Jurnal Agribisnis dan Agrowisata

E-ISSN: 2685-3809

Vol. 9, No. 2, Juli 2020

Kelayakan Investasi Rekonstruksi Kapal Tangkap Tuna di PT Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa Provinsi Bali

EVITA YULISETIANI, KETUT BUDI SUSRUSA

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman Denpasar, 80232, Bali

Email: [email protected] [email protected]

Abstract

Investment Feasibility for Reconstruction ofFishing Vessels at PT Perikanan Nusantara Ltd, Benoa Branch, Bali Province

In this researchwas conducted to determines the feasibility of investing in reconstruction of a fishing vessel owned by PT Perikanan Nusantara Ltd, Branch of Benoa based on financial and non-financial aspects. Analyzing the financial aspects was assessed to be able to calculate revenue, costs, profits and financial parameters NPV, IRR, Net B / C, Payback Period, and sensitivity analysis. Other objectives, namely the assessment of non-financial aspects that are processed to be able to find out the investment feasibility of the market aspects, management aspects, technical aspects, environmental aspects, legal aspects and socio-economic aspects. The results of this research are NPV value isRp 4.791.713.354, IRR>13% is 90,8%, Net BC is 7 with a payback period of 1,14 year. Sensitivity analysis was carried out to determine changes in NPV values against increases in cash outflows and decreases in cash inflows. In addition to the assessment of non-financial aspects, non-financial aspects of the market, management aspects, technical aspects, environmental aspects, legal aspects and socio-economic aspects. From all aspects examined in this survey, a decision was made that this investment was declared feasible to run and suggested to continue investment activities.

Keywords: investment evaluation, Samodra 46, financial aspects, non financial aspects

  • 1.    Pendahuluan

    • 1.1   Latar Belakang

Indonesia sebagai negara maritim dan posisi yang strategis membuat Indonesia memiliki banyak jenis hasil laut dan memiliki potensi yang besar dalam era perdagangan bebas khususnya pada sektor perikanan. Tingginya permintaan pasar dunia untuk sektor perikanan membuat Indonesia memiliki peluang yang besar untuk menjadi negara poros maritim dunia. Menurut Departement of Health Education and Wafare (1972) yang di lampirkan dalam (Maghfiroh 2000), Ikan Tuna adalah jenis ikan yang memiliki kandungan protein yang tinggi dengan nilai 22,6 – 26,2 g per 100 gr daging ikan.Tahun 2012 – 2017 volume ekspor tuna bukan olahan tertinggi terjadi pada tahun

2013 sebesar 112.315 ton dengan nilai ekspor sejumlah 487.231 juta USD. Kegiatan ekspor tuna olahan tertinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar 101.111 ton dengan nilai ekspor sejumlah 482.106 juta USD (KKP, 2018). Dukungan pemerintah Indonesia terhadap perdagangan perikanan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019(SETKAB 2016), Peraturan \ Peraturan Menteri Kelautan dan Peikanan Indonesia Nomor 32/PERMEN-KP/2016 tentang kapal pengangkut ikan hidup pasal 7 ayat 4, Permen KP Nomor 02 Tahun 2015 , meminta penurunan tarif pada pemerintah Jepang, AS, dan Uni Eropa yang sangat tinggi yaitu sebesar 1021 persen sehingga Indonesia mendapat pengurangan tarif bea masuk 3,5 persen melalui kuota ekspor yang ditinjau setiap 5 tahun. Pada pertengahan tahun 1969 dengan perjanjian oleh pemerintah Jepang dalam persetujuan dan pengiriman sebuah tim untuk meningkatkan survei daerah potensi perikanan Indonesia. Hasil survei diumumkan pada tahun 1971 yang menyatakan bahwa Benoa/Bali dan Sabang di Sumatra Utara adalah tempat-tempat yang layak dan sesuai untuk dijadikan sebagai basis operasi kapal-kapal tuna long line. penyebaran ikan tuna mulai dari laut merah,laut India, laut Malaysia, laut Indonesia dan sekitarnya. Juga terdapat di laut daerah tropis dan daerah beriklim sedang. (Heriansyah, 2013)

PT. Perikanan Samodra Besar yang mulai beroperasi tahun 1973 dengan produk akhir tuna beku, produk tuna segar. Produk tersebut berhasil menembus pasar ekspor pada tahun 1993 untuk tuna loin segar dan tahun 1995 untuk tuna loin beku. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada tanggal 27 Oktober 2005, PT. Perikanan Samodra Besar bersama BUMN Perikanan telah digabung menjadi satu BUMN yang selanjutnya bernama PT. Perikanan Nusantara (Persero). PT Perinus akan merealisasikan kontrak ekspor 33 juta USD yang di peroleh di tahun 2018 dengan mitra Jepang dan di 2019 ditargetkan untuk dapat meraih kontrak ekspor mencapai 50 Juta USD dengan mengembangkan pasar ke Eropa dan Timur Tengah. Pada tahun 2018 PT Perikanan Nusantara mencatat keberhasilan mempertahankan “Investment Grade” oleh lembaga rating Pefindo. Pencapaian tersebut akan memperkuat kepercayaan investor terhadap konsistensi kinerja PT. Perikanan Nusantara (Persero) kedepan. Hal ini membuat PT Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa berencana untuk merekonstruksi kapal tangkap tuna yang dimiliki setelah pemberhentian operasionalnya. Analisis kelayakan usaha sangat berperan penting dalam perencanaan investasi rekonstruksi kapal tangkap ikan dari aspek finansial maupun non finansial.Investasi adalah usaha menanamkan faktor-faktor produksi langsung dalam usaha tertentu, baik yang bersifat baru sama sekali atau perluasan usaha yang telah dilakukan. (Sutajo 1996).Jenis-jenis investasi sebagai Investasi tidak menghasilkan laba (non-profit investment), Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non- measurable profit investment), Investasi dalam pergantian ekuipmen (replacement investment), Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment). (Abdi, 2017). .

  • 1.2    Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

  • 1.    Menganalisis kelayakan investasi rekonstruksi kapal tangkap tuna yang dilakukan oleh PT. Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa ditinjau dari aspek finansial dan sensitivitas

  • 2.    Menganalisis kelayakan investasi rekonstruksi kapal tangkap tuna yang dilakukan oleh PT. Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa ditinjau dari aspek non finansial yang terdiri atas aspek pasar, aspek manajemen, aspek teknis, aspek lingkungan, aspek hukum, dan aspek sosial ekonomi.

  • 2.    Metode Penelitian

    • 2.1    Lokasi dan Waktu Penelitian

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan metode purposif di PT Perikanan Nusantara (Persero) cabang Benoa berlokasi di jalan Raya Pelabuhan Benoa Denpasar Bali dengan waktu penelitian di mulai pada Februari 2019.

  • 2.2    Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dala penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yang digunakan berupa gambaran umum kondisi perusahaan, data aspek non finansial, dan data lainnya. Data kuantitatif yang digunakan adalah data yang digunakan untuk perhitungan aspek finansial. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer yang digunakan adalah data yang diperoleh langsung dari narasumber yang telah ditetapkan. Data skunder yang digunakan adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. (Marzuki, 2002).

  • 2.3    Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan dengan metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi, dan studi pustaka.

  • 2.4    Variabel dan Pengukuran

Variabel yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini diantaranya dari aspek finansial yaitu penerimaan, biaya, laba dan parameter keuangan NPV, IRR, Net B/C, Payback Period, dan analisis sensitivitas. Dari aspek non finansial yaitu aspek pasar, aspek manajemen, aspek teknis, aspek lingkungan, aspek hukum dan aspek sosial ekonomi.

  • 2.5    Model Penelitian

Gambar 1. Model Penelitian

  • 2.6    Metode Analisis Data

Kegiatan investasi dapat merubah sumber finansial menjadi barang kapital yang dapat menghasilkan keuntungan atau manfaat setelah beberapa periode waktu(Gittinger 1986).Adapun yang menjadi tujuan dalam melakukan suatu investasi secara teoritis secara umum yaitu terbagi menjadi 2 yaitu memaksimumkan keutungan (profit) dan memaksimakan kemakmuran (Wealth)(Gitosudarmo 1999). Pada penelitian ini metode penelitian melalui Aspek finansial yang diolah menggunakan kriteria investasi untuk dapat menghitung penerimaan, biaya, laba dan parameter keuangan NPV, IRR, Net B/C, Payback Period, dan analisis sensitivitas. Aspek non finansial diolah untuk dapat mengetahui kelayakan investasi dari aspek pasar, aspek manajemen, aspek teknis, aspek lingkungan, aspek hukum dan aspek sosial ekonomi.

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

    • 3.1    Alur Aliran Kas Proyek Investasi

  •    Biaya Aliran Kas Proyek Investasi

Biaya adalah total dari keseluruhan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan operasional kegiatan tangkap tuna dengan kapal Samodra 46 oleh PT Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa Provinsi Bali. Jenis biaya yang ada dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Biaya Investasi Rekonstruksi Kapal Samodra 46

KETERANGAN

TOTAL

UMUR EKONOMIS (Tahun)

Total Biaya konstruksi

Rp

209,428,775

15

Biaya alat tangkap

Rp

377,261,600

20

Sisa badan kapal

Rp

166,666,667

1

TOTAL

Rp

753.357.042

Biaya investasi adalah anggaran biaya yang jadikan modal awal perusahaan dalam kegiatan rekonstruksi kapal tangkap tuna. Menurut data, sumber dari biaya investasi berasal dari dana perusahaan pusat dan tidak menggunakan jasa perbankan. Biaya investasi dibagi menjadi 3 jenis biaya yaitu biaya konstruksi badan kapal sebesar Rp 209,428,775, biaya alat tangkap sebesar Rp 377,261,600, dan biaya nilai sisa kerangka kapal sebesar Rp 166,666,667 sehingga total biaya investasi yang di anggarkan sejumlah Rp 753.357.042. Penentuan umur proyek ditentukan dari lamanya umur ekonomis pada investasi. Dalam proyek ini, nilai investasi terlama yaitu biaya alat tangkap yaitu selama 20 tahun. Biaya total adalah total seluruh biaya yang di anggarkan dalam proyek rekonstruksi kapal. Anggaran total biaya dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2

Biaya Total Rekonstruksi Kapal Samodra 46

KETERANGAN

HARGA (Rp)

SATUAN

JUMLAH

TOTAL (Rp)

Gaji ABK

5,000,000

Orang

13

65,000,000

Kesejahteraan

200,000

Bulan

13

2,600,000

Biaya produksi

5,000,000

Bulan

1

5,000,000

Total Biaya Produksi

44,152,200

Umpan

18,000

Kg

3000

54,000,000

BBM solar

9,000

Liter

15000

135,000,000

Natura ABK

650,000

Hari

25

16,250,000

@13 orang x Rp 50,000 Uang layar @13 orang x

1,300,000

Hari

25

32,500,000

Rp 100.000

Engine supply

3,500,000

Trip

1

3,500,000

Deck supply

3,500,000

Trip

1

3,500,000

Pengurusan dokumen kapal

3,000,000

Trip

1

3,000,000

Pembebanan dock

5,000,000

Trip

1

5,000,000

tahunan

Total Biaya Operasional

252,750,000

Total Biaya Satu kali Trip

325,350,000

Total Biaya Satu Tahun

3,253,500,000

Akumulasi dari seluruh biaya produksi dari kegiatan rekonstruksi kapal tangkap tuna longline yang dilakukan PT Perikanan Nusantara (Pesero) Cabang Benoa Provinsi Bali yaitu sebesar Rp 44.152.200. Sedangkan akumulasi dari perhitungan biaya operasional yaitu sebesar Rp 252.750.000 sehingga besar biaya total yaitu sejumlah Rp 325.350.000 setiap satu kali trip dan sebesar Rp3.253.500.000 selama satu tahun yaitu 10 kali trip. Kenaikan biaya 3 % pertahun dengan pertimbangan dari tingkat inflasi dan tingkat kondisi produksi. Perubahan-perubahan dalam suku bunga akan terus berlangsung sebelum kesamaan diantara jumlah tabungan dengan permintaan dana investasi tercapai (Sukirno 2017).

  •    Penerimaan Aliran Kas Proyek Investasi

Dalam kegiatan rekonstruksi kapal tangkap tuna longline yang dilakukan oleh PT Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa Provinsi Bali memiliki penerimaan ketika produk hasil tangkapan masuk ke divisi Unit Pengolahan Ikan (UPI) perusahaan. Perhitungan penerimaan tersebut dilakukan untuk membuat efektivitas perhitungan pembukuan kinerja kapal. Data penerimaan dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3

Penerimaan Tangkap Tuna Kapal Samodra 46

JENIS IKAN

JUMLAH (Kg)

HARGA (Rp)

TOTAL (Rp)

Ikan Tuna

7200

45,000

324,000,000

Ikan Lainnya

4500

15,000

67,500,000

Total per trip

11700

391,500,000

Total per tahun

117000

3,915,000,000

Penerimaan yang diterima dalam pembukuan kapal tangkap tuna Samodra 46 dibagi dalam golongan ikan berjenis tuna dan ikan jenis lainnya. Penentuan harga rata untuk ikan tuna sebesar Rp 45.000 per kg dengan target sekali operasi kapal sejumlah 7200 kg. Sedangkan penetapan harga rata untuk jenis ikan lainnya sebesar Rp 15.000 per kg dengan target penangkapan sekali operasi kapal sejumlah 4500 kg. Dari target tersebut sehingga penerimaan sebesar Rp 391.500.000 per satu kali trip dan Rp3.915.000.000 dalam kurun satu tahun dengan hitungan 1 kali trip kapal.

Hasil penelitian menunjukan bahwa proyek investasi rekonstruksi kapal tangkap tuna Samodra 46 yang dilakukan oleh PT Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa Provinsi Bali secara aspek finansial dikatakan layak dengan nilai NPV > 1 sebesar Rp 4.791.713.354, Net B/C > 1 senilai 7, IRR >90,8%% dan masa pengembalian investasi (payback period) selama 1,14 tahun. Dari hasil sensitivitas dengan 2 skenario di nyatakan bahwa investasi ini masih layak di lakukan dengan tetap memperhatikan faktor-fator produksi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa proyek investasi rekonstruksi kapal tangkap tuna Samodra 46 yang dilakukan oleh PT Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa Provinsi Bali secara aspek non finansial dikatakan layak untuk dilakukan. Aspek non

finansial yang terdiri atas aspek Aspek Pasar dikarnakan adanya kesesuaian kondisi perusahaan terhadap lingkup pemasaran melalui bauran pemasaran dan adanya permintaan pasar yang baik, Aspek Manajemen dikarnakan kondisi perusahaan memiliki struktur organisasi, pembagian tugas karyawan, dan pengetahuan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan , Aspek Teknis karena dilihat secara lokasi dan tata letak (layout) yang memiliki tingkat efisiensi dan efektif yang baik terhadap alur kerja produksi perusahaan, Aspek Lingkungan dikarnakan tidak adanya limbah dan dampak yang ditimbulkan yang dapat membahayakan bagi lingkungan, Aspek Hukum dikarnakan terdapatnya kesesuaian persyaratan hukum oleh peraturan-peraturan di Indonesia dengan kondisi perusahaan, Aspek Sosial Ekonomi dikarnakan terdapatnya dampak positif peran perusahaan terhadap masyarakat sekitar, karyawan, negara dan juga perusahaan lain sejenis.

  • 4.    Simpulan dan Saran

    • 4.1   Simpulan

Berdasarkan pada analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:

  • 1.    Hasil penelitian menunjukan bahwa proyek investasi rekonstruksi kapal tangkap tuna Samodra 46 yang dilakukan oleh PT Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa Provinsi Bali secara aspek finansial dikatakan layak untuk dilakukan.

  • 2.    Hasil penelitian menunjukan bahwa proyek investasi rekonstruksi kapal tangkap tuna Samodra 46 yang dilakukan oleh PT Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa Provinsi Bali secara aspek non finansial dikatakan layak untuk dilakukan. Aspek non finansial yang terdiri atas aspek Aspek Pasar, Aspek Manajemen, Aspek Teknis, Aspek Lingkungan, Aspek Hukum serta, Aspek Sosial Ekonomi.

  • 4.2    Saran

  • 1.    Dalam penelitian kelayakan investasi rekonstruksi kapal adalah hasil peramalan yang tidak terlepas dari perbedaan situasi yang akan terjadi di waktu yang akan datang seperti berbedanya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang fluktuatif serta kondisi sosial politik di Indonesia maupun di dunia yang akan berpengaruh pada sektor industri. Perlunya perhatian khusus terhadap faktor-faktor produksi untuk menanggulangi kondisi perubahan cashflow. Dari seluruh hasil analisis kelayakan yang ditinjau dari aspek finansial dan non finansial maka proyek investasi ini dapat dilanjutkan.

  • 2.    Untuk penelitian lanjutan mengenai kegiatan yang sama pada skripsi ini maka dapat digunakan alternatif metode lainnya untuk memperkecil resiko yang telah di jelaksan seperti analisis break even poin, maupun pengembangan analisis sensitivitas.

  • 5.    Ucapan Terima Kasih

Puji syukur terhadapTuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmatnya telah melancarkan penelitian ini. Ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanan penelitian ini yaitu kepada kepala cabang dan karyawan PT Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa Provinsi Bali. Ucapan terimakasih juga kepada keluarga, rekan-rekan dan seluruh pihak yang ikut terlibat dalam penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat sesuai bidang ilmu yang bersangkutan.

Daftar Pustaka

Abdi , Sudirman. 2017. "Analisis rencana investasi aktiva tetap terhadap perluasan usaha pada PT. TASPI TRD COY di Kota Makasar ." Jurnal IDAARAH1 (2): 3

Gitosudarmo, Indroyo. 1999. Manajemen Keuangan. 3. Yogyakarta:BPFE-YOGYAKARTA

Gittinger , JP. 1986. Analisa ekonomi proyek-proyek pertanian . jakarta: UI Press Heriansyah. 2013. "ASPEK FINANSIAL USAHA PENANGKAPAN IKAN TUNA

MADIDIHANG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT ." Jurnal Balik Jiwa 4 (24): 1.

KKP. 2018. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Accessed Februari 2019.

https://kkp.go.id/djpdspkp/artikel/2746-ekspor-tuna-cakalang-tongkol-indonesia-6-tahun-terakhir-2012-2017-kondisi-dan-harapan

Maghfiroh, I. 2000. Pengaruh Penambahan Bahan Pengikat terhadap Karakteristik

Nugget. Bogor: Universitas Diponegoro.

Marzuki. 2002. Metedologi Riset. Yogyakarta: PT Prasetia Eidya Pratama

SETKAB. 2016. Sekretariat Kabinet Replubik Indonesia. Accessed Maret 2019.

https://setkab.go.id/potensi-besar-perikanan-tangkap-indonesia/

Sukirno, sadono. 2017. Makroekonomi. jakarta: rajawali pers.

Sutajo, Siswano. 1996. Studi kelayakan proyek . 1. Jakarta Pusat: PT Pustaka Binaman

Pressindo .

http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

191