KORELASI ASPECT SCORE DENGAN NIHSS, GCS, DAN LAMA DIRAWAT PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK AKUT DI RSUP SANGLAH

Avatar of jurnal

ABSTRAK

Stroke adalah kondisi medis mengancam nyawa, akibat terputusnya pasokan darah ke bagian otak tertentu, bisa diakibatkan oleh pembuluh darah otak yang pecah (stroke hemoragik), maupun tersumbat (stroke non hemoragik). Stroke Non Hemoragik (SNH) membutuhkan penanganan segera dengan terapi trombolisis (IV-rtPA) dalam 3-4,5 jam pasca awitan SNH untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas. Salah satu metode penilaian kelayakan pasien SNH (melalui pencitraan otak) untuk menerima terapi trombolisis adalah dengan ASPECT Score.

Namun IV-rtPA dan ASPECT Score masih sangat jarang diterapkan karena berbagai faktor, sehingga untuk saat ini kami memiliki gagasan untuk meneliti bagaimana korelasi ASPECT Score dengan NIHSS, GCS, dan lama dirawat pada pasien SNH akut. Harapannya dapat ikut mempromosikan ASPECT Score, agar semua stakeholder lebih akrab dengan ASPECT Score jika sudah siap dengan terapi IV-rtPA nantinya.

Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional prospektif. Pasien SNH yang masuk IGD RSUP Sanglah pada bulan Oktober 2021-Januari 2022 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dipilih secara consecutive sampling sebanyak 66 sampel.

Hasil pemeriksaan CT scan kepala tanpa kontras diambil dari PACS dan dilakukan penilaian ASPECT Score oleh 2 orang radiolog secara terpisah. Terdapat Interobserver Agreement penilaian ASPECT Score yang tinggi dan bermakna antara observer 1 dan 2 (r = 0,905; p = 0,00; 95% Limits of Agreement =-1,161-0,889). Namun ternyata tidak terdapat korelasi yang bermakna antara ASPECT Score dengan NIHSS, GCS, dan lama dirawat, yaitu dengan nilai r dan p masing-masing adalah r = -0,144, p = 0,250; r = 0,069, p = 0,584; dan r = -0,111, p = 0,375.

Perlu dilakukan perbaikan design penelitian, contohnya dengan pendekatan longitudinal untuk mengakomodasi progresivitas infark, dan dengan membandingkan antara penilaian ASPECT Score melalui pemeriksaan CT scan dengan MRI (DWI) yang dikenal lebih sensitif dalam mengidentifikasi perubahan iskemik tahap awal.

Kata kunci : ASPECT Score., NIHSS., GCS

PENDAHULUAN

Stroke menyebabkan 5,5 juta kematian setiap tahunnya, dan angka tersebut merupakan penyebab kematian terbanyak kedua di seluruh dunia.1,2 Sedangkan di Indonesia sendiri, stroke bahkan menduduki peringkat pertama penyebab kematian, mengungguli kematian akibat penyakit jantung.3

Stroke adalah kondisi medis mengancam nyawa, akibat terputusnya pasokan darah ke bagian otak tertentu, bisa diakibatkan oleh pembuluh darah otak yang pecah (stroke hemoragik), maupun tersumbat (stroke non hemoragik). Stroke Non Hemoragik (SNH) lebih sering terjadi, sedangkan diantara seluruh SNH, sumbatan pada Middle Cerebral Artery (MCA) merupakan penyebab terbanyak.4 SNH membutuhkan penanganan segera dengan terapi trombolisis (IV-rtPA) dalam 34,5 jam pasca awitan SNH untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas.5

CT scan kepala tanpa kontras adalah modalitas pencitraan otak yang cukup baik dalam hal akurasi, kecepatan, dan ketersediaannya untuk menyingkirkan stroke mimics dan kontraindikasi terapi trombolisis tersebut.4 Salah satu metode penilaian kelayakan pasien SNH (melalui pencitraan) untuk menerima terapi trombolisis adalah dengan ASPECT Score.6

Alberta Stroke Program Early CT Score (ASPECT Score) adalah sistem penilaian topografi semi kuantitatif terhadap 10 titik/area CT scan kepala tanpa kontras (NCCT), yang ditujukan untuk menilai perubahan iskemik tahap awal akibat SNH akut yang mengenai bagian otak yang disuplai oleh Middle Cerebral Artery (MCA). Satu poin dikurangi dari total poin 10, jika perubahan iskemik tahap awal ditemukan pada masing-masing dari 10 area penilaian ASPECT Score. Terapi trombolisis pada pasien dengan ASPECT Score ≤ 7 tidak memberikan outcome klinis yang baik, dan justru berhubungan dengan peningkatan kejadian perdarahan intrakranial pasca terapi.6

Semakin rendah ASPECT Score menunjukkan semakin banyak area topografi teritori MCA yang mengalami perubahan iskemik tahap awal pada SNH akut. Dengan kata lain, ASPECT Score menunjukkan luas distribusi kerusakan yang terjadi pada otak akibat SNH, yang diduga berkorelasi dengan kondisi klinis pasien yang dinilai berdasarkan NIHSS dan GCS, serta masa pemulihan yang dicerminkan dengan lama dirawat.

Download

Full Article

Last Updated on 28 Februari 2023

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous Post

HUBUNGAN USIA, JENIS KELAMIN, DAN PEKERJAAN TERHADAP DERAJAT KEPARAHAN PENDERITA OSTEOARTRITIS LUTUT BERDASARKAN KELLGREN-LAWRENCE DI RSUP SANGLAH DENPASAR

Next Post

Angka kejadian nyeri kepala pasca anestesia spinal pada pasien paskaoperasi seksio sesarea

Related Posts