GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI PAPARAN SOLAR ULTRAVIOLET PADA KULIT MAHASISWA AGROEKOTEKNOLOGI UNUD ANGKATAN 2019

Avatar of jurnal

ABSTRAK

Radiasi solar ultraviolet (SUV) dapat membawa dampak baik sekaligus dampak buruk bagi kesehatan jika terpapar pada kulit dalam rentang waktu tertentu. Negara Indonesia memiliki letak yang berdekatan dengan garis ekuator sehingga intensitas SUV (UVI) cenderung tinggi setiap tahunnya, peningkatan UVI juga diketahui sejajar dengan peningkatan dampak buruk paparannya pada kulit.

Penelitian di Bali menunjukan prevalensi kanker kulit sebagai dampak terburuk paparan SUV lebih tinggi pada para pekerja outdoor dengan usia lanjut, padahal mekanisme terjadinya kanker terjadi akibat paparan kronis sejak usia muda. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan terhadap paparan SUV pada kulit dari Mahasiswa Agroekoteknologi Universitas Udayana Angkatan 2019, yang berisiko karena ke depannya bekerja di lahan outdoor. Penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu distribusi data dari tingkat pengetahuan Mahasiswa berdasarkan variabel sosiodemografi jenis kelamin dan usia Mahasiswa.

Metode penelitian yang dipakai adalah studi deskriptif dengan desain penelitian potong lintang (cross-sectional) dan pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian yang ada menggunakan kuesioner oleh studi Suryantari, dkk. Jumlah sampel yang didapat sebesar 102 Mahasiswa. Data yang didapat diolah dan disajikan dalam bentuk proporsi menggunakan SPSS v.26.

Berdasarkan hasil penelitian, proporsi tingkat pengetahuan baik (rerata ± SB) dari jenis kelamin laki-laki didapati sebanyak sebanyak 92,82% (12,048 ± 2,284), jenis kelamin perempuan 96,67% (12,900 ± 1,674), usia 18-19 tahun 96,3% (12,519 ± 1,718), Usia 20-22 tahun 94,67% (12,56 ± 2,081). Penelitian ini menyimpulkan bahwa Mahasiswa Agroekoteknologi Universitas Udayana Angkatan 2019 memiliki pengetahuan yang baik akan paparan SUV pada kulit.

Kata kunci: Solar Ultraviolet, Tingkat Pengetahuan, Jenis Kelamin, Usia

PENDAHULUAN

Solar ultraviolet (SUV), merupakan spektrum gelombang elektromagnetik matahari yang memiliki dampak baik dan buruk pada kulit.1 Dampak ini sangat dipengaruhi dari besarnya intensitas indeks ultraviolet (UVI) setiap daerah. Spektrum solar ultraviolet yang mencapai permukaan bumi terdiri atas solar ultraviolet-A (SUV-A) dan solar ultraviolet-B (SUV-B). Spektrum SUV-B secara umum bersifat lebih berbahaya bagi tubuh (80%) dibanding SUV-A (20%).2

Negara Indonesia memiliki ciri khas masyarakat dengan fototipe kulit cenderung gelap, secara geografis Indonesia terletak di dekat garis ekuator dan beriklim tropis sehingga paparan radiasi SUV cenderung tinggi sepanjang tahunnya.3,4 Radiasi ultraviolet (UVR) cenderung meningkat setiap tahunnya disebabkan oleh penipisan lapisan ozon sebagai dampak dari pemanasan global yang terus terjadi.5

Akibat hal ini, daerah dengan nilai UVI yang tinggi akan mengalami penetrasi radiasi dari spektrum berbahaya (SUV-B) yang lebih besar.6 Beberapa contoh dampak buruk dari paparan SUV meliputi sunburn, photoaging, supresi imunitas, photodermatoses, hingga dampak paling berat yaitu kanker kulit.2,4,7,8

Dilaporkan hingga 152 ribu kematian akibat kanker setiap tahunnya di dunia disebabkan oleh paparan karsinogen di lingkungan kerja.9 Spektrum SUV dalam hal ini merupakan karsinogenik fisik yang intensitas energi perusaknya semakin meningkat di negara tropis seperti Indonesia.4 Penelitian di Afrika menunjukkan bahwa fototipe kulit gelap yang seharusnya bersifat melano-protected justru menunjukkan kejadian stadium lanjut melanoma lebih tinggi dibandingkan dengan fototipe kulit cerah. Hal ini terjadi akibat banyaknya anggapan yang salah dari masyarakat bahwa fototipe kulit gelap sepenuhnya terlindungi dari dampak buruk paparan SUV dan sulitnya identifikasi tahap awal kanker kulit pada fototipe kulit gelap.10

Gambaran kanker kulit di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah sebagai rumah sakit rujukan daerah Bali menunjukkan banyaknya kejadian kanker kulit lebih sering mengenai bagian wajah, penyakit ini dominan terjadi di masyarakat yang bekerja outdoor dan lebih tinggi prevalensinya pada populasi usia tua (≥50).11 Gambaran di atas mengindikasikan peran penting SUV karena lesi berlokasi di area yang rentan terpapar seperti wajah serta adanya dampak akumulasi kronis paparan SUV pada pekerja outdoor hingga terjadinya proses photocarcinogenesis di usia tua.3,11 Tingkat pengetahuan mengenai paparan SUV erat kaitannya dengan pengetahuan dampak paparan SUV dan pemahaman fotoproteksi.12

Penelitian-penelitian yang ada membuktikan bahwa tingkat pengetahuan mengenai paparan SUV ini dapat dipengaruhi oleh beragam faktor sosiodemografi dari sampel.12,13,14

Download

81518-205-332590-1-10-20230209

Last Updated on 28 Februari 2023

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous Post

KORELASI HIPERTROFI KONKA INFERIOR TERHADAP DERAJAT DEVIASI SEPTUM NASI MENGGUNAKAN MODALITAS CT SCAN PADA PASIEN DEVIASI SEPTUM NASI

Next Post

KARAKTERISTIK PASIEN TUBERKULOSIS PARU DENGAN MULTI DRUGS RESISTANT (TB-MDR) DI RSUP SANGLAH PADA TAHUN 2019-2020

Related Posts