I—><Λ λ Idirectoryof

I ∕ ∖ OPEN ACCESS

IJOURNALS


JMU


Jurnal medika udayana


ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 9 NO.8,AGUSTUS, 2020


Diterima:03-08-2020 Revisi:10-08-2020 Accepted: 18-08-2020


KARAKTERISTIK PENDERITA CACAR AIR (VARICELLA) DI RUMAH SAKIT

UMUM PUSAT SANGLAH, DENPASAR PERIODE APRIL 2015 - APRIL 2016

Ni Putu Tiza Murtia Margha1, Made Wardhana2

1Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali 2Departemen Kesehatan Kulit Dan Kelamin RSUP Sanglah/ Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Koresponding : Ni Putu Tiza Murtia Margha

Email: [email protected]

ABSTRAK

Varisella merupakan penyakit yang mudah menular pada manusia, manusia adalah satu-satunya inang pada penyakit ini. Hal ini disebabkan oleh Varicella Zoster Virus, virus yang termasuk bagian dari alphaherpes yang merupakan jenis virus imunogenik. Sebagai penyakit endemik akut yang paling umum yang menyerang manusia. Hal ini merupakan masalah setiap orang tua hadapi pada anak-anaknya, dan varicella juga bisa terjadi di pada dewasa, varicella biasanya dikenal sebagai cacar air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola varicella pada pasien pada periode Rumah Sakit Sanglah April 2015-April 2016. Pendekatan penelitian ini menggunakan studi deskriptif desain penelitian retrospektif. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik total sampling, dalam sampel penelitian ini yang digunakan adalah semua pasien pada Rumah Sakit Sanglah periode April 2015-April 2016 yang terinfeksi infeksi varicella. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah secara deskriptif. Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa 56 orang yang terinfeksi varicella di Rumah Sakit Sanglah, mayoritas pasien yang terinfeksi dengan varicella berada dalam kelompok usia 0 sampai 15 tahun dengan total 30 orang (53,6%), berdasarkan perbedaan jenis kelamin menunjukkan bahwa pasien wanita memiliki insiden tertinggi yaitu 27 orang (48,2%) daripada laki-laki dan hampir mirip jumlahnya. Tidak ada komplikasi dari semua kriteria inklusi yang mana 56 orang (100%). Dan lokasi lesi tersering adalah pada kepala dan ektremitas bagian atas dengan jumlah 26 orang (46,4 %).

Kata kunci: varicella, umur, jenis kelamin, komplikasi, lokasi lesi.

ABSTRACT

Varicella is a common infectious disease that easily transmitted from person to person which human is the only reservoir. It is cause by Varicella Zoster Virus. Varicella virus is a ubiquitous human alpha-herpes virus is also kind of immunogenic virus. As a most common acute endemic disease that attacks human. It is almost a problem that every parent faced if they have children and sometimes also happens in adulthood, varicella usually known as chickenpox. The aim of the research is to know the pattern of varicella in patients at Sanglah Hospital periods April 2015-April 2016.The approach of this research is using descriptive retrospective study design. The sample was determined using total sampling technique, in this research sample that been used is all patient in Sanglah Hospital periods April 2015-April 2016

with varicella infections. And the data that obtained in this research is processed descriptively.Descriptive research results show that 56 people infected with varicella in Sanglah Hospital, that the majority patients infected with varicella are in the age group 0 to 15 years which is 30 people (53.6%), based on the result of gender different it shown that female 27 people (48.2%) has highest incidence than male and almost similar in number. There is no incidence of complication from all 56 people (100 %) of the inclusion criteria. The most common site of lesion is on head and upper extremity with total 26 people (46.4 %).

Keywords: varicella, age, gender, complication, site of lesion.

PENDAHULUAN

Varicella sebagian besar terjadi pada anak-anak kurang dari 5 tahun. Infeksi varicella dapat didahului infeksi lain dengan varicella sebagai infeksi sekunder. Infeksi varicella sendiri biasanya memiliki keparahan rendah. Prevalensi serologis meningkat dengan bertambahnya usia, mulai dari 86% di antara anak-anak usia 6 hingga 11 tahun hingga 99,9% di antara orang dewasa yang berusia 40 tahun atau lebih.

Meskipun varicella dianggap sebagai penyakit ringan, ia menyebabkan rata-rata 11.000 hingga 13.500 rawat inap (4,1-5,0 kasus per 100.000 orang) dan 100 hingga 150 kematian per tahun (0,04-0,06 kasus per 100.000 orang). Tingkat rawat inap sekitar 4 kali lebih tinggi di antara orang dewasa, dan angka kematian jauh lebih tinggi untuk orang dewasa.1

Estimasi WHO pada 2014 memperkirakan beban penyakit varicella tiap tahunnya mencapai 4,2 juta komplikasi, termasuk 4.200 kematian. Walaupun begitu, angka ini masih lebih rendah dibandingkan kematian akibat penyakit menular lain seperti campak, pertussis, dan rotavirus.2 Selain itu, penggalakan program vaksin varicella juga mengurangi insidensinya di seluruh dunia .3

Sementara itu, angka insidensi dan prevalensi serologis varicella di Indonesia masih belum pernah diteliti walaupun outbreak terjadi secara sporadis. Penelitian epidemiologis varicella di Indonesia penting dilakukan. Oleh karena itu, penulis berusaha mempelajari karakteristik penderita varicella, secara spesifik di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali pada periode 2015-2016.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif retrospektif. Data diperoleh dari rekam medis di Bagian Rekam Medis RSUP Sanglah, Denpasar. Data dikumpulkan pada periode Juli-Agustus 2016 dengan kriteria inklusi yaitu semua pasien penderita infeksi varicella yang dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar pada periode April 2015 hingga April 2016 secara total sampling. Kami mengeksklusi pasien-pasien dengan isi rekam medis yang tidak lengkap.

Berdasarkan rekam medis tersebut penulis mengumpulkan data mengenai variable-variabel yang

meliputi umur, jenis kelamin, komplikasi, dan regio munculnya lesi khas varicella. Umur didefinisikan sebagai rentang waktu sejak lahir hingga waktu penelitian, dinyatakan dalam satuan tahun. Jenis kelamin dinyatakan secara biologis dikotom menjadi pria dan wanita berdasarkan isi rekam medis. Komplikasi dan region lesi diperoleh berdasarkan temuan klinis yang tercantum dalam rekam medis.

Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara deskriptif menggunakan piranti lunak statistik. Penelitian ini sudah mendapat keterangan kelayakan etik dengan nomor : 453/UN.14.2/Litbang/2016 tertanggal 14 Maret 2016.

HASIL

Terdapat 56 orang yang terinfeksi varisela di RSUP Sanglah, Denpasar yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi untuk penelitian ini. Karakteristik sampel yang dipelajari dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, komplikasi dan lokasi lesi.

Tabel 1. Distribusi penderita varicella di RSUP Sanglah, Denpasar berdasarkan usia

Usia

N

%

0-15

30

53,6

16-30

13

23,2

31-45

8

14,3

46-60

5

8,9

Distribusi kelompok usia pasien dapat dilihat pada Tabel 1. Usia pasien yang digunakan sebagai inklusi dalam kriteria inklusi penelitian adalah 0 hingga 60 tahun. Berdasarkan rentang usia, peneliti mengklasifikasikan mereka ke dalam empat kelompok umur, yaitu 0-15 tahun, 16-30 tahun, 31-45 tahun dan 46-60 tahun. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, jumlah pasien yang termasuk dalam usia 0 hingga 15 tahun adalah 30 (53,6%), 16 hingga 30 tahun adalah 13 orang (23,2%), 31 hingga 45 tahun adalah 8 orang (14,3%) dan 46 hingga 60 tahun adalah 5 (8,9%).

Distribusi jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 2. berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, jumlah laki-laki yang terinfeksi varicella adalah 27 (48,2%), sedangkan jumlah perempuan yang terinfeksi varicella adalah 29 (51,8%). Tabel 2. Distribusi penderita varicella berdasarkan jenis kelamin

Gender

N

%

Male

27

48,2

Female

29

51,8

Total

56

100,0

Untuk sebaran komplikasi, dari 56 sampel di RSUP Sanglah, Denpasar, tidak ditemukan adanya komplikasi. Semua sampel (100%) tidak mengalami komplikasi terkait infeksi varicellanya.

Tabel 3 Lokasi ruam khas varicella pada penderita

Site of Lesion

n

%

Lengan

3

5,4

Kepala dan lengan

26

46,4

Lengan dan tungkai

7

12,5

Seluruh tubuh

20

3,7

Total

56

100,0

Lokasi ruam khas varicella dapat dilihat pada Tabel 3. Lokasi lesi dapat dibagi menjadi lengan, kepala dan lengan, lengan dan tungkai dan seluruh tubuh. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan 3 orang (5,4%) memiliki lesi pada lengan, 28 orang (48,4%) pada kepala dan lengan, 7 orang (12,5%) pada lengan dan tungkai dan 20 orang. orang (35,7%) di seluruh tubuh. Dan hasil penelitian lokasi lesi yang paling sering adalah di kepala dan lengan.

Secara teori, ruam khas varicella digambarkan sebagai ruam multiform yang meliputi spektrum papul, vesikel, pustule, hingga krusta. Sebarannya biasanya bersifat sentripetal dengan ruam dimulai muncul di tubuh dan menyebar terutama ke ekstermitas atas.13 Temuan sebaran ruam dalam penelitian ini sesuai dengan teori tersebut.

PEMBAHASAN

Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa mayoritas pasien yang terinfeksi varisela berada pada kelompok usia 0 hingga 15 tahun. Menurut.4 Prevalensi varicella meningkat dua kali lipat pada anak usia 0 hingga 4 tahun, separuh pada anak usia 5 hingga 14 tahun, dan turun hampir sepertiga pada orang dewasa berusia 15 hingga 44 tahun. Penelitian di Swedia juga menemukan distribusi varicella didominasi anak terutama usia 1 hingga 2 tahun.5 Penelitian di Bihar, India juga menemukan temuan serupa dengan sebagian besar kasus berada pada rentangan usia 1 hingga 14 tahun.6 Penelitian lain juga menemukan tingkat

prevalensi varicella serologis yang tinggi pada anak-anak .7

Berdasarkan hasil gender yang berbeda itu menunjukkan bahwa pasien wanita memiliki insiden tertinggi daripada pria dan jumlahnya hampir sama. Menurut Flemming, et al.8 Tidak ada perbedaan gender dalam kejadian cacar air kecuali pada kelompok usia 15-24 tahun. Penelitian di Swedia, yang telah disebutkan di atas, juga melaporkan hasil serupa di mana ditemukan distribusi jenis kelamin yang merata antar kedua jenis kelamin.5 Akan tetapi, hasil di Karbala, Iran menemukan kasus varicella lebih banyak terjadi pada pria (66%) dari pada wanita.8

Risiko komplikasi dari varicella bervariasi sesuai usia. Komplikasi jarang terjadi pada anak-anak yang sehat dan terjadi jauh lebih sering pada orang yang lebih tua dari 15 tahun dan bayi lebih muda dari 1 tahun. Infeksi bakteri sekunder dari lesi kulit dengan Staphylococcus atau Streptococcus adalah penyebab paling umum dari rawat inap dan kunjungan medis rawat jalan. Pneumonia yang mengikuti varicella biasanya disebabkan virus itu sendiri tetapi mungkin juga disebabkan infeksi sekunder bakteri. Pneumonia bakteri sekunder lebih sering terjadi pada anak-anak yang berusia kurang dari 1 tahun.12

Angka komplikasi ini cukup rendah. Pada penelitian lain di Ankara, Turki, ditemukan dari 64 pasien dalam periode penelitian, 34 (52,3%) di antaranya menderita komplikasi dari infeksi varicella. Komplikasi terbanyak yang ditemukan adalah infeksi kulit dan jaringan lunak sebanyak 14 orang (21,5%) disusul dengan pneumonia dengan 11 orang (16,9%).10 Pneumonia sendiri merupakan salah satu komplikasi terburuk dari infeksi varicella dengan insidensi mencapai 5-15% pada penderita dewasa dan menyebabkan lebih dari 100 kematian per tahun di Amerika Serikat.11

SIMPULAN

Dalam periode satu tahun sejak April 2015 hingga April 2016 terdapat 56 orang penderita varicella yang dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar. Berdasarkan sebaran usia sebagian besar penderita berusia anak-anak dengan usia 0-15 tahun memiliki proporsi terbesar. Penderita tersebar merata berdasarkan jenis kelamin dan semua penderita tidak mengalami komplikasi akibat infeksi varicellanya. Ruam khas varicella ditemukan pada semua penderita dan sebaran tersering berada pada daerah kepala dan lengan.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Schmid DS, Jumaan AO. Impact of varicella

vaccine on varicella-zoster virus dynamics. Clinical microbiology reviews. 2010 1;23(1):202-17.

  • 2.    World Health Organization. Varicella and

    13. Black VJ, Paul R, Paul SP. Clinical update: Fever and rash in children. Community Practitioner. 2016;89(8):30.


herpes zoster vaccines: WHO position paper, Weekly Epidemiological Record Relevé épidémiologique              hebdomadaire.

2014;89(25):265-87.

  • 3.    Gabutti G, Franchi M, Maniscalco L, Stefanati

  • A. Varicella-zoster virus:   pathogenesis,

incidence patterns and vaccination programs. Minerva pediatrica. 2016;68(3):213-25.

  • 4.    Ross AM, Fleming DM. Chickenpox

increasingly affects preschool children. Communicable disease and public health. 2000;3:213-4.

  • 5.    Widgren K, Giesecke J, Lindquist L, Tegnell A.

The burden of chickenpox disease in Sweden. BMC infectious diseases. 2016;16(1):666.

  • 6.    Mishra R. Epidemiological Report on Outbreak

Investigation of Chicken Pox in Muzaffarpur District, Bihar, India. Journal of Cancer Treatment and Research. 2017 27;5(3):28.

  • 7.    Arafa RS, Abdelmotaleb GS, Shaker RH,

Elsayed IA, Baioumy RF, Dean E, Zain NM, Seliem LH. Seroprevalence of measles, rubella, mumps and varicella specific antibodies in primary school children. World Family Medicine Journal: Incorporating the Middle East Journal of Family Medicine. 2016;99(3227):1-3.

  • 8.    Fleming DM, Cross KW, Cobb WA, Chapman

RS. Gender difference in the incidence of shingles. Epidemiology & Infection. 2004;132(1):1-5.

  • 9.    AL-Hasnawi, S.M.J. Incidence of chickenpox

and mumps in Karbala Governorate with their seasonal variation. Iraq Medical Journal, 2018; 2(1):24-27.

  • 10.    Özdemir H, Çandir MO, Karbuz A, Belet N, Tapisiz A, Çiftçi E, İnce E. Chickenpox complications, incidence and financial burden in previously healthy children and those with an underlying disease in Ankara in the prevaccination period. The Turkish journal of pediatrics. 2011;53(6):614.

  • 11.    Denny JT, Rocke ZM, McRae VA, Denny JE, Fratzola CH, Ibrar S, Bonitz J, Tse JT, Cohen S, Mellender SJ, Kiss GK. Varicella Pneumonia: Case Report and Review of a Potentially Lethal Complication of a Common Disease. Journal of investigative medicine high impact case reports. 2018 16;6:2324709618770230.

  • 12.    Centers for Disease Control and Prevention. Epidemiology and prevention of vaccine-preventable diseases. Washington DC Public Health Foundation. 2015;2:20.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

doi:10.24843.MU.2020.V9.i8.P16

96