Jurnal Elektronik Ilmu Komputer Udayana

Volume 12, No 2. November 2023

p-ISSN: 2301-5373

e-ISSN: 2654-5101

Analisis Tingkat Inflasi di Indonesia Menggunakan Teknologi Big Data Analytics

Lidya Elisabet Theogracia Silitonga,I Putu Gede Hendra Suputra

Informatika,Universitas Udayana

Jl. Raya Kampus UNUD,Bukit Jimbaran,Kuta Selatan,Badung,Bali,Indonesia lidyaelisabet83@gmail.com hendra.suputra@gmail.com

Abstrak

Inflasi adalah keadaan perekonomian negara yang mana terdapat kecenderungan kenaikkan harga barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu.Secara umum,inflasi di Indonesia terjadi karena adanya tekanan dari sisi permintaan(Demand Pull Inflation) maupun dari sisi penawaran(Cost Push Inflation). Dari sisi permintaan,menurut teori moneter,ekses permintaan ini disebabkan terlalu banyaknya uang beredar di masyarakat,sedangkan jumlah barang di pasar sedikit.Dari sisi penawaran (Cost Push Inflation),inflasi disebabkan oleh kenaikan biaya produksi.Inflasi yang tidak stabil memberikan dampak negatif terhadap kesejahteraan masyarakat.Oleh karena itu,pengendalian inflasi sangat penting.Pada penelitian ini akan dilakukan analisis tingkat inflasi di Indonesia yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan pengendalian inflasi di Indonesia.Penelitian ini akan menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik(BPS). Adapun metode penelitian yang akan digunakan adalah metode big data analytics.Pada penelitian ini,penulis menggunakan tools Tableau untuk melakukan visualisasi data terhadap data inflasi Indonesia yang diambil dari Badan Pusat Statisti(BPS).

Kata Kunci: Tingkat Inflasi,Big Data Analytics,Tableau

1.    Pendahuluan

Perekonomian suatu negara dapat dilihat dari berbagai indikator makro ekonomi.Adapun indikator-indikator dari makro ekonomi,yaitu nilai tukar,pertumbuhan ekonomi,defisit neraca perdangan,dan inflasi.Dari berbagi indikator makro tersebut,inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian suatu negara.Badan Pusat Statistik(BPS) mendefinisikan inflasi sebagai kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus-menerus.Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat,maka inflasi mengalami kenaikan.Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai uang.Menurut Pratidina(2012) pentingnya pengendalian inflasi dikarenakan inflasi yang tinggi menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Indeks harga konsumen(IHK) adalah salah indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi di Indonesia secara umum.Berdasarkan survey biaya hidup(SBH),IHK digunakan oleh Badan Pusat Statistik(BPS) untuk memonitor perkembangan harga barang dan jasa di setiap kabupaten atau kota pada tujuh kelompok pengeluaran.Adapun kelompok pengeluaran tersebut adalah bahan makanan, makanan jadi,transportasi,pendidikan,kesehatan,sandang,dan perumahan.Selain itu,ada indikator lain yang memengaruhi inflasi,yaitu nilai tukar dan suku bunga.

Demi terwujudnya kestabilan inflasi yang akan memberikan dampak positif bagi perekonomian,maka salah upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan analisis tingkat inflasi di Indonesia menggunakan teknologi big data analytics.Proses analisis tersebut akan menggunakan data dari Badan Pusat statistik (BPS).Selain itu,pada penelitian ini digunakan tools tableau untuk melakukan visualisasi terhadap data tersebut.

  • 2.    Metode Penelitian

Big data analytics merupakan seluruh proses yang mencakup pengumpulan,penataan,dan analisis data-data dari berbagai sumber.Big data analytics bertujuan untuk memperkuat proses analytics. Terdapat beberapa metode big data analytics,seperti data mining,data collection,data storage,data cleaning,data analysis,dan data consumption.Berikut ini metode big data analytics yang digunakan pada penelitian ini:

  • •    Data Mining

Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi masalah berdasarkan insights atau informasi yang berharga dari database.Pada tahap ini,dilakukan identifikasi masalah terkait tingkat inflasi di Indonesia.

  • •    Data Collection

Setelah melakukan identifikasi masalah,tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data.Pada tahap ini akan dikumpulkan data yang berkaitan dengan Indeks Harga Konsumen(IHK).Data yang dikumpulkan tersebut berasal dari Badan Pusat Statistika(BPS).Pengumpulan data tersebut bertujuan untuk memberikan informasi detail yang dibutuhkan pada penelitian ini.

Berikut ini,salah satu bagian dari data IHK yang dikumpulkan:

Table 1. Data IHK Gabungan 82 Kota Berdasarkan Bahan Makanan,Makanan Jadi, Perumahan,Sandang,Kesehatan,Pendidikan,dan Transportasi

Kelompok

2000

2001

2002

2003

Umum

9.35

12.55

10.03

5.06

I.

Bahan Makanan

4.00

12.03

9.13

-1.72

II.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

11.08

14.48

9.18

6.24

III.

Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

10.10

13.59

12.71

9.21

IV.

Sandang

10.19

8.14

2.69

7.09

V.

Kesehatan

9.57

8.92

5.63

5.67

VI.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

17.51

11.90

10.85

11.71

VII.

Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

12.66

14.16

15.52

4.10

  • •    Data Storage

Data storage bertujuan untuk menyimpan,mengelola,dan mengambil data dalam jumlah besar sehingga dapat dengan mudah diakses,digunakan,dan diproses oleh aplikasi layanan yang bekerja pada data besar.Setelah melakukan pengumpulan data dari BPS(Badan Pusat Statistik),data-data tersebut akan disimpan ke dalam cloud.

  • •    Data Cleaning

Tidak semua data yang telah dikumpulkan dan disimpan merupakan data yang dibutuhkan(data penting).Oleh karena itu,data-data tersebut perlu dibersihkan(data cleaning). Data cleaning bertujuan untuk memudahkan proses analisis.

  • •   Data Analysis

Setelah data-data tersebut dibersihkan,maka akan dilakukan analisis terhadap data-data tersebut.

  • •  Data Consumption

Setelah data-data Indeks Harga Konsumen(IHK) dianalisis,maka tahap selanjutnya adalah membuat visualisasi dari data tersebut.Adapun tools yang digunakan untuk menganalisis data tersebut adalah tableau.Pada tahap ini,data-data tersebut akan digunakan untuk mengetahui tingkat inflasi di Indonesia.Dengan mengetahui tingkat inflasi dapat memantau perkembangan dan mengendalikan inflasi yang terjadi di Indonesia.

  • 3.   Hasil dan Pembahasan

Analisis yang dilakukan terkait tingkat inflasi di Indonesia menggunakan big data analytics.Berikut ini uraian analisis tingkat inflasi di Indonesia menggunakan big data analytics.

  • 3.1.    Data Mining

Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah terkait inflasi di Indonesia.Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan inflasi di Indonesia.

  • 3.2.    Data Collection

Setelah melakukan identifikasi masalah,tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data IHK (Indeks Harga Konsumen) yang terbagi dalam tujuh kelompok,yaitu bahan makanan,makanan jadi,transportasi,pendidikan,kesehatan,sandang,dan perumahan.Data IHK tersbut diambil dari tahun 2000-2022.Data yang telah dikumpulkan berasal dari Badan Pusat Statistik(BPS).Berikut ini beberapa bagian dari data IHK yang telah dikumpulkan:

Table 1. Data IHK Gabungan 82 Kota Berdasarkan Bahan Makanan,Makanan Jadi,

Perumahan,Sandang,Kesehatan,Pendidikan,dan Transportasi

Kelompok

2000

2001

2002

2003

Umum

9.35

12.55

10.03

5.06

I.

Bahan Makanan

4.00

12.03

9.13

-1.72

II.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

11.08

14.48

9.18

6.24

III.

Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

10.10

13.59

12.71

9.21

IV.

Sandang

10.19

8.14

2.69

7.09

V.

Kesehatan

9.57

8.92

5.63

5.67

VI.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

17.51

11.90

10.85

11.71

VII.

Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

12.66

14.16

15.52

4.10

Table 2. Data Inflasi Tahun Ke Tahun Gabungan 90 Kota

Bulan

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Januari

17.03

6.26

7.36

9.17

3.72

7.02

3.65

4.57

Februari

17.92

6.30

7.40

8.60

3.81

6.84

3.56

5.31

Maret

15.74

6.52

8.17

7.92

3.43

6.65

3.97

5.90

April

15.40

6.29

8.96

7.31

3.91

6.16

4.50

5.57

Mei

15.60

6.01

10.38

6.04

4.16

5.98

4.45

5.47

Juni

15.53

5.77

11.03

3.65

5.05

5.54

4.53

5.90

Juli

15.15

6.06

11.90

2.71

6.22

4.61

4.56

8.61

Agustus

14.90

6.51

11.85

2.75

6.44

4.79

4.58

8.79

September

14.55

6.95

12.14

2.83

5.80

4.61

4.31

8.40

Oktober

6.29

6.88

11.77

2.57

5.67

4.42

4.61

8.32

November

5.27

6.71

11.68

2.41

6.33

4.15

4.32

8.37

Desember

6.60

6.59

11.06

2.78

6.96

3.79

4.30

8.38

Table 3. Data IHK Per Kelompok di 66 Kota

Kota                                         Umum

I

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

Banda Aceh

216,59

246,43

278,90

295,67

112,07

139,01

172,41

Lhokseumawe

217,73

242,90

273,06

295,55

111,38

124,28

143,10

Sibolga

231,81

253,58

277,81

300,06

112,25

126,09

140,91

Pematang Siantar

214,82

235,39

262,20

275,99

109,73

123,18

138,05

Medan

222,81

248,76

278,69

297,62

114,35

129,25

148,78

Padang Sidempuan

221,54

237,14

259,71

279,33

115,35

126,66

145,59

Padang

226,59

254,24

283,33

297,58

111,54

126,12

142,20

Pekanbaru

216,01

245,11

279,40

302,23

117,23

130,24

146,03

Dumai

Batam

186,66

205,98

229,04

241,46

107,68

116,80

128,81

  • 3.3.    Data Storage

Setelah data-data tersebut dikumpulkan,maka tahap selanjutnya adalah menyimpan data tersebut.Penyimpanan data tersebut bertujuan untuk menyimpan,mengelola,dan mengambil data tersebut.Data-data tersebut disimpan ke dalam sebuah cloud dalam bentuk file excel.

  • 3.4.    Data Cleaning

Data-data yang telah dikumpulkan dan disimpan merupakan data mentah.Dalam hal ini,pada data tersebut masih terdapat infromasi yang tidak penting.Oleh karena itu,data-data tersebut perlu dibersihakan.Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam proses analisis.Pada proses data cleaning,data-data tersebut akan dibersikan menggunakan interpreter yang ada pada tableau.Berikut ini gambaran dari dari data-data yang telah dibersihkan:

Table 1. Data IHK Gabungan 82 Kota Berdasarkan Bahan Makanan,Makanan Jadi, Perumahan,Sandang,Kesehatan,Pendidikan,Trasnportasi

Abc

Sheetl

Fl

Abc

Sheetl

Kelompok

#

Sheetl

2000

Sheetl

2001

t

Sheetl

2002

4

Sheetl

2003

4

Sheetl

2004

#

Sheetl

2005

4

Sheetl

2006

4

Sheetl

2007

4

Sheetl

2008

4

Sheetl

2009

null

Umum

9.3500

12.55000

10.0300

5.0600

6.40000

17.1100

6.6000

6.5900

11.06000

2.7800

I.

Bahati Makanan

4.0000

12.03000

9.1300

■1.7200

6.38000

13.9100

12.9400

11.2600

16.35000

3.8800

II.

MakananJadilMinuman1 Rok...

11.0800

14.48000

9.1800

6.2400

4.85000

13.7100

6.3600

6.4100

12.53000

7.8100

III.

Periiniahan1Air1Listrik1Gasl...

10.1000

13.59000

12.7100

9.2100

7.40000

13.9400

4.8300

4.8800

10.92000

1.8300

IV.

Sandang

10.1900

8.14000

2.6900

7.0900

4.87000

6.9200

6.8400

8.4200

7.33000

6.0000

V.

Kesehatan

9.5700

8.92000

5.6300

5.6700

4.75000

6.1300

5.8700

4.3100

7.96000

3.8900

VI.

Pendidikan1RekreasLtIanOI...

17.5100

11.90000

10.8500

11.7100

10.31000

8.2400

8.1300

8.8300

6.66000

3.8900

VIL

Transpor, Komunikasi1 dan Ja...

12.6600

14.16000

15.5200

4.1000

5.84000

44.7500

1.0200

1.2500

7.49000

■3.6700

Table 2. Data Inflasi Tahun Ke Tahun Gabungan 90 Kota

>

Abc

indo

*

indo

#

indo

# indo

*

indo

*

indo

#

indo

# indo

#

indo

# ndo

# indo

*

indo

#

indo

*

indo

*

indo

Bulan

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Januari

17.0300

6.26000

7.36000

9.17000

3.72000

7.02000

3.65000

4.57000

8.22000

6.96000

4.14000

3.49000

3.250000

2.82000

Februari

17.9200

6.30000

7.40000

8.60000

3.81000

6.84000

3.56000

5.31000

7.75000

6.29000

4.42000

3.83000

3.180000

2.57000

Maret

15.7400

6.52000

8.17000

7.92000

3.43000

6.65000

3.97000

5.90000

7.32000

6.38000

4.45000

3.61000

3.400000

2.48000

April

15.4000

6.29000

8.96000

7.31000

3.91000

6.16000

4.50000

5.57000

7.25000

6.79000

3.60000

4.17000

3.410000

2.83000

Mei

15.6000

6.01000

10.38000

6.04000

4.16000

5.98000

4.45000

5.47000

7.32000

7.15000

3.33000

4.33000

3.230000

3.32000

Juni

15.5300

5.77000

11.03000

3.65000

5.05000

5.54000

4.53000

5.90000

6.70000

7.26000

3.45000

4.37000

3.120000

3.28000

Juli

15.1500

6.06000

11.90000

2.71000

6.22000

4.61000

4.56000

8.61000

4.53000

7.26000

3.21000

3.88000

3.180000

3.32000

Agustus

14.9000

6.51000

11.85000

2.75000

6.44000

4.79000

4.58000

8.79000

3.99000

7.18000

2.79000

3.82000

3.200000

3.49000

September

14.5500

6.95000

12.14000

2.83000

5.80000

4.61000

4.31000

8.40000

4.53000

6.83000

3.07000

3.720 00

2.880000

3.39000

Oktober

6.2900

6.88000

11.77000

2.57000

5.67000

4.42000

4.61000

8.32000

4.83000

6.25000

3.31000

3.58000

3.160000

3.13000

November

5.2700

6.71000

11.68000

2.41000

6.33000

4.15000

4.32000

8.37000

6.23000

4.89000

3.58000

3.30000

3.230000

3.00000

Desember

6.6000

6.59000

11.06000

2.78000

6.96000

3.79000

4.30000

8.38000

8.36000

3.35000

3.02000

3.61000

3.130000

2.72000

Table 3.

Data IHK Per Kelompok di 66 Kota

Abc

#

*

*

*

#

*

#

#

Sheetl

Sheetl

Sheetl

Sheetl

Sheetl

Sheetl

Sheetl

Sheetl

Sheetl

Kota

Umum 2000

Umum 2001

Umum 2002

Umum 2003

Umum 2004

Umum 2005

Umum 2006

Umum 2007

Banda Aceh

21,659

24,643

27,890

29,567

11,207

13,901

17,241

19,086

Lhokseumawe

21,773

24.290

27,306

29.555

11.138

12,428

14.310

15.471

Sibolga

23,181

25,358

27,781

30,006

11,225

12,609

14,091

15,394

Pematang Siantar

21.482

23.539

26,220

27599

10.973

12.318

13,805

15.046

Medan

22,281

24,876

27,869

29,762

11,435

12,925

14,878

15,779

Padang Sidempuan

22.154

23.714

25.971

27,933

11.535

12.666

14,559

15.786

Padang

22,659

25,424

28,333

29,758

11,154

12,612

14,220

15,476

Pekanbaru

21.601

24.511

27940

30.223

11,723

13,024

14.603

15,767

  • 3.5.    Data Analysis

Setelah data-data tersebut dibersihkan maka akan dilakukan analisis terhadap data-data tersebut.Analis tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam membuat visualisasi dari data-data tersebut.Proses analisis data dapat dilakukan dengan membuat pertanyaan dari data tersebut.

Adapun pertanyaannya:

  • 1.    Bagaimana indeks harga konsumen 82 kota tiap sub kelompok setiap tahunnya?.

  • 2.    Bagaimana inflasi gabungan 90 kota pada bulan januari-desember setiap tahunnya?.

  • 3.    Bagaimana IHK setiap kelompok di Indonesia berdasarkan sub kelompok setiap tahunnya?.

  • 3.6.    Data Consumption

Setelah data-data Indeks Harga Konsumen(IHK) dianalisis,maka tahap selanjutnya adalah membuat visualisasi dari data tersebut.Adapun tools yang digunakan adalah tableau.Visualisasi data bertujuan untuk mengetahui tingkat inflasi di Indonesia. Dengan mengetahui tingkat inflasi dapat memantau perkembangan dan mengendalikan inflasi yang terjadi di Indonesia. Dengan mengetahui tingkat inflasi dapat memantau perkembangan dan mengendalikan inflasi yang terjadi di Indonesia. Dengan mengetahui tingkat inflasi dapat memantau perkembangan dan mengendalikan inflasi yang terjadi di Indonesia.

Berikut ini visualisasi dari data-data tersebut:

!kreasi, dan Olahraga

Indeks Harga Konsumen Per Kelompok di 66 Kota

Indeks Harga Konsumen Per Kelompok di 66 Kota

Indeks Harga Konsumen Per Kelompok di 66 Kota

;ehatan 2005 j

Indeks Harga Konsumen Per Kelompok di 66 Kota

Indeks Harga Konsumen Per Kelompok di 66 Kota

Indeks Harga Konsumen Per Kelompok di 66 Kota

Adanya visualisasi data tersebut dapat memudahkan untuk mengetahui tingkat inflasi di Indonesia melalui data Indeks Harga Konsumen(IHK) berdasarkan kelompoknya dan data IHK per kelompok di tiap kota yang ada di Indonesia.Dari visualisasi data tersebut dapat dlihat bahwa tingkat inflasi di Indonesia mengalami fluktuatif.Adanya fluktuatif tersebut ,tentunya akan membuat perekonomian tidak stabil (memberi guncangan dalam perekonomian).Selain itu,inflasi tertingi berdasarkan sub kelompok transportasi terjadi pada tahun 2015.Tidak hanya itu saja,berdasarkan visualisasi data inflasi tahun ke tahun gabungan 90 kota,terlihat bahwa inflasi IHK juli 2022 sebesar 4,94% lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya 4,35%.

  • 4.    Kesimpulan

Inflasi adalah keadaan perekonomian negara yang mana terdapat kecenderungan kenaikkan harga barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu.Secara umum,inflasi di Indonesia terjadi karena adanya tekanan dari sisi permintaan(Demand Pull Inflation) maupun dari sisi penawaran(Cost Push Inflation). Badan Pusat Statistik(BPS) mendefinisikan inflasi sebagai kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus-menerus. Menurut Pratidina(2012) pentingnya pengendalian inflasi dikarenakan inflasi yang tinggi menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Demi terwujudnya kestabilan inflasi yang akan memberikan dampak positif bagi perekonomian,maka salah upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan analisis tingkat inflasi di Indonesia menggunakan teknologi big data analytics.Selain itu,diperlukan visualisasi data yang bertujuan untuk melakukan analisis terhadap tingkat inflasi.Hasil visualisasi data pada penelitian ini adalah visualisasi data tersebut menggambarkan bahwa tingkat inflasi di Indonesia mengalami fluktuatif.Dengan melakukan analisis tersebut,dapat mengetahui,memantau,dan mengendalikan tingkat inflasi yang ada di Indonesia.

Daftar Pustaka

Septiani, G. C. (2022). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Penduduk Dan Tingkat Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Jawa Barat. ULIL ALBAB: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(5), 10821092.

Sadhana, G. R. S. ANALISIS BIG DATA DALAM KRISIS EKONOMI GLOBAL. Analisis Big Data Dalam Krisis Ekonomi Global.

Saepuloh, D. (2020). Visualisasi Data Covid 19 Provinsi DKI Jakarta Menggunakan Tableau Data Visualization of Covid 19 Province DKI Jakarta Using Tableau bernama Severe Acute Respiratory Syndrome Perbedaan Tableau Desktop Tableau Public Open Source Berbayar (bukan open sourc. J. Ris. Jakarta, 13(2), 55-64.

Angreini, S., & Supratman, E. (2021). Visualisasi Data Lokasi Rawan Bencana Di Provinsi Sumatera Selatan Menggunakan Tableau. Jurnal Nasional Ilmu Komputer, 2(2), 135-147.

Doni, A. H. (2022). Analisis Pengaruh Inflasi dan Pengangguran terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Barat. JUSIE (Jurnal Sosial dan Ilmu Ekonomi), 7(01), 21-33.

Sutarmin, W. B. Analisis Dampak Covids-19 terhadap Tingkat Inflasi Harga Sepuluh Komoditas Pangan Strategis dalam Perspektif Manajemen Ketahanan Harga Bahan Pokok Pangan di Jawa Timur.

Martanto, B., Tan, S., & Hidayat, M. S. (2021). Analisis tingkat inflasi di Indonesia Tahun 1998-2020 (pendekatan error correction model). Jurnal Paradigma Ekonomika, 16(3), 619-632.

400