Tanaman binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) adalah salah satu tanaman yang secara empiris dapat memberikan aktivitas sebagai penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan sebagai standarisasi pada bahan baku obat tradisional yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi obat herbal terstandar atau bahkan fitofarmaka.
Penentuan profil kromatografi kandungan fitokimia dari ekstrak Binahong (Anredera scandens (L.) perlu dilakukan untuk memastikan kualitas dari ekstrak Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) yang berkaitan dengan aktivitas yang diberikan. Penentuan profil kromatografi kandungan fitokimia dari ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) dilakukan dengan metode KLT-Spektrofotodensitometri menggunakan fase gerak yang sesuai dengan golongan senyawa yang terkandung di dalamnya. Pada ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) mengandung senyawa golongan flavonoid, saponin, triterpenoid dan tanin.
Keyword : profil kandungan kimia, daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.), spektrofotodensitometer
Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) adalah salah satu tanaman yang tergolong dalam famili Basellaceae dan secara empiris digunakan untuk mengobati radang usus, melancarkan dan menormalkan peredaran dan tekanan darah, sariawan, pusing, sakit perut, menurunkan panas tinggi, sembelit, sesak napas, maag, asam urat, keputihan, pembengkakan hati, daya tahan tubuh (Manoi, 2009).
Hasil uji bioaktivitas berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan aktivitas ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) sebagai antiluka bakar dan pengamatan secara histopatologi mampu meningkatkan granulasi jaringan dan kepadatan kolagen (Karismawan, 2013). Kemudian, daun binahong (A. scandes (L.) Moq.) juga memiliki aktivitas antiinflamasi pada dosis 500 mg/kgBB dan 1.000 mg/kgBB pada antibakteri gram positif (Streptococcus pyogenes) serta antibakteri gram negatif (Escherichia coli) dengan dosis 100 gram/ml (Feybriyanti, 2011; Fitria, 2009). Ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) juga dilaporkan menunjukkan memiliki aktivitas sebagai antitukak padapengujian in vivo menggunakan tikus putih jantan galur Sprague Dawley dengan nilai ED50 sebesar 356 mg/kgBB. Dalam ekstrak tersebut ditemukan kandungan kimia flavonoid, tanin, terpenoid dan saponin (Samirana, 2010).
KLT merupakan salah satu metode pada kromatografi planar. Pada KLT fase diamnya berupa lapisan pada permukaan bidang datar yang biasanya berupa aluminium, lempeng kaca, plastik. Fase gerak pada KLT akan bergerak sepanjang fase diam karena pengaruh kapiler dan polaritas pada pengembangan secara menaik (ascending), atau pengembangan secara menurun (descending) karena pengaruh gravitasi (Gandjar dan Rohman, 2007).
Sedangkan spektrofotodensitometri adalah analisis mengunakan Instrumen densitometer terdiri dari sumber cahaya dalam rentang panjang gelombang 200-800 nm yaitu lampu deuterium (rentang spektra 200-400 nm), lampu tungsten (rentang spektra 400-800 nm) atau lampu merkuri bertekanan tinggi, slit (celah), monokromator untuk mengubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis, filter flouresensi, pengganda foton dan rekorder (Gandjar dan Rohman, 2007)
Tujuan untuk menentukan profil kandungan kimia dalam suatu tanaman adalah untuk menentukan kandungan mana yang memiliki suatu aktivitas farmakologis. Hal tersebut digunakan sebagai standarisasi bahan baku yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadiobat herbal terstandar atau bahkan fitofarmaka (Wijono, 2003). Pada penelitian ini, akan ditentukan profil kandungan kimia ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) dengan metode KLT dengan pereaksi pendeteksi serta spektrofotodensitometer.
DOWNLOAD:
Last Updated on