Jurnal Agribisnis dan Agrowisata     ISSN: 2685-3809    Vol. 10, No. 2, Desember 2021

Strategi Pengembangan Masyarakat Melalui Bina Kelompok (Kasus Pengrajin Keripik Umbi Gadung di

Dusun Ngerjo, Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur)

MUKHAMAD KHOIRUL IKHSAN, I WAYAN WINDIA*, I GEDE SETIAWAN ADI PUTRA

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232

Email: khoirulikhsan2409@gmail.com * wyanwindia@yahoo.co.id

Abstract

Community Development Strategy through Community Development (Case of Gadung Tuber Chips Craftsman in Ngerjo Hamlet, Joho Village, Kalidawir District, Tulungagung Regency, East Java Province)

The purpose of this study was to determine the response of craftsmen to the formation of groups for craftsmen in Ngerjo Hamlet, Joho Village, Kalidawir District, Tulungagung Regency, East Java Province and to find out the strategy of forming a group of gadung tuber chips craftsmen in Ngerjo Hamlet, Joho Village, Kalidawir District, Tulungagung Regency, East Java Province. This study uses qualitative data analysis techniques with interactive models. This research was conducted in Ngerjo Hamlet, Joho Village, Kalidawir District, Tulungagung Regency, East Java Province from May 2019 to December 2019. The data collected were analyzed using descriptive and SWOT analysis methods. The results showed that the response of craftsmen to the formation of groups for artisans in Ngerjo Hamlet, Joho Village, Kalidawir District, Tulungagung Regency, East Java Province was responded to well and interest in forming such groups of craftsmen increased after the craftsmen learned the many benefits of forming such groups as they could serve as a learning class, a vehicle for collaboration, and a vehicle to develop human development, business development, environmental development and group development itself. The results also showed that the strategy for forming groups of yam tuber chips craftsmen in Ngerjo Hamlet, Joho Village, Kalidawir District, Tulungagung Regency, East Java Province based on the results of the SWOT analysis was an aggressive strategy namely a strategy by (1) Increasing the craftsmen's awareness of the importance of the group; (2) Increasing the interest of craftsmen to create groups; and (3) initiating activities to create groups.

Keywords: gadung bulbs, craftsmen, group, strategy

  • 1.    Pendahuluan

    • 1.1   Latar Belakang

Perkembangan industri kecil (mikro) dan industri rumah tangga (home industry) tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu bahan baku, aksesibilitas, pemasaran, ketersediaan tenaga kerja sehingga industri menjadi ada dan berkembang (Khumaidi, 2015). Begitu juga yang terjadi untuk home industry keripik umbi gadung yang ada di Dusun Ngerjo, Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Banyak pohon gadung yang tumbuh liar baik di hutan maupun di kebun, tetapi hanya sebagian kecil saja yang dibudidayakan masyarakat. Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur sejak lama memang dikenal sebagai desa yang memiliki produk unggulan kripik gadung. Meskipun telah banyak dikenal sebagai umbi yang mengandung racun dan dapat menyebabkan pusing atau mual, masyarakat Desa Joho sudah ahli menjadikannya sajian yang nikmat. Salah seorang pengusaha pengolahan gadung di Desa Joho adalah Pak Senen. Ia dikenal sebagai orang yang sejak awal memulai usaha ini di Joho sejak tahun 1994 dan produksinya paling banyak. Menurut Pak Senen, bahan umbi jagung yang diolah di Desa Joho berasal dari kawasan Tulungagung, Trenggalek, Blitar, dan Malang.

Berdasarkan berbagai masalah yang dihadapi oleh pengrajin keripik umbi gadung di Dusun Ngerjo, Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur pada penelitian awal ditemukan permasalahan yang dapat dikelompokan dalam prioritas yang harus ditangani dan sangat mungkin untuk dilaksanakan yaitu ketersediaan bahan baku, pemodalan, inovasi produk, kuantitas produksi keripik umbi gadung, kualitas produksi keripik umbi gadung dan pemasaran. Para pengrajin keripik umbi gadung tersebut mau untuk membentuk kelompok tani, namun usaha mereka masih sporadis, terutama ketika menghadapi harga yang fluktuatif, mereka bersama-sama menyeragamkan harga sehingga tidak ada yang menjual di bawah harga pokok yang sangat merugikan pengrajin.

  • 1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  • a.    Bagaimana tanggapan pengrajin terhadap pembentukan kelompok bagi pengrajin di Dusun Ngerjo, Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur?

  • b.    Bagaimana strategi pembentukan kelompok pengrajin keripik umbi gadung di Dusun Ngerjo, Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur?

  • 1.3    Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang di kemukakan, maka tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:

  • a.    Untuk mengetahui tanggapan pengrajin terhadap pembentukan kelompok bagi pengrajin di Dusun Ngerjo, Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur.

  • b.    Untuk mengetahui strategi pembentukan kelompok pengrajin keripik umbi gadung di Dusun Ngerjo, Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur.

  • 2.    Metode Penelitian

    • 2.1   Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Dusun Ngerjo, Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur.

  • 2.2    Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif (Moleong, 2010). Data kualitatif dalam penelitian ini meliputi data sejarah dan perkembangan kondisi sosial masyarakat (Sugiyono, 2017) Dusun Ngerjo, Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, data sejarah pengrajin, data metode pengolahan umbi gadung. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah data jumlah (Siregar, 2012) pengrajin keripik umbi gadung di Dusun Ngerjo Desa Joho Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur dan data dari hasil penyebaran kuesioner (Afiludin dan Ahmad, 2013).

  • 2.3    Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data kualitatif dengan interaktif model (Miles dan Huberman, 2014). Kemudian data yang terkumpul juga dianalisis dengan metode analisis deskriptif dan SWOT (Hamidi, 2012).

  • 3.    Hasil Penelitian dan Pembahasan

    • 3.1    Hasil Uji Validitas

Hasil validitas untuk semua indicator variabel-variabel penelitian menunjukkan semua koefisien korelasi ® lebih besar dari kriteria 0,30 (Arifin, 2017). Dengan demikian seluruh pernyataan yang ada dalam kuesioner dapat dinyatakan valid.

  • 3.2    Hasil Uji Reliabilitas

Hasil uji realibilitas menunjukkan semua indicator-indikator variabel penelitian mempunyai nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Menurut kriteria Nunally dalam Ghozali (2012) hal tersebut dapat dikatakan reliabel, sehingga butir-butir pernyataan dalam kuesioner dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

  • 3.3    Hasil Analisis Deskriptif

    3.3.1    Hasil analisis deskriptif variabel tujuan/manfaat pembentukan kelompok

Hasil analisis deskriptif variabel tujuan/manfaat pembentukan kelompok dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.

Hasil Analisis Deskriptif Variabel Tujuan/Manfaat Pembentukan Kelompok

No.

Indikator

Hasil Analisis Deskriptif

Sangat baik

Baik

Sedang

Tidak baik

Sangat tidak Baik

1

Bina Manusia

21%

48%

20%

7%

4%

2

Bina Usaha

13%

55%

24%

7%

1%

3

Bina Kelompok

30%

51%

13%

6%

1%

4

Bina Lingkungan

28%

38%

24%

7%

3%

Hasil analisis deskriptif tersebut di atas menunjukkan bahwa terkait dengan tujuan/manfaat pembentukan kelompok berada dalam kategori baik.

  • 3.3.2    Hasil analisis deskriptif variabel tanggapan pembentukan kelompok

Hasil analisis deskriptif variabel tanggapan pembentukan kelompok dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.

Hasil Analisis Deskriptif Variabel Tanggapan Pembentukan Kelompok

No.

Indikator

Hasil Analisis Deskriptif

Sangat baik

Baik

Sedang

Tidak baik

Sangat tidak Baik

1

Kelas Belajar

20%

54%

21%

6%

0%

2

Tempat Kerjasama

24%

46%

18%

11%

0%

3

Unit Produksi

24%

55%

14%

7%

0%

Hasil analisis deskriptif tersebut di atas menunjukkan bahwa terkait dengan tanggapan pembentukan kelompok berada dalam kategori baik.

  • 3.3.3    Hasil analisis deskriptif variabel strategi pembentukan kelompok

Hasil analisis deskriptif variabel strategi pembentukan kelompok dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.

Hasil Analisis Deskriptif Variabel Strategi Pembentukan Kelompok

No.

Indikator

Hasil Analisis Deskriptif

Sangat baik

Baik

Sedang

Tidak baik

Sangat tidak Baik

1

Mengajak Berkelompok

3%

48%

24%

25%

0%

2

Memolopori   Pembentukan

Kelompok

3%

61%

34%

3%

0%

3

Pembinaan Terus Menerus

4%

49%

24%

23%

0%

Hasil analisis deskriptif tersebut di atas menunjukkan bahwa terkait dengan strategi pembentukan kelompok berada dalam kategori baik.

  • 3.4    Hasil Analisis SWOT Pengrajin Keripik Umbi Gadung di Dusun Ngerjo Desa Joho Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur

    • 3.4.1    Hasil evaluasi faktor lingkungan internal dan lingkungan eksternal

Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dapat disusun tabel IFAS dan EFAS (David, 2002) sebagai berikut.

Tabel 4.

IFAS dan EFAS

Faktor Internal

Faktor Eksternal

No

Kekuatan

Bobot

Rating

Skor

No

Peluang

Bobot

Ratmg

Skor

1

Penerapan gotong royong dalam kehidupan pengrajin

0.20

4

0.80

1

Adanya bantuan sarana produksi dari Pemenntah Kabupaten Tulungagung

0.13

3

0,39

2

Kemudahan mengakses modal bagi para pengrajin

0.16

3

0.48

2

adanya program pengembangan UMKM di Kabupaten Tulungagung

0.15

3

0,45

3

No

Berkembangnya kreatifitas dalam pengolahan umbi gadung

Kelemahan

0.16

3

0.48

3

4

5

No

Keadaan infrastruktur yang memadai

Adanya penyuluhan dari Dinas Pertanian dan Dinas Perindustrian secara rutin Adanya bantuan Pemenntah Kabupaten Tulungagung uiiruk pemasaran melalui pameran-pameran

Ancaman

0.11

0.13

0.13

2

3

3

0,22

0.39

0.39

1

KenLampuan para pengrajin mengenai administrasi

0.12

3

0,36

1

Permintaan pasar belum stabil

0.11

2

0,22

2

Pendidikan pengrajin relatif rendah

0.11

3

0,33

2

Adanya peluang pekerjaan di sektor lain yang lebih menjanjikan

0,07

2

0,14

3

Kemampuan para pengrajin dalam menerapkan teknologi dan menyerap informasi relatif rendah

0.11

2

0,22

3

Adamu hama tanaman umbi gadung yang semakin meningkat

0.10

2

0.20

4

Minat membentuk kelompok belum stabil

0.14

3

0,42

4

Belum stabilnya harga jual keripik umbi gadung

0,07

1

0.07

Total Kekuatan + Kelemahan

1.∞

21

3,09

Total Peluang — Ancaman

1.∞

21

247

  • 3.4.2    Analisis matriks internal-eksternal (I-E)

Berdasarkan skor dari matriks IFAS dan EFAS dapat disusun matriks I-E (Rangkuti, 2012) yang dapat digambarkan pada gambar 1 sebagai berikut.

F A K T O R E K S T E R N A L


9


KUAT


6


FAKTOR INTERNAL

SEDANG 3,09 3


LEMAH


0



T I N G G I


S E D A N G


R E N D A H


6


3


2,47


0


SEL 1


Growth


SEL 4

Carefully


SEL 7


Growth


SEL 2


Growth


SEL 5a

Growth


SEL 5B

Stability


SEL 8


SEL 3


Retrenchment


SEL 6


Retrenchment


SEL 9


(Koordinat 3,09; 2,47)


Growth


Retrenchment


Gambar 1.

Matriks Internal-Eksternal (I-E) untuk Pembentukan Kelompok Pengrajin Keripik Umbi Gadung di Dusun Ngerjo Desa Joho Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur

Berdasarkan pemetaan terhadap masing-masing skor total faktor internal dan faktor ekternal tersebut menggambarkan posisi strategi pembentukan kelompok pengrajin keripik umbi gadung di Dusun Ngerjo Desa Joho Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur saat ini berada pada posisi sel 8 dalam matriks I-E, maka strategi yang dapat digunakan adalah strategi integrasi sektor agri bisnis pengolahan keripik umbi gadung sebagai alternatif usaha agribisnis di Dusun Ngerjo Desa Joho Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur.

  • 3.4.3    Strategi alternatif pembentukan kelompok pengrajin keripik umbi gadung di Dusun Ngerjo Desa Joho Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur

Matriks analisis SWOT strategi alternatif pembentukan kelompok pengrajin keripik umbi gadung di Dusun Ngerjo Desa Joho dikemukakan sebagai berikut.

Faktor Internal

FaktorEktemaI

Kekuatan (Sfrwfe)

Kelemahan IlFiMfatCTrj

Faktor

Skor

Faktor

Skoi

1.       Penerapan

gotong royong dalam kehidupan pengrajin

0.80

1.      Kemampuan para

pengrajin mengenai administrasi

0.3«

2.      Kemudahan

mengakses modal bagi para pengrajin

0.48

2.       Pendidikan pengrajin

relatifrendah

0.33

3.      Beikembangnya

kreaufn-s dalam pengolahan umbi gadung

0.80

3. Kemampuan para pengrajin dalam menerapkan teknologi dan menyerap infbnnasi Klatifrendah

0.22

4.      Minat membentuk

kelompok belum stabil

0.42

Peluang (Oppomnirie:)

Strategi SO

Strategi WO

Faktor

Skor

Penerapan gotong royong di kalangan pengrajin meningkat dengan adanya program pengembangan UMKM di Kabupaten Tulungagung bagi kelompok pengrajin

(S1+S2+S3+O1+02+O3+O4+O5)

Strategi pembentukan kelompok dengan penekanan sebagai uapaya peningkatan kemampuan pengrajin dalam administrasi dan pemasaran yang didukung oleh program dari pemerintah Kabupaten Tulmgagung.

(W1+W2+W3+W4+O1+02+O3+O4+O5)

1. Adanya bantuan sarana produksi dari Peirerintaii Kabupaten Tulungagung

0.39

2. Adanjta           program

pengembangan UMKM di Kabupaten Tulimaaguiig

0.45

3. Keadaan mfrastruktur yang memadai

0.22

4. Adanya penyuluhan dari Dinas Pertanian dan Dinas Perindustrian secara rutin

0.39

5. Adanya bantuan Pemerintaii Kabupaten Tuluangung untuk pemasaran melalui pameran-pameran

0.39

Antaman {Threats)

Strategi ST

StrategiWT

Faktor

Skor

1. Permmtaan pasar belum stabil

0.11

Strategi penguatan budaya gotong royong dalam pembentukan kelompok untuk menjarasi permintaan dan IniQ Jualyangbelumstabil.

(S1+S2+S3+T1+T2+T3+T4)

Minat anggota dalam pembentukan kelompok harus stabil dengan menekankan pembentukan kelompok untuk mengatasi Oenrnmaan dan harga jual vang belum stabil

(S 1-S2-S3-01-O2-O3+O4-O5)

2. Adanyapetaangpekerjaan di Sektoilainyanglebih menjanjikan

0.14

3. Adanjia hama tanaman umbi aadung yang s emak m meningkat

0.20

4. Belum stabilnya haiga jual keripik umbi gadung

0.14

Gambar 2.

Penyusunan Alternatif Strategi Menggunakan Matriks SWOT

  • 3.4.4    Diagram analisis SWOT strategi pembentukan kelompok pengrajin keripik umbi gadung di Dusun Ngerjo Desa Joho Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur

S atau Kekuatan (Strength)

+ 6

+ 5 Konservatif

  • 1.    Minat    membentuk    kelompok

kelompok    baru    ada    bila       + 3

menguntungkan

  • 2.    Minat membentuk kelompok untuk       + 2

mempermudah mendapatkan modal

  • 3.  Tanpa kelompok usahanya juga bisa       + 1

jalan.

Agresif

  • 1.    Meningkatkan kesadaran pengrajin akan pentingnya kelompok

  • 2.    Peningkatan kemauan pengrajin untuk membuat kelompok.

  • 3.    Memulai aktivitas untuk membuat kelompok

(+1, +1)

-6    -5    - 4    -3    -2     -1

+1   +2  +3   +4   +5  +6

.......

T atau Ancaman (Threast)

- 1

O atau Peluang (Opportunity)

Defensif

- 2

Kompetitif

1. Pembentukan    kelompok    tidak

berpengaruh pada usaha pengrajin

- 3

1. Banyak pengrajin yang tertarik membuat   kelompok   karena

2.  Tanpa kelompok usahanya juga bisa

- 4

banyak manfaatnya.

jalan.

- 5

2. Adanya    kelompok    dapat

memperluas jaringan pemasaran.

- 6

3. Adanya    kelompok    dapat

memecahkan  masalah-masalah

W atau Kelemahan (Weakness)

Gambar 3.

Diagram Analisis SWOT

Berdasarkan posisi strategi pembentukan kelompok pengrajin keripik umbi gadung di Dusun Ngerjo Desa Joho Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur dalam diagram analisis SWOT maka strategi yang cocok untuk strategi pembentukan kelompok pengrajin keripik umbi gadung di Dusun Ngerjo Desa Joho Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur ini adalah Strategi Agresif yaitu strategi dengan melakukan (1) Meningkatkan kesadaran pengrajin akan pentingnya kelompok; (2) Meningkatkan minat pengrajin untuk membuat kelompok; dan (3) Memulai aktivitas untuk membuat kelompok.

  • 4.    Kesimpulan dan Saran

    • 4.1   Kesimpulan

Berdaarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan pengrajin terhadap pembentukan kelompok bagi pengrajin di Dusun Ngerjo, Desa

Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur ditanggapi dengan baik dan minat untuk membentuk kelompok pengrajin tersebut semakin meningkat setelah pengrajin mengetahui banyaknya manfaat dari pembentukan kelompok tersebut. Ajakan untuk membentuk kelompok ini memang ditanggapi dengan baik, namun masih ada 25% responden yang menanggapi pembentukan kelompok tidak baik. Hal itu disebabkan keraguan/kelabilan untuk membentuk kelompok, karena ada trauma pada masa lalu mengingat kelompok tani yang pernah ada hanya dimanfaatkan untuk kuntungan oknum tertentu. Solusi mengenai trauma pada kelompok tani di masa lalu ini dapat diatasi dengan membuat Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART) yang jelas pada kelompok yang akan ada. Ditinjau dari segi bina usaha untuk dapat meningkatkan produktivitas, perbaikan mutu dan nilai tambah produk, seperti misalnya memberi inovasi pada rasa produk keripik umbi gadung siap jual dengan berbagai variasi rasa seperti rasa pedas, rasa keju, rasa manis, dan sebagainya. Strategi pembentukan kelompok pengrajin keripik umbi gadung di Dusun Ngerjo, Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur berdasarkan hasil analisis SWOT adalah strategi agresif yaitu strategi dengan melakukan (1) Meningkatkan kesadaran pengrajin akan pentingnya kelompok; (2) Meningkatkan minat pengrajin untuk membuat kelompok; dan (3) Memulai aktivitas untuk membuat kelompok..

  • 4.2    Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan yaitu mengingat ajakan pembentukan kelompok ditanggapi para pengrajin dengan baik, maka kepada para pengrajin umbi gadung di Dusun Ngerjo, Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur disarankan untuk segera membentuk kelompok pengrajin umbi gadung tersebut. Bagi Pemerintah Desa Joho, Pemerintah Kecamatan Kalidawir dan Pemerintah Kabupaten Tulungagung disarankan untuk memfasilitasi pembentukan kelompok pengrajin keripik umbi gadung di Desa Ngerjo mengingat potensi keripik umbi gadung masih bisa dikembangkan di massa yang akan datang.

  • 5.    Ucapan Terima Kasih

Terima kasih penulis ucapkan kepada Allah, SWT, karena berkat rahmat Beliau penulisan artikel ini dapat terselesaikan. Terima kasih juga saya sampaikan kepada kelompok pengrajin keripik umbi gadung di Dusun Ngerjo Desa Joho yang telah membantu saya dalam melakukan penelitian ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada keluarga serta sahabat yang selalu memberikan doa sehingga saya bersemangat dalam mengerjakan penulisan artikel ini.

Daftar Pustaka

Afiludin dan Beni Ahmad. 2013. Metodologi Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Arifin. 2017. Statistik dengan Bantuan SPSS Versi 24. Jakarta: Kelompok Gramedia.

David, F.R. 2002. Strategic Management. New Jersey: Prentice Hall International Inc.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.

Yogyakarta: Universitas Diponegoro.

Hamidi. 2012. Metode Penelitian. Malang: UMM Press.

Khumaidi. 2015. Peran Organisasi Keagamaan Dalam Pemberdayan Ekonomi Kelompok Masyarakat (Pokmas) Perempuan Berbasis Modal Sosial. Jawa Timur: Balai Diklat Depdagri PMD Malang.

Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman. 2014. Analisis dan Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press.

Moleong, Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rangkuti, Freddy. 2012. Analisis SWOT. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Siregar, Syofian. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media group.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

620