Persepsi Generasi Muda terhadap Minat Bertani di Kawasan Pariwisata Tanah Lot (Kasus Subak Gadon III, Tabanan)
on
E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata
ISSN: 2301-6523
Vol. 6, No. 4, Oktober 2017
Persepsi Generasi Muda terhadap Minat Bertani di Kawasan Pariwisata Tanah Lot (Kasus Subak Gadon III, Tabanan)
NI MADE LOSVITASARI, I KETUT SURYA DIARTA, I GUSTI AYU OKA SURYAWARDANI
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB. Sudirman Denpasar 80323
Email: [email protected] [email protected]
Abstract
Perception of Young Generations’ Interest in Farming in Tanah Lot Tourism Area (The Case of Subak Gadon III, Tabanan)
The rapid development of tourism will affect subak : that is, the transformation of labor, the occurrence of land conversion, and the occurrence of water use competition. Tourism will have an impact on farming interest, especially the younger generation of farm households in Subak Gadon III, knowing that this subak is located in the tourism area. The purpose of this study was to analyze perceptions and differences in the perception of younger generation of non-tourism and younger generation of tourism about the impact of tourism on farming interest of the younger generation of farm households in Subak Gadon III, Tabanan. Data analysis method used was descriptive-qualitative and quantitative.
The results showed that the perception of the younger generation of non-tourism about the impact of tourism on the farming interest of the younger generation was classified with a score of 3,32. The younger generation of non-tourism had a perception that the existence of tourism sufficiently influenced the farming interest of the young generation, but it did not make the non-tourism youth switch to tourism. The younger generation of tourism showed that tourism had a high impact on the interest of farming the younger generation with a score of 3,55. The young generation of tourism has a perception that tourism was the most appropriate choice because for them the tourism sector is very supportive of its life. There is a difference in the impact of tourism on farming interest in the younger generation of non-tourism and young generation of farm households' tourism in Subak Gadon III, Beraban, Tabanan. This difference was seen in 3 parameters of a total of 14 parameters.
Suggestions that can be made for this research are for Subak Gadon III in the future to be able to initiate a new breakthrough by involving the young generation in various activities in subak life to attract farmers especially the younger generation of farm households in Subak Gadon III, Tabanan.
Keywords: impact of tourism, young generation, farming interest, perception
Kabupaten Tabanan merupakan salah satu sentra produksi tanaman pangan di Propinsi Bali (Tabanan dalam Angka, 2016). Kabupaten Tabanan sebagai salah satu penopang penyediaan bahan pangan tidaklah lepas dari peran subak. Salah satunya adalah Subak Gadon III yang berada di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Eksistensi sebuah subak sangatlah ditentukan oleh petani. Keberlanjutan subak sebagai lembaga yang menopang ketahanan pangan ditentukan oleh konsistensi petani sebagai salah satu pilar subak. Subak Gadon III yang terletak di daerah pariwisata yaitu dekat dengan Daya Tarik Wisata Tanah Lot akan berdampak pada subak itu sendiri. Berdasarkan data dari Manajemen Operasional DTW Tanah Lot, pariwisata di daerah ini (DTW Tanah Lot) selama 5 tahun terakhir mengalami perkembangan yang signifikan. Perkembangan DTW Tanah Lot mengalami kenaikan jumlah pengunjung hingga 12% selama 5 tahun terakhir yaitu dari jumlah pengunjung sebanyak 2.315.966 orang pada tahun 2011 menjadi 2.818.641 orang hingga Nopember 2015 (Manajemen Operasional DTW Tanah Lot, 2015).
Pesatnya perkembangan pariwisata akan berdampak pada subak yaitu pertama ditandai dengan adanya transformasi tenaga kerja. Transformasi tenaga kerja yang dimaksud di sini adalah peralihan profesi dari bidang pertanian ke pariwisata termasuk generasi muda. Faktor-faktor yang menyebabkan hal ini adalah adanya rasa gengsi untuk bekerja di bidang pertanian, penghasilan di bidang pariwisata lebih menjanjikan daripada di sektor pertanian, dan bidang pariwisata memberikan kepastian upah. Kedua, yaitu terjadinya alih fungsi lahan. Pariwisata yang berkembang pesat dituntut untuk memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Mulai dari pembangunan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan pariwisata tentu akan memerlukan lahan yang akan mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan. Ketiga, yaitu terjadinya kompetisi penggunaan air. Menurut Pekaseh Subak Gadon III (Bpk. Sukadana), pembangunan sarana dan prasarana untuk keperluan pariwisata salah satunya adalah pengeboran, berdampak pada menurunnya daerah debit air di Subak Gadon III. Penurunan yang dialami yaitu sebanyak 2%. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian mengenai persepsi generasi muda terhadap minat bertani perlu dikaji lebih mendalam khususnya terhadap generasi muda yang berkecimpung di bidang pariwisata dan generasi muda yang tidak berkecimpung di bidang pariwisata agar ditemukan berbagai solusi untuk mengatasinya. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini memiliki potensi yang tinggi untuk dilaksanakan.
Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan yang dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut.
-
1. Menganalisis persepsi generasi muda non pariwisata dan generasi muda pariwisata tentang dampak pariwisata terhadap minat bertani generasi muda.
-
2. Menganalisis perbedaan persepsi generasi muda tentang dampak pariwisata terhadap minat bertani pada generasi muda non pariwisata dan generasi muda pariwisata rumah tangga petani di Subak Gadon III, Beraban, Tabanan
Penelitian ini dilakukan di Subak Gadon III, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan dimulai pada bulan Desember 2016 sampai dengan Februari 2017.
Populasi penelitian ini adalah generasi muda dari rumah tangga petani Subak Gadon III. Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 60 orang yang terdiri dari generasi muda pariwisata dan generasi muda non pariwisata. Penentuan siapa saja yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini menggunakan metode simple random sampling.
Menurut Sugiyono (2010), jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (1) data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif dalam penelitian ini yaitu gambaran umum obyek penelitian, meliputi: sejarah singkat, letak geografis obyek, visi dan misi, dan keadaan sarana dan prasarana dan (2) data kuantitatif yang diperlukan, adalah jumlah petani di Subak Gadon III Beraban, data perkembangan pariwisata di Desa Beraban. Sumber data penelitian ini, yaitu (1) data primer bersumber dari responden serta (2) data sekunder diperoleh dari BPS, Manajemen Operasional Daya Tarik Wisata Tanah Lot berupa data pengunjung Daya Tarik Wisata Tanah Lot, Pekaseh Subak Gadon III berupa data anggota Subak Gadon III, Aparatur Desa Beraban, buku-buku, dan internet.
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendukung penelitian ini, yaitu wawancara terstruktur dengan menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner kepada responden yang merupakan generasi muda dari rumah tangga petani di Subak Gadon III, Tabanan.
Variabel dalam penelitian ini berjumlah 3 variabel yaitu kesenangan, ketertarikan, dan keterlibatan, dengan jumlah 14 parameter. Setiap item pernyataan pada angket kuesioner akan diukur secara ordinal (tingkatan) menggunakan skala likert.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif kuantitatif dimana analisis ini digunakan untuk menjabarkan secara jelas dan sistematis suatu data agar memperoleh gambaran kompleks dengan mencermati tanggapan responden. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dua macam, yaitu (1) analisis kualitatif mengulas atau mendeskripsikan gambaran umum Subak Gadon III, Tabanan dan (2) analisis kuantitatif menggunakan analisis uji beda non parametric Mann Withney dengan bantuan program komputer SPSS Versi 16.
Penelitian ini menggunakan instrument berupa kuesioner yang mengandung 14 item atau butir pernyataan. Seluruh pernyataan yang terkandung dinyatakan valid yang dapat dilihat dari lebih besarnya nilai r hitung daripada r tabel. Artinya, sebanyak 14 item atau butir pernyataan yang terkandung dalam kuesioner tersebut dapat dimengerti oleh 60 responden. Penelitian ini juga dilakukan uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua parameter memiliki nilai koefisien Cronbach Alpha (α) lebih besar dari 0,6 yang berarti reliabel.
Secara umum, persepsi generasi muda non pariwisata dan generasi muda pariwisata tentang dampak pariwisata terhadap minat bertani generasi muda dapat dilihat pada tabel 1.
Dapat dilihat dari Tabel 1 dibawah bahwa dari ketiga variabel yang ada, didapatkan rata-rata persepsi generasi muda non pariwisata dan generasi muda pariwisata tentang dampak pariwisata terhadap minat bertani generasi muda. Rata-rata generasi muda non pariwisata menunjukkan angka 3,32 yang berarti angka ini masuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti bahwa generasi muda cukup memiliki minat bertani. Generasi muda yang tidak berkecimpung di dunia pariwisata masih memiliki minat bertani. Ini menunjukkan bahwa pariwisata tidak selalu memberi pengaruh yang besar terhadap generasi muda untuk mereka terjun di bidang pariwisata.
Tabel 1.
Skor Persepsi Generasi Muda Tentang Dampak Pariwisata terhadap Minat Bertani
Variabel |
Parameter |
Non Pariwisata |
Pariwisata | ||
Skor |
Kategori |
Skor |
Kategori | ||
Kesenangan |
X1 |
3,03 |
Sedang |
3,56 |
Tinggi |
X2 |
3,60 |
Tinggi |
3,62 |
Tinggi | |
X3 |
3,32 |
Sedang |
3,60 |
Tinggi | |
X4 |
3,07 |
Sedang |
3,57 |
Tinggi | |
Ketertarikan |
X5 |
3,03 |
Sedang |
3,30 |
Sedang |
X6 |
3,57 |
Tinggi |
3,47 |
Tinggi | |
X7 |
3,13 |
Sedang |
3,50 |
Tinggi | |
X8 |
3,13 |
Sedang |
3,43 |
Tinggi | |
X9 |
3,67 |
Tinggi |
3,57 |
Tinggi | |
X10 |
3,80 |
Tinggi |
3,70 |
Tinggi | |
Keterlibatan |
X11 |
3,33 |
Sedang |
3,47 |
Tinggi |
X12 |
3,33 |
Sedang |
3,46 |
Tinggi | |
X13 |
3,37 |
Sedang |
3,20 |
Sedang | |
X14 |
3,03 |
Sedang |
4,23 |
Sangat Tinggi | |
Rata-Rata |
3,32 |
Sedang |
3,55 |
Tinggi | |
Sumber: Diolah dari data primer hasil penelitian (2017) |
Keterangan :
-
X1 = lebih menekuni bidang pertanian daripada pariwisata
X2 = lebih senang bekerja di pertanian daripada pariwisata
X3 = menggantikan orang tua ngayah di Subak
X4 = senang mengunjungi pameran bertema pertanian
X5 = tertarik melanjutkan pendidikan jurusan pertanian daripada pariwisata
X6 = tertarik mengetahui lebih banyak informasi tentang pertanian
X7 = tertarik mempelajari bidang pertanian
X8 = tertarik membuka usaha pertanian
X9 = tertarik mencari tau prospek pertanian
X10 = tertarik mencari tahu inovasi pertanian
-
X11 = terlibat kegiatan ngayah di subak daripada kegiatan pariwisata
X12 = terlibat kegiatan di sawah
X13 = terlibat dalam kegiatan pameran tanaman
X14 = lebih terlibat maksimal di sawah
Generasi muda pariwisata menunjukkan skor sebesar 3,55 yang masuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti bahwa generasi muda tidak memiliki minat bertani. Generasi muda pariwisata yang memang sudah berkecimpung di bidang pariwisata, tidak tertarik untuk berkecimpung di bidang pertanian. Generasi muda pariwisata menganggap bahwa bekerja di bidang pariwisata lebih baik jika dibandingkan dengan bekerja di bidang pertanian. Banyak manfaat yang mereka dapatkan dengan
bekerja di bidang pariwisata, yaitu kepastian upah. Generasi muda mendapatkan upah dengan jumlah dan waktu yang pasti. Berbeda dengan bekerja di pertanian, upah yang di dapatkan tidak pasti dan waktu yang diperlukan untuk mendapatkan upah tersebut cukup lama. Hal ini yang menyebabkan generasi muda pariwisata memilih untuk tetap bekerja di bidang pariwisata karena mereka menganggap bahwa bidang pariwisata lebih memberikan dampak positif daripada bidang pertanian.
-
3.2 Dampak Pariwisata Terhadap Minat Bertani Generasi Muda Non Pariwisata dan Generasi Muda Pariwisata di Subak Gadon III, Tabanan
Pertanian adalah sektor yang penting bagi kehidupan manusia. Bidang pertanian memerlukan insan-insan untuk membuat pertanian tetap bertahan di era ini. Khususnya di Subak Gadon III, Tabanan, sebagian besar petaninya berumur 50 tahun keatas. Menjaga keeksistensian pertanian diperlukan generasi-generasi muda yang akan menjadi penerus petani berusia 50 tahunan tersebut. Mengingat Subak Gadon III terletak di daerah pariwisata yaitu Daya Tarik Wisata Tanah Lot, tidak menutup kemungkinan bahwa dengan adanya pariwisata tersebut akan berpengaruh terhadap minat bertani generasi muda. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukanlah penelitian persepsi generasi muda tentang dampak pariwisata terhadap minat bertani, dimana dalam penelitian ini menggunakan sampel independen yaitu generasi muda non pariwisata (generasi muda yang tidak berkecimpung di dunia pariwisata) dan generasi muda pariwisata (generasi muda yang berkecimpung di dunia pariwisata) yang merupakan generasi muda rumah tangga petani di subak Gadon III, Tabanan.
Tabel dibawah adalah hasil dari proses perhitungan Mann Whitney dengan menggunakan IBM SPSS 16.0. Uji statistik non parametrik Mann Whitney dipergunakan untuk menguji hipotesis penelitian yaitu terdapat perbedaan antara persepsi generasi muda non pariwisata dan generasi muda pariwisata dari rumah tangga petani di Subak Gadon III, Tabanan mengenai dampak pariwisata terhadap minat bertani generasi muda. Dasar pengambilan keputusan dalam Mann Whitney adalah dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan : a) probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, b) probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.
Tabel 2.
Hasil Uji Beda Mann Whitney Persepsi Generasi Muda tentang Dampak Pariwisata terhadap Minat Bertani
No |
Parameter |
Rata-Rata Skor |
Standar Deviasi |
Asymp.Sig (2-tailed) |
Hasil Hipotesis | |
Non |
Pariwisata | |||||
1 |
X1 |
3,03 |
3,56 |
0,671 |
0,003 |
Ho ditolak |
2 |
X2 |
3,60 |
3,62 |
0,761 |
0,520 |
Ho diterima |
3 |
X3 |
3,32 |
3,60 |
0,792 |
0,307 |
Ho diterima |
4 |
X4 |
3,07 |
3,57 |
0,676 |
0,006 |
Ho ditolak |
5 |
X5 |
3,03 |
3,30 |
0,624 |
0,093 |
Ho diterima |
6 |
X6 |
3,57 |
3,47 |
0,701 |
0,444 |
Ho diterima |
7 |
X7 |
3,13 |
3,50 |
0,813 |
0,091 |
Ho diterima |
8 |
X8 |
3,13 |
3,43 |
0,739 |
0,089 |
Ho diterima |
9 |
X9 |
3,67 |
3,57 |
0,761 |
0,520 |
Ho diterima |
10 |
X10 |
3,80 |
3,70 |
0,836 |
0,549 |
Ho diterima |
11 |
X11 |
3,33 |
3,47 |
0,741 |
0,562 |
Ho diterima |
12 |
X12 |
3,33 |
3,46 |
0,741 |
0,562 |
Ho diterima |
13 |
X13 |
3,37 |
3,20 |
0,691 |
0,283 |
Ho diterima |
14 |
X14 |
3,03 |
4,23 |
0,920 |
0,000 |
Ho ditolak |
Sumber: Diolah dari data primer hasil penelitian (2017)
Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa terdapat beberapa parameter yang probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Parameter tersebut diantaranya adalah X2, X3, X5, X6, X7, X8, X9, X10, X11, X12 dan X13. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi antara generasi muda non pariwisata dan generasi muda pariwisata mengenai dampak pariwisata terhadap minat bertani generasi muda khususnya generasi muda rumah tangga petani di Subak Gadon III, Tabanan. Generasi muda non pariwisata dan generasi muda pariwisata memiliki pendapat yang sama baik itu bidang pariwisata berpengaruh terhadap minat bertani maupun sebaliknya pariwisata tidak berpengaruh terhadap minat bertani.
Parameter yang lain seperti X1, X4, dan X14 justru menunjukkan adanya perbedaan persepsi antara generasi muda non pariwisata dan generasi muda pariwisata mengenai dampak pariwisata terhadap minat bertani generasi muda rumah tangga petani di Subak Gadon III. Perbedaan yang sangat nyata terlihat pada parameter X14 dengan probabilitas sebesar 0,000. Ketiga parameter ini menunjukkan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa ada perbedaan antara persepsi generasi muda non pariwisata dan generasi muda pariwisata.
Perbedaan sangat nyata terlihat pada parameter terakhir yaitu X14. Parameter X14 adalah pernyataan bahwa generasi muda memilih untuk terlibat lebih maksimal di bidang pertanian daripada pariwisata. Generasi muda non pariwisata masih memiliki minat untuk lebih terlibat maksimal di bidang pertanian. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor. Dilihat dari aspek sosial, generasi muda non pariwisata yang notabene berasal dari rumah tangga petani di Subak Gadon III harus memperhitungkan status sosial di masyarakat. Saat nanti orang tua mereka yang merupakan anggota Subak Gadon III tidak lagi dapat bekerja di bidang pertanian, mereka harus menggantikannya untuk mengambil alih pekerjaan tersebut. Tidak hanya mengambil alih pekerjaan di sawah, tetapi juga memperhitungkan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh anggota subak misalnya ngayah di subak.
Bagi generasi muda pariwisata, mereka sangat tidak memiliki minat bertani dan memilih untuk lebih terlibat maksimal di bidang pariwisata. Hal ini karena bidang pariwisata memberikan banyak dampak positif bagi generasi muda itu sendiri, salah satunya adalah memberikan kepastian upah. Generasi muda pariwisata mendapatkan hasil jerih payahnya bekerja secara teratur dan pasti. Setiap bulannya mereka digaji tepat waktu. Proses penerimaan hasil bekerja di bidang pariwisata lebih cepat jika dibandingkan dengan proses penerimaan hasil di bidang pertanian. Penerimaan hasil bekerja di bidang pertanian setidaknya memerlukan waktu tiga bulan, yaitu saat panen. Hal ini membuat generasi muda pariwisata tetap memilih untuk bekerja di bidang pariwisata dan tidak beralih untuk bekerja atau terjun di bidang pertanian.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa (1) generasi muda non pariwisata masih cukup memiliki minat bertani sedangkan generasi muda tidak memiliki minat bertani, dan (2) terdapat perbedaan persepsi generasi muda tentang dampak pariwisata terhadap minat bertani pada generasi muda non pariwisata dan generasi muda pariwisata rumah tangga petani di Subak Gadon III, Beraban,Tabanan. Perbedaan ini terlihat pada: 1) kesenangan generasi muda untuk menekuni bidang pertanian daripada bidang pariwisata; 2) kesenangan generasi muda mengunjungi pameran yang bertemakan pertanian; dan 3) keinginan generasi muda untuk terlibat secara maksimal di bidang pertanian daripada pariwisata.
Saran yang dapat disampaikan pada peneltian ini yaitu Subak Gadon III agar kedepannya dapat menggagas terobosan baru dengan cara melibatkan generasi muda dalam berbagai kegiatan di subak untuk menarik minat bertani khususnya generasi muda rumah tangga petani di Subak Gadon III, Tabanan dan generasi muda khususnya generasi muda rumah tangga petani di Subak Gadon III agar lebih berpikir secara luas dan positif terhadap bidang pertanian dan mencoba untuk berkecimpung di bidang pertanian agar nantinya bidang pertanian dapat tetap bertahan ditengah ketatnya persaingan antara sektor-sektor lainnya.
-
5. Ucapan Terimakasih
Ucapan terimakasih peneliti tujukan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian jurnal ini sehingga dapat dipublikasikan dalam e-jurnal.
Daftar Pustaka
Ariful, M. 2012. Persepsi Masyarakat Terhadap Partisipasi Mereka Dalam Program
CSR Pt Holcim Indonesia Tbk – Cilacap Plant. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
BPS Kabupaten Tabanan. 2016. Tabanan dalam Angka (Tabanan In Figures) 2016.
BPS Provinsi Bali. 2016. Bali dalam Angka (Bali In Figures) 2016.
Kadir. 2015. Statiska Terapan Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Ina, M. 2012. Konsep Dasar tentang Persepsi. http: //eprints.uny.ac.id, diunduh 6 Juni 2017.
Panurat, Sitty Muawiyah. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Petani
Berusahatani Padi di Desa Sendangan Kecamatan Kakas Kabupaten Minahasa.
Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Pitana, I Gede dan I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata.
Yogyakarta : Andi.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2007. Metode penelitian kuantitatif
Teori dan Aplikasi. http://eprints.walisongo.ac.id, diunduh 21 Oktober 2016.
Santoso, Singgih. 2015. Menguasai Statistik Non Parametrik Konsep Dasar dan
Aplikasi dengan SPSS. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: CV Alfabeta.
Wartini, Sri. 2012.Peningkatan Minat Belajar Seni Tari Melalui Hypoteaching di Sd
Negeri 1 Prambanan Klaten. http://eprints.uny.ac.id, diunduh 18 Oktober 2016.
485
Discussion and feedback