E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata

ISSN: 2301-6523

Vol. 7, No. 2, April 2018

Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Komoditi Kopi Arabika (Coffea arabica) di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

NI MADE METRI WIDHYAPURI, MADE ANTARA, IDA AYU LISTIA DEWI

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232 Bali

Email: [email protected] [email protected]

Abstract

The Comparative and Competitive Advantages of Arabica Coffee (Coffea arabica) Commodity in Ulian Village, Kintamani Sub-District of Bangli Regency

The study aimed to analyze the comparative and competitive advantages and the divergence of input and output of arabica coffee commodity, to find out the government protection policy against inputs and outputs; and to investigate the impact of changes in input and output prices on profits, comparative advantages, competitive advantages, divergence, and government protection against inputs and outputs. Methods of data collection was interview and observation. The respondents were 38 farmers in Ulian Village, Kintamani, Bangli and selected by random sampling. Data analysis used Policy Analysis Matrix and sensitivity analysis. The result of analysis by using Policy Analysis Matrix showed that the social profit was Rp 47.953.373 and private profit of Rp 33.202.446. The superiority of arabica coffee commodity in Ulian Village consists of comparative and competitive advantages expressed in DRC ratio of 0.23 and PCR ratio of 0.29. The divergence of input and output consists of divergence of revenue of Rp15,734,996, tradable input divergence was Rp 0, domestic factor divergence was Rp. 994,070, and divergence of net profit of Rp 14,750,927. Government protection was expressed in NPCO ratio of 0.75, EPC ratio of 0.75, PC ratio of 0.69, and SRP ratio of -0.24. These ratios indicate that arabica coffee farmers in Ulian Village, Kintamani, Bangli have no protection from the government. Changes in input and output prices during inflation were at 3.02 percent, an increase in input prices by 10 percent and a fall in the price of output by 50 percent resulted in arabica coffee commodities in Ulian Village, Kintamani, Bangli to have comparative and competitive advantages. There is no government protection on arabica coffee farmers in Ulian Village, Kintamani Sub-District of Bangli Regency when input and output prices changed.

Keywords: comparative and competitive advantages, Arabica coffee, divergence

  • 1.    Pendahuluan

    • 1.1    Latar Belakang

Konferensi Tingkat Menteri (KTM) dalam World Trade Organization (WTO) di Bali tahun 2013 lalu mengemukakan bahwa dalam Paket Bali terdapat tiga isu runding yang belum dapat dijelaskan dalam 12 tahun perundingan putaran Doha. Salah satunya isu pertanian berupa persaingan ekspor produk dan tuntutan terhadap fleksibilitas WTO untuk meningkatkan taraf hidup petani kecil di pedesaan, ditambah agar produk pertanian dari negara berkembang dapat masuk dan bersaing dg produk domestik di negara maju, maka diberikan tuntutan terhadap produsen untuk mengembangkan produknya agar dapat bersaing. Sub sektor pertanian yang memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi adalah sub sektor perkebunan. Salah satu komoditas andalan perkebunan yang diandalkan pemerintah untuk menambah devisa negara dan meningkatkan kesejahteraan penduduknya adalah komoditas kopi. Dilihat dari data kementrian pertanian tahun 2015, target produksi kopi mencapai 725.000 ton yang menunjukan harapan ekspor kopi masih tinggi. Salah satu jenis kopi yang menjadi andalan ekspor adalah komoditi kopi arabika. Di indonesia, salah satu daerah penghasil kopi arabika berada di Provinsi Bali, Kabupaten Bangli, Kecamatan Kintamani. Kecamatan kintamani merupakan daerah penghasil kopi arabika terbesar di Provinsi Bali. Kecamatan Kintamani memiliki beberapa desa penghasil kopi arabika salah satunya adalah Desa Ulian. Perkembangan kualitas kopi arabika di Desa Ulian cukup baik ditandai dengan adanya hasil uji citarasa kopi yang khas yang diselenggarakan oleh AEKI, juga stabilnya permintaan kopi arabika dalam bentuk Hs oleh eksportir PT. Taman Delta Semarang melalui koperasi MPIG. Fokus penelitian ini untuk mengetahui keunggulan komparatif dan kompetitif.

Menurut Mantau 2009, suatu daerah dinyatakan memiliki keunggulan komparatif apabila daerah tersebut mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih efisien dari daerah lain. Pada penelitian ini, keunggulan komparatif merujuk pada efisiensi ekonomi domestik yang dihitung berdasarkan harga sosial atau harga internasional, sedangkan keunggulan kompetitif merujuk pada pengukuran kelayakan suatu aktivitas atau keuntungan privat yang dihitung berdasarkan harga pasar domestik. Adanya daerah-daerah prodsen utama kopi arabika di Kecamatan Kintamani mengakibatkan pengembangan ekspor kopi arabika di Desa Ulian dalam jangka panjang sangat ditentukan oleh peningkatan kualitas dan kemampuan daya saing merujuk pada keunggulan komparatif dan kompetitif.

  • 1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah pada penelitian ini yaitu :

  • 1.    Bagaimana keunggulan komparatif dan kompetitif komoditi kopi arabika di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli?

  • 2.    Bagaimana divergensi terhadap input dan output komoditi kopi arabika di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli?

  • 3.    Bagaimana proteksi pemrintah terhadap input dan output komoditi kopi arabika di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli?

  • 4.    Bagaimana dampak perubahan harga input terhadap keuntungan, keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif, divergensi, serta proteksi terhadap input dan output.

  • 1.3    Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah :

  • 1.    Mengetahui keunggulan komparatif dan kompetitif komoditi kopi arabika di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

  • 2.    Mengetahui divergensi terhadap input dan output komoditi kopi arabika di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

  • 3.    Mengetahui proteksi pemerintah terhadap input dan output di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

  • 4.    Mengetahui divergensi perubahan harga input dan output

  • 5.    Mengetahui dampak perubahan harga input dan output terhadap keuntungan, keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif, divergensi, serta proteksi terhadap input dan output.

  • 2.    Metode Penelitian

    • 2.1    Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa ulian, Subak Abian Ulian Murni. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan: (1) Desa Ulian merupakan salah satu daerah yang belum diketahui memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif pada komoditi kopi arabika; (2) Subak Abian Ulian Murni merupakan satu-satunya Subak Abian yang terdapat di Desa Ulian yang melakukan kegiatan produksi dan pengolahan melalui Unit Usaha Produktif (UUP); dan (3) belum pernah ada penelitian dengan topik yang sama di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

  • 2.2    Metode Pengumpulan Data

    2.2.1    Jenis dan Sumber Data

Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa data gambaran umum UUP, struktur organisasi, proses pengolahan kopi arabika dan kendala-kendala yang dihadapi petani. Data kuantitatif berupa data luas lahan, kepemilikan peralatan, penggunaan pupuk, input tradable, dan penerimaan usahatani. Sumber data pada penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder.

  • 2.2.2    Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dengan wawancara dan observasi menggunakan daftar pertanyaan terstruktur yang bersifat terbuka sehingga memungkinkan peneliti untuk mengajukan pertanyaan secara mendalam dan mendapatkan data-data yang akurat.

  • 2.2.3    Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan terstruktur dan kamera. Daftar pertanyaan terstruktur terdiri dari identitas responden, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, luas pengusahaan lahan, dan jenis-jenis biaya produksi.

  • 2.3    Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah pengurus dan anggota UUP Ulian Murni sebanyak 60 orang. Penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode Probability Sampling dengan teknik pengambilan sampel secara Random Sampling. Jumlah sampel diambil sebanyak 38 orang.

  • 2.4    Variabel dan Pengukuran

Variabel-variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif, keuntungan privat, keuntungan sosial, divergensi penerimaan, divergensi input tradable, divergensi input domestik, transfer bersih, proteksi input, proteksi output, dan proteksi gabungan dengan pengukuran masing-masing menggunakan skala rasio dan skala nominal.

  • 2.5    Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Policy Analysis Matrix (PAM) single period dan analisis sensitivitas.

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

    • 3.1    Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Komoditi Kopi Arabika di Desa

      Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

Keunggulan komparatif dan kompetitif pada penelitian ini menggunakan rasio DRC <1 dan rasio PCR <1. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1.

Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Komoditi Kopi Arabika di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

Tahun

Rasio   Rasio

Penerimaan      Input                             Faktor Domestik                            Keuntungan

DRC  PCR

Tenaga                             Pupuk

Tradable                Peralatan   Sewa Alat                     Total

2015

0,23    0,29

Privat

46,752,632          0    1,706,055     83,604     497,368    11,263,158     13,550,185      33,202,446

Sosial

62,487,628           0    1,921,669    106,007    1,243,421     11,263,158     14,534,255       47,953,373

Divergensi

(15,734,996)           0    (215,614)    (22,403)    (746,053)              0       (984,070)     (14,750,927)

Berdasarkan Tabel 1 hasil penelitian menunjukan bahwa komoditi kopi arabika di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Rasio yang menunjukan keunggulan komparatif berupa rasio DRC diperoleh sebesar 0,23 dan rasio yang menunjukan keunggulan kompetitif berupa rasio PCR diperoleh sebesar 0,29.

  • 3.2    Divergensi terhadap Input dan Output Komoditi Kopi Arabika di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Divergensi terhadap input dan output terdiri dari divergensi penerimaan (output transfer) sebesar Rp -15.734.996, divergensi terhadap input tradable sebesar Rp 0, divergensi terhadap total faktor domestik sebesar -984.070, dan divergensi terhadap keuntungan bersih (net profit) sebesar Rp -14.750.927.

  • 3.3    Proteksi Pemerintah terhadap Input dan Output

Proteksi pemerintah terhadap input dan output dengan rasio NPCO sebesar 0,75, rasio EPC sebesar 0,75, rasio PC sebesar 0,68, dan rasio SRP sebesar -0,25. Rasio tersebut menunjukan petani kopi arabika di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli tidak menerima proteksi dari pemerintah.

  • 3.4    Dampak Perubahan Harga Input dan Output terhadap Keuntungan, Keunggulan Komparatif, Keunggulan Kompetitif, Divergensi serta Proteksi Terhadap Input dan Output

Dampak perubahan harga input dan output terdiri dari:

  • a.    Dampak inflasi sebesar 3,02 persen terhadap penerimaan sebesar Rp -16.262.118, terhadap input tradable sebesar Rp 0, terhadap total faktor domestik sebesar Rp -245.240, terhadap keuntungan privat sebesar Rp 34.296.186,

terhadap keuntungan sosial sebesar Rp 50.313.065 dan terhadap keuntungan bersih (net profit) sebesar Rp -16.016.878. Inflasi sebesar 3,02 persen menyebabkan komoditi kopi arabika di Desa Ulian memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif, tetapi petani di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli tidak menerima proteksi terhadap input dan output.

  • b.    Dampak kenaikan harga input sebesar 10 persen terhadap penerimaan sebesar Rp -15.734.996, terhadap input tradable sebesar Rp 0, terhadap total faktor domestik sebesar Rp -259.578, keuntungan privat sebesar Rp 31.785.117, keuntungan sosial sebesar Rp 47.260.535 dan terhadap keuntungan bersih sebesar Rp -15.475.418. Kenaikan harga input sebesar 10 persen menyebabkan komoditi kopi arabika di Desa Ulian memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif, akan tetapi petani kopi arabika di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli tidak menerima proteksi dari pemerintah terhadap input dan output.

  • c.    Penurunan harga output sebesar 50 persen berdampak terhadap penerimaan sebesar Rp -7.867.498, terhadap input tradable sebesar Rp 0, terhadap total faktor domestik sebesar Rp -238.017, terhadap keuntungan privat sebesar Rp 9.826.131 dan terhadap keuntungan bersih sebesar Rp -7.629.481. Penurunan harga output sebesar 50 persen menyebabkan komoditi kopi arabika di Desa Ulian memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif, tetapi petani kopi arabika di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli tidak menerima proteksi dari pemerintah terhadap input dan output.

  • 4.    Kesimpulan dan Saran

    • 4.1    Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dan hasil pembahasan, maka diperoleh beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut:

  • 1.    Komoditi kopi arabika di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif.

  • 2.    Divergensi terhadap input dan output berupa output transfer, transfer input, total faktor domestik dan net transfer bernilai negatif.

  • 3.    Petani kopi arabika di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli tidak menerima proteksi dari pemerintah.

  • 4.    Dampak perubahan harga input dan output menyebabkan komoditi kopi arabika di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif tetapi, petani di Desa Ulian tidak menerima proteksi dari pemerintah.

  • 4.2    Saran

Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.

  • 1.    Pemerintah sebaiknya memberikan subsidi input domestik seperti subsidi pupuk organik, karena petani di Desa Ulian mengeluarkan biaya yang besar untuk

membeli pupuk organik. Adanya subsidi pupuk organik diharapkan dapat meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif.

  • 2.    Berdasarkan penelitian pada tahap perhitungan harga paritas ekspor biaya yang banyak dikeluarkan oleh eksportir adalah biaya transportasi. Lokasi eksportir yang jauh dapat dijadikan pertimbangan oleh pemerintah untuk menyediakan eksportir lokal sehingga mengurangi biaya transportasi dan meminimumkan divergensi.

  • 3.    Dalam rangka menjaga stabilitas permintaan kopi arabika oleh importir, maka eksportir sebaiknya menjaga kualitas dan kontinuitas kopi arabika.

  • 4.    Penelitian ini perlu dikembangkan oleh peneliti berikutnya dalam bentuk penelitian PAM multi period.

  • 5.    Ucapan Terimakasih

Ucapan terimakasih penulis tujukan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian hingga karya ilmiah ini dapat dipublikasikan di e-jurnal.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Achmad. 2009. Penentuan Komoditas Unggulan Kopi Arabika, Jeruk dan Kakao Melalui Pendekatan Policy Analysis Matrix di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Denpasar: Universitas Udayana. Tesis.

Bahri, Pearson, dan Gotsch. 2005. Aplikasi Policy Analysis Matrix Pada Pertanian Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Dewi, Kemala. 2011. Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk Terhadap Keunggulan Kompetitif dan Keuntungan Usahatani  Padi di Kabupaten Tabanan

(Pendekatan Metode Policy  Analysis  Matrix  – PAM).  Denpasar:

Universitas Udayana. Tesis.

Gerungan, Mega, Caroline, Joachim, Sondak. 2013. Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Komoditi Biji Pala di Minahasa Utara. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/cocos/article/view/1467. Diakses tanggal 7 April 2016.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2014. Analisa Daya Saing dan Produktivitas Indonesia Menghadapi MEA. Riset Kajian PKRB. http://kemenkeu.go.id/sites/default/files/Kajian%20Daya%20Saing%20dan%2 0Produktivitas%20Indonesia%20Menghadapi%20MEA.pdf. Diakses tanggal 6 April 2016.

Maharani, Koestiono, Astuti. 2014. Analisis Keunggulan Komparatif Jagung (Zea mays     L.)     di     Kabupatem     Kediri.     ISSN:     1412-1425.

http://agrise.ub.ac.id/index.php/agrise/article/view/128. Diakses Tanggal 11 Maret 2017.

Mantau, Zulkifli. 2009. Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Usahatani Jagung dan Padi di Kabupaten Bolaang Mongondow Propinsi Sulawesi Utara. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/5979/5/Cover_2009zma.Pdf.

Diakses Tanggal 11 Maret 2017.

Monke, E.A. dan Pearson, S.R. 1989. The Policy Analysis Matrix for Agriculture Development. Ithaca and London: Cornel University Press.

Porter. 1990. The Competitive Advantage of Nations. London: The Mac.Millan Press Ltd.

Tamba, Made. 2016. Daya Saing Tembakau Virginia di Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Denpasar: Universitas Udayana. Disertasi.

255

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA