Rancang Bangun Sistem Visualisasi Data Monitoring Server dengan Teknologi Chatbot
on
JITTER- Jurnal Ilmiah Teknologi dan Komputer Vol. 4, No. 1 April 2023
Rancang Bangun Sistem Visualisasi Data Monitoring Server Dengan Teknologi Chatbot
I Putu Wijaya Adi Candraa1, I Made Agus Dwi Suarjayaa2, I Made Sukarsab3 Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia, telp. (0361) 701806
e-mail: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
Abstrak
Teknologi internet yang berkembang membutuhkan sumber daya manusia untuk melakukan pengelolaan informasi yang umumnya menggunakan skema jaringan komputer client-server. Skema tersebut membutuhkan server yang bekerja memberikan layanan secara waktu nyata, namun terkadang terdapat permasalahan seperti membludaknya klien dan keadaan seperti terputusnya koneksi dan padamnya listrik. Administrator yang harus memantau keadaan server memiliki keterbatasan waktu dan tidak bisa melakukan perbaikan secara cepat apabila tidak terhubung langsung ke jaringan atau berada pada depan layar komputer. Sistem visualisasi data monitoring server dengan teknologi chatbot ditawarkan untuk mengatasi keterbatasan tersebut. Metode pengambilan data monitoring menggunakan metode agentless monitoring. Pengujian sistem visualisasi data monitoring server dengan teknologi chatbot dilakukan dengan membandingkan kesesuaian data hasil monitoring. Chatbot yang dibangun dapat memberikan data monitoring server berbasis Linux dengan tingkat kesesuaian respon sebesar 29 respon sesuai dan 16 respon tidak sesuai dan rata-rata waktu eksekusi perintah yaitu 4.8 detik
Kata kunci: Server, Monitoring, Chatbot, Visualisasi, Agentless
Abstract
The growing internet technology requires many human resources to manage information that generally uses a client-server computer network scheme. The scheme necessitates a server that operates in real time to provide services, but there are occasionally issues, such as a large number of client requests and circumstances such as network disconnection and power outages. Administrators who have to monitor the state of the server have limited time and cannot make quick troubleshooting decisions if they are not directly connected to the network or in front of a computer. A server data visualization monitoring system with a chatbot is offered to overcome these limitations. Method of monitoring data using agentless monitoring. The monitoring server data visualization system with chatbot technology is tested by comparing the suitability of the monitoring data. The chatbot can provide Linuxbased server monitoring data with a conformity response rate of 29 appropriate responses and 16 inappropriate responses and an average command execution time of 4.8 seconds.
Keywords: Server, Monitoring, Chatbot, Visualization, Agentless
Perkembangan teknologi jaringan internet membutuhkan banyak orang untuk mengelola sumber daya informasi menggunakan skema client-server [9]. Skema client-server menuntut komputer server untuk selalu memberikan layanan real-time selama 24 jam, namun kadang terdapat kejadian-kejadian seperti membludaknya client yang mengakses server dalam satu waktu atau adanya force majure seperti padamnya listrik atau terputusnya koneksi ke jaringan publik atau privat.
Administrator mempunyai keterbatasan dalam memantau 24 jam secara terus-menerus lalu lintas data dan keadaan dari layanan server dan terdapat kemungkinan besar terjadinya permasalahan layanan jaringan ketika administrator tidak berada di depan komputer untuk melakukan tindakan perbaikan. Hal-hal tersebut menjadi dasar sehingga diperlukan sebuah Sistem Visualisasi Data Monitoring Server yang bekerja untuk memantau dan menyampaikan
hasil monitoring dalam bentuk visual dan teks kepada administrator secara langsung ke smartphone.
Teknologi monitoring jaringan sebelumnya menggunakan beberapa media antarmuka atau interface untuk menyampaikan hasil dari monitoring dan sebagai sistem peringatannya, seperti penggunaan SMS gateway dan website [6] [9]. Penelitian yang akan diajukan menggunakan pendekatan teknologi lain yang lebih baru yaitu menggunakan chatbot. Pertukaran data hasil monitoring yang terjadi antara layanan jaringan yang diawasi dengan pengguna menggunakan API atau Application Programming Interface pihak ketiga yang juga menjadi fondasi dari modul chatbot. Penggunaan API tersebut menjadikan pertukaran data menjadi less investment atau dengan kata lain tidak diperlukan peralatan baru dalam membuat suatu sistem yang juga berarti biaya dapat ditekan [4].
Chatbot dipilih karena dewasa ini tren penggunaan aplikasi perpesanan pada perangkat mobile bertumbuh dengan cepat. Chatbot juga dipilih karena merupakan aplikasi yang dekat dengan penggunanya dan administrator relatif cepat dan efisien dalam menerima informasi monitoring [7]. Adminstrator melalui informasi layanan dan sumber daya jaringan dari smartphone-nya saja diharapkan dapat menjadi dasar dalam melakukan tindakan pengambilan keputusan untuk manajemen jaringan khususnya server.
Penelitian ini hanya mengunakan API (Application Programming Interface) dari Telegram sebagai fondasi layanan chatbot yang dapat diakses melalui smartphone, komputer tablet, komputer personal, dan laptop. Monitoring pada server akan dilakukan menggunakan sistem operasi berbasis Linux untuk proses pengambilan data sumber daya dari layanan-layanan server, visualisasi dalam bentuk grafik data monitoring server, dan pembuatan modul chatbot secara soft real time.
Metode penelitian adalah salah satu aspek dasar dalam pengerjaan sebuah tugas akhir. Metodologi penelitian terdiri atas tahapan-tahapan yang terurut dan mengambarkan bentuk dari tugas akhir. Metodologi penelitian ini dilakukan dalam lima tahapan yaitu, identifikasi masalah, observasi dan studi literatur, perancangan dan implementasi, pengujian, dan dokumentasi.
Gambaran umum dari Rancang Bangun Sistem Visualisasi Data Monitoring Server dapat dibagi menjadi dua modul utama sebagai berikut:
-
1. Modul Monitoring
Modul monitoring berfungsi untuk mengambil data monitoring dari server maupun node yang terhubung dengan satu jaringan. Metode pengambilan data monitoring adalah menggunakan metode agentless monitoring dengan bantuan monitoring PC.
-
2. Modul Chatbot
Modul chatbot adalah modul yang mengatur penerimaan perintah dan pengiriman hasil monitoring jaringan. Modul chatbot menggunakan Application Programming Interface (API) yang disediakan oleh aplikasi instant messaging Telegram. API tersebut memungkinkan dibangunnya sistem chatbot yang reliabilitasnya dapat dipercaya serta kaya akan fitur. Fitur-fitur lainnya yang diatur sebagai bagian yang melengkapi sistem seperti pengaturan hak akses, penyampaian data yang informatif dan cepat seperti menggunakan grafik dan gambar, serta penyediaan commands atau perintah-perintah yang sudah didefinisikan sebelumnya.
Modul-modul tersebut serta keterkaitannya satu sama lain sebagai satu kesatuan sistem dapat dijelaskan sebagai berikut.
Gambar 1. Gambaran Umum Sistem
Gambar 1 merupakan gambaran umum dari Sistem Visualisasi Data Monitoring Server. User yang telah memasang aplikasi Telegram dan menambahkan chatbot monitoring akan melakukan request dari service yang disediakan. Sistem yang dibuat akan melakukan monitoring status dari web server Apache, dan database server MySQL serta memantau keadaan dari sumber daya perangkat keras seperti CPU, RAM, harddisk, dan paket data yang keluar-masuk. Bot Telegram akan melakukan menjalankan engine monitoring yang terdapat pada monitoring PC (Personal Computer). Monitoring PC adalah sebuah PC biasa yang akan menjalankan script monitoring, task scheduling, dan sebagai tempat database yang menampung hasil monitoring ditempatkan. Monitoring PC haruslah PC yang selalu dalam keadaan menyala dan terus melakukan monitoring ke server.
Fishbone diagram atau diagram Ishikawa adalah diagram yang yang berfungsi sebagai alat bantu dalam mengetahui segala kemungkinan sumber masalah pada aplikasi atau sistem yang dibuat. Fishbone diagram dari Sistem Visualisasi Data Monitoring Server diejlaskan pada Gambar 2 sebagai berikut.
Gambar 2. Fishbone Diagram
Gambar 2 merupakan rancangan fishbone diagram yang dibuat sebagai penunjang dalam merancang dan membangun Sistem Visualisasi Data Monitoring Server. Atribut yang diperlukan antara lain Hardware, Software, Bahasa Pemrograman, dan Basis Sistem. Hardware atau perangkat keras yang diperlukan adalah Laptop sebagai media virtualisasi sistem operasi dan monitoring PC dan smartphone sebagai Telegram client. Software atau perangkat lunak yang digunakan antara lain PyCharm, SQLYog, serta Oracle VM VirtualBox. Bahasa Pemrograman yang digunakan adalah Python dan MySQL sebagai RBDMS. Basis Sistem yang dibuat adalah chatbot pada aplikasi Telegram.
Flowchart atau diagram alir penerimaan pesan menggambarkan proses penerimaan pesan perintah dari pengguna ke chatbot monitoring server. Flowchart penerimaan pesan ditunjukan pada Gambar 3.
Gambar 3 Flowchart Penerimaan Pesan
Gambar 3 menjelaskan bahwa Engine pada sistem monitoring server akan mengambil pesan perintah masuk melalui API (Application Programming Interface) Telegram menggunakan package Telepot serta melakukan pengecekan apakah pengguna ingin melakukan pendaftaran dengan perintah "/register", apabila iya maka akan dilakukan validasi input pada parameter pendaftaran (seperti IP Address, username, dan password), apabila tidak maka pesan perintah akan disimpan pada basis data. Engine akan melakukan pengecekan terhadap status pengguna, apakah pengguna biasa atau Super User.
Super User juga dapat melakukan perubahan data nilai ambang batas pada tabel threshold_alert sebagai nilai acuan untuk peringatan titik kritis otomatis pada penggunaan sumber daya server. Data pengguna baru akan sudah disetujui akan disimpan ke dalam tabel tb_tg untuk menyimpan data pengguna Telegram, tabel server untuk menyimpan data server, dan tb_user untuk menyimpan username dan password SSH. Pesan akan disimpan pada tabel tb_inbox dengan status dalam field flag bernilai 1, nilai 1 berarti pesan perintah sudah disimpan dalam basis data namun belum diproses oleh engine.
Flowchart pemprosesan pesan menggambarkan proses pengolahan pesan perintah dari pengguna yang nantinya akan diolah di engine chatbot monitoring server. Flowchart penerimaan pesan ditunjukan pada Gambar 4.
Gambar 4 menjelaskan bahwa Engine akan mengambil pesan perintah pada tabel tb_inbox dengan status dalam field flag bernilai 1. Engine akan melakukan pengecekan apakah data monitoring yang diminta adalah data dalam bentuk teks atau visualisasi grafik. Pesan perintah akan diproses sehingga menghasilkan balasan yang sesuai. Pesan perintah akan disimpan pada tabel tb_outbox dengan field flag bernilai 1, nilai 1 berarti pesan perintah sudah disimpan dalam basis data namun belum diproses oleh engine. Pesan perintah pada tabel tb_inbox akan diperbarui dengan flag bernilai 0, nilai 0 berarti pesan perintah sudah selesai diproses oleh engine.
Flowchart atau diagram alir pengiriman pesan menggambarkan proses pengiriman pesan balasan yang berupa hasil monitoring server atau hasil dari proses manajemen pengguna dari chatbot monitoring server kepada pengguna yang melakukan permintaan layanan. Flowchart pengiriman pesan ditunjukan pada Gambar 5.
Gambar 5 Flowchart Pengiriman Pesan
Gambar 5 menjelaskan bahwa Engine akan mengambil pesan hasil perintah pada tabel tb_outbox dengan field flag bernilai 1. Pesan hasil perintah akan dikirimkan kepada pengguna
yang sesuai menggunakan API Telegram. Pesan hasil perintah pada tabel tb_outbox akan diperbarui dengan flag bernilai 2, dimana nilai 2 berarti pesan hasil perintah sudah berhasil dikirimkan.
Kajian pustaka digunakan menjelaskan beberapa teori pendukung yang akan menunjang dalam proses pembuatan Rancang Bangun Sistem Visualisasi Data Monitoring Server dengan Teknologi Chatbot juga penelitian-penelitian terdahulu yang memiliki kaitan dengan penelitian ini.
Monitoring atau pemantauan adalah sebuah proses yang meliputi kegiatan pengumpulan, analisis, pelaporan, dan tindakan terkait informasi dari suatu sistem. Monitoring diperlukan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi pada sistem secepat mungkin, sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan atau pencegahan untuk mengurangi risiko yang terjadi. Kegiatan untuk memantau kondisi dari suatu perangkat server pada jaringan dikenal dengan monitoring server [3]. Tujuan dari monitoring adalah untuk memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan sesuai dengan tujuan awal, menemukan kesalahan secepat mungkin untuk mengurangi risiko yang lebih besar, dan melakukan tindakan perbaikan terhadap kebijakan jika hasil monitoring mendukung tindakan tersebut [5].
-
3.2 Chatbot
Chatbot merupakan gabungan dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu "chat" yang berarti percakapan dalam bentuk teks maupun suara, dan "bot" yang berarti program komputer yang mengandung data. Apabila diberikan masukan, chatbot akan memberikan jawaban atas masukan tersebut. Chatbot memiliki arti sebagai program komputer yang dapat melakukan percakapan dengan cerdas dengan pengguna melalui teks maupun suara secara singkat [2]. Chatbot dapat mengerti perintah dari pengguna dan melakukan komputasi dari perintah tersebut, lalu mengeksekusi sesuai dengan perintah. Hasilnya adalah jawaban dari chatbot yang menyerupai percakapan antar manusia. Keunggulan dari chatbot adalah antarmuka yang menyerupai percakapan yang sering dilakukan manusia, serta dapat difokuskan pada fitur kecerdasan tertentu, sehingga informasi dapat dengan cepat dan efektif diterima oleh pengguna.
-
3.3 Natural Language Processing
Natural Language Processing (NLP) merupakan cabang dari kecerdasan buatan yang mempelajari cara komputer dan manusia berkomunikasi dengan bahasa alami. Model komputasi ini memfasilitasi komunikasi antara manusia dan komputer dalam pencarian informasi dan memungkinkan dialog yang menggunakan bahasa alami. Tujuan dari studi yang menggunakan metode NLP adalah untuk membuat mesin dapat menjawab pertanyaan dan memahami kalimat lisan atau tulisan seperti yang dilakukan manusia. Arsitektur standar untuk pemrosesan NLP meliputi pengenalan ucapan, pemahaman bahasa, manajemen dialog, berkomunikasi dengan sistem eksternal, mengembalikan contoh respon, dan pengucapan respon.
Metode agentless adalah metode monitoring jaringan yang menggunakan bantuan sebuah node/komputer untuk berkomunikasi dengan server atau node lain. Cara kerja dari metode ini adalah komputer akan terus melakukan request ke server yang akan dipantau untuk mendapatkan nilai dari sumber daya secara soft real time atau dengan kata lain, sistem tidak memiliki tenggat waktu untuk menyelesaikan tugas pengambilan hasil monitoring dan sistem dapat melanjutkan fungsinya apabila ada keterlambatan dalam pengiriman hasil monitoring. Keuntungan dari metode ini adalah sebagai solusi back up apabila node dalam keadaan mati dan sebagai solusi apabila server tidak dimungkinkan untuk memasang dan mengelola monitoring agent. Metode ini berbeda dengan metode yang mengandalkan sebuah agent yang ditanam pada server target, seperti penerapan Simple Network Management Protocol (SNMP) sebagai protokol umum yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi dari status jaringan
yang dikelola. SNMP mengandalkan 3 bagian yaitu agent, manager, dan Manager Information Base (MIB) [1] [6].
Linux merupakan salah satu varian dari sistem operasi Unix yang merupakan sistem operasi sumber terbuka yang dapat diperoleh gratis dan kodenya dapat diperoleh dibawah lisensi GNU (GNU is Not Unix), General Public License (GPL). Linux merupakan sistem operasi yang dikembangkan oleh komunitas pengguna dan pengembang. Sistem operasi ini dirancang untuk digunakan pada berbagai perangkat seperti komputer pribadi, server, supercomputer, telepon seluler, perangkat IoT dan lain-lain. Linux memiliki banyak distribusi atau varian yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Beberapa distribusi Linux yang populer diantaranya Ubuntu, Fedora, Debian, dan Mint. Linux juga memiliki banyak fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna seperti keamanan, performa, dan kemudahan penggunaan. Sistem operasi ini juga menawarkan banyak aplikasi yang bisa digunakan secara gratis dan kode sumber yang dapat dikembangkan oleh siapapun.
Bagian ini akan diuraikan hasil dan analisis dari pengujian yang dilakukan pada Rancang Bangun Sistem Visualisasi Data Monitoring Server menggunakan Teknologi Chatbot. Hasil tersebut merupakan hasil pengujian dari aplikasi yang telah dikembangkan dan analisis dari aplikasi tersebut.
Pengguna dapat berinteraksi dengan chatbot dengan antarmuka aplikasi Telegram. Chatbot dapat menampilkan hasil monitoring dari CPU, RAM, media penyimpanan, jaringan, basis data, service, serta status port jaringan dalam bentuk visualisasi data dan teks. Berikut adalah implementasi antarmuka dari chatbot monitoring server.
Gambar 6 Antarmuka Monitoring CPU
Gambar 6 menjelaskan tentang beberapa perintah yang didukung oleh sistem monitoring server untuk sumber daya CPU. Perintah yang didukung oleh sistem monitoring server untuk CPU adalah melakukan monitoring secara menyeluruh menurut rentang waktu, pengecekan jumlah inti (core) pada CPU, persentase penggunaan CPU, dan grafik dari persentase penggunaan CPU.
Gambar 7 Antarmuka Monitoring RAM
Gambar 7 menjelaskan tentang beberapa perintah yang didukung oleh sistem monitoring server untuk sumber daya RAM. Perintah yang didukung oleh sistem monitoring server untuk RAM adalah melakukan monitoring secara menyeluruh menurut rentang waktu, pengecekan kapasitas RAM yang tersedia, kapasitas RAM yang terpakai, dan grafik dari kapasitas RAM yang tersedia dalam rentang waktu tertentu.
Gambar 8 Antarmuka Monitoring Media Penyimpanan
Gambar 8 menjelaskan tentang beberapa perintah yang didukung oleh sistem monitoring server untuk sumber daya media penyimpanan (storage). Perintah yang didukung oleh sistem monitoring server untuk storage adalah melakukan monitoring secara menyeluruh menurut rentang waktu, pengecekan total ruang pada storage, kapasitas storage yang tersisa, kapasitas storage yang terpakai, total tulis (write) pada storage, total baca (read) pada storage, dan grafik dari kapasitas storage yang tersedia dan terpakai dalam bentuk pie chart.
Pengujian sistem dilakukan dengan mengirimkan 25 contoh perintah kepada chatbot terkait proses monitoring server dengan keluaran dalam bentuk teks dan 20 contoh perintah
terkait proses monitoring server dengan keluaran dalam bentuk grafik visualisasi data. Respon yang diberikan oleh chatbot akan dianalisis untuk mengetahui kesesuaian hasil yang didapatkan apakah sesuai atau tidak beserta waktu yang diperlukan untuk memproses perintah hingga sampai ke pengguna. Hasil rekapitulasi pengujian perintah dengan keluaran teks dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Pengujian Perintah dengan Keluaran Teks
No |
Fitur |
Perintah |
Respon |
Waktu/Status |
Keterangan |
1 |
CPU |
Lakukan cek core pada cpu |
Jumlah Core pada CPU anda adalah 1 Core(s) |
00:02.19 Sesuai |
- |
2 |
CPU |
Berapa persentase cpu yang telah terpakai? |
Pesan salah |
00:01.66 Tidak sesuai |
Tidak ada kata kunci "Cek" |
3 |
CPU |
berapa core cpu? |
Pesan salah |
00:02.43 Tidak sesuai |
Tidak ada kata kunci "Cek" |
4 |
RAM |
Ram udah terpakai berapa, minta tolong cek |
RAM terpakai anda adalah 257 MB |
00:02.13 Sesuai |
- |
5 |
RAM |
Tampilkan ram nya dong |
Pesan salah |
00:03.03 Tidak Sesuai |
Tidak ada kata kunci "Cek" |
6 |
RAM |
tampilkan kapasitas ram? |
Total RAM anda adalah 1006 MB, RAM tersedia anda adalah 30 MB, RAM terpakai anda adalah 975 MB |
00:02.14 Sesuai |
- |
7 |
Storage |
Cek total ruang yang tersedia tanggal 3 dong |
Total ruang pada harddisk adalah 13962 MB |
00:02.46 Sesuai |
- |
8 |
Storage |
Bisa di cek penyimpanan yang terpakai berapa? |
Ruang harddisk yang digunakan 966 MB |
00:02.59 Sesuai |
- |
9 |
Storage |
Cek berapa kapasitas penyimpanan |
Waktu aktif Harddisk anda adalah 15969 ms Total baca yang berhasil diselesaikan pada harddisk adalah 1091 kali Total tulis yang berhasil diselesaikan pada harddisk adalah1867 kali Ruang harddisk yang digunakan 966 MB Ruang harddisk yang tersedia 12306 MB Total ruang pada harddisk adalah 13962 MB |
00:02.01 Sesuai |
- |
No Fitur |
Perintah Respon Waktu/Status Keterangan |
10 Database |
Cek waktu MySQL server telah 00:03. nyala pada berjalan selama 50 Sesua8i8 - basis data detik u |
11 Database |
Cek berapa jumlah tables Jumlah tabel yang 00:02.86 yang terbuka sedang terbuka Ses ai - pada sebanyak 1 tabel esua database |
12 Database |
Tabel apa Pesan tidak 00:02.92 Perintah tidak saja yang dimengerti Tidak sesuai diketahui terbuka? |
13 Network |
Tolong dong, Data yang keluar dari 00:02.31 cek network server sebesar S 2.3i1 - keluar, makasi 1408.4 Kilobytes esua |
14 Network |
Salah ketik Cek ntwork 00:02.25 Pesan tidak jelas pada kata dong Tidak sesuai kunci |
15 Network |
Data yang diterima oleh server sebesar Lihat 5962.9 Kilobytes, 00:01.66 penggunaan - network Data yang keluar dari Sesuai server sebesar 6106.5 Kilobytes |
16 Port Status |
Lakukan cek pada port 80, 00:08.02 apakah port: 80 Tertutup - terbuka atau Sesuai tertutup? |
17 Port Status |
Port 20 terbuka atau 00:16.04 port: 20 Tertutup - tertutup ya? Sesuai tolong cek |
18 Port Status |
Kondisi port Kondisi port 3306 00:02.58 Tidak ada kata 3306 gimana? gimana? Tidak sesuai kunci "Cek" |
19 Service |
Jalankan perintah Service httpd 00:29.08 - service httpd berhasil dijalankan Sesuai start |
20 Service |
Tolong stop, Service httpd 00:25.42 serv ce p , berhasil dimatikan Sesuai makasi |
21 Service |
Restart 00:01.26 Perintah service httpd Pesan salah 1.2 restart tidak Tidak sesuai nya dong tersedia |
22 Manajemen 22 pengguna |
Default IP address 00:04.05 defaultip Anda adalah - 192.168.100.5. Sesuai |
23 Manajemen 2 pengguna |
Ip address terdaftar pada akun Anda 00:03.24 showallip - adalah: Sesuai 192.168.100.5. |
2 Manajemen 24 pengguna |
Perintah Tampilkan 00:02.64 manajemen , ■ Pesan tidak ∣e as , ■ Denqquna default ip nya esan a jeas Tidak sesuai pengguna menggunakan pola statik |
No |
Fitur |
Perintah |
Respon |
Waktu/Status |
Keterangan |
25 |
Manajemen Tampilkan pengguna seluruh ip |
Pesan salah |
00:02.67 Tidak sesuai |
Perintah manajemen pengguna menggunakan pola statik | |
Tabel 1 merupakan data hasil monitoring yang diuji coba pada chatbot. Chatbot mampu memberikan hasil monitoring dari server target berbasis Linux. Perintah yang diujikan berjumlah 25 data dengan 16 respon sesuai dan 9 respon yang tidak sesuai. Berikut hasil rekapitulasi data pengujian dengan keluaran garfik visualisasi data akan ditampilkan pada Tabel 2. | |||||
Tabel |
2. Hasil Pengujian Perintah dengan Keluaran Grafik Visualisasi Data | ||||
No |
Fitur |
Perintah |
Respon |
Waktu/ Status |
Keterangan |
1 |
CPU |
Tampilin grafik dari cpu dong |
[Visualisasi Data] CPU.png |
00:05.23 Sesuai |
- |
2 |
CPU |
Bagaimana ya visualisasi keadaan cpu? |
[Visualisasi Data] CPU.png |
00:08.56 Sesuai |
- |
3 |
CPU |
Hari ini grafik cpunya baik? |
[Visualisasi Data] CPU.png |
00:05.90 Sesuai |
- |
4 |
CPU |
Tampilan grafik cpu nya tolong ditunjukkan |
Persentase CPU anda adalah 4.7 Persen, Jumlah Core pada CPU anda adalah 1 Core(s) |
00:02.72 Tidak Sesuai |
Terdapat kata kunci "tampil" |
5 |
CPU |
Buatkan gambar penggunaan cpu |
[Visualisasi Data] CPU.png |
00:04.70 Sesuai |
- |
6 |
RAM |
Tampilkan grafik dari kondisi ram dong |
[Visualisasi Data] RAM.png |
00:04.96 Sesuai |
- |
7 |
RAM |
Tolong tunjukkan gambar ram |
[Visualisasi Data] RAM.png |
00:04.53 Sesuai |
- |
8 |
RAM |
Tunjukkan penggunaan ram hari ini |
Pesan salah |
00:02.65 Tidak Sesuai |
Tidak terdapat kata kunci "grafik" |
9 |
RAM |
Visualisasikan ram minggu ini yang dipakai |
[Visualisasi Data] RAM.png |
00:05.43 Sesuai |
- |
10 |
RAM |
Bisa tampilkan grafikkk ram digunakan |
Total RAM anda adalah 1006 MB, RAM tersedia anda adalah 500 MB, RAM terpakai anda adalah 505 MB |
00:02.49 Tidak Sesuai |
Terdapat salah ketik pada kata kunci "grafik" |
11 |
Storage |
Bisa tampilan grafik storage yang digunakan |
Waktu aktif Harddisk anda adalah 1269024 ms Total baca yang berhasil diselesaikan pada harddisk adalah 1821 kali Total tulis yang berhasil diselesaikan pada harddisk adalah149607 kali Ruang harddisk yang |
00:02.91 Tidak sesuai |
Terdapat kata kunci "tampil" |
No |
Fitur |
Perintah |
Respon |
Waktu/ Status |
Keterangan |
digunakan 1552 MB Ruang harddisk yang tersedia 11720 MB Total ruang pada harddisk adalah 13962 MB | |||||
12 |
Storage |
Hari ini penyimpanan nya tolong di visualisasikan |
[Visualisasi Data] Storage.png |
00:05.18 Sesuai |
- |
13 |
Storage |
Minggu ini gambar kan penyimpanan yang dipakai |
[Visualisasi Data] Storage.png |
00:03.54 Sesuai |
- |
14 |
Storage |
Grafik storagenya tolong ditunjukkan |
[Visualisasi Data] Storage.png |
00:03.84 Sesuai |
- |
15 |
Storage |
Tunjukkan penggunaan penyimpanan |
Pesan tidak dimengerti |
00:03.84 Tidak sesuai |
Tidak terdapat kata kunci "grafik" |
16 |
Networ k |
Tampilin grafik jaringan |
[Visualisasi Data] Network.png |
00:04.57 Sesuai |
- |
17 |
Networ k |
Visualisasi kan jaringan yang diterima |
[Visualisasi Data] Network.png |
00:04.85 Sesuai |
- |
18 |
Networ k |
Tunjukan data yang dikeluarkan hari ini |
Pesan salah |
00:02.17 Tidak sesuai |
Data yang diminta tidak spesifik |
19 |
Networ k |
Tunjukan network hari ini |
[Visualisasi Data] Network.png |
00:02.13 Sesuai |
- |
20 |
Networ k |
Tolong Grafik jaringan yang diterima ditampilkan |
Data yang diterima oleh server sebesar 10750.81 Kilobytes |
00:02.67 Tidak sesuai |
Terdapat kata kunci "tampil" |
Tabel 2 merupakan data hasil monitoring yang diuji coba pada chatbot dengan keluaran grafik visualisasi data. Perintah yang diujikan berjumlah 20 data dengan 13 respon sesuai dan 7 respon yang tidak sesuai. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan ketidaksesuaian antara respon dan perintah. Faktor pertama yaitu kesesuaian padanan kata kunci yang menentukan apakah layanan monitoring yang diakses tersedia atau tidak. Semakin banyak padanan yang didaftarkan yang terkait sumber daya server yang dapat di-monitor maka akan semakin kecil kemungkinan chatbot untuk mengeluarkan jawaban yang tidak sesuai.
Tabel 1 dan 2 juga menunjukan waktu yang diperlukan bagi engine chatbot untuk memproses atau mengeksekusi perintah dan mengirimkan melalui antarmuka Telegram. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk memproses seluruh perintah yang diujikan adalah 4.8 detik. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memproses perintah dengan hasil berupa teks adalah 3.36 detik. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk memproses perintah dengan hasil monitoring berupa visualisasi data adalah 4.35 detik, sedikit lebih lama dibandingkan dengan hasil berupa teks dikarenakan adanya fungsi tambahan untuk menghasilkan visualisasi data berupa grafik. Waktu tertinggi yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah adalah perintah untuk monitoring service. Hal tersebut terjadi karena engine menjalankan perintah Linux secara langsung pada server dan diperlukan waktu untuk menerima balikan data dari server, sehingga diperlukan waktu rata-rata 18.3 detik.
Analisa hasil dari pengujian pada chatbot menghasilkan beberapa peluang kesalahan seperti perintah yang tidak tersedia, kesalahan terjadi saat pengguna menjalankan perintah yang tidak mengandung kata kunci atau ketika perintah yang dijalankan tidak tersedia pada chatbot, sehingga chatbot memberikan hasil bahwa pesan salah atau tidak jelas. Kesalahan mengenali kata kunci sehingga memberikan hasil monitoring yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna. Kesalahan karena internet yang tidak stabil sehingga chatbot Telegram tidak bisa menerima perintah dan mengirimkan hasil monitoring kepada pengguna dengan baik.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan adalah bahwa Rancang Bangun Sistem Visualisasi Data Monitoring Server dengan Teknologi Chatbot dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Python dan metode agentless yang mampu memberikan hasil monitoring server Linux dalam bentuk teks maupun grafik visualisasi data. Sistem visualisasi data monitoring server dengan teknologi chatbot diimplementasikan dengan tiga engine yaitu, engine penerimaan pesan, engine pemprosesan pesan, dan engine pengiriman pesan. Chatbot menggunakan aplikasi instant messaging Telegram dalam berkomunikasi dengan pengguna Chatbot memberikan 29 respon yang sesuai dan 16 respon tidak sesuai dari uji coba yang dilakukan dengan total 45 perintah, dengan rata-rata waktu eksekusi perintah sebesar 4.8 detik.
Daftar Pustaka
-
[1] Abidin, M. H. S. dan Ardian, Y. (2015) “Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Network Berbasis Web Menggunakan Html5,” Teknik Informatika, hal. 1–7.
-
[2] Akhsan, A. A. dan Faizah (2017) “Analisis dan Perancangan Interaksi Chatbot Reminder dengan User-Centered Design,” Jurnal Sistem Informasi, 13(2), hal. 78–89. doi: http://dx.doi.org/10.21609/jsi.v13i2.555.
-
[3] Christopher, K. et al. (2022) “Analisis Dan Monitoring Layanan Internet Kepada Pelanggan Menggunakan Aplikasi Berbasis Open Source (Studi Kasus : Pt Jaya Kartha Solusindo ),” JITTER-Jurnal Ilmiah Teknologi dan Komputer, 3(1).
-
[4] Hanafi, A., Sukarsa, I. M. dan Wiranatha, A. A. K. A. C. (2017) “Pertukaran Data Antar Database dengan Menggunakan Teknologi API,” Lontar Komputer, 8(1), hal. 22–30.
-
[5] Khan, R. dan Khan, S. U. (2017) “Design and implementation of an automated network monitoring and reporting back system,” Journal of Industrial Information Integration, (September), hal. 1–11. doi: 10.1016/J.JII.2017.11.001.
-
[6] Nugroho, M., Affandi, A. dan Rahardjo, D. S. (2014) “Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Jaringan Menggunakan SNMP ( Simple Network Management Protocol ) dengan Sistem Peringatan Dini dan Mapping Jaringan,” Jurnal Teknik Pomits, 3(1), hal. 35–39.
-
[7] Paliwahet, I. N. S., Sukarsa, I. M. dan Putra, D. (2017) “Pencarian Informasi Wisata Daerah Bali menggunakan Teknologi Chatbot,” Lontar Komputer, 8(3), hal. 144–153.
-
[8] Piarsa, I. N. dan Togantara, S. (2012) “Sistem Monitoring Spesifikasi dan Utilitas Host di Jaringan Komputer Berbasis Web,” 3(2), hal. 179–187.
-
[9] Taufan Dwi Prayogo, Kushartantya, H. A. W. (2011) “Sistem Monitoring Jaringan Pada Server Linux Dengan Menggunakan Sms Gateway,” Fmipa Undip, 2, hal. 63–72. Tersedia pada: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jmasif/article/view/2648/2355.
-
[10] Wikantyasa, I. M. A., Suarjaya, I. M. A. D. dan Raharja, I. M. S. (2021) “Design and Building Mikrotik Based Billing System and Chatbot as Media Transaction Online,” Jurnal Ilmiah Merpati (Menara Penelitian Akademika Teknologi Informasi), 9(2), hal. 165. doi: 10.24843/jim.2021.v09.i02.p07.
-
[11] P, E. N. S. C. dan Afrianto, I. 2015. Rancang Bangun Aplikasi Chatbot Informasi Objek Wisata Kota Bandung dengan Pendekatan Natural Language Processing. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA), Vol. 4, No. 1.
Discussion and feedback