JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS

Vol. 1, No. 2, November 2017.

Pengaruh tingkat hunian kamar terhadap pendapatan makanan dan minuman di grand aston grand bali beach resort

Ni Luh Gede Marsiani1), Ida Ayu Trisna Eka Putri2), Fanny Maharani Suarka3) Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana , Jl. DR. R. Goris No. 7 Denpasar, Telp / Fax (0361) 223798, E-mail : [email protected]

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat hunian kamar terhadap pendapatan makanan dan minuman di Grand Aston Bali Beach Resort dan mengetahui upaya yang dilakukan dalam meningkatkan pendapatan makanan dan minuman di Grand Aston Bali Beach Resort. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Data penelitian ini dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana, korelasi, uji ttest, dan determinasi dengan menggunakan Program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) 21 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan regresi linier sederhana diperoleh persamaan Y= 33,967 + 0,097X1 yang berarti tingkat hunian kamar (X) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan makanan dan minuman (Y). Hasil perhitungan korelasi didapatkan hasil sebesar 0,58 dengan posisi nilai “r” berada diantara 0,40-0,59 hal ini berarti korelasi atau hubungan yang terjadi antara tingkat hunian kamar dengan pendapatan makanan dan minuman adalah sedang atau cukup. Hasil perhitungan uji ttest dengan derajat kebebasan 58 dan level of significances 5% (0,05) diperoleh hasil thitung (3,162) lebih besar dari ttabel (2,000) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya tingkat hunian kamar berpengaruh signifikan terhadap pendapatan makanan dan minuman. Hasil determinasi diperoleh bahwa tingkat hunian kamar memiliki pengaruh terhadap pendapatan makanan dan minuman sebesar 44,7% dan sisanya 55,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.

Kata Kunci : Pengaruh, Tingkat Hunian Kamar, Pendapatan Makanan dan Minuman, Hotel

Abstract

The purpose of this study is to determine the effect of room occupancy on food and beverage revenues at Grand Aston Bali Beach Resort and to know the efforts made to increase food and beverage revenues at Grand Aston Bali Beach Resort. These data were gained by observation, interview, literature study, and documentation. The data were analyzed using simple linear regression analysis, correlation, ttest, and determination with 5% significant level. Data processing by SPSS Program (Statistical Package for the Social Sciences) 21 for windows. The results indicated toward simple linear regression calculation obtained the equation Y= 33,967 + 0,097X1, which means the occupancy rate of the room (X) has a significant influence and direction of food and beverage revenues (Y). The result of correlation calculation obtained result of 0,58 with position value "r" is between 0,40-0,59 this mean correlation or relationship happened between room occupancy rate with income of food and beverage at Grand Aston Bali Beach Resort is medium or enough. The result of ttest calculation with degree of freedom 58 and level of significances 5% (0,05) obtained result of tcount (3,162) bigger than ttable (2,000) then Ho rejected and Ha accepted which means room occupancy rate have significant effect to food and beverage income. The result of determination obtained that room occupancy rate has influence to food and drink income equal to 44,7% and the rest of 55,3% is influenced by other factors outside of discussion in this research.

Keywords: Influence, Room Occupancy, Food and Drink Revenue, Hotel

  • 1.    PENDAHULUAN

Tanjung Benoa adalah sebuah kelurahan yang berada di sebelah tenggara Pulau Bali. Tanjung Benoa merupakan salah satu kawasan wisata di Bali yang terkenal akan pantai dan akomodasinya. Tanjung Benoa juga merupakan surganya wahana air. Berbagai macam aktifitas wahana air yang terdapat di Tanjung Benoa. Salah satu hotel yang terdapat di daerah Tanjung Benoa yaitu Grand Aston Bali Beach Resort. Grand Aston Bali Beach Resort yaitu hotel bintang lima di Bali yang terdiri dari 187 kamar. Grand Aston Bali Beach Resort didirikan pada tahun 1997, sampai saat ini masih mempertahankan eksistensinya dan mampu bersaing ditengah maraknya pendirian hotelhotel baru terutama di daerah Tanjung Benoa. Grand Aston Bali Beach Resort berusaha menyediakan pelayanan yang memuaskan yang ada pada setiap departemen di hotel tersebut baik yang bekerja pada back of the house maupun yang bekerja pada front of the house. Pada hotel Grand Aston Bali Beach Resort terdapat beberapa department yaitu Sales & Marketing Department, Human Resources Department, Housekeeping Department, Food & Beverage Department, Engineering Department, Front Office Department, Accounting Department, Spa, dan Security.

Grand Aston Bali Beach Resort melakukan berbagai macam kegiatan demi meningkatkan tingkat hunian kamar dan pendapatan makanan dan minuman yang ada di hotel. Pendapatan makanan dan minuman dipengaruhi oleh tingkat hunian kamar sehingga berbagai cara dilakukan oleh Grand Aston Bali Beach Resort untuk meningkatkan jumlah hunian kamar dan pendapatan makanan dan minuman. Dalam meningkatkan pendapatan makanan dan minuman pihak hotel melakukan berbagai macam cara seperti promosi, menjaga kualitas makanan dan minuman, menerapkan hygine dan sanitasi, dan memberikan pelayanan (service) makanan dan minuman yang baik ke pada tamu. Berikut ini adalah tabel target dan realisasi tingkat hunian kamar dan pendapatan makanan dan minuman di hotel Grand Aston Bali Beach Resort periode 2012-2016.

Tabel 1. Realisasi Tingkat Hunian Kamar dan Pendapatan Makanan dan Minuman Di Hotel Grand Aston Bali Beach Resort Periode 2012-2016

Periode

Tingkat Hunian Kamar

Pendapatan Makanan dan Minuman

Tahun      Bulan

Realisasi (%)

Realisasi (%)

2012       Januari

94,12

21,11

Februari

91,98

21,74

Maret

90,37

24,47

April

90,91

23,26

Mei

93,05

24,73

Juni

91,94

24,69

Juli

86,56

21,32

Agustus

95,70

23,83

September

96,77

27,97

Oktober

92,47

28,84

November

84,41

24,75

Desember

96,24

27,43

2013       Januari

67,38

20,40

Februari

67,38

25,09

Maret

57,75

26,56

April

55,61

23,94

Mei

72,73

23,58

Juni

91,44

22,61

Juli

83,42

19,36

Agustus

59,36

21,86

September

75,94

25,65

Oktober

51,34

24,63

November

52,41

27,96

Desember

97,33

26,35

2014

Januari

50,80

19,47

Februari

56,68

22,80

Maret

57,22

22,85

April

48,66

23,79

Mei

60,96

24,20

Juni

66,31

22,55

Juli

49,73

19,59

Agustus

77,54

21,76

September

78,61

28,56

Oktober

58,29

25,81

November

72,73

29,79

Desember

93,05

26,01

2015

Januari

84,49

27,53

Februari

65,24

30,56

Maret

54,55

33,72

April

51,34

38,69

Mei

62,57

37,57

Juni

76,47

33,96

Juli

98,40

25,12

Agustus

67,38

27,51

September

89,84

36,12

Oktober

67,91

34,80

November

47,06

29,36

Desember

71,81

32,19

2016

Januari

37,23

26,73

Februari

83,51

27,89

Maret

42,02

32,64

April

42,55

33,72

Mei

43,09

32,56

Juni

34,59

33,27

Juli

72,43

28,16

Agustus

35,14

27,43

September

72,97

32,15

Oktober

32,43

35,87

November

12,97

40,55

Desember

55,68

33,08

Sumber: Accounting Department, Grand Aston Bali Beach Resort (data diolah).

Berdasarkan pada Tabel 1 diatas yaitu dapat dilihat bahwa tingkat hunian kamar pada tahun 2012-2016 mengalami peningkatan sedangkan pendapatan makanan dan minuman pada tahun 2012-2016 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar tamu yang menginap melakukan semua aktifitasnya di hotel tetapi untuk makan dan minum di luar restaurant hotel.

  • 2.    METODE PENELITIAN

Definisi Operasional Variabel adalah suatu informasi yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur suatu variabel yang merupakan hasil penjabaran dari sebuah konsep (Wardiyanta, 2006:13). Untuk memperjelas dan membatasi permasalahan yang telah disampaikan, maka diperlukan Definisi Operasional Variabel agar tidak terjadi perbedaan persepsi oleh pembaca. Untuk itu perlu dijelaskan Definisi Operasional Variabel dalam penulisan laporan ini yaitu : 1. Tingkat Hunian Kamar (X)

Tingkat hunian kamar merupakan jumlah seluruh kamar hotel Grand Aston Bali Beach Resort yang

terjual dibandingkan dengan jumlah seluruh kamar hotel yang tersedia di dalam sebuah periode atau jangka waktu tertentu (harian, bulanan, tahunan) yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Pendapatan Makanan dan Minuman (Y)

Pendapatan makanan dan minuman adalah asset dalam bentuk uang tunai yang di dapat dari hasil penjualan makanan dan minuman yang dilakukan oleh Food & Beverage Department yang terdapat di Grand Aston Bali Beach Resort.

  • 2.    Upaya

Upaya merupakan usaha, cara, kegiatan, dan tindakan yang dilakukan Grand Aston Bali Beach Resort untuk meningkatkan pendapatan makanan dan minuman. Untuk menilai upaya hotel dalam meningkatkan pendapatan makanan dan minuman akan ditinjau dari aspek : promosi, kualitas makanan dan minuman, hygine dan sanitasi, service, menu, dan harga.

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana, analisis korelasi, analisis uji ttest dan analisis determinasi.

Menurut Siregar (2013:284), analisis regresi linier sederhana adalah linier yang digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independent) dan variabel tidak bebas atau terikat (dependent). Dalam hal ini, rumus regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh tingkat hunian kamar terhadap pendapatan makanan dan minuman di Hotel Grand Aston Bali Beach Resort.

Y = a + Bx

Nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

b = n.XY - X . Y

n.X2 (X )2

b = ∑ YJx∑X

n.

X      = Variabel bebas (tingkat hunian kamar)

Y      = Variabel terikat (pendapatan makanan dan minuman)

a dan b = konstanta n      = jumlah data

Menurut Siregar (2013:250), analisis korelasi adalah suatu bentuk analisis data dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan di antara dua variabel atau lebih, dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat yang dinyatakan menurut metode product moment dengan rumus :

r   = Koefisien korelasi

X = Variabel bebas (tingkat hunian kamar)

Y = Variabel terikat (pendapatan makanan dan minuman)

n = Jumlah data

Interpretasi kuat lemahnya hubungan dari dua variabel dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai

berikut.

Tabel 2. Interpretasi Kuat Lemahnya Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat

Besar Koefisien Korelasi (+/-)

Interpretasi

0,00 – 0,19

Hubungan antara variabel X dan Y tidak terdapat korelasi

0,20 – 0,39

Hubungan antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah

0,40 – 0,59

Hubungan antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup

0,60 – 0,79

Hubungan antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi

0,80 – 1,00

Hubungan antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi

Sumber : Sugiyono (2000:216)

Menurut Sugiyono (2009:250), uji ttest bertujuan untuk membuktikan apakah korelasi yang diperoleh antara tingkat hunian kamar dengan pendapatan makanan dan minuman Hotel Grand Aston Bali Beach Resort memang benar adanya atau didapatkan secara kebetulan, analisis ini dihitung dengan rumus :

t = r √

t = pengujian

r = koefisien korelasi

n = jumlah data pendapatan makanan dan minuman

Jika ingin menguji kebenaran dari korelasi yang diperoleh di atas, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji ttest. Adapun langkah-langkah pengujian tersebut adalah sebagai berikut :

  • 1.    Perumusan hipotesis.

Ho : b = 0 (tidak ada pengaruh signifikan x terhadap y)

Ho : b > 0 (ada pengaruh signifikan x terhadap y)

  • 2.    Menentukan taraf nyata (α) = 5% (0,05) dan derajat kebebasan (df) = n-k untuk menentukan t-tabel (a adalah jumlah periode data penelitian, k adalah jumlah variabel yang diteliti). Sehingga, dalam penelitian ini didapatkan nilai tabel = (α,dk) = (0,05,58) = 2,000.

  • 3.    Menentukan besarnya thitung.

  • 4.    Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho. Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yang diajukan di atas adalah sebagai berikut.

  • a.    Ho diterima dan Ha ditolak apabila thitung ≤ ttabel yang artinya tidak signifikan

  • b.    Ho ditolak dan Ha diterima apabila thitung ≥ttabel yang artinya signifikan

  • 5.    Penarikan kesimpulan

Gambar 1. Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho uji ttest

Menurut Rimbawan (2011:238), determinasi yang dapat diartikan sebagai besarnya pengaruh dalam persen variabel bebas terhadap variasi naik turunnya variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dalam persen variabel tingkat hunian kamar terhadap pendapatan makanan dan minuman, analisis determinasi dapat dihitung dengan rumus :

D = r2 x 100%

D = koefisien determinasi

  • r2 = koefisien korelasi dipangkatkan dua

  • 3.   HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 3.1    Pengaruh Tingkat Hunian Kamar Terhadap Pendapatan Makanan dan Minuman di Grand Aston Bali Beach Resort

Paparan data terbagi atas beberapa bagian yaitu pemaparan data tentang tingkat hunian kamar (X) dan pendapatan makanan dan minuman (Y) di Grand Aston Bali Beach Resort, serta analisis regresi linier sederhana, korelasi, uji ttest, dan determinasi. Penelitian ini ditujukkan untuk mengetahui pengaruh tingkat hunian kamar terhadap pendapatan makanan dan minuman di Grand Aston Bali Beach Resort. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan untuk menjawab penelitian ini yaitu :

  • 1.    Variabel bebas yang dilambangkan dengan koefisien “X” adalah realisasi tingkat hunian kamar.

  • 2.    Variabel terikat yang dilambangkan dengan koefisien “Y” adalah realisasi pendapatan makanan dan minuman.

Perhitungan dan analisa terhadap data tersebut menggunakan program statiska yang bernama SPSS version 21,0 for windows. Setelah menggunakan aplikasi SPSS version 21,0 for windows maka akan diperoleh hasil olahan yang nanti akan dijelaskan sehingga akhirnya akan diperoleh suatu kesimpulan. Penelitian ini menggunakan data tingkat hunian kamar (X) dan pendapatan makanan dan minuman (Y) di Grand Aston Bali Beach Resort. Adapun nilai dari variabel-variabel tersebut dapat ditunjukkan melalui Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Realisasi Tingkat Hunian Kamar dan Pendapatan Makanan dan Minuman Di Hotel Grand Aston Bali Beach Resort Periode 2012-2016

Periode

Tingkat Hunian Kamar

Pendapatan Makanan dan Minuman

Tahun      Bulan

Realisasi (%)

Realisasi (%)

2012       Januari

94,12

21,11

Februari

91,98

21,74

Maret

90,37

24,47

April

90,91

23,26

Mei

93,05

24,73

Juni

91,94

24,69

Juli

86,56

21,32

Agustus

95,70

23,83

September

96,77

27,97

Oktober

92,47

28,84

November

84,41

24,75

Desember

96,24

27,43

2013       Januari

67,38

20,40

Februari

67,38

25,09

Maret

57,75

26,56

April

55,61

23,94

Mei

72,73

23,58

Periode

Tingkat Hunian Kamar

Pendapatan Makanan dan Minuman

Tahun

Bulan

Realisasi (%)

Realisasi (%)

Juni

91,44

22,61

Juli

83,42

19,36

Agustus

59,36

21,86

September

75,94

25,65

Oktober

51,34

24,63

November

52,41

27,96

Desember

97,33

26,35

2014

Januari

50,80

19,47

Februari

56,68

22,80

Maret

57,22

22,85

April

48,66

23,79

Mei

60,96

24,20

Juni

66,31

22,55

Juli

49,73

19,59

Agustus

77,54

21,76

September

78,61

28,56

Oktober

58,29

25,81

November

72,73

29,79

Desember

93,05

26,01

2015

Januari

84,49

27,53

Februari

65,24

30,56

Maret

54,55

33,72

April

51,34

38,69

Mei

62,57

37,57

Juni

76,47

33,96

Juli

98,40

25,12

Agustus

67,38

27,51

September

89,84

36,12

Oktober

67,91

34,80

November

47,06

29,36

Desember

71,81

32,19

2016

Januari

37,23

26,73

Februari

83,51

27,89

Maret

42,02

32,64

April

42,55

33,72

Mei

43,09

32,56

Juni

34,59

33,27

Juli

72,43

28,16

Agustus

35,14

27,43

September

72,97

32,15

Oktober

32,43

35,87

November

12,97

40,55

Desember

55,68

33,08

Sumber : Accounting Department, Grand Aston Bali Beach Resort (data diolah).

Berikut ini teknik yang digunakan untuk mengolah data adalah teknik analisis regresi linier sederhana, korelasi, uji ttest dan determinasi menggunakan bantuan aplikasi SPSS version 21,0 for windows :

Analisis Regresi Linier Sederhana

Siregar (2013:284), menyebutkan analisis regresi linier sederhana yang digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independent) dan variabel tidak bebas atau terikat (dependent). Dalam hal ini, rumus regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh tingkat hunian kamar terhadap pendapatan makanan dan minuman di Hotel Grand Aston Bali Beach Resort.

Y = a + Bx

Nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

b = n.XY - X . Y

n.X2 - (X)2

b = Y-bzx n.

X      = Variabel bebas (tingkat hunian kamar)

Y      = Variabel terikat (pendapatan makanan dan minuman)

a dan b = konstanta n      = jumlah data

Hasil yang diperoleh untuk mengetahui analisis regresi linier sederhana menggunakan alat bantu SPSS version 21,0 for windows dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut.

Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std.Error

Beta

(Constant)

33,967

2,184

15,550

,000

Tingkat Hunian Kamar

0,097

,031

,383

3,162

,000

a. Dependent Variable: Pendapatan Makanan dan Minuman

Persamaan regresi yang dihasilkan :

Y = a + bX

= 33,967 + 0,097X

Keterangan :

Y = pendapatan makanan dan minuman a = konstanta

b = koefisien regresi

X = tingkat hunian kamar

Hasil persamaan tersebut menunjukkan besar dan arah pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Interpretasi dari persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut :

Nilai a (konstanta) sebesar 33,967 artinya apabila seluruh variabel tingkat hunian kamar

  • (X) adalah 0, maka nilai variabel pendapatan makanan dan minuman (Y) adalah 33,967 ini berarti apabila tingkat hunian kamar sama dengan 0%, maka pendapatan makanan dan minuman di Grand Aston Bali Beach Resort adalah sebesar 33,967% yang artinya bahwa 33,967% dari total pendapatan hotel diperoleh dari penjualan makanan dan minuman di Grand Aston Bali Beach Resort.

Koefisien regresi variabel tingkat hunian kamar (X) memiliki nilai b = 0,097. Ini berarti apabila terjadi perubahan tingkat hunian kamar (X) sebesar 1 satuan maka akan mengakibatkan

penambahan pendapatan makanan dan minuman (Y) sebesar 0,097%. Dimana tanda positif ini menunjukkan bahwa tingkat hunian kamar (X) memiliki pengaruh yang searah terhadap pendapatan makanan dan minuman (Y). Apabila tingkat hunian kamar (X) meningkat maka pendapatan makanan dan minuman (Y) di Grand Aston Bali Beach Resort juga akan meningkat.

Analisis Korelasi

Menurut Siregar (2013:250), analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan di antara dua variabel atau lebih, dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat yang dinyatakan menurut metode product moment dengan rumus :

r = Koefisien korelasi

X = Variabel bebas (tingkat hunian kamar)

Y = Variabel terikat (pendapatan makanan dan minuman) n = Jumlah data

Hasil yang diperoleh untuk mengetahui analisis korelasi linier sederhana menggunakan alat bantu SPSS version 21,0 for windows dapat dilihat pada Tabel 5 sebagai berikut.

Tabel 5. Hasil Analisis Korelasi Linier Sederhana

Model        R          R Square      Adjusted R Square      Std. Error of the

Estimate

  • 1                  ,583a             ,447                    ,432                4,78135

  • a. Predictors: (Constant), Tingkat Hunian Kamar

Hasil perhitungan korelasi linier sederhana diatas dapat diperoleh hasil korelasi sebesar 0,58 dengan posisi nilai “r” berada diantara 0,40-0,59 hal ini berarti korelasi atau hubungan yang terjadi antara tingkat hunian kamar dengan pendapatan makanan dan minuman di Grand Aston Bali Beach Resort adalah sedang atau cukup.

Interpretasi kuat lemahnya hubungan dari dua variabel dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut.

Tabel 6. Interpretasi Kuat Lemahnya Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat

Besar Koefisien Korelasi (+/-)

Interpretasi

0,00 – 0,19

Hubungan antara variabel X dan Y tidak terdapat korelasi

0,20 – 0,39

Hubungan antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah

0,40 – 0,59

Hubungan antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup

0,60 – 0,79

Hubungan antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi

0,80 – 1,00

Hubungan antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi

Sumber : Sugiyono (2000:216)

Korelasi sebesar 0,58 yang berarti hubungan tingkat hunian kamar searah yaitu setiap kenaikan tingkat hunian kamar selalu diikuti dengan kenaikan pendapatan makanan dan

minuman begitu juga sebaliknya penurunan tingkat hunian kamar selalu diikuti oleh penurunan pendapatan makanan dan minuman di Grand Aston Bali Beach Resort.

Analisis Uji Ttest

Menurut Sugiyono (2009:250), analisis ttest bertujuan untuk membuktikan apakah korelasi yang diperoleh antara tingkat hunian kamar dengan pendapatan makanan dan minuman Hotel Grand Aston Bali Beach Resort memang benar adanya atau didapatkan secara kebetulan, analisis ini dihitung dengan rumus :

t = r √

t = pengujian

r = koefisien korelasi

n = jumlah data pendapatan makanan dan minuman

Hasil yang diperoleh untuk mengetahui analisis ttest menggunakan alat bantu SPSS version 21,0 for windows dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut.

Tabel 7. Hasil Perhitungan ttest

Model

Unstandardized

Coefficients

B      Std. Error

Standardized Coefficients Beta

t

Sig.

1

(Constant)

33,967

2,184

15,550

,000

Tingkat Hunian Kamar

0,097

,031

,383

3,162

,000

a. Dependent Variable: Pendapatan Makanan dan Minuman

  • 1.    Perumusan Hipotesis :

Ho : b = 0 (tidak ada pengaruh signifikan x terhadap y)

Ho : b > 0 (ada pengaruh signifikan x terhadap y)

  • 2.    Untuk menganalisis pengaruh tingkat hunian kamar terhadap pendapatan makanan dan minuman menggunakan tabel distribusi “t” dengan Level of Significance (LOS) 5% (0,05) serta derajat kebebasan (n-k) yaitu (60-2) = 58, maka didapat ttabel sebesar 2,000.

  • 3.    Berdasarkan tabel coefficients diperoleh thitung sebesar 3,162

  • 4.    Kriteria Pengujian :

Apabila thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara tingkat hunian kamar terhadap pendapatan makanan dan minuman dan apabila thitung ≤ ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat hunian kamar terhadap pendapatan makanan dan minuman.

  • 5.    Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 7 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,000 dan thitung sebesar 3,162 sehingga thitung ≥ ttabel atau 3,162 ≥ 2,000 yang berarti bahwa tingkat huniankamar berpengaruh signifikan terhadap pendapatan makanan dan minuman.

Berikut ini kurva hasil pengujian analisis ttest dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini.

Gambar 2. Kurva Hasil Pengujian Analisis ttest

Dapat dilihat dari kurva di atas bahwa nilai ttest (3,162) berada di daerah penerimaan Ha, yang berarti bahwa Ho ditolak, sehingga korelasinya signifikan. Dimana hal ini berarti bahwa tingkat hunian kamar memiliki pengaruh signifikan terhadap pendapatan makanan dan minuman di Grand Aston Bali Beach Resort.

Analisis Determinasi

Menurut Rimbawan (2011:238), analisis determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dalam persen variabel tingkat hunian kamar terhadap pendapatan makanan dan minuman, analisis determinasi dapat dihitung dengan rumus :

D = r2 x 100%

D = koefisien determinasi

r2 = koefisien korelasi dipangkatkan dua

Teknik analisis determinasi digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh tingkat hunian kamar terhadap pendapatan makanan dan minuman pada Grand Aston Bali Beach Resort dengan menggunakan perhitungan SPSS version 21,0 for windows dapat dilihat pada Tabel 8 berikut.

Tabel 8. Perhitungan Analisis Determinasi

Model          R         R Square     Adjusted R Square    Std. Error of the

Estimate

1                   ,583a           ,447                  ,432              4,78135

  • a. Predictors: (Constant), Tingkat Hunian Kamar

Rumus determinasi adalah : D = r2 x 100%

Keterangan :

D = Koefisien determinasi

r = rsquare

Perhitungan koefisiennya adalah sebagai berikut :

Diketahui :

r2   =   0,447

Maka :

D  =  r2 x 100 %

=   (0,447) x 100 %

D =  44,7%

Dari perhitungan di atas, bahwa pengaruh tingkat hunian kamar terhadap pendapatan makanan dan minuman adalah sebesar 44,7% yang artinya bahwa 44,7% pendapatan makanan dan minuman didapat dari tingkat hunian kamar, sementara sisanya 55,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini seperti wedding, entertainment, package income (spa package, room package), dan miscellaneous other income (cigarrette, internet, laundry, telephone, tenant rental).

  • 3.2 Upaya Grand Aston Bali Beach Resort Dalam Meningkatkan Pendapatan Makanan dan Minuman

Grand Aston Bali Beach Resort melakukan berbagai macam upaya dalam meningkatkan pendapatan makanan dan minuman. Berikut ini beberapa upaya Grand Aston Bali Beach Resort dalam meningkatkan pendapatan makanan dan minuman yaitu :

  • 1.    Promosi

Promosi makanan dan minuman yang dilakukan pihak Grand Aston Bali Beach Resort yaitu promosi melalui website Grand Aston Bali Beach Resort www.grandastonbali.com, brosur, poster, majalah, dan pada saat tamu check-in guest service attendant menawarkan berbagai macam menu makanan dan minuman yang terdapat di restaurant dan bar.

  • 2.    Menjaga kualitas makanan dan minuman

Dalam menjaga kualitas makanan dan minuman diperlukan orang yang berkompeten dalam menjaga kualitas bahan makanan dan minuman, proses pengolahan bahan yang tepat, bahan makanan yang digunakan tidak terkontaminasi oleh bakteri racun atau benda lain yang berbahaya untuk dikonsumsi, dan peralatan yang layak untuk digunakan untuk menjamin makanan yang diproduksi aman untuk disajikan kepada konsumen.

  • 3.    Menerapkan hygine dan sanitasi

Kebersihan dan kesehatan makanan dari produk makanan yang dihasilkan oleh bagian dapur sehingga tidak menimbulkan adanya bakteri yang masuk kedalam makanan yang akan dijual kepada tamu, kebersihan dari peralatan dapur yang digunakan dalam pengolahan makanan serta penempatan peralatan dapur setelah digunakan di letakkan ditempatnya, kebersihan dan kerapian store room baik bahan kering maupun bahan kaleng yang harus diperhatikan jangka pemakaian kadaluarsa bahan makanan tersebut, kebersihan area dapur yang meliputi : lantai, dinding, ventilasi, langit-langit, pembuangan sampah dan saluran air limbah.

  • 4.    Memberikan pelayanan (service) makanan dan minuman yang baik kepada tamu

Sebelum tamu datang atau sebelum memberikan pelayanan kepada tamu waiter dan waitress diwajibkan memakai uniform yang rapi dan bersih sesuai dengan standard grooming yang berlaku di hotel, mempersiapkan area restaurant, menyiapkan dan mengatur meja, sesudah tamu datang waiter dan waitress menyambut tamu yang datang dengan tersenyum dan mengucapkan greeting (good morning, good afternoon, good evening, good night), mempersilahkan tamu untuk duduk, menawarkan berbagai menu makanan dan minuman yang dijual, menerima orderan dari tamu dan memproses orderan, menyajikan makanan dan minuman ke pada tamu, setelah tamu selesai menikmati hidangan waiter atau waitress mengantarkan bill ke meja tamu dan setelah tamu membayar bill waiter dan waitress mengucapkan terimakasih dan tersenyum, setelah tamu pulang waiter dan waitress membersihkan makanan dan minuman dan merapikan meja.

Adapun upaya yang dilakukan penulis untuk meningkatkan pendapatan makanan dan minuman di hotel Grand Aston Bali Beach Resort yaitu :

  • 1.    Untuk pihak hotel sebaiknya membuat menu dengan variasi yang baru dengan berbagai macam variasi rasa, tekstur, warna dan harga yang sesuai dengan menu yang baru yang dibuat hotel. Misalnya seperti today's special menu, pasanglah foto menu, nama menu yang unik dan harga yang menarik di meja tamu pada hari tertentu, pembuatan today's special menu juga bisa membuat pelanggan restaurant tidak bosan dengan menu lama.

  • 2.    Untuk pihak hotel selain tamu yang menginap di hotel agar restaurant dan bar juga terbuka untuk umum dengan menawarkan voucher discount untuk makan dan minum include dengan berenang atau harga khusus yang tidak terlalu mahal untuk umum dengan variasi menu yang lebih menarik dan rasa yang lebih enak dibandingkan menu yang sebelumnya.

4.     KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Berdasarkan hasil perhitungan regresi linier sederhana diperoleh persamaan Y = 33,967 + 0,097X1, yang berarti tingkat hunian kamar (X) memiliki pengaruh yang searah terhadap pendapatan makanan dan minuman (Y), hasil perhitungan korelasi didapatkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,58 dengan posisi nilai “r” berada diantara 0,40-0,59 hal ini berarti hubungan yang terjadi antara tingkat hunian kamar dengan pendapatan makanan dan minuman sedang atau cukup, hasil perhitungan uji ttest dengan derajat kebebasan 58 dan level of significances 5% (0,05) diperoleh hasil thitung sebesar 3,162 dan ttabel sebesar 2,000 sehingga thitung ≥ ttabel atau 3,162 ≥ 2,000 yang berarti bahwa tingkat hunian kamar berpengaruh signifikan terhadap pendapatan makanan dan minuman di Grand Aston Bali Beach Resort, hasil determinasi diperoleh bahwa tingkat hunian kamar memiliki pengaruh terhadap pendapatan makanan dan minuman sebesar 44,7% dan sisanya 55,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini seperti wedding, meeting, entertainment, package income (spa package dan room package), dan miscellaneous other income (cigarrette, internet, laundry, telephone,dan tenant rental).

Upaya yang dilakukan hotel dalam meningkatkan pendapatan makanan dan minuman yaitu melalui promosi makanan dan minuman, menjaga kualitas makanan dan minuman, menerapkan hygine dan sanitasi, dan memberikan pelayanan (service) makanan dan minuman yang baik kepada tamu dan upaya yang dilakukan penulis untuk meningkatkan pendapatan makanan dan minuman di Hotel Grand Aston Bali Beach Resort yaitu membuat menu dengan variasi yang baru seperti today’s special menu dan menawarkan voucher discount makanan dan minuman atau harga khusus yang tidak terlalu mahal untuk umum.

Adapun saran-saran yang dapat peneliti berikan yaitu agar manajemen mampu meningkatkan lagi pendapatan makanan dan minuman di Grand Aston Bali Beach Resort dengan lebih meningkatkan promosi makanan dan minuman yang ada di restaurant dan bar agar tamu lebih merasa tertarik untuk makan dan minum di restaurant dan bar daripada makan dan minum di restaurant dan bar yang terdapat di luar hotel dan menawarkan voucher discount makan dan minum untuk umum dengan harga khusus yang tidak terlalu mahal.

Ucapan Terima kasih

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan jurnal ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. I Made Sendra, M.Si, selaku Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana. Ibu Ni Made Ariani, S.E.,M.Par, selaku Ketua Program Studi Diploma IV Pariwisata, Ibu Ni Nyoman Sri Aryanti, S.ST.Par.,M.Par, selaku Pembimbing Akademik Diploma IV Pariwisata, Ibu Ida Ayu Trisna Eka Putri, S.TP.,M.Si, selaku pembimbing I yang telah memberikan masukan dan saran, serta dukungan dalam penyusunan laporan akhir ini, Ibu Fanny Maharani Suarka, S.ST.Par.,M.Par, sebagai pemimbing II yang telah menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan, dukungan, dan motivasi yang sangat penulis perlukan selama penyusunan laporan akhir ini. Tim penguji, yaitu Ibu Ni Made Ariani, S.E.,M.Par dan Ni Putu Ratna Sari, S.ST.Par.,M.Par dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu demi kelancaran penulisan jurnal ini dari awal sampai akhir.

DAFTAR PUSTAKA

Antariati, Putu. 2008. Pengaruh Tingkat Hunian Kamar Terhadap Pendapatan Dan Service Charge Karyawan Pada Mercure Resort Sanur. (Sebuah Laporan Akhir) Program Studi Diploma IV Pariwisata Universitas Udayana, Denpasar

Astina, Gede Telaga. 2014. Upaya Polisi Pariwisata Subditwisata Kuta Dalam Memberikan Rasa Aman Bagi Wisatawan Mancanegara Yang Mengunjungi Kawasan Wisata Pantai Kuta. (Sebuah Laporan Akhir) Program Studi Destinasi Pariwisata Universitas Udayana, Denpasar

Darmadjati, 2001. Istilah-istilah Dunia Pariwisata. Edisi Revisi. Jakarta: Pradnya Paramita

Griantana, Wayan Agus. 2013. Pengaruh Tingkat Hunian Kamar Terhadap Pendapatan Room Service Di Nusa Dua Beach Hotel & Spa Bali. (Sebuah Laporan Akhir) Program Studi Diploma IV Manajemen Akuntansi Hospitaliti Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali

Ikhsan dan Prianthara. 2008. Sistem Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2014. Metodelogi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Jayanti, Putu Agung. 2014. Pengaruh Pembayaran Kartu Kredit Dari Travel Agent Terhadap Revenue Hotel The Haven Bali Seminyak. (Sebuah Laporan Akhir) Proram Studi Diploma IV Pariwisata Universitas Udayana, Denpasar

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga

Marsum WA dan Siti Fauziah. 2007. Manajemen Stewarding. Yogyakarta: Andi

Rimbawan, Nyoman Dayuh. 2011. Statistik Deskriptif Untuk Ekonomi dan Bisnis. Denpasar: Udayana University Press

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Sri, Endar. 1996. Definisi Hotel. Jakarta: Erlangga

Sihite, Richard. 2000. Hotel Management (Pengelolaan Hotel). Surabaya: SIC

Sugiarto, Endar. 2002. Hotel Front Office Administration. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis Cetakan ketigabelas 2008. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta

Sulastiyono, Agus. 2006. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung: Alfabeta

Soewirjo, Herdi S.Darmo. 2003. Teori Dan Praktik Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta: Andi Offset

Tarmoezi, Trizno. 2000. Hotel Front Office. Jakarta: Kesaint Blanc

Trizno Tarmoezi dan Heldin Manurung. 2007. Proffesional Hotel Front Liner     (Hotel Front

Office). Jakarta: Oriental

Wardiyanta. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: ANDI OFFSET

179