KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN KARSINOMA SEL BASAL DI POLIKLINIK DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH PERIODE JANUARI 2020 – JANUARI 2022
on
ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 11 NO.12,DESEMBER, 2022
Diterima: 2022-10-03 Revisi: 2022-11-13 Accepted: 25-12-2022
KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN KARSINOMA SEL BASAL DI POLIKLINIK DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH PERIODE JANUARI 2020 – JANUARI 2022
Adelia Suryani*, I Gusti Nyoman Darmaputra
Departemen Dermatologi dan Venereologi FK Universitas Udayana Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar
koresponding*Hp 081916694942, [email protected]
ABSTRAK
Pendahuluan: Karsinoma sel basal merupakan jenis kanker kulit paling sering ditemukan, tumbuh perlahan, jarang terjadi metastasis namun dapat menginvasi jaringan sekitar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien dengan karsinoma sel basal.
Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik pasien dengan karsinoma sel basal di Poliklinik Dermatologi dan Venereologi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar pada periode Januari 2020 sampai dengan Januari 2022
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah studi potong lintang / cross sectional study berdasarkan laporan tahunan dan catatan medis penderita karsinoma sel basal di Poliklinik Dermatologi dan Venereologi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar pada periode Januari 2020 sampai dengan Januari 2022. Penelitian ini menggunakan 8 kasus dengan rekam medis lengkap dan telah terkonfirmasi karsinoma sel basal secara histopatologi
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan frekuensi tertinggi karsinoma sel basal adalah subtipe noduler sebanyak 5 kasus (62,5%), pada rentang usia 50-59 tahun sebanyak 5 kasus (62,5%), lebih sering pada perempuan dibandingkan laki-laki (87,5% vs. 12,5%), dan paling banyak ditemukan pada area kepala dan leher sebanyak 8 kasus (100%).
Kesimpulan: Berdasarkan paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa paling banyak ditemukan karsinoma sel basal subtipe noduler, pada populasi usia lanjut berjenis kelamin perempuan, pada area kepala dan leher. Kata kunci: Karsinoma sel basal, tumor kulit, histopatologi
ABSTRACT
Introduction: Basal cell carcinoma is a varian of skin cancer that most occurred, growing slowly, rare going metastatic process but invasive locally characteristic. This research was conducted to represent the characteristic of patients with basal cell carcinoma in the Dermatology and Venereology Polyclinic, Sanglah Central General Hospital, Denpasar in the period January 2020 to January 2022.
Objectives: To know about characteristic of patients with basal cell carcinoma in the Dermatology and Venereology Polyclinic, Sanglah Central General Hospital, Denpasar in the period January 2020 to January 2022.
Methods: The design of this study was cross-sectional using secondary data, which was annual reports and medical records of patients with basal cell carcinoma in the Dermatology and Venereology Polyclinic, Sanglah Central General Hospital, Denpasar in the period January 2020 to January 2022. The number of research samples there were 8 cases, namely the total medical record was complete and had been diagnosed histopathologically with the presence of basal cell carcinoma.
Results: The results show the highest frequency of basal cell carcinoma is noduler subtype with total 5 cases (62.5%), in the age range 50-59 years old with total 5 cases (62.5%), most
commonly found in female compared with male (87.5% vs. 12.5%), on the head and neck region with total 8 cases (100%).
Conclusion: Based on these results, it can be concluded that basal cell carcinoma subtype noduler is the most commonly found, in old female populations, on the head and neck region.
Keywords: Basal cell carcinoma, skin tumor, histopathology
PENDAHULUAN
Karsinoma sel basal merupakan kanker kulit nonmelanoma yang berasal dari lapisan basal sel epidermis yang tidak mengalami keratinisasi dan selubung folikel rambut. 1,2 Karsinoma sel basal dikenal juga dengan basalioma atau sel basal epitelioma, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan sekitar yang cukup besar sehingga mempengaruhi fungsi organ dan penampilan.3 Pertumbuhan karsinoma sel basal bersifat lambatdan jarang terjadi metastasis, namun pada beberapa kasus dapat bersifat sangat agresif dengan laju infiltrasi cepat sehingga dapat menghancurkan struktur yang lebih dalam. 4Terdapat beberapa factor risiko yang dapat menyebabkan karsinoma sel basal yakni faktor genetik, lingkungan, dan imunologi. Insidens karsinoma sel basal hampir 80% dari semua kanker kulit non-melanoma, insidens karsinoma sel basal di Indonesia dilaporkan Marcelina dkk., pada tahun 2014 sebanyak 0,3% dan Diana dkk., melaporkan insidens karsinoma sel basal di RSU Moewardi Surakarta pada tahun 2011-2015 sebanyak 0,1%
Karsinoma sel basal sering ditemukan pada area yang terpapar sinar ultraviolet (UV), misalnya di daerah kepala, leher dan banyak ditemukan pada pasien berusia lanjut. Jenis karsinoma sel basal yang sering ditemukan berdasarkan pemeriksaan histopatologi adalah subtipe noduler. Penelitian mengenai karakteristik pasien dengan karsinoma sel basal di Bali, khususnya di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah belum pernah dilakukan. Berdasarkan atas latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran karakteristik pasien dengan karsinoma sel basal berdasarkan atas usia, jenis kelamin, lokasi, dan gambaran histopatologi di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data rekam medis pada bulan Januari 2020 sampai dengan Januari 2022 di Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan potong lintang. Variabel penelitian yang diperoleh dari data sekunder, yaitu usia, jenis kelamin pasien, lokasi lesi, dan subtipe karsinoma sel basal berdasarkan gambaran histopatologi.
Populasi pada penelitian terdiri dari seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan di Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSUP Sanglah Denpasar selama jangka waktu penelitian. Sampel penelitian menggunakan total sampling, yaitu subjek penelitian diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu pasien dengan data rekam medik lengkap dan telah terdiagnosis secara histopatologi dengan adanya karsinoma sel basal. Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSUP Sanglah selama periode Januari 2020-Januari 2022 dan telah mendapatkan keterangan kelaikan etik no 1379/UN 14.2.2.VII.14/LT/2022.
HASIL
Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data pasien dengan karsinoma sel basal di Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSUP Sanglah Denpasar, diperoleh sebanyak 8 kasus yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Data pasien di Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSUP Sanglah tahun 2020-2022 menunjukkan angka kejadian karsinoma sel basal paling banyak ditemukan ahun 2021, tidak ditemukan adanya kasus karsinoma sel basal pada tahun 2020.
Gambar 1. Angka Kejadian Karsinoma Sel Basal tahun 2020-2022
Berdasarkan gambaran histopatologi, karsinoma sel basal tipe noduler paling banyak ditemui, yakni sebanyak 5
kasus (62,5%) diikuti tipe campuran sebanyak 3 kasus (37,5%). Subtipe karsinoma sel basal berdasarkan gambaran histopatologi disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Subtipe Karsinoma Sel Basal Berdasarkan Gambaran Histopatologi
Gambaran Jumlah Histopatologi (N) |
Persentase (%) |
Noduler 5 Mikronoduler 0 Superfisial 0 Morfeaform 0 Campuran 3 |
62,5 0 0 0 37,5 |
Rentang usia pasien dengan karsinoma sel basal yang ditemukan di Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSUP Sanglah pada Januari 2020 - Januari 2022 adalah 1-60 tahun. Adapun usia pasien dengan
karsinoma sel basal paling banyak ditemukan pada rentang usia 50-59 tahun yakni sebanyak 5 kasus (62,5%), >60 tahun yakni sebanyak 2 kasus (25%), dan pada rentang usia 4049 tahun sebanyak 1 kasus (12,5%). Distribusi karsinoma sel basal berdasarkan usia disajikan pada tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Karsinoma Sel Basal Berdasarkan Usia | ||
Usia (Tahun) Jumlah (N) |
Persentase (%) | |
0 – 9 |
0 |
0 |
10 –19 |
0 |
0 |
20 –29 |
0 |
0 |
30 –39 |
0 |
0 |
40 –49 |
1 |
12,5 |
50 –59 |
5 |
62,5 |
> 60 |
2 |
25 |
Berdasarkan jenis kelamin, pasien dengan karsinoma sel |
(87,5%) dibandingkan dengan laki-laki sebanyak 1 kasus | |
basal di Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSUP |
(12,5%). Distribusi karsinoma sel basal berdasarkan jenis | |
Sanglah pada Januari 2020–Januari 2022 lebih banyak |
kelamin disajikan pada tabel 3 | |
ditemukan pada perempuan yakni sebanyak 7 kasus | ||
Tabel 3. Distribusi Karsinoma Sel Basal Berdasarkan Jenis Kelamin | ||
Jenis |
Jumlah |
Persentase |
Kelamin |
(N) |
(%) |
Laki-laki |
1 |
12,5 |
Perempuan |
7 |
87,5 |
Berdasarkan lokasi lesi, pasien dengan karsinoma sel basal |
(100%), tidak ditemukan distribusi karsinoma sel basal | |
di Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSUP Sanglah |
pada lokasi lainnya. |
Distribusi tumor jinak melanositik |
pada Januari 2020-Januari 2022 memiliki distribusi |
berdasarkan lokasi disajikan pada tabel 4. | |
karsinoma sel basal terbanyak pada daerah kepala dan leher | ||
Tabel 4. Distribusi Karsinoma Sel Basal Berdasarkan Lokasi | ||
Lokasi |
Jumlah (N) |
ersentase (%) |
Kepala dan leher |
8 |
100 |
Punggung |
0 |
0 |
Abdomen |
0 |
0 |
Ekstremitas |
0 |
l0 |
PEMBAHASAN
Pada penelitian ditemukan bahwa angka kejadian karsinoma sel basal paling banyak ditemukan pada tahun 2021, yaitu sebesar 6 kasus. Karsinoma sel basal paling banyak ditemukan pada rentang usia 50-59 tahun dan pada pasien wanita. Temuan ini sesuai dengan penelitian di http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum doi:10.24843.MU.2022.V11.i12.P12
Makassar yang melaporkan karsinoma sel basal lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkan pria, terdapat peningkatan insidens pada wanita diduga akibat perubahan gaya hidup, gaya berpakaian, dan pajanan sinar UV karena aktivitas di luar ruangan (pekerjaan, rekreasi), maupun pajanan UV buatan (tanning beds)6. Sebuah penelitian di
Belgia pernah melaporkan karsinoma sel basal pada pasien usia <60 tahun lebih sering pada wanita, sedangkan pada usia > 60 tahun lebih banyak ditemukan pada pria5. Bertambahnya usia akan meningkatkan risiko pajanan UV secara kumulatif, menurunkan kapasitas, dan kemampuan perbaikan kerusakan DNA. Penurunan densitas melanosit kulit pada usia lanjut juga menyebabkan penetrasi UV ke dalam dermis lebih ekstensif, kerusakan menjadi lebih luas. Oleh karena itu, peningkatan usia meningkatkan risiko kanker kulit non-melanoma.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa karsinoma sel basal paling banyak ditemukan pada daerah kepala dan wajah (100%), hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan predileksi karsinoma sel basal paling banyak ditemukan pada 1/3 tubuh bagian atas, 75-80% tersering di area hidung, nasal tip, dan alae nasi. Sekitar 25% karsinoma sel
DAFTAR PUSTAKA
-
1. Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology. 6th Edition. 2009. New York: McGraw Hill Companies.
-
2. Woltsche N, Schmid-Zalaudek K, Deinlein T, Rammel K, Hofmann-Wellenhof R, Zalaudek I. Abundance of the benign melanocytic universe: dermoscopic - histopathological correlation in nevi. Journal of Dermatology. 2017;44:499-506.
-
3. İ yidal1 AY, Gü l U, Kılıç A. Number and size of acquired melanocytic nevi and affecting risk factors in cases admitted to the dermatology clinic. Adv Dermatol Allergol. 2016; 33(5): 375-380.
-
4. Harrison SL, MacLennan R, Buettner PG. Sun exposure and the incidence of melanocytic nevi inyoung Australian children. Cancer Epidemiol Biomarkers Prev. 2008;17(9):2318-23
-
5. Marcelina P, Mappiasse A, Anwar AI, Ganda IJ, Hatta M, Masadah R. Expression of patched-1 protein in aggressive and nonaggressive basal cell carcinoma. Am J Clin Exp Med. 2016;4(5):122-8
-
6. Woltsche N, Schmid-Zalaudek K, Deinlein T, Rammel K, Hofmann-Wellenhof R, Zalaudek I. Abundance of the benign melanocytic universe: dermoscopic - histopathological correlation in nevi. Journal of Dermatology. 2017;44:499-506.
basal berada di daerah badan, 5% di daerah penis, vulva, dan perianal.
Berdasarkan gambaran histopatologi, karsinoma sel basal subtipe noduler paling banyak ditemukan (62,5%) diikuti dengan subtipe campuran (37,5%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Heckmann dkk yang menemukan bahwa paling banyak ditemukan karsinoma sel basal tipe noduler (46,7%) diikuti subtipe morfeaform sebanyak 37,5%.7
SIMPULAN
Karsinoma sel basal paling banyak ditemukan pada populasi usia lanjut berjenis kelamin perempuan, subtipe noduler, dan pada area kepala dan leher.
-
7. Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology. 6th Edition. 2009. New York: McGraw Hill Companies.
-
8. İ yidal1 AY, Gü l U, Kılıç A. Number and size of acquired melanocytic nevi and affecting risk factors in cases admitted to the dermatology clinic. Adv Dermatol Allergol. 2016; 33(5): 375-380.
-
9. Harrison SL, MacLennan R, Buettner PG. Sun exposure and the incidence of melanocytic nevi inyoung Australian children. Cancer Epidemiol Biomarkers Prev. 2008;17(9):2318-23
-
10. Callens J, Van Eycken L, Henau K, Garmyn M. Epidemiology of basal and squamous cell carcinoma in Belgium: The need for a uniform and compulsory registration. J Eur Acad Dermatol Venereol. 2016;30(11):1912-8
-
11. Lubeek SF, van Vugt LJ, Aben KK, van de Kerkhof PC, Gerritsen M-JP. The epidemiology and clinicopathological features of basal cell carcinoma in patients 80 years and older: A systematic review. JAMA dermatol. 2017;153(1):71-8π
-
12. Toha SS, Rahman A, Mochtar M dkk. Kejadian Karsinoma Sel Basal di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Berdasarkan Subtipe Histopatologi Menurut Jenis Kelamin, Usia, Lokasi Anatomi, dan Diameter Tumor. Cermin Dunia Kedokteran. 2019;46(5):256-26
-
13. Apalla Z, Lallas A, Sotiriou E, Lazaridou E, Ioannides D. Epidemiological trends in skin cancer. Dermatol Pract Concept. 2017;7(2):1
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum doi:10.24843.MU.2022.V11.i12.P12
73
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum doi:10.24843.MU.2022.V11.i12.P12
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum doi:10.24843.MU.2022.V11.i12.P12
75
Discussion and feedback