Laporan Kasus: Pengobatan Cystolithiasis pada Kucing Anggora Jantan dengan Protokol Biasa dan Pakan Khusus Penderita Saluran Kemih

Avatar of admin

Suryadi Pappa Universitas Hasanuddin
I Made Suma Anthara Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Sri Kayati Widyastuti Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Ni Wayan Helpina Widyasanti Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

DOI: https://doi.org/10.19087/imv.2022.11.2.302

Abstract

Kucing kasus merupakan kucing ras anggora, jenis kelamin jantan berumur satu tahun, bobot badan 3,9 kg, warna rambut oranye, diperiksakan ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana dengan keluhan kucing tidak bisa urinasi, nafsu makan menurun, dan tidak sejak minum sehari sebelumnya. Palpasi abdomen bagian hypogastrium medial kucing mengalami nyeri dan vesica urinaria menegang.

Pemeriksaan radiografi menunjukkan hasil yang radiopak karena adanya kristal pada vesica urinaria. Sedimentasi urin dibawah mikroskop terlihat adanya kristal magnesium amonium fosfat (struvite). Kucing didiagnosis mengalami urolithiasis dengan prognosis fausta. Dilakukan pemasangan kateter urin untuk memudahkan pembilasan dan urinasi.

Pasien diberikan terapi antibiotik ciprofloxacin dengan pemberian satu kali sehari selama tujuh hari 50 mg/kg BB per oral (PO), obat hemostatikum asam tranexamat sebanyak satu kali sehari selama enam hari 50 mg/kg BB PO, antiradang dexamethasone dengan pemberian dua kali sehari selama empat hari 1 mg/kg BB PO, dan terapi peluruh batu saluran kemih batugin yang mengandung 3 g ekstrak daun tempuyung dan 0,3 g ekstrak daun kejibeling pemberian satu kali sehari sebanyak 3 mL selama dua minggu. Kucing diberikan diet pakan khusus untuk penderita penyakit saluran kemih/Urinary Care selama masa pengobatan. Kondisi kucing kasus mengalami pemulihan dua minggu pascaterapi.

Sebuah laporan kasus baru-baru ini menyoroti pengobatan cystolithiasis pada seekor kucing anggora jantan. Kasus ini melibatkan seekor kucing berusia satu tahun, berjenis kelamin jantan, dengan berat badan 3,9 kg dan memiliki bulu berwarna oranye. Kucing tersebut diperiksa di Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana dengan keluhan utama kesulitan dalam urinasi, nafsu makan yang menurun, serta kehilangan minum sehari sebelumnya.

Pada pemeriksaan fisik, terdapat nyeri saat palpasi di bagian perut bawah tengah kucing dan vesica urinaria (kantung kemih) yang terasa tegang. Hasil radiografi menunjukkan adanya kristal-kristal yang tampak jelas pada vesica urinaria.

Pemeriksaan urin di bawah mikroskop juga mengungkapkan adanya kristal magnesium amonium fosfat (struvite). Dari hasil diagnosa, kucing ini didiagnosis mengalami urolithiasis dengan prognosis fausta, yang berarti ada peluang pemulihan yang baik.

Untuk membantu pembilasan dan urinasi, pemasangan kateter urin dilakukan pada kucing ini. Selain itu, kucing ini diberikan terapi antibiotik ciprofloxacin dengan dosis 50 mg/kg berat badan per oral (PO) sekali sehari selama tujuh hari. Terapi hemostatikum asam tranexamat juga diberikan dengan dosis 50 mg/kg berat badan PO sekali sehari selama enam hari.

Selain itu, kucing ini menerima terapi antiradang dexamethasone dengan dosis 1 mg/kg berat badan PO dua kali sehari selama empat hari. Terakhir, kucing ini diberikan terapi peluruh batu saluran kemih batugin yang mengandung 3 g ekstrak daun tempuyung dan 0,3 g ekstrak daun kejibeling dengan dosis 3 mL sekali sehari selama dua minggu.

Selama masa pengobatan, kucing ini juga diberikan diet pakan khusus untuk penderita penyakit saluran kemih, yaitu Urinary Care. Dalam dua minggu setelah menjalani terapi, kucing ini mengalami pemulihan yang signifikan.

Cystolithiasis, atau pembentukan batu di dalam kantung kemih, adalah masalah kesehatan yang umum terjadi pada kucing. Dalam laporan kasus terbaru ini, kami akan mengungkapkan pengobatan yang sukses dilakukan pada seekor kucing anggora jantan yang menderita cystolithiasis. Laporan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang pengobatan yang dilakukan, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini dan pentingnya perawatan yang tepat.

Dalam pengobatan kucing ini, tim medis mengadopsi pendekatan yang komprehensif. Setelah diagnosa cystolithiasis, pemasangan kateter urin dilakukan untuk memfasilitasi pembilasan dan urinasi yang lebih baik. Selanjutnya, kucing ini diberikan terapi antibiotik, hemostatikum, dan antiradang untuk mengatasi infeksi, menghentikan pendarahan, dan mengurangi peradangan yang mungkin terjadi. Selain itu, terapi peluruh batu saluran kemih batugin, yang mengandung ekstrak daun tempuyung dan ekstrak daun kejibeling, diberikan untuk membantu melarutkan batu di saluran kemih.

Selama proses pengobatan, diet juga memainkan peran penting dalam pemulihan kucing ini. Kucing tersebut diberikan pakan khusus yang dirancang khusus untuk penderita penyakit saluran kemih, yaitu Urinary Care. Diet ini membantu mengontrol pembentukan batu baru dan memberikan dukungan nutrisi yang tepat untuk pemulihan kucing tersebut.

Cystolithiasis adalah masalah kesehatan yang serius bagi kucing, dan kasus ini memberikan wawasan tentang pentingnya penanganan yang tepat. Dalam beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan untuk menghilangkan batu yang besar atau tidak dapat larut dengan terapi konservatif. Namun, kasus ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang komprehensif dan terapi yang tepat, termasuk pemasangan kateter, penggunaan antibiotik, hemostatikum, terapi antiradang, dan terapi peluruh batu saluran kemih, pemulihan yang baik dapat dicapai.

Penting bagi pemilik kucing untuk memahami tanda-tanda dan gejala cystolithiasis serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti memberikan diet yang sesuai dan memastikan akses yang cukup terhadap air minum segar. Berkonsultasilah dengan dokter hewan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang perawatan dan diet yang tepat untuk mencegah dan mengatasi masalah saluran kemih pada kucing.

Downloads

PDF

Last Updated on

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous Post

EFEKTIVITAS PROMOSI TIKET.COM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN DOMESTIK DALAM PEMBELIAN TIKET PESAWAT MENUJU BALI

Next Post

PENGEMBANGAN MAKANAN KHAS BALI SEBAGAI WISATA KULINER (CULINARY TOURISM) DI DESA SEBATU KECAMATAN TEGALALANG GIANYAR

Related Posts