JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS

Vol. 7, No. 2, November 2023.

Faktor-faktor penentu kepuasan wisatawan berkunjung ke destinasi di kabupaten karangasem

Ni Made Ariani1), Ni Nyoman Sri Aryanti2)

Program Studi Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana Jalan DR. R Goris No. 7, Denpasar, Bali 80114

Email:ayukariani@unud.ac.id1), sriaryanti@unud.ac.id2)

Abstrak

Kepuasan wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi pariwisata merupakan hal yang penting untuk dikaji karena destinasi pariwisata merupakan produk yang tidak dapat berdiri sendiri namun merupakan produk gabungan dari berbagai atribut seperti atribut atraksi, aksesbilitas, amenities dan ancillary. Atribut inilah yang digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh wisatawan untuk pengambilan keputusan berkunjung atau melakukan kunjungan ulang (Framke,2002). Berdasarkan pada kajian di atas penulis tertarik untuk mengkaji motivasi dan faktor-faktor penentu kepuasan wisatawan berkunjung ke destinasi wisata di Kabupaten Karangasem. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala 4. Jumlah sampel ditentukan secara quota sampling dengan responden yang telah ditentukan dicari secara accidental. Teknik analisis data menggunakan analisis faktor konfirmatori. Hasil dari penelitian ini akan mengetahui apa yang menjadi motivasi dan kepuasan wisatawan dalam melakukan kunjungan pada destinasi wisata yang terdapat di Kabupaten Karangasem. Dengan mengetahui motivasi dan faktor kepuasan wisatawan maka secara tidak langsung sebagai pihak yang menawarkan jasa pariwisata akan dapat memenuhi apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan dari wisatawan melalui permintaan wisatawan ketika melakukan perjalanan wisata. Secara umum dapat disimpulkan bahwa wisatawan yang memutuskan untuk melakukan kunjungan ke destinasi wisata di Kabupaten Karangasem didominasi oleh motivasi yang bersumber dalam dirinya atau dikenal dengan motivasi internal dengan faktor pendorong meliputi: Finansial security, Prestige, Leisure Time, Escape, Relaxation, Educational opportunity, Wish fulfillment, Social interaction, Play, Strengthening family bonds dan Self-fiulfilment dengan total skor rata-rata sebesar 4,28 yang berarti sangat setuju. Motif yang kedua adalah motivasi yang bersumber diluar dari diri wisatawan dengan skor 4,20 dengan katagori setuju. Adapun faktor penarik untuk melakukan kunjungan pada destinasi di Kabupaten Bali adalah Transportasi/acces, Atraksi, Citra dari destinasi, Amenities, Faktor Layanan, Cuaca atau Iklim dan Kelembagaan.

Kata kunci: Motivasi, Kepuasan, Wisatawan, Destinasi Wisata

Abstract

The satisfaction of tourists visiting a tourism destination is an important thing to study because tourism destinations are products that cannot stand alone but are a combined product of various attributes such as attraction, accessibility, amenities and ancillary attributes. This attribute is used as a consideration by tourists for making decisions to visit or make repeat visits (Framke, 2002). Based on the above study, the author is interested in examining the motivation and determinants of tourist satisfaction visiting tourist destinations in Karangasem Regency. The number of samples was determined by quota sampling with respondents who had been determined to be sought accidentally. The data analysis technique uses confirmatory factor analysis. The results of this study will determine what motivates and satisfies tourists in visiting tourist destinations in Karangasem Regency. By knowing the motivation and satisfaction factors of tourists, indirectly, as a party offering tourism services, it will be able to fulfill the wants and needs of tourists through tourist requests when traveling. In general, it can be concluded that tourists who decide to visit tourist destinations in Karangasem Regency are dominated by motivation that comes from within themselves or known as internal motivation with driving factors including: Financial security, Prestige, Leisure Time, Escape, Relaxation, Educational opportunity, Wish fulfillment, Social interaction, Play, Strengthening family bonds and Self-fiulfilment with a total average score of 4.28 which means strongly agree.The second motive is motivation that comes from outside the tourist with a score of 4.20 with an agreed category. The pull factors for making visits to destinations in Bali Regency are Transportation / access, Attractions, Image of the destination, Amenities, Service Factors, Weather or Climate and Institutions.

Keywords: Motivation, Satisfaction, Tourist, Tourism Destinations

  • 1.    PENDAHULUAN

Bali merupakan salah satu destinasi pariwisata yang terdapat di Indonesia yang sudah di kenal oleh wisatawan baik wisatawan asing maupun wisatawan nusantara.Pariwisata yang dikembangkan oleh Bali adalah pariwisata budaya yang sejak pengembangannya menghandalkan keunikan budaya, tradisi serta keindahan alam sebagain daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali, di samping di dukung dengan keramahtamahan dari masyarakatnya sendiri. Perkembangan pariwisata Bali sebagai sebuah destinasi dunia telah terbukti, hal ini dapat di lihat terpilihnya Bali sebagai destinasi terbaik dunia pada tahun 2017. Hasil ini menurut versi tripadvisor (https//www.Tripadvisor.com.au/traveler chose-destination diunduh 30/8/2017).

Terpilih sebagai destinasi terbaik dunia Bali, hal ini menunjukkan bahwa Bali menjadi salah satu destinasi yang ingin dikunjungi oleh wisatawan. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali dalam tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan baik wisatawan asing ataupun wisatawan nusantara. Meningkatnya jumlah kunjungan ini sebagai indikasi bahwa Bali sebagai destinasi yang mampu mempertemukan kebutuhan dan keinginan wisatawan yang dapat diwujudkan melalui permintaan wisatawan. Berikut dapat di lihat perkembangan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali periode 2016 sampai 2018 pada Tabel1.1 berikut:

Tabel 1.

Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing dan Nusantara ke Bali Tahun 2016-2018

No.

Tahun

Jumlah Wisatawan (orang)

Total (orang)

Asing

Nusantara

1

2016

4.927.937

8.643.680

13.571.617

2

2017

5.697.739

8.735.633

14.433.372

3

2018

6.070.473

9.757.991

15.828.464

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2019

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat lihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Bali secara umum mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan ini mencerminkan bahwa wisatawan yang berkunjung ke Bali merasa puas atas kualitas layanan yang diberikan oleh seluruh komponen pariwisata. Kepuasan wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi pariwisata merupakan hal yang penting untuk dikaji karena destinasi pariwisata merupakan produk yang tidak dapat berdiri sendiri namun merupakan produk gabungan dari berbagai atribut seperti atribut atraksi, aksesbilitas, amenities dan ensileri. Atribut inilah yang digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh wisatawan untuk pengambilan keputusan berkunjung atau melakukan kunjungan ulang (Framke,2002).

Berdasarkan pada kajian di atas penulis tertarik untuk mengkaji motivasi dan faktor-faktor penentu kepuasan wisatawan berkunjung ke destinasi wisata di Kabupaten Karangasem. Karangasem merupakan destinasi pawisata yang berada di Bali khususnya di daerah bagian timur dari pulau Bali. Perkembangan pariwisata karangasem sendiri tidak diragukan lagi. Apabila dilihat dari atribut atraksi Kabupaten ini memiliki atraksi alam, sejarah dan buatan. Aspek alam terkenal dengan pantai adapun atraksi yang dapat dilakukan wisatawan salah satunya adalah wisata diving dan snorkeling. Wisata yang berhubungan dengan sejarah salah satu yang terdapat di Kabupaten Karangasem adalah Taman Ujung, Pura Besakih, Pura Lempuyang. Aspek buatan yang dapat mendukung kegiatan pariwisata saat ini yang menjadi trend antara lain wisata swafoto di rumah pohon, Taman Jinja, Edelwise. Hal ini sebagai daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata di Kabupaten Karangasem.

Pada aspek aksesbilitas, amenities Kabupaten Karangasem sendiri memiliki hal tersebut, sehingga menjadikan sebagai salah satu destinasi pawisata yang wajib untuk dikunjungi oleh wisatawan. Terkait dengan aspek aksesbilitas yang merupakan aspek penunjang pariwisata seperti jalan raya, penerangan, jaringan telekomunikasi dan amenities meliputi produk nyata dan tidak

nyata sebagai sarana pokok yang terdapat pada destinasi meliputi penginapan, restoran serta kualitas layanan yang diberikan. (Murphy dkk, 2000).

  • 2.    METODE PENELITIAN

Rancangan penelitian yang digunakan adalah penggabungan antara kuantitatif serta kualitatif. Penelitian ini berfokus pada pendekatan observasi, pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara dan pennyebaran kuisioner.

Pada penelitian ini juga memakai pendekatan deskriptif analisis dengan titik perhatian pada penelitian perilaku wisatawan yang dalam konteks pariwisata sebagai daya tarik pariwisata yang dilihat dari faktor-faktor penentu kepuasan wisatawan berkunjung ke destinasi di kabupaten karangasem. Penelitian ini jenis dan sumber data diperoleh secara langsung dari lokasi penelitian yang menjadi subjek penelitian. Data-data yang diperoleh akan sangat membantu dalam memecahkan permasalahan yang di teliti sehingga akan didapatkan informasi penelitian yang lebih akurat di dalam penulisannya. Bila dilihat dari teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya (Sugiyono, 2006: 62-63). Penentuan informan dilakukan dengan metode purpose sampling, adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dan dipandang mempunyai pengetahuan dan kemampuan dengan permasalahan, serta dengan kriteria tertentu yang telah diterapkan berdasarkan tujuan penelitian (Sugiyono, 2004).

Analisis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, ini diartikan sebagai metode dengan memberikan ulasan atau interpretasi terhadap data dan informasi yang diperoleh, sehingga menjadi lebih bermakna, meskipun demikian penelitian ini juga didukung dengan data kuantitatif dengan nilai kuisioner yang diperoleh dengan skala likert.

  • 3.    HASIL DAN PEMBAHASAN

    • 3.1    Hasil

      Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang melakukan kunjungan pada destinasi wisata di Kabupatren Karangasem dilihat dari 2 aspek yaitu berdasarkan pada pribadi wisatawan (Tourist Descriptor) seperti: Usia; Jenis kelamin; Tingkat pendidikan; Pekerjaan; Status dan Daerah asal. Karaktersitik responden berdasakan pada perjalanan wisatawan (Trip Descriptor) meliputi: Tujuan perjalanan; Lama perjalanan dan Sumber informasi. Berdasarkan kuisioner yang disebarkan kepada 40 responden adapun hasil dari karakteristik responden yang melakukan kunjungan ke destinasi di Kabupaten Karangasem dapat tersaji seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Karakteristik Wisatawan yang Berkunjung ke Destinasi Wisata di Kabupaten Karangasem Berdasarkan Tourist Descriptor dan Trip Descriptor

No.

Kriteria

Jumlah Responden (Orang)

Persentase (%)

Usia

A. TOURIST DESCRIPTOR

1

< 20

0

0

2

20 - 25

10

25

3

26 - 30

10

25

4

31 - 40

20

50

5

> 40

0

0

Jumlah

40

100

Jenis Kelamin

1

Laki-Laki

25

62

2

Perempuan

15

38

Jumlah

Tingkat Pendidikan

40

100

1

SMA/SMK

10

24

2

Diploma

15

38

3

Sarjana

15

38

4

Magister

0

0

Jumlah

40

100

Pekerjaan

1

Pelajar/Mahasiswa

10

25

2

Pegawai Negeri

15

38

3

Karyawan

10

25

4

Wirausaha

5

12

Jumlah

40

100

Status

1

Belum Menikah

25

62

2

Menikah

15

38

Jumlah

40

100

Daerah Asal

1

Luar Bali

25

62

2

Bali

15

38

Jumlah

40

100

B. TRIP DESCRIPTOR

Tujuan Perjalanan

1                Rekreasi                              30                            75

2

Mengunjungi Teman

10

25

3

Bisnis

0

0

Jumlah

40

100

Lama Perjalanan

1

1-2 hari

30

75

2

3-7 hari

10

25

3

Lebih dari 7 hari

0

0

Jumlah

40

100

Sumber Informasi

1

Teman

10

25

2

Sosial Media

30

75

3

Majalah

0

0

4

Brosur

0

0

Jumlah

40

100

Jenis Transportasi

1

Sepeda Motor

20

50

2

Mobil

20

50

3

Transportasi Umum

0

0

Jumlah

40

100

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2021

Berdasarkan pada Tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa wisatawan yang melakukan kunjungan ke destinasi wisata di Kabupaten Karangasen, jika dilihat dari karakteristik responden berdasarkan tourist descriptor dapat disimpulkan bahwa dari aspek usia didominasi oleh usia 31-40 Tahun sebesar 50%. Jenis kelamin di dominasi laki-laki sebesar 62%, hal ini disebabkan tingkat stress laki-laki lebih tinggi dari perempuan sehingga perlu dilakukan aktivitas wisata untuk menghilangkan rasa jenuh akibt aktivitas rutin yang dilakukan. Tingkat pendidikan didominasi oleh mereka dengan pendidikan diploma dan sarjana sebesar 38% dengan pekerjaan sebagai pegawai negeri dan swasta dan status mereka sebagian besar sudah menikah mayoritas berasal dari luar Bali.

Berdasarkan karakteristik trip description dapat disimpulkan bahwa wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata di Kabupaten Karangasem dengan tujuan rekresi dengan sumber informasi berasal dari media social, hal ini dikarenakan kemajuan penggunaan informasi teknologi yang memudahkan wisatawan untuk mencari destinasi wisata yang tersebar di Bali pada umumnya dan di Kabupaten Karangasem khususnya.

Lama perjalanan yang dilakukan berkisar antara 1 sampai 2 hari, perjalanan wisata menggunakan mode transportasi berupa sepeda motor dan mobil. Hal ini dikarena aksesbilitas jalan menuju lokasi wisata mudah dijangkau.

  • 3.2    Motivasi Wisatawan Berkunjung ke Destinasi Wisata di Kabupaten Karangasem

Motivasi berwisata merupakan kebutuhan dan keinginan psikologis maupun biologis yang mendorong dan menarik seseorang untuk melakukan aktivitas wisata. faktor pendorong (push factors) wisatawan melakukan aktivitas wisata menjelaskan bahwa mengapa seseorang melakukan perjalanan wisata dan faktor penarik (pull factors) adalah menentukan kapan, bagaimana, dan ke mana seseorang akan berwisata. Berdasarkan kuisioner yang disebarkan kepada responden hasil kuisioner dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Faktor Pendorong dan Penarik Motivasi Wisatawan Berkunjung ke Destinasi Wisata di Kabupaten

Karangasem

No

Pernyataan

Persepsi

Jumlah skor

Rata-rata

Ket.

STS/1

TS/2

N/3

S/4

SS/5

Faktor Pendorong Motivasi Wisatawan

1

Escape, Mengunjungi destinasi wisata dengan tujuan untuk melepaskan diri dari kejenuhan runtinitas sehari-hari.

0

0

2

20

18

176

4,40

Sangat setuju

2

Relaxation,

Mengunjungi destinasi wisata dengan tujuan untuk mendapatkan suasana santai dan baru diluar kejenuhan runitas sehari-hari

0

0

0

28

12

172

4,30

Sangat Setuju

3

Play,

Mengunjungi destinasi wisata dengan tujuan untuk mendapatkan kesenangan

0

0

7

20

13

166

4,15

Setuju

4

Strengthening family bonds, Mengunjungi destinasi wisata dengan tujuan untuk mempererat hubungan kekerabatan dengan mengunjungi saudara

0

1

7

20

12

163

4,08

Setuju

5

Prestige,

Mengunjungi destinasi wisata dengan tujuan untuk menunjukan kelas dan gaya hidup untuk meningkatkan status dan derajat sosial

0

0

0

23

17

177

4,43

Sangat Setuju

6

Social interaction, Mengunjungi destinasi wisata dengan tujuan untuk melakukan interaksi sosial dengan teman sejawat dan masyarakat lokal yang dikunjungi

0

0

4

22

14

170

4,25

Sangat Setuju

7

Educational opportunity, Mengunjungi destinasi wisata dengan tujuan untuk melihat sesuatu yang baru, mempelajari orang lain atau

0

0

0

28

12

172

4,30

Sangat Setuju

daerah lain atau untuk mengetahui kebudayaan etnis lain.

8

Self-fiulfilment, Mengunjungi destinasi wisata dengan tujuan untuk mengetahui prilaku masyarakat ataupun wisatawan

0

1

7

20

12

163

4,08

Setuju

9

Wish fulfillment, Mengunjungi destinasi wisata dengan tujuan untuk merealisasikan kunjungan yang sudah lama direncanakan

0

0

5

19

16

171

4,28

Sangat setuju

10

Financial Security, Mengunjungi destinasi wisata karena tersedianya alokasi financial untuk melakukan kegiatan wisata.

0

0

0

23

17

177

4,43

Sangat Setuju

11

Leisure Time, Mengunjungi destinasi wisata karena tersedianya waktu luang.

0

0

0

24

16

176

4,40

Sangat Setuju

Rata-rata Faktor Pendorong Wisatawan

4,28

Sangat Setuju

Faktor Penarik Motivasi Wisatawan

13

Cuaca / Iklim Destinasi Destinasi wisata yang dikunjungi memiliki iklim atau cuaca yang berbeda dengan daerah asalnya

0

0

5

25

10

165

4,13

Setuju

14

Transportasi, Akses Tersedianya sarana transportasi yang mendukung serta kemudahan untuk menuju lokasi

0

0

0

24

16

176

4,40

Sangat Setuju

15

Attraction

Tersedianya daya tarik wisata yang dapat dilihat, dilakukan, dipelajari dan sesuatu yang dapat dibeli

0

0

5

19

16

171

4,28

Sangat Setuju

16

Amenities

Tersedianya infrastruktur mendukung untuk melakukan kegiatan wisata dan kelengkapan sarana prasarana

0

1

5

20

14

167

4,18

Setuju

17

Aspek kelembagaan Adanya lembaga pariwisata yang akan mendukung sebuah destinasi layak untuk dikunjungi

0

0

7

24

9

162

4,05

Setuju

18

Citra, Terciptanya image yang

0

0

7

18

15

168

4,20

Setuju

positif di destinasi wisata yang dikunjungi

19

Faktor Layanan, Tersedianya layanan prima di destinasi yang dikunjungi

0

1

5

20

14

167

4,18

Setuju

Rata-rata faktor penarik motivasi wisatawan

4,20

Setuju

Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2021

Secara umum dapat disimpulkan bahwa wisatawan yang memutuskan untuk melakukan kunjungan ke destinasi wisata di Kabupaten Karangasem didominasi oleh motivasi yang bersumber dalam dirinya atau dikenal dengan motivasi internal dengan faktor pendorong meliputi: Finansial security, Prestige, Leisure Time, Escape, Relaxation, Educational opportunity, Wish fulfillment, Social interaction, Play, Strengthening family bonds dan Self-fiulfilment dengan total skor rata-rata sebesar 4,28 yang berarti sangat setuju yang artinya ketika seseorang melakukan suatu perjalanan ke destinasi tertentu sangat dididorong oleh keinginan wisatawan itu sendiri. Pertimbangan tersedianya alokasi finansial menjadi hal yang dasar untuk memutuskan melakukan perjalanan wisata, disamping tersedianya waktu luang untuk melakukan perjalanan wisata dan biasanya wisatawan yang memiliki keinginan untuk melakukan perjalanan wisata tidak terlepas dari keinginan untuk menghilangkan kejenuhan dari rutinitas sehari-hari dan juga bertujuan untuk aktualisasi diri untuk meningkatkan status sosialnya. Uraian secara detail dapat dilihat pada Tabel 3.

Berdasarkan pada Tabel 3 tentang motivasi wisatawan berkunjung ke destinasi wisata di Kabupaten Karangasem secara berurutan dapat dijelaskan bahwa motivasi yang berasal dari dorongan diri wisatawan atau dikenal dengan motivasi internal di lihat dari masing-masing indikator dari yng tertinggi ke terrendah sebagai berikut bahwa wisatawan yang melakukan aktivitas wisata dengan berkunjung ke destinasi di Kabupaten Karangasem karena didorong oleh faktor Financial Security dengan skor 4,43 yang berarti wisatawan sangat setuju bahwa faktor tersedianya alokasi financial untuk melakukan kegiatan wisata merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan ketika memutusan untuk melakukan perjalanan wisata.

Faktor Prestige dengan skor 4,43 merupakan faktor ke dua dari motivasi wisatawan, karena dengan melakukan aktivitas perjalanan wisata ke suatu destinasi dapat menunjukkan kelas dan gaya hidup untuk meningkatkan status dan derajat sosial.perjalanan wisata dapat dilakukan sesorang apabila tersedianya waktu luang, hal ini menjadi faktor motivasi ketiga yaitu Leisure time dengan skor 4,40. Adapun tujuan dilakukan perjalanan wisata didorong oleh motivasi Escape dengan skor 4,40 dimana motif melakukan perjalanan dengan mengunjungi destinasi wisata bertujuan untuk melepaskan diri dari kejenuhan runtinitas sehari-hari dan melakukan Relaxation, dengan tujuan untuk mendapatkan suasana santai dan baru diluar kejenuhan runitas sehari-hari. Faktor relaxation mendapatkan skor 4,30.

Motivasi berikutnya adalah Educational opportunity dengan skor sebesar 4,30 artinya bahwa wisatawan sangat setuju ketika mengunjungi destinasi wisata adapun tujuannya adalah untuk melihat sesuatu yang baru, mempelajari orang lain atau daerah lain atau untuk mengetahui kebudayaan etnis lain. Faktor pendorong Wish fulfillment dengan skor 4,28 merupakan motif ke tujuh dari wisatawan untuk melakukan kunjungan ke destinasi dengan maksud kunjungan untuk merealisasikan kunjungan yang sudah lama direncanakan.

Social interaction merupakan motif kedelapan dengan skor 4,25, dimana maksud kunjungan yang dilakukan karena untuk melakukan interaksi sosial dengan teman sejawat dan masyarakat lokal yang dikunjungi. Motif kesembilan adalah Play dengan skor 4,15 yang bertujuan mengunjungi destinasi wisata dengan tujuan untuk mendapatkan kesenangan. Strengthening family bonds merupakan motif kesepuluh dengan skor 4,08 bahwa kunjungan ke destinasi wisata dengan

tujuan untuk mempererat hubungan kekerabatan dengan mengunjungi saudara. Motif terakhir adalah Self-fiulfilment dengan skor 4,08 Mengunjungi destinasi wisata yang dilakukan wisatawan dengan tujuan untuk mengetahui prilaku masyarakat ataupun wisatawan yang ada pada destinasi wisata yang dikunjungi.

Motif yang kedua adalah motivasi yang bersumber diluar dari diri wisatawan dengan skor 4,20 dengan katagori setuju. Adapun faktor penarik untuk melakukan kunjungan pada destinasi di Kabupaten Karangasem Bali adalah Transportasi/acces, Atraksi, Citra dari destinasi, Amenities, Faktor Layanan, Cuaca atau Iklim dan Kelembagaan. Berdasarkan pada hasil penelitian dapat dilihat bahwa selain adanya faktor pendorong yang merpakan motivasi internal dari wisatawan ada juga faktor penarik yang menyebabkan wisatawan melakukan perjalanan wisata. Adapun faktor penarik utama yang mendorong wisatawan melakukan perjalanan secara berurutan adalah faktor transportasi merupakan hal yang dipertimbangkan wisatawan didalam melakukan kunjungan ke destinasi wisata. Transportasi yang dimaksud adalah tersedianya sarana transportasi yang mendukung serta kemudahan untuk menuju lokasi wisata yang dituju, faktor kedua adalah attraction yaitu tersedianya daya tarik wisata yang dapat dilihat, dilakukan, dipelajari dan sesuatu yang dapat dibeli, selanjutnya faktor ketiga adalah citra, terciptanya image yang positif di destinasi wisata yang dikunjungi, faktor keempat dan kelima adalah amenities yaitu tersedianya infrastruktur mendukung untuk melakukan kegiatan wisata dan kelengkapan sarana prasarana dan faktor layanann yaitu tersedianya layanan prima di destinasi yang dikunjungi. Faktor Cuaca / Iklim Destinasi artinya destinasi wisata yang dikunjungi memiliki iklim atau cuaca yang berbeda dengan daerah asalnya dan Aspek kelembagaan artinya danya lembaga pariwisata yang akan mendukung sebuah destinasi layak untuk dikunjungi merupakan faktor keenam dan ketujuh.

  • 4.    KESIMPULAN

Secara umum dapat disimpulkan bahwa wisatawan yang memutuskan untuk melakukan kunjungan ke destinasi wisata di Kabupaten Karangasem didominasi oleh motivasi yang bersumber dalam dirinya atau dikenal dengan motivasi internal dengan faktor pendorong meliputi: Financial security, Prestige, Leisure Time, Escape, Relaxation, Educational opportunity, Wish fulfillment, Social interaction, Play, Strengthening family bonds dan Self-fiulfilment dengan total skor rata-rata sebesar 4,28 yang berarti sangat setuju. Motif yang kedua adalah motivasi yang bersumber diluar dari diri wisatawan dengan skor 4,20 dengan katagori setuju. Adapun faktor penarik untuk melakukan kunjungan pada destinasi di Kabupaten Bali adalah Transportasi/ access, Atraksi, Citra dari destinasi, Amenities, Faktor Layanan, Cuaca atau Iklim dan Kemembagaan.

Ucapan Terimakasih

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini antara lain pihak hotel yang sudah berpartisipasi, Dekan Fakultas Pariwisata, Ketua LP2M Universitas Udayana.

  • 5.    DAFTAR PUSTAKA

J. Supranto. (2006). Pengukuran Tingkat Kepuasan

Nyoman S,Pendit. (2002). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Sugiono. (2004). Metode Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

---------- . (2006). Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Wiyasa. (1997). Hotel Ramah Lingkungan Alternatif Hotel Masa Depan. Kelola No.16 Tahun VI.

BPFE UGM

334