Jurnal Agribisnis dan Agrowisata     ISSN: 2685-3809    Vol. 10, No. 2, Desember 2021

Motivasi Perempuan Berwirausaha Produk Pertanian di Pasar Adat Tegal Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung

MADE ADELINA WIMA PUTRI, I KETUT RANTAU*, I DEWA GEDE RAKA SARJANA

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana Jalan PB Sudirman Denpasar 80232, Bali

Email: adelinawima@gmail.com

* rantauketut@gmail.com

Abstract

Motivation of Women to Sell Agricultural Products in Tegal Darmasaba Traditional Market, Abiansemal District, Badung Regency

It is difficult to find a job because of the increasingly fierce competition in job seeking, which requires particular skills. Many decide to become entrepreneurs and create their own opportunity to work rather than relying on others to provide jobs. Given the limited employment opportunities currently available, it is important to encourage everyone, including women to become entrepreneurs. This study aims to analyze the level of motivation of women who are entrepreneurs of agricultural products in the Tegal Darmasaba Traditional Market, Abiansemal District, Badung Regency. The data used are primary data as the main data obtained by distributing questionnaires to 36 women traders in the Tegal Darmasaba Traditional Market. Secondary data are obtained from literature in the form of books, previous research, and other sources. The data analysis technique used in this research is descriptive analysis. The results show that the level of motivation for women in entrepreneurship in agricultural products in the Tegal Darmasaba Traditional Market is quite low with a percentage of 47,22 percent. Most of the women are vegetable traders with a percentage of 52.78 percent. Therefore, the government should implement policies and programs that support SME business activities to improve the welfare of women entrepreneurs.

Keywords: internal motivation, external motivation, level of motivation

1.

1.1


Pendahuluan

Latar Belakang

Fokus utama pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah

pengembangan kewirausahaan. Keberhasilan dalam menghadapi krisis ekonomi yang

pernah terjadi sebelumnya merupakan pengaruh dari adanya wirausaha yang membantu meningkatkan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Persaingan mencari pekerjaan yang semakin ketat membuat beberapa orang tidak mendapat kesempatan untuk bekerja sehingga sangat diperlukannya kreativitas dari setiap orang untuk tidak mengandalkan pekerjaan dari orang lain melainkan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri yang dapat menyerap tenaga kerja yang ada dan menghidupkan kembali roda perekonomian Indonesia (Barus dan Mardi, 2015). Kompetisi antar tenaga kerja dalam satu daerah atau negara yang sama juga bisa terjadi karena perbedaan ras, bahasa dan tingkat pendidikan. Kondisi ini disebabkan oleh semakin tingginya tekanan dalam pasar tenaga kerja (Elfindri dan Bachtiar dalam Bachtiar dan Amalia, 2012). Kewirausahaan merupakan salah satu bidang usaha yang dapat dijadikan pilihan bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan pekerjaan di bidang pemerintahan. Motivasi kerja adalah sesuatu yang akan menimbulkan dorongan atau semangat kerja(Ningsih, 2017). Wirausahawan atau masyarakat sangat penting dan strategis dalam memicu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara (Sehani, 2010). Perkembangan kewirausahaan wanita dinegara berkembang seperti Indonesia sangat berpotensi sebagai motor utama pendorong proses pemberdayaan wanita dan transformasi sosial (Irawati 2018). Perempuan memiliki potensi yang sangat besar untuk ikut berpartisipasi dan memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi keluarga. Perempuan yang bekerja dan berperan aktif dalam kegiatan perekonomian tidak jarang ditemukan saat ini. Saat ini, peran wanita tidak hanya sebagai ibu rumah tangga yang sekadar mengurus keluarga dan menggantungkan nasibnya pada suami saja, namun saat ini wanita juga aktif berperan dalam berbagai bidang kehidupan, baik dalam bidang sosial, ekonomi, maupun politik (Chandra, 2016). Sudah banyak wanita yang membuktikan dirinya mampu untuk menjadi pengusaha dari tingkat usaha kecil, menengah dan besar ( Rahma, 2018). Walaupun wirausaha wanita mampu membantu dalam pertumbuhan ekonomi, masih sedikit penelitian yang membahas mengenai pengusaha wanita terutama tentang motivasi usaha pengusaha wanita dalam praktek usahanya di negara berkembang seperti Indonesia (Aimasari dan Ghina, 2015).

Bali khususnya di Kecamatan Abiansemal memiliki angka kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Kecamatan Abiansemal memiliki 18 Desa dan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah Desa Darmasaba sebanyak 9.773 orang, setelah itu Desa Abiansemal dengan jumlah 7.214 orang dan urutan ketiga dengan jumlah penduduk 6.863 yaitu Desa Sibanggede (Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung 2017). Desa Darmasaba merupakan salah satu daerah di Bali yang menempati angka kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga kebutuhan masyarakat setempat menjadi semakin beragam. Pasar Adat Tegal Darmasaba merupakan salah satu pasar yang dijadikan tempat untuk menuangkan kreativitas dan keterampilan yang dimiliki oleh wanita dalam bidang berdagang di daerah setempat.Banyak wanita yang mendirikan usaha di Pasar Adat Tegal Darmasaba, mulai dari usaha makanan, fashion, kerajinan, ataupun yang lainnya.

  • 1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diperoleh perumusan masalahyang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  • 1.    Bagaimana tingkat motivasi perempuan berwirausaha produk pertanian di Pasar Adat Tegal Darmasaba?

  • 2.    Jenis usaha apa yang menjadi modus perempuan berwirausaha di Pasar Adat Tegal Darmasaba?

  • 1.3    Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui :

  • 1.    Untuk mengetahui bagaimana tingkat motivasi perempuan berwirausaha produk pertanian di Pasar Adat Tegal Darmasaba.

  • 2.    Untuk mengetahui jenis usaha apa yang menjadi modus perempuan berwirausaha di Pasar Adat Tegal Darmasaba.

  • 2.    Motode Penelitian

    • 2.1   Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Pasar Adat Tegal Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.Pelaksanaan waktu penelitian dilakukan mulai bulan Juni sampai dengan Agustus 2020. Pemilihan lokasi dilakukan dengan metode purposive, yaitu pemilihan lokasi penelitian secara sengaja karena Desa Darmasaba memiliki angka kepadatan penduduk tertinggi dibandingkan desa – desa lain yang ada di Kecamatan Abiansemal.

  • 2.2    Data dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatifyaitu data yang dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka (Sugiyono, 2017:10). Data kuantitatif dalam penelitian ini yaitu data jumlah pendapatan responden, lama usaha responden, data kepadatan penduduk sedangkan data kualitatif   meliputidata daftar pedagang yang, kepemilikan usaha dan jenis

usaha.Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data primer yang merupakanhasil jawaban responden dan data sekunder terkait dengan penelitian, buku-buku penunjang serta data dari internet yang menunjang penelitian.

  • 2.3   Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain wawancara, dan dokumentasi.

  • 2.4    Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh pedagang perempuan yang berjualan di Pasar Adat Tegal Darmasaba. Metode pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yaitu teknik dengan memilih sampel dengan sengaja namun dengan pertimbangan tertentu. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 36 orang.

  • 2.5    Variabel Penelitian dan Metode Analisis Data

Variabel dalam penelitian ini adalahmotivasi perempuan berwirausaha, kemandirian, modal, emosional, pendidikan, dan lingkungan. Teknik analisis yang digunakan adalahanalisis deskriptif.

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

    • 3.1    Karakteristik Sampel Penelitian

      3.1.1    Deskripsi responden

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling yang menghasilkan 36 responden yang dijadikan sampel. Berdasarkan data yang sudah diolah menunjukkan bahwa kuesioner yang tersebar ke responden sebanyak 36 kuesioner dengan tingkat pengembalian sebesar 100 persen dan tingkat penggunaan sebanyak 100 persen.

  • 3.1.2    Karakteristik responden

Adapun uraian karakteristik responden dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

  • 1.    Berdasarkan kepemilikan usaha, seluruh usaha yang dimiliki oleh responden merupakan usahanya sendiri.

  • 2.    Berdasarkan lama usaha, jumlah responden yang lama usahanya > 1 tahun sebanyak 2 responden dengan persentase 5,56 persen, 1-2 tahun sebanyak 3 responden dengan persentase 8,33 persen, 2-3 tahun sebanyak 3 responden dengan persentase 8,33 persen, 3-4 tahun sebanyak 6 responden dengan persentase 16,67 persen, dan > 5 tahun sebanyak 22 responden dengan persentase 61,11 persen.

  • 3.    Berdasarkan jenis usaha, jumlah responden yang jenis usahanya adalah pedagang sayur yaitu sebanyak 19 responden dengan persentase 52,78 persen, pedagang daging dan ikan sebanyak 10 responden dengan persentase 27,78 persen, dan pedagang buah sebanyak 7 responden dengan persentase 19,44 persen.

  • 4.    Berdasarkan alasan memilih jenis usaha, jumlah responden yang alasan memilih jenis usaha karena risiko rendah adalah sebanyak 4 responden dengan persentase 11,11 persen, karena barang dagangan mudah dicari sebanyak 12 responden dengan persentase 33,33 persen, dan karena banyak pelanggan yang membutuhkan sebanyak 20 responden dengan persentase 55,56 persen.

  • 3.     Hasil Pengujian

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk menentukan kategori tingkat motivasi pedagang perempuan berwirausaha di Pasar Adat Tegal Darmasaba. Adapun langkah-langkah yang dilakukan meliputi :

  • 1.    Menentukan skor total jawaban seluruh responden.

  • 2.    Menentukan skor terendah dan skor tertinggi

  • 3.    Menentukan rentang kelas, kelas, dan interval kelas, kemudian menyusun tabel klasifikasi kategori tingkat motivasi.

Secara umum, berdasarkan nilai total skor tersebut dapat ditentukan bagaimana tingkat motivasi perempuan berwirausaha di Pasar Adat Tegal darmasaba dengan menentukan nilai skor terendah dan tertinggi. Adapun nilai skor responden yang terendah dan yang tertinggi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Skor terendah = Jumlah Responden x Jumlah Butir Pernyataan x 1

= 36 x 23 x 1

= 828

Skor tertinggi = Jumlah Responden x Jumlah Butir Pernyataan x 3

= 36 x 23 x 3

= 2484

Berdasarkan hasil perhitungan skor terendah dan tertinggi, maka dapat ditentukan a. Rentang = skor tertinggi – skor terendah

= 2484 – 828

= 1656

  • b.    Jumlah kelas = 3

  • c.    Interval kelas klasifikasi = 1656 / 3 = 552

Dengan demikian, dapat dibuat klasifikasi untuk kategori tingkat motivasi yang menunjukkan bahwa apabila skor total jawaban seluruh responden berada pada interval kelas 1656 – 2207, maka tingkat motivasinya adalah rendah, sedangkan apabila berada pada interval kelas 2208 – 2759 dan 2760 – 331 maka tingkat motivasinya berturut-turut adalah sedang dan tinggi. Berdasarkan rekapitulasi hasil jawaban responden diketahui bahwa skor total jawaban seluruh responden dalam penelitian ini adalah berjumlah 2128. Hal ini menunjukkan bahwa, skor total tersebut berada pada interval kelas antara 1656 – 2207 yang berarti bahwa tingkat motivasi perempuan berwirausaha di Pasar Adat Tegal Darmasaba adalah rendah.

Berdasarkan nilai terendah, nilai tertinggi, range, jumlah kelas, dan interval yang sudah ditentukan, maka dapat dibuat distribusi frekuensi dengan klasifikasi tingat motivasi yang menunjukkan bahwa pada skor total dengan kelas 55 – 58, terdapat 17 responden yang memiliki skor total pada kelas tersebut dengan persentase sebesar 47,22 persen yang tergolong tingkat motivasi rendah. Skor total jawaban responden yang berada pada kelas 59 – 62 terdapat 12 responden yang

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2685-3809 Vol. 10, No. 2, Desember 2021 memiliki skor total pada kelas tersebut dengan persentase 33,33 persen yang tergolong tinggkat motivasi sedang, sedangkan pada kelas 63 – 66, terdapat 7 responden yang memiliki skor total pada kelas tersebut dengan persentase 19,44 persen yang tergolong tingkat motivasi tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa, tingkat motivasi perempuan berwirausaha di Pasar Adat Tegal Darmasaba adalah rendah dengan tingkat persentase sebesar 47,22 persen.

  • 3.4 Pembahasan Hasil Penelitian

  • 3.4.1    Tingkat motivasi perempuan berwirausaha produk pertanian di Pasar adat tegal darmasaba

Motivasi perempuan berwirausaha di Pasar Adat Tegal Darmasaba juga berada pada tingkat motivasi yang rendah. Hal ini ditunjukkan melalui tabel distribusi frekuensi yang yang menunjukkan bahwa sebanyak 17 responden memiliki skor total jawaban terkait kuesioner pada kelas 55 – 58, dengan persentase 47,22 persen yang tergolong dalam tingkat motivasi rendah, 12 responden dengan skor total jawaban yang masuk dalam kelas 59 – 62 dengan persentase 33,33 persen yang tergolong dalam tingkat mottivasi sedang, dan sebanyak 7 responden dengan skor total jawaban yang masuk dalam kelas 63 – 66 dengan persentase 19,44 persen yang tergolong dalam tingkat motivasi tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara umum tingkat motivasi perempuan berwirausaha di Pasar Adat Tegal Darmasaba adalah rendah. Berwirausaha merupakan salah satu alternatif pekerjaan yang dapat dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat, tak terkecuali oleh perempuan. Pedagang perempuan yang ada di Pasar Adat Tegal Darmasaba memilih untuk berwirausaha produk pertanian, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan aneka daging dan ikan yang dapat dijual di pasar sebagai sumber penghasilan. Hal ini dikarenakan pedagang perempuan yang berdagang di Pasar Adat Tegal Darmasaba ingin memenuhi kebutuhan hidupnya. Berdasarkan Teori Maslow yang menyatakan bahwa seseorang berperilaku atau melakukan suatu pekerjaan karena adanya dorongan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, dimana kebutuhan yang dimiliki oleh seseorang merupakan kebutuhan berjenjang (hierarchical). Hal ini berarti bahwa apabila kebutuhan yang pertama telah terpenuhi, maka kebutuhan tingkat kedua akan menjadi yang utama. Saat pedagang perempuan di Pasar Adat Tegal Darmasaba ingin memenuhi kebutuhan hidup berupa sandang, pangan, dan papan, mereka akan berusaha untuk memperoleh penghasilan agar mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Setelah kebutuhan tersebut terpenuhi, akan muncul kebutuhan lain yang akan menjadi prioritas utama. Adanya peluang yang dilihat dari banyaknya kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat terhadap sayur-sayuran membuat para petani lebih lebih banyak bertani sayur konvensional seperti bayam, kangkung, sayur hijau sawi, dan sejenisnya. Hal ini membuat pedagang lebih memilih berjualan hasil produk pertanian berupa sayur - sayuran untuk dapat memperoleh penghasilan yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, adanya kebutuhan akan buah-buahan dan daging serta ikan,

baik itu untuk dikonsumsi sehari-hari maupun digunakan sebagai pelengkap upacara agama membuat para pedagang wanita menggunakan peluang tersebut untuk berwirausaha dengan berdagang buah dan daging serta ikan agar mendapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Adanya peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang dicerminkan melalui penghasilan akan mendorong perempuan dalam berwirausaha sebagai pedagang produk pertanian. Hal ini berkaitan dengan Teori Herzberg yang menyatakan bahwa terdapat dua model faktor motivasi seseorang yaitu, motivasional adalah hal-hal yang mendorong seseorang untuk mencapai suatu prestasi yang sifatnya intrinsik atau bersumber dari dalam diri seseorang, seperti kesempatan untuk tumbuh.Namun, adanya keterbatasan dalam menuangkan kreativitas dan kebijakan pemerintah yang dirasa belum dapat membantu para pedagang perempuan dalam usahanya menjadi salah satu penghambat semangat perempuan dalam berdagang yang menyebabkan tingkat motivasi dalam berwirausaha menjadi rendah.

  • 3.4.2    Jenis usaha yang menjadi modus perempuan berwirausaha di pasar Adat Tegal Darmasaba

Berdasarkan karakteristik respondenyang disajikan terdapat 2 yaitu jenis usaha, jumlah responden yang jenis usahanya adalah pedagang sayur yaitu sebanyak 19 responden dengan persentase 52,78 persen. Petani yang ada di daerah Desa Adat Tegal Darmasaba kebanyakan bertani sayur, sehingga produk pertanian yang dihasilkan lebih banyak adalah sayur-sayuran. Di Pasar Adat Tegal Darmasaba terdapat 19 pedagang perempuan yang menjual beranekaragam sayur-sayuran seperti sayur kangkung, bayam, sayur hijau atau sawi, tauge, dan beberapa jenis sayur konvensional lainnya.

Selanjutnya, berdasarkan jenis usaha juga menunjukkan bahwa jumlah responden yang jenis usahanya adalah pedagang daging dan ikan sebanyak 10 responden dengan persentase 27,78 persen. Beberapa pedagang perempuan yang ada di Pasar Adat Tegal Darmasaba menjual kebutuhan daging dan ikan secara untuk masyarakat setempat, seperti daging ayam, berbagai jenis ikan seperti ikan pindang, ikan mujair, ikan kakap, ada juga pedagang yang menjual daging babi. Namun, di Pasar Adat tegal ini pedagang daging yang lebih dominan adalah pedagang daging ayam dikarenakan lebih banyak konsumen yang membeli daging ayam.

Selanjutnya, berdasarkan jenis usaha yang juga menunjukkan bahwa jumlah responden yang jenis usahanya adalah pedagang buah sebanyak 7 responden dengan persentase 19,44 persen. Selain pedagang sayur dan pedagang daging dna ikan, di Pasar Adat Tegal juga terdapat pedagang buah yang menjual berbagai jenis buah, seperti buah jeruk, mangga, salak, apel manalagi, apel merah, pir, berbagai jenis pisang, buah naga, melon, bengkoang, timun, dan papaya. Pedagang perempuan yang berjualan di Pasar Adat Tegal Darmasaba yang menjual buah ini, sebagian besar memang memiliki kebun buahnya sendiri, seperti jeruk, timun, papaya, dan pisang, sisanya untuk jenis buah yang lain mereka mengambil dari distributor di luar

daerahnya.Berdasarkan uraian tersebut, dapat diperoleh bahwa jenis usaha yang menjadi modus perempuan berwirausaha di Pasar Adat Tegal Darmasaba adalah sebagai pedagang sayur dengan persentase 52,78 persen

  • 4.    Kesimpulan dan Saran

    • 4.1   Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat motivasi perempuan berwirausaha produk pertanian di Pasar Adat Tegal Darmasaba adalah rendah dengan persentase 47,22 persen. Jenis usaha yang menjadi modus perempuan berwirausaha di Pasar Adat Tegal Darmasaba adalah pedagang sayur dengan persentase 52,78 persen.

  • 4.2    Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan dalam penelitian ini, makabeberapa saran yang dapat penulis sampaikan antara lain yaitu berdasarkan pembahasan hasil penelitian ditemukan bahwa tingkat motivasi perempuan berwirausaha di Pasar Adat Tegal Darmasaba adalah rendah, sehingga disarankan bagi pemerintah setempat agar membuat kebijakan atau beberapa program yang dapat menunjang kreativitas masyarakat setempat selaku pelaku usaha khususnya dibidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas wilayah penelitian di kabupaten dan provinsi lainnya terkaitdengan tingkat motivasi perempuan berwirausaha, sehingga hasil penelitian dapat lebih digeneralisasikan.

  • 5.    Ucapan Terima Kasih

Penulis ucapkan terimakasih atas seluruh pihak yang telah memberikan masukkan,kritik, dan dukungan sehungga e-jurnal ini dapat dapat penulis selesaikan sebaik-baiknya. Penulis berharap jurnal ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Daftar Pustaka

Aimasari, N., & Ghina, A. 2015. Analisis Faktor-faktor Yang Memotivasi Wanita Untuk Menjadi Wirausaha (studi Pengusaha Wanita Umkm Di Kota Bandung. Proceedings of Management.

Bachtiar, N., & Amalia, R. 2012. Analisis faktor-faktor yang memengaruhi motivasi berwirausaha di kota Pekanbaru. Jurnal Kependudukan Indonesia.

Badan Pusat Statistik. 2020. https://badungkab.bps.go.id. diakses pada tanggal 12 Februari 2020. pada pukul 17.00 WITA

Barus, E. S.,& Mardi, R. W. 2015. Analisis Faktor – Faktor Yang Memotivasi Wanita Berwirausaha (Studi Kasus Pada Pengusaha Salon Kecantikan Di Kecamatan Medan Kota). Politeknik Negeri Medan.

Ningsih, H. (2017). Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Fasilitator Pendamping Kecamatan terhadap Kinerja Pengurus Bumdes Timur Sejahtera Desa Ujungbatu Timur. Jurnal Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi, 4(1).

Irawati, S. A., & Sudarsono, B. 2018. Analisa Faktor-Faktor Yang Memotivasi Perempuan Berwirausaha Melalui Bisnis Online (Studi Kasus Pada Ibu Muda di Kecamatan Bangkalan). Distribusi-Journal of Management and Business.

Rahma, A. (2018). Analisis Faktor Faktor Pendorong Wanita Mengambil Keputusan Berwirausaha pada Sentra Usaha Mikro Kecil Batik Jambi Kota Seberang.

Rizal, M., Setianingsih, D., & Chandra, R. 2016. Faktor-faktor yang Memengaruhi Wanita Berwirausaha (Studi Kasus di Kota Langsa). Jurnal Manajemen dan Keuangan.

Sugiyono, (2017): Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sehani, S. (2010). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Perempuan Memilih Berwirausaha (Studi Kasus Pada Penjahit Pakaian di Kecamatantampal-Pekanbaru). Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

599