MANFAAT TANAMAN TERATAI (Nymphaea sp., Nymphaeaceae) di DESA ADAT SUMAMPAN, KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR, BALI

Avatar of jurnal

The purpose of this research was to determine the benefits of the lotus plant in
Sumampan Village, District of Sukawati, Gianyar, Bali. The research was conducted
from 4 to 16 February 2013. The method was used in this study is exploratory survey by
direct observation and interviews with one main informant and 15 KK from 3 banjar. The
results showed there were 11 kinds of lotus : lotus sudamala ( Nymphoides indica ) (4.54
%), yellow lotus (21.21 %), dark blue lotus ( Nymphaea stellata Wild ) (12.12 %), pink
lotus (16.66 % ), violet lotus (9.09 %), purple lotus (9.09 %), white lotus (Nymphaea
nouchali Burm f.) (18.18 %), light blue lotus (Nymphaea stellata Wild ) (3.03 %), lotus
tutur (1.51 %), lotus dedari (1.51 %) and lotus brumbun (3.03 %). The lotus plant is used
as a upakara / banten 77.41 % , 16.12 % as ornamental plants, while 6.45 % as a
medicine for breast cancer drug, arthritis, headaches, stress, fear, and cleanser the liver
and pancreas. As a medicine, lotus plant was used in it’s from as tempel, solutions, pupuk
and boreh.

Keyword: exploratory survey, benefits lotus, tempel, pupuk, boreh

Pendahuluan

Pulau Bali memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan dalam negeri maupun manca negara. Daya tarik pulau Bali terletak pada keindahan alamnya, tradisi ataupun kebudayaannya yang masih dipertahankan hingga sekarang. Tradisi tersebut diwariskan secara turun – temurun oleh para tetua kepada cucu – cucunya melalui interaksi secara langsung ataupun dari mulut ke mulut. Budaya yang unik antara lain pengobatan tradisional yang disebut Usada dan upacara keagamaan yang dilakukan oleh umat Hindu yang disebut upacara Yadnya.

Tanaman digunakan sebagai sarana upacara yadnya sesungguhnya bertujuan untuk menanamkan nilai pelestarian alam pada jiwa setiap umat. Diharapkan dengan nilai tersebut akan tumbuh suatu upaya nyata untuk memelihara dengan sungguh – sungguh kesejahteraan alam tersebut.

Salah satu tanaman yang multifungsi bagi masyarakat Bali khususnya umat Hindu adalah tanaman teratai. Dalam prosesi ritual agama Hindu, khususnya di Bali, bunga teratai dipandang memiliki makna yang dalam. Bunga teratai dilukiskan sebagai padma astadala, yang merupakan simbolis alam semesta stana Hyang Widhi Wasa. Bunga teratai lebih dikenal dengan nama bunga tunjung oleh umat Hindu di Bali.

Bunga teratai memiliki keistimewaan, ia dapat hidup seolah – olah dalam tiga dunia yang berbeda yaitu akarnya terpancang di tanah, tangkai dan ujung daunnya hidup di air, bunganya sendiri menyembul di udara. Selain itu bunga teratai juga dilambangkan sebagai Dewa Tri Murti. Selain digunakan sebagai sarana upakara/banten, tanaman teratai dapat juga digunakan sebagai obat karena mengandung beberapa kandungan kimia yang berbeda disetiap bagiannya.

Di desa adat Sumampan, bunga teratai hampir ditanam disetiap rumah warga, oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai manfaat tanaman teratai di Desa Adat Sumampan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

Download

Full Text

Last Updated on 4 Februari 2023

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous Post

Eksistensi Pasar Tradisional Beringharjo terhadap Perkembangan Pariwisata Yogyakarta

Next Post

SEKSUALITAS DAN RITUAL DI GUNUNG KEMUKUS