Gede Bagus Dharmajaputra Mahasiswa FK Unud
Nyoman Diah Asvini Sokawati Kesuma 1Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
Ni Wayan Aris Mudariani Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
Gusti Ngurah Agatha Putra 1Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
I Gusti Ngurah Ananta Dwi Vedanta Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
Agung Nova Mahendra Departemen Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali Indonesia
DOI: https://doi.org/10.24843/MU.2022.V11.i6.P09
ABSTRAK
Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol di dalam darah melewati batas normal yang disebabkan oleh berbagai macam faktor salah satunya adalah pola makan yang buruk. Penyakit ini dapat meningkatkan produksi dari NOX4 sehingga terjadi peningkatan kadar Reactive Oxygen Species (ROS) dan dapat menimbulkan banyak komplikasi penyakit, salah satunya adalah penyakit ginjal.
Pada rimpang kunyit terdapat senyawa aktif berupa flavonoid yang berperan sebagai antioksidan dengan meningkatkan ekspresi miR-25 sehingga dapat menurunkan jumlah NOX4. Penelitian ini memiliki tujuan untuk membuktikan peran dari senyawa flavonoid dari ekstrak etanol kunyit terhadap mencit model hiperkolesterolemia. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksperimental secara in vivo dengan menggunakan rancangan post-test only with control group design.
Mencit yang digunakan adalah sebanyak 25 ekor yang akan dikelompokkan menjadi lima kelompok sehingga satu kelompok terdapat lima ekor mencit, yaitu kelompok normal, kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan satu dan perlakuan dua.
Teknik analisis data akan dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif, uji normalitas, uji homogenitas dan uji komparabilitas. Pada ekstrak etanol kunyit (Curcuma domestica Val.) dengan dosis 20mg/KgBB cenderung menurunkan kadar NOX4 pada mencit model hiperkolestrolemia, tetapi tidak menunjukkan efek yang signifikan. Keterbatasan penelitian ini adalah tidak dilakukan dalam periode yang lebih lama sehingga tidak dapat mengetahui potensi dari variabel lainnya.
Kata kunci : rimpang kunyit, hiperkolesterolemia, NOX4, flavonoid
Downloads
78182-205-293209-2-10-20220804
Author Biographies
Nyoman Diah Asvini Sokawati Kesuma, 1Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
1Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
Ni Wayan Aris Mudariani, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
Gusti Ngurah Agatha Putra, 1Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
1Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
I Gusti Ngurah Ananta Dwi Vedanta, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
Agung Nova Mahendra, Departemen Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali Indonesia
Departemen Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali Indonesia
Last Updated on 2 Maret 2023