Jurnal Ilmu Komputer - Volume 6 - No 1 – April 2013

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ANTARA NETWORK FILE SYSTEM

(NFS) DAN PRIMARY DOMAIN CONTROLLER (PDC) SAMBA

Gede Wahyudi1, Trisna Hanggara2

Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu Komputer,

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana

Email : i.gede@cs.unud.ac.id

ABSTRAK

File sharing merupakan sebuah sistem di mana banyak pengguna dapat berbagi berkas dan sumber daya penyimpanan dengan konsep client-server yang dijalankan melalui jaringan. Sebuah File Server memungkinkan pengguna untuk berbagi informasi melalui jaringan tanpa harus secara fisik mengirim file dengan floppy disk atau beberapa perangkat penyimpanan eksternal lainnya. Adapun protokol maupun aplikasi yang sering digunakan untuk berbagi berkas (file sharing) adalah Network File System (NFS), dan Primary Domain Controller (PDC) Samba.

NFS (Network File System) adalah sebuah kumpulan protokol yang digunakan untuk mengakses beberapa sistem berkas melalui jaringan. Sedangkan Samba adalah program yang bersifat open source yang menyediakan layanan berbagi berkas (file service) dan berbagi alat pencetak (print service). Dari kedua protokol tersebut, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Pada penelitian ini, penulis sudah mencoba menganalisis perbandingan diantara keduanya dari segi kecepatan transfer data, dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil yaitu kinerja dari file sharing Network File System (NFS) lebih baik dibandingkan dengan kinerja file sharing Samba.

Kata kunci : File Sharing, NFS, PDC Samba.

ABSTRACT

File sharing is a system where many users can share files and storage resources with client-server concepts which run through the network. A File Server allows users to share information over a network without having to physically send the file to a floppy disk or some other external storage devices. The protocols and applications are often used to share files (file sharing) is the Network File System (NFS), and the Primary Domain Controller (PDC) Samba.

NFS (Network File System) is a set of protocols used to access multiple file systems over a network. While SAMBA is an open source program that provides file sharing services (file service) and share a printer device (print service). Of both these protocols, each has its own advantages and disadvantages. on this research, the authors have tried to analyze the comparison between the two in terms of speed of data transfer, from research conducted showed that the performance of file sharing Network File System (NFS) is better than the performance of the Samba file sharing.

Keywords : File Sharing, NFS, PDC Samba.

  • 1.    PENDAHULUAN

File sharing merupakan sebuah sistem di mana banyak pengguna dapat berbagi berkas dan sumber daya penyimpanan dengan konsep client-server yang dijalankan melalui jaringan.

Sistem Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Sebuah File Server memungkinkan pengguna untuk berbagi informasi melalui jaringan tanpa harus secara fisik mengirim file dengan floppy disk atau beberapa perangkat penyimpanan eksternal lainnya. Adapun protokol maupun aplikasi yang sering digunakan untuk berbagi berkas (file sharing) adalah Network File System (NFS), dan Primary Domain Controller (PDC) Samba.

NFS (Network File System) atau dalam Bahasa Indonesia: “Sistem Berkas Jaringan” adalah sebuah kumpulan protokol yang digunakan untuk mengakses beberapa sistem berkas melalui jaringan. Sedangkan Samba adalah program yang bersifat open source yang menyediakan layanan berbagi berkas (file service) dan berbagi alat pencetak (print service). Sebagai sebuah aplikasi file server, Samba mengizinkan berkas, alat pencetak, dan beberapa sumber daya lainnya agar dapat digunakan oleh banyak pengguna dalam

keluarga sistem operasi UNIX, dan mengizinkan interoperabilitas dengan sistem operasi Windows. Samba dibuat berdasarkan protokol Server Message Block (SMB), oleh Andrew Tridgell. Dari kedua protokol tersebut, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.

Melalui penelitian ini, penulis sudah mencoba menganalisis perbandingan diantara keduanya berdasarkan kecepatan transfer data dan integritas data yang dikirim.

  • 2.    TINJAUAN PUSTAKA

    • 2.1    Network File System (NFS)

NFS adalah singkatan dari Network File System, yang pertama kali dikembangkan oleh Sun Microsystems pada tahun 80an, sebagai sarana untuk berbagi file pada lingkungan kerja diskless. NFS menyediakan sarana untuk berbagi file antar jaringan, sehingga suatu mesin dapat mengakses file di mesin lain seolah-olah mengakses file sistem lokal. Protokol ini bekerja dengan sistem client/server. Server akan meng-export suatu file sistem sehingga dapat di-share di jaringan, selanjutnya, user akan melakukan mounting ke server tersebut.

Network File System (NFS) umumnya menggunakan protokol Remote Procedure

Call (RPC) yang berjalan di atas UDP dan membuka port UDP dengan nomor port 2049 untuk komunikasi antara client dan server di dalam jaringan. client NFS selanjutnya akan menerima berkas dari server NFS, sementara server NFS mengirim berkas lokal kepada client.

  • 7. 2.1.1 Arsitektur dan Komponen NFS

(Network File System)

Network File System (NFS) adalah sebuah protokol yang berada pada layer aplikasi dari model TCP / IP. Sistem NFS bekerja meliputi lapisan sesi, presentasi dan aplikasi pada lapisan OSI Reference Model. Arsitektur dan Komponen Utama Pengoperasian NFS didefinisikan dalam bentuk tiga komponen utama yang dapat dipandang sebagai layanan yang berada di masing-masing dari tiga lapisan model OSI yang sesuai dengan TCP / IP application layer (lihat Gambar 2.5). Komponen-komponen ini adalah:

  • 1.    External Data Representation (XDR):  XDR adalah bahasa

deskriptif yang memungkinkan tipe data harus didefinisikan secara konsisten.

  • 2.    Remote Procedure Call(RPC): RPC adalah lapisan sesi pada lapisan OSI layanan ini umumnya digunakan untuk

mengimplementasikan client / server fungsi internetworking.

  • 3.    NFS Prosedur dan Operasional: Fungsi sebenarnya dari NFS adalah diimplementasikan dalam bentuk prosedur dan fungsi operasi yang konseptual pada tujuh lapisan model OSI.

Gambar 1. NFS Architecture and Components

  • 2.2    Server Message Block (SMB)

Server Message Block disingkat SMB adalah protocol client/server yang ditujukan sebagai layanan untuk berbagi berkas (file sharing) di dalam sebuah jaringan. Protokol ini sering digunakan di dalam sistem operasi windows dan IBM. Sistem operasi berbasis UNIX juga dapat menggunakannya dengan tambahan perangkat lunak yang disebut dengan Samba.

SMB awalnya menggunakan protokol NetBios sebagai protokol di mana

ia berjalan, sebelum menggunakan protokol NetBios over TCP/IP (NBT) sebagai protokol lapisan transport-nya. Dengan begitu, SMB juga dapat digunakan dalam sebuah jaringan TCP/IP yang lebih luas dukungannya. SMB mendukung fungsi-fungsi seperti:

  • 1.    Membuka dan menutup koneksi antara client SMB (yang disebut sebagai Redirector) dan server SMB (komputer yang menjalankan file and print services) untuk mengizinkan client agar dapat mengakses sumber daya di dalam jaringan.

  • 2.    Menemukan, membaca, dan menulisi berkas dalam sebuah file server.

  • 3.    Menemukan dan menggunakan alat pencetak yang digunakan bersama-sama untuk mencetak secara jarak jauh.

  • 2.3    Samba

Samba merupakan serangkaian aplikasi unix yang berkomunikasi dengan protokol Server Message Block (SMB), yang dikembangkan oleh Andrew Tridgell yang selanjutnya sampai saat ini banyak dibantu oleh para programmer di internet dengan tetap di supervisi oleh Andrew Tridgell. SMB adalah protokol komunikasi data yang juga digunakan oleh Microsost dan OS/2 untuk menampilkan fungsi jaringan client-server yang menyediakan

sharing file dan printer serta tugas-tugas lainya yang berhubungan. Samba server memungkinkan      komputer-komputer

Unix/Linux melakukan sharing file dan printer dengan komputer windows bukan hanya dengan komputer-komputer Unix/Linux sendiri. Beberapa fungsi yang disediakan Samba server yaitu sebagai berikut :

  • a.    Sharing file/direktori antar Unix/Linux dengan windows client.

  • b.    Sharing printer pada Samba server dengan windows client.

  • c.    Memudahkan proses network browsing.

  • d.    Menyediakan proses Autentikasi komputer windows client ketika login ke Windows domain

  • e.    Menyediakan dan membantu proses netbios name resolution dengan Windows Internet.

  • f.    Name Service (WINS) name-server resolution.

Samba merupakan serangkaian aplikasi yang juga meliputi aplikasi client maka Samba juga menyediakan tools client untuk memungkinkan user pada sistem Unix/Linux mengakses direktori dan printer yang terdapat pada sistem windows dan Samba server melalui jaringan. Selain tools client, pada Samba juga terdapat beberapa

aplikasi server diantaranya yaitu smbd dan nmbd.

  • a.    smbd adalah aplikasi server atau daemon yang menangani proses sharing file/direktori dan printer, juga menangani proses autentikasi dan otorisasi dengan SMB client.

  • b.    nmbd adalah aplikasi server atau daemon yang mendukung Netbios name service dan WINS , yang juga membantu proses network browsing pada windows client.

Dengan memanfaatkan Samba, server Linux dapat berfungsi sebagai server SMB. Client Windows dapat mengakses server linux layaknya mengakses server Windows. Samba juga dapat berbagi file ataupun printer, berfungsi sebagai PDC dan lain sebagainya.

  • 2.4    Wireshark

Wireshark adalah program yang berfungsi untuk mengetahui kejadian yang terjadi pada saat kita melakukan interaksi dengan internet. Dengan wireshark dapat dilihat proses pengiriman data dari komputer ke web yang dituju.

  • 3.    TAHAP IMPLEMENTASI

    • 3.1    Tahap Analisis

Pada tahap analisis ini dilakukan analisis tentang Analisis Kebutuhan (Needs Analysis), hasil dari tahap ini antara lain :

  • 3.1.1    Analisis Kebutuhan File Sharing NFS

Adapun yang dibutuhkan dalam pembuatan network file sahring NFS adalah berupa hardware dan software. Untuk hardware yang dibutuhkan adalah tiga unit PC dengan sistem operasi linux ubuntu 10.04, satu unit HUB, dan kabel UTP. Untuk software yang dibutuhakan adalah NFS server-kernel pada NFS server dan NFS common-portmap pada client NFS.

  • 3.1.2    Analisis Kebutuhan File Sharing Samba

Dalam perancangan network file sharing Samba akan dibutuhkan beberapa software maupun hardware. Adapaun kebutuhan tersebut adalah, untuk hardware yang dibutuhkan adalah tiga buah PC, satu unit HUB dan kabel UTP. Untuk kebutuhan software-nya diperlukan sistem operasi linux ubuntu 10.04 untuk PC Samba server dan client 1 Samba, sistem operasi Windows XP untuk client 2 Samba.

  • 3.2    Tahap Desain

Pada tahap desain perancangan topologi file sharing NFS, dimana terdiri dari satu buah server NFS dan dua buah

client NFS seperti gambar 2.

Gambar 2. Topologi NFS

Pada gambar 2, server akan menyediakan folder atau direktori yang akan di share oleh client 1 dan client 2. Untuk dapat berbagi file, server akan mencatat IP client 1 dan client 2, dan opsi apa saja yang bisa digunakan client pada server. Pada sisi client harus membuat mount point untuk tempat folder atau direktori yang akan dimount pada server.

Tahap desain perancangan topologi file sharing Samba yang terdiri dari satu buah server Samba dan dua buah client

Samba yang dihubungkan dengan HUB seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Topologi Samba

Pada gambar 3 terlihat adanya WORKGROUP    dengan    nama

KELOMPOK 3. Untuk dapat melakukan sharing file pada jaringan yang sama harus memiliki workgroup yang sama pula. Pada server Samba telah terinstal SMB yang merupakan protocol client/server yang ditujukan sebagai layanan untuk berbagi berkas (file sharing) di dalam sebuah jaringan.

  • 4.    HASIL DAN PEMBAHASAN

    • 4.1    pengujian Sistem

Tahap pengujian dilakukan setelah tahap implementasi, tahap pengujian dilakukan dengan menguji kinerja dari file sharing NFS dan Samba dalam segi kecepatan transfer file sharing. Pengujian dilakukan    menggunakan    software

wireshark yang diletakkan pada sisi server dan me-monitoring kinerja dari server tersebut, dengan mengambil hasil capture (summary) dari proses men-download sebuah file video berkapasitas 697,9 MB dengan format video MKV, yang diakses oleh tiap Client yang berada pada tiap

server (NFS dan Samba). Berikut hasil pengujian yang diperoleh :

  • 4.1.1    Pengujian NFS ( Network File System )

Pada pengujian kinerja dari NFS ( Network File System ), dibagi menjadi tiga sesi dengan masing-masing dilakukan 10 kali pengujian:

  •    Sesi I : Digunakan dua laptop; satu server Ubuntu 10.04 (spesifikasi : RAM 2 GB, Processor Intel Core 2 duo , Harddisk 160 GB ) , dan client 1 (IP 172.16.161.13 / 24) dengan sistem operasi Ubuntu 10.04 (spesifikasi : RAM 2 GB, processor AMD turion dual core, Harddisk 160 GB).

  •    Sesi II : Digunakan dua laptop; satu server Ubuntu 10.04 (spesifikasi :RAM 2 GB, Processor Intel Core 2 duo , Harddisk 160 GB ) , dan client 2 (IP 172.16.161.45/ 24) dengan sistem operasi Ubuntu 10.04 (spesifikasi : RAM 2 GB, processor intel centrino core 2 duo, Harddisk 200 GB).

  •    Sesi III : Digunakan tiga laptop; satu server Ubuntu 10.04 (spesifikasi : RAM 2 GB, Processor Intel Core 2 duo , Harddisk 160 GB ), dan dua client (client 1 dan client

  • 2)    dengan sistem operasi Ubuntu 10.04 yang masing – masing spesifikasinya adalah client 1 (spesifikasi : RAM 2 GB, processor AMD turion dual core, Harddisk 160 GB, dan client 2 (spesifikasi : RAM 2 GB, processor intel centrino core 2 duo, Harddisk 200 GB).

  • 4.1.2    Pengujian Samba

Pada pengujian kinerja dari Samba, dibagi menjadi tiga sesi dengan masing-masing dilakukan 10 kali pengujian:

  •    Sesi I : Digunakan dua laptop; satu server Ubuntu (spesifikasi : RAM 2 GB, processor AMD turion dual core, Harddisk 160 GB), dan satu client Windows XP (IP 172.16.161.155) (spesifikasi : RAM 2 GB, processor Intel core 2 duo, Harddisk 160 GB).

  •    Sesi II : Digunakan dua laptop; satu server Ubuntu 10.04 (spesifikasi : RAM 2 GB, processor AMD turion dual core, Harddisk 160 GB), dan satu client Ubuntu (IP 172.16.161.46) (spesifikasi : RAM 2 GB, processor Intel core 2 duo, Harddisk 160 GB).

  •    Sesi III : Digunakan tiga laptop; satu server Ubuntu (spesifikasi :

RAM 2 GB, processor AMD turion dual core, Harddisk 160 GB), satu client Ubuntu 10.04 (spesifikasi : RAM 2 GB, processor Intel core 2 duo, Harddisk 160 GB) dan satu client Windows XP (spesifikasi :

RAM 2 GB, processor Intel core 2 duo, Harddisk 160 GB).

  • 4.1.3    Analisis perbandingan Kinerja Network File System (NFS) dengan Samba

Berikut merupakan data hasil kinerja dari pengujian terhadap masing-masing server (NFS dan samba), dengan menggunakan 1 client dan 2 client secara bersamaan.

  • a.    Kinerja sever NFS dan Samba dengan 1 client

Tabel 1. Data kecepatan transfer (Mbit/sec) masing-masing server dengan 1 client

10

85.675

84.549

51.523

52.701

9

86.046

90.593

51.76

54.203

8

79.894

87.973

53.031

55.906

7

83.013

87.983

50.334

49.352

6

87.116

84.246

50.105

55.004

5

92.826

83.854

50.852

57.831

4

89.885

84.311

53.083

52.927

3

86.863

89.473

52.275

50.713

2

88.999

87.173

52.649

56.218

1

86.29

85.685

50.983

51.525

Pengujian

Client 1 (ubuntu)

Client 2 (ubuntu)

Client Ubuntu

Client Window XP

NFS

Samba

Kecepatan rata-rata (Mbit/sec)

Gambar 4. Grafik kinerja (kecepatan rata-rata transfer file) masing-masing server dengan 1 client

Dari grafik yang ditunjukkan pada gambar 4, terlihat kecepatan transfer file antara kedua server memiliki perbedaan kecepatan rata-rata. Pada server Samba terlihat rentang kecepatan rata-rata pada 49,352 Mbit/sec sampai 57,831 Mbit/sec, sedangkan pada server NFS terlihat rentang kecepatan rata-ratanya pada 79,894 Mbit/sec sampai 92.826 Mbit/sec. Jadi setelah melakukan pengujian sebanyak 10 kali dimana masing-masing server dengan 1 client yang mengaksesnya, didapatkan data bahwa kinerja server NFS lebih baik dalam segi kecepatan daripada server Samba.

  • b.    Kinerja sever NFS dan Samba dengan 2 client

Tabel 2. Data kecepatan transfer masing-masing server dengan 2 client

Pengujian

Kecepatan Mbit/sec

NFS dengan 2 client

SAMBA dengan 2 client

1

92.21

76.725

2

91.217

81.455

3

95.016

78.292

4

89.944

63.969

5

89.848

79.159

6

90.565

55.891

7

84.172

58.646

8

92.19

81.674

9

92

55.395

10

91.185

53.195

Gambar 5. Grafik kinerja (kecepatan transfer) masing-masing server dengan 2 client

Dari grafik yang ditunjukkan pada gambar 5, terlihat kecepatan transfer file antara kedua server memiliki perbedaan kecepatan rata-rata. Pada server Samba terlihat rentang kecepatan rata-rata pada 63,969 Mbit/sec sampai 81,674 Mbit/sec, sedangkan pada server NFS terlihat rentang kecepatan rata-ratanya pada 84,172 Mbit/sec sampai 95,016 Mbit/sec. Jadi setelah melakukan pengujian sebanyak 10 kali dimana masing-masing server dengan 2 client yang mengaksesnya, didapatkan data bahwa kinerja server NFS lebih baik

dalam segi kecepatan daripada server Samba.

  • 5.    KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari penelitian yang telah kami lakukan adalah kinerja dari file sharing Network File System (NFS) lebih baik dari kinerja file sharing Samba dari segi kecepatan. Hal ini dapat dilihat dari kecepatan rata-rata yang kami peroleh dari data hasil pengujian. Dalam pengujian dengan satu client, server NFS memilki kecepatan ratarata antara 79,894 Mbit/sec sampai 92.826 Mbit/sec.

Sedangkan server Samba memilki kecepatan rata-rata antara 49,352 Mbit/sec sampai 57,831 Mbit/sec. Dalam pengujian dengan dua client, server NFS memilki kecepatan rata-rata antara 84,172 Mbit/sec sampai 95,016 Mbit/sec. Sedangkan server Samba memiliki kecepatan rata-rata antara 63,969 Mbit/sec sampai 81,674 Mbit/sec.

  • 6.    DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Carter, Gerald. 2010. LDAP System Administration.1005  Gravenstein

Highway North Sebastopol, CA 95472, USA. : O,Reilly.

  • 2.    Prasetyo, Aji., Rochim, A.F., Satoto, K.I. 2010. Network Files System (Study Kasus Active Repository Opensource Undip). Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Semarang.

  • 3.    Forouzan,Behrouz A.2006. Data Communication and Networking: McGraw-Hill Science /engineering/ Math;4th edition.

  • 4.    Winarno, Idris. 2010. Network File System (NFS) + Samba Server. Jurusan Teknologi Informasi , Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.

ISSN : 1979-5661

-34-