PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PADA PASAR SWALAYAN DI KOTA DENPASAR
on
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PADA PASAR SWALAYAN DI KOTA DENPASAR
MARIA M. RATNA SARI
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
ABSTRACT
This reseach intends to investigate yhe effect of usage effectiveness and trust to accounting information systems (AIS) technology on individual performance. Analysis is conducted aims multiple linier regression. The results show that usage effectiveness affects individual performance positively and significantly, that is 51,7%. Futhermore, trust to AIS technology also has positive an significant impact to individual performance of 17,7%. This is strengthened by respondent answers who have trust level on information system technology as high as 84%. Simultaneusly, usage effect and trust affect individual performance positively and significant with contribution 56,8%.
Keywords: usage effectiveness, trust, accounting information systems (AIS) technology, individual performance.
Penggunaan teknologi informasi dalam menunjang sistem informasi membawa pengaruh terhadap hampir semua aspek dalam pengelolaan bisnis, termasuk dalam pengelolaan bisnis pasar swalayan. Pasar swalayan merupakan bisnis yang bergerak dalam bidang perdagangan eceran sebagaimana halnya toko kelontong yang tersebar dimana-mana. Kelengkapan barang yang dijual, sistem pengelolaan dan sarana yang disediakan membuatnya berbeda dengan toko kelontong dan juga dengan pasar tradisional. Karena itulah agar dapat membuat keputusan secara cepat dan akurat, maka teknologi sistem informasi yang menampung seluruh informasi dari pasar swalayan sangat dibutuhkan.
Penerapan teknologi sistem informasi dalam perusahaan khususnya pasar swalayan, tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai teknologi sistem informasi. Hal ini menyebabkan kurangnya manfaat yang diberikan oleh teknologi sistem informasi tersebut khususnya dalam meningkatkan kinerja individual. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan khususnya pasar swalayan, tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Goodhue dalam Jumaili (2005 : 725) menyatakan bahwa jika evaluasi pemakai atas teknologi cocok dengan kemampuan dan tuntutan dalam tugas pemakai, maka akan memberikan dorongan pemakai memanfaatkan teknologi. Oleh sebab itu, evaluasi pemakai digunakan sebagai alat ukur keberhasilan pelaksanaan dan kualitas jasa sistem informasi yang dihubungkan dengan kecocokan tugas-tugas dengan teknologi.
Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dalam mengevaluasi kinerja individu diperlukan oleh manajemen untuk memastikan bahwa teknologi sistem informasi berbasis komputer yang digunakan dapat dipakai untuk mengendalikan kinerja bawahan. Kepercayaan adalah hal yang diperlukan oleh pemakai teknologi sistem informasi agar pemakai tersebut merasa bahwa teknologi sistem informasi yang diterapkan dapat meningkatkan kinerja individual dalam menjalankan kegiatan dalam perusahaan, khususnya pasar swalayan.
Irwansyah dalam Jumaili (2005) mengemukakan bahwa penggunaan teknologi dalam sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai. Tidak jarang ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai sistem informasi,
sehingga sistem informasi kurang memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja individual.
Menurut Nelson dalam Suharno (2005) diterimanya suatu teknologi komputer tergantung pada teknologi itu sendiri, tingkat skill dan expertise dari individu yang menggunakannya. Bagi perusahaan, aplikasi teknologi yang tepat akan mendatangkan competitive advantage. Sedangkan bagi individu, keahlian yang dimiliki akan meningkatkan kinerja individu yang bersangkutan.
Handoko (1999) mengemukakan bahwa efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, menyangkut bagaimana melakukan pekerjaan yang benar. Yamit (1998) mendefinisikan efektivitas sebagai suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai, baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya adalah pada keluaran (output) yang dihasilkan. Jumaili (2005) mengemukakan bahwa secara umum, efektivitas penggunaan atau pengimplementasian teknologi sistem informasi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemudahan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan menginterpretasikan data tersebut. Data dalam sistem informasi tersebut seharusnya merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit perusahaan atau organisasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tugas dalam perusahaan.
Jumlah sarana komputer dalam perusahaan juga sangat mempengaruhi dalam pencapaian efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dalam perusahaan. Dengan lebih banyak fasilitas pendukung yang disediakan bagi pemakai, maka akan semakin memudahkan pemakai mengakses data yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas individu dalam perusahaan atau organisasi. Diharapkan dengan penggunaan teknologi sistem informasi, individu dari perusahaan atau organisasi yang merupakan pemakai sistem
tersebut dapat menghasilkan output yang semakin baik dan kinerja yang dihasilkan tentu akan meningkat (Jumaili, 2005).
Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi
Goodhue dalam Jumaili (2005) mengemukakan bahwa kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dalam mengevaluasi kinerja individual diperlukan oleh manajemen untuk memastikan bahwa sistem informasi yang berbasis komputer tersebut dapat digunakan untuk mengendalikan kinerja bawahan. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Konstruk evaluasi pemakai diri sendiri merupakan suatu konstruk yang sangat luas dan evaluasi pemakai merupakan suatu evaluasi atau pengukuran tentang sikap dan kepercayaan individu terhadap sesuatu, baik barang maupun jasa. Goodhue mengajukan konstruk hubungan kecocokan tugas teknologi untuk dijadikan sebagai acuan evaluasi pemakai dalam sistem informasi. Dalam model ini dinyatakan bahwa pemakai akan memberikan nilai evaluasi yang tinggi (positif) tidak hanya dikarenakan oleh karakteristik sistem yang melekat, tetapi lebih kepada sejauh mana sistem tersebut dipercaya dapat memenuhi kebutuhan tugas mereka dan sesuai dengan kebutuhan tugas mereka. Evaluasi pemakai atas kecocokan tugas teknologi menjadi penting artinya berkaitan dengan pencapaian kinerja individual yang tinggi. Goodhue menemukan kecocokan tugas teknologi akan mengarahkan individu untuk mencapai kinerja yang lebih baik.
Kinerja Individual
Pengertian kinerja atau prestasi diberikan batasan oleh Majer sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lowler menyatakan bahwa kinerja adalah succesfull role achievement yang diperoleh seseorang dari perbuatan-perbuatannya. Dari batasan
tersebut, As’ad menyimpulkan bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut aturan yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan (As’ad, 1991).
Menurut Kalbers dan Forgarty dalam Udiyana (2000), kinerja didefinisikan sebagai evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan melalui atasan langsung, rekan kerja, diri sendiri dan bawahan langsung. Kinerja dapat menjadi maju dan mencapai tingkat yang paling baik dengan mengidentifikasi dan menganalisa aktivitas kerja.
Sutemeister dalam Srimulyo (1999) mengemukakan pendapatnya bahwa kinerja individual dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :
-
1. faktor kemampuan
-
a. pengetahuan : pendidikan, pengalaman, latihan, dan minat
-
b. keterampilan : kecakapan dan kepribadian
-
2. faktor motivasi
-
a. kondisi sosial seperti lingkungan keluarga dan tempat tinggal
-
b. fisiologis (persepsi) dan egoistis (sifat egois)
Penilaikan kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku manusia dalam melakukan peran yang dimainkannya untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun tujuan pokok dalam penelitian kinerja menurut Mulyadi (1997) adalah untuk memotivasi karyawan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran.
Sumardiyanto dalam Jumaili (2005) mengungkapkan bahwa organisasi / perusahaan menanamkan investasi yang besar untuk memperbaiki kinerja individual atau organisasi berkaitan dengan implementasi teknologi dalam suatu sistem informasi. Untuk mengukur keberhasilan suatu sistem secara ekstrem sulit dilakukan. Goodhue dalam Jumaili (2005) mengajukan konsep evaluasi pemakai untuk melihat keberhasilan pengimplementasian suatu teknologi sistem
informasi. Secara umum, konsep evaluasi pemakai adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada pemakai sesuatu barang atau jasa tentang sikap atau kepercayaan mereka terhadap penggunaan sesuatu tersebut. Dalam konteks penelitian teknologi sistem informasi, pemakai akan diberikan evaluasi berdasarkan pada suatu kenyataan apakah teknologi sistem infromasi yang diterapkan dalam perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Goodhue juga menyatakan bahwa pencapaian kinerja individual berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Pengukuran kinerja individual melihat dampak teknologi sistem informasi terhadap efektivitas penyelesaian tugas, membantu meningkatkan kinerja dan menjadikan pemakainya lebih produktif dan kreatif.
Pasar Swalayan
Kotler (1995) mengungkapkan bahwa pasar swalayan merupakan operasi pasar yang relatif besar, berbiaya rendah, margin rendah, volume tinggi yang dirancang untuk melayani kebutuhan konsumen seperti makanan, cucian, produk-produk perawatan rumah tangga, dimana pasar swalayan memperoleh laba operasi hanya sekitar 1% dari penjualan dan 10% dari nilai bersihnya.
Berdasarkan keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 23/MPP/Kep/1/1998, pasar swalayan adalah pasar yang kegiatan usahanya menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari secara langsung kepada konsumen dengan teknik pelayanan oleh konsumen itu sendiri.
Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi terhadap Peningkatan Kinerja
Irwansyah (2003) menggunakan model TPC (Technology to Performance Chain) yang dikembangkan oleh Goodhue yang mencoba
keberhasilan teknologi sistem informasi yang diimplementasikan dalam organisasi / perusahaan dengan menggunakan evaluasi pemakai. Model tersebut digunakan dengan menganalisa hubungan evaluasi pemakai dari kecocokan tugas dan teknologi terhadap kinerja. Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Sugeng (1995) dan Sumardiyanti (1999) yang menemukan hasil yang sama dengan yang ditemukan oleh Goodhue (1995) dan Irwansyah (2003), yakni bahwa kecocokan tugas dan teknologi berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja.
Penelitian mengenai pengaruh teknologi sistem informasi juga pernah dilakukan oleh Udiyana (2002) dan Suharno (2005). Udiyana menemukan bahwa pemanfaatan teknologi sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja chief accountant hotel di Bali. Sementara Suharno (2005) menemukan bahwa penggunaan teknologi sistem informasi juga berpengaruh positif terhadap chief accountant biro perjalanan wisata di Bali.
Pengaruh Penggunaan dan Kepercayaan atas Teknologi Informasi terhadap Peningkatan Kinerja
Jumaili (2005) melanjutkan penelitian yang telah dilakukan oleh Irwansyah (2003) dengan menambahkan variabel kepercayaan yang didasarkan pada karakteristik teknologi dan kinerja individual dengan teknologi sistem informasi baru yang diterapkan dan digunakan oleh pemakai sistem tersebut. Hasil yang diperoleh Jumaili (2005) melalui model teknik analisis analisa regresi linear sederhana mendukung hasil penelitian-penelitian sebelumnya bahwa penggunaan teknologi sistem informasi baru berhubungan positif dengan kinerja individual dalam organisasi / perusahaan dan bahwa kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru akan meningkatkan kinerja individu.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Yuli Pranita (2006) yang meneliti tentang pengaruh efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dalam
evaluasi kinerja individual pada hotel-hotel berbintang di kota Denpasar. Kesimpulan yang diperoleh juga mendukung hasil penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu bahwa efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja individual dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi memiliki pengaruh yang positif pula terhadap kinerja individual.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ketut Pratiwi Sari Dewi (2006) tentang pengaruh efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dalam evaluasi kinerja individual pada hotel-hotel berbintang di kabupaten Badung juga mendukung penelitian-penelitian sebelumnya. Efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akan meningkatkan kinerja individual.
Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas, diajukan dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
H1 : efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi secara
signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada pasar swalayan di kota Denpasar
H2 : kepercayaan akan teknologi sistem informasi secara signifikan
berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada pasar swalayan di kota Denpasar
H3 : efektivitas dan kepercayaan akan teknologi sistem informasi
secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada pasar swalayan di kota Denpasar
Penelitian ini berusaha untuk menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja individu.
Adapun variabel-varibel yang digunakan dalam penelitian ini adalah efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi sebagai variabel bebas. variabel terikatnya adalah kinerja individual.
Definisi operasional setiap variabel dijelaskan sebagai berikut. Efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi pada pasar swalayan di kota Denpasar dapat dilihat dari kemudahan pemakai teknologi sistem informasi dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan menginterpretasikan data yang diperlukannya untuk memenuhi berbagai kebutuhan tugas atau pekerjaannya. Pemakai teknologi sistem informasi dapat dikatakan memiliki kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi jika pemakai merasa bahwa dengan penggunaan teknologi sistem informasi tersebut tugas-tugas yang dihadapinya akan dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan cepat. Pencapaian kinerja individual berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi sistem informasi yang ada. Pengukuran kinerja individual melihat dampak penggunaan teknologi sistem informasi terhadap efektivitas penyelesaian tugas, membantu meningkatkan kinerja dan menjadikan pemakainya lebih produktif dan kreatif.
Penentuan sampel dari penelitian ini adalah dengan pendekatan metode non probability sampling yaitu purposive sampling.dengan kriteria sebagai berikut:
-
1) pasar swalayan tersebut terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali
-
2) responden dalam penelitian ini adalah pemakai teknologi sistem informasi, dimana dalam konteks penelitian ini adalah supervisor dalam pasar swalayan.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka anggota populasi yang digunakan sebagai sampel adalah sebanyak 13 pasar swalayan dengan 78 buah kuesioner yang disebar. Tingkat
pengembalian kuesioner adalah 12,82% dengan tingkat pengembalian sebesar 84,62%. Pengujian Instrumen menggunakan uji validitas dan reliabilitas, serta pengujian asumsi klasik, yang meliputi uji heteroskedastisitas, uji normalitas, uji multikolinieritas. Analisis regresi linear berganda dipergunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian dengan model regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + e …………………………… (1)
Y = a + b2X2 + e …………………………… (2)
Y = a + b1X1 + b2X2 + e …………………… (3)
Dimana :
Y : kinerja individual a : konstanta
b1 : koefisien regresi untuk X1
b2 : koefisien regresi untuk X2
X1 : efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi X2 : kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi e : faktor pengganggu
-
IV. PEMBAHASAN
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel |
Cronbach Alpha |
Pearson Correlation |
Efektivitas TSI (X1) |
0.9199 |
0.443 – 0.788 |
Kepercayaan terhadap TSI (X2) |
0.8458 |
0.794 – 0.868 |
Kinerja individu (Y) |
0.7138 |
0.731 – 0.834 |
Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pernyataan dengan total skor sehingga didapat nilai Pearson Correlation. Dari tabel dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan yang digunakan dalam instrumen memenuhi uji validitas.
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha, dimana suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,6. Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach
Alpha dari masing-masing variabel di atas 0,60 sehingga variabel-variabel yang digunakan adalah reliabel.
Hasil Uji Asumsi Klasik
Heterokedastisitas menunjukkan bahwa variasi (varians) variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Hasil uji glesjer model persamaan regresi dapat dilihat dalam Tabel 2
Tabel 2. Hasil Uji Heterokedastisitas
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardize d Coefficients |
t |
Sig | |
B |
Std. Error |
Beta | |||
1 (Constant) |
1.863 |
.696 |
2.675 |
.010 | |
Efektivitas TSI |
-1.12E-02 |
.009 |
-.167 |
-1.290 |
.202 |
Kepercayaan thd TSI |
5.298E-03 |
.032 |
.022 |
.167 |
.868 |
Dari tabel 2 menunjukkan bahwa variabel bebas tidak secara signifikan mempengaruhi nilai absolut e dari model regresi yang digunakan. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heterokedastisitas.
Uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua data berdistribusi normal karena memiliki nilai Asymp. Sig (2-tailed) diatas α = 0.05
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kinerja Individu |
Efektivitas TSI |
Kepercayaan TSI | ||
N |
66 |
66 |
66 | |
Normal Parameters a,b |
Mean |
13.21 |
76.77 |
14.76 |
Std. Deviation |
1.43 |
10.13 |
3.23 | |
Most Extreme |
Absolute |
.164 |
.103 |
.120 |
Differences |
Positive |
.150 |
.079 |
.112 |
Negative |
-.164 |
-.103 |
-.120 | |
Kolmogorov-Smirnov Z |
1.329 |
.834 |
.972 | |
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.058 |
.490 |
.301 |
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Pada tabel 4. dapat dilihat hasil besaran korelasi antara variabel bebas dibawah 0,90. Hal ini menunjukkan tidak ada multikolinieritas dalam model regresi.
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficient Correlationsa
Model |
Kepercayaan TSI |
Efektivitas TSI |
1 Correlations Kepercayaan TSI Efektivitas TSI |
1.000 -.287 |
-.287 1.000 |
Covariances Kepercayaan TSI Efektivitas TSI |
3.194E-03 -2.509E-04 |
-2.509E-04 2.398E-04 |
a. Dependent Variable: Kinerja Individu
Pengujian hipotesis pertama
Untuk menguji hipotesis penelitian yang pertama, maka dilakukan regresi antara efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi sebagai variabel independent dengan kinerja individual sebagai variabel dependent. Dengan menggunakan program SPSS versi 10 diperoleh hasil regresi pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil Uji Regresi Variabel X1
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig | |
B |
Standar Error |
Beta | |||
1 (Constant) Efektivitas TSI (X1) |
4.320 .132 |
1.212 .016 |
.724 |
3.564 8.398 |
.001 .000 |
R2 = 0.524 | |||||
Adjusted R2 = 0.517 |
Nilai b1 adalah 0,132 sehingga b1 > 0, dimana ini berarti bahwa variabel efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi menjelaskan variabel kinerja individual dengan arah yang positif. Variabel X1 juga memiliki tingkat signifikansi yang lebih kecil dari taraf nyata 5%, yang berarti efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual.
Dilihat dari adjusted R2 pada tabel 4.7 yaitu sebesar 0,517 maka diketahui bahwa sebesar 51,7% variasi (naik-turunnya) variabel kinerja individual dipengaruhi atau mampu dijelaskan oleh variabel efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi, sedangkan sisanya sebesar 48,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak masuk dalam model.
Dari pembahasan diatas dapat dijelaskan bahwa hasil penelitian ini mendukung hipotesis alternatif yang dikembangkan (H1), yaitu bahwa efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Apabila efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi semakin meningkat, maka kinerja individual akan semakin meningkat pula. Hal ini bermakna pada pasar swalayan di kota Denpasar, variabel efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi mampu menjelaskan variabel kinerja individual.
Pengujian hipotesis kedua
Untuk menguji hipotesis penelitian yang kedua, maka dilakukan regresi antara kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi sebagai variabel independent dengan kinerja individual sebagai variabel dependent. Dengan menggunakan program SPSS versi 10 diperoleh hasil regresi pada tabel 6.
Tabel 6. Hasil Uji Regresi Variabel X2
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig | |
B |
Standar Error |
Beta | |||
1 (Constant) Kepercayaan TSI (X2) |
10.18 0 .290 |
1.110 .075 |
.436 |
9.168 3.876 |
.000 .000 |
R2 = 0.190 | |||||
Adjusted R2 = 0.177 |
Nilai b2 adalah 0,290 sehingga b2 > 0, dimana ini berarti bahwa variabel kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi mampu menjelaskan variabel kinerja individual dengan arah yang positif. Variabel X2 juga memiliki tingkat signifikansi yang lebih kecil dari taraf nyata 0,05, yang berarti bahwa kepercayaan akan teknologi sistem informasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual.
Dilihat dari nilai adjusted R2 pada tabel 6 yaitu sebesar 0,177, maka diketahui bahwa sebesar 17,7% variasi (naik-turunnya) variabel kinerja individual dipengaruhi atau mampu dijelaskan oleh variabel kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi, sedangkan sisanya sebesar 82,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak masuk dalam model.
Hasil analisis ini diperkuat dengan jawaban responden atas pernyataan nomor 30 pada kuisioner, yang meminta responden untuk menuliskan seberapa besar kepercayaan mereka terhadap teknologi
sistem informasi dalam range 0-100%. Tujuannya untuk memastikan seberapa besar kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dalam menilai kinerja individual. Dari 66 responden penelitian, rata-rata kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi adalah sebesar 84%.
Dari pembahasan diatas dapat dijelaskan bahwa hasil penelitian ini mendukung hipotesis alternatif yang dikembangkan (H1) yaitu bahwa kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Apabila kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi semakin meningkat, maka kinerja individual akan semakin meningkat pula.
Pengujian hipotesis ketiga
Untuk menguji hipotesis penelitian yang ketiga, maka dilakukan regresi berganda antara efektivitas dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi sebagai variabel independent dengan kinerja individual sebagai variabel dependent. Dengan menggunakan program SPSS versi 10 diperoleh hasil regresi pada tabel 7 sebagai berikut :
Tabel 7 Hasil Uji Regresi Berganda Variabel X1 dan X2
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig | |
B |
Standar Error |
Beta | |||
1 (Constant) |
2.908 |
1.244 |
2.338 |
.023 | |
Efektivitas TSI (X1) |
.119 |
.015 |
.653 |
7.669 |
.000 |
Kepercayaan TSI |
.165 |
.057 |
.249 |
2.925 |
.005 |
(X2) | |||||
R2 = 0.581 | |||||
Adjusted R2 = 0.568 |
Nilai b1 adalah 0,119 dan b2 adalah 0,165, sehingga b1 dan b2 > 0, dimana ini berarti bahwa variabel efektivitas dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi mampu menjelaskan variabel kinerja
individual dengan arah yang positif. Variabel X1 dan X2 juga memiliki tingkat signifikansi yang lebih kecil dari taraf nyata 0,05, yang berarti bahwa efektivitas dan kepercayaan akan teknologi sistem informasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual.
Dilihat dari nilai adjusted R2 pada tabel 4.9 yaitu sebesar 0,568, maka diketahui bahwa sebesar 56,8% variasi (naik-turunnya) variabel kinerja individual dipengaruhi atau mampu dijelaskan oleh variabel efektivitas dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi, sedangkan sisanya sebesar 43,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak masuk dalam model.
Dari pembahasan diatas dapat dijelaskan bahwa hasil penelitian ini mendukung hipotesis alternatif yang dikembangkan (H1) yaitu bahwa efektivitas dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Apabila efektivitas dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi semakin meningkat, maka kinerja individual akan semakin meningkat pula.
Hasil Uji F
Pengujian ini dilakukan didasarkan pada hipotesis 3 yang menyatakan efektivitas dan kepercayaan akan teknologi sistem informasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada pasar swalayan di kota Denpasar.
Tabel 8. Anova
ANOVAb
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
1 Regression |
158.964 |
2 |
79.482 |
43.704 |
.000a |
Residual |
114.576 |
63 |
1.819 | ||
Total |
273.540 |
65 |
a. Predictors: (Constant), Kepercayaan TSI, Efektivitas TSI b. Dependent Variable: Kinerja Individu
Pada tabel 8 menunjukkan F hitung adalah 43,704 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kinerja individual. Ini berarti efektivitas dan kepercayaan akan teknologi sistem informasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada pasar swalayan di kota Denpasar, Hasil Uji t
Pengaruh tiap-tiap variabel independent dalam model regresi terhadap variabel dependent dapat dilihat dengan menggunakan uji regresi parsial (uji t), yaitu dengan membandingkan tingkat signifikansi (sig. t) tiap-tiap variabel bebas dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Coefficients
Coefficienats
Mode |
Unstandardized Coefficients |
tandard zed oefficie ts |
t |
Sig. |
Confidence Interval |
Correlations |
llinearity Statisti | |||||
B |
td. Erro |
Beta |
ower Boun |
pper Boun |
ero-orde |
Partial |
Part |
oleranc |
VIF | |||
1 (Constant) |
2.908 |
1.244 |
2.338 |
.023 |
.423 |
5.394 | ||||||
Efektivitas T |
.119 |
.015 |
.653 |
7.669 |
.000 |
.088 |
.150 |
.724 |
.695 |
.625 |
.918 |
1.090 |
Kepercayaa |
.165 |
.057 |
.249 |
2.925 |
.005 |
.052 |
.278 |
.436 |
.346 |
.238 |
.918 |
1.090 |
a.Dependent Variable: Kinerja Individu
Hasil uji t untuk variabel efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak, berarti efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual. Nilai koefisien regresi β1 sebesar 0,119 menunjukkan signifikan positif. Hal ini berarti efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada pasar swalayan di kota Denpasar.
Hasil uji t untuk variabel kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,005 yang lebih kecil dari α = 0,05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak yang berarti kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual. Nilai koefisien regresi β2 sebesar 0,165 menunjukkan signifikan positif. Hal ini berarti kepercayaan akan teknologi sistem informasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada pasar swalayan di kota Denpasar.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
-
1) Efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi secara signifikan memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja individual. Ini berarti terdapat hubungan yang searah antara efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dengan kinerja individual. Semakin tinggi efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi, maka semakin tinggi kinerja individual.
-
2) Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi secara signifikan memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja individual. Ini berarti terdapat hubungan yang searah antara kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dengan kinerja individual. Semakin tinggi kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi, maka semakin tinggi kinerja individual.
-
3) Efektivitas dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi secara signifikan memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja individual. Ini berarti terdapat hubungan yang searah antara efektivitas dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dengan kinerja individual. Semakin tinggi efektivitas dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi, maka semakin tinggi kinerja individual.
Keterbatasan dan Saran
Saran yang dapat diberikan adalah bagi perusahaan yang mengharapkan kinerja individual yang tinggi disarankan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dalam perusahaannya. Teknologi sistem informasi yang disediakan oleh perusahaan sebaiknya dapat lebih membangun kepercayaan pemakai teknologi sistem informasi dengan menyediakan teknologi sistem informasi yang selalu diperbaharui sehingga dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan, menyediakan output yang dapat dipercaya dan dapat menilai kinerja individual secara adil. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah jenis variabel bebas, seperti tingkat keterampilan yang dimiliki oleh individu pengguna teknologi sistem informasi.
DAFTAR PUSTAKA
As’ad Muhammad. 1991. Psikologi Industri. Yogyakarta : Asdi Mahasatya
Bodnar, George H. & William Hopwood S. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali. 2006. Direktori Tahun 2006. Denpasar
Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbitan Universitas Diponegoro
Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Edisi Kedua : Yokyakarta : BPFE
Hartono, M. Jogiyanto. 2000. Sistem Informasi Berbasis Komputer.
Yogyakarta : BPFE
Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo. 2002. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : UPP AMP YKPN
Jumaili, Salman. 2005. “Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru Dalam Evaluasi Kinerja Individual” Kumpulan Materi Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 15-16 September 2005
Kottler, Philip (di-Indonesiakan oleh Ancella Anitawati Hermawan). 1995. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Edisi Ketujuh. Volume I dan II. Jakarta : Salemba Empat
Maharsi, Sri. 2000. “Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi terhadap Bidang Akuntansi Manajemen” Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 2 (2) : 127-137
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat
Mulyadi & R. A. Supriyono. 1997. Handout Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : BPFE
Mulyono, Sri. 1998. Statistika Untuk Ekonomi. Edisi Revisi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI
Salim, Peter &Yenny Salim. 1995. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Modern English Press : Jakarta
Srimulyo, Koko. 1999. Analisis Pengaruh Faktor-faktor terhadap Kinerja Perpustakaan di Kotamadya Surabaya. Tesis Program Pasca Sarjana Ilmu Manajemen Universitas Airlangga
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Tjiptono, Fandy. 2000. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : BPFE
Yamit, Zulian. 1998. Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta : Ekonisia
Discussion and feedback