (2017)

Uji Reabilitas

Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas maka di dapatkan hasil nilai reabilitas variabel employee relation adalah 0,707 dan nilai motivasi kerja adalah 0,714 sedangkan syarat data dapat dikatakan reliabel maka nilai data harus berada di atas 0,60 artinya semua variabel yang digunakan dapat memperoleh data yang konsisten dan jika pernyataan tersebut diajukan maka akan diperoleh jawaban yang relative sama dan berdasarkan hasil pengujian maka dengan nilai tersebut maka dapat dikatakan data penelitian ini reliabel karena berada diatas 0,60 dan di bawah ini adalah hasil dari uji reabilitas yang telah dilakukan.

Tabel 7. Hasil Uji Reabilitas

No

Variabel

Cronbach Alpha

Keterangan

1

Employee Relation

0,707

Reliabel

2

Motivasi Kerja

0,714

Reliabel

Sumber: Data Olahan (2017)

Penilaian Karyawan

Data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada karyawan InterContinental Bali Resort ini digunakan untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap variabel employee relation dan motivasi kerja sekaligus untuk mengetahui pengaruh dari variabel employee relation terhadap motivasi kerja akan dijelaskan secara deskriptif dan di bawah ini merupakan hasil dari penilaian karyawan tentang employee relation terhadap motivasi kerja. Skor penilaian employee relation yang dilakukan oleh responden yaitu karyawan InterContinental Bali Resort terdapat empat pilihan jawaban dengan bobot nilai yang berbeda pada setiap pertanyaan yang memiliki sifat positif. Metode pemberian skor pada pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: SS (4) = Sangat Setuju dengan bobot empat, S (3) = Setuju dengan bobot tiga, TS (2) = Tidak Setuju dengan bobot dua, STS (1) = Sangat Tidak Setuju dengan bobot satu

Tabel 8 Hasil Penilaian Kuisioner terhadap Employee Relation

No

Daftar Pertanyaan

Alternatif Jawaban

Total

Rata

-Rata

Kategori

STS (1)

TS (2)

S (3)

SS (4)

Variabel Employee Relation (X)

Program Pendidikan dan Pelatihan

1

Pemberian program pelatihan dapat meningkatan kualitas jasa pelayanan yang diberikan

30

46

6

4

266

3,16

Baik

2

Pemberian program pelatihan tidak dapat meningkatan keterampilan

7

45

110

108

270

3,17

Baik

Rata – Rata

3,17

Baik

Program Penghargaan

3

Pemberian penghargaan kepada karyawan terbaik dapat meningkatkan rasa dihargai

7

55

117

115

294

3,45

Sangat Baik

4

Pemberian penghargaan kepada karyawan dengan masa kerja 7 tahun dapat menurunkan motivasi kerjakaryawan (Berdasarkan pada Perjanjian Kerja

Bersama)

2

32

102

132

268

3,15

Baik

Rata – Rata

3,30

Sangat Baik

Program Acara Khusus

5

Kegiatan (Outing) dan perayaan dapat membangun hubungan baik antara karyawan

7

55

116

115

293

3,44

Sangat Baik

6

Melakukan kegiatan sosial bersama dapat menumbuhkan rasa kebersamaan

6

51

109

109

275

3,23

Baik

Rata – Rata

3,34

Sangat Baik

Program Media Komunikasi Internal

7

Penyediaan media cetak dan elektronik dapat menyampaikan informasi dengan efektif

5

45

99

112

261

3,07

Baik

8

Penyediaan kotak saran dan nomor telepon pengaduan keluhan mempermudah karyawan dalam menyampaikan keluhan dan saran.

8

48

109

107

272

3,2

Baik

Rata – Rata

3,13

Baik

Komunikasi Karyawan (Employee Communication)

9

Komunikasi vertikal yang baik dapat mengurangi kesalahpahaman antar karyawan.

5

52

112

115

284

3,34

Sangat Baik

10

Komunikasi horizontal yang baik dapat mengurangi hambatan komunikasi

7

52

111

111

281

3,3

Sangat Baik

Rata – Rata

3,32

Sangat Baik

Penilaian Sikap Karyawan (Employee Attitude Survey)

11

Pelaksanaan program penilaian dari karyawan ke manajemen (Employee Heart Beat) dapat menurunkan kinerja manajemen

7

55

108

115

285

3,35

Sangat Baik

12

Pelaksanaan program penilaian tentang sikap, kinerja, dan loyalitas karyawan dapat memberikan data informasi untuk pembinaan selanjutnya.

7

55

110

115

287

3,37

Sangat Baik

Rata – Rata

3,36

Sangat Baik

Program Konseling (Employee Counseling)

13

Program konseling dapat menurunkan kerjasama

6

51

108

113

278

3,27

Baik

14

Program konseling dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.

7

47

94

109

257

3,02

Baik

Rata – Rata

3,14

Baik

Program Keselamatan Dan Teknologi Baru (Special Program On Safety Or New Techology)

15

Pemberian program keselamatan dapat meningkatkan rasa aman

7

54

114

119

294

3,4

Sangat Baik

16

Pemberian program pengenalan teknologi baru dapat mempersulit pekerjaan.

7

45

100

103

255

3

Baik

Rata – Rata

3,22

Baik

Rata – Rata Total

3,25

Baik

Sumber: Data Olahan (2017)

Berdasarkan Tabel 6 di atas maka didapatkan hasil rata – rata total dari penilaian responden terhadap employee relation di InterContinental Bali Resort adalah sebesar 3,25 dan termasuk dalam kategori baik hal ini disebabkan karena sebagian besar berpendapat setuju terhadap pernyataan yang diajukan dan untuk indikator dengan nilai terendah adalah program media komunikasi internal dengan nilai 3,13 hal ini disebabkan kurangnya partisipasi karyawan dalam penggunaan media komunikasi internal seperti kotak saran.

Tabel 9 Hasil Penilaian Kuisioner terhadap Motivasi Kerja Karyawan

No

Daftar Pertanyaan

Alternatif Jawaban

Total

Rata

Rata

Kategori

STS

(1)

TS

(2)

S (3)

SS

(4)

Variabel Motivasi Kerja (Y)

Semangat Kerja

1

Semangat kerja tidak mempengaruhi produktivitas kerja

0

10

132

144

286

3,36

Sangat Baik

2

Semangat kerja yang tinggi dapat mendorong karyawan dalam mencapai tujuan

1

14

143

123

280

3,29

Sangat Baik

Rata – Rata

3,32

Sangat Baik

Inisiatif Dan Kreativitas

3

Inisiatif dalam berkerja dapat menciptakan semangat kerja

0

14

144

120

278

3,27

Baik

4

Kreativitas dalam bekerja dapat meningkatkan produktivitas

0

16

151

126

293

3,44

Sangat Baik

Rata – Rata

3,35

Sangat Baik

Rasa Bertanggung Jawab

5

Rasa tanggung jawab untuk dapat menyelesaikan tugas dengan tepat

1

13

149

124

286

3,36

Sangat Baik

6

Rasa tanggung jawab untuk dapat menyelesaikan tugas secara tepat waktu.

1

14

150

120

284

3,34

Sangat Baik

Rata – Rata

3,35

Sangat Baik

Menimbulkan Rasa Aman

7

Pembayaran pensiun tidak dapat meningkatkan kepuasan karyawan

0

14

149

126

289

3,4

Sangat Baik

8

Pemberian jaminan hari tua dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan

0

13

153

131

297

3,49

Sangat Baik

Rata – Rata

3,44

Sangat Baik

Memperhatikan Kesempatan Maju

9

Program transfer(room to be involved) dapat menurunkan motivasi kerja

0

14

143

123

280

3,29

Sangat Baik

10

Program promosi (room to grow) dapat meningkatkan motivasi kerja

0

15

149

127

291

3,42

Sangat Baik

Rata – Rata

3,35

Sangat Baik

Pemberian Insentif

11

Pemberian insentif dapat meningkatkan motivasi kerja

0

15

147

132

294

3,45

Sangat Baik

12

Pemberian bonus tidak dapat meningkatkan motivasi kerja

0

15

158

134

307

3,61

Sangat Baik

Rata – Rata

3,53

Sangat Baik

Rata – Rata Total

3,39

Sangat Baik

Sumber: Data Olahan (2017)

Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penilaian responden terhadap variabel motivisi kerja dikatakan sangat baik dengan rata – rata 3,39 hal ini menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju pada pernyataan terhadap indikator dalam kuisioner yang telah disebarkan dan unntuk nilai indikator terendah pada variabel tersebut adalah semangat kerja dengan nilai 3,32 hal ini disebabkan beberapa karyawan memiliki pandangan yang berbeda pada pernyataan tersebut.

Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui ketergantungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat dan untuk menduga arah dari hubungan tersebut serta mengukur derajat keeratan hubungan.

Tabel 10 Hasil Analisis Regresi Liner Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

(Constant)

1

Employee

Relationship

16.558

.466

3.224

.062

.638

5.137

7.541

.000

.000

a. Dependent Variable: Motivasi Kerja

Sumber: Data Olahan (2017)

Berdasarkan Tabel 7 di atas maka dapat dibuat persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut.

Y = 16,558 + 0,466 X

= 17,054

  • 1.    Berdasarkan hasil persamaan di atas maka didapatkan hasil persamaan konstanta sebesar 17,054 artinya, bahwa jika variabel employee relation tidak mengalami perubahan maka nilai motivasi kerja adalah sebesar 17,054.

  • 2.    Nilai koefisien employee relation adalah sebesar 0,466 dimana artinya adalah setiap satu peningkatan pada pada variabel employee relation dapat meningkatan motivasi kerja karyawan sebesar 0,466. Hal ini berarti bahwa employee relation mempengaruhi peningkatan motivasi kerja karyawan InterContinental Bali Resort.

Analisis Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan yang positif atau signifikan atau sebaliknya antara variabel X dengan Y.

Tabel 11 Hasil Analisis Korelasi Sederhana

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.638a

.407

.399

2.72591

a. Predictors: (Constant), Employee Relationship

  • b. Dependent Variable: Motivasi Kerja

Sumber: Data Olahan (2017)

Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji nilai r adalah 0,638 artinya terdapat hubungan positif antara employee relation dengan motivasi kerja di InterContinental Bali Resort. Berdasarkan pada Tabel 3.5 Interprestasi terhadap koefisien korelasi nilai 0,638 berada pada 0,60 – 0,799 yang dimana artinya korelasi antara variabel kuat, hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara variabel employee relation dengan variabel motivasi kerja adalah korelasi yang kuat.

Analisis Determinasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana besarnya rotasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang dinyatakan dalam persentase dimana nilai R Square adalah 0,407 ada untuk mencari koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

D = R2 x 100%

D = 0,407 x 100%

D = 40,7%

Berdasarkan perhitungan di atas maka hasil analisis determinasi yang didapatkan adalah sebesar 40,7% artiya terdapat kontribusi sebesar 40,7% pada variabel employee relation terhadap motivasi kerja


Uji ttest

Uji hipotesis untuk analisis regresi linier sederhana ini menggunakan uji t yang menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen.Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan mengunakann SPSS, bahwa thitung adalah 7,541 dengan tingkat siginfikan 0,000 < 0,05 maka dapat digambarkan sebagai berikut.


Gambar 1: Kurva Normal ttest


thitung 7,541


Berdasarkan Gambar 1 di atas maka dapat dilihat nilai thitung yaitu 7,541 lebih besar dari pada ttabel yaitu sebesar 1,663 dan berada dalam daerah H0 maka Ha diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel employee relation dengan variabel motivasi kerja di InterContinental Bali Resort

Berdasarkan beberapa pengujian variabel yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh pada employee relation terhadap motivasi kerja karyawan sebesar 40,7%

  • 4.    SIMPULAN

Terdapat delapan kategori kegiatan employee relation yang diterapkan di InterContinental Bali Resort dengan hasil dari rata – rata penilaian skala likert “Sangat Baik” dan berdasarkan hasil Uji t-test menunjukan nilai thitung 7,541 > ttabel 1,663 berada pada penolakan H0 maka Ha diterima hal ini berarti terdapat pengaruh positif antara employee relation dengan motivasi kerja karyawan dengan hasil dari analisis determinasi menunjukan bahwa koefisien determinasi sebesar 40,7 yang artinya kontribusi variabel employee relation terhadap motivasi kerja adalah sebesar 40,7%.

Ucapan Terimakasih

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan bantuan semua pihak dalam menyelesaikan jurnal ini, kepada:

  • 1.    Bapak Drs. I Made Sendra, M.Si, selaku Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.

  • 2.    Ibu Ni Made Ariani, SE.,M.Par, selaku Ketua Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayanan dan juga sekaligus pembimbing II yang telah memberi arahan selama bimbingan laporan akhir hingga penulisan jurnal ilmiah ini.

  • 3.    Ibu Ni Putu Ratna Sari, SST.Par.,M.Par, selaku pemibimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan laporan akhir hingga penulisan Jurnal ilmiah.

  • 4.    Terima kasih penulis ucapkan semua Staff InterContinental Bali Resort yang telah memberikan waktu untuk penulis mendapatkan data dan memberikan dukungan.

  • 5.    Terima kasih juga penulis ucapkan kepada orang tua serta kawan-kawan Diploma IV Pariwisata 2013 yang selalu mendukung dan memberikan semangat serta berbagi informasi mengenai kuliah ataupun informasi diluar kuliah.

  • 5.    DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, Retno. 2005. Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV. Bening Natural Furniture Di Semarang. Tugas Akhir Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang

Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara

Jayanti, Selly. 2014. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kontrak Psikologis, Disiplin Kerja, Dan Lingkungsn Kerja Terhadap Kinerja Karyawan RSUD Kota Semarang. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro

Juniartha, I Gusti Ngurah. 2016. Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia

Terhadap Kinerja Karyawan Di Ramada Bintang Bali Resort Kuta. Tugas Akhir Program Studi Diploma IV Pariwisata Universitas Udayana

Lestari, Y. I. 2012. Penerapan Kegiatan Employee Relation Dalam Mendukung Iklim Komuniksi Internal. Tugas Akhir Program Studi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia

Ruslan, Rosady, SH, MM. 2014. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Edisi Revisi, Cetakan keduabelas, Jakarta, penerbit: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Cetakan ke Bandung:Alfabeta

Bali Dalam Angka, 2015 (diakes di https://id.scribd.com/mobile/document pada 15 Juli 2017)

Edelman     Trust    Barometer    Survey    2016    (di     akses    pada

https://edelman.com/insights/intellectual-property/edelman-trust-barometer-archive/

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pariwisata, 2016 (di akses pada https://kemenpar.go.id)

125