Jurnal Agribisnis dan Agrowisata     ISSN: 2685-3809    Vol. 11, No. 2, Desember 2022

DOI: https://doi.org/10.24843/JAA.2022.v11.i02.p19

Analisis Penawaran Padi di Provinsi Bali

FARIST EDI TRIYOKO, KETUT BUDI SUSRUSA*, NI WAYAN PUTU ARTINI

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB. Sudirman, Denpasar, Bali, 80232

Email: [email protected] *[email protected]

Abstract

Analysis of paddy Supply in Bali Province

The agricultural sector, especially the food crops sub-sector, has an important rolein meeting the needs of carbohydrates and as a source of nutrition for sustainability human life. One of the main food crops consumed in Indonesia is paddy. Therefore, paddy should be a commodity that is of concern because it relates to the needs of many people. However, the Province of Bali has not yet become an area food selfsufficient because their paddy production from year to year actually suffers decline, thus affecting the supply of paddy. This research aims to analyze the factors that influence supply in the Province of Bali and to determine the level of sensitivity (elasticity) of paddy supply in Bali Province. Research method using quantitative data with secondary data sources time series (14 years). Data collection using recording techniques and also document review. Data analysis study used multiple linear regression analysis to determine the factors that affect the supply of paddy in the Province of Bali and the elasticity of the supply of paddy in the Province Bali. The results show the amount of production in the previous year, the harvested area in the previous year, the price of corn in the previous year, the price of soybeans inpreviously, the price of urea fertilizer in the previous year jointly affected on rice supply in Bali Province. While the amount of production in previously, individually significantly influenced paddy supply in Bali Province. The value of elasticity of paddy supply in Bali Province for the variable amount of paddy production inthe previous year, the harvested area in the previous year was inelastic, the price of corn in the previous year, the price of soybeans in the previous year, urea fertilizer in the year of planting is inelastic.

Keywords: agricultural sector, supply, elasticity, price, production

  • 1.    Pendahuluan

    • 1.1    Latar Belakang

Padi adalah salah satu tanaman pangan yang penting bagi perekonomian masyarakat Indonesia. Padi (Oryca sativa L.) merupakan komoditi utama karena

fungsinya sebagai sumber makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia dan dikonsumsi oleh 90% penduduk Indonesia (Donggulo at ell 2017).

Pada tahun 2015 produksi padi di Provinsi Bali menduduki urutan pertama tanaman pangan terbesar (BPS, 2016). Namun pada tahun 2015 – 2019 produksi padi di Provinsi Bali mengalami penurunan. Apabila dibiarkan terus hal ini dapat berdampak pada pemenuhan kebutuhan beras provinsi Bali. Peningkatan jumlah penduduk Provinsi Bali yang tidak dibarengi dengan peningkatan produksi padi dapat mengancam ketahanan pangan Provinsi Bali. Tentunya penurunan tersebut disebabkan oleh banyak faktor seperti harga padi, harga komoditas pengganti, berkurangnya lahan pertanian menjadi kawasan industri, bencana alam, inefisiensi pupuk, ataupun pemanfaatan lahan yang tidak maksimal.

Menurut Sukirno (2013) Harga suatu barang selalu dipandang sebagai faktor yang sangat penting dalam menentukan penawaran. Penawaran adalah hubungan antara harga dengan dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual. Penawaran sebuah produk pertanian seperti padi juga memiliki faktor yang mempengaruhi perubahan penawarannya. Menurut Gujarati (2002) dalam produk pertanian karakteristik utamanya adalah adanya tenggang waktu (gestation period) yaitu waktu menanan dan memanen. Hasil yang diperoleh petani didasarkan pada perkiraan periode mendatang dan pengalaman di masalalu.

  • 1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

  • 1.    Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi penawaran padi di Provinsi Bali ?

  • 2.    Berapakah tingkat kepekaan (elastisitas) penawaran padi di Provinsi Bali?

  • 1.3    Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

  • 1.    Menganalisis faktor-faktor apasajakah yang mempengaruhi penawaran padi di Provinsi Bali

  • 2.    Menganalisis tingkat kepekaan (elastisitas) penawaran padi di Provinsi Bali.

  • 2.    Metode Penelitian

    • 2.1    Lokasi dan Waktu Penelitian

Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Metode purposive yaitu suatu cara penentuan lokasi penelitian dengan sengaja karena terdapat alasan dan diketahui sifat-sifat dari lokasi tersebut (Putri, 2011).

  • 2.2    Data dan Metode Pengumpulan Data

    • 2.2.1    Jenis dan sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dengan sumber data yang digunakan yaitu data sekunder. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder time series pada tahun 2007-2020 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Indonesia, Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, dan Dinas Pertanian Provinsi Bali.

  • 2.2.2    Metode pengumpulan data

Menggunakan teknik pencatatan dan telaah dokumen. Teknik pencatatan ini dilakukan dengan cara mencatat data sekunder yang tersedia atau data yang telah dicari dibeberapa lembaga atau instansi yang berkaitan dengan topik penelitian seperti Dinas Pertanian Provinsi Bali, Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, dan instansi lainnya (Rini, 2010). Sedangkan metode telaah dokumen merupakan teknik pengumpulan data didapatkan dalam bentuk kebijakan, foto, dokumen, hasil rapat yang mendukung penelitian (Masturoh dan Anggita, 2018).

  • 2.3    Variabel Penelitian dan Pengukuran

Terdapat dua variabel analisis dalam penelitian ini yaitu faktor yang mempengaruhi penawaran padi di Provinsi Bali indikator pengukurannya menggunakan koefisien regresi dari masing-masing variabel bebsas dan elastisitas penawaran padi di Provinsi Bali indikator pengukurannya menggunakan rata-rata variabel dan juga koefisien regresi.

  • 2.4    Metode Analisis Data

Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran padi di Provinsi Bali Analisis data yang digunakan adalah dengan regresi linear berganda pada fungsi penawaran dengan cara pendekatan luas areal panen, karena menurut Nerlove (1958) dalam Ghatak dan Ingersent (1984) penawaran dapat diasumsikan ekuivalen dari respon areal panen yang disebabkan oleh perubahan faktor ekonomi dan juga faktor non ekonomi. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

At= b0+ b1Qt-1 + b2At-1 + b3Psj-1 + b4Psk-1 + b5Purea + e Keterangan :

At     : penawaran padi Provinsi Bali (ha)

Qt-1   : jumlah produksi padi pada tahun sebelumnya(ton)

Psj-1  : harga komoditas jagung pada tahun sebelumnya (Rp/kg)

Psk-1 : harga komoditas kedelai pada tahun sebelumnya (Rp/kg)

At-1   : luas areal panen padi pada tahun sebelumnya(ha)

Purea   : harga pupuk urea pada tahun tanam

b0     : konstanta

b1– b5 : koefisien regresi dari variabel bebas e      : error / kesalahanpengganggu

Pengujian Asumsi Klasik

  • a.    Uji Normalitas Untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak.

  • b.    Uji Autokorelasi untuk menguji apakah dalam model yang digunakan terdapat autokorelasi diantara variabel-variabel yang diamati

  • c.    Uji Multikolinieritas untuk menguji apakah model regresi terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel bebasnya.

  • d.    Uji heteroskedastisitas untuk mengetahui dalam model regresi terdapat penyimpangan asumsi klasik.

Pengujian Model

  • 1.    Untuk mengetahui ketepatan model yang digunakan dapat dilihat dengan menghitung R2.

R2 =                    dalam hal ini 0 < R2< 1

Jumlah kuadrat total

  • 2.    Sedangkan untuk mengetahui kecocokan model yang digunakan secara keseluruhan, digunakan uji F. Untuk pengujian koefisien regresi secara serempak dilakukan dengan analisis varians, hipotesis statistiknya adalah

Ho: B1=B2=B3=B4= 0 lawan Hi: Sekurang-kurangnya ada satu nilai B tidak sama dengan nol

Dengan Kriteria :

H0     : ditolak apabila Signifikansi Fhitung<α, sehingga H1 diterima maka

variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas

H0     : diterima apabila Signifikansi Fhitung>α, sehingga H1 ditolak maka

variabel bebas secar bersama-sama tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel tak bebas

Selanjutnya, pengujian signifikansi koefisien regresi secara parsial dilakukan melalui uji statistik t-student.

  • 3.    Untuk mengetahui pengaruh dari setiap variabel bebas terhadap variabel tak bebas digunakan rumus thitung. Uji ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan membandinggkan ttabel dan thitung atau berdasarkan nilai signifikansinya, hipotesis statistiknya adalah :

Ho: Bi ≥ 0 Lawan H1: Bi< 0; Ho: B2≥ 0 Lawan Hi: B2< 0; Ho: B3≥ 0 Lawan H1:

B3< 0 ; H0: B4≥ 0 Lawan H1: B4< 0; H0: B5≥ 0 Lawan H1: B5< 0

Dengan Kriteria

H0     : ditolak apabila thitung> ttabel atau nilai Sig <α

H0     : diterima apabila thitung< ttabel atau nilai Sig > α

Untuk menganalisis Elastisitas penawaran dalam penelitian penawaran padi di Provinsi Bali untuk mengetahui pengaruh nilai elastisitasnya digunakan rumus dan kriteria sebagai berikut.

Elastisitas penawaran dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

E = b.i x ……………………………………(1)

Keterangan :

E     : Elastisitas penawaran

bi     : Koefesien regresi variabel bebas ke-i

Xi     : Rata-rata variabel bebas ke i

Y̅      : Rata-rata variabel terikat

Kriteria uji

  • a.    Apabila nilai elastisitas lebih dari satu ( E > 1) maka dikatakan elastis (responsive).

  • b.    Apabila nilai elastisitas antara nol dan satu (0 < 1), maka dikatakan inelastis (nonresponsive).

  • c.    Apabila nilai elastisitas sama dengan nol (E = 0), maka dikatakan inelastis sempurna.

  • d.    Apabila tak terhingga (E = ∞), maka dikatakan elastis sempurna.

Jika nilai elastisitas sama dengan satu (E = 1), maka dikatakan unitary elastis.

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

    • 3.1    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Padi Di Provinsi Bali

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Provinsi Bali (2020) dan Badan Pusat Statistik Provinsi Bali (2020) Variabel-variabel yang mempengaruhi respon penawaran dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1.

Hasil Regresi Linier Berganda

Tahun

At

Qt-1

Att-1

Psj-1

Psk-1

PUrea

2008

143999

839775

145.030

2.399,40

3.698,33

1.200

2009

150283

840465

143.999

2.972,10

5.766,67

1.200

2010

152190

878764

150.283

3.021,86

5.098,63

1.200

2011

152585

869160

152.190

3.219,46

5.642,59

1.600

2012

149000

858316

152.585

3.518,57

5.868,09

1.800

2013

149832

865554

149.000

4.322,15

5830,08

1.800

2014

142697

880982

150.926

4.565,07

6.627,55

1.800

2015

137385

857944

142.697

4.775,48

6.973,31

1.800

2016

139529

853710

137.385

4.367,13

8.367,29

1.800

2017

137385

845559

139.529

4.668,44

8.700,09

1.800

2018

110978

836097

141.491

5.107,08

7.765,04

1.800

2019

95319

667069

141.866

5.125,69

8.419,46

1.800

2020

90982

579321

143.069

5.201,91

6.073,46

1.800

Sumber : Data diolah, 2021

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, didapat model respon penawaran pisang di Provinsi Bali: At = 2277,626 + 0,141Qt-1 + 0,271At-1 - 14,650Psj + 0,597Psk+ 20,281PUrea.

  • 1.    Pengujian Model

Dalam pengujian model respon penawaran pisang di Provinsi Bali yang perlu diperhatikan meliputi nilai R2, uji F dan uji t.

  • a.    Uji t

Hasil uji t penawaran padi di Provinsi Bali dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 2 menunjukkan pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap penawaran padi di Provinsi Bali. Variabel jumlah produksi padi pada tahun sebelumnya berpengaruh nyata terhadap penawaran padi di Provinsi Bali. Artinya variabel jumlah produksi padi pada tahun sebelumnya berpengaruh kuat. Sedangkan variabel luas areal panen pada tahun sebelumnya, harga jagung pada tahun sebelumnya, harga kedelai pada tahun sebelumnya, harga pupuk urea pada tahun tanam tidak berpengaruh nyata terhadap penawaran padi di Provinsi Bali.

Tabel 2.

Pengaruh Masing-Masing Variabel Bebas Terhadap Penawaran Padi di Provinsi Bali

Model                     Koefisien Regresi

Sig

Jumlah Produksi Padi Pada Tahun Sebelumnya         ,141

Luas Areal Panen Padi Pada Tahun                   ,271

Sebelumnya

Harga Jagung Pada Tahun Sebelumnya             -14,650

Harga Kedelai Pada Tahun Sebelumnya              ,597

Harga Pupuk Urea Pada Tahun Tanam             20,281

,008**

,755ns

,095ns

,881ns

,411ns

Sumber: Data diolah, 2021

Keterangan:

**      : signifikansi pada tingkat kepercayaan 95%

ns       : tidak signifikan

  • b.    Uji F

Hasil analisis uji F dapat dilihat pada Tabel 3. berikut.

Tabel 3.

Analisis Varian Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penawaran Padi di

Provinsi Bali

ANOVAa

Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

1       Regression

4929807225,424

5

985961445,085

11,794

,003b**

Residual

585197398,268

7

83599628,324

Total

5515004623,692

12

Sumber: Data diolah, 2021

Berdasarkan hasil analisis, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,003 < 0,05 artinya semua variabel bebas yang diamati secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap penawaran padi di Provinsi Bali.

  • c.    Nilai R2 Adjusted (Koefisien Determinasi)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat dan juga untuk mengetahui ketepatan penggunaan model tersebut.

Tabel 4.

Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Determinasi Model Summaryb

Std. Error of the

Model          R        R Square    Adjusted R Square       Estimate

,945a           ,894                 ,818            9143,283

Sumber : Data diolah, 2021

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, didapat nilai R2 Square sebesar 0,894 yang artinya bahwa 89,4% penawaran padi di Provinsi Bali dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang digunakan dalam model penawaran tersebut. Sedangkan 10,6% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Variabel lain yang mungkin berpengaruh dalam penawaran padi di Provinsi Bali curah hujam, harga pestisida, dan juga teknologi yang digunakan.

Jumlah produksi padi pada tahun sebelumnya berpengaruh nyata secara parsial terhadap penawaran padi di Provinsi Bali karena memiliki nilai signifikansi 0,008 < 0,05. Artinya ada pengaruh yang kuat apabila jumlah produksi pada tahun sebelumnya berubah. Karena penawaran dilihat dari banyaknya jumlah produksi. Produksi padi yang tinggi pada tahun sebelumnya memberikan rangsangan dan motivasi kepada para petani di Provinsi Bali dalam melakukan budidaya tanaman padi agar memperoleh keuntungan. Hasil uji regresi menunjukan nilai koefisien luas areal panen pada tahun sebelumnya bernilai positif yaitu sebesar 0,271 dengan nilai signifikansi 0,755 > 0,05 sehingga secara parsial tidak bisa mempengaruhi

penawaran padi di Provinsi Bali. Nilai positif dari koefisien luas areal panen pada tahun sebelumnya menunjukan bahwa ketika adanya kenaikan luas areal panen tahun sebelumnya maka penawaran padi di Provinsi Bali akan meningkat. Hal tersebut karena variabel luas areal panen adalah variabel yang paling mudah dikontrol oleh petani terkait produksinya.

Harga jagung dan kedelai pada tahun sebelumnya secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap penawaran padi di Provinsi Bali. Artinya perubahan harga jagung dan kedelai pada tahun sebelumnya tidak langsung mempengaruhi penawaran padi karena banyak faktor yang dilihat. Berdasarkan koefisien regresi harga jagung pada tahun sebelumnya bernilai negatif -14,650 yang berarti setiap kenaikan satu satuan harga jagung pada tahun sebelumnya akan mengurangi

penawaran padi di Provinsi Bali sebesar -14,650. Kemudian untuk harga kedelai koefisien regresinya sebesar 0,597 yang berarti setiap kenaikan satu satuan harga kedelai pada tahun sebelumnya akan meningkatkan penawaran padi di Provinsi Bali sebesar 0,597 satuan. Pengaruh perubahan dari harga produk pengganti akan berakibat terjadinya peningkatan produksi atau bahkan penurunan produksi. Selain itu petani yang rasional akan menggunakan berbagai alternatif kombinasi produk untuk mendapat keuntungan. Jagung dan kedelai dipilih sebagai produk pengganti karena ditanam diliahan yang sama dan memiliki input yang sama dengan padi.

Harga pupuk urea pada tahun tanam juga tidak berpengaruh secara parsial terhadap penawaran padi di Provinsi Bali karena nilai signifikansinya 0,411 > 0,05. Koefisien regresi sebesar 20,281 yang berarti peningkatan harga pupuk urea tahun tanam sebesar satu satuan akan menaikkan penawaran padi sebesar 20,281 satuan. Pupuk urea dipilih sebagai variabel input petani padi di Provinsi Bali sebagai pupuk utama karena pupuk urea adalah pupuk yang jumlahnya paling banyak digunakan. Hal ini karena pupuk merupakan input yang penting dalam berbudidaya tanaman, karena fungsinya sebagai penambah unsur-unsur hara di dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman. Sesuai hasil analisis seorang produsen (petani) akan mengalokasikan input dalam hal ini pupuk urea secara optimal apabila harga pupuk urea tersebut dianggap masih terjangkau. Penggunaan input pupuk urea ini diharapkan akan meningkatakan produktivitas padi. Sehingga petani tidak memiliki pilihan lain meskipun harga pupuk urea mengalami peningkatan karena harga pupuk urea tidak akan menghentikan penggunaan pupuk urea.

  • 3.2    Hasil elastisitas penawaran

Pada penelitian ini mengkaji elastisitas penawaran padi di Provinsi Bali. Elastisitas penawaran sendiri berhubungan erat dengan pengalokasian sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki oleh petani. Elastisitas merupakan besaran angka yang menunjukan presentase perubahan suatu variabel dengan variabel lainnya. Adapun nilai elastisitas dari setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 5 dibawah ini:

Tabel 5.

Analisi Elastisitas Penawaran Padi Di Provinsi Bali

Variabel

Elastisitas

Jumlah produksi pada tahun sebelumnya

0,86

Luas areal panen pada tahun sebelumnya

0,29

Harga jagung pada tahun sebelumnya

-0,45

Harga kedelai pada tahun sebelumnya

0,03

Harga pupuk urea pada tahun tanam

0,25

Sumber: Data diolah, 2021

Nilai elastisitas penawaran padi di Provinsi Bali untuk variabel jumlah produksi pada tahun sebelumnya bernilai positif 0,86. Artinya untuk setiap kenaikan jumlah produksi sebesar satu persen maka akan menaikkan penawaran padi sebesar 0,86 persen. Elastisitas penawaran padi bersifat inelastis. Hal tersebut mengindikasikan bahwa presentase perubahan penawaran padi di Provinsi Bali lebih kecil daripada presentase jumlah produksi pada tahun sebelumnya. Jumlah produksi padi pada tahun sebelumnya memberikan pengaruh terbesar terhadap penawaran padi di Provinsi Bali. Karena penawaran dipengaruhi oleh harga dan juga jumlah produksi.

Nilai elastisitas penawaran padi di Provinsi Bali untuk luas areal panen pada tahun sebelumnya bernilai positif sebesar 0,29. Nilai elastisitas tersebut artinya bahwa setiap peningkatan satu persen luas areal panen pada tahun sebelumnya akan menaikkan penawaran padi di Provinsi Bali sebesar 0,29 persen. Elastisitas penawaran bersifat bersifat inelastis. Artinya dalam presentase perubahan penawaran padi di Provinsi Bali lebih kecil daripada presentase perubahan luas areal panen padi pada tahun sebelumnya. Meskipun luas areal panen mudah dikontrol oleh petani tetap saja perubahan luas areal panen tidak bisa segera diikuti dengan perubahan penawaran padi.

Elastisitas penawaran padi di Provinsi Bali terhadap harga jagung pada tahun sebelumnya bernilai negatif sebesar -0,45. Hal ini berarti bahwa peningkatan satu persen harga jagung pada tahun sebelumnya akan menurunkan penawaran padi di Provinsi Bali sebesar 0,45 persen. Nilai elastisitas penawaran bersifat inelastis yang berarti presentase perubahan penawaran padi di Provinsi Bali lebih kecil daripada presentase perubahan harga jagung pada tahun sebelumnya.

Elastisitas penawaran padi di Provinsi Bali terhadap harga kedelai pada tahun sebelumnya bernilai positif sebesar 0,03. Hal tersebut berarti perubahan satu persen harga kedelai pada tahun sebelumnya akan meningkatkan penawaran padi di Provinsi Bali sebesar 0,03 persen. Nilai elastisitas penawaran bersifat inelastis yang mana diartikan persentase perubahan penawaran padi di Provinsi Bali lebih kecil daripada persentase harga kedelai pada tahun sebelumnya.

Elastisitas penawaran padi di Provinsi Bali untuk harga pupuk urea pada tahun tanam bernilai positif 0,25. Nilai elastisitas tersebut berarti menunjukan setiap kenaikan satu persen harga pupuk urea tahun tanam akan menaikkan penawaran padi di Provinsi Bali sebesar 0,25 persen. Elastisitas penawaran padi di Provinsi Bali bersifat inelastis yang berarti presentase perubahan penwaran padi lebih kecil daripada presentase perubahan harga pupuk urea pada tahun tanam.

Kondisi diatas dapat terjadi karena respon penawaran komoditas pertanian terhadap perubahan harga dan faktor non ekonomi lainnya memerlukan tenggang waktu (time lag) karena tanaman memerlukan waktu untuk berproduksi yaitu ada jeda antara waktu menanam dan memanen, sehingga ketika terjadi perubahan harga dan faktor peubah tidak dapat langsung segera disikapi oleh petani. Selain itu faktor

kebiasaan petani dan kurangnya pengetahuan petani menyebabkan petani kesulitan mengambil keputusan dalam usahtaninya.

  • 4.    Kesimpulan dan Saran

  • 4    .1 Kesimpulan

Faktor-faktor jumlah produksi padi pada tahun sebelumnya, luas areal panen padi pada tahun sebelumnya, harga jagung pada tahun sebelumnya, harga kedelai pada tahun sebelumnya, harga pupuk urea pada tahun tanam secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap penawaran padi di Provinsi Bali. Kemudian faktor-faktor yang secara individu berpengaruh nyata terhadap penawaran padi di Provinsi Bali adalah Jumlah produksi padi pada tahun sebelumnya. Nilai elastisitas variabel jumlah produksi padi pada tahun sebelumnya, luas areal panen pada tahun sebelumnya, harga jagung pada tahun sebelumnya, harga kedelai pada tahun sebelumnya, dan harga pupuk urea bersifat inelastis.

  • 4    .2 Saran

Dalam upaya peningkatan penawaran padi di Provinsi Bali dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan areal pertanian dengan membuka lahan sawah yang tidak produktif dan lahan pertanian yang mati dan juga memperluas areal panen padi dengan mengurangi luas areal komoditi pertanian lain agarproduksi padi dapat meningkat, selain melakukan pengoptimalan luas areal pertanian juga dilakukan intensifikasi untuk kemudian meningkatkan jumlah produksi dengan menggunakan benih-benih unggul dan teknik budidaya modern, pengendalian harga padi dan produk pesaing sehingga meningkatkan minat petani untuk membudidayakan padi di Provinsi Bali, serta memberikan subsidi pupuk oleh pemerintah dengan begitu biaya produksi dapat diminimalkan sehingga dapat diperoleh keuntungan yang optimal. Kemudian bagi penelitian lain yang membahas mengenai penawaran bisa menggunakan variabel lain yang tidak tercantum dalam penelitian yang juga diduga mempengaruhi penawaran suatu komoditi pertanian seperti variabel harga produk karena dalam penelitian ketika dianalisis harga gabah. Peneliti tidak memasukan harga gabah terdapat gejala multikolinieritas sehingga variabel dikeluarkan dalam model, kemudian variabel harga pestisida atau obat-obatan, curah hujan, dan pupuk lainnya seperti pupuk TSP dan SP-36.

  • 5 . Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2016. Produksi Tanaman Pangan Provinsi Bali

Menurut          Kabupaten/Kota          (Ton)          2013-2015.

https://bali.bps.go.id/indicator/53/231/1/produksi-tanaman-pangan-provinsi-bali-menurut-kabupaten-kota.html (diakses pada September 2020).

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2020. Harga Jagung dan Kedelai Provinsi Bali 2007-2020.

Dinas Pertanian Provinsi Bali. 2020. Jumlah Produksi dan Luas Areal Panen Padi Provinsi Bali.

Donggulo, Candra V., Iskandar M. Lapanjang, and Usman Made. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Pada Berbagai Pola Jajar Legowo dan Jarak Tanam. Agroland, 2017: 27-35.

Ghatak, S dan Ingersent, K. 1984. Agriculture and Economic Development. Harevest Press, Great Britain

Gujarati, D. (2002). Dasar-dasar Ekonometrika Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga

Masturoh, Imas, dan Nauri Anggita. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. 1st ed. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Putri, Hervikarani Purnomo. 2011. Respon Penawaran Jagung di Kabupaten Klaten. Skripsi. Surakarta(ID) : Universitas Sebelas Maret

Rini, Dyah Kartika. 2010. Respon Penawaran Wortel (Daucus carota) di Kabupaten Boyolali. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Sukirno, Sadono. 2013. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

700