NODUL TIROID SOLITER

Avatar of admin

Nodul tiroid adalah pembengkakan atau massa pada kelenjar tiroid. Pembedahan merupakan pilihan terapi utama, namun pembedahan yang tidak dilakukan dengan baik berisiko tinggi mencederai 2 struktur penting, yakni kelenjar paratiroid dan nervus rekuren laringeal.

Risiko nodul tiroid akan meningkat seiring pertambahan usia dan kurangnya asupan sodium.Insiden terjadinya nodul tiroid lebih sering ditemukan pada laki-laki dan usia di atas 50 tahun, namun pada kasus ini nodul tiroid soliter ditemukan pada seorang perempuan dewasa muda sehingga melatar belakangi penulis untuk mendiskusikan kasus ini dalam laporan kasus.

Kasus: Seorang pasien perempuan 32 tahun dengan keluhan tumbuh benjolan pada leher kiri sejak ± 1 tahun yang lalu. Benjolan tersebut dirasakan semakin membesar.

Pasien tidak mengeluhkan rasa nyeri di daerah benjolan. Gangguan pada saat makan ataupun minum, riwayat sesak, dada berdebar-debar, sering berkeringat, ataupun penurunan berat badan disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum dalam batas normal. Pada pemeriksaan status lokalis pada region colli anterior lateral sinistra ditemukan massa lunak yang mobile dengan batas tegas dan ukuran ± 3,2 cm x 3,4 cm.

Hasil: Hasil pemeriksaan patologi anatomi menunjukkan terdapat degenerasi kistik pada massa tiroid tersebut. Pasien kemudian menjalani tindakan pembedahan, yakni tiroidektomi dengan isthmolobectomy. Tiroidektomi dengan teknik diseksi kapsular pada pasien ini berhasil dibuktikan dengan tidak terdapatnya kerusakan pita suara atau kejang pasca operasi.

Kesimpulan: Kondisi pasca tiroidektomi dengan teknik diseksi kapsular pada pasien ini baik, tidak terdapat komplikasi kerusakan pita suara dan nervus rekuren laringeal, pasien hidup, dan luka operasi terawat baik.

Pendahuluan

Nodul tiroid adalah pembengkakan atau massa pada kelenjar tiroid. Pembedahan adalah pilihan utama untuk pengobatan, tetapi jika dilakukan tanpa hati-hati, dapat merusak 2 struktur penting, yaitu kelenjar paratiroid dan saraf larinks laringeal.

Risiko nodul tiroid meningkat dengan usia dan karena kurangnya asupan sodium. Nodul tiroid sering ditemukan pada pasien laki-laki dan di atas 50 tahun, tetapi dalam kasus ini 2 nodul tiroid tunggal ditemukan pada seorang wanita muda. Pasien ini kemudian dioperasi dan tiroidektomi dengan istolobektomi dilakukan dengan sukses.

Pasien datang dengan keluhan tumbuh benjolan pada leher kiri sejak 1 tahun yang lalu. Benjolan tersebut pada awalnya kecil dan kemudian setelah beberapa lama benjolan tersebut dirasakan semakin membesar. Pasien tidak mengeluhkan rasa nyeri di daerah benjolan. Pasien juga tidak mengeluhkan gangguan pada saat makan ataupun minum. Pada pemeriksaan fisik, pasien dalam batas normal.

Pada pemeriksaan status lokalis, massa lunak yang mobile dengan batas tegas dan ukuran 3,2 cm x 3,4 cm ditemukan di colli anterior lateral sinistra. Pasien direncanakan untuk melengkapi pemeriksaan darah lengkap, kimia darah, hormon (FT4 dan TSH), dan patologi anatomi (FNA). Hasil pemeriksaan darah lengkap dan kimia darah tidak menunjukkan kelainan.

Hasil pemeriksaan imunologi menunjukkan FT4 senilai 13,91 pmol/L dan nilai TSH 3,02 UIu/mL. Sampel patologi anatomi berupa dua potong jaringan putih abu-abu dengan konsistensi kenyal. Pada pemeriksaan USG tiroid kiri, ukuran normal; parenkim homogen normal; tampak nodul berbatas tegas dengan ukuran 2,56 cm x 1,76 cm x 3,74 cm dengan degenerasi kistik di dalamnya; tidak ditemukannya adanya kista atau kalsifikasi; serta pada pemeriksaan colour Doppler didapatkan gambaran vascular di tepi massa tersebut.

Kesan pemeriksaan USG pada pasien ini adalah nodul benign pada lobus kiri tiroid dengan degenerasi kistik di dalamnya. Pasien menjalani pembedahan tiroidektomi dengan pembiusan umum tanpa komplikasi saat durante operasi. Pasca operasi pasien sadar baik dan tidak didapatkan gangguan pada pita suara pasien. Pasien tidak mengalami

1. Nodul tiroid adalah benjolan di leher yang disebabkan oleh gangguan kelenjar tiroid.

2. Penyakit tiroid dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti kejang-kejang, kerusakan pita suara, atau kerusakan nervus laryngeal rekurens.

3. Tiroidektomi adalah operasi yang dilakukan untuk menghilangkan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid.

4. Pasca operasi, pasien harus diperhatikan untuk mengetahui adanya komplikasi seperti yang disebutkan di atas.
Tiroid adalah sebuah kelenjar endokrin yang terletak di leher bagian depan. 2. Tiroid berfungsi untuk memproduksi hormon thyroxine. 3. Penyakit tiroid meliputi hipertiroidisme, hipotiroidisme, dan tiroiditis. 4. Anestesi umum dan anestesi monitored anesthesia care adalah dua jenis anestesi yang digunakan untuk operasi tiroid. 5. Thyrotoxicosis adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada tiroid akibat infeksi, keracunan, atau penyakit autoimun. 6. Gejala penyakit tiroid meliputi goiter, hipertiroidisme, dan hipotiroidisme. 7. Anestesi epidural leher digunakan untuk operasi arteri karotis dan untuk mengobati nyeri cronik di leher dan kepala.

Download

Full Text

Last Updated on 4 Februari 2023

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous Post

Analisis Faktor-Faktor Resiko Infeksi Cacing Pita pada Ayam Ras Petelur Komersial di Bogor

Next Post

Perbandingan Perkembangan Pengelolaan Pantai Pandawa Sebagai Daya Tarik Wisata Di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung

Related Posts