PROFIL PASIEN VITILIGO DI POLI KULIT KELAMIN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH PERIODE 2013 – 2015
on
JMU
Jurnal medika udayana
ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL.10 NO.2,FEBRUARI, 2021 Ii—\<“> a Idirectoryof
UUAJ JOURNAL^55 SINTA 3
Diterima:09-12-2020 Revisi:11-1-2021 Accepted: 04-02-2021
PROFIL PASIEN VITILIGO DI POLI KULIT KELAMIN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH PERIODE 2013 – 2015
Muhammad Hidayatullah Syukri1, IGAA Praharsini2
1Program Studi Pendidikan DokterxFakultas Kedokteran Universitas UdayanaX 2Departemen Kulit dan Kelamin RSUP Sanglah/Fakultas Kedokteran UniversitasCUdayana e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Vitiligo adalah kelainan kulit yang kronis, ditandai dengan bercak depigmentasi atau hipopigmentasi kulit dan mukosa. Disebabkan oleh berkurangnya jumlah melanosit atau tidak adanya melanosit epidermal pada kulit dan / atau membran mukosa. Rancangan penelitian yang digunakan studi deskriptif cross–sectional (studi prevalensi). Penelitian dilaksanakan di Poli Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah dari periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2015. Berdasarkan hasil penelitian selama 3 tahun terakhir didapatkan 31 penderita vitiligo. Jumlah vitiligo yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 58,1% dan berusia lebih dari 41 tahun sebanyak 27,3%. Pasien yang mengalami durasi lesi 1-5 tahun sebanyak 48,4%. Penderita vitiligo yang mengalami lesi pada kepala sebanyak 42,4%. Penderita vitiligo dengan tipe segmental adalah sebanyak 38,7%. Untuk mengetahui proporsi usia, proporsi jenis kelamin, proporsi lokasi lesi, proporsi durasi lesi, dan tipe lesi pada pasien vitiligo. Dari penelitian disimpulkan pasien vitiligo berusia diatas 40 tahun berjenis kelamin laki – laki dengan durasi lesi selama 1 sampai dengan 5 tahun pada daerah kepala dengan tipe vitiligo segmental.
Kata kunci: Vitiligo, usia, jenis kelamin, lokasi lesi, durasi lesi.
ABSTRACT
Vitiligo is a chronic skin disorder characterized by depigmentation or hypopigmentation of the skin and mucosa. Caused by a reduced number of melanocytes or the absence of epidermal melanocytes in the skin and / or mucous membranes. The study design used a cross-sectional descriptive study (prevalence study). The study was conducted at the Skin and Genital Poly Clinic of the Sanglah Central Hospital from the period January 2013 to December 2015. Based on the results of the study for the past 3 years, 31 vitiligo patients were found. The number of male vitiligo was 58.1% and aged over 41 years was 27.3%. Patients who experienced the duration of lesions 15 years were 48.4%. Patients with vitiligo who experience lesions on the head as much as 42.4%. Patients with vitiligo with segmental type are 38.7%. To find out the proportion of age, sex proportion, proportion of lesion location, proportion of lesion duration, and type of lesion in vitiligo patients. From the study it was concluded that vitiligo patients aged over 40 years were male with duration of lesions for 1 to 5 years in the head region with segmental vitiligo type.
Keywords: Vitiligo, age, gender, location of the lesion, duration of the lesion.
PENDAHULUAN
Vitiligo adalah kelainan kulit yang kronis, ditandai dengan depigmentasi atau hipopigmentasi kulit dan mukosa. Depigmentasi atau hipopigmentasi dihasilkan dari tidak adanya atau berkurangnya jumlah melanosit epidermal pada kulit dan / atau membran mukosa. Pada awal penyakit, bercak putih dengan ukuran yang berbeda muncul di berbagai bagian tubuh.1
Vitiligo adalah gangguan pigmentasi umum kulit, dengan insiden 0,1–2,9% persen diseluruh dunia. Siapapun dari segala usia dapat berkembang menjadi vitiligo, tetapi sangat jarang terjadi pada saat lahir, tersering pada usia 10 – 40 tahun, dengan dominasi pada perempuan.2 Dalam berbagai studi berbasis populasi, prevalensi vitiligo di seluruh dunia tercatat 0,5 persen sampai dengan 1 persen sementara ada juga terhitung hingga 8 persen. Paling terbaru prevalensi vitiligo melalui pendataan awal terdapat lebih dari 50 studi di seluruh dunia melaporkan prevalensi vitiligo antara 0,5 dan 2 persen.3
vitiligo tidak pasti meskipun genetik, imunologi, biokimia (termasuk oksidatif stres) dan faktor neurogenik dapat berinteraksi untuk memberikan kontribusi terhadap perkembangannya, orang-orang melaporkan dan meyakini bahwa sepertiga dari anggota keluarga yang mengalami gangguan vitiligo tersebut menunjukkan bahwa faktor genetik memiliki peran penting dalam perkembangan penyakit ini. Bercak putih pada kulit adalah tanda utama vitiligo. Bercak putih ini lebih umum didaerah dimana kulit terpapar matahari. Area umum untuk bercak putih ini meliputi sekitar mulut, mata, alat kelamin, pusar, lubang hidung, daerah dubur, ketiak, dan selangkangan. Dalam beberapa kasus, orang dengan vitiligo mungkin mengalami sakit atau gatal pada beberapa daerah. Bagi sebagian orang dengan vitiligo, bercak putih tidak menyebar, namun pada beberapa orang, bercak putih akan menyebar kebagian tubuh yang lain, kadang–kadang pada beberapa kasus penyebaran terjadi secara perlahan–lahan atau menyebar secara cepat.4
BAHAN DAN METODEXXX
Jenis penelitian ialah observasional deskriptif dengan penelitian potong-lintang (crosssectional).
Penelitian berlangsung selama 8 bulan yaitu April hingga Desember 2016. Pengambilan sampel dilakukan pada seluruh pasien vitiligo di poli kulit dan kelamin Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah yang tercatat dalam rekam medis. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah total sampling. Berdasarkan teknik pengambilan sampel ini, semua populasi terjangkau. Variable dalam penelitian ini terdiri dari vitiligo, proporsi umur, jenis kelamin, lokasi lesi, dan durasi lesi. Alur penelitian dimulai dengan memperoleh perizinan penelitian dari Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan Keterangan Ethical Clearance nomor: 256/UN14.2.2.VII.14/LP/2019 tertanggal 22 maret 2019. Pemilihan sampel kemudian dilakukan pengambilan data rekam medis pasien vitiligo di Poli Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah. Setelah data terkumpul, selanjutnya data akan diolah dan dilakukan analisis data. Data yang telah terkumpul kemudian akan diolah dalam bentuk analisis deskriptif dengan menghitung proporsi atau presentase menggunakan Microsoft Exel 2010. Data ini kemudian akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
HASILX
Penelitian dilaksanakan di Poli Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah. Didapatkan 31 penderita Vitiligo dari periode 2013 sampai dengan 2015.
Deskriptif statistik jenis kelamin penderita vitiligo disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Deskriptif Statistik Jenis Kelamin Penderita Vitiligo
Jenis Kelamin |
2013 f % |
2014 f % |
2015 f % |
Total f % | ||||
Laki-laki |
9 |
60, 0 |
5 |
55, 6 |
4 |
57, 1 |
1 8 |
58, 1 |
Perempuan |
6 |
40, 0 |
4 |
44, 4 |
3 |
42, 9 |
1 3 |
41, 9 |
Total |
1 5 |
10 0 |
9 |
10 0 |
7 |
10 0 |
3 1 |
10 0 |
Gambar 1. Proporsi Penderita Vitiligo berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 2. Proporsi Penderita Vitiligo Berdasarkan Usia
Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa jumlah penderita vitiligo pada tahun 2013 sebanyak 15 orang di mana 9 orang diantaranya adalah laki-laki (60%) dan 6 orang lainnya adalah perempuan (40%). Sedangkan pada tahun 2014, jumlah penderita vitiligo sebanyak 9 orang di mana 5 orang diantaranya adalah laki-laki (55,6%) dan 4 orang lainnya adalah perempuan (44,4%). Sedangkan pada tahun 2015, jumlah penderita vitiligo menurun dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 7 orang di mana 4 orang diantaranya adalah laki-laki (57,1%) dan 3 orang lainnya adalah perempuan (42,9%). Secara keseluruhan, selama 3 tahun terakhir jumlah vitiligo yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 58,1% dan perempuan sebanyak 41,9%.
Deskriptif statistik usia penderita vitiligo disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Deskriptif Statistik Usia Penderita Vitiligo
Usia |
2013 |
2014 |
2015 |
Total | ||||
f |
% |
F |
% |
f |
% |
f |
% | |
1 – 10 |
2 |
13 |
1 |
11, |
1 |
11, |
4 |
12, |
tahun |
,3 |
1 |
1 |
1 | ||||
11 – 20 |
4 |
26 |
1 |
11, |
2 |
22, |
7 |
21, |
tahun |
,7 |
1 |
2 |
2 | ||||
21 – 30 |
2 |
13 |
2 |
22, |
0 |
0,0 |
4 |
12, |
tahun |
,3 |
2 |
1 | |||||
31 – 40 |
3 |
20 |
1 |
11, |
3 |
33, |
7 |
21, |
tahun |
,0 |
1 |
3 |
2 | ||||
≥ 41 |
4 |
26 |
4 |
44, |
1 |
11, |
9 |
27, |
tahun |
,7 |
4 |
1 |
3% | ||||
Total |
1 |
10 |
9 |
10 |
7 |
10 |
3 |
10 |
5 |
0 |
0 |
0 |
1 |
0 |
Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa jumlah penderita vitiligo yang berusia 1-10 tahun pada tahun 2013 sebanyak 13,3%. Sedangkan pada tahun 2014 dan 2015 terjadi penurunan jumlah penderita vitiligo menjadi 11,1% dan 12,1%. Penderita yang berusia 11-20 tahun, pada tahun 2013 sebanyak 26,7%. Sedangkan pada tahun 2014 terjadi penurunan menjadi 11,1% dan pada tahun 2015 terjadi peningkatan menjadi 22,2% penderita. Penderita vitiligo yang berusia 21-30 tahun sebanyak 13,3% pada tahun 2013. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan dimana jumlah penderita vitiligo pada usia ini sebanyak 22,2%. Sedangkan pada tahun 2015 terjadi penurunan penderita vitiligo pada rentang usia ini menjadi 0%. Penderita yang berusia 31-40 tahun sebanyak 20,0% pada tahun 2013. Sedangkan pada tahun 2014 terjadi penurunan dimana hanya terdapat 11,1% penderita vitiligo. Kemudian terjadi peningkatan jumlah penderita vitiligo pada tahun 2015 menjadi 33,3%. Penderita vitiligo yang berusia diatas 41 tahun sebanyak 26,7% pada tahun 2013. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah penderita menjadi 44,4%. Sedangkan pada tahun 2015 terjadi penurunan jumlah penderita vitiligo menjadi 11,1% pada rentang usia tersebut.
Secara keseluruhan, selama 3 tahun terakhir jumlah penderita vitiligo dengan usia 1-10 tahun sebanyak 12,1%. Pasien yang berusia 11-20 tahun sebanyak 21,2%, yang berusia 21-30 tahun sebanyak 12,1%, yang berusia 31-40 tahun sebanyak 21,2% dan yang berusia lebih dari 41 tahun sebanyak 27,3%.
Deskriptif statistik durasi lesi penderita vitiligo disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Deskriptif Statistik Durasi Lesi Penderita Vitiligo
Durasi Lesi |
2013 |
2014 |
2015 |
Total | ||||
f |
% |
f |
% |
F |
% |
f |
% | |
< 1 |
7 |
46, |
7 |
77, |
0 |
0,0 |
1 |
45, |
tahun |
7 |
8 |
4 |
2 | ||||
1 - 5 |
7 |
46, |
2 |
22, |
6 |
66, |
1 |
48, |
tahun |
7 |
2 |
7 |
5 |
4 | |||
> 5 |
11, 1 | |||||||
tahun |
1 |
6,7 |
0 |
0,0 |
1 |
2 |
6,5 | |
Total |
1 |
10 |
9 |
10 |
7 |
10 |
3 |
10 |
5 |
0 |
0 |
0 |
1 |
0 |
Gambar 3. Proporsi Penderita Vitiligo Berdasarkan Durasi Lesi
Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwa jumlah penderita vitiligo yang mengalami durasi lesi kurang dari 1 tahun sebanyak 46,7% pada tahun 2013. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan menjadi 77,8%. Sedangkan pada tahun 2015 terjadi penurunan hingga menjadi 0% penderita. Penderita dengan durasi lesi 1-5 tahun sebanyak 46,7% pada tahun 2013. Jumlah ini mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi 22,2% penderita. Sedangkan pada tahun 2015 terjadi peningkatan menjadi 66,7% penderita. Penderita vitiligo dengan durasi lebih dari 5 tahun pada tahun 2013 sebanyak 6,7%. Sedangkan pada tahun 2014 tidak terdapat penderita dengan lama durasi lebih dari 5 tahun. Pada tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah penderita menjadi 11,1%.
Secara keseluruhan, selama 3 tahun terakhir jumlah penderita vitiligo dengan durasi lesi kurang dari 1 tahun sebanyak 45,2%. Pasien yang mengalami durasi lesi 1-5 tahun sebanyak 48,4% dan yang mengalami durasi lesi lebih dari 5 tahun sebanyak 6,5%.
Deskriptif statistik lokasi lesi penderita vitiligo disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Deskriptif Statistik Lokasi Lesi Penderita
Vitiligo
Lokasi Lesi |
2013 |
2014 |
2015 |
Total | ||||
f |
% |
f |
% |
f |
% |
f |
% | |
Kepala |
6 |
40 |
6 |
66 |
2 |
22 |
1 |
42 |
,0 |
,7 |
,2 |
4 |
,4 | ||||
Badan |
1 |
6, |
0 |
0, |
1 |
11 |
2 |
6, |
atas |
7 |
0 |
,1 |
1 | ||||
Tangan |
2 |
13 |
3 |
33 |
3 |
33 |
8 |
24 |
,3 |
,3 |
,3 |
,2 | |||||
Kaki |
6 |
40 |
0 |
0, |
1 |
11 |
7 |
21 |
,0 |
0 |
,1 |
,2 | |||||
Total |
1 |
10 |
9 |
10 |
7 |
10 |
3 |
10 |
5 |
0 |
0 |
0 |
1 |
0 |
Persentase PenderitaVitiligo Berdasarkan Lokasi Lesi
Gambar 4. Proporsi Penderita Vitiligo Berdasarkan Lokasi Lesi
Berdasarkan Gambar 4 terlihat bahwa jumlah penderita vitiligo yang mengalami lesi di kepala sebanyak 40% pada tahun 2013. Jumlah ini mengalami peningkatan pada tahun 2014 menjadi 66,7%. Sedangkan pada tahun 2015 terjadi penurunan menjadi 22,2%. Lokasi lesi badan atas dialami penderita vitiligo sebanyak 6,7% pada tahun 2013. Jumlah ini mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi 0% dan pada tahun 2015 terjadi peningkatan menjadi 11,1%. Lokasi lesi tangan dialami penderita vitiligo sebanyak 13,3% pada tahun 2013. Jumlah ini mengalami peningkatan pada tahun 2014 dan tahun 2015 menjadi 33,3%. Lokasi lesi kaki dialami penderita vitiligo sebanyak 40% pada tahun 2013. Jumlah ini mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi 0% dan pada tahun 2015 terjadi peningkatan menjadi 11,1%.
Secara keseluruhan, selama 3 tahun terakhir jumlah penderita vitiligo yang mengalami lesi pada kepala sebanyak 42,4%, pada badan atas sebanyak
6,1%, pada tangan sebanyak 24,2% dan pada kaki sebanyak 21,2%.
Deskriptif Statistik Penderita Vitiligo Berdasarkan Tipe Vitiligo disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Deskriptif Statistik Penderita Vitiligo Berdasarkan Tipe Vitiligo
2013 2014 2015 Total
Tipe
Vitiligo
f % f % F % f %
50,0%
45,0%
40,0%
35,0%
30,0%
25,0%
20,0%
Segment al
5
38, 5
3
33, 3
4
44, 4
1
2
38, 7
- 2013
2014
2016
Gambar 5. Presentase Penderita Vitiligo Berdasarkan Tipe Vitiligo
Fokal
3
23, 1
3
33, 3
1
11, 1
7
22, 6
Generali sata
1
7,7
0
0
0
0
1
3,2
Akrofasi al
4
30, 7
3
33, 3
4
44, 4
1
1
35, 5
Mukosa
0
0
0
0
0
0
0
0
Universa l
0
0
0
0
0
0
0
0
Total
1
3
10 0
9
10 0
9
10 0
3
1
10 0
Berdasarkan Gambar 5 terlihat bahwa jumlah penderita vitiligo dengan tipe Segmental pada tahun 2013 sebanyak 38,5%. Pada tahun 2014 terjadi penurunan jumlah penderita vitiligo tipe segmental menjadi 33,3%, namun pada tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah penderita vitiligo tipe segmental menjadi 44,4%. Penderita dengan tipe fokal, pada tahun 2013 adalah sebanyak 23,1%, dan pada tahun 2014 terjadi peningkatan menjadi 33,3%, namun terjadi penurunan pada tahun 2015 yaitu menjadi 11,1%. Penderita vitiligo dengan tipe generalisata pada tahun 2013 sebanyak 7,7% sedangkan pada tahun 2014 dan 2015 terjadi penurunan sebanyak 0% dimana pada tahun 2014 dan 2015 tidak ditemukan pasien penderita vitiligo tipe generalisata. Penderita vitiligo dengan tipe akrofasial pada tahun 2013 sebanyak 30,7%, namun pada tahun 2014 dan 2015 terjadi peningkatan penderita vitiligo dengan tipe akrofasial. Pada tahun 2014 penderita dengan tipe akrofasial sebanyak 33,3% dan meningkat pada tahun 2015 menjadi 44,4%. Penderita vitiligo dengan tipe mukosa dan universal pada tahun 2013, 2014, dan 2015 adalah sebanyak 0%, dimana tidak ditemukan penderita vitiligo tipe mukosa dan universal dari tahun 2013 sampai 2015
Secara keseluruhan, selama 3 tahun terakhir jumlah penderita vitiligo dengan tipe segmental adalah sebanyak 38,7%. Pasien dengan tipe fokal sebanyak 22,6%. Pasien dengan tipe generalisata sebanyak 3,2%. Pasien dengan tipe Akrofasial sebanyak 35,5% dan pasien penderita vitiligo 29
dengan tipe mukosa serta pasien dengan tipe universal sebanyak 0%.
Pasien vitiligo di RSUP Sanglah dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 tercatat ada 18 orang laki – laki dan 13 orang perempuan sehingga total rekam medis pasien vitiligo berjumlah 31 orang. Hasil yang sama ditemukan pada Rumah Sakit Militer Pakistan bagian dematologi dari total 230 pasien vitiligo yang telah di teliti terdapat 124 pasien laki – laki dengan presentase yaitu 53,9% dan 106 pasien wanita dengan presentase yaitu 46,1%.5 Dalam penelitian yang dilakukan di Saudi Arabia menunjukan bahwa dewasa dan anak-anak dari kedua jenis kelamin sama-sama terkena dampak.6 Hasil yang sama ditemukan pada penelitian yang dilakukan di Brazil, lokasi yang paling umum dari manifestasi klinis pertama adalah kepala dengan presentase 27% dan 36% pada tubuh lainnya.7 Namun tidak ada teori pasti yang mendukung tentang adanya keterkaitan vitiligo dengan jenis kelamin dan usia sehingga pada beberapa penelitian dapat ditemukan hasil yang berbeda.
SIMPULANXDAN SARANXXXXX
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan sebelumnya dapat disimpulkan pasien vitiligo berusia diatas 40 tahun berjenis kelamin laki – laki dengan durasi lesi selama 1 sampai dengan 5 tahun pada daerah kepala dengan tipe vitiligo segmental.
Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan metode penelitian kasus kontrol untuk mengetahui faktor resiko lain yang berperan pada vitiligo
DAFTAR PUSTAKAXXXXXX
-
1. Mattoo, S., Handa, S., Kaur, I., Gupta, N. dan Malhotra, R. “Psychiatric morbidity in vitiligo: prevalence and correlates in India”. Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology, 2002;16(6):573-8.
-
2. Anurogo D. dan Ikrar T. “Vitiligo.” Surya University, Neurscience Department, School of Medicine, University of California, 2014; 41:666.
-
3. Lee, H., Lee, M., Lee, D., Kang, H., Kim, K., dan Choi, G. Prevalence of vitiligo and associated comorbidities in Korea.” Yonsei Medical Journal, 2015;56(3):719.
-
4. Matin R, 2010. Vitiligo in adults and children, diunduh dari:
http://www.clinicalevidence.com, pada 5 Januari 2016.
-
5. Habib A. dan Raza N. “Clinical Pattern of Vitiligo ” Journal of the College of Physicians and Surgeons Pakistan, 2012;22(1):61-62.
-
6. Alzolibani A, Robaee A, dan Zedan K. “Genetic Epidemiology and Heritability of Vitiligo.” Department Of Dermatology, College Of Medicine, Qassim University, Pediatric Department, 2011;22(5):18 - 30.
-
7. Cavalcante M, Pinto A, Brito F, Silva G, Itimura G, dan Martelli A. “Clinical and epidemiological profile of childhood vitiligo: analysis of 113 cases diagnosed at a dermatology referral center from 2004 to 2014.” Journal Surgical and Cosmetic Dermatology, 2015;7(4):298-301.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
doi:10.24843.MU.2021.V10.i2.P05
30
Discussion and feedback