E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata

ISSN: 2301-6523

Vol. 8, No. 2, April 2019

Kontribusi Ibu Rumah Tangga Pekerja di Desa Non pertanian dan Desa Pertanian terhadap Pendapatan Rumah Tangga

(Studi Kasus di Desa Beraban, Kecamatan Kediri dan Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan)

MADE WAHYU LESTARI,

KETUT BUDI SUSRUSA, NI WAYAN PUTU ARTINI

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jln. PB. Sudirman Denpasar 80323 Bali E-mail : wahyulestarimade@gmail.com kbsusrusa@yahoo.co.id

Abstract

The Contribution Made by the Employed Housewives Living at Agricultural and Non-agricultural Villages to Their Family Income

(A Case Study Conducted at Beraban Village, Kediri District and Wongaya Gede Village, Penebel District, Tabanan Regency)

The faster economic growth leads to multiple effect and inspires different economic activities which can absorb and cause housewives to have access to job opportunities. However, the job opportunities available at the agricultural village are different from those available at the non-agricultural village. As a consequence, the contribution made by the housewives living at the agricultural village to the family income is different from that made by those living in the non-agricultural village. This current study was intended to (1) identify the extent to which the housewives living at the agricultural village and non-agricultural village can contribute to the family income; (2) what motivated the housewives to work; and (3) what obstructed the housewives in their employment. This present study was conducted from July to August 2017 at Beraban Village, Kediri District, and at Wongaya Gede Village, Penebel District. The samples were taken using the Multistage Random Sampling, and totaled 77. The data were analyzed using the quantitative descriptive analysis, different test, and descriptive qualitative analysis. The result of the study shows that (1) the contribution made by the housewives living at the non-agricultural village was smaller than that made by those living at the agricultural village; (2) spare time inspired most of the housewives living at the non-agricultural village to work; (3) the household chores such as looking after their houses, taking care of their children, and the family members who were sick, and so forth obstructed them in their employment. Therefore, it is suggested to the housewives both living at the agricultural village and non-agricultural village to collaborate with the related institutions as an attempt to improve their productivity and efficiency in organizing their time.

Keywords: contribution, income, housewives

  • 1.    Pendahuuan

    • 1.1   Latar Belakang

Garis-garis Besar Hukum Haluan Negara (Tap MPR No. IV/MPR/1999) disebutkan bahwa perempuan baik sebagai warga negara maupun sebagai sumber daya pembangunan, mempunyai hak dan kewajiban serta kesempatan yang sama dengan pria lain dalam pembangunan di segala bidang. Saat ini, peran perempuan telah bergeser dari peran tradisional menjadi modern, dari hanya memiliki peran tradisional untuk melahirkan anak (reproduksi) dan mengurus rumah tangga, kini perempuan memiliki peran sosial dimana dapat berkarir dalam segala bidang (Astuti Puji, 2013).

Keunikan di Bali adalah perempuan selalu terdorong untuk bekerja di luar rumah karena bagi mereka bekerja itu adalah suatu kewajiban terutama bagi gadis yang telah menikah akan keluar dari lingkungan keluarga dan tidak berhak atas warisan orang tuanya. Mereka selalu berusaha untuk tidak tergantung kepada orang lain. Perempuan Bali memiliki suatu kelebihan jika dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya dimana perempuan di Bali dapat mengerjakan hampir seluruh pekerjaan dan juga yang biasa dikerjakan oleh kaum laki-laki (Wijaya, 2007).

Salah satu kabupaten di Bali yang mayoritas penduduk perempuannya ikut bekerja dalam meningkatkan perekonomian keluarga baik itu pada sektor pariwisata maupun pertanian yaitu Kabupaten Tabanan. Daerah tersebut memiliki beberapa daerah pariwisata dan daerah pertanian. Salah satu daerah pariwisatanya yaitu Desa Beraban, Kecamatan Kediri sebagai desa nonpertanian dan salah satu daerah pertaniannya yaitu Desa Wongaya Gede yang terletak di Kecamatan Penebel.

Ibu rumah tangga yang bekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membantu meningkatkan perekonomian keluarganya. Namun pada desa nonpertanian dan desa pertanian, tentu adanya peluang-peluang kerja yang berbeda sehingga menimbulkan tingkat kontribusi pendapatan yang dihasilkan oleh ibu rumah tangga tentunya akan berbeda. Pada Desa Wongaya Gede sebagai desa pertanian, ibu rumah tangga akan dominan bekerja pada sektor pertanian dan pada Desa Beraban sebagai desa pariwisata, ibu rumah tangga akan dominan bekerja pada sektor pariwisata. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kontribusi ibu rumah tangga pekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga.

  • 1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

  • 1.    Berapa besar kontribusi ibu rumah tangga pekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga?

  • 2.    Apa yang menjadi motivasi ibu rumah tangga untuk bekerja?

  • 3.    Apa saja yang menjadi hambatan ibu rumah tangga dalam bekerja?

  • 1.3    Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

  • 1.    Besarnya kontribusi ibu rumah tangga pekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga.

  • 2.    Motivasi ibu rumah tangga untuk bekerja.

  • 3.    Hambatan-hambatan ibu rumah tangga dalam bekerja.

  • 2.     Metodologi Penelitian

    • 2.1   Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan sebagai desa nonpertanian, dan di Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan sebagai desa pertanian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2017.

  • 2.2    Jenis Data dan Sumber Data

Jenis Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka yang dapat dihitung dan dinyatakan dalam satuan tertentu (Sugiyono, 2014). Data kualitatif yaitu data yang tidak dapat dihitung atau tidak berupa angka melainkan keterangan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti (Sugiyono, 2014). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

  • 2.3    Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode survey yang mengambil responden dari satu populasi pada setiap desa penelitian dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok untuk mewakili seluruh populasi yang ada. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

  • 2.4    Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah jumlah anggota keseluruhan, sedangkan sampel merupakan bagian dari anggota populasi yang digunakan sebagai objek pengamatan atau penelitian (Soekartawi, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga pekerja yang ada di desa nonpertanian dan desa pertanian yang masih tercatat pada tahun 2016 di Desa Beraban sebagai desa nonpertanian, dan di Desa Wongaya Gede sebagai desa pertanian. Jumlah populasi yang ada di Desa Beraban adalah sebanyak 924 orang ibu rumah tangga pekerja yang terdiri dari 10 banjar dinas dan di Desa Wongaya Gede sebanyak 631 orang ibu rumah tangga pekerja yang terdiri dari sembilan banjar dinas. Pengambilan sampel pada setiap desa menggunakan metode Multistage Random Sampling adalah penggunaan berbagai metode random sampling secara bersama-sama seefisien dan seefektif mungkin (Fathkhurohim, 2009), dan setelah dilakukan perhitungan, jumlah sampel yang dibutuhkan pada dua desa yang terdiri dari enam banjar yaitu sebesar 77 orang.

  • 2.5    Metode Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan secara rasional terhadap fakta-fakta yang ada di lapangan (Effendi dkk, 1989).

Perhitungan yang digunakan untuk mengetahui pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian, diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Pw = TR – TC ………….…..………………………..(1)

Dimana :

Pw = pendapatan ibu rumah tangga yang berasal dari pekerjaannya di desa nonpertanian dan desa pertanian per tahun

TR = total penerimaan ibu rumah tangga yang berasal dari pekerjaannya di desa nonpertanian dan desa pertanian per tahun

TC = total biaya yang dikeluarkan ibu rumah tangga dari pekerjaannya per tahun

Perhitungan yang digunakan untuk mengetahui total pendapatan rumah tangga dipergunakan rumus sebagai berikut.

Pd = Pw + Pq + Py ………………..…………………(2) Dimana :

Pd = total pendapatan rumah tangga yaitu pendapatan yang diperoleh ibu rumah tangga, kepala rumah tangga (suami), dan anggota rumah tangga lainnya yang memberikan sumbangan pendapatan dalam rumah tangga per tahun.

Pw = pendapatan ibu rumah tangga yang berasal dari pekerjaannya di desa nonpertanian dan desa pertanian per tahun.

Pq = pendapatan kepala rumah tangga per tahun.

Py = pendapatan anggota rumah tangga lainnya per tahun.

Perhitungan yang digunakan untuk mengetahui kontribusi sumbangan pendapatan ibu rumah tangga di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga diukur dengan menghitung persentase pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan total rumah tangga sebagai berikut.

PU1

SP = ^^^^^^^^™ x 100%.........................................................(3)

Dimana :

SP = kontribusi sumbangan pendapatan ibu rumah tangga di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga per tahun

Pw = pendapatan ibu rumah tangga yang berasal dari pekerjaannya di desa nonpertanian dan desa pertanian per tahun.

Pd = total pendapatan rumah tangga yaitu pendapatan yang diperoleh ibu rumah tangga, kepala rumah tangga (suami), dan anggota rumah tangga lainnya yang memberikan sumbangan pendapatan dalam rumah tangga (Anggreni dkk, 1999).

Cara untuk menguji apakah terdapat perbedaan kontribusi ibu rumah tangga pekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji beda Independent Sample t-Test dengan tingkat kepercayaan 95%. Uji beda Independent Sample t-Test digunakan untuk menguji signifikansi grup kontribusi ibu rumah tangga pekerja di desa nonpertanian terhadap pendapatan rumah tangga dengan kontribusi ibu rumah tangga pekerja di desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga pada satu periode pengamatan. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Jika P value (Sig.) < 0,05; maka Ha diterima dan Jika P value (Sig.) > 0,05; maka Ha ditolak.

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

    • 3.1    Analisis Deskriptif Kuantitatif

Rata-rata pendapatan ibu rumah tangga nonpertanian dan pertanian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.

Pendapatan Ibu Rumah Tangga Tahun 2017

No Rata-Rata Pendapatan Ibu Rumah Tangga             Jumlah

1           Ibu rumah tangga nonpertanian              Rp. 19,704,684.16

2           Ibu rumah tangga pertanian                 Rp. 14,629,391.79

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2017

Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa rata-rata pendapatan ibu rumah tangga untuk sektor nonpertanian sebesar Rp. 19,704,684.16 per tahun, sedangkan untuk sektor pertanian sebesar Rp. 14,629,391.79 per tahun. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendapatan ibu rumah tangga untuk sektor nonpertanian lebih besar dari pada sektor pertanian.

Total pendapatan rumah tangga nonpertanian dan pertanian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.

Total Pendapatan Rumah Tangga Tahun 2017

No

Pendapatan Rumah Tangga

Pendapatan Istri

Pendapatan Suami

Pendapatan Anggota Keluarga Lain

Total Pendapatan

1

Rumah tangga nonpertanian

Rp. 19,704,684.16

Rp. 51,837,150.00

Rp. 23,273,668.44

Rp. 94,815,502.59

2

Rumah tangga pertanian

Rp. 14,629,391.79

Rp. 19,379,155.40

Rp. 21,489,195.09

Rp. 55,497,742.28

Sumber : Data Primer yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa total pendapatan rumah tangga nonpertanian adalah sebesar Rp. 94,815,502.59 per tahun, sedangkan untuk total pendapatan rumah tangga sektor pertanian sebesar Rp. 55,497,742.28 per tahun. Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa pendapatan rumah tangga sektor nonpertanian lebih besar dari pada total pendapatan sektor pertanian. Pendapatan adalah jumlah penghasilan dari perorangan dalam keluarga berupa uang yang diperoleh dari jasa setiap bulan atau dapat juga diartikan sebagai suatu hasil yang sedikit dalam keberhasilan usaha, maka jumlah tersebut akan menjadi besar dan meningkat (Muhammad Tohar, 2010).

Kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga nonpertanian dan pertanian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.

Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga terhadap Pendapatan Keluarga Tahun 2017

No

Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga terhadap Pendapatan Keluarga

Persentase Kontribusi

1

Ibu rumah tangga nonpertanian

20,90%

2

Ibu rumah tangga pertanian

26,62%

Sumber : Data Primer yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa rata-rata kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga sektor nonpertanian sebesar 20.90%, sedangkan rata-rata kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga sektor pertanian sebesar 26.62%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga sektor pertanian lebih besar dibandingkan dengan sektor nonpertanian. Kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga sektor pertanian lebih besar dikarenakan total

pendapatan keluarga sektor pertanian tidak sebesar total pendapatan sektor nonpertanian.

Cara untuk melihat perbedaan pengaruh antara kontribusi ibu rumah tangga pekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga, dalam hal ini dilakukan dengan independent sample t-test. Hasil uji independent samples t-test perbedaan kontribusi ibu rumah tangga pekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4.

Uji Independent Samples t-test Perbedaan Kontribusi Ibu Rumah Tangga Pekerja di Desa Nonpertanian dan Desa Pertanian Terhadap Pendapatan Rumah Tangga

Levene's Test for quality of

t-test for Equality of Means Variance

F

Sig.

t

df

Sign.

(2tailed)

95% Confidence

Std. Error Difference

Interval of the Difference

Lower

Upper

Equal variance assumed

3.221

.018

-4865

75

.000

6411.73

-386819

-162063

Equal variance not assumed

-5496

55.90

.000

9932.51

-374471

-174410

Adapun ketentuan pengambilan keputusan didasarkan pada beberapa ketentuan sebagai berikut:

Hipotesis:

H0 = Kontribusi ibu rumah tangga pekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga adalah tidak ada perbedaan yang signifikan

H1 = Kontribusi ibu rumah tangga pekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga adalah ada perbedaan yang signifikan

Diketahui bahwa nilai F-hitung pada tabel kontribusi ibu rumah tangga pekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga adalah 3,221 dengan probabilitas (Sig.) 0,018. Nilai probabilitas (Sig.) 0,018< 0,05 maka H1 Diterima.

Diketahui nilai t-hitung kontribusi ibu rumah tangga pekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga adalah -4.865 dan -5.496 dengan probabilitas (Sig.) 0,000. Nilai probabilitas (Sig.) 0,000< 0,05 maka H0 Ditolak.

  • 3.2    Motivasi Ibu Rumah Tangga Untuk Bekerja

    • 3.2.1    Motivasi ibu rumah tangga sektor nonpertanian untuk bekerja

Hal yang menjadi motivasi ibu rumah tangga sektor nonpertanian untuk bekerja dapat dilihat pada tabel 5 berikut:

Tabel 5.

Motivasi Ibu Rumah Tangga Sektor Nonpertanian untuk Bekerja

No

Motivasi Ibu Rumah Tangga Sektor Nonpertanian untuk Bekerja

Frekuensi

Persentase

1

Suami tidak bekerja

4

7,41%

2

Pendapatan keluarga kurang

11

20,37%

3

Ingin mencari uang sendiri

10

18,52%

4

Mengisi waktu luang

14

25,93%

5

Mencari pengalaman

11

20,37%

6

Lain-lain

4

7,41%

Total

54

100,00%

Sumber: Data Hasil Penelitian, 2017

Berdasarkan tabel 5 terlihat bahwa motivasi ibu rumah tangga sektor nonpertanian untuk bekerja adalah karena suami tidak bekerja sebanyak empat orang atau 7,41%, karena pendapatan keluarga kurang sebanyak 11 orang atau 20,37%, karena ingin mencari uang sendiri sebanyak 10 orang atau 18,52%, karena mengisi waktu luang sebanyak 14 orang atau 25,93%, karena mencari pengalaman sebanyak 11 orang atau 20,37% dan karena alasan lain-lain sebanyak empat orang atau 7,41%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas motivasi ibu rumah tangga sektor nonpertanian untuk bekerja adalah karena mengisi waktu luang. Hoffman (2007) berpendapat bahwa salah satu yang mendasari wanita bekerja adalah adanya ketersediaan waktu luang memotivasi mereka untuk mencari alternatif kegiatan selain pekerjaan rumah untuk menghilangkan kejenuhan atau kebosanan.

  • 3.2.2    Motivasi ibu rumah tangga sektor pertanian untuk bekerja

Hal yang menjadi motivasi ibu rumah tangga sektor pertanian untuk bekerja dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

Tabel 6.

Motivasi Ibu Rumah Tangga Sektor Pertanian Untuk Bekerja

No

Motivasi Ibu Rumah Tangga Sektor Pertanian untuk Bekerja

Frekuensi

Persentase

1

Suami tidak bekerja

3

13,04%

2

Pendapatan keluarga kurang

13

56,52%

3

Ingin mencari uang sendiri

4

17,39%

4

Mengisi waktu luang

1

4,35%

5

Mencari pengalaman

0

0,00%

6

Lain-lain

2

8,70%

Total

23

100,00%

Sumber: Data Hasil Penelitian, 2017

Berdasarkan tabel 6 terlihat bahwa motivasi ibu rumah tangga sektor pertanian untuk bekerja adalah karena suami tidak bekerja sebanyak tiga orang atau 13,04%, karena pendapatan keluarga kurang sebanyak 13 orang atau 56,52%, karena ingin mencari uang sendiri sebanyak empat orang atau 17,39%, karena mengisi waktu luang

sebanyak satu orang atau 4,35%, karena mencari pengalaman sebanyak tidak ada dan karena alasan lain-lain sebanyak dua orang atau 8,70%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas motivasi ibu rumah tangga untuk bekerja adalah karena pendapatan keluarga kurang.

  • 3.3    Hambatan Ibu Rumah Tangga dalam Bekerja

    • 3.3.1    Hambatan ibu rumah tangga sektor nonpertanian dalam bekerja

Hal yang menjadi hambatan ibu rumah tangga sektor nonpertanian untuk bekerja dapat dilihat pada tabel 7 berikut:

Tabel 7.

Hambatan Ibu Rumah Tangga Sektor Nonpertanian Untuk Bekerja

No

Hambatan Ibu Rumah Tangga Sektor Nonpertanian untuk Bekerja

Frekuensi

Persentase

1

Kegiatan rumah tangga (memasak, mengurus rumah, mengasuh anak, merawat keluarga yang sakit).

27

50,00%

2

Kegiatan sosial (upacara keagamaan, gotong royong)

16

29,63%

3

Lain-lain

11

20,37%

Total

54

100,00%

Sumber: Data Hasil Penelitian, 2017

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas hambatan ibu rumah tangga untuk bekerja pada sektor nonpertanian sama dengan sektor pertanian yakni karena kegiatan rumah tangga (memasak, mengurus rumah, mengasuh anak, merawat keluarga yang sakit).

  • 3.3.2    Hambatan ibu rumah tangga sektor pertanian dalam bekerja

Hal yang menjadi hambatan ibu rumah tangga sektor pertanian untuk bekerja dapat dilihat pada tabel 8 berikut:

Tabel 8.

Hambatan Ibu Rumah Tangga Sektor Pertanian Untuk Bekerja

No

Hambatan Ibu Rumah Tangga Sektor Pertanian untuk Bekerja

Frekuensi

Persentase

1

Kegiatan rumah tangga (memasak, mengurus rumah, mengasuh anak, merawat keluarga yang sakit).

13

56,52%

2

Kegiatan sosial (upacara keagamaan, gotong royong)

8

34,78%

3

Lain-lain

2

8,70%

Total

23

100.00%

Sumber: Data Hasil Penelitian, 2017

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas hambatan ibu rumah tangga untuk bekerja adalah karena kegiatan rumah tangga (memasak, mengurus rumah, mengasuh anak, merawat keluarga yang sakit).

  • 4.    Simpulan dan Saran

    • 4.1   Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  • 1.    Rata-rata kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga pada sektor nonpertanian sebesar 20,90%, sedangkan rata-rata kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan kelurga pada sektor pertanian sebesar 26,62%.

  • 2.    Mayoritas motivasi ibu rumah tangga sektor nonpertanian untuk bekerja yaitu untuk mengisi waktu luang sebesar 25,93%. Sedangkan pada sektor pertanian mayoritas ibu rumah tangga untuk bekerja yaitu karena pendapatan keluarga kurang sebesar 56,52%.

  • 3.    Mayoritas hambatan ibu rumah tangga untuk bekerja pada sektor nonpertanian sebesar 50,00% maupun pada sektor pertanian sebesar 56,52% yaitu karena kegiatan rumah tangga seperti, mengurus rumah, mengasuk anak, dan merawat keluarga yang sakit.

  • 4.2    Saran

Adapun saran-saran yang dapat diajukan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  • 1.    Mengingat pentingnya peran ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga, diharapkan adanya kerjasama dengan dinas dan instansi terkait setempat dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja ibu rumah tangga dengan mengikuti pelatihan-pelatihan di banjar yang sering diadakan oleh dinas tertentu, mengikuti kursus-kursus keterampilan untuk mengembangkan bakat pada nonpertanian, mengikuti penyuluhan dan pelatihan pertanian dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja dan sebagainya. Contohnya, mengikuti kursus menjahit sehingga bisa membuka toko jahit, mengikuti pelatihan PKK pembuatan jajan basah sehingga bisa bersisnis jajan basah.

  • 2.    Ibu rumah tangga yang bekerja pada sektor nonpertanian maupun pada sektor pertanian diharapkan lebih pintar dalam mengatur waktu agar dapat mengurus rumah dan mengurus pekerjaan dengan baik sehingga terciptanya keseimbangan dan keselarasan dalam rumah tangga.

  • 5.    Ucapan Terimakasih

Penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1) I Wayan Sukariana selaku Perbekel Desa Beraban dan I Made Megayana selaku Perbekel DesaWongaya Gede yang telah memberikan ijin dan kemudahan selama proses penelitian berlangsung, 2) Bapak/Ibu Kadus yang senantiasa menemani pada saat menemui hingga wawancara responden, dan 3) tentu yang tidak penulis lupakan, terima kasih kepada seluruh masyarakat di Desa Beraban, Kecamatan Kediri dan Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan terutama yang sudah bersedia menjadi responden penelitian sehingga terbentuklah jurnal ini.

Daftar Pustaka

Anggreni, I Gusti Ayu Lies dan Ni Nyoman Seni. 1999. Keragaman Usaha Tani Strowberi di Desa Candikuning Baturiti, Kabupaten Tabanan. Agritrop, Vol. 18. No.1.

Astuti, Puji. 2013. Peluang PNS Perempuan Dalam Memperoleh Jabatan Struktural: Studi Kualitas Kesetaraan Gender di Pemerintah Kota Semarang.

Badan Pusat Statistik. 2015. Tabanan Dalam Angka 2015. http://tabanankab.bps.go.id/web2015/frontend/index.php. diakses pada tanggal 15 November 2016.

Effendi, Sofian dan Chris Manning. 1989. Prinsip-prinsip Analisa Data. Penyunting: Masri Singaribun dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.

Fathkhurohim, W. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Muhammad, Tohar. 2010. Analisis Pendapatan dan Efisiensi Ekonomi Relatif. Jurnal Ekonomi. Mandala Jember.

Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. UI-Press.Jakarta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wijaya, Arifin. 2007. Komunikasi Lintas Budaya (Suatu Pendekatan Lintas Budaya). PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Hoffman, R. 2007. Waktu luang Ibu Rumah Tangga. Grafindo Persada. Jakarta.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

194